Ekspektasi matematik

B
1
1
Harapan Matematik
Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik
Oleh: Rinaldi Munir
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
2
Definisi Harapan Matematik
• Satu konsep yang penting di dalam teori peluang dan
statistika adalah ekspektasi matematik atau nilai
ekspektasi.
• Ekspektasi matematik = harapan matematik.
• Misalkan dua uang logam dilempar secara bersamaan
sebanyak 16 kali. Misalkan X menyatakan banyaknya sisi
angka (A) yang muncul pada setiap pelemparan, maka X
dapat benilai 0, 1, atau 2. Misalkan pada eksperimen tersebut
dicatat berapa kali muncul 0, 1, atau 2 sisi buah sisi angka
pada setiap pelemparan, dan diperoleh hasil masing-masing
4 kali, 7 kali, dan 5 kali. Berapa rata-rata banyaknya sisi
angka yang muncul pada setiap lemparan?
3
• Rata-rata (atau rataan) banyaknya sisi angka yang
muncul pada setiap pelemparan kedua koin tersebut
adalah:
• Kita ingin menghitung berapa rataan banyaknya sisi
angka dari pelemparan dua uang logam yang dapat
diharapkan muncul dalam jangka panjang? Inilah
yang dinamakan nilai ekspektasi atau nilai harapan.
• Notasi: E(X) = nilai harapan (harapan matematik)
06
.
1
)
16
/
5
)(
2
(
)
16
/
7
)(
1
(
)
16
/
4
)(
0
(
16
)
5
)(
2
(
)
7
)(
1
(
)
4
)(
0
(
=
+
+
=
+
+
=
4
• Untuk suatu peubah acak diskrit X yang memiliki nilai-
nilai yang mungkin x1, x2, …, xn, nilai harapan dari X
didefinisikan sebagai:
E(X) = x1P(X = x1) + x2P(X = x2) + … + xnP(X = xn)
=
• Mengingat P(X = xi) = f(xi), maka
E(X) = x1f(x1) + x2f(x2) + … + xnf(xn)
=
)
(
1
i
n
i
i
x
X
P
x =
∑
=
)
(
1
i
n
i
i
x
f
x
∑
=
5
• Sebagai kasus khusus bila peluang setiap nilai xi adalah
sama, yaitu 1/n, maka
E(X) = x1(1/n) + x2(1/n) + … + xn(1/n)
=
yang disebut rataan, rata-rata, rerata, atau mean
aritmetika, dan dilambangkan dengan μ.
• Nilai harapan dari X seringkali disebutrataan dan
dilambangkan dengan ux, atau μ jika peubah acaknya
sudah jelas diketahui.
n
x
x
x n
+
+
+ ...
2
1
6
• Definisi 1. Misalkan X adalah peubah acak dengan
distribusi peluang f(x). Nilai harapan atau rataan X
adalah:
μ =E(X) =
untuk X diskrit, dan
μ =E(X)
untuk X kontinu.
∑
x
x
xf )
(
∫
=
∞
∞
−
dx
x
xf )
(
7
Tinjau kembali contoh pelemparan dua uang logam.
Ruang sampel dari pelemparan dua uang logam:
S = {AA, AG, GA, GG}
sehingga:
P(X = 0) = P(GG) = 1/4
P(X = 1) = P(AG) + P(GA) = ¼ + ¼ = ½
P(X = 2) = P(AA) = ¼
maka, rataan banyaknya sisi angka yang muncul pada
pelemparan dua buah uang logam adalah:
μ = E(X) = (0)(1/4) + (1)(1/2) + (2)(1/4) = 1
Jadi, bila seseorang melantunkan dua uang logam secara
berulang-ulang, maka rata-rata dia memperoleh satu sisi
angka (A) yang muncul pada setiap lemparan.
8
• Contoh 1. Dalam sebuah permainan dengan dadu, seorang pemain
mendapat hadiah Rp20 jika muncul angka 2, Rp40 jika muncul
angka 4, membayar Rp30 jika muncul angka 6, sementara pemain
itu tidak menang atau kalah jika keluar angka yang lain. Berapa
