SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 213
LAJU REAKSI DAN
KESETIMBANGAN
DISUSUN OLEH :
Drs. Ahsani Taqwiim, M.Pd.
A. Jika pernyataan dan alasan benar keduanya menunjukkan
hubungan sebab akibat.
B. Jika pernyataan dan alasan benar namun keduanya tidak
menunjukkan hubungan sebab akibat
C. Jika pernyataan benar dan alasan salah
D. Jika pernyataan salah dan alasan benar
E. Jika pernyataan salah dan alasan salah
Petunjuk pengerjaan soal
Pilihlah 1 jawaban yang benar
Petunjuk 1
Petunjuk 3
Petunjuk 2
A. Jika (1),(2), dan (3) benar
B. Jika (1) dan (3) benar
C. Jika (2) dan (4) benar
D. Jika hanya (4) yang benar
E. Jika semuanya benar
Jawablah pertanyaan dengan benar dan jelas
Petunjuk 4
UMPTN `94/49
1. Katalis mempengaruhi ketetapan
kesetimbangan
SEBAB
Katalis mempengaruhi laju reaksi
GUNAKAN PETUNJUK 2 UNTUK
MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!
Jawaban :D
Bahasan : Katalis tidak dapat mempengaruhi
harga K
Katalis mempengaruhi laju reaksi
2. UMPTN `94 Rayon B
Pada suhu kamar,reaksi kimia yang mempunyai
energi pengaktfan tinggi berlangsung dengan
lambat.
SEBAB
Energi pengaktifan reaksi-reaksi kimia selalu
mempunyai nilai positif.
Jawaban : B
Penyelesaian :
•Energi aktivasi adalah energi potensial perintang dalam
suatu reaksi. Semakin tinggi energi aktivasi maka
proporsi partikel-partikel pereaksi yang energinya dapat
melampaui energi aktivasi semakin sedikit, sehingga
reaksi menjadi semakin lambat. (pernyataan benar)
•Energi aktivasi merupakan energi yang dibutuhkan
agar reaksi bisa berlangsung. Oleh karena itu, energi
aktivasi selalu berharga positif. (alasan benar)
•Pernyataan dan alasan tidak berhubungan.
3. UM UGM `05
Penguraian NH3 menjadi gas N2 dan gas H2 akhirnya
mencapai keadaan reaksi yang setimbang. Kalau reaksi
dibiarkan berjalan dalam tekanan reaktor yang tetap,
maka perbandingan volume ketiga gas tersebut adalah
perbandingan koefisien persamaan reaksinya.
SEBAB
Koefisien reaksi menunjukkan kuantitas masing-masing
senyawa yang ada dalam reaksi kesetimbangan tersebut.
Jawaban : E
Penyelesaian :
Pada reaksi kesetimbangan, koefisien reaksi
menyatakan perbandingan mol atau volume
gas-gas ruas kiri yang terurai dan gas-gas
ruas kanan yang terbentuk.
4. UMPTN `94 Rayon A
Jika suatu reaksi kimia mencapai kesetimbangan
maka komposisi campuran reaksinya tidak akan
berubah selama suhu tidak berubah.
SEBAB
Tetapan kesetimbangan reaksi hanya bergantung
pada suhu.
Jawaban : D
Penyelesaian :
•Komposisi campuran tidak hanya
dipengaruhi suhu, tetapi juga dipengaruhi
oleh faktor lain, misalnya tekanan.
•Tetapan kesetimbangan reaksi adalah
fungsi suhu.
5. UMPTN `94 Rayon C
Katalis mempengaruhi tetapan
kesetimbangan.
SEBAB
Katalis mempengaruhi laju reaksi
Jawaban : D
Penyelesaian :
Katalis tidak mempengaruhi tetapan
kesetimbangan reaksi, tetapi mempengaruhi laju
reaksi sehingga kondisi kesetimbangan bisa
dicapai lebih cepat.
6. No. 62 SIP`84
Kecepatan reaksi akan bertambah besar bila
konsentrasi zat yang bereaksi bertambah besar.
SEBAB
Semakin besar konsentrasi zat yang bereaksi
dengan zat lain, semakin sukar terjadinya
tumbukan antar molekul.
C. Menurut teori tumbukan, semakin besar
konsentrasi zat yang bereaksi semakin banyak
tumbukan efektif yang terjadi antara molekul
pereaksi, akibatnya reaksi akan berlangsung
lebih cepat. Jadi, pernyataan benar alasan
salah.
7. No. 91 PP`81
Bila dicampurkan dengan air, maka etilasetat
terurai dengan lambat menurut reaksi,
CH3COOH2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH
Akan tetapi jika dalam air terdapat ion OH-
, reaksi
akan berjalan lebih cepat sesuai persamaan,
CH3COOH2H5 + OH-
→ CH3COOH + C2H5OH
Jadi dapat dikatakan bahwa pada reaksi terakhir ini
ion OH-
adalah katalis.
SEBAB
Katalis yang mempercepat reaksi kimia
memperbesar energi pengaktivan.
C. Katalis adalah zat yang dapat
mempercepat/memperlambat suatu reaksi, di
mana zat tersebut tidak mengalami perubahan
yang kekal. Katalis yang mempercepat reaksi
kimia akan menurunkan energi pengaltivan.
Pernyataan benar alasan salah.
8. Olimpiade Kimia Nasional 2002-UGM
Suhu berperan dalam menentukan laju reaksi.
SEBAB
Laju reaksi dinyatakan sebagai fungsi suhu (T) dalam persamaan :
v = -d[reaktan]/dt
Jawaban : C
Penyelesaian :
Dalam reaksi, kenaikan suhu akan
memperbesar proporsi molekul-molekul
pereaksi yang mempunyai energi (energi
kinetik) lebih besar daripada energi aktivasi,
sehingga kenaikan suhu mempercepat
reaksi. (pernyataan benar)
Laju reaksi didefinisikan sebagai besarnya
perubahan fungsi konsentrasi dan waktu,
bukan fungsi suhu. (alasan salah)
9. No. 79 PP`79
Suatu katalisator yang baik untuk reaksi pembentukan
amoniak dari unsur-unsurnya, juga merupakan
katalisator yang baik untuk reaksi yang sebaliknya,
yaitu pengurangan amoniak menjadi unsur-unsurnya.
SEBAB
Fungsi suatu katalisator ialah mempercepat
tercapainya kesetimbangan.
Suatu katalisator yang baik untuk reaksi pembentukan
amoniak dari unsur-unsurnya, juga merupakan
katalisator yang baik untuk reaksi yang sebaliknya,
yaitu pengurangan amoniak menjadi unsur-unsurnya.
SEBAB
Fungsi suatu katalisator ialah mempercepat
tercapainya kesetimbangan.
Jadi, pernyataan dan alasan benar, terdapat
hubungan.
Jawab : A
10. No. 40 SKALU`77
Suatu campuran es dan air yang diaduk baik, ada
dalam kesetimbangan. Bila ke dalamnya
ditambahkan sedikit es, suhu tidak berubah.
SEBAB
Pada kesetimbangan es ↔ air tidak dpat diterapkan
asas Le Chatelier.
Pada proses es air, jika ditambahkan es suhu
sisrem tersebut tidak mengalami perubahan. Asas
Le Chatelier tidak dapat diterapkan pada kasus
ini. Sebab, es air buakan kesetimbangan kimia,
tetapi termasuk kesetimbangan fasa.
Jadi, pernyataan dan alasan benar, terdapat
hubungan.
Jawab : A
GUNAKAN PETUNJUK 3 UNTUK MENGERJAKAN
SOAL DI BAWAH INI!
1. Dalam reaksi kesetimbangan :
2 SO2 (g) + O2 ↔ 2 SO3(g)
Kp = 1,0 x 10-9
pada 1030 o
C.
Jika mula-mula mol oksigen = mol sulfurdioksida, maka
pernyataan yang benar si saat kesetimbangan pada
volume tetap dan suhu 1030 o
C adalah
A. tekanan campuran naik
B. harga Kp > Kc
C. jumlah mol SO3 pada kesetimbangan adalah 2 kali
jumlsh mol oksigen mula-mula
D. jumlah mol SO3 pada kesetimbangan tergantung
pada volume wadah reaksi
Jawab : D
2 SO2 (g) + O2 2 SO3(g)
m a mol a mol
v
s
Volume tetap → tekanan tetap
Kp = Kc (RT)2-(2+1)
1.10-9
=Kc (0,082.1303)-1
Kc = 10-9
. (0,082.1303)-1
= 10-9
.106,846
Jadi, Kc > Kp
Sehingga,
Jawaban no. (1) salah,
Jawaban no. (2) salah,
Jawaban no. (4) benar.
