Kerajaan Granada dan Toledo awalnya didirikan sebagai benteng terakhir umat Muslim di Spanyol setelah kekuasaan Islam di Andalusia runtuh satu persatu oleh kerajaan-kerajaan Kristen seperti Kastilia. Namun akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kastilia pada akhir abad ke-15 akibat konflik dengan penguasa Kristen dan melemahnya kekuatan militer dan ekonomi Granada.
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
terjatuhnya kerajaan granada dan toledo
1. Proses Terjatuhnya Kerajaan
Granada dan Toledo
Afrizal Luqman N (10090110135)
Abdul Razik L (10090110125)
Fanny Wijaya (10090110137)
Intan Agiesta S (10090110141)
Akuntansi B
2. Penaklukan Spanyol Oleh Islam
Kerajaan Granada dan Toledo
Wilayah Spanyol dan Portugal berada dalam semenanjung yang dulu namanya, Iberia.
Sejak abad ke 5 M, daerah ini dikuasai oleh bangsa Vandals, maka wilayah ini, terutama
bagian selatan disebut Vandalusia. Menjelang kedatangan Islam, daerah ini dikuasai oleh
bangsa Visigoth (atau disebut juga bangsa Gothia, atau bangsa Got).
Pada awal abad ke 8, menjelang runtuhnya Bani Umayyah, daerah ini sudah dapat
dikuasai oleh pemerintahan Islam. Tercatat tiga pahlawan Islam yang terkenal berkaitan
dengan penaklukan daerah ini, yaitu Tarif ibn Nalik, Tarik bin Ziyad dan Musa ibn Nushair.
Tarif ibn Malik dapat dikatakan sebagai perintis. Ia bersama pasukannya menyeberang selat
menuju semenanjung Andalusia, menaiki empat buah kapal yang disediakan Julian, penguasa
Ceuta. Dalam penyerbuannya Tarif memperoleh kemenangan dan kembali ke Afrika utara
membawa harta rampasan perang yang cukup banyak, peristiwa ini terjadi pada tahun 91 H.
3. Pada tahun 711 M, kemudian disusul oleh pasukan berikutnya yang lebih besar di bawah
pimpinan Tarik bin Ziyad, yang didukung oleh bangsa Barbar.7[7] Tarik bersama pasukannya
menyeberang selat dan mendarat di sebuah gunung, yang kemudian nama ini terkenal dengan
Gibraltar (Jabal Tarik). Tarik terus memasuki Spanyol dan dalam pertempuran di
Bakkah, Raja Roderck, penguasa Spanyol dikalahkan. Seterusnya, setelah mendapat
dukungan dari penduduk setempat, Tarik menaklukan kota-kota berikutnya, seperti
Cordova, Granada dan Toledo (ibu kota kerajaan Gothia saat itu).
Sementara Tarik telah memperoleh kemenangan, kemudian pada tahun 712 M, Musa
bin Nushair menyusul dengan pasukannya untuk merebut kota-kota lain. Pasukan Musa
dapat menaklukan kota-kota Medina, Sidonia, Karmonia, Seville, Merida, pasukan Musa
kemudian bergabung dengan Tarik di Toledo, yang kemudian mereka menuju ke
utara, menaklukan wilayah Aragon, Castille, Galicia, Sarragosa, Barcelona dan Praus.8[8]
Pada waktu Tarik dan Musa memenangkan pertempuran-pertempuran dan menguasai kota-
kota di Andalusia, maka sejak itulah Spanyol mulai dikuasai oleh Islam di bawah kekuasaan
Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
4. Kondisi Kerajaan Granada
dan Toledo Pada Masanya
Jauh sebelumnya, Spanyol adalah satu kerajaan islam dengan nama Andalusia.
Sampai akhirnya, satu persatu kota-kota itu direbut oleh Spanyol, Cordoba, Sevilla (pusat
ekonomi), Jerez (pusat militer), Pantai Mediterania dan Lembah Ebro. Tidak
seluruhnya, masih ada satu kota tersisa, satu benteng terakhir umat muslim, kota itu disebut
Granada dan inilah kisahnya.
Granada, atau Emirat al Granatah berdiri tegar di samping kerajaan Castilla dan
Aragon. Sebenarnya keinginan Castilla untuk menaklukkan Granada sudah dimulai sejak
abad 13, Keinginan ini dilatar belakangi oleh kepentingan politik dan agama. Keinginan ini
berbuah menjadi semangat reconquista (penaklukkan ulang). menggantikan
convivencia, atau hidup dengan Granada. Semangat ini melahirkan sekte besar yang
bernama Sekte Maria. Tujuannya mempersembahkan tempat peribadatan Granada kepada
perawan maria dan orang-orang kudus. Di tambah lagi semangat Perang Salib juga telah
menyulut hingga ke spanyol.
5. Kehidupan Granada. Granada menjadi tempat berlindung bagi
kaum muslim (moor) dan yahudi dari seluruh penjuru
Andalusia, sebuah negeri yang makmur dengan militernya yang
kuat. Disana terdapat lahan subur dengan air mengalir yang di
sebut Vega, kaum bangsawan muslim banyak yang membangun
vila di sana. Bahasa Arab yang berkembang di sana disebut Al
Gharbi ( barat) karena banyak mengandung bahasa latin. Castilla
dan Aragon. Keduanya adalah kerajaan yang dianggap
bertanggung jawab atas hancurnya Andalusia dan Granada. Di
kedua wilayah ini, sebenarnya masih ada segelintir kaum muslim
dan Yahudi, yang muslim di sebut mudejar, yang Yahudi di sebut
Converso, mereka sering mendapat tekanan dan ancaman dari
otoritas Spanyol, bahkan dipaksa membantu Castilla dalam
menaklukkan Granada.
6. Para Pemimpin Granada terbagi menjadi yang pro dan anti Castilla, keadaan ini sebenarnya
menguntungkan musuh.
1. Pro Castilla
Muhamad XII atau Boabdil (kependekan dari Abu Abdullah). Ia menjadi amir saingan
setelah memberontak terhadap ayahnya, Abu al Hasan Ali. Mendukung perdamaian
dengan Spanyol, sosok yang kurang berpengalaman dan mudah di pengaruhi. Otoritas
muslim Granada bahkan tidak mengakui Muhammad XII karena berkawan dengan
Castilla. Ibrahim Ali Al Attar, prajurit yang sudah sangat tua, namun
berpengalaman, sangat berpengaruh di kehidupan Boabdil, bahkan putrinya dinikahi
oleh Boabdil.
2. Anti Castilla
Abu al Hasan Ali, ayah Boabdil, Amir Granada. Muhamad XIII, dikenal dengan nama
Al Zagal, atau sang pemberani, dia adalah adik sekaligus sekutu utama Abu al Hasan
Ali, paman dari Boabdil. Hamid Al Zagri, seorang prajurit tua yang gagah
berani, komandan garnisun sukarelawan Afrika utara di Ronda dan Malaga. Ridwan
Benegaz, Seorang Renegadoz, ksatria kristen yang menjadi mualaf.
Kemiliteran Granada. Militer Granada mendapat gaji yang lebih tinggi dibandingkan
musuhnya. Pusat kekuatan mereka terletak di Granada, Malaga, Ronda, dan Guadix. Di
dalam pusat kemiliteran itu terdapat 30 daerah militer dan 13 benteng besar, benteng
terpenting adalah Alcazaba yan terletak di sudut istana Alhambra. Bala tentara direkrut
lewat Departemen Pertahanan Granada atau Diwan al jaysh, dengan Jumlah kavaleri
3000 orang dan infanteri 50.000 orang. Sebagian tentara berprofesi sebagai dokter, ahli
besi dan zirah, juru tulis.
7. Kemajuan yang dicapai pada masa
Kerajaan Granada dan Toledo
Umat Islam Andalusia telah membuka lembaran baru bagi sejarah perkembangan
intelektual Islam, bahkan sejarah intelektual dunia. Andalusia pada masa pemerintahan
Arab Muslim menjadi pusat peradaban tinggi. Para ilmuan dan pelajar dari berbagai
penjuru dunia berdatangan ke negeri ini untuk menuntut ilmu pengetahuan. Kota-kota
di Andalusia seperti, Granada, Cordova, Sevilla, dan Toledo merupakan pusat kegiatan
ilmu pengetahuan dan tempat tinggal kaum intelektual.
Berikut beberapa cabang ilmu pengetahuan yang berkembang di andalusia:
1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Filsafat.
2. Bidang Geografi dan Sains
3. Bidang Sejarah dan Sosiologi
4. Bidang Agama dan Hukum Islam
5. Bidang Musik dan Kesenian
6. Bidang Bahasa dan Sastra
7. Bidang Pembangunan Fisik.
8. Penyebab Terjatuhnya Kerajaan
Granada dan Toledo
1. Lemahnya Kekuasaan Bani Umayyah II dan Bangkitnya Kerajaan-Kerajaan Kecil di Andalusia.
2. Timbulnya Semangat Orang-Orang Eropa Untuk Menguasai Kembali Andalusia
Adapun menurut Badri Yatim, sebab-sebab yang menjadikan kemunduran dan kehancuran Islam
Spanyol antara lain disebabkan :
a. Konflik penguasa Islam dengan penguasa Kristen.
b. Tidak adanya ideologi pemersatu.
c. Karena kesulitan ekonomi.
d. Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan.
e. Karena letaknya yang terpencil dari pusat wilayah dunia Islam yang lain.