harapan kemenangannya?
Jawaban:
Misalkan X menyatakan peubah acak yang menyatakan jumlah
uang yang dimenangkan. Nlai X yang mungkin adalah 0, 20, 40,
dan -30. Setiap angka dadu mempunayi peluang yang sama, 1/6.
xi 0 +20 0 +40 0 -30
------------------------------------------------------------------------------
f(xi) 1/6 1/6 1/6 1/6 1/6 1/6
Nilai harapan si pemain itu adalah:
μ = E(X)=(0)(1/6)+(20)(1/6)+(0)(1/6)+(40)(1/6)+(0)(1/6)+(-30)(/16)=5
Jadi, si pemain diharapkan memenangkan Rp5.
9
• Latihan. Tiga uang logam dilempar secara
bersamaan. Pemain mendapat Rp5 bila muncul
semua sisi angka (A) atau semua sisi gambar
(G), dan membayar Rp3 bila muncul sisi angka
satu atau dua. Berapa harapan
kemenangannya?
(Jawaban ada pada slide berikut)
10
Jawaban:
Ruang sampel dari pelemparan 3 uang logam adalah:
S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GGG, GGA, GAG, GAA}
Tiap sampel mempunyani peluang sama, yaitu 1/8.
Misalkan X menyatakan besarnya kemenangan (dalam Rp).
Kemungkinan nilai Y adalah Rp5 bila kejadian E1 = {AAA, GGG}
yang muncul dan Rp -3 bila kejadian E2 = {AAG, AGA, AGG, GGA,
GAG, GAA} yang muncul.
P(E1) = 2/8 = ¼
P(E2) = 6/8 = ¾
Nilai harapan si pemain adalah:
μ = E(Y) = (5)(1/4) + (-3)(3/4) = -1
Artinya si pemain kalah sebesar Rp 1 setiap lemparan 3 mata uang.
11
• Latihan. Suatu pengiriman 9 buah komputer
mengandung 2 buah yang cacat. Sebuah
sekolah membeli secara acak 3 dari 9 komputer
yang ditawarkan. Berapa rata-rata komputer
yang rusak diterima oleh sekolah itu?
12
• Contoh 2. Sebuah panitia beranggotakan 3 orang dipilih secara
acak dari 4 orang mahasiswa STI dan 3 orang mahasiswa IF.
Berapa nilai harapan banyaknya mahasiswa STI yang terpilih dalam
panitia tersebut?
Jawaban: Misalkan X menyatakan jumlah mahaiswa yang terpilih
dalam panitia tersebut. Nilai X yang mungkin adalah 0, 1, 2, dan 3.
Distribusi peluang X adalah
f(x) = C(4,x)C(3, 3-x) / C(7, 3)
Dapat dihitung f(0) = 1/35, f(1) = 12/35, f(2) = 18/35, dan f(3) = 4/35.
Nilai harapan banyaknya mahasiswa STI di dalam panitia itu
adalah:
E(X) = (0)(1/35) + (1)(12/35) + (2)(18/35) + (3)(4/35) = 1.7
Jadi, secara rata-rata terpilih 1.7 orang mahasiswa STI dalam
panitia yang berangotakan 3 orang tersebut.
13
• Contoh 3. Misalkan X adalah peubah acak yang
menyatakan umur sejenis lampu (dalam jam). Fungsi
padatnya diberikan oleh:
Hitung harapan umur jenis bola lampu tersebut!
Jawaban:
Jadi, jenis bola lampu itu dapat diharapkan berumur
secara rata-rata 200 jam.
⎪
⎩
⎪
⎨
⎧
>
=
lainnya
untuk
,
0
100
,
20000
)
( 3
x
x
x
x
f
200
20000
20000
)
(
100
2
100
3
=
∫
=
∫
=
=
∞
∞
x
dx
x
x
X
E
μ
14
• Misalkan X adalah peubah acak diskrit dengan distribusi
peluang f(x). Pandang sebuah peubah acak baru g(X)
yang bergantung pada X. Nilai harapan peubah acak g(X)
adalah:
μg(x) = E[g(X)] = ∑g(x)f(x)
bila X diskrit, dan
μg(x) = E[g(X)] =
bial X kontinu.
∫
∞
∞
−
dx
x
f
x
g )
(
)
(
15
• Contoh 4. Banyaknya mobil yang masuk ke tempat cuci mobil