2. UMPTN `90/C43
Diantara pernyataan-pernyataan mengenai katalis di
bawah ini manakah yang benar ?
1. Kecepatan reaksi terkatalis bergantung pada
konsentrasi katalis
2. Bagi reaksi reversible katalis mempercepat baik
reaksi maju maupun reaksi balik
3. Suatu reaksi yang pada kondisi terentu tidak
spontan, akan menjadi spontan bila ditambahkan
katalis
4. Unsur-unsur transisi banyak digunakan dalam
katalis heterogen
Jawaban : B
Bahasan :
Sifat katalis :
•Kecepatan reaksi terkatalis bergantung pada
konsentrasi pereaksi, tidak tergantung pada
katalis
•Bagi reaksi reversible katalis mempercepat
reaksi ke kanan dan ke kiri
•Katalis tidak dapat mengubah reaksi tidak
spontan menjadi spontan
•Unsur transisi (Fe, Ni, Pt) sering digunakan
sebagai katalis
3. UM UGM`05
Kalau reaksi kesetimbangan
2SO3 ↔ 2SO2 + O2 harga tetapan
kesetimbangan reaksinya atau K adalah
10.000 maka harga K untuk reaksi
kesetimbangan ditulis
1. 4SO3 ↔ 4SO2 + 2O2 harga K = 108
2. SO3 ↔ SO2 + 1/2O2 harga K = 100
3. 1/2O3 ↔ SO2 + 1/2O2 harga K = 10
4. Harga K tidak berubah
Jawaban : A
Penyelesaian :
K = (104
)2
= 108
K = = 102
K = = 104
10000
10000
4. UMPTN`94 Rayon A
Dari reaksi N2O4(g) 2NO2(g) diketahui Kp pada 600 o
C
dan pada 1.000 o
C berturut-turut adalah 1,8 x 104
dan
2,8 x 104
. Dapat disimpulkan bahwa
1. Tekanan parsial NO2 akan meningkat jika suhu
dinaikkan.
2. ∆H > 0
3. Peningkatan tekanan total campuran gas dalam
kesetimbngan akan menurunkan kadar NO2
4. Kp = Kc
Jawaban : A
Penyelesaian :
Jika suhu dinaikkan, Kp meningkat. Ini berarti
tekanan parsial produk (NO2) semakin meningkat.
Jika suhu naik, Kp juga membesar maka
reaksinya bersifat endoterm (∆H > 0)
Jika tekanan total diperbesar maka reaksi akan
bergeser ke arah jum,lah koefisiennya lebih kecil (
ke kiri). Akibatnya kadar NO2 menurun, sebaliknya
kadar N2O4 meningkat.
∆n = 2-1 =1, sehingga
Kp =Kc x R x T
5.No. 53 SIP ‘87
Dalam satu tempat tertutup, berlangsung
reaksi kesetimbangan :
PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g)
dengan harga tetapan kesetimbangan KC
pada temperatur T. Bila volume diperkecil,
dengan tetap menjaga suhu tetap, maka
beberapa hal berikut akan diamati.
(1) Jumlah mol PCl3 berkurang
(3) Jumlah mol PCl5 bertambah
(2) Harga KC tak berubah
(4) Jumlah mol Cl2 tak berubah
⇔
Penyelesaian :
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Jika pada suhu tetap, reaksi kesetimbangan di atas
volumenya diperkecil, maka :
reaksi akan bergeser ke arah jumlah molnya kecil, yaitu ke
arah PCl5, jadi PCl3 dan Cl2 berkurang, sedang PCl5
bertambah.
Pada suhu tetap, harga KC tetap.
Jadi 1, 2, dan 3 jawaban yang benar.
Jawaban : (A)
6. No. 65 SIP ‘85
Perhatikan reaksi kesetimbangan,
Ag+
(aq) + Fe2
+(aq) ↔ Ag(s) + Fe3+
(aq) ∆H = - 65,7 kJ
Tetapan kesetimbangan reaksi ini dapat diperkecil
dengan cara :
(1)menambahkan inhibitor
(2)menambahkan perak
(3)menambahkan air
(4) menaikkan suhu
Penyelesaian :
Ag+
(aq) + Fe2
+(aq) Ag(s) + Fe3+(aq) H = -
65,7 kJ
Reaksi kesetimbangan di atas merupakan
kesetimbangan heterogen yang berlangsung
secara eksoterm ke arah kanan dan
berlangsung endoterm ke arah kiri.
K diperkecil dengan jalan memperbesar [Ag+]
dan [Fe2+].
[Ag+] dan [Fe2+] diperbesar dengan jalan
menaikkan suhu.
Jadi hanya 4 jawaban yang benar.
Jawaban : (D)
[ ]
[ ] [ ]++
+
= 2
3
FeAg
Fe
K
⇔
7. No. 66 SIP’85
Etilena dapat dihasilkan dari etana dengan cara
pemanasan dan dengan penambahan katalis
sesuai dengan reaksi :
C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆ H = +138 kJ.
Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada
keadaan setimbang akan berkurang jika :
1. suhu diturunkan
2. suhu dinaikkan
3. H2 ditambahkan pada campuran reaksi
4. volum campuran reaksi diperbesar.
Penyelesaian :
C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆H = + 138 kJ
Kesetimbangan di atas berlangsung secara
endoterm, pada ruas kiri ada satu molekul
dan pada ruas kanan terdapat 2 molekul.
Proporsi etana yang diubah menjadi etilena
pada keadaan setimbang akan berkurang jika
:
suhu diturunkan
ditambahkan H2 pada campuran reaksi.
Volum campuran diperkecil.
Jadi 1 dan 3 jawaban yang benar.
Jawaban : (B)
8. No. 69 SIP ‘85
Diketahui ∆Ho
f dari CO (g) = - 110,5 kJ/mol
dan ∆Ho
f dari CH3OH (l) = -238,6 kJ/mol
dari reaksi kesetimbangan :
CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l)
Dapat dikatakan bahwa :
(1) ∆Ho
reaksi = - 128,1 kJ/mol.
(2) jika suhu dinaikkan, kesetimbangan
bergeser ke kiri.
(3) tetapan kesetimbangan berkurang jika
suhu dinaikkan
(4) Reaksi ke kiri adalah endoterm.
Penyelesaian :
CO(g) + 2H2(g) CH3OH (l)
∆Ho
reaksi = ∆Ho
f produk - ∆Ho
f pereaksi.
∆Ho
reaksi = (∆ Ho
f CH3OH) – (∆ Ho
f CO2 + ∆ Ho
f
H2)
∆Ho
reaksi = - 238,6 + 110,5 – 0 kJ/mol
∆Ho
reaksi = - 128,1 kJ/mol
CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l) ∆H = - 128,1 kJ/mol
∆H = -, artinya reaksi ke arah kanan berlangsung
secara eksoterm, dan ke arah kiri berlangsung
secara endoterm.
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke kiri,
akibatnya tetapan kesetimbangan berkurang.
Jadi 1, 2, 3, dan 4 jawaban yang benar.
Jawab : (E)
9. No. 64 SIP’84
Reaksi pembentukan SO3 menurut
persamaan :
SO2(g) + O2 (g) ↔ SO3 (g)
Adalah reaksi eksoterm.
Hasil SO3 yang diperoleh akan
bertambah bila :
(1) tekanan diperbesar
(2) ditambah katalis
(3) ditambah gas O2
(4) suhu dinaikkan
Penyelesaian :
SO2(g) + O2 (g) ↔ SO3 (g)
Ke arah kanan (maju ) berlangsung secara
eksoterm, maka ke arah kiri (balik) berlangsung
secara endoterm.
Hasil SO3 yang diperoleh akan bertambah bila :
•tekanan diperbesar atau volum diperkecil
•ditambah gas O2 atau SO2
•suhu diturunkan
Jadi 1 dan 3 jawaban yang benar.
Jawab : (B)
2
1
10. No. 70 SIP’84
Senyawa Cr dan Mn dapat mengalami reaksi
kesetimbangan sebagai berikut :
4CrO4
2 –
(aq) + 2H+
(aq) ↔ 2 Cr2
O72 –
(aq) + 2 OH-
kuning jingga
7 MnO4
2 –
(aq) + 4H+
(aq) + O2 ↔ MnO2 (s) +
Hijau coklat
6MnO4
–
(aq) + 4 OH-
(aq)
Ungu
Dari reaksi-reaksi ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
pada pH kecil warna kuning kromat tetap
penambahan asam pada larutan kromat, mengubah
warna kuning menjadi jingga
pada pH besar warna hijau manganat menjadi ungu
penambahan asam pada larutan manganat
mengubah warna hijau menjadi ungu.