9. Lanjutan….
1. Terjadinya Pemberontakan
Terjadi beberapa peristiwa dan pemberontakan dan keharusan yang
dilakukan oleh golongan-golongan tertentu yang merasa tidak puas, tidak
senang, dan cemburu terhadap khalifah yang berkuasa. Pada zaman khalifah
Hisyam (788-796 M) terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh saudara-
saudaranya sendiri, Abdullah dan sulaiman
2. Perubahan Struktur Politis
Di zaman Hisyam II (976-1013 MO terdapat perubahan struktur politis.
Hisyam II baru berusia 11 tahun ketika ia menduduki tahta. Karena usianya
masih sangat muda, Ibunya yang bernama Sultanah Subh, dan sekretarisnya
negara yang bernama muhammad Ibnu Abi Amir, mengambil alih tugas
pemerintahan. (Mahmudunnasir, 1991:308). Hisyam II tidak mampu mengatasi
ambisi para pembesar istana dalam merebut pengaruh dan kekuasaan. Menjelang
tahun 981 M, Muhammad Ibnu Abi Amir yang ambisius menjadikan dirinya
sebagai penguasa diktator.
3. Adanya Permintaan Bantuan terhadap Kekuasaan Luar.
Munculnya Dinasti Murabit dari Afrika Utara, yang datang ke Spanyol atas
permintaan al-Mu'tamin untuk membantu untuk melawan Al-fonso, Raja castille.
Dengan bantuan ini al-Mu'tamin, Amir Cordova dapat mengalahkan al-Fonso VI.
Tetapi, sayangnya dengan kemenangan ini Yusuf Ibnu Tasyifin, raja Dinasti
Murabit berhasrat hendak menguasai kekayaan Spanyol.
10. 4. Melemahnya Kekuatan Militer dan Ekonomi
Disintegrasi politik yang terjadi pada waktu itu menyebabkan lemahnya kekuatan
militer dan ekonomi, sedangkan faktor ekonomi sangat memegang peranan
penting dalam mempersiapkan biaya perang. Orang-orang Kristen rupanya tahu
tentang keadaan umat Islam yang sudah oyong itu.
5. Munculnya Kekuatan Kristen di Spanyol
Bersatunya dua kerajaan Kristen, Lean dan Castille pada tahun 1230 M, telah
meningkatkan usaha perebutan kekuasaan terhadap kekuasaan Islam di Spanyol
semakin efektif. Tahun 1236 M. Cordova dapat direbut, dan tahun 1248 M.
Seville jatuh pula ke tangan orang-orang Kristen. Pada waktu yang bersamaan
tentara Castille semakin kuat, dan satu persatu kota-kota kekuasaan Islam dapat
dikuasainya. Kota Malaga pun jatuh satu tahun kemudian. Kemudian, orang-
orang Kristen merencanakan untuk mengambil alih kosta Granada yang masih
bertahan. Penaklukan Granada ini tertunda disebabkan oleh terjadinya
perselisihan antara Castille dengan Aragon
11. Kesimpulan
Asal mula terbentuknya Kerajaan Granada dan Toledo yaitu
Granada, atau Emirat al Granatah berdiri tegar di samping kerajaan
Castilla dan Aragon. Sebenarnya keinginan Castilla untuk
menaklukkan Granada sudah dimulai sejak abad 13, Keinginan ini
dilatar belakangi oleh kepentingan politik dan agama. Keinginan ini
berbuah menjadi semangat reconquista (penaklukkan ulang).
menggantikan convivencia, atau hidup dengan Granada. Semangat
ini melahirkan sekte besar yang bernama Sekte Maria. Tujuannya
mempersembahkan tempat peribadatan Granada kepada perawan
maria dan orang-orang kudus. Di tambah lagi semangat Perang Salib
juga telah menyulut hingga ke spanyol. Granada menjadi tempat
berlindung bagi kaum muslim (moor) dan yahudi dari seluruh
penjuru Andalusia, sebuah negeri yang makmur dengan militernya
yang kuat. Disana terdapat lahan subur dengan air mengalir yang di
sebut Vega, kaum bangsawan muslim banyak yang membangun vila
di sana. Bahasa Arab yang berkembang di sana disebut Al Gharbi (
barat) karena banyak mengandung bahasa latin.
12. Wujud kemajuan Kerajaan Granada dan Toledo pada masanya yaitu sebagai
berikut:
1. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Filsafat.
2. Bidang Geografi dan Sains
3. Bidang Sejarah dan Sosiologi
4. Bidang Agama dan Hukum Islam
5. Bidang Musik dan Kesenian
6. Bidang Bahasa dan Sastra
7. Bidang Pembangunan Fisik.
Penyebab jatuhnya kerajaan Granada dan Toledo yaitu sebagai berikut :
a. Konflik penguasa Islam dengan penguasa Kristen.
b. Tidak adanya ideologi pemersatu.
c. Karena kesulitan ekonomi.
d. Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan.
e. Karena letaknya yang terpencil dari pusat wilayah dunia Islam yang lain