antara jam 13.00 – 14.00 setiap hari mempunyai distribusi peluang:
x 4 5 6 7 8 9
f(x) 1/12 1/12 ¼ ¼ 1/6 1/6
Misalkan g(X) = 2X – 1 menyatakan upah (dalam Rp) para karyawan
yang dibayar perusahaan pada jam tersebut. Hitunglah harapan
pendapatan karyawan pada jam tersebut.
Jawaban:
E[(g(X)] = E(2X – 1 ) =
= (7)(1/2) + (9)(1/2) + (11)(1/4) + (13)(1/4) + (15)(1/6) +
(17)(1/6)
= Rp 12.67
∑ −
=
9
4
)
(
)
1
2
(
x
x
f
x
16
• Contoh 5. Misalkan X adalah peubah acak dengan fungsi padat
Hitunglah nilai harapan g(X) = 2X2 + 1.
Jawaban:
E(2X2 + 1) =
⎩
⎨
⎧ <
<
−
=
lainnya
untuk
,
0
1
0
),
1
(
2
)
(
x
x
x
x
f
1
|
2
3
4
3
4
)
2
2
4
4
(
)
2
2
)(
1
2
(
1
0
2
4
3
3
1
0
2
1
0
2
=
−
+
−
=
−
+
−
∫
=
∫ −
+
=
=
x
x
x
x
x
x
dx
x
x
x
dx
x
x
17
• Definisi 2. Bila X dan Y adalah peubah acak dengan
distribusi peluang gabungan f(x, y) maka nilai harapan
peubah acak g(X,Y) adalah
bila X dan Y diskrit, dan
bial X dan Y kontinu
∑∑
=
=
x y
Y
X
g y
x
f
y
x
g
Y
X
g
E )
,
(
)
,
(
)]
,
(
(
)
,
(
μ
∫ ∫
∞
∞
−
∞
∞
−
=
= dxdy
y
x
f
y
x
g
Y
X
g
E
Y
X
g )
,
(
)
,
(
)]
,
(
(
)
,
(
μ
18
• Contoh 6. Diketahui fungsi padat:
Hitunglah nilai harapan dari g(X,Y) = Y/X.
Jawaban:
⎪
⎩
⎪
⎨
⎧ <
<
<
<
+
=
lainnya
,
0
1
0
;
2
0
,
4
/
)
3
1
(
)
,
(
2
y
x
y
x
y
x
f
8
/
5
2
3
4
/
)
3
1
(
)
4
/(
)
3
1
(
)
/
(
)]
,
(
[
1
0
2
1
0
2
0
2
1
0
2
0
2
=
+
=
+
=
+
=
=
∫
∫∫
∫∫
dy
y
y
dxdy
y
y
dxdy
x
y
yx
X
Y
E
Y
X
g
E
19
Sifat-Sifat Harapan Matematik
Teorema 1. Bila a dan b konstanta maka
E(aX + b) = aE(X) + b
Akibat 1: Jika a = 0, maka E(b) = b
Akibat 2: Jika b = 0, maka E(aX) = aE(X)
Teorema 2. E[g(X) ± h(X) ] = E[g(X)] ± E[h(X)]
Teorema 3. E[g(X,Y) ± h(X,Y) ] = E[g(X,Y)] ± E[h(X,Y)]
20
Teorema 4. Jika X dan Y adalah peubah acak
sembarang, maka
E(X + Y) = E(X) + E(Y)
Teorema 5. Jika X dan Y adalah peubah acak bebas,
maka
E(XY) = E(X) E(Y)
• Contoh 5. Lihat kembali Contoh 4. Hitung E(2X – 1).
x 4 5 6 7 8 9
f(x) 1/12 1/12 ¼ ¼ 1/6 1/6
Jawaban:
E(2X – 1) = 2E(X) – 1
E(X) =
= (4)(1/12) + (5)(1/12) + (6)(1/4) + (7)(1/4) + (8)(1/6) + (9)(1/6)
= 41/6
Sehingga
E(2X – 1) = 2E(X) – 1 = 2(41/6) – 1
sama seperti hasil sebelumnya.
∑
=
9
4
)
(
x
x
xf
• Contoh 6. Permintaan minuman dalam liter per minggu
dinyatakan dalam fungsi variabel random g(X) = X2 + X - 2, di
mana X mempunyai fungsi padat:
Tentukan nilai rataan dari permintaan minuman tersebut.
Jawaban:
E(X2 + X – 2) = E(X2) + E(X) - E(2)
E(2) = 2 (akibat Teorema 1)
2
E(X) = ∫2x(x – 1)dx = 5/3
1
2
E(X2) = ∫2x2 (x – 1)dx = 17/6
1
Jadi, E(X2 + X – 2) = E(X2) + E(X) - E(2) = 17/6 + 5/3 -2 = 5/2
• Contoh 7. Sepasang dadu dilemparkan. Tentukan nilai harapan
jumlah angka yang muncul.
Jawaban:
Misalkan: X menyatakan angka yang muncul pada dadu pertama
Y menyatakan angka yang muncul pada dadu kedua
Ditanya: berapa E(X + Y)?
E(X + Y ) = E(X) + E(Y)
E(X) = (1)(1/6) + (2)(1/6) + (3)(1/6) + (4)(1/6) + (5)(1/6) + (6)(1/6)
= 7/2
E(Y) = E(X) = 7/2
Jadi, E(X + Y) = E(X) + E(Y) = 7/2 + 7/2 = 7.
1 de 23

