Dokumen tersebut membahas bagaimana Yesus melayani mereka yang membutuhkan dengan cara mengerti gangguan, menanyakan kebutuhan mereka, dan memenuhi kebutuhan mereka secara mendalam. Dokumen tersebut juga memberikan contoh Dorkas dan gereja yang bekerja dalam melayani mereka yang membutuhkan."
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
MELAYANI MEREKA YANG MEMBUTUHKAN
1. Pelajaran 9 untuk 27 Agustus 2016
Adapted from www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
2. Bagaimanakah YESUS
melayani mereka yang
membutuhkan?
• Ia dapat memaklumi
gangguan.
• Ia bertanya tentang apa
yang mereka butuhkan.
• Ia menyediakan kebutuhan
orang yang membutuhkan
secara mendalam.
Bagaimanakah kita dapat
melayani mereka yang
membutuhkan?
• Teladan Dorkas.
• Gereja yang bekerja.
MELAYANI MEREKA YANG MEMBUTUHKAN
3. “Pada ketika itu juga Yesus
mengetahui, bahwa ada tenaga yang
keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling
di tengah orang banyak dan
bertanya: "Siapa yang menjamah
jubah-Ku?’” (Markus 5:30)
Banyak mujizat YESUS yang dimulai oleh gangguan yang
tidak terduga (Yairus, wanita yang sakit pendarahan,
orang lumpuh yang diturunkan dari atap, di Sinagog,
orang yang kerasukan).
YESUS tidak keberatan untuk menghentikan apa yang
sedang Ia lakukan jika dengan melakukannya dapat
melayani kebutuhan seseorang.
Biasanya kita menganggap gangguan sebagai suatu masalah.
Contohnya, kita tidak ingin perjalanan kita bertambah lama
untuk menolong orang yang ban kendaraannya kempis atau
bocor.
Kadang kala, melayani kebutuhan orang lain mengharuskan
kita mengubah rencana yang telah kita tetapkan. Namun,
tinggalkanlah kesenangan (Keegoisan) kita untuk menolong
mereka yang membutuhkan pertolongan kita.
GANGGUAN BAGI
PELAYANAN
4. MENANYAKAN KEBUTUHAN MEREKA
“Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku
perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku
dapat melihat.’” (Markus 10:51)
“Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia
tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia
kepadanya: "Maukah engkau sembuh?’” (Yohanes 5:6)
Mengapa YESUS menyanyakan hal yang sudah jelas jawabannya?
Bartimeus yang buta menjawab dengan segera, tetapi orang lumpuh di kolam Betesda
tidak menjawab pertanyaan YESUS, ia lalu memberitahukan kepada YESUS masalah-
masalah yang dihadapinya.
Itulah tujuan YESUS, menuntun mereka untuk mengekspresikan kebutuhan dan beban
mereka. Ia mengajar kita untuk berempati; kita perlu mengundang mereka untuk
menyampaikan kesusahan mereka lalu mendengarkan keluhan mereka.
Sebagai Jemaat, kita perlu mengetahui orang-orang yang akan kita tolong,
kita perlu menuntun mereka untuk mengekspresikan kebutuhan mereka.
Dengan cara demikian, kita akan dapat menolong mereka dengan lebih baik.
5. “Ketika Yesus melihat iman mereka,
berkatalah Ia kepada orang lumpuh
itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah
diampuni.’” (Markus 2:5)
YESUS dapat mengetahui orang-
orang secara mendalam (Yohanes
2:25; 4:17-18). Oleh karena itu, Ia
dapat mengetahui bahwa orang
lumpuh tersebut membutuhkan
kesembuhan rohani lebih daripada
kesembuhan jasmaninya.
Meskipun kita tidak memiliki kuasa
seperti yang YESUS miliki untuk
mengenal orang-orang secara
mendalam, kuasa ROH KUDUS
dapat menolong kita untuk
mengetahui kebutuhan
tersembunyi mereka.
KEBUTUHAN YANG
LEBIH DALAM
Kebutuhan setiap orang yang terbesar
adalah kebutuhan akan pengampunan
dan kasih karunia Ilahi. Setelah dapat
memenuhi kebutuhan tersebut, kita
akan dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang lain.
Tentu saja kita tidak akan bisa menangkap di bawah permukaan sebagaimana
YESUS lakukan. Namun kita bisa merasa pasti bahwa siapa saja yang kita layani,
mereka adalah ciptaan-ciptaan yang hancur karena dosa.
6. “Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita --
dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali
berbuat baik dan memberi sedekah.” (KISAH 9:36 NIV)
Tujuan utama pelayanan Dorkas adalah
membuat pakaian bagi mereka yang
membutuhkan.
Kisah 9:41 menjelaskan bahwa
pelayanannya menolong 2 kelompok orang:
Anggota Jemaat dan para janda (baik
anggota jemaat maupun yang bukan
anggota jemaat)
Dorkas juga adalah suatu teladan yang baik dari
Pelayanan yang khusus yang difokuskan untuk
menolong suatu kelompok masyarakat tertentu.
Kisah Dorkas dengan sangat jelas menyatakan
kasih yang menggerakkannya. Hidupnya adalah
sebuah teladan kesetiaan akan ajaran YESUS,
“Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa
kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu
saling mengasihi.” (Yohanes 13:35).
TELADAN DORKAS
7. Model Penghuni tetap. Menjangkau
masyarakat di sekitar gereja.
Model Tukang Kebun. Menjangkau
suatu tempat yang jauh dari lokasi
gereja (Lahan luas dengan kebun).
Model Pendeta. Menjangkau suatu
target khusus (contoh: Pecandu
Narkoba) gantinya suatu tempat
tertentu.
Prinsip-prinsip Alkitab dan Roh
Nubuat
Pengetahuan akan kebutuhan
masyarakat
Anjuran-anjuran dari anggota-
anggota jemaat.
“Serahkanlah perbuatanmu kepada
TUHAN, maka terlaksanalah segala
rencanamu.” (Amsal 16:3)
Lukas 14:25-35 menggambarkan langkah-langkah
yang harus diikuti untuk memenuhi misi kita:1. Jadilah seorang
murid.
PENGABDIAN: Dengan
taat dan setia
mendedikasikan
pelayanan kita untuk
TUHAN.
PENGORBANAN:
Siap sedia
berkorban
(Memikul Salib)
Pelajari ladang dan
tentukan
model/gaya misi
yang tepat. Sebagai
contoh:
Membuat suatu
rencana kerja strategis
gereja. Hal ini harus
didasarkan atas:
2. Buat
perencanaan
pekerjaan
GEREJA YANG
BEKERJA