1. TEORI-TEORI PERILAKU KESEHATAN
1. Perilaku manusia merupakan resultan dari berbagai faktor, baik
internal maupun
eksternal
2. Faktor determinan perilaku manusia luas, namun beberapa ahli
mencoba
merumuskan teori terbentuknya perilaku manusia
3. Teori perilaku manusia yang akan kita bahas kali ini adalh : Teori ABC,
Reason
Action, “PRECED-PROCEED”, Behavior intention, Thoughs and Feeling.
TEORI ABC (Sulzer, Azaroff, Mayer : 1977 )
Menurut teori ini perilau manusia merupakan sutu proses sekaligus hasil interaksi
antara :
Antecedent Behavior Consequences
1. Antecedent : trigger, bisa alamiah ataupun man made
2. Behavior : reaksi terhadap antecedent
3. Consequences : bisa positif( menerima), atau negatif ( menolak )
Contoh:
Penyuluhan di Posyandu tentang bagaimana agar anak mau makan banyak,
salah satunya dengan membuat tampilan makanan menarik (A), Ibu
membuat tampilan makanan semenarik mungkin ( B ), Anak mau makan
banyak ( C )
TEORI“REATION ACTION” (FESBEIN &AJZEN :1980 )
Teori ini menekankan pentingnya “intention”/niat sebagai faktor penentu
perilaku
Niat itu sendiri ditentukan oleh :
sikap
norma subjektif
pengendalian perilaku
Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya didasari niat,
dimana niat itu ditentukan oleh sikap ibu yang setuju dengan imunisasi,
keyakinan ibu akan perilaku yang diambil dan sudah siap bila anaknya panas
setelah diimunisasi.
TEORI PRECED-PROCEED ( Lawrence Green : 1991 )
Perilaku kesehatan ditentukan oleh faktor :
Predisposing factors, terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan, nilai Enabling factors, tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas
Reinforcing factors, terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau dari kelompok referensi dari perilaku masyarakat
Contoh :
Seorang bapak mau membangun WC yang sebelumnya masih BAB di sungai
karena :
1. Ia tahu BAB di jamban lebih sehat( Pf)
2. Ia punya bahan bangunan untuk memebangun WC( Ef )
3. Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai WC (
Rf)
Secarq matematis : B = f ( Pf, Ef, Rf )
TEORI BEHAVIOR INTENTION ( Snehendu Kar : 1980 )
Menurut teori ini, perilaku kesehatan merupakan fungsi dari :
1. Behavior intention
2. Social support
2. 3. Accessibility to information
4. Personal autonomy
5. Action situation
B = f ( BI, SS, AI, PA, AS )
Contoh:
Seorang ibu melahirkan di dukun yang belum mengikuti pelatihan asuhan
persalinan normal, bukan di tenaga medis terlatih, mungkin dikarenakan :
1. Tidak ada niat melahirkan di bidan(BI)
2. Tidak ada tetangganya yang melahirkan di bidan(SC)
3. Tidak mendapat informasi persalinan yang sehat(AI)
4. Tidak bebas menentukan, takut mertua(PA)
5. Kondisi jauh dari puskemas(AS)
TEORI“THOUGHT AND FEELING” ( WHO:1984)
Menurut teori ini perilaku kesehatan seseorang ditentukan oleh :
1. Thoughts and feeling
2. Personal reference
3. Resources
4. Culture
B = f ( TF, PR, R, C )
Contoh :
Seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya, karena dia
punya keyakinan kalau payudaranya akan hilang keindahannya bila
menyusui (TF), atau karena artis yang diidolakannya tidak menyusui
sehingga dia mengikuti (PR), atau karena harus bekerja, tidak ada waktu
untuk menyusui (R), atau karena kebudayaan di daerah ibu tersebut lebih
keren kalau memberi susu formula daripada ASI, makin mahal harga susu
maka status sosial makin naik (C).
TEORI-TEORI PERUBAHAN PERILAKU KESEHATAN
Teori perubahan perilaku kesehatan ini penting dalam promosi kesehatan
yang bertujuan “behavior change”
Perubahan perilaku ini diarahkan untuk :
1. mengubah perilaku negatif ( tidak sehat ) menjadi perilaku positif (
sesuai dengan nilai-nilai kesehatan )
2. pembentukan atau pengembangan perilaku sehat
3. memelihara perilaku yang sudah positif
Teori-teori yang akan kita bahas adalah : Teori SOR, Festinger, Fungsi, Kurt
Lewin
TEORI PERUBAHAN PERILAKU KESEHATAN
Menurut teori ini, penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung
kepada kualitas rangsang( stimulus ) yang berkomunikasi dengan
organisme. Perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus yang diberikan
benar-benar melebihi dari stimulus semula (mampu meyakinkan). Karena
itu kualitas dari sumber komunikasi sangat menentukan keberhasilan
perubahan perilaku, misalnya gaya bicara, kredibilitas pemimpin kelompok,
dsb
DISSONANCE THEORY(FESTINGER :1957)
Ada suatu keadaan cognitive dissonance yang merupakan ketidak-
seimbangan psikologis, yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha
untuk mencapai keseimbangan kembali.Dissonance tejadi karena dalam diri
individu terdapat elemen kognisi yang bertentangan, pengetahuan,
3. pendapat atau keyakinan. Apabila terjadi penyesuaian secara kognitif, akan
ada perubahan sikap yang berujung perubahan perlaku.
Contoh :
Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa
bukan laki-laki kalau tidak merokok (dissonance). Akhirnya dia memutuskan
kalau kejantanan seseorang bukan hanya dari merokok, tapi dari banyak
hal.Akhirnya dia memutuskan berhenti merokok (consonance).
TEORI FUNGSI ( Katz : 1960 )
Meurut teori ini perilaku mempunyai fungsi :
1. instrumental
2. defence mechanism
3. penerima objek dan pemberi arti
4. nilai ekspresif
Perubahan perilaku individu tergantung kebutuhan
Stimulus yang dapat memberi perubahan perilaku individu adalah stimulus
yang dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut.
TEORI KURT LEWIN (1970)
Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang
antara driving forces (kekuatan-kekuatan pendorong) dan restrining forces
(kekuatan-kekuatan penahan). Perilaku dapat berubah apabila terjadi
ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut. Ada tiga kemungkinan
terjadinya perubahan perilaku :
Kekuatan pendorong, kekuatan penahan tetap perilaku baru
Contoh : seseorang yang punya saudara dengan penyakit kusta sebelumnya
tidak mau memeriksakan saudaranya karena malu dikira penyakit
keturunan, dapat berubah perilakunya untuk memeriksakan saudaranya ke
puskesmas karena adanya penyuluhan dari petugas kesehatan terdekat
tentang pentingnya deteksi dini kusta.
Kekuatan penahan, pendorong tetap perilaku baru
Misalnya pada contoh di atas , dengan memberi pengertian bahwa kusta
bukan penyakit keturunan, maka kekuatan penahan akan melemah dan
terjad perubahan perilaku
Kekuatan penahan, pendorong, perubahan perilaku.
Misalnya pada contoh di atas dua-duanya dilakukan.
BENTUK PERUBAHAN PERILAKU
Menurut WHO, perubahan perilaku dikelompokkan menjadi tiga :
1. Natural change, Sebagian perubahan perilaku manusia karena
kejadian alamiah
2. Planned change, Perubahan perilaku karena memang direncanakan
sendiri
3. Readiness to Change, Kesediaan untuk berubah terhadap hal-hal baru.
STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU (WHO)
1. Menggunakan kekuatan (Enforcement)
2. Menggunakan kekuatan peraturan atau hukum (Regulation)
3. Pendidikan (Education)