Recomendados

Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang por
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
134.9K vistas33 diapositivas
Transformasi elementer por
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementerPenny Charity Lumbanraja
11.6K vistas31 diapositivas
Distribusi multinomial por
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomialMarwaElshi
28.6K vistas11 diapositivas
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06 por
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06KuliahKita
29.3K vistas18 diapositivas
Statistika - Distribusi peluang por
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangYusuf Ahmad
30.5K vistas61 diapositivas
persamaan-diferensial-orde-ii por
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
72.6K vistas29 diapositivas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Persamaan Diferensial [orde-2] por
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Bogor
15.9K vistas26 diapositivas
proses poisson por
proses poissonproses poisson
proses poissonNarwan Ginanjar
20.9K vistas40 diapositivas
Akt 2-tabel-mortalitas por
Akt 2-tabel-mortalitasAkt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitasFaisyal Rufenclonndrecturr
38K vistas44 diapositivas
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05 por
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05KuliahKita
12.1K vistas13 diapositivas
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 ) por
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
90.8K vistas88 diapositivas
Geometri analitik ruang por
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruangEdhy Suadnyanayasa
112.4K vistas59 diapositivas

La actualidad más candente(20)

Persamaan Diferensial [orde-2] por Bogor
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]
Bogor 15.9K vistas
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05 por KuliahKita
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 05
KuliahKita12.1K vistas
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 ) por Kelinci Coklat
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat90.8K vistas
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3 por Arvina Frida Karela
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Arvina Frida Karela79.6K vistas
Ketaksamaan chebyshev1 por ruslancragy8
Ketaksamaan chebyshev1Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1
ruslancragy814.8K vistas
Analisis Vektor ( Bidang ) por Phe Phe
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
Phe Phe63.2K vistas
Teorema green dalam bidang por okti agung
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
okti agung29.3K vistas
DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK por Rarasenggar
DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIKDISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
Rarasenggar13.8K vistas
Stat matematika II (7) por jayamartha
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)
jayamartha9.7K vistas
PD orde2 Tak Homogen 2 por unesa
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2
unesa29.4K vistas
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2 por Dayga_Hatsu
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Dayga_Hatsu50.8K vistas
Matematika Diskrit part 1 por radar radius
Matematika Diskrit part 1Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1
radar radius22K vistas
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 ) por Kelinci Coklat
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Bab 2 Fungsi ( Kalkulus 1 )
Kelinci Coklat12.7K vistas
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter por Dian Arisona
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Dian Arisona13.9K vistas

Similar a Ekspektasi matematik

Pertemuan 10-ProbStat.pptx por
Pertemuan 10-ProbStat.pptxPertemuan 10-ProbStat.pptx
Pertemuan 10-ProbStat.pptxPURNOTO
5 vistas14 diapositivas
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx por
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxdindaspd2000
2 vistas14 diapositivas
Beberapa distribusi peluang diskrit (1) por
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
184.1K vistas48 diapositivas
Bab ii peluang dan distribusi peluang por
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangIr. Zakaria, M.M
10.4K vistas17 diapositivas
Distribusi Peluang Binomial por
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialMuhammad Arif
83.2K vistas10 diapositivas
Presentasi peluang muzayyin ahmad por
Presentasi peluang   muzayyin ahmadPresentasi peluang   muzayyin ahmad
Presentasi peluang muzayyin ahmadMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
673 vistas35 diapositivas

