SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Descargar para leer sin conexión
BUDIDAYA AYAM RAS PEDAGING




1.   SEJARAH SINGKAT
     Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil
persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama
dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di
Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan
panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit
keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan
berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu
pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta
peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

2.  SENTRA PETERNAKAN
    Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak
ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi

3.   JENIS
     Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar dipasaran,
peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab
semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama.
Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil
sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak dapat
meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun
jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel
70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro,
Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma,
Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex,
Bromo, CP 707.

4.     MANFAAT
         Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi:
1)   penyediaan kebutuhan protein hewani
2)   pengisi waktu luang dimasa pensiun
3)   pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja
4)   tabungan di hari tua
5)   mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)
5.   PERSYARATAN LOKASI
   1) Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
2) Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
3) Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-
keperluan lain selain untuk usaha peternakan.

6.   PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
       Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga)
unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan)
dan feeding (makanan ternak/pakan)
6.1.   Penyiapan Sarana dan Peralatan

     1. Perkandangan
        Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
        persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar
        antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada,
        tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah
        mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk
        anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam
        remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan
        dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray.
        Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting
        kuat, bersih dan tahan lama.

     2. Peralatan

        a. Litter (alas lantai)
        Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan
        air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm,
        bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan
        pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk
        pengganti kulit padi/sekam.
        b. Indukan atau brooder
        Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m
        dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang
        menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
        c. Tempat bertengger (bila perlu)
        Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan
        diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat
        tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
        d. Tempat makan, minum dan tempat grit
        Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,
        almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk
        tempat grit dengan kotak khusus
e. Alat-alat rutin
               Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi,
               pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
          3.


     6.2.    Pembibitan
     Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
     a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
     b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
     c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
     d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
          1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
             Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old
             Chicken)/ayam umur sehari:

               a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
               b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
               c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
               d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
               e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
               f. Tidak ada letakan tinja diduburnya.
          2.
3.          Perawatan Bibit dan Calon Induk
     Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian
     secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau
     dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.


     6.3.    Pemeliharaan
          1. Pemberian Pakan dan Minuman
             Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur
             0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

     a.     Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
     - kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat
     kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
     - kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu
     pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43
     gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4
     (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.
     Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520
     gram.

     b.        Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
- kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%,
     serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400
     Kcal.
     - kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5
     (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129
     gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8
     (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57
     hari adalah 3.829 gram.

          2. Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2
             (dua) fase yaitu:

               a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-
               masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-
               2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100
               ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum
               yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah
               sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama
               hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya.
               Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
               b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu
               yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari)
               10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan
               minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari
               sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
          3.
4.           Pemeliharaan Kandang
     Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha
     pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil
     saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis
     sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna
     secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu
     dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera
     disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa
     mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.




     7.    HAMA DAN PENYAKIT
            7.1. Penyakit

     1. Berak darah (Coccidiosis)
     Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam
     menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2)
dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet
dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata
ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya
gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus,
binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan
ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang
mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada
obatnya.

7.2.   Hama

1. Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal,
nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian: (1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang
sakit dengan yang sehat; (2) dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi
0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat
sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan
ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang
mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.



8.   PANEN
    8.1.      Hasil Utama
Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam

8.2. Hasil Tambahan
Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu
ayam.

9.    PASCA PANEN
     9.1.      Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang
penampungan (Houlding Ground)
9.2. Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau
sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus,
tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
9.3. Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4 derajat
C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan
membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
9.4. Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela)
dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak
dalam kemasan terpisah.
9.5. Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua
jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan
dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas.

 10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
         10.1. Analisis Usaha Budidaya
Dasar perhitungan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dalam analisis
ini, antara lain adalah:
a. jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain
CP.707.
b. sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal
c. luas tanah yang digunakan yaitu 200 m2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1
ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-.
d. kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah
bambu denga alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap
menggunakan genting.
e. ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar
bagian tepi kandang 1,5 m.
f. lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.
g. menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.
h. penerangan dengan lampu listrik.
i. umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari
j. litter/alas kandang menggunakan sekam padi.
k. jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2
untuk umur 4-6 minggu.
l. tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.
m. lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).
n. berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.
o. harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp 2500,-, walau kisaran harga
sampai mencapai Rp 3000,- ditingkat peternak/petani.
p. ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari.
q. nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000,-.
r. bunga Bank yaitu 1,5%/bulan
s. nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan
nilai penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.
t. perhitungan analisis biaya ini hanya diperhitungkan sebagai Pedoman dasar, karena
nilai/harga sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.
Adapun rincian biaya produksi dan modal usaha tani adalah sebagai berikut :
1) Biaya prasarana produksi
 a. Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan Rp. 20.000,-
 b. Kandang ukuran 20 x 5 m
 - Bambu 180 batang @ Rp 1250,
 - Semen 4 zak @ Rp 7000,
 - Kapur 30 zak @ Rp 6000,
 - Genting 2600 bh @ Rp 90,
 - Paku reng 5 kg @ Rp 2000,
 - Paku usuk 7000 kg @ Rp 1800,
 - Batu bata 1000 buah @ Rp 55,
 - Pasir 1 truk
 - Tali 28 meter @ Rp 5000,
 - Tenaga kerja
 Rp. 225.000,-
 Rp. 28.000,-
 Rp. 18.000,-
 Rp. 234.000,-
 Rp. 10.000,-
 Rp. 12.600,-
 Rp. 55.000,-
 Rp. 230.000,-
 Rp. 14.000,-
 Rp. 400.000,-
 c. Peralatan
 - Tempat pakan 28 bh @ Rp 5000,
 - Tempat minum 32 bh @ Rp 3880,
 - Sekop 1 bh
 - Ember 2 bh @ Rp 2000,
 - Tong bak air 1 bh
 - Ciduk 2 bh @ Rp 500,
 - Tabung gas besar 1 bh
 - Thermometer 1 bh
 - Regulator 1 bh
 - Brooder (gasolec) 1 bh
 - Tali gantung tmp pakan 120 m @Rp 500,-
 Rp. 140.000,-
 Rp. 124.000,-
 Rp. 7.000,-
 Rp. 4.000,-
 Rp. 15.000,-
 Rp. 1.000,-
 Rp. 250.000,-
 Rp. 2.000,-
 Rp. 52.500,-
Rp. 15.000,-
Rp. 60.000,-
  Jumlah biaya prasarana produksi                  Rp. 2.052.000,-

2) Biaya sarana produksi
 a. Bibit DOC 1000 bh @ Rp 900,-                   Rp. 900.000,-
 b. Pakan dan obat-obatan
 - BR-1 31 zak (0-4 minggu) @Rp 36.000,
 - BR-2 34 zak (4-6 mingu) @ Rp 34.000,
 - obat-obatan @ Rp 150,-/ekor
 Rp. 1.116.000,-
 Rp. 1.156.000,-
 Rp. 150.000,-
 c. tenaga kerja pelihara 1,5 bln @ Rp 105.000,-   Rp. 157.500,-
 d. Lain-lain
 - sekam padi alas kandang 1 truk @Rp 60.000,-
 - karung goni bekas 32 kantong @ Rp 300,-
 - pemakaian listrik selama 0-6 minggu
 - pemakaian gas                                   Rp. 10.000,-
 Rp. 60.000,-
 Rp. 2.400,-
 Rp. 7.000,-
 Rp. 35.000,-
    Jumlah biaya prasarana produksi                Rp. 3.583.900,-

