[Ringkasan]
Kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan akan dilaksanakan oleh BPTP Sumatera Selatan untuk mengukur kinerja pelaksanaan program, memberikan masukan perbaikan, dan melaporkan capaian kinerja. Kegiatan monev difokuskan pada monitoring dan evaluasi litkaji serta diseminasi, sedangkan pelaporan menyusun LAKIP berdasarkan capaian kinerja setiap kegiatan. Kegiatan ini dilaksanakan dari Januari hingga Desember 2018.
SE Sekjen Nomor 1829 tentang penyesuaian sistem kerja ASN dalam New Normal (3...
RKTM MONITORING
1. 1
RENCANA KEGIATAN TIM MENAJEMEN (RKTM)
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
NAMA PENANGGUNG JAWAB : Budi Raharjo, S.TP, M.Si
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SUMATERA SELATAN
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2018
2. 2
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul RKTM : Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan
2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Sumatera Selatan
3. Alamat Unit Kerja : Jl.Kol.H.Burlian No. 83 Km.6 Palembang, Kotak
Pos 1265, Telpon (0711) 410155
4. Sumber Dana : DIPA BPTP Tahun Anggaran 2018
5. Status Kegiatan L/B : Lanjutan
6. Penanggung Jawab
a. Nama
b. Pangkat/golongan
c. Jabatan
:
:
:
Drh Aulia Evi, MSc
III c
Kasie KSPP
7. Lokasi kegiatan :
8. Agro ekosistem :
9. Tahun Mulai : 2018
10. Tahun Selesai : 2018
11. Output : Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi
dan pelaporan
Koordinator Program
Budi Raharjo, STP.,M.Si.
NIP 19710828 20003 1 001
Penanggung Jawab
Budi Raharjo, STP.,M.Si.
NIP 19710828 20003 1 001
Mengetahui:
Kepala Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian
Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA
NIP. 19680415 199203 1 001
Menyetujui
Kepala Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sumatera Selatan
Dr. Ir. Priatna Sasmita, MSi
NIP. 19641104 199203 1 001
3. 3
RINGKASAN
Peningkatan kinerja dari instansi pemerintah dapat diukur dari seberapa jauh
proses yang dilaksanakan dalam melakukan program yang sudah ditetapkan melalui
monitoring dan evaluasi kegiatan. Selain pelaksanaan monev juga dilakukan
pelaporan sebagai bentuk pertanggung jawaban dari penggunaan anggaran yang
disediakan pemerintah, maka perlu dilaporkan secara terukur capaian kinerja yang
telah ditetapkan dari masing-masing kegiatan tersebut. Kegiatan monev dan
pelaporan akan dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Desember
2018. Kegiatan monev difokuskan pada monev litkaji dan diseminasi yang
memantau dan menilai kemajuan serta keberhasilan dari litkaji dan diseminasi
pada setiap lokasi pelaksanaan kegiatan BPTP Sumatera Selatan TA 2018, sedangkan
penyusunan LAKIP berdasarkan capaian kinerja dari masing-masing kegiatan.
SUMMARY
Improved performance from government agencies can be measured by how far
the process implemented in conducting programs that have been defined through the
monitoring and evaluation of activities. In addition to monitoring and evaluation
activities are also performed as a form of accountability reporting of the use of the
budget provided by the government, it should be reported in measurable outcomes
set performance of each of these activities. Monitoring, evaluation and reporting
activities will be conducted from January to December 2018. The monitoring and
evaluation activities focused on dissemination and assess the progress and success
of litkaji and dissemination at each location of the activities BPTP South Sumatra,
while the preparation of the report formed based on the achievement of performance
of each activity.
4. 4
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai instansi vertikal dari Balitbangtan, Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Sumatera Selatan mempunyai tujuan yang sama dengan Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP), yaitu : (1).
meningkatkan ketersediaan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi, (2).
meningkatkan penyebarluasan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi,
(3). meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian dan pengembangan inovasi
teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi. adapun sasaran yang ingin dicapai dari
tujuan diatas adalah : (1). tersedianya inovasi teknologi pertanian unggulan, (2).
meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) inovasi teknologi pertanian, (3).
meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian,
diseminasi dan pendayagunaan inovasi teknologi pertanian), (4). meningkatnya
sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian, (5).
meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi
pertanian.
Disadari pula bahwa kinerja BPTP Sumsel tidak hanya dalam pelaksanaan
program/kegiatan, namun juga dipengaruhi pemerintah daerah, institusi lain, bahkan
petani dan peternak sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Upaya
mendukung pencapaian tujuan pembangunan pertanian memerlukan tindakan yang
tepat dengan menghasilkan berbagai inovasi di bidang pertanian dan menjamin
ketersediaannya sampai ke pengguna.
Sumatera Selatan dengan kekayaan agroekosistemnya seperti lebak, pasang
surut, irigasi, tadah hujan dan lahan kering memiliki potensi besar untuk menunjang
tercapainya empat sukses tersebut. Dukungan teknologi untuk pengembangan
pertanian telah tersedia melalui jasa penelitian dan pengkajian yang dihasilkan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Penelitiannya. Sebagian
teknologi tersebut telah tersebar di tingkat pengguna dan stakeholder, namun untuk
pengembangannya ke target yang lebih luas lagi memerlukan upaya percepatan.
Untuk itu dilakukan berbagai kegiatan penelitian, pengkajian bahkan pendampingan.
Peningkatan kinerja dari instansi pemerintah dapat diukur dari seberapa jauh
proses yang dilaksanakan dalam melakukan program yang sudah ditetapkan melalui
monitoring dan evaluasi kegiatan. Selain pelaksanaan monev juga dilakukan
5. 5
pelaporan sebagai bentuk pertanggung jawaban dari penggunaan anggaran yang
disediakan pemerintah, maka perlu dilaporkan secara terukur capaian kinerja yang
telah ditetapkan dari masing-masing kegiatan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan
monev dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
1.2. Dasar Pertimbangan
Dalam perspektif pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian,
Monitoring dan Evaluasi (Monev) mempunyai kedudukan dan peran yang penting
sebagai alat kontrol menajemen pengkajian dan diseminasi teknologi hasil
pengkajian, sedangkan LAKIP merupakan gambaran ringkas mengenai kinerja BPTP
Sumsel berdasarkan perjanjian kinerja yang ditetapkan secara terukur. Hal ini
didasarkan atas fungsi BPTP Sumsel sebagai salah satu lembaga publik yang dituntut
untuk dapat menginformasikan capaian kinerja kegiatannya secara transparan.
1.3. Tujuan
Tujuan Kegiatan Monev
• Mengevaluasi apakah kegiatan Litkaji dan diseminasi sudah mengacu pada
Proposal, ROPP/RODHP
• Mengevaluasi konsistensi antara perencanaan Litkaji dan diseminasi dengan
pelaksanaan di lapangan; tujuan, luaran dan manfaat serta permasalahan
yang dihadapi.
• Memberikan masukan untuk perbaikan yang akan datang guna
meningkatkan kinerja BPTP.
Tujuan Kegiatan Pelaporan
• Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) bertujuan untuk
memberikan gambaran yang nyata, jelas dan transparan tentang kinerja program
dan kegiatan yang telah dilaksanakan.
1.4. Keluaran
Keluaran Monev : hasil monitoring dan evaluasi kegiatan Litkaji dan diseminasi di
BPTP Sumsel
6. 6
Keluaran Pelaporan : capaian kinerja pelaksanaan kegiatan Litkaji dan pendampingan
BPTP Sumsel dan realisasi keuangannya.
1.5. Perkiraan Manfaat Dan Dampak
Manfaat:
• Membantu dalam pemecahan masalah yang dihadapi pada kegiatan
litkaji dan diseminasi
• Memberikan informasi bagi pemegang kebijakan sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun perencanaan kedepan.