Similar a Ekspektasi matematik(20)

Pertemuan 10-ProbStat.pptx por PURNOTO
Pertemuan 10-ProbStat.pptxPertemuan 10-ProbStat.pptx
Pertemuan 10-ProbStat.pptx
PURNOTO5 vistas
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx por dindaspd2000
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
dindaspd20002 vistas
Beberapa distribusi peluang diskrit (1) por Raden Maulana
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana184.1K vistas
Bab ii peluang dan distribusi peluang por Ir. Zakaria, M.M
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Ir. Zakaria, M.M10.4K vistas
Distribusi Peluang Binomial por Muhammad Arif
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang Binomial
Muhammad Arif83.2K vistas
6.konsep probabilitas por Hafiza .h
6.konsep probabilitas6.konsep probabilitas
6.konsep probabilitas
Hafiza .h122 vistas
Konsep probabilitas por Hafiza .h
Konsep probabilitasKonsep probabilitas
Konsep probabilitas
Hafiza .h539 vistas
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluang por fatria anggita
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluangBab 7. kombinasi,permutasi dan peluang
Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluang
fatria anggita16.6K vistas
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok por Anha Anha
Peluang suatu kejadian kelompok 7 okPeluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Anha Anha9.7K vistas
Peluang dan kombinatorik por Rifai Syaban
Peluang dan kombinatorikPeluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorik
Rifai Syaban439 vistas
Makalah peluang new por Yusrin21
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang new
Yusrin212.1K vistas
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT por Cabii
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
Cabii82.8K vistas

Último

Public Relations - Menentukan Masalah por
Public Relations - Menentukan MasalahPublic Relations - Menentukan Masalah
Public Relations - Menentukan MasalahAdePutraTunggali
22 vistas23 diapositivas
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 por
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2I Putu Hariyadi
19 vistas243 diapositivas
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf por
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfIrawan Setyabudi
27 vistas27 diapositivas
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptx por
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptxMPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptx
MPI K.9 MANAJEMEN KONFLIK.pptxNajwaAuliaSyihab
32 vistas12 diapositivas
MATERI LHO X AYU.pptx por
MATERI LHO X AYU.pptxMATERI LHO X AYU.pptx
MATERI LHO X AYU.pptxDelviaAndrini1
18 vistas33 diapositivas
Bimtek Paralegal.pdf por
Bimtek Paralegal.pdfBimtek Paralegal.pdf
Bimtek Paralegal.pdfIrawan Setyabudi
26 vistas28 diapositivas

Último(20)

Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 por I Putu Hariyadi
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
I Putu Hariyadi19 vistas
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf por Irawan Setyabudi
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Irawan Setyabudi27 vistas
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf por Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Irawan Setyabudi26 vistas
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf por AdeSuryadi21
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdfLAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
AdeSuryadi2117 vistas
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka por ahmadmistari
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
ahmadmistari61 vistas
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf por Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi27 vistas
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". por Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken74 vistas
Fajar Saputra (E1G022057).pptx por FajarSaputra57
Fajar Saputra (E1G022057).pptxFajar Saputra (E1G022057).pptx
Fajar Saputra (E1G022057).pptx
FajarSaputra5715 vistas
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ... por razakroy
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...
razakroy18 vistas
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx por chitaputrir30
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
chitaputrir3017 vistas
Modul 6 - Pend. ABK.pptx por AzizahRaiza1
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptx
AzizahRaiza116 vistas
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas... por Hesan Santoso
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...
4. Modul Ajar Pancasila Pertemuan 5-6 (Peluang dan tantangan Penerapan Pancas...
Hesan Santoso17 vistas
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas... por NoviKasari25
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Kami Adalah Kesatria Lingkungan - Fas...
NoviKasari2513 vistas