Penyelesaian :
4CrO4
2 –
(aq) + 2H+
(aq) ↔ 2 Cr2O7
2 –
(aq) + 2 OH-
kuning jingga
7 MnO4
2 –
(aq) + 4H+
(aq) + O2 ↔ MnO2 (s) +
Hijau coklat
6MnO4
–
(aq) + 4 OH-
(aq)
ungu
Ion Kromat dalam suasana basa, warnanya
kuning, segera kemudian berubah menjadi
dikromat yang warnanya jingga, jika ditambahkan
asam. Jadi pH kecil warna ion kromat tidak tetap
kuning, melainkan berubah menjadi jingga.
Pada pH besar atau suasana basa ion manganat
warnanya tetap hijau, penambahan asam pada
ion manganat (MnO4-
) akan mengubah warna
hijau menjadi ungu.
Jadi 2 dan 4 jawaban yang benar.
Jawab : (C)
11. No. 99 SIP’80
Reaksi-reaksi kimia yang dikerjakan di industri
seringkali menggunakan katalis. Pada
temperatur tetap.
1. katalis mempercepat tercapainya
keadaan kesetimbangan reaksi
2. katalis mempercepat reaksi maju dan
reaksi sama besar
3. katalis tidak mempengaruhi kedudukan
kesetimbangan reaksi
4. katalis tidak turut bereaksi
Penyelesaian :
Pada temperatur tetap, fungsi katalis
dalam reaksi :
•katalis mempercepat tercapainya keadaan
kesetimbangan reaksi
•katalis mempercepat reaksi maju dan
reaksi balik sama besar
•katalis tidak mempengaruhi kedudukan
kesetimbangan reaksi
•katalis tidak turut bereaksi.
Jadi 1, 2, 3, dan 4 jawaban yang benar
Jawab : (E)
12. No. 87 PP’79
Kesetimbangan antara H2, HI dan I2
menurut reaksi :
2HI ↔ H2 + I2 tercapai kalau :
1. =
2. = =
3. x =
4. Kecepatan reaksi ke dua arah
sama
[ ]2H [ ]2I
[ ]2H [ ]2I [ ]2
HIK ⋅
[ ]2H [ ]2I [ ]2
HI
Penyelesaian :
Kesetimbangan antara H2, HI dan I2 menurut
reaksi :
2HI ↔ H2 + I2 tercapai kalau :
kecepatan reaksi kedua arah sama.
K =
K =
[H2]2
= K[HI]2
[H2] = Jadi 2 dan 4 jawaban = [H2]
= I2 = yang benar
Jawab : (C)
[ ][ ]
[ ]2
22
HI
IH
[ ]
[ ]2
2
2
HI
H
[ ]2
HIK ⋅
[ ]2
HIK ⋅
13. No. 48 SKALU’77
Kesetimbangan A + B ↔ 2 AB–Q, Q
= + a KKal, mempunyai ciri khas
sebagai berikut:
1. jumlah molekulnya sebelum
dan sesudah reaksi berbeda
2. dipengaruhi oleh perubahan
tekanan
3. tidak dipengaruhi oleh
perubahan suhu
4. tidak dipengaruhi oleh
perubahan volume.
Penyelesaian :
A + B ↔ 2 AB–Q, Q = + a kkal
Mempunyai cirri khas :
•jumlah molekul sebelum dan
sesudah reaksi sama
•tidak dipengaruhi oleh perubahan
tekanan
•dipengaruhi oleh perubahan suhu
•tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume.
Jadi hanya 4 jawaban yang benar
Jawab : (D)
14. No. 49 SKALU’77
Pada reaksi kesetimbangan A + B C + D
v1 = kecepatan reaksi ke kanan
v2 = kecepatan reaksi ke kiri
K = tetapan kesetimbangan
Bila pada reaksi tersebut ditambahkan Katalis
positif, maka :
1. v1 akan bertambah besar
2. v2 akan bertambah besar
3. harga K tetap
4. v1 , v2 bertambah besar dan K bertambah
besar pula
⇔
1
2
V
V
Penyelesaian :
A + B C + D
Bila ditambahkan katalis :
•v1 akan bertambah besar
•v2 akan bertambah besar
•harga K tetap
Jadi hanya 1, 2, dan 3 yang benar
Jawab : (A)
⇔
1
2
V
V
15. SPMB`03 Regional III
Reaksi kesetimbangan berikut yang
mempunyai harga Kp =Kc adalah
H2(g) + Cl2 2 HCl(l)
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
2 NH3(g) N2(g) + 3 H2
H2(g) + I2 2 HI(g)⇔
⇔
⇔
⇔
Jawaban : D
Penyelesaian :
Kp =Kc, jika jumlah koefisien gas kiri = kanan
16. UMPTN`94 Rayon B
Pada 289 K, reaksi N2O4(g) 2 NO2(g) ∆H = 57,2 KJ,
diketahui dapat mencapai kesetimbangan dengan Kp =
0,14. Dapat disimpulkan bahwa
1. Reaksi terebut bersifat endoterm
2. Jika 2 mol NO2 bereaksi pada 289 K hingga mencapai
kesetimbangan maka akan diserap kalor sebanyak 57, 2
KJ
3. Jika reaksi dimulai dengan N2O4 maka dalam
kesetimbangan konsentrasi NO2 lebih rendah dari
konsentrasi N2O4
4. Peningkatan suhu akan meningkatkan kadar N2O4
dalam campuran reaksi dalam kesetimbangan.
⇔
Jawaban : B
Penyelesaian :
∆H > 0 berati reaksi bersifat endoterm
Jika NO2 bereaksi berarti reaksi berlangsung
ke kiri sehingga akan dilepaskan kalor (reaksi
ke kiri bersifat endoterm)
Pada kesetimbangan konsentrasi N2O4 >
konsentrasi NO2 karena Kp < 1
Peningkatan suhu menyebabkan reaksi bergeser
ke kanan (ke arah reaksi endoterm) sehingga
kadar NO2 meningkat, sebaliknya kadar N2O4
berkurang.
17. SPMB`03 Regional I
Reaksi pembuatan belerang trioksida
adalah reaksi eksoterm :
2 SO2(g) + O2 2 SO3 (g)
Produksi belerang trioksida dapat
meningkat dengan cara :
1. Menaikkan tekanan
2. Menambah katalis
3. Menurunkan suhu
4. Memperbesar volume
⇔
Jawaban : B
Penyelesaian :
Agar reaksi tersebut bergeser ke kanan, tekanan
dinaikkan (ke jumlah mol gas terkecil) dan suhu
diturunkan (ke reaksi eksoterm)
18. UM UGM`04
Reaksi : A + 2B→C memiliki laju reaksi
v = k[A][B] = d [C] : dt, sehingga reaksi tersebut
adalah
Orde satu terhadap reaktan A
Reaksi orde dua
Orde satu terhadap reaktan B
Reaksi rumit (bukan sederhana)
Jawaban : E
Penyelesaian :
A + 2B→C, v = k[A][B] = d [C] : dt,
•Orde tehadap A = 1
•Orde tehadap B = 1
•Orde reaksi = 1 + 1 = 2
•Reaksi rumit (orde reaksi tidak sama dengan
koefisien)
19. No. 88 PP`80
Menurut teori tumbukan tentang kinetika reaksi,
1. Setiap tumbukan antara molekul-molekul pereaksi
akan menghasilkan reaksi.
2. Setiap tumbukan antara molekul-molekul pereaksi
pada temperatur tinggi akan menghasilkan
pereaksi.
3. Tekanan tidak mempengaruhi jumlah tumbukan
yang terjadi antara molekul-molekul pereaksi.
4. Hanya tumbukan antara molekul-molekul pereaksi
yang mempunyai energi cukup dan posisi yang
baik pada waktu terjadinya tumbukan, akan
menghasilkan reaksi.
Menurut teori tumbukan tentang kinetika reaksi,
Hanya tumbukan antyara molekul-molekul
pereaksi yang mempunyai energi cukup dan posisi
yang baik pada waktu terjadinya tumbukan akan
menghasilkan reaksi.