• Berkembangnya sistem penilaian yang wajar melalui pengembangan
pengukuran kinerja
• Instansi pemerintah lebih dapat beroperasi secara efisien, efektif, ekonomis,
dan responsive terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan
Dampak
• Semakin transparansi penggunaan dana pembangunan dan responsifnya
instansi pemerintah
• Iklim kerja menjadi lebih sehat dan kondusif serta peningkatan disiplin
7. 7
II. TINJAUAN PUSTAKA
Balai Pengkajian teknologi Pertanian Sumatera Selatan (BPTP Sumsel)
merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Badan penelitian dan Pengembangan
Pertanian yang bertugas menghasilkan teknologi pertanian spesifik wilayah dalam
meningkatkan kontribusinya dalam pembanguan pertanian di daerah. Sesuai dengan
SK Mentan Nomor 798/Kpts/OT.210/12/94 tanggal 13 Desember 1994, BPTP Sumsel
melaksanakan kegiatan penelitian komoditas, pengujian dan perakitan teknologi
tepat guna spesifik lokasi.
Agar sasaran dan tujuan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPTP
Sumsel tercapai maka perlu dilakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan. Sebagai
bagian dari sistem pengawasan dan pengendalian kinerja satker, kegiatan
monev dilakukan secara menyeluruh pada semua kegiatan yang ada di BPTP
(BBP2TP, 2011).
Monitoring, evaluasi dan pelaporan merupakan unsur penting yang
memberi input balik bagi perencanaan, karena evaluasi dapat menilai kinerja
sebuah organisasi dalam satu kurun waktu sedangkan pelaporan mengambarkan
hasil dari capaian kegiatan yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi
tersebut diharapkan arah program dan kebijakan yang dituangkan ke dalam
kegiatan akan mampu memenuhi tujuan organiasasi dan keinginan pemangku
kepentingan. Monitoring dan evaluasi yang sifatnya terintegrasi ini akan dapat
menyimpulkan secara utuh, berhasil tidaknya suatu kegiatan yang dilakukan oleh
masing-masing fungsi yang berperan.
Keberhasilan kegiatan pada satker selanjutnya dilaporkan dalam LAKIP.
Laporan tersebut wajib dilaksanakan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penggunaan keuangan negara. Hal ini didasarkan atas ketetapan MPR No.
XI/MPR/1998 dan Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selanjutnya berdasarkan
Pasal 3 Undang-Undang tersebut, dinyatakan bahwa azas umum penyelenggaraan
negara antara lain adanya azas keterbukaan dan akuntabilitas. Pemerintah juga telah
menerbitkan Instruksi Presiden No.7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Sekretariat Badan Litbang Pertanian, 2019).
8. 8
III. PROSEDUR
3.1. Ruang Lingkup Kegiatan
3.1.1. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
• Penetapan Rencana Kinerja
Kegiatan monev yang akan dilaksanakan oleh tim BPTP Sumatera
Selatan, difokuskan pada monev litkaji dan diseminasi yang
diharapkan dapat memantau dan menilai kemajuan serta keberhasilan
dari litkaji dan diseminasi pada setiap lokasi pelaksanaan kegiatan BPTP
Sumatera Selatan TA 2018. Indikator kinerja yang menjadi
sasaran/target monitoring dan evaluasi terdiri dari : (1) masukan
(input), (2) keluaran (output), (3) hasil (outcomes), (4) manfaat
(benefit), dan dampak (impact).
• Pengukuran Kinerja
Dalam kaitannya dengan monev kegiatan beberapa aspek yang
dimonitor antara lain : (1) Kesesuaian pelaksanaan dengan rencana,
(2) Ketersediaan sumbedaya penelitian (fasilitas dan tenaga), (3)
prosedur pelaksanaan apakah sesuai dengan kaidah-kaidah / aturan
yang berlaku, (4) ketepatan judul penelitian, lokasi penelitian dengan
pelaksanaan, (5) masalah/faktor penghambat dalam penelitian.