Ekspektasi matematik

  • 1. 1 1 Harapan Matematik Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
  • 2. 2 Definisi Harapan Matematik • Satu konsep yang penting di dalam teori peluang dan statistika adalah ekspektasi matematik atau nilai ekspektasi. • Ekspektasi matematik = harapan matematik. • Misalkan dua uang logam dilempar secara bersamaan sebanyak 16 kali. Misalkan X menyatakan banyaknya sisi angka (A) yang muncul pada setiap pelemparan, maka X dapat benilai 0, 1, atau 2. Misalkan pada eksperimen tersebut dicatat berapa kali muncul 0, 1, atau 2 sisi buah sisi angka pada setiap pelemparan, dan diperoleh hasil masing-masing 4 kali, 7 kali, dan 5 kali. Berapa rata-rata banyaknya sisi angka yang muncul pada setiap lemparan?
  • 3. 3 • Rata-rata (atau rataan) banyaknya sisi angka yang muncul pada setiap pelemparan kedua koin tersebut adalah: • Kita ingin menghitung berapa rataan banyaknya sisi angka dari pelemparan dua uang logam yang dapat diharapkan muncul dalam jangka panjang? Inilah yang dinamakan nilai ekspektasi atau nilai harapan. • Notasi: E(X) = nilai harapan (harapan matematik) 06 . 1 ) 16 / 5 )( 2 ( ) 16 / 7 )( 1 ( ) 16 / 4 )( 0 ( 16 ) 5 )( 2 ( ) 7 )( 1 ( ) 4 )( 0 ( = + + = + + =
  • 4. 4 • Untuk suatu peubah acak diskrit X yang memiliki nilai- nilai yang mungkin x1, x2, …, xn, nilai harapan dari X didefinisikan sebagai: E(X) = x1P(X = x1) + x2P(X = x2) + … + xnP(X = xn) = • Mengingat P(X = xi) = f(xi), maka E(X) = x1f(x1) + x2f(x2) + … + xnf(xn) = ) ( 1 i n i i x X P x = ∑ = ) ( 1 i n i i x f x ∑ =
  • 5. 5 • Sebagai kasus khusus bila peluang setiap nilai xi adalah sama, yaitu 1/n, maka E(X) = x1(1/n) + x2(1/n) + … + xn(1/n) = yang disebut rataan, rata-rata, rerata, atau mean aritmetika, dan dilambangkan dengan μ. • Nilai harapan dari X seringkali disebutrataan dan dilambangkan dengan ux, atau μ jika peubah acaknya sudah jelas diketahui. n x x x n + + + ... 2 1
  • 6. 6 • Definisi 1. Misalkan X adalah peubah acak dengan distribusi peluang f(x). Nilai harapan atau rataan X adalah: μ =E(X) = untuk X diskrit, dan μ =E(X) untuk X kontinu. ∑ x x xf ) ( ∫ = ∞ ∞ − dx x xf ) (
  • 7. 7 Tinjau kembali contoh pelemparan dua uang logam. Ruang sampel dari pelemparan dua uang logam: S = {AA, AG, GA, GG} sehingga: P(X = 0) = P(GG) = 1/4 P(X = 1) = P(AG) + P(GA) = ¼ + ¼ = ½ P(X = 2) = P(AA) = ¼ maka, rataan banyaknya sisi angka yang muncul pada pelemparan dua buah uang logam adalah: μ = E(X) = (0)(1/4) + (1)(1/2) + (2)(1/4) = 1 Jadi, bila seseorang melantunkan dua uang logam secara berulang-ulang, maka rata-rata dia memperoleh satu sisi angka (A) yang muncul pada setiap lemparan.