Jadi, hanya jawaban no. 4 yang benar
20. No. 98 SKALU`78
Campuran larutan asam oksalat dan asam sulfat diberi setetes kalium
permanganat. Warna kalium permanganat jelas mewarnai campuran
tersbut dan setelah beberapa waktu warna tersebut baru hilang. Kalau
kemudian diberi lagi setetes kalium permanganat, ternyata kali ini warna
kalium permangant lebih cepat hilang. Warna yang disebabkan tetes
ketiga lebih cepat lagi hilangnya.
Hal-hal tersebut menunjukkan :
1. Kecepatan reaksi berbanding terbalik dengan konsentrasi asam oksalat.
2. Kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi kalium
permanganat.
3. Reaksi di atas merupakan reaksi eksoterm.
4. Salah satu hasil reaksi menjadi katalis untuk reaksi selanjutnya.
Kasus yang terjadi pada soal tersebut
menunjukkan bahwa salah satu hasil reaksi
bertindak sebagai katalis untuk reaksi
selanjutnya (auto katalis).
Jadi, hanya jawaban 4 yang benar.
Jawab : D
Pilihan ganda dan essay
Laju Reaksi
Pilihan GandaPilihan Ganda
GUNAKAN PETUNJUK 1 UNTUK
MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!
Bila pada suhu tertentu, laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah
sebesar 2,5 × 10-6
mol/L.s, maka laju pembentukan NO2 adalah……
A. 3 × 10-6
mol/L.s
B. 2,5 × 10-6
mol/L.s
C. 3,9 × 10-6
mol/L.s
D. 5,0 × 10-6
mol/L.s
E. 6,2 × 10-6
mol/L.s
1.
Amonia dapat dibakar dengan persamaan reaksi :
4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4 NO (g) + 6H2O (g)
Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amonia sebesar 0,24 mol L-1
det-1
, maka
laju reaksi oksigen (O2) dn laju reaksi pembentukan H2O berturut – turut adalah.....
A. 0,24 dan 0,36 mol L-1
det-1
B. 0,30 dan 0,24 mol L-1
det-1
C. 0,36 dan 0,30 mol L-1
det-1
D. 0,30 dan 0,36 mol L-1
det-1
E. Tidak ada perbedaan laju reaksi
2.
Laju reaksi suatu gas dinyatakan dengan v = k [A]2[B]. Bila volum diperkecil
menjadi ¼ kali volum semula, maka laju reaksi jika dibanding dengan laju
reaksi mula – mula adalah ......
A. 4kali
B. 8 kali
C. 16 kali
D. 32 kali
E. 64 kali
3.
Data eksperimen untuk reaksi :
2A (g) + B (g) → 2AB (g)
terdapat dalam tabel berikut :
Percobaan [A] awal
mol/L
[B] awal
mol/L
Laju reaksi
mol L-1
detik-1
1
2
3
4
5
0,1
0,1
0,1
0,2
0,3
0,1
0,2
0,3
0,1
0,1
6
12
18
24
54
Dari data tersebut dapat disimpulakan bahwa persamaan laju reaksinya adalah ....
A. v = k [A]2
B. v =k [B]
C. v = k [A][B]
D. v = k [A][B]2
E. v = k [A]2[B]
4.
Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut :
Laju reaksi untuk
BrO3
-
+ 5Br-
+6H+
3Br2 + 3H2O
Adalah ....
A. v = k [BrO3
-
][H+]2
B. v = k [Br-
][H+
]2
C. v = k [BrO3
-
][Br-
][H+]2
D. v = k [BrO3
-
] [Br-][H+]
E. v = k [BrO3
-
] [Br-]2
[H+]
[BrO3
-
] awal
mol dm-3
[Br-
] awal
mol dm-3
[H+
] awal
mol dm-3
Waktu
reaksi detik
0,4
0,8
0,4
0,8
0,24
0,24
0,48
0,24
0,01
0,01
0,01
0,02
152 ± 6
152 ± 6
152 ± 6
152 ± 6
5.
6.
Percobaan [A]
mol/L
[B]
mol/L
Laju reaksi
mol L-1
detik-2
1
2
3
0,50
0,50
1,00
0,50
1,00
1,00
1,6 x 10-4
3,2 x 10-4
3,2 x 10-4
Data percobaan suatu reaksi 2A + B2 → 2AB tercantum
diatas.
Orde keseluruhan reaksi tersebut adalah ….
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
Suatu reaksi tertentu yang berorde nol terhadap pereaksi A mempunyai
nilai k = 0,025 M s-1. jik konsentrasi awal A adalah 0,05 M, maka
konsentrasinya saat reaksi berlangsung selama 15 detik adalah ....
A. 0,500 M
B. 0,320 M
C. 0,125 M
D. 0,060 M
E. 0,030 M
7.
No.
Percobaan
[X]
mula -mula
(mol/L)
[Y]
mula -mula
(mol/L)
Laju
pertambahan
[Z] (mol L-1
s-1
)
1
2
3
0,50
0,50
1,00
0,50
1,00
1,00
1,6 x 10-4
3,2 x 10-4
3,2 x 10-4
Dalam suatu eksperimen untuk menmyelidiki laju reaksi : X + Y → Z,
diperoleh data sebagai berikut :
Maka grafik yang menggambarkan
tingkat reaksi terhadap X adalah ….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
V
[X]
I
V
[X]
II
V
[X]
IV
V
[X]
III
V
[X]
V
8.
Diperoleh data percobaan untuk reaksi:
H2 (g) + I2 (g) → 2HI (g)
Sebagai berikut:
Harga x adalah ….
A. 0,128
B. 0,256
C. 0,64
D. 1,44
E. 2,56
[H2], M [I2], M v (M s-1
)
0,1
0,1
0,2
0,3
0,1
0,2
0,2
0,3
0,16
0,32
0,64
x
9.
[A], molar [B], molar Laju, molar/menit
0,01
0,02
0,02
0,03
0,20
0,20
0,40
0,60
0,02
0,08
0,16
0,54
Untuk reaksi A + B → C diperoleh data sebagai berikut :
Harga tetapan laju reaksi, k, untuk reaksi diatas adalah ….
A. 1000
B. 500
C. 10
D. 0,02
E. 0,001
10.
Pada reaksi 2H2 + 2NO → 2H2O + N2, eksperimen menyatakan bahwa
persamaan laju reaksinya adalah v = k [H2] [NO]2
dengan nilai k = 1 x 10-6
. jika 4
mol H2 dan 2 mol NO direaksikan dalam bejana 2 liter, laju awal reaksinya
adalah ....
A. 1,6 x 10-5
B. 6,4 x 10-5
C. 4,0 x 10-6
D. 3,0 x 10-6
E. 2,0 x 10-6
11.
Untuk reaksi 2NO + Cl2 → 2NOCl laju reaksinya adalah v = 0,4 [NO]2
[Cl2] dalam
M/menit. Jika 2 mol NO dan 2 mol Cl2 direaksikan dalam wadah 4 liter, maka aju
reaksi pada saat 80% NO bereaksi adalah ....
A. 0,0004 M/menit
B. 0,0012 M/menit
C. 0,0048 M/menit
D. 0,0128 M/menit
E. 0,0256 M/menit
12.
Dekomposisi (penguraian) etana menjadi 2 radial metil merupakan reaksi
berorde 1 dengan harga konstanta laju reaksi, k, adalah 5,5 x 10-4
s-1
pada
700o
C. Waktu paro dari reaksi ini dinyatakan dalam menit adalah ....
A. 9,1
B. 15
C. 21
D. 30
E. 35
13.
Jika pada suhu tertentu waktu paro reaksi orde pertama 2A → 2B + C adalah 3
jam, maka jumlah A yang terurai dalam waktu 9 jam adalah ....
A. 12,5%
B. 25,0%
C. 50,0%
D. 75,0%
E. 87,5%
14.
Data reaksi antara logam zink dengan asam klorida :
Percobaan Bentuk logam
Zn
Konsentrasi
asam klorida
1
2
3
4
5
granula
lempeng
serbuk
granula
serbuk
0,50 molar
0,50 molar
0,25 molar
0,25 molar
0,50 molar
Reaksi yang berlangsung paling cepat terjadi pada percobaan ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
15.
16.
Diagram di atas menyatakan bahwa ….
A. reaksi hanya berlangsung jika x > y
B. reaksi tersebut adalah reaksi endoterm
C. x adalah perubahan entalpi
D. reaksi berlangsung dengan melepaskan energi
E. x + y adalh energi aktivasi
pereaksi
Hasil reaksi
x
y
E
Laju pembentukan O3 (g) adalah 2,0 x 10-7 mol L-1
s-1
menurut reaksi :
3O2 (g) → 2O3 (g). Laju hilangnyaO2 (g) dalam mol L-1
s-1
adalah ....
