Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah

Sugeng Budiharsono
Sugeng BudiharsonoCouncil Members at Gerson Lehrman Group en Gerson Lehrman Group
OTONOMI DAERAH DAN PENCIPTAAN
IKLIM INVESTASI DI DAERAH
SUGENG BUDIHARSONO
Bahan Kuliah Minggu ke-6 MK Promosi Investasi dan Region Branding, 2019
OTONOMI DAERAH DAN DESENTRALISASI
• Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
• Desentralisasi adalah penyerahan Urusan
Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah
otonom berdasarkan Asas Otonomi.
• Tujuan Desentralisasi adalah:
– Untuk mencegah pemusatan keuangan
– Sebagai usaha pendemokrasian pemerintah daerah untuk
mengikutsertakan rakyat dalam bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pemerintahan
– Untuk menyusun program guna perbaikan sosial ekonomi
di tingkat lokal
CIRI-CIRI DESENTRALISASI
Menurut Smith (1985), ciri-ciri desentralisasi adalah sebagai berikut:
• Adanya pendelegasian/ pelimpahan wewenang dari pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah untuk dapat melaksanakan fungsi
tertentu dari pemerintahan.
• Adanya wewenang pemerintah daerah untuk menetapkan dan
melaksanakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan daerahnya.
• Adanya kewenangan dalam menetapkan dan mengatur
norma hukum yang berlaku secara umum dan juga yang sifatnya
abstrak.
• Penerima wewenang adalah daerah otonom, dimana fungsi yang
diserahkan dapat dirinci atau fungsi yang tersisa.
• Adanya kewenangan untuk menetapkan norma hukum yang
bersifat individual dan juga konkrit.
• Daerah otonoma berada di luar hirarki organisasi pemerintah
pusat.
• Menunjukkan pada pola hubungan antra organisasi.
• Terciptanya political variety dan diversity of structur di dalam
sistem politik.
DAMPAK DESENTRALISASI
• Dampak positif desentralisasi
– Di bidang sosial budaya yaitu bisa memperkuat ikatan sosisal budaya
daerah dan mengembangkan kebudayaan yang dimiliki daerah.
– di bidang politik yaitu daerah lebih aktif mengelolah daerahnya karena
sebagian besar keputusan dan kebijakan ada dan diputuskan di daerah.
– Di bidang ekonomi yaitu pemerintah daerah dapat mengelola Sumber
Daya Alam yang dimiliki dengan mudah, sehingga pendapatan daerah
dan pendapatan masyarakat akan meningkat.
– Di bidang keamanan yaitu upaya mempertahankan NKRI dengan
kebijakan dapat meredam setiap daerah memisahkan diri dari NKRI.
• Dampak positif desentralisi
– Di bidang sosial budaya yaitu setiap daerah berlomba-lomba
menonjolkan kebudayaannya. Sehingga secara tidak langsung, dapat
melunturkan rasa persatuan dan kesatuan.
– Di bidang politik yaitu adanya euforia berlebihan apabila kewenangan
tersebut disalahgunakan untuk kepentingan golongan, kelompok
tertentu, atau kepentingan pribadi.
– Di bidang ekonomi yaitu bisa mengakibatkan timbulknya KKN apabila
ada pejabat daerah yang tidak benar.
– Di bidang keamanan yaitu dapat berpotensi konflik antar daerah, jika
ada daerah yang kurang puas dengan sistem yang menyangkut NKRI.
URUSAN PEMERINTAHAN
Pasal 9 UU No 23 tahun 2014 menyatakan:
• (1) Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan
absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan
pemerintahan umum.
• (2) Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang
sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
• (3) Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi
antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah
kabupaten/kota.
• (4) Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke
Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.
• (5) Urusan pemerintahan umum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.
URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT
• Urusan pemerintahan absolut sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) meliputi: (a)
politik luar negeri; (b) pertahanan; ©
keamanan; (d) yustisi; (e) moneter dan fiskal
nasional; dan (f) agama.
• Dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan absolut, Pemerintah Pusat: (a)
