Bab II membahas pengaturan IP statis dan dinamis serta pengaturan server DHCP untuk memberikan alamat IP secara otomatis pada klien dalam jaringan. Pengaturan IP statis dapat dilakukan secara manual di Windows maupun Linux, sedangkan pengaturan dinamis membutuhkan server DHCP untuk secara otomatis memberikan konfigurasi jaringan kepada klien. Bab ini juga menjelaskan cara mengkonfigurasi server DHCP di Linux menggunakan program DHCPD dan di Windows men
1. Bab II: Setting IP dan Filesharing (http://www.candra.web.id)
BAB II
Setting IP Jaringan
Seting IP baik di Windows atau di Linux bisa dilakukan dengan 2 cara, Yang pertama dengan
menggunakan manual setting (static IP ) dan yang kedua adalah menggunakan dinamic Setting
dimana untuk cara kedua dibutuhkan server DHCP (dynamic host configuration protocol). Server
DHCP bertugas untuk memberikan konfigurasi jaringan kepada client.
Sebagai contoh, dalam bab ini kita akan membuat jaringan lan dengan konfigurasi sebagai berikut:
1. IP range 192.168.1.0/24
2. Gateway 192.168.1.254
3. DNS 8.8.8.8
Seting statik
Setting statik adalah seting yang paling mudah di lakukan baik di Windows atau Linux. Berikut ini
adalah langkah seting IP baik di Windows atau Linux
Setting di Windows
Buka control panel, network connection pilih LAN yang ingin di setting, pilih properties TCP /IP versi
4. Berikut ini adalah tampilan dari konfigurasi setting IP di Windows
Bagan 1 Setting IP di Windows
1
2. Bab II: Setting IP dan Filesharing (http://www.candra.web.id)
Settting di Linux
Linux mempunyai banyak cara untuk melakukan setting, namun cara berikut ini adalah cara yang
paling mudah. Cara ini menggunakan Gnome Desktop sehingga anda tidak perlu membuka terminal
untuk melakukan konfigurasi secara manual.
Cara melakukan seting cukup mudah, cukup Klik icon network di systray kanan atas desktop Gnome,
pilih network, pilih konfigure, tampiland dari setting IP adalah sebagai berikut :
Bagan 2 Seting jaringan di Linux
Konfigurasi diatas mempunyai beberapa tab, namun tap paling penting adalah Ipv4 Setting,
sedangkan bagian lain tidak perlu di setting. Jika anda ingin melakukan seting DNS dengan primary
dan secondary, anda cukup menambahkannya di di DNS servers dengan memisahkannya dengan
koma.
Sebagai contoh, IP dns servernya adalah 8.8.8.8 dan 8.8.4.4, maka cukup kita setting
8.8.8.8,8.8.4.4
sangat disarankan memberi DNS minimal dua IP agar memperkecil kemungkinan timeout saat
mengakses internet.
2
3. Bab II: Setting IP dan Filesharing (http://www.candra.web.id)
Setting Dinamik
Setting dinamik adalah seting dimana ada satu server yang bertugas memberi IP pada masing masing
komputer di jaringan. Server ini disebut DHCP server. DHCP server tersedia di Windows, Linux
bahkan Modem, router dan Akses point pun mempunyai fitur ini.
Namun dalam bab ini hanya akan dibahas untuk seting DHCP server di Windows dan Linux . Dua hal
yang perlu diperhatikan saat mensetting DHCP server adalah range IP dan lease time.
Singkatnya, cukup gunakan tip sebagai berikut:
1. Jika Jaringan anda adalah jaringan public (hotspot) cukup beri waktu lease time 2 jam
2. jika jaringan anda adalah jaringan privat (misal kantor ,lab) gunakan lease time 1 hari atau
lebih.
3. Buatlah range ip secukupnya, misal di jaringan anda hanya ada 10 client, cukup buat range ip
dengan total 10,misal rangeip 192.168.1.1-192.168.1.10.
Setting DHCP server di Linux
Setting DHCP server di Linux umumnya ditangani oleh program DHCPD( dhcp deamon). Server
tersebut umumnya disertakan di server Linux, namun jika anda menggunakan Linux desktop pun,
anda tetap bisa mengkonfigurasinya.
Karena banyaknya distribusi Linux, maka saya akan membatasi hanya seting di Ubuntu Linux
mengingat distro ini adalah distro yang paling populer saat ini.
Berikut ini adalah langkah langkahnya
1. Install paket dhcp server
sudo apt-get install dhcp3-server
Buka file /etc/dhcpd.conf dan sesuaikan dengan jaringan anda.
# Sample /etc/dhcpd.conf
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
3
4. Bab II: Setting IP dan Filesharing (http://www.candra.web.id)
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.254;
option domain-name-servers 8.8.8.8, 8.8.4.4;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.1 192.168.1.10;
}
Setelah instalasi restart server dengan cara
Sudo service dhcpd restart
Testing dari client
Setting client agar computer client mendapatkan IP secara otomatis.
DHCP Server di Windows
DHCP server di Windows secara default hanya tersedia di Windows server. Namun jika kita
menggunakan Windows 7 atau XP, kita bisa memanfaatkan tinyDHCP server, server DHCP kecil
yangbisa bejalan di Windows XP atau Windows 7. Untuk setting DHCP server menggunakan
Windows bisa anda praktekan sendiri.
4