• Evaluasi Hasil Monev Kegiatan
Hasil monev diperlukan untuk mempertajam serta meningkatkan
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pada tahun mendatang terkait
keberlanjutan, modifikasi/penyempurnaan atau perbaikan (apabila
dianggap perlu) dari berbagai kegiatan baik menyangkut aspek
menajemen maupun pelaksanaan pengkajian dan diseminasi teknologi
pertanian. Hasil monev sangat diperlukan dalam memantau tentang
keberlanjutan atau perbaikan yang diperlukan, disamping itu juga
untuk mendapatkan data dan informasi sebagai bahan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kinerja BPTP Sumsel.
3.1.2. Kegiatan LAKIP
• Penetapan Rencana Kinerja
9. 9
Sebelum pelaksanaan kegiatan pembangunan secara operasional, maka
setiap instansi pemerintah wajib menetapkan rencana kinerjanya. Rencana
kinerja ini menguraikan sasaran diperjanjikan yang akan dicapai dalam
tahun bersangkutan dan indikator kinerjanya berdasarkan anggaran yang
telah disetujui.
• Akuntabilitas Kinerja
a. Pengukuran Kinerja
Uraian capaian kinerja setiap sasaran secara keseluruhan dan penjelasan
mengenai rincian keberhasilan atau kegagalan masing-masing sasaran.
b. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Uraian hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja setiap sasaran,
pembandingan data kinerja tahun sebelumnya, faktor penyebab
keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran, hambatan atau kendala,
dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang
akan diambil.
c. Akuntabilitas keuangan
Menguraikan tentang realisasi keuangan yang telah ditetapkan dan apakah
dana yang terealisasi itu sesuai dengan capain fisik kegiatan.
3.2. Bahan dan Metode Pelaksanaan Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah proposal kegiatan Litkaji
dan pendampingan, laporan-laporan tentang capaian indikator kinerja masing-masing
kegiatan. Alat yang digunakan adalah alat tulis dan alat hitung.
3.2.1. Tempat dan Waktu
Monev dan pelaporan akan dilaksanakan dari bulan Januari sampai
dengan Desember 2018. Pelaksanaan kegiatan monev dilakukan berdasarkan
lokasi yang telah ditetapkan pada masing-masing kegiatan, sedangkan
penyusunan LAKIP dilakukan di BPTP Sumsel.
3.2.2. Pengumpulan dan Jenis Data
Data yang diperoleh dari penanggung jawab kegiatan berupa informasi/data
primer, selain itu juga melalui diskusi untuk memperoleh gambaran
permasalahan yang dihadapi.
10. 10
3.2.3. Analisis Data
Data dari hasil monev ditampilkan secara deskriptif yang menjabarkan hasil
kegiatan beserta segala hambatan selama pelaksanaan kegiatan sedangkan
data pada LAKIP menjabarkan capaian dari hasil yang diperoleh berupa
persentase perbandingan antara input dan output kegiatan.
3.2.3. Tahapan pelaksanaan
Pelaksanaan monev pengkajian menjadi 3 tahap yakni ex-ante, on-going
dan ex-post dengan ruang lingkup kegiatan sebagai berikut:
• Tahap Ex- ante
Lingkup kegiatan Monev Ex-ante diantaranya adalah pengecekan
kelengkapan dokumen perencanaan yang meliputi : matrik, rencana
kegiatan, proposal RTP-ROPP/RODHP beserta dokumen pendukung
lainnya. Aspek lainnya berapa jauh kesesuaian metodologi dan tahapan
pelaksanaan kegiatan yang direncanakan dalam dokumen matrik
kegiatan/proposal dengan yang aktual dilakukan dilapangan. Kesesuaian
mencakup indikator kinerja dengan capaian terhadap inout, otput,
manfaat dan dampak yang diharapkan . Juga mencakup masukan yang
diperlukan (Sumber Daya Manusia , dana dan waktu), termasuk
kelengapan administrasi, fasilitas/sarana yang cukup dan memenuhi
persyaratan teknis.
a. Tahap On-going
Target dari monev pada tahap ini adalah untuk memastikan
kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan setelah penanggung
jawab/tim pelaksana kegiatan mendapatkan saran dan masukan dari tim
monev internal BPTP saat pendampingan monev ex-ante .
Indikator kinerja pada on-going dimulai dari identifikasi terhadap
pelaksanaan kegiatan yang sedang berlangsung dibandingkan dengan
dokumen perencanaan, pedoman (Panduan, standar/SOP) antara lain (a)
kesesuaian berbagai variabel, teknik pengamatan yang dilakukan,
kesesuaian parameter dan pengumpulan data; (b) tingkat kesesuaian
lokasi dan jadwal penelitian/pengkajian; dan (c) tingkat kesesuaian analisa
data. Pelaksanaan pemantauan terhadap output adalah mempelajari,
memeriksa, meneliti dan mengkaji secara seksama semua keluaran yang
11. 11
diharapkan perkegiatan yang tercantum pada Proposal/ROPP/RODHP,
selanjutnya membandingkan dengan output yang ditemukan dilapangan.
Evaluasi keluaran yang masih berjalan dilakukan dengan membandingkan
semua keluaran kegiatan yang ada dilapangan dengan sasaran luaran
yang dicapai pada saat dilakukan pemantauan (On going output).
12. 12
IV. ANALISIS RISIKO
4.1. Daftar Risiko
No Risiko Penyebab Dampak
1. Sulitnya mengukur
capaian kinerja
Indikator kegiatan yang
kurang jelas dan tidak
terukur
Kesalahan dalam melaporkan
capaian kinerja
2. Penyelesaian
monev dan lakip
tidak tepat waktu
Keterlambatan penyelesaian
kegiatan
Lambatnya diketahui kinerja
kegiatan secara keseluruhan
4.2. Daftar Penanganan Risiko
No Risiko Penyebab Upaya Penanganan
1. Sulitnya mengukur
capaian kinerja
Indikator kegiatan yang
kurang jelas dan tidak
terukur
Memperbaiki indikator kinerja
kegiatan
2. Penyelesaian
monev dan lakip
tidak tepat waktu
Keterlambatan penyelesaian
kegiatan
Kegiatan yang dibuat dibatasi
untuk dapat diselesaikan pada
tahun berjalan
13. 13
III. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
4.1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan
No Nama/NIP Jabatan dalam
Kegiatan
Uraian Tugas Alokasi Waktu
(Jam/minggu)
1. Budi Raharjo, STP, M.Si/
19710828 20003 1 001
Anggota tim Mengkoordinir
kegiatan Monev
2
2. Ir. Yanter Hutapea, M.Si/
19630430 198903 1 001
Anggota tim Peliput data/ informasi 2
3. Ir. Hj. Harnisah Anggota tim Peliput data/ informasi 1
4. Susilawati, SP, MSi Anggota tim Peliput data/ informasi 1
5. Tumarlan Thamrin, SP,
MP
Anggota tim Peliput data/ informasi 1
6. Ir. NP. Ratmini, MSi Anggota tim Peliput data/ informasi 1
7. Ir. Waluyo, MSi Anggota tim Peliput data/ informasi 1
8. Yeni Eliza Maryana, STP,
MSi
Anggota tim Peliput data/ informasi 1
9. Diah Ismia, STP Anggota tim Peliput data/ informasi 1
4.2. Jangka Waktu Kegiatan
Kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pembuatan/penyusunan RKTM x x x x
Kompilasi proposal Litkaji x x
Mempelajari proposal Litkaji x x x
Penentuan indikator kinerja x x
Pengumpulan data/informasi x x x x x x x x
Analisis indikator kinerja Litkaji x x x x
Penyusunan laporan x
14. 14
DAFTAR PUSTAKA
Purba L. 2009. Hasil Evaluasi Atas Aplikasi Sakip Dan Lakip Badan Litbang Pertanian
Tahun 2007. Makalah Disampakan Dalam Workshop Penyusunan Lakip
Lingkup BBP2TP Bogor, 4 Maret 2009. Inspektorat Jenderal Departemen
Pertanian, Jakarta.
Sekretariat Badan Litbang Pertanian. 2009. Penyusunan LAKIP. Makalah Disampakan
Dalam Workshop Penyusunan Lakip Lingkup BBP2TP Bogor, 4 Maret 2009.