melaksanakan sendiri; atau (b) melimpahkan
wewenang kepada Instansi Vertikal yang ada di
Daerah atau gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat berdasarkan asas
Dekonsentrasi.
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
• Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana di
maksud dalam Pasal 9 ayat (3) yang menjadi
kewenangan Daerah terdiri atas Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan
Pilihan.
• Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan
Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak
berkaitan dengan Pelayanan Dasar.
• Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar adalah Urusan
Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya
merupakan Pelayanan Dasar.
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB
• Berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi: a. pendidikan; b.
kesehatan; c. pekerjaan umum dan penataan ruang; d.
perumahan rakyat dan kawasan permukiman; e.
ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
dan f. sosial.
• Tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi: a. tenaga
kerja; b. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak; c.
pangan; d. pertanahan; e. lingkungan hidup; f. administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil; g. pemberdayaan
masyarakat dan Desa; h. pengendalian penduduk dan keluarga
berencana; i. perhubungan; j. komunikasi dan informatika; k.
koperasi, usaha kecil, dan menengah; l. penanaman modal; m.
kepemudaan dan olah raga; n. statistik; o. persandian; p.
kebudayaan; q. perpustakaan; dan r. kearsipan.
URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN
Urusan Pemerintahan Pilihan meliputi:
• a. kelautan dan perikanan;
• b. pariwisata;
• c. pertanian;
• d. kehutanan;
• e. energi dan sumber daya mineral;
• f. perdagangan;
• g. perindustrian; dan
• h. transmigrasi.
HARAPAN ADANYA DESENTRALISASI
• Pemerintah daerah akan lebih jelas mengetahui
kebutuhan masyarakat lokal. Pemerintah daerah
merupakan daerah yang paling dekat dengan
rakyat.
• Pemerintah daerah akan dapat memfokuskan
perencanaan dan pelaksanaan aspek sosial
ekonomi sesuai dengan potensi dari
masing0masing daerah tersebut.
• Pemerintah daerah akan dapat memperbaiki
kondisi daerahnya, khususnya tata kelolanya,
sehingga akan dapat memperbaiki iklim investasi
di daerah.
PEUBAH DAN INDIKATOR TATA KELOLA
EKONOMI DAERAH DARI KPPOD (1)
No Peubah dan Definisinya Indikator
1 Perizinan Usaha
Proses perizinan usaha yang sederhana dan murah dapat
mendorong perkembangan pelaku usaha baru. Sebaliknya,
prosedur pengurusan yang sulit, lama dan mahal akan
mengakibatkan keengganan pelaku usaha untuk mengurus
perizinan dan menghambat pertumbuhan kegiatan usaha baru.
Keberadaan Mekanisme
Pengaduan
Pelayanan Izin Sudah
Efisien
Jumlah Biaya Resmi
Pengurusan Izin (TDP)
Lama Waktu Resmi
Pengurusan Izin (TDP)
2 Biaya Transaksi
Biaya Transaksi berupa pajak, retribusi, dan biayabiaya lainnya,
baik yang legal maupun ilegal dapat menjadi penghambat bagi
kegiatan usaha di daerah. Apalagi jika biaya tersebut hanya
diberlakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah tanpa
menimbang dampaknya bagi perkembangan usaha. Sebaliknya,
pungutan-pungutan tersebut tidak menjadi penghambat apabila
diberlakukan dengan alasan yang jelas, diterapkan secara benar,
dan hasilnya ditujukan untuk memperbaiki pelayanan publik.
Tingkat Keberatan
terhadap tingkat retribusi
Tingkat pembayaran
donasi pada pemda
Tingkat keberatan
terhadap biaya resmi
distribusi
PEUBAH DAN INDIKATOR TATA KELOLA
EKONOMI DAERAH DARI KPPOD (2)
No Peubah dan Definisinya Indikator
3 Akses Lahan
Akses Lahan sangat mempengaruhi dunia usaha.
Perusahaan tidak akan melakukan investasi baru jika
tidak memiliki akses pada lahan yang dibutuhkan.
Kegiatan usaha yang sedang berjalan juga akan
terpengaruh jika tidak ada kepastian akan status
lahan yang digunakan mereka