  • 8. 8 • Contoh 1. Dalam sebuah permainan dengan dadu, seorang pemain mendapat hadiah Rp20 jika muncul angka 2, Rp40 jika muncul angka 4, membayar Rp30 jika muncul angka 6, sementara pemain itu tidak menang atau kalah jika keluar angka yang lain. Berapa harapan kemenangannya? Jawaban: Misalkan X menyatakan peubah acak yang menyatakan jumlah uang yang dimenangkan. Nlai X yang mungkin adalah 0, 20, 40, dan -30. Setiap angka dadu mempunayi peluang yang sama, 1/6. xi 0 +20 0 +40 0 -30 ------------------------------------------------------------------------------ f(xi) 1/6 1/6 1/6 1/6 1/6 1/6 Nilai harapan si pemain itu adalah: μ = E(X)=(0)(1/6)+(20)(1/6)+(0)(1/6)+(40)(1/6)+(0)(1/6)+(-30)(/16)=5 Jadi, si pemain diharapkan memenangkan Rp5.
  • 9. 9 • Latihan. Tiga uang logam dilempar secara bersamaan. Pemain mendapat Rp5 bila muncul semua sisi angka (A) atau semua sisi gambar (G), dan membayar Rp3 bila muncul sisi angka satu atau dua. Berapa harapan kemenangannya? (Jawaban ada pada slide berikut)
  • 10. 10 Jawaban: Ruang sampel dari pelemparan 3 uang logam adalah: S = {AAA, AAG, AGA, AGG, GGG, GGA, GAG, GAA} Tiap sampel mempunyani peluang sama, yaitu 1/8. Misalkan X menyatakan besarnya kemenangan (dalam Rp). Kemungkinan nilai Y adalah Rp5 bila kejadian E1 = {AAA, GGG} yang muncul dan Rp -3 bila kejadian E2 = {AAG, AGA, AGG, GGA, GAG, GAA} yang muncul. P(E1) = 2/8 = ¼ P(E2) = 6/8 = ¾ Nilai harapan si pemain adalah: μ = E(Y) = (5)(1/4) + (-3)(3/4) = -1 Artinya si pemain kalah sebesar Rp 1 setiap lemparan 3 mata uang.
  • 11. 11 • Latihan. Suatu pengiriman 9 buah komputer mengandung 2 buah yang cacat. Sebuah sekolah membeli secara acak 3 dari 9 komputer yang ditawarkan. Berapa rata-rata komputer yang rusak diterima oleh sekolah itu?
  • 12. 12 • Contoh 2. Sebuah panitia beranggotakan 3 orang dipilih secara acak dari 4 orang mahasiswa STI dan 3 orang mahasiswa IF. Berapa nilai harapan banyaknya mahasiswa STI yang terpilih dalam panitia tersebut? Jawaban: Misalkan X menyatakan jumlah mahaiswa yang terpilih dalam panitia tersebut. Nilai X yang mungkin adalah 0, 1, 2, dan 3. Distribusi peluang X adalah f(x) = C(4,x)C(3, 3-x) / C(7, 3) Dapat dihitung f(0) = 1/35, f(1) = 12/35, f(2) = 18/35, dan f(3) = 4/35. Nilai harapan banyaknya mahasiswa STI di dalam panitia itu adalah: E(X) = (0)(1/35) + (1)(12/35) + (2)(18/35) + (3)(4/35) = 1.7 Jadi, secara rata-rata terpilih 1.7 orang mahasiswa STI dalam panitia yang berangotakan 3 orang tersebut.
  • 13. 13 • Contoh 3. Misalkan X adalah peubah acak yang menyatakan umur sejenis lampu (dalam jam). Fungsi padatnya diberikan oleh: Hitung harapan umur jenis bola lampu tersebut! Jawaban: Jadi, jenis bola lampu itu dapat diharapkan berumur secara rata-rata 200 jam. ⎪ ⎩ ⎪ ⎨ ⎧ > = lainnya untuk , 0 100 , 20000 ) ( 3 x x x x f 200 20000 20000 ) ( 100 2 100 3 = ∫ = ∫ = = ∞ ∞ x dx x x X E μ
  • 14. 14 • Misalkan X adalah peubah acak diskrit dengan distribusi peluang f(x). Pandang sebuah peubah acak baru g(X) yang bergantung pada X. Nilai harapan peubah acak g(X) adalah: μg(x) = E[g(X)] = ∑g(x)f(x) bila X diskrit, dan μg(x) = E[g(X)] = bial X kontinu. ∫ ∞ ∞ − dx x f x g ) ( ) (
  • 15. 15 • Contoh 4. Banyaknya mobil yang masuk ke tempat cuci mobil antara jam 13.00 – 14.00 setiap hari mempunyai distribusi peluang: x 4 5 6 7 8 9 f(x) 1/12 1/12 ¼ ¼ 1/6 1/6 Misalkan g(X) = 2X – 1 menyatakan upah (dalam Rp) para karyawan yang dibayar perusahaan pada jam tersebut. Hitunglah harapan pendapatan karyawan pada jam tersebut. Jawaban: E[(g(X)] = E(2X – 1 ) = = (7)(1/2) + (9)(1/2) + (11)(1/4) + (13)(1/4) + (15)(1/6) + (17)(1/6) = Rp 12.67 ∑ − = 9 4 ) ( ) 1 2 ( x x f x
  • 16. 16 • Contoh 5. Misalkan X adalah peubah acak dengan fungsi padat Hitunglah nilai harapan g(X) = 2X2 + 1. Jawaban: E(2X2 + 1) = ⎩ ⎨ ⎧ < < − = lainnya untuk , 0 1 0 ), 1 ( 2 ) ( x x x x f 1 | 2 3 4 3 4 ) 2 2 4 4 ( ) 2 2 )( 1 2 ( 1 0 2 4 3 3 1 0 2 1 0 2 = − + − = − + − ∫ = ∫ − + = = x x x x x x dx x x x dx x x
  • 17. 17 • Definisi 2. Bila X dan Y adalah peubah acak dengan distribusi peluang gabungan f(x, y) maka nilai harapan peubah acak g(X,Y) adalah bila X dan Y diskrit, dan bial X dan Y kontinu ∑∑ = = x y Y X g y x f y x g Y X g E ) , ( ) , ( )] , ( ( ) , ( μ ∫ ∫ ∞ ∞ − ∞ ∞ − = = dxdy y x f y x g Y X g E Y X g ) , ( ) , ( )] , ( ( ) , ( μ
  • 18. 18 • Contoh 6. Diketahui fungsi padat: Hitunglah nilai harapan dari g(X,Y) = Y/X. Jawaban: ⎪ ⎩ ⎪ ⎨ ⎧ < < < < + = lainnya , 0 1 0 ; 2 0 , 4 / ) 3 1 ( ) , ( 2 y x y x y x f 8 / 5 2 3 4 / ) 3 1 ( ) 4 /( ) 3 1 ( ) / ( )] , ( [ 1 0 2 1 0 2 0 2 1 0 2 0 2 = + = + = + = = ∫ ∫∫ ∫∫ dy y y dxdy y y dxdy x y yx X Y E Y X g E
  • 19. 19 Sifat-Sifat Harapan Matematik Teorema 1. Bila a dan b konstanta maka E(aX + b) = aE(X) + b Akibat 1: Jika a = 0, maka E(b) = b Akibat 2: Jika b = 0, maka E(aX) = aE(X) Teorema 2. E[g(X) ± h(X) ] = E[g(X)] ± E[h(X)] Teorema 3. E[g(X,Y) ± h(X,Y) ] = E[g(X,Y)] ± E[h(X,Y)]
  • 20. 20 Teorema 4. Jika X dan Y adalah peubah acak sembarang, maka E(X + Y) = E(X) + E(Y) Teorema 5. Jika X dan Y adalah peubah acak bebas, maka E(XY) = E(X) E(Y)
  • 21. • Contoh 5. Lihat kembali Contoh 4. Hitung E(2X – 1). x 4 5 6 7 8 9 f(x) 1/12 1/12 ¼ ¼ 1/6 1/6 Jawaban: E(2X – 1) = 2E(X) – 1 E(X) = = (4)(1/12) + (5)(1/12) + (6)(1/4) + (7)(1/4) + (8)(1/6) + (9)(1/6) = 41/6 Sehingga E(2X – 1) = 2E(X) – 1 = 2(41/6) – 1 sama seperti hasil sebelumnya. ∑ = 9 4 ) ( x x xf
  • 22. • Contoh 6. Permintaan minuman dalam liter per minggu dinyatakan dalam fungsi variabel random g(X) = X2 + X - 2, di mana X mempunyai fungsi padat: Tentukan nilai rataan dari permintaan minuman tersebut. Jawaban: E(X2 + X – 2) = E(X2) + E(X) - E(2) E(2) = 2 (akibat Teorema 1) 2 E(X) = ∫2x(x – 1)dx = 5/3 1 2 E(X2) = ∫2x2 (x – 1)dx = 17/6 1 Jadi, E(X2 + X – 2) = E(X2) + E(X) - E(2) = 17/6 + 5/3 -2 = 5/2
  • 23. • Contoh 7. Sepasang dadu dilemparkan. Tentukan nilai harapan jumlah angka yang muncul. Jawaban: Misalkan: X menyatakan angka yang muncul pada dadu pertama Y menyatakan angka yang muncul pada dadu kedua Ditanya: berapa E(X + Y)? E(X + Y ) = E(X) + E(Y) E(X) = (1)(1/6) + (2)(1/6) + (3)(1/6) + (4)(1/6) + (5)(1/6) + (6)(1/6) = 7/2 E(Y) = E(X) = 7/2 Jadi, E(X + Y) = E(X) + E(Y) = 7/2 + 7/2 = 7.