A. 1,3 x 10-7
B. 2,0 x 10-7
C. 3,0 x 10-7
D. 4,0 x 10-7
E. 4,5 x 10-7
17.
Laju reaksi dari suatu reaksi didefinisikan sebagai besarnya pengurangan
konsentrasi pereaksi tiap satuan waktu, atau sebagai besarnya penambahan
konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu. Jika pada reaksi ½ N2 + 3/2 H2,
laju reaksi berdasarkan konsentrasi N2 adalah vN dan laju reaksi berdasarkan
konsentrasi H2 dinyatakan sebagai vH, maka :
A. vN = vH
B. vN = ½ vH
C. vN = 1/3 vH
D. vN = 2/3 vH
E. vN = ¾ vH
18.
Untuk reaksi, 4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4NO (g) + 6H2O (g) hubungan yang benar
adalah ....
A. d[NH3]/dt = d[NO]/dt
B. -d[O2]/dt = d[NO]/dt
C. -4 . d[NH3]/dt = 6 . d[H2O]/dt
D. -1/4 . d[NH3]/dt = 1/6 . d[H2O]/dt
E. -1/6 . d[O2]/dt = 1/5 . d[H2O]/dt
19.
Suatu reaksi mempunyai ungkapan laju reaksi v = k [P]2
[Q]. Bila konsentrasi
masing – masing diperbesar tiga kali, laju reaksinya diperbesar ....
A. 3 kali
B. 6 kali
C. 9 kali
D. 18 kali
E. 27 kali
20.
Tabel dibawah ini merupakan data dari reaksi
P + Q → R + S
[P]-awal
(M)
[Q]-awal
(M)
Laju reaksi
(M/s)
a
2a
3a
a
A
b
b
b
2b
3b
v
4v
9v
v
V
Dari data tersebut dapat disimpulkan ....
A. Laju reaksi sebanding dengan [P]-awal
pangkat tiga
B. Laju reaksi sebanding dengan [P]-awal
pangkat satu
C. Tingkt reaksi terhadap P adalah tiga
D. Tingkat reaksi total adalah empat
E. Rumus laju reaksinya adalah v = k [P]2
21.
Data percobaan reaksi antara asam klorida dan narium tiosulfat
sebagai berikut :
No
Konsenrasi awal
Suhu
Na2S2O3 HCl
1
2
3
4
5
0,1 M
0,1 M
0,2 M
0,2 M
0,2 M
0,1 M
0,2 M
0,2 M
0,2 M
0,1 M
35o
C
35o
C
35o
C
40o
C
40o
C
Dari data disamping reaksi yang paling cepat
adalah ....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
22.
Waktu paro dari reaksi pengubahan siklobutana menjadi etilen menurut reaksi :
C4H8 (g) → 2C2H4 (g) adalah 22,7 detik pad suhu tertentu. Jika reaksi resebut
berorde pertama maka waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan tekanan parsial
siklobutana menjadi 10 mmHg adalah ....
A. 52,0 detik
B. 75,4 detik
C. 90,0 detik
D. 227 detik
E. 300 detik
23.
Untuk reaksi N2O4 (g) → 2NO2 (g) diketahui data :
∆H = +54,0 kJ dan Ea = +57,2 kJ
energi aktivasi (Ea) untuk reaksi 2NO2 (g) → N2O4 (g) adalah ....
A. -54,0 kJ
B. +3,2 kJ
C. +60,2 kJ
D. +111,2 kJ
E. -57,2 kJ
24.
Persamaan laju reaksi untuk P +2Q → R adalah v = k [P] [Q]2
. jika konsentrasi P
dan Q semula masing – masing 1 molar, maka pada saat konsentrasi P tinggal ¾
molar laju reaksinya adalah ....
A. 9/8 k
B. 3/16 k
C. 1/16 k
D. 3/8 k
E. 1/8 k
25.
Pembahasan
• Reaksi yang terjadi:
2N2O5 → 4NO2 + O2
• Perbandingan laju reaksi tiap zat = perbandingan koefisien:
2 5 2
2
N O NO
-6
NO
-6
4
2
: 2: 4
x 2,5 x 10 mol/L.s
= 5,0 x 10 mol/L.s
v v
v
=
=
Jawaban :
D
1.
3
2
2
NH
O
H O
5
4
6
4
0,24 mol/L/detik
x 0,24 0,30 mol/L/detik
x0,24 0,36 mol/L/detik
v
v
v
=
= =
= =
4NH3 + 5O2 → 4NO + 6 H2O
2.
Jawaban :
D
3.
[ ] [ ] [ ] [ ]
2 2
1
4
Volume menjadi kali konsentrasi menjadi 4 kali
A B 4 4 64v k k k
=
= = =
Jawaban : E
4.
Jawaban : E
1 → 2
1 → 4
[ ]
}B naik 2
naik 2v
×
×
( )
( )
m
V B
m
2 2 m 1
=
= ⇒ =
[ ]
}A naik 2
naik 4v
×
×
( )
( )
n
V A
n
4 2 n 2
=
= ⇒ =
Persamaan laju : v = k[A]2
[B]
Orde BrO3
-
: pecobaan (1) dan (2)
Orde Br -
: pecobaan (1) dan (3)
Orde H+
: pecobaan (2) dan (4)
Jadi persamaan laju reaksi :
v = k [BrO3
-
][Br -
][H+
]2
m
0,8 152 6 m2 2 m 1
0,4 73 4
± 
= → = ⇒ = ÷ ± 
n
0,8 152 6 n2 2 n 1
0,4 75 3
± 
= → = ⇒ = ÷ ± 
p
0,8 73 4 p
2 4 p 2
0,4 19 4
± 
= → = ⇒ = ÷ ± 
5.
Jawaban :
C
6.
Jawaban :
B
• Persamaan laju reaksi :
v = k[A]m
[B]n
• Dari percobaan 1 dan 2 :
( ) ( )
( ) ( )
m n 40,50 0,50 1,6 10
m n 43,2 100,50 1,00
n 11
22
n 1
k
k
−× × ×
−×× ×
 
 ÷
 
=
=
=
• Dari percobaan 2 dan 3 :
( ) ( )
( ) ( )
m n 40,50 1,00 3,2 10
m n 43,2 100,50 1,00
m 11
22
m 0
k
k
−× × ×
−×× ×
 
 ÷
 
=
=
=
Orde keseluruhan = m+n = 1
7.
Persamaan laju reaksi untuk reaksi berorde nol adalah :
[ ]
[ ] [ ] [ ]A
sisa awal
,dimana A A A
t
k
−∆
∆
= ∆ = −
-([A]sisa – [A]awal) = k x ∆t
-([A]sisa – 0,50) = 0,025 x 15
[A]sisa = 0,50 – 0,375 = 0,125 M
Jawaban :
C
8.
• Persamaan umum reaksi :
v = k[X]m
[Y]n
• Dari percobaan 1 dan 3 :
( ) ( )
( ) ( )
m n 40,10 0,10 2,2 10
m n 419,8 100,10 0,30
n 11
93
n 2
k
k
−× × ×
−×× ×
 
 ÷
 
=
= ⇒ =
• Dari percobaan 2 dan 3 :
( ) ( )
( ) ( )
m n 40,20 0,30 19,8 10
m n 419,8 100,10 0,30
m
2 1
m 0
k
k
−× × ×
−×× ×
=
=
=
Grafik yang menggambarkan tingkat
reaksi bagi kedua pereaksi adalah :
V
[X]Orde nol
V
[Y]Orde dua
Jawaban : A
9.
• Persamaan umum laju reaksi :
v = k[H2]m
[I2]n
• Dari percobaan 1 dan 2 :
• Dari percobaan 2 dan 3 :
Jawaban :
D
• Dari percobaan 1 dan 4 :
1n
5,0n)5,0(
32,0
16,0
n)2,0(m)1,0(
n)1,0(m)1,0(
=
=
=
××
××
k
k
1m
5,0m)5,0(
64,0
32,0
)2,0(m)2,0(
)2,0(m)1,0(
=
=
=
××
××
k
k
1,44x
x
16,0
9
1
x
16,0
)3,0()3,0(
)1,0()1,0(
=
=
=
××
××
k
k
10.