Waktu pengurusan sertifi
kat
Tingkat kemudahan
pengurusan sertifi kat
Kemudahan mendapatkan
akses lahan
Frekuensi penggusuran
lahan
Frekuensi konfl ik
penggunaan lahan
4 Interaksi Pemda-Pelaku Usaha
Interaksi ini sangat penting untuk memastikan bahwa
kebijakan dan investasi publik dari pemda sejalan
dengan kebutuhan pelaku usaha. Sebaliknya, interaksi
yang tak efektif antara pemda dengan pelaku usaha
dapat mengakibatkan penerapan kebijakan yang
justru menghambat pertumbuhan kegiatan usaha.
Keberadaan forum
komunikasi
Tingkat dukungan Pemda
terhadap pelaku usaha
daerah
Tingkat kebijakan Pemda
yang tidak diskriminatif
PEUBAH DAN INDIKATOR TATA KELOLA
EKONOMI DAERAH DARI KPPOD (3)
No Peubah dan Definisinya Indikator
5 Progam Pengembangan Usaha Swasta Program
Pengembangan Usaha Swasta (PPUS) yang dilakukan
oleh pemda dapat menjadi cara yang efektif untuk
meningkatkan kemampuan manajemen dan
keterampilan tenaga kerja, serta dapat menghubungkan
pelaku usaha dengan pasar di luar daerah.
Program yang disediakan Pemda
Manfaat PPUS bagi Usaha
6 Kapasitas dan Integritas Kepala Daerah (Kepda)
Kapasitas dan Integritas Kepda sangat penting untuk
memastikan bahwa pelaksanaan kebijakan pemda bisa
berlangsung efektif. Kepda yang jujur dan berkapasitas
akan meningkatkan kepercayaan diri investor dan pada
gilirannya menjalankan kebijakan yang ramah terhadap
investasi.
Kepda memiliki pemahaman yang baik
mengenai persoalan pelaku usaha
Kepda memiliki perhatian dan renstra
terkait perkembangan dunia usaha
Kepda menempatkan pejabat secara
profesional
Kepda tegas terhadap setiap tindakan
korupsi bawahannya
Kepda tidak melakukan perbuatan yang
menguntungkan diri sendiri
Kepda adalah figur yang disegani dan
layak diteladani
PEUBAH DAN INDIKATOR TATA KELOLA
EKONOMI DAERAH DARI KPPOD (4)
No Peubah dan Definisinya Indikator
7 Infrastruktur Daerah
Jalan kabupaten/kota yang baik, lampu penerangan
jalan, air bersih, dll, merupakan prasyarat agar
kegiatan usaha dapat berjalan efektif dan efi sien.
Sebaliknya, tata kelola infrastruktur yang buruk dapat
menambah biaya yang besar bagi pelaku usaha untuk
berinvestasi dan berkembang.
Pemakaian jaringan air
PDAM
Perkembangan Kualitas
Infrastruktur daerah 2014-
2015 (Jalan, Jaringan Air
PDAM, Penerangan Jalan)
Kualitas Infrastruktur (Jalan,
Jaringan Air PDAM,
Penerangan Jalan)
8 Keamanan dan Resolusi Konflik
Tentu sulit bagi pelaku usaha untuk bertahan jika
sering terjadi gangguan keamanan. Namun, terlepas
dari kondisi rawan yang ada, keberadaan suatu
mekanisme penyelesaian konfl ik atau perselisihan
bisnis yang baik dapat meningkatkan kepercayaan
Pelaku Usaha.
Frekuensi Kejadian
Pencurian
Tingkat keamanan daerah
tempat usaha
Tingkat kejadian konfl ik
sosial di tempat usaha
PEUBAH DAN INDIKATOR TATA KELOLA
EKONOMI DAERAH DARI KPPOD (5)
No Peubah dan Definisinya Indikator
9 Ketenagakerjaan Input tenaga kerja tentu dibutuhkan
sebagai salah satu faktor produksi. Beberapa komponen
terkait tenaga kerja sudah menjadi perhatian pelaku
usaha karena secara langsung dan signifi kan
berpengaruh terhadap biaya operasional usaha.
Tingkat kemudahan
mendapatkan tenaker
Mekanisme Pengusulan Upah
Minimum
Pemda melibatkan perusahaan
dalam proses penentuan upah
Keberadaan upaya Pemda dalam
pemecahan masalah industria
10 Kualitas Peraturan di Daerah Perda atau peraturan
turunannya adalah gambaran kerangka kebijakan
pemda dalam mengembangkan perekonomian
daerahnya. Peraturan yang rumit dan membingungkan
dapat menjadi kendala bagi pelaku usaha. Kualitas
kebijakan buruk menimbulkan ketidakpastian dan
mempersempit ruang dinamika perdagangan dan akses
pasar.
Aspek Yuridis
Aspek Substansi
Aspek Prinsip
NILAI INDEKS TERENDAH TKED 2016
NILAI INDEKS TKED 2016 (1)
NILAI INDEKS TKED 2016 (2)
BAHAN DISKUSI
• Bagaimana menurut saudara Indeks TKED
di Kabupaten/Kota Bogor?
• Apa rekomendasi saudara untuk
meningkatkan Indeks TKED di
Kabupaten/Kota Bogor untuk
meningkatkan investasi?
1 de 19

Recomendados

konsep ekonomi regional por
konsep ekonomi regionalkonsep ekonomi regional
konsep ekonomi regionallailan syafrina
7.2K vistas13 diapositivas
Beberapa analisis dalam ekonomi regional por
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalSugeng Budiharsono
13.9K vistas17 diapositivas
Ekonomi regional por
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regionalBagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
26.9K vistas38 diapositivas
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH por
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHSiti Sahati
8.8K vistas12 diapositivas
Teori teori ekonomi regional por
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalSugeng Budiharsono
37.1K vistas16 diapositivas
Analisis potensi Ekonomi Regional por
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalDahlan Tampubolon
12.1K vistas28 diapositivas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah por
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
55.2K vistas67 diapositivas
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa por
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah SintesaAglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesabramantiyo marjuki
7K vistas11 diapositivas
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI por
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMIBakhrul Ulum
6.3K vistas14 diapositivas
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi por
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiStrategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiNamirah Namirah
7.8K vistas15 diapositivas
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx por
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxdeivie rondonuwu
1.3K vistas8 diapositivas
Pengukuran Good Governance Index por
Pengukuran Good Governance IndexPengukuran Good Governance Index
Pengukuran Good Governance IndexDadang Solihin
16.8K vistas31 diapositivas

La actualidad más candente(20)

Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah por Dadang Solihin
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin55.2K vistas
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa por bramantiyo marjuki
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah SintesaAglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
Aglomerasi Ekonomi di Indonesia, Sebuah Sintesa
bramantiyo marjuki7K vistas
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI por Bakhrul Ulum
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Bakhrul Ulum6.3K vistas
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi por Namirah Namirah
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiStrategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Namirah Namirah7.8K vistas
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx por deivie rondonuwu
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
deivie rondonuwu1.3K vistas
Pengukuran Good Governance Index por Dadang Solihin
Pengukuran Good Governance IndexPengukuran Good Governance Index
Pengukuran Good Governance Index
Dadang Solihin16.8K vistas
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah por Dadang Solihin
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahPengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Dadang Solihin3.5K vistas
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi por yuniar putri
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomisyarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
yuniar putri7.9K vistas
Roadmap umkm final por talktoceo
Roadmap umkm finalRoadmap umkm final
Roadmap umkm final
talktoceo2.8K vistas
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD por Dadang Solihin
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Sinkronisasi Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD
Dadang Solihin40.1K vistas
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia por R Anggara
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesiaPpt Perubahan struktur ekonomi indonesia
Ppt Perubahan struktur ekonomi indonesia
R Anggara3.6K vistas
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD por Dadang Solihin
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Dadang Solihin78.4K vistas
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses por Dadang Solihin
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Dadang Solihin105.2K vistas
Teori ketergantungan-1-fd por Frans Dione
Teori ketergantungan-1-fdTeori ketergantungan-1-fd
Teori ketergantungan-1-fd
Frans Dione7.3K vistas
Ekonomi wilayah por Ary Ajo
Ekonomi wilayahEkonomi wilayah
Ekonomi wilayah
Ary Ajo6.8K vistas
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan por Dadang Solihin
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Dadang Solihin55.3K vistas

Similar a Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah

Otonomi Daerah por
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi DaerahMuhammad Hidayat
1.1K vistas28 diapositivas
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERA por
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERATRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERABeta Uliansyah
1.3K vistas47 diapositivas
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah por
Aspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan DaerahAspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan DaerahDadang Solihin
1.4K vistas32 diapositivas
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt por
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.pptSINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.pptpadlah1984
33 vistas62 diapositivas
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan por
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanLim Othe
2.8K vistas29 diapositivas
slide 2.pptx por
slide 2.pptxslide 2.pptx
slide 2.pptxWawan Kurniadi
25 vistas32 diapositivas

Similar a Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah(20)

TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERA por Beta Uliansyah
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERATRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
Beta Uliansyah1.3K vistas
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah por Dadang Solihin
Aspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan DaerahAspek Sosial dan Politik  Pelaporan Pembangunan Daerah
Aspek Sosial dan Politik Pelaporan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin1.4K vistas
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt por padlah1984
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.pptSINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
SINERGITAS PEMBENTUKAN PHD JATENG.ppt
padlah198433 vistas
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan por Lim Othe
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Lim Othe2.8K vistas
Desentralisasi dan dekonsentrasi por Putri Aisyah
Desentralisasi dan dekonsentrasiDesentralisasi dan dekonsentrasi
Desentralisasi dan dekonsentrasi
Putri Aisyah 808 vistas
Desentralisasi por arievv
DesentralisasiDesentralisasi
Desentralisasi
arievv7.5K vistas
Artikel astri reinventing government por Astri Yulia
Artikel astri reinventing governmentArtikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing government
Astri Yulia3.3K vistas
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya por Dadang Solihin
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan UpayaOptimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Optimalisasi Otonomi Daerah -Kebijakan, Strategi dan Upaya
Dadang Solihin1.8K vistas
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah por Indriati Dewi
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahKel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Indriati Dewi7.3K vistas
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida) por Aznil Muhammad
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Keuangan negara dan daerah (Lena Farida)
Aznil Muhammad11.4K vistas
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx por Yasintadevi1
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptxPPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
Yasintadevi11 vista
Advokasi Anggaran (Budget Advocacy) - Australia Indonesia Partnership on Eme... por Tata Naipospos
Advokasi Anggaran (Budget Advocacy) -  Australia Indonesia Partnership on Eme...Advokasi Anggaran (Budget Advocacy) -  Australia Indonesia Partnership on Eme...
Advokasi Anggaran (Budget Advocacy) - Australia Indonesia Partnership on Eme...
Tata Naipospos77 vistas
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2 por Nandang Sukmara
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Nandang Sukmara4.4K vistas
Keuangan Publik (introduction of Public Finance) por Raja Matridi Aeksalo
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
Keuangan Publik (introduction of Public Finance)
Raja Matridi Aeksalo4.5K vistas

Más de Sugeng Budiharsono

PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf por
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
1.4K vistas54 diapositivas
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf por
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfPENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
834 vistas26 diapositivas
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf por
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
553 vistas30 diapositivas
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf por
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
1K vistas44 diapositivas
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf por
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
189 vistas24 diapositivas
Paradigma baru pembangunan perdesaan por
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanSugeng Budiharsono
772 vistas29 diapositivas

Más de Sugeng Budiharsono(20)

PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf por Sugeng Budiharsono
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono1.4K vistas
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf por Sugeng Budiharsono
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfPENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono834 vistas
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf por Sugeng Budiharsono
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono553 vistas
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf por Sugeng Budiharsono
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono1K vistas
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf por Sugeng Budiharsono
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
Sugeng Budiharsono189 vistas
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan por Sugeng Budiharsono
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Sugeng Budiharsono176 vistas
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0 por Sugeng Budiharsono
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Sugeng Budiharsono8.3K vistas
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia por Sugeng Budiharsono
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Sugeng Budiharsono70 vistas
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021 por Sugeng Budiharsono
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Sugeng Budiharsono377 vistas
Prinsip helix of innovation dan eco innovation por Sugeng Budiharsono
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Sugeng Budiharsono1.8K vistas
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA por Sugeng Budiharsono
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
Sugeng Budiharsono1.2K vistas
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018 por Sugeng Budiharsono
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Sugeng Budiharsono1.2K vistas
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat por Sugeng Budiharsono
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Sugeng Budiharsono2.1K vistas
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol... por Sugeng Budiharsono
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Sugeng Budiharsono6.3K vistas
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding por Sugeng Budiharsono
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Sugeng Budiharsono627 vistas
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi por Sugeng Budiharsono
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Sugeng Budiharsono38.4K vistas

Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah

  • 1. OTONOMI DAERAH DAN PENCIPTAAN IKLIM INVESTASI DI DAERAH SUGENG BUDIHARSONO Bahan Kuliah Minggu ke-6 MK Promosi Investasi dan Region Branding, 2019
  • 2. OTONOMI DAERAH DAN DESENTRALISASI • Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. • Desentralisasi adalah penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi. • Tujuan Desentralisasi adalah: – Untuk mencegah pemusatan keuangan – Sebagai usaha pendemokrasian pemerintah daerah untuk mengikutsertakan rakyat dalam bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan – Untuk menyusun program guna perbaikan sosial ekonomi di tingkat lokal
  • 3. CIRI-CIRI DESENTRALISASI Menurut Smith (1985), ciri-ciri desentralisasi adalah sebagai berikut: • Adanya pendelegasian/ pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk dapat melaksanakan fungsi tertentu dari pemerintahan. • Adanya wewenang pemerintah daerah untuk menetapkan dan melaksanakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur dan mengurus kepentingan daerahnya. • Adanya kewenangan dalam menetapkan dan mengatur norma hukum yang berlaku secara umum dan juga yang sifatnya abstrak. • Penerima wewenang adalah daerah otonom, dimana fungsi yang diserahkan dapat dirinci atau fungsi yang tersisa. • Adanya kewenangan untuk menetapkan norma hukum yang bersifat individual dan juga konkrit. • Daerah otonoma berada di luar hirarki organisasi pemerintah pusat. • Menunjukkan pada pola hubungan antra organisasi. • Terciptanya political variety dan diversity of structur di dalam sistem politik.
  • 4. DAMPAK DESENTRALISASI • Dampak positif desentralisasi – Di bidang sosial budaya yaitu bisa memperkuat ikatan sosisal budaya daerah dan mengembangkan kebudayaan yang dimiliki daerah. – di bidang politik yaitu daerah lebih aktif mengelolah daerahnya karena sebagian besar keputusan dan kebijakan ada dan diputuskan di daerah. – Di bidang ekonomi yaitu pemerintah daerah dapat mengelola Sumber Daya Alam yang dimiliki dengan mudah, sehingga pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat akan meningkat. – Di bidang keamanan yaitu upaya mempertahankan NKRI dengan kebijakan dapat meredam setiap daerah memisahkan diri dari NKRI. • Dampak positif desentralisi – Di bidang sosial budaya yaitu setiap daerah berlomba-lomba menonjolkan kebudayaannya. Sehingga secara tidak langsung, dapat melunturkan rasa persatuan dan kesatuan. – Di bidang politik yaitu adanya euforia berlebihan apabila kewenangan tersebut disalahgunakan untuk kepentingan golongan, kelompok tertentu, atau kepentingan pribadi. – Di bidang ekonomi yaitu bisa mengakibatkan timbulknya KKN apabila ada pejabat daerah yang tidak benar. – Di bidang keamanan yaitu dapat berpotensi konflik antar daerah, jika ada daerah yang kurang puas dengan sistem yang menyangkut NKRI.
  • 5. URUSAN PEMERINTAHAN Pasal 9 UU No 23 tahun 2014 menyatakan: • (1) Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum. • (2) Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. • (3) Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. • (4) Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. • (5) Urusan pemerintahan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.
  • 6. URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT • Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) meliputi: (a) politik luar negeri; (b) pertahanan; © keamanan; (d) yustisi; (e) moneter dan fiskal nasional; dan (f) agama. • Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan absolut, Pemerintah Pusat: (a) melaksanakan sendiri; atau (b) melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal yang ada di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat berdasarkan asas Dekonsentrasi.
  • 7. URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN • Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana di maksud dalam Pasal 9 ayat (3) yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. • Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. • Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar adalah Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar.
  • 8. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB • Berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi: a. pendidikan; b. kesehatan; c. pekerjaan umum dan penataan ruang; d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman; e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan f. sosial. • Tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi: a. tenaga kerja; b. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak; c. pangan; d. pertanahan; e. lingkungan hidup; f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; g. pemberdayaan masyarakat dan Desa; h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana; i. perhubungan; j. komunikasi dan informatika; k. koperasi, usaha kecil, dan menengah; l. penanaman modal; m. kepemudaan dan olah raga; n. statistik; o. persandian; p. kebudayaan; q. perpustakaan; dan r. kearsipan.
  • 9. URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN Urusan Pemerintahan Pilihan meliputi: • a. kelautan dan perikanan; • b. pariwisata; • c. pertanian; • d. kehutanan; • e. energi dan sumber daya mineral; • f. perdagangan; • g. perindustrian; dan • h. transmigrasi.
  • 10. HARAPAN ADANYA DESENTRALISASI • Pemerintah daerah akan lebih jelas mengetahui kebutuhan masyarakat lokal. Pemerintah daerah merupakan daerah yang paling dekat dengan rakyat. • Pemerintah daerah akan dapat memfokuskan perencanaan dan pelaksanaan aspek sosial ekonomi sesuai dengan potensi dari masing0masing daerah tersebut. • Pemerintah daerah akan dapat memperbaiki kondisi daerahnya, khususnya tata kelolanya, sehingga akan dapat memperbaiki iklim investasi di daerah.
  • 11. PEUBAH DAN INDIKATOR TATA KELOLA EKONOMI DAERAH DARI KPPOD (1) No Peubah dan Definisinya Indikator 1 Perizinan Usaha Proses perizinan usaha yang sederhana dan murah dapat mendorong perkembangan pelaku usaha baru. Sebaliknya, prosedur pengurusan yang sulit, lama dan mahal akan mengakibatkan keengganan pelaku usaha untuk mengurus perizinan dan menghambat pertumbuhan kegiatan usaha baru. Keberadaan Mekanisme Pengaduan Pelayanan Izin Sudah Efisien Jumlah Biaya Resmi Pengurusan Izin (TDP) Lama Waktu Resmi Pengurusan Izin (TDP) 2 Biaya Transaksi Biaya Transaksi berupa pajak, retribusi, dan biayabiaya lainnya, baik yang legal maupun ilegal dapat menjadi penghambat bagi kegiatan usaha di daerah. Apalagi jika biaya tersebut hanya diberlakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah tanpa menimbang dampaknya bagi perkembangan usaha. Sebaliknya, pungutan-pungutan tersebut tidak menjadi penghambat apabila diberlakukan dengan alasan yang jelas, diterapkan secara benar, dan hasilnya ditujukan untuk memperbaiki pelayanan publik. Tingkat Keberatan terhadap tingkat retribusi Tingkat pembayaran donasi pada pemda Tingkat keberatan terhadap biaya resmi distribusi
  • 12. PEUBAH DAN INDIKATOR TATA KELOLA EKONOMI DAERAH DARI KPPOD (2) No Peubah dan Definisinya Indikator 3 Akses Lahan Akses Lahan sangat mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan tidak akan melakukan investasi baru jika tidak memiliki akses pada lahan yang dibutuhkan. Kegiatan usaha yang sedang berjalan juga akan terpengaruh jika tidak ada kepastian akan status lahan yang digunakan mereka Waktu pengurusan sertifi kat Tingkat kemudahan pengurusan sertifi kat Kemudahan mendapatkan akses lahan Frekuensi penggusuran lahan Frekuensi konfl ik penggunaan lahan 4 Interaksi Pemda-Pelaku Usaha Interaksi ini sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan dan investasi publik dari pemda sejalan dengan kebutuhan pelaku usaha. Sebaliknya, interaksi yang tak efektif antara pemda dengan pelaku usaha dapat mengakibatkan penerapan kebijakan yang justru menghambat pertumbuhan kegiatan usaha. Keberadaan forum komunikasi Tingkat dukungan Pemda terhadap pelaku usaha daerah Tingkat kebijakan Pemda yang tidak diskriminatif
  • 13. PEUBAH DAN INDIKATOR TATA KELOLA EKONOMI DAERAH DARI KPPOD (3) No Peubah dan Definisinya Indikator 5 Progam Pengembangan Usaha Swasta Program Pengembangan Usaha Swasta (PPUS) yang dilakukan oleh pemda dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan keterampilan tenaga kerja, serta dapat menghubungkan pelaku usaha dengan pasar di luar daerah. Program yang disediakan Pemda Manfaat PPUS bagi Usaha 6 Kapasitas dan Integritas Kepala Daerah (Kepda) Kapasitas dan Integritas Kepda sangat penting untuk memastikan bahwa pelaksanaan kebijakan pemda bisa berlangsung efektif. Kepda yang jujur dan berkapasitas akan meningkatkan kepercayaan diri investor dan pada gilirannya menjalankan kebijakan yang ramah terhadap investasi. Kepda memiliki pemahaman yang baik mengenai persoalan pelaku usaha Kepda memiliki perhatian dan renstra terkait perkembangan dunia usaha Kepda menempatkan pejabat secara profesional Kepda tegas terhadap setiap tindakan korupsi bawahannya Kepda tidak melakukan perbuatan yang menguntungkan diri sendiri Kepda adalah figur yang disegani dan layak diteladani
  • 14. PEUBAH DAN INDIKATOR TATA KELOLA EKONOMI DAERAH DARI KPPOD (4) No Peubah dan Definisinya Indikator 7 Infrastruktur Daerah Jalan kabupaten/kota yang baik, lampu penerangan jalan, air bersih, dll, merupakan prasyarat agar kegiatan usaha dapat berjalan efektif dan efi sien. Sebaliknya, tata kelola infrastruktur yang buruk dapat menambah biaya yang besar bagi pelaku usaha untuk berinvestasi dan berkembang. Pemakaian jaringan air PDAM Perkembangan Kualitas Infrastruktur daerah 2014- 2015 (Jalan, Jaringan Air PDAM, Penerangan Jalan) Kualitas Infrastruktur (Jalan, Jaringan Air PDAM, Penerangan Jalan) 8 Keamanan dan Resolusi Konflik Tentu sulit bagi pelaku usaha untuk bertahan jika sering terjadi gangguan keamanan. Namun, terlepas dari kondisi rawan yang ada, keberadaan suatu mekanisme penyelesaian konfl ik atau perselisihan bisnis yang baik dapat meningkatkan kepercayaan Pelaku Usaha. Frekuensi Kejadian Pencurian Tingkat keamanan daerah tempat usaha Tingkat kejadian konfl ik sosial di tempat usaha
  • 15. PEUBAH DAN INDIKATOR TATA KELOLA EKONOMI DAERAH DARI KPPOD (5) No Peubah dan Definisinya Indikator 9 Ketenagakerjaan Input tenaga kerja tentu dibutuhkan sebagai salah satu faktor produksi. Beberapa komponen terkait tenaga kerja sudah menjadi perhatian pelaku usaha karena secara langsung dan signifi kan berpengaruh terhadap biaya operasional usaha. Tingkat kemudahan mendapatkan tenaker Mekanisme Pengusulan Upah Minimum Pemda melibatkan perusahaan dalam proses penentuan upah Keberadaan upaya Pemda dalam pemecahan masalah industria 10 Kualitas Peraturan di Daerah Perda atau peraturan turunannya adalah gambaran kerangka kebijakan pemda dalam mengembangkan perekonomian daerahnya. Peraturan yang rumit dan membingungkan dapat menjadi kendala bagi pelaku usaha. Kualitas kebijakan buruk menimbulkan ketidakpastian dan mempersempit ruang dinamika perdagangan dan akses pasar. Aspek Yuridis Aspek Substansi Aspek Prinsip
  • 17. NILAI INDEKS TKED 2016 (1)
  • 18. NILAI INDEKS TKED 2016 (2)
  • 19. BAHAN DISKUSI • Bagaimana menurut saudara Indeks TKED di Kabupaten/Kota Bogor? • Apa rekomendasi saudara untuk meningkatkan Indeks TKED di Kabupaten/Kota Bogor untuk meningkatkan investasi?