Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemeliharaan ayam lokal unggul yang meliputi pemeliharaan mulai dari umur nol hingga empat minggu, empat hingga sepuluh minggu, sepuluh hingga dua puluh minggu, dan ayam dewasa. Dokumen juga membahas pencegahan penyakit, pakan, analisis usaha, serta strategi keberlanjutan usaha ayam lokal.
5. Pemeliharaan 0-4 minggu 1. Masukan anak ayam umur sehari (DOC) ke dalam
kotak rakitan lengkap dengan minum, pakan dan
pemanas serta lembaran kertas koran bekas di
atas sekam. DOC sudah divaksin Marek’s
2. Perhatikan sebaran anak ayam, jika menyebar
merata, berarti suhu kotak cukup untuk ayam; jika
menyebar menjauhi sumber panas, maka suhu
kotak terlalu panas, maka naikan jarak lampu
dengan lantai kotak; jika DOC berkumpul dekat
dengan sumber panas, maka suhu kotak terlalu
rendah, maka lampu diturunkan, atau diganti
dengan watt yang lebih besar.
3. DOC normal biasanya segera makan dan minum
4. Periksa anak ayam minimal 2 kali dalam sehari
8. Pemeliharaan 0-4 minggu
Setiap hari:
1. Tambahkan air minum dalam botol
jika habis
2. Tambahkan pakan dalam baki, jika
habis. Jaga sedemikian rupa kawat
di atas pakan agar pakan tidak
tumpah
3. Ganti kertas koran setiap hari
dengan yang bersih sampai umur
ayam mencapai 3-4 hari
4. Ganti sekam apabila ada sekam
yang basah kotor
5. Tempat minum dan pakan dapat
ditinggikan dari lantai sekam setiap
ayam tambah besar
10. Tahapan:
1. Kandang untuk ayam muda sampai
bertelur, harus sudah selesai dibuat,
begitu ayam menginjak umur 4
minggu, agar segera dapat dipindah
ke dalam kandang yang lebih besar ;
2. Pemberian lampu penghangat
diberikan pada malam hari atau saat
suhu udara dingin; dinding dapat
ditutup dengan lembaran pelastik;
3. Pemberian minum dan pakan harus
teratur jangan sampai kehabisan;
4. Imunisasi dilaksanakan sesuai jadwal
11. Pada umur 10 minggu
1. Umur 10 minggu= umur dengan
bobot pasar daging ayam;
2. Dari sisa ayam yang ada, hitung
jantan dan betinanya;
3. Keluarkan jantan untuk dijual yang
sekiranya tidak dijadikan
pejantan/indukan;
4. Pilih jantan yang besar dan mulus;
1 jantan untuk 6 induk;
5. Pertahankan induk-induk yang
mulus untuk produkasi telur
konsumsi dan/atau telur tetas
6. Lakukan pangkas paruh bagian
yang tidak ada pembuluh darah
dengan gunting kuku
13. 1. Calon-calon induk dan jantan diberi
pakan dan minum, jangan sampai
kekurangan;
2. Penyemprotan dengan detergent,
byklin atau lisol, ke dalam
kandang, dilakukan rutin 1-2
minggu sekali;
3. Amati jika ada ayam sakit, yang
harus dikeluarkan dari kandang
ayam sehat
15. Pemeliharaan ayam dewasa produktif
1. Beri pakan dan minum
setiap hari;
2. Perhatikan kesehatan
ayam, gerak gerik dan
kondisi tubuh;
3. Pungut telur dari
sarang 2 kali dalam
sehari, agar telur tidak
kotor kena kotoran
ayam;
4. Simpan telur pada
tempat yang kering dan
tidak lembab sebelum
diproses lebih lajut
18. Karakteristik Ayam sehat Ayam sakit
Kondisi tampilan
secara umum
Terlihat segar, lincah Terlihat redup,
bergerak lamban,
diam saja
Bobot badan Normal baik Ringan
Pertumbuhan Normal Lamban, bahkan
kuntet
Mata Berbinar Redup
Kloaka (dubur) Besar, lembut,
memerah dan lembab
Mengkerut, agak
mengeras, pucat
Kulit Lembut dan segar Keriput dan kering
Jengger Merah Pucat
Kondisi ayam yang kita pelihara
21. Pencegahan terjangkit penyakit
Tiga prinsip pelaksanaan pencegahan adalah:
• Isolasi dan kontrol lalulintas ternak untuk pencegahan
terjadinya kontaminasi dengan memasang pagar sekitar,
kunci-kunci kandang; tempat cuci tangan, cuci kaki dan
peralatan kendang serta tidak sembarang pengunjung
masuk;
• Kebersihan menyingkirkan sebagian besar (80%)
kontaminan, seperti kotoran, ungags mati dan sampah;
• Desinfeksi untuk mencegah pertumbuhan bibit penyaki
yang disemprotkan secara rutin
Sumber penyakit ayam berupa virus, bakteri, jamur
dan parasit
22. Bangunan
Rumah utama
Wilayah bebas penyakit
Untuk mencegah terjangkit penyakit:
1. Pastikan jika ayam berada dalam kandang
bersih cukup ventilasi;
2. Jaga kebersihan di wilayah bebas penyakit dari
sampah, kotoran, barang-barang bekas dsb;
3. Setiap mau masuk wilayah bebas penyakit,
tukar alas kaki dengan alas kaki yang
tersedia di wilayah bebas penyakit;
4. Jaga agar tidak ada unggas lain yang keluar
masuk wilayah bebas penyakit;
23. Bagaimana penyakit dapat masuk dan menyakiti ayam kita:
• Dari ayam yang kita masukkan dari luar kandang
• Dari pakan, air minum, dan udara kotor
• Dari kendaraan alat, sekam yang terkontaminasi penyakit
• Dari sepatu dan baju petugas kendang yang terkontaminasi;
• Dari ayam sakit
• Dari tikus, lalat, kecoa, yang gentayangan dalam kandang;
• Dari burung-burung liar, yang hinggap di kandang ayam kita
24. Serangan penyakit terjadi karena ada tekanan dari:
• Populasi ayam disekitar lingkungan kandang kita;
• Sanitasi kandang dan lingkungan kandang yang jelek;
• Kurang perhatian;
• Penyakit di dalam kandang
• Kepadatan kandang yang melebihi semestinya;
• Pengelolaan yang jelek;
• Pengelolaan berbagai umur dalam satu lingkungan kandang;
• Adanya unggas lain selain ayam kita di dekat kandang
25. Jenis vaksin
Umur ayam
(hari)
Cara imunisasi
Mareks 1 Suntik di bawah kulit
tengkuk, sudah
dilakukan penyedia
ND-IB 4 Tetes mata
IBD (gumboro)-1 7 Tetes hidung/ mulut
IBD (gumboro)-2 21 Tetes hidung/ mulut
ND 28 Tetes mata
Coriza HMVC 77 Suntik ke dalam otot
ND-IB-EDS Kill 112 Suntik ke dalam otot
Imunisasi dilaksanakan dengan disiplin sesuai dengan jadwal di bawah
31. Aplikasi pemberian pakan….Uraian Umur
0- 3 mg 4 -12 mg
Protein kasar (%) 20 17,5
Energi Metabolis (kkalME/kg) 3.000 2.800
Kalsium (%) 0,9 0,9
Fosfor (%) 0.6 0.5
Asam amino lisin (%) 1.1 0.9
Asam amino methionin (%) 0.45 0.4
Pakan Broiler starter (%) 100 59
Dedak halus (%) 0 19
Bungkil kedelai (%) 0 5
Campuran mineral 0 2
Sumber: Petunjuk teknis produksi ayam lokal pedaging unggul, 2017
32. Aplikasi pemberian pakan….
Uraian 22 mg - afkir
Bahan pakan
Pakan komersial layer (%) 75
Dedak padi halus (%) 24
Wonder mineral (%) 1
Kadar gizi
Protein kasar (%) 16,10
Energi Metabolis
(kkalME/kg)
2.800
Kalsium (%) 3,2
Fosfor (%) 0,5
Asam amino lisin (%) 0,9
Asam amino methionin (%) 0.4
Sumber: Petunjuk teknis produksi ayam lokal pedaging unggul, 2017
Contoh aplikasi pakan berdasar pengalaman
peternak di Bogor
Umur
Perbandingan pakan pabrik :
Dedak
0 – 4 minggu 100% Broiler starter (BS)
5 – 8 minggu 2 BS : 1 dedak
9 – 12 minggu 2 BS : 2 dedak
13 – 16 minggu 2 BS : 3 dedak
17 – bertelur 5% 1 Pakan petelur : 1 dedak
Masa bertelur
(3 Pakan petelur : 1 dedak) +
mineral Ca (1%)
33. Konsentrat
PK 39%
17-8=9
PK 17%
39-17=22
Jagung kuning
8%
Formulasi Pakan
Pearson's Square
Merupakan cara yang paling sederhana untuk menyusun
formula ransum.
Langkah 1: Membuat segi empat Pearson
Langkah 2: Menghitung persentase konsentrat dan jagung
kuning sebagai berikut:
Bagian konsentrat : 9/(9+22) x100 = 29%
Bagian Jagung Kuning 22/(9+22) x100 =71%
Untuk menghitung persentase protein dari kedua jenis bahan
tersebut adalah sebagai berikut:
•Protein konsentrat : 29/100 x 39 = 11.31%
•Bagian jagung kuning : 71/100 x 8 = 5,68%
Jumlah protein :17,00% (pembulatan dari 16,99%)
Untuk menghitung kandungan Energi setiap bahan
caranya sama