• Persamaan umum laju reaksi :
v = k[A]m
[B]n
• Dari percobaan 1 dan 2 :
• Dari percobaan 2 dan 3 :
Jawaban : A
2m
4
1
m
2
1
08,0
02,0
n)20,0(m)01,0(
n)20,0(m)01,0(
=
=





=
××
××
k
k
1n
n
16,0
08,0
n)20,0()02,0(
n)20,0()02,0(
2
1
2
1
2
2
=
=





=
××
××
k
k
• Persamaan laju reaksinya menjadi :
v = k[A]2
[B]
• Dengan menggunakan data
percobaan 1 maka :
v = k[A]2
[B]
0,02 = k x (0,01)2
(0,20)
11.
Jawaban : E
[ ]
[ ] molar1NO
molar2H
liter2
mol2
liter2
mol4
2
==
==
v = k[H2][NO]2
= 1x 10-6
x 2 x 12
= 2 x 10-6
M s-1
12.
Jawaban :
B
•NO bereaksi
Cl2 bereaksi
Laju reaksi ditentukan oleh jumlah zatyang ada (sisa) bukan oleh
jumlah zat yang sudah bereaksi.
NO sisa = 2 – 1,6 = 0,4 mol
Cl2 sisa = 2 – 0,8 = 1,2 mol
mol1,6
mol2
100
80
=
×=
mol8,0
mol6,1
2
1
=
×=
[ ] [ ]
M/menit0012,0
4,0
ClNO4,0
4
2,1
4
4,0
2
2
2
=












=
×=v
13.
Jawaban :
C
Untuk setiap reaksi orde 1 berlaku :
Jika dinyatakan dalam menit :
detik1.260detik
105,5
693,0
693,0
4
2
1
=
×
=
=
−
k
T
menit21
60
1.260
2
1 ==T
14.
Jawaban : E
%5,12
8
1
2
1
2
1
Sisa
3
3
9
==





=





=
Jadi yang terurai adalah 87,5 %
15.
Laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan dan konsentrasi
pereaksi. Semakin luas permukaannya (semakin halus) maka
laju makin besar.
Jawaban : E
16.
Jawaban :
D
X = energi aktivasi untuk reaksi : Pereaksi → Hasil
reaksi
Y = perubahan entalpi yaitu selisih antara energi hasil
reaksi dengan energi pereaksi. Energi hasil reaksi lebih
kecil dibandingkan pereaksi (karena melepaskan kalor)
sehingga nilai Y < O. Reaksi seperti ini disebut reaksi
eksoterm.
17.
Jawaban :
C
Reaksi : 3O2 (g) → 2O3 (g)
1-1-
1-1-
sLmol100,3
sLmol100,2
2
3
3:2:
7
7
2
23
O
OO
⋅⋅×=
⋅⋅××=
=
−
−
v
vv
18.
Jawaban :
C
Reaksi :
322 NHHN
2
3
2
1
→+
HN
HN
3
1
2
3
2
1
::
vv
vv
=
=
19.
Jawaban :
D
Reaksi : 4NH3 + 4NO → 4NO + 6H2O.
Untuk reaksi diatas berlaku :
[ ] [ ]
[ ] [ ]
dt
d
dt
d
dt
d
dt
d
v
OH
6
1NO
4
1
O
5
1NH
4
1
2
23
×+=×+=
×−=×−=
20.
Jawaban : E
Dari soal diketahui : v = k[P]2
[Q].
Jika pereaksi diperbesar 3 kali semula maka :
v’ = k ( 3[P] )2
( 3[Q] )
= 27 k[P]2
[Q] = 27v
21.
Jawaban : E
• Persamaan reaksi untuk reaksi:
v = k[P]m
[Q]n
• Dari percobaan 1 dan 2 :
• Dari percobaan 2 dan 3 :
2m
m
2
1
4
1
n)20,0(m)01,0(
n)20,0(m)01,0(
4
=






=
××
××
=
k
k
v
v
0n
n
2
1
1
n)b2(m)a(
n)b(m)a(
=






=
××
××
=
k
k
v
v
Jadi, persamaan laju reaksi : v = k[P]2
.
Hal ini berarti bahwa laju reaksi sebanding
dengan [P] pangkat dua
22.
Jawaban :
D
Reaksi akan berlangsung semakin cepat bila konsentrasi
pereaksi dibuat semakin besar dan suhu reaksi dibuat
semakin tinggi.
2
1
2
1
2log303,2
303,2
2log
2
1
log
t
k
tk
×
=
×−
=−=
23.
Jawaban :
D
Untuk reaksi berorde pertama berlaku :
Jika pada t = 0, [A] = [A]o dan saat t, [A] = [A]t, maka
Persamaan diatas dapat ditulis sebagai :
Jika pada saat t = t½ (t½ disebut dengan waktu paro), [A]t =
½ x [A]o maka :
Jika reaksi C4H8 → 2C2H4 berorde 1 dengan t½ = 22,7 detik
maka:
Dengan menggunakan tekanan parsial
untuk mewakili konsentrasi (tekanan parsial
sebanding dengan konsentrasi) maka :
[ ] [ ]
[ ]
[ ]
dtk
d
k
dt
d
A
A
atau;A
A
−=
=−
[ ]
[ ]
[ ]
[ ] [ ]
[ ]
[ ] [ ] [ ]
[ ]
tkInInIn
tkIn
dtk
dt
d
t
t
t
t
t
t
×−==−
×−=
−= ∫∫
o
o
o
A
A
o
A
A
A
A
AA
A
A
]] o
o
[ ]
[ ] 303,2A
A
log
o
tkt ×−
= . . . (1)
2
1
693,0
t
k =
0305,0
7,22
693,0
=
=k
4,75
303,2
0305,0
100
10
log
=
×−
=
t
t
24.
Jawaban :
B
Diagram energi untuk reaksi :
Dapat dilihat pada gambar diatas.
242 2NOON ⇔
Dari diagram terlihat bahwa :
Ea = E’a +∆H
E
N2O4
Ea = +57,2 kJ
∆H = +54,0 kJ
E’a NO2
25.
Jawaban :
B
P + 2Q → R
mula – mula : 1 1
reaksi : ¼ ½
sisa : ¾ ½
Pada saat [P] = ¾ molar dan [Q] = ½ molar, maka :
v = k[P][Q]2
= k x ¾ x (½)2
= 3/16 k
Essay dan pembahasanEssay dan pembahasan
GUNAKAN PETUNJUK 4 UNTUK
MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!
Dari reaksi 2NO (g) + Br2 (g) → 2NOBr (g)
dibuat percobaan dan diperoleh data sebagai berikut:
Pertanyaan:
a. Tentukan orde reaksinya !
b. Tentukan harga k (tetapan laju reaksi) !
No. (NO) mol/l (Br2) mol/l Kecepatan Reaksi
mol-1
detik-1
1. 0.1 0.1 12
2. 0.1 0.2 24
3. 0.1 0.3 36
4. 0.2 0.1 48
5. 0.3 0.1 108
1.
a. V = k (NO)x
(Br2)y
: jadi kita harus mencari nilai x dan y.
Untuk menentukan nilai x maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap Br2
tidak berubah, yaitu data (1) dan (4).
Dari data ini terlihat konsentrasi NO naik 2 kali sedangkan kecepatan reaksinya
naik 4 kali maka :
2x = 4 x = 2 (reaksi orde 2 terhadap NO)
Untuk menentukan nilai y maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap NO
tidak berubah yaitu data (1) dan (2). Dari data ini terlihat konsentrasi Br2 naik 2
kali, sedangkan kecepatan reaksinya naik 2 kali, maka :
2y = 2 y = 1 (reaksi orde 1 terhadap Br2)
Jadi rumus kecepatan reaksinya : V = k (NO)2
(Br) (reaksi orde 3)
b. Untuk menentukan nilai k cukup kita ambil salah satu data percobaan saja
misalnya data (1), maka:
V = k (NO)2
(Br2)
12 = k (0.1)2
(0.1)
k = 12 x 103 mol-212
det-1
Hasil percobaan laju reaksi 2NO (g) + 2H2 (g) → N2 (g) + 2H20 (g)
tentukan orde reaksi 2NO2 (g) , 2H2 (g) , dan tetapan laju reaksinya serta harga ?
orde reaksi terhadap NO adalah :
No. Laju reaksi (mol/L.s) Laju reaksi
(mol/L.s)[NO] [H2]
1. 4 x 10-3
1,5 x 10-3
32 x 10-7
2. 4 x 10-3
3 x 10-3
64 x 10-7
3. 4 x 10-3
6 x 10-3
120 x 10-7
4. 2 x 10-3
6 x 10-3
30 x 10-7
5. 10-3
6 x 10-3
?