3) Biaya produksi
 a. Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan               Rp. 20.000,-
 b. Nilai susut prasarana produksi/2 bln
 - kandang
 - Peralatan Rp 805.660,- : 30
 Rp. 51.109,-
 Rp. 26.856,-
 c. Bibit DOC 1000 ekor                            Rp. 900.000,-
 d. Pakan dan obat-obatan                          Rp. 2.422.000,-
 e. Tenaga kerja                                   Rp. 157.500,-
 f. lain-lain                                      Rp. 104.400,-
 g. Bunga modal 1,5% per bulan                     Rp. 84.543,-
 h. Bulan modal 1,5 bulan                          Rp. 126.815,-
    Jumlah biaya prasarana produksi                Rp. 3.808.680,-

4) Pendapatan
 a. Total produksi 1000X94%X1,75 kg X Rp 2500,-    Rp. 4.112.500,-
 b. Nilai Pupuk kandang                            Rp. 60.000,-
 c. Jumlah pendapatan                              Rp. 4.172.500,-
 d. Keuntungan                                     Rp. 363.820,-
5) Parameter kelayakan usaha
 a. BEP Volume Produksi                            = 870 ekor
 b. BEP Harga Produksi                             Rp. 3.316.000,-
 c. B/C Ratio                                      = 1,09
 d. ROI                                            = 6,45 %
 e. Rasio keuntungan terhadap pendapatan           = 8,71 %
 f. Tingkat pengembalian modal                     = 2,6 th.

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Prospek agribisnis peternakan untuk ternak ayam broiler cukup baik dimana permintaan
pasar selalu meningkat, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi
hewani. Produksi ternak ayam broiler saat ini berkembang dengan pesat dan peluang
pasar yang bisa dihandalkan.

 11. DAFTAR PUSTAKA
    1. Muhammad Rasyaf, Dr.,Ir. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya
(anggota IKAPI) Jakarta.
2. Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging
(Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta.

12.     KONTAK HUBUNGAN
1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS
Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340,
Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web:
http://www.ristek.go.id


    Sumber :
Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongBBPP_Batu
 
Dasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan TernakDasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan TernaklombkTBK
 
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangPersyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangThonce Thesia
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiRamaiyulis Ramai
 
Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingYusuf Ahmad
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananEmi Suhaemi
 
Peternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingPeternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingAlfin Nur
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapikutarni
 
02 pengolahan & pengawetan hijauan i 2
02 pengolahan & pengawetan hijauan i 202 pengolahan & pengawetan hijauan i 2
02 pengolahan & pengawetan hijauan i 2Nurul Sholehuddin
 
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang PeternakanPeranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang PeternakanTrias Nurwana
 
Bangsa - Bangsa Domba Perah Kelompok 2.pdf
Bangsa - Bangsa Domba Perah Kelompok 2.pdfBangsa - Bangsa Domba Perah Kelompok 2.pdf
Bangsa - Bangsa Domba Perah Kelompok 2.pdfRektorUB
 
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Sutrisno Wongso
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggasMuhammad Eko
 

La actualidad más candente (20)

Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelur
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
 
Dasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan TernakDasar Dasar Kesehatan Ternak
Dasar Dasar Kesehatan Ternak
 
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangPersyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
 
Proses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur TetasProses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur Tetas
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapi
 
Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambing
 
pengolahan daging
pengolahan dagingpengolahan daging
pengolahan daging
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
 
Peternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedagingPeternakan ayam pedaging
Peternakan ayam pedaging
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
 
02 pengolahan & pengawetan hijauan i 2
02 pengolahan & pengawetan hijauan i 202 pengolahan & pengawetan hijauan i 2
02 pengolahan & pengawetan hijauan i 2
 
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang PeternakanPeranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
 
Bangsa - Bangsa Domba Perah Kelompok 2.pdf
Bangsa - Bangsa Domba Perah Kelompok 2.pdfBangsa - Bangsa Domba Perah Kelompok 2.pdf
Bangsa - Bangsa Domba Perah Kelompok 2.pdf
 
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
 
manajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternakmanajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternak
 
Rencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapiRencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapi
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 

Destacado

Uji beda rata rataa stai 2010
Uji beda rata rataa stai 2010Uji beda rata rataa stai 2010
Uji beda rata rataa stai 2010Ir. Zakaria, M.M
 
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-samplingFp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-samplingIr. Zakaria, M.M
 
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010Ir. Zakaria, M.M
 
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mns
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mnsPengaruh pukan dan jarak tanam jg mns
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mnsIr. Zakaria, M.M
 
Spss rancangan-acak-lengkap
Spss rancangan-acak-lengkapSpss rancangan-acak-lengkap
Spss rancangan-acak-lengkapIr. Zakaria, M.M
 
Amonisasi jerami padi_pakan
Amonisasi jerami padi_pakanAmonisasi jerami padi_pakan
Amonisasi jerami padi_pakanIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah budidaya peternakan dan perairan fp unsam 2010
Kuliah budidaya peternakan dan perairan fp unsam 2010Kuliah budidaya peternakan dan perairan fp unsam 2010
Kuliah budidaya peternakan dan perairan fp unsam 2010Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 1
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 1Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 1
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 1Ir. Zakaria, M.M
 
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxon
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxonFp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxon
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxonIr. Zakaria, M.M
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIr. Zakaria, M.M
 
Buku 4 rambu-rambu_pelaksanaan_plpg
Buku 4 rambu-rambu_pelaksanaan_plpgBuku 4 rambu-rambu_pelaksanaan_plpg
Buku 4 rambu-rambu_pelaksanaan_plpgIr. Zakaria, M.M
 
Definisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaDefinisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaIr. Zakaria, M.M
 

Destacado (20)

Manusiaternak
ManusiaternakManusiaternak
Manusiaternak
 
Uji beda rata rataa stai 2010
Uji beda rata rataa stai 2010Uji beda rata rataa stai 2010
Uji beda rata rataa stai 2010
 
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-samplingFp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
Fp unsam 2009 sampling dan-distribusi-sampling
 
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010
Uji bedarata rata fp unsam & stai 2010
 
Bab03 konsep probalitas
Bab03 konsep probalitasBab03 konsep probalitas
Bab03 konsep probalitas
 
Fp unsam bab b11 a
Fp unsam bab b11 aFp unsam bab b11 a
Fp unsam bab b11 a
 
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mns
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mnsPengaruh pukan dan jarak tanam jg mns
Pengaruh pukan dan jarak tanam jg mns
 
Spss rancangan-acak-lengkap
Spss rancangan-acak-lengkapSpss rancangan-acak-lengkap
Spss rancangan-acak-lengkap
 
Amonisasi jerami padi_pakan
Amonisasi jerami padi_pakanAmonisasi jerami padi_pakan
Amonisasi jerami padi_pakan
 
Abon
AbonAbon
Abon
 
Kuliah budidaya peternakan dan perairan fp unsam 2010
Kuliah budidaya peternakan dan perairan fp unsam 2010Kuliah budidaya peternakan dan perairan fp unsam 2010
Kuliah budidaya peternakan dan perairan fp unsam 2010
 
Bab 1 statistika 2010
Bab 1 statistika 2010Bab 1 statistika 2010
Bab 1 statistika 2010
 
Hidrosfer perairandarat
Hidrosfer perairandaratHidrosfer perairandarat
Hidrosfer perairandarat
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 1
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 1Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 1
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 1
 
Format biosfer1
Format biosfer1Format biosfer1
Format biosfer1
 
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxon
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxonFp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxon
Fp unsam c bab 2-2-uji-peringkat-bertanda-wilcoxon
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Buku 4 rambu-rambu_pelaksanaan_plpg
Buku 4 rambu-rambu_pelaksanaan_plpgBuku 4 rambu-rambu_pelaksanaan_plpg
Buku 4 rambu-rambu_pelaksanaan_plpg
 
Cara membuat susu kedelai
Cara membuat susu kedelaiCara membuat susu kedelai
Cara membuat susu kedelai
 
Definisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaDefinisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannya
 

Similar a Budidaya ayam ras pedaging

Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingLaf Fianss
 
Presentasi Ayam Buras untuk prakarya
Presentasi Ayam Buras untuk prakaryaPresentasi Ayam Buras untuk prakarya
Presentasi Ayam Buras untuk prakaryattanitaaprilia
 
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfMANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfYuziNosfris
 
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdfbimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdfRunnerWindAllerian
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxwidyatihasibuan1
 
Budidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuhBudidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuhAdop Tambora
 
Teknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broilerTeknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broilerRizki Nurichsan
 
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingKewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingSelvhiee Rd
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamArjuna Verta's
 
Teknis budidaya ayam pedaging
Teknis budidaya ayam pedagingTeknis budidaya ayam pedaging
Teknis budidaya ayam pedagingsujononasa
 

Similar a Budidaya ayam ras pedaging (20)

Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
Ayam pedaging
Ayam pedagingAyam pedaging
Ayam pedaging
 
Ayam pedaging
Ayam pedagingAyam pedaging
Ayam pedaging
 
Ayam pedaging
Ayam pedagingAyam pedaging
Ayam pedaging
 
Budidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam PedagingBudidaya Ayam Pedaging
Budidaya Ayam Pedaging
 
Pedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itikPedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itik
 
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
Manajemen pemeliharaan palembang 31 juli 2018
 
Presentasi Ayam Buras untuk prakarya
Presentasi Ayam Buras untuk prakaryaPresentasi Ayam Buras untuk prakarya
Presentasi Ayam Buras untuk prakarya
 
Budidayaternakitik
BudidayaternakitikBudidayaternakitik
Budidayaternakitik
 
Proposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayamProposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayam
 
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdfMANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK UNGGAS.pdf
 
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdfbimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
bimtek Ayam KUB Puslitbangnak 9 Juli 2021.pdf
 
Proposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelurProposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelur
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
 
Budidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuhBudidaya burung puyuh
Budidaya burung puyuh
 
Studi banding ayam buras
Studi banding ayam burasStudi banding ayam buras
Studi banding ayam buras
 
Teknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broilerTeknis budidaya ayam broiler
Teknis budidaya ayam broiler
 
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedagingKewirausahaan Peternakan ayam pedaging
Kewirausahaan Peternakan ayam pedaging
 
Proposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayamProposal usaha beternak ayam
Proposal usaha beternak ayam
 
Teknis budidaya ayam pedaging
Teknis budidaya ayam pedagingTeknis budidaya ayam pedaging
Teknis budidaya ayam pedaging
 

Más de Ir. Zakaria, M.M

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatikaIr. Zakaria, M.M
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfIr. Zakaria, M.M
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Ir. Zakaria, M.M
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatIr. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaIr. Zakaria, M.M
 

Más de Ir. Zakaria, M.M (20)

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Makalah kominfo
Makalah kominfoMakalah kominfo
Makalah kominfo
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdf
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
 
Cover kominfo
Cover kominfoCover kominfo
Cover kominfo
 
Daftar isi kominfo
Daftar isi kominfoDaftar isi kominfo
Daftar isi kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Moralitas karya tulis
Moralitas karya tulisMoralitas karya tulis
Moralitas karya tulis
 
Moralitas
MoralitasMoralitas
Moralitas
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
 

Budidaya ayam ras pedaging

  • 1. BUDIDAYA AYAM RAS PEDAGING 1. SEJARAH SINGKAT Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. 2. SENTRA PETERNAKAN Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam pedaging juga sudah dijumpai hampir disetiap propinsi 3. JENIS Dengan berbagai macam strain ayam ras pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu risau dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis strain yang telah beredar memiliki daya produktifitas relatif sama. Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan strain apa yang akan dipelihara, peternak dapat meminta daftar produktifitas atau prestasi bibit yang dijual di Poultry Shoup. Adapun jenis strain ayam ras pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70, ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707. 4. MANFAAT Manfaat beternak ayam ras pedaging antara lain, meliputi: 1) penyediaan kebutuhan protein hewani 2) pengisi waktu luang dimasa pensiun 3) pendidikan dan latihan (diklat) keterampilan dikalangan remaja 4) tabungan di hari tua 5) mencukupi kebutuhan keluarga (profit motif)
  • 2. 5. PERSYARATAN LOKASI 1) Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk. 2) Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran. 3) Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan- keperluan lain selain untuk usaha peternakan. 6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan) 6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan 1. Perkandangan Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. 2. Peralatan a. Litter (alas lantai) Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam. b. Indukan atau brooder Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas. c. Tempat bertengger (bila perlu) Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur. d. Tempat makan, minum dan tempat grit Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
  • 3. e. Alat-alat rutin Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain. 3. 6.2. Pembibitan Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut: a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya b) pertumbuhan dan perkembangannya normal c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya. d) tidak ada lekatan tinja di duburnya. 1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari: a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat. b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya . c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya. d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik. e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram. f. Tidak ada letakan tinja diduburnya. 2. 3. Perawatan Bibit dan Calon Induk Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan. 6.3. Pemeliharaan 1. Pemberian Pakan dan Minuman Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu). a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut: - kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal. - kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram. b. Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
  • 4. - kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal. - kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram. 2. Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu: a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing- masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke- 2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air. b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor. 3. 4. Pemeliharaan Kandang Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara. 7. HAMA DAN PENYAKIT 7.1. Penyakit 1. Berak darah (Coccidiosis) Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
  • 5. Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox. 2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae) Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh. Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya. 7.2. Hama 1. Tungau (kutuan) Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus. Pengendalian: (1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat; (2) dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40. 8. PANEN 8.1. Hasil Utama Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam 8.2. Hasil Tambahan Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam. 9. PASCA PANEN 9.1. Stoving Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground) 9.2. Pemotongan Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk. 9.3. Pengulitan atau Pencabutan Bulu Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4 derajat
  • 6. C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru. 9.4. Pengeluaran Jeroan Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak dalam kemasan terpisah. 9.5. Pemotongan Karkas Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas. 10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN 10.1. Analisis Usaha Budidaya Dasar perhitungan biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh dalam analisis ini, antara lain adalah: a. jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain CP.707. b. sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model postal c. luas tanah yang digunakan yaitu 200 m2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1 ha/tahun adalah Rp 1.000.000,-. d. kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah bambu denga alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan atap menggunakan genting. e. ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar bagian tepi kandang 1,5 m. f. lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik. g. menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas. h. penerangan dengan lampu listrik. i. umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari j. litter/alas kandang menggunakan sekam padi. k. jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan BR-2 untuk umur 4-6 minggu. l. tingkat kematian ayam diasumsikan 6%. m. lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari). n. berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen. o. harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp 2500,-, walau kisaran harga sampai mencapai Rp 3000,- ditingkat peternak/petani. p. ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari. q. nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000,-. r. bunga Bank yaitu 1,5%/bulan s. nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun dan nilai penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun. t. perhitungan analisis biaya ini hanya diperhitungkan sebagai Pedoman dasar, karena nilai/harga sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.
  • 7. Adapun rincian biaya produksi dan modal usaha tani adalah sebagai berikut : 1) Biaya prasarana produksi a. Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan Rp. 20.000,- b. Kandang ukuran 20 x 5 m - Bambu 180 batang @ Rp 1250, - Semen 4 zak @ Rp 7000, - Kapur 30 zak @ Rp 6000, - Genting 2600 bh @ Rp 90, - Paku reng 5 kg @ Rp 2000, - Paku usuk 7000 kg @ Rp 1800, - Batu bata 1000 buah @ Rp 55, - Pasir 1 truk - Tali 28 meter @ Rp 5000, - Tenaga kerja Rp. 225.000,- Rp. 28.000,- Rp. 18.000,- Rp. 234.000,- Rp. 10.000,- Rp. 12.600,- Rp. 55.000,- Rp. 230.000,- Rp. 14.000,- Rp. 400.000,- c. Peralatan - Tempat pakan 28 bh @ Rp 5000, - Tempat minum 32 bh @ Rp 3880, - Sekop 1 bh - Ember 2 bh @ Rp 2000, - Tong bak air 1 bh - Ciduk 2 bh @ Rp 500, - Tabung gas besar 1 bh - Thermometer 1 bh - Regulator 1 bh - Brooder (gasolec) 1 bh - Tali gantung tmp pakan 120 m @Rp 500,- Rp. 140.000,- Rp. 124.000,- Rp. 7.000,- Rp. 4.000,- Rp. 15.000,- Rp. 1.000,- Rp. 250.000,- Rp. 2.000,- Rp. 52.500,-
  • 8. Rp. 15.000,- Rp. 60.000,- Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 2.052.000,- 2) Biaya sarana produksi a. Bibit DOC 1000 bh @ Rp 900,- Rp. 900.000,- b. Pakan dan obat-obatan - BR-1 31 zak (0-4 minggu) @Rp 36.000, - BR-2 34 zak (4-6 mingu) @ Rp 34.000, - obat-obatan @ Rp 150,-/ekor Rp. 1.116.000,- Rp. 1.156.000,- Rp. 150.000,- c. tenaga kerja pelihara 1,5 bln @ Rp 105.000,- Rp. 157.500,- d. Lain-lain - sekam padi alas kandang 1 truk @Rp 60.000,- - karung goni bekas 32 kantong @ Rp 300,- - pemakaian listrik selama 0-6 minggu - pemakaian gas Rp. 10.000,- Rp. 60.000,- Rp. 2.400,- Rp. 7.000,- Rp. 35.000,- Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 3.583.900,- 3) Biaya produksi a. Sewa tanah 200 m2 selama 2 bulan Rp. 20.000,- b. Nilai susut prasarana produksi/2 bln - kandang - Peralatan Rp 805.660,- : 30 Rp. 51.109,- Rp. 26.856,- c. Bibit DOC 1000 ekor Rp. 900.000,- d. Pakan dan obat-obatan Rp. 2.422.000,- e. Tenaga kerja Rp. 157.500,- f. lain-lain Rp. 104.400,- g. Bunga modal 1,5% per bulan Rp. 84.543,- h. Bulan modal 1,5 bulan Rp. 126.815,- Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 3.808.680,- 4) Pendapatan a. Total produksi 1000X94%X1,75 kg X Rp 2500,- Rp. 4.112.500,- b. Nilai Pupuk kandang Rp. 60.000,- c. Jumlah pendapatan Rp. 4.172.500,- d. Keuntungan Rp. 363.820,-
  • 9. 5) Parameter kelayakan usaha a. BEP Volume Produksi = 870 ekor b. BEP Harga Produksi Rp. 3.316.000,- c. B/C Ratio = 1,09 d. ROI = 6,45 % e. Rasio keuntungan terhadap pendapatan = 8,71 % f. Tingkat pengembalian modal = 2,6 th. 10.2. Gambaran Peluang Agribisnis Prospek agribisnis peternakan untuk ternak ayam broiler cukup baik dimana permintaan pasar selalu meningkat, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hewani. Produksi ternak ayam broiler saat ini berkembang dengan pesat dan peluang pasar yang bisa dihandalkan. 11. DAFTAR PUSTAKA 1. Muhammad Rasyaf, Dr.,Ir. Beternak Ayam Pedaging. Penerbit Penebar Swadaya (anggota IKAPI) Jakarta. 2. Cahyono, Bambang, Ir.1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama Yogyakarta. 12. KONTAK HUBUNGAN 1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829 2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas