2. PEMANFAATAN FLORA FAUNA
• Upaya pemanfaatan sumber daya alam tercantum dalam UUD 1945,
khususnya Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi “bumi dan air dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
digunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat”.
• Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan
manusia. Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaatnya yang besar
bagi kehidupan manusia. Ada saling ketergantungan antara
tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup mereka
masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi pertumbuhan
dan persebaran tumbuhan. Binatang pun hidup dari tetumbuhan
juga. Bahkan binatang karnivora, seperti harimau misalnya,
sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena makanannya
terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari tetumbuhan.
• Ketergantungan flora dan fauna pada manusia adalah dalam upaya
perkembangbiakan, persebaran, dan pelestariannya. Dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia memanfaatkan
flora dan fauna untuk berbagai tujuan.
3. Pemanfaatan flora dan fauna oleh manusia
1. Dikonsumsi
Manusia membutuhkan makanan dari tumbuh-tumbuhan dan
hewan untuk keperluan tubuhnya agar tetap hidup dan sehat.
Oleh sebab itu beberapa jenis tumbuhan dan hewan tertentu
dikonsumsi oleh manusia.
1. Tujuan pendidikan dan penelitian
Suaka margasatwa dan cagar alam merupakan tempat yang sangat
ideal untuk tujuan pendidikan dan penelitian karena keadaan
alamnya mempunyai kekhasan jenis-jenis tumbuhan, hewan dan
ekosistemnya.
2. Sarana rekreasi
Keanekaragaman flora dan fauna digunakan pula untuk tujuan
rekreasi sehingga dapat menghasilkan devisa bagi pemerintah.
Contohnya Kebon Raya Bogor dan Kebon Raya Cibodas, di Jawa
Barat, Pulau Komodo di P. Komodo, Tanjung Puting di Kalimantan,
dan Ujung Kulon di Jawa Barat dijadikan tempat wisata dan
banyak diminati oleh turis domestik dan luar negeri.
4. Fungsi dari suaka margasatwa dan cagar alam
• melindungi flora dan fauna dari ancaman
kepunahan.
• menjadi tempat/obyek wisata.
• menambah sumber devisa negara.
• menjadi tempat belajar di lapangan
(praktek).
• menjadi tempat penelitian.
5. Upaya-Upaya Pelestarian Flora dan
Fauna
Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini
maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
a. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar
perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat
perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora dan suaka
margasatwa bagi fauna.
b. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-
tempat penangkaran bagi hewan-hewan tertentu, seperti:
Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung
Putting di Sumatera.
Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan
Timur.
Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.
6. c. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti
pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat
antara manusia dengan lingkungannya.
d. Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi
seperti: Soa-soa (biawak), Komodo, Landak Semut Irian,
Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci liar,
bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan Kumbang,
beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, gajah, tapir, badak,
e. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.
perbaikan kondisi lingkungan hutan.
menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di
tebang.
sistem tebang pilih.
7. f. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:
melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan
liar.
mengembalikan hewan piaraan ke kawasan
habitatnya.
mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
g. Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara
lain:
mencegah perusakan wilayah perairan.
melarang cara-cara penangkapan yang dapat
mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan
bahan peledak.
melindungi anak ikan dari gangguan dan
penangkapan.