2.
cari konsentrasi NO yang berubah tapi konsentrasi H2 yang tetap
[NO] laju reaksi
4 x 10-3
120 x 10-7
2 x 10-3
30 x 10-7
perubahan konsentrasi NO adalah ½ kali dan perubahan laju reaksi adalah ¼ kali
jadi orde reaksi NO adalah (½)n=(¼) maka n = 2
sehingga orde reaksi terhadap NO adalah 2
konsentrasi NO dibuat tetap tapi konsentrasi H2 dibuat berubah
[NO] [H2] laju reaksi
4 x 10-3
1,5 x 10-3
32 x 10-7
4 x 10-3
3 x 10-3
64 x 10-7
perubahan H2 adalah 2 x sedang laju reaksi 2 x juga, orde reaksi H2 adalah (2)m = (2) maka m = 1
jadi orde reaksi H2 adalah 1
tetapan laju reaksi (k) adalah : v = k [NO]n
[H2]m
dimana n = 2 dan m = 1, maka
64 x 10-7
= k [4 x 10-3
]2
[3 x 10-3
]
64 x 10-7
= k 48 x 10-9
sehingga k = 133
harga x adalah…..
v = k [NO]n
[H2 ]m
x = 133 [10-3
]2
[6 x 10-3
]
x = 133 [6 x 10-9]
x = 798 x 10-9
-7
Data berikut dikumpulkan dari reaksi 2 NO (g) + Br2 (g) → 2 NOBr (g) pada
suhu 55ºC
Orde reaksi terhadap Br2 berdasarkan data diatas adalah…
Percobaan Konsentrasi awal
(mol L-1
)
Laju awal pembentukan
NOBr (mol L-1
detik-1
)
NO Br2
1 0. 10 0. 10 0. 0010
2 0. 20 0. 10 0. 0020
3 0. 30 0. 10 0. 0030
4 0. 10 0. 20 0. 0010
5 0. 10 0. 30 0. 0010
3.
V = k (NO)m
(Br2 )n
p1 / p2 → 0. 001 / 0. 002 = k (0.1)m
(0.1)n
/ k (0.2)m
(0.1)n
→ m = 1
p1 / p4 → 0. 001 / 0.001 = k (0.1)p
(0.1)n
/ k (0.1)p
(0.2)n
→ n = 0
V = k (NO)2
(Br)0
Jadi, orde reaksi Br = 0
Dekomposisi ozon oleh atom klorin dapat digambarkan oleh persamaan
laju reaksi = k [Cl] [O3].
Reaksi Cl (g) + O3 (g) → ClO (g) + O2 (g) , dengan tetapan laju reaksi k = 7.2 x
109
M-1
detik-1
pada 298 K. Jika konsentrasi atom – atom klorin menjadi 2
kali semula, maka laju kerusakan ozon …..
V = [Cl]1
[O3]1
Jika konsentrasi Cl menjadi 2 kali maka
V1 = k [2Cl]1
[O3]
V1 = 2 k [Cl]1
[O3]1
= 2V
Jadi laju kerusakan ozon menjadi 2 kali lebih cepat.
4.
Amoniak dapat dibakar dengan persamaan reaksi :
4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4NO (g) + 6H2O (g) . Jika pada waktu tertentu diketahui
laju reaksi amoniak sebesar 0. 24 mol/L/detik, maka laju reaksi oksigen
(O2) dan laju reaksi pembentukan H2O berturut – turut adalah …..
4Nh3 + 5O2 → 4NO + 6H2O
VNh3 = 0. 24 M/det (untuk 4 koefisien)
VO2 (untuk 1 koefisien) = 5/4 x 0. 24 = 0. 30 M/det
VH2O (untuk 1 koefisien) = 6/4 x 0. 24 = 0. 36 M/det
5.
Sebanyak 16.4 gram Ca(NO3)2 dilarutkan dalam air hingga volumenya
menjadi 250 mL. Jika diketahui Ar Ca = 40, N = 14, dan O = 16,
konsentrasi larutan tersebut adalah…..
Mr Ca(NO3)2 = Ar Ca + 2Ar N + 6Ar O
= 40 + 2(14) + 6(16) = 164
M = g/Mr x 1000/v = 16. 4 g/164 g mol-1
x 1000/250mL
= 0. 4 M
6.
Perhatikan reaksi sinstesis amoniak berikut:
N2 + 3H2 → 2NH3
Jika laju reaksi terhadap N2 adalah (-rN2), berapakah laju reaksi terhadap H2
dan NH3 dinyatakan dalam (-rN2)?
r = (rN2)/-1 = (rH3)/-3 = (rNH3)/2
maka
(rH2) = 3 x (-rN2)
(rNH3) = -2 x (-rN2)
7.
Massa jenis H2SO4 pekat 49% adalah 1.3 g mL-1
.
Mr H2SO4 = 98. Untuk memperoleh 260 mL H2SO4 0.05 M diperlukan H2SO4
pekat sebanyak …..
M = 10 x P x ρ = 10 x 49 x 1.3 g mL-1
= 6.5 M
¯¯¯Mr¯¯¯ ¯¯¯¯¯¯98 g mol-1
¯¯¯¯
M1x V1= M2 x V2
6.5 x V1 = 0.05 x 260
V1 = (0.005 x 260) M mL = 2 mL
¯¯¯¯¯6.5 M¯¯¯¯¯¯
8.
Untuk mengubah 10 mL larutan H2SO4 8 M menjadi larutan H2SO4 5 M
diperlukan air sebanyak ….
V1x M1= V2x M2
10 x 8 = V2 x 5
V2 = 80 M mL = 16 mL
¯¯5 M¯¯
Volume air air yang ditambahkan :
= V2 – V1
= 16 mL – 10 mL = 6 mL
9.
Di sebuah meja praktikum di laboratorium kimia terdapat botol pereaksi
dengan label yang bertuliskan NaOH 4% (m/v), volume 100 mL, dan
massa jenis, ρ = 1.1 g mL-1
. Tentukan kemolaran NaOH tersebut jika
diketahui Mr NaOH = 40
Cara I
Massa larutan NaOH = ρ x V
= 1.1 g mL-1
x 100 mL = 110 g
Massa NaOH terlarut = 4 x 110 = 4.4 g
¯100¯
M = g/Mr x 1000/V = 4.4/40 x 1000/100 = 1.1 M
Cara II
M = 10 x P x ρ = 10 x 4 x 1.1 = 1.1 M
¯¯¯Mr¯¯¯ ¯¯¯40 ¯¯¯
Jadi, kemolaran NaOH adalah 1.1 M
10.
Jika Anda mencampurkan 150 mL larutan NaCl 0.2 M dan 250 mL
larutan NaCl 0.6 M, berapakah kemolaran NaCl setelah dicampurkan?
Mcampuran = (V1 x M1) + (V2 x M2)
¯¯¯¯¯V1 + V2¯¯¯¯¯¯¯
= (150 mL x 0.2 M) + (250 mL x 0.6 M)
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ 150 + 250¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
= (30 + 150) M mL = 180 M mL = 0.45 M
¯¯¯¯¯400¯¯¯¯¯ ¯¯¯400¯¯¯
Jadi, kemolaran larutan NaCl setelah dicampurkan adalah 0.45 M
11.
Dalam suatu praktikum kimia, seorang praktikan memasukkan 8 gram zat A
(Ar A = 65) ke dalam tabung reaksi yang berisi 200 mL larutan HCl 2 M.
Setelah reaksi berlangsung selama 2 menit, zat A masih tersisa sebanyak 1.5
gram. Berapakah laju pengurangan zat A?
Massa A yang beraksi = 8 – 1.5 = 6.5 gram
nA = g/Ar = 6.5/65 = 0.1 mol
[A] yang bereaksi = n/V = 0.1 mol/0.2 L = 0.5 M
Δt = 2 menit = 120 sekon
νA = Δ[A] = 0.5 M = 4.2 x 10-3
Ms-1
¯Δt¯ ¯120 s¯
Jadi, laju pengurangan zat A = 4.2 x 10-3
Ms-1
12.
Dari reaksi 2N2O5 → 4NO2 + O2 diperoleh data pembentukan senyawa
NO2. Tentukan laju pembentukan NO2
Perhatikan data no. 2 dan 3
Δ[NO2] = [NO2](3) + [NO2](2)
= 0.040 M – 0.020 M = 0.02 M
Δt = t3 – t2 = (2-1)jam = 3600 s
νNO2 = Δ[NO2] = 0.02 M = 5.5 x 10-6
Ms-1
¯¯Δt¯¯ ¯3600¯
Jadi, laju pembentukan NO2 = 5.5 x 10-6
Ms-1
No. [NO2] [M] Waktu
(jam)
1 0. 000 0
2 0. 020 1
3 0. 040 2
4 0. 080 4
13.
Dari persamaan reaksi 2A + B → hasil, diperoleh data sebagai berikut.
1. Jika konsentrasi awal A ditingkatkan dua kali dan konsentrasi B tetap, laju
reaksi meningkat empat kali.
2. Jika konsentrasi awal A dan B masing-masing ditingkatkan dua kali, laju
reaksi meningkat enam belas kali.
a. Tentukan orde tiap-tiap zat dan orde reaksi total
b. Tentukan persamaan laju reaksinya.
Persamaan laju reaksi dimisalkan v = k [A]x
[B]y
Dari data 1 diperoleh : Dari data 2 diperoleh :
v = k [A]x
[B]y
v = k [A]x
[B]y
4 = (2)x
(1)y
16 = (4) (2)y
4 = (2)x
, x = 2 4 = (2)y
, y = 2
a. Jadi, orde reaksi A = 2 dan B = 2, jadi orde reaksi total = 4
b. Persamaan laju reaksi : v = k [A]2
[B]2
14.
Pilihan ganda dan essay
Kesetimbangan
Pilihan GandaPilihan Ganda
GUNAKAN PETUNJUK 1 UNTUK
MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!
1. Reaksi : 2 NO (g) + O2 (g) ↔ 2 NO2 (g)
memiliki Kc = ¼ pada suhu tertentu. Jumlah mol O2
yang dicampurkan dengan 4 mol NO dalam 1 liter
untuk menghasilkan 2 mol NO2 dalam
kesetimbangan adalah . . . . .
A. 1 mol
B. 2 mol
C. 3 mol
D. 4 mol
E. 5 mol
2. Bila harga K untuk reaksi kesetimbangan
2SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2SO3 (g) adalah 25, maka pada
kondisi yang sama harga K untuk reaksi
SO3 (g) ↔ ½O2 (g) + SO2 (g) adalah . . . . .
A. 1/3
B. 1/5
C. 1/7
D. 1/9
E. 1/25
3. Diketahui dua buah reaksi kesetimbangan sebagai
berikut :
2X2 (g) + Y2 (g) ↔ 2X2Y (g)
X2Y (g) ↔ X2 (g) + ½Y2 (g)
Jika nilai Kc untuk reaksi I adalah 2, dalam kondisi
yang sama nilai Kc untuk reaksi II adalah . . . . .
A. 1/√2
B. √2
C. ¼
D. -1
E. -2
4. Pada pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang
volumnya 5 liter diperoleh gas O2 sebanyak 0,25
mol. Pada keadaan tersebut tetapan kesetimbangan
Kc adalah . . . . .
A. 0,01
B. 0,05
C. 0,25
D. 10,00
E. 20,00
5. Perhatikan reaksi :
2N2O (g) + N2H4 (g) ↔ 3N2 (g) + 2H2O (g)
Jika 0,10 mol N2H4 dicampurkan dalam volum 10 liter
dan dibiarkan mencapai kesetimbangan, ternyata
bahwa x mol N2O telah bereaksi. Jadi, konsentrasi N2
dalam kesetimbangan adalah . . . . .
A. 0,10x mol/L
B. 0,15x mol/L
C. 0,67x mol/L
D. x mol/L
E. 10x mol/L
6. Diketahui suatu reaksi kesetimbangan :
2A + B ↔ A2B
Pada kondisi awal di dalam bejana satu liter
terdapat 2 mol A dan 2 mol B. Jika dalam
kesetimbangan terdapat 0,5 mol A, maka tetapan
kesetimbangannya adalah . . . . .
A. 4,0
B. 2,4
C. 2,0
D. 1,2
E. 0,6
7. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi :
PCL5 (g) ↔ PCL3 (g) + Cl2 (g)
pada suhu 760 K adalah 0,05. Jika konsentrasi awal
PCL5 0,1 mol/L, maka pada keadaan setimbang PCL5
yang terurai adalah . . . . .
A. 12,5%
B. 20,0%
C. 25,0%
D. 33,3%
E. 50,0%
8. Kalau reaksi penguraian HF menjadi gas H2 dan F2
dalam ruang yang telah mencapai kesetimbangan,
dan kalau kuantitas mol gas HF semula adalah 1mol
maka setelah mencapai kesetimbangan tekanan
ruang akan menjadi . . . . .
A. 2x tekanan semula
B. 4x tekanan semula
C. 1/2 x tekanan semula
D. tetap seperti tekanan semula
E. 3x tekanan semula
9. PCL5 dapat terdekomposisi menjadi PCL3 dan Cl2
membentuk reaksi kesetimbangan :
PCL5 (g) ↔ PCL3 (g) + Cl2 (g)
Jika pada suhu 250ºC harga Kp untuk reaksi tersebut
adalah 2 dan PCL5 terdisosiasi sebanyak 10%, maka
tekanan total sistem adalah . . . . .
A. 180 atm
B. 150 atm
C. 100 atm
D. 50 atm
E. 20 atm
10. Dalam suatu wadah gas N2O4 terdisosiasi 50%
menjadi gas NO2 sehingga campuran gas
menimbulkan tekanan total 6 atm.
Harga Kp adalah . . . . .
A. 1
B. 2
C. 8
D. 16
E. 30
11. Pada suhu 30ºC gas N2 bereaksi dengan gas H2
membentuk NH3. Pada keadaan setimbang, tekanan
parsial gas H2 = ¼ atm. Jika Kp pada 30ºC = 48,
maka tekanan parsial gas N2 (dalam atm)
adalah . . . . .
A. ¼
B. 1/12
C. 1/16
D. 1/48
E. 1/64
12. Tetapan kesetimbangan bagi reaksi :
X2 (g) + Y2 (g) ↔ 2XY (g) adalah Kc = 16, pada suhu
tertentu.
Jika X2, Y2, dan XY masing – masing sebanyak 1 mol
dicampurkan dalam ruangan tertutup pada suhu ini,
maka jumlah mol XY dalam kesetimbangan
adalah . . . . .
A. ½
B. 1 ½
C. 2
D. 3
E. 4
13. Dalam wadah 1 liter dimasukkan 4 mol zat A dan 5
mol zat B menurut reaksi :
A (g) + 2B (g) ↔ C (g). Jika pada keadaan
setimbang terdapat 2 mol zat C dan tekanan total 10
atm, maka . . . . .
A. Kp = Kc
B. Kp = 2 Kc
C. Kp = 4 Kc
D. Kp = ½ Kc
E. Kp = ¼ Kc
14. CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g)
Bila 1 mol CO dan 1 mol H2O direaksikan sampai
terjadi kesetimbangan dan pada saat tersebut masih
tersisa 0,2 mol CO, maka harga tetapan
kesetimbangan Kc adalah . . . . .
A. 4
B. 9
C. 16
D. 20
E. 25
15. Jika 10 ml larutan AgNO3 0,1 M dicampurkan dengan
10 ml larutan FeCl2 0,1 M akan terjadi reaksi
Ag* (aq) + Fe ²* (aq) ↔ Ag (s) + Fe ³* (aq)
Ditemukan bahwa dalam keadaan kesetimbangan
konsentrasi ion Ag* (aq) adalah 0,02 M.
Maka konsentrasi ion Fe³* (aq) dalam
kesetimbangan itu sama dengan . . . . .
A. 0,02 M
B. 0,03 M
C. 0,04 M
D. 0,06 M
E. 0,08 M
16. Jika COCl2 0,5 M dipanaskan pada suhu 450°C, zat
itu akan terurai menurut reaksi
COCl2 (g) ↔ CO (g) + Cl2 (g)
dan pada kesetimbangan tinggal 0,1 M. Berapakah
konsentrasi CO yang terjadi apabila COCl2 0,225 M
dipanaskan pada suhu yang sama ?
A. 0,015 M
B. 0,025 M
C. 0,15 M
D. 0,18 M
E. 0,20 M
17. Untuk reaksi 2A (g) + 2B (g) ↔ 3C (g)
pada suhu tertentu, K = 2,5 x 10ˉ². Pada kondisi
manakah, reaksi tersebut berlangsung ke kanan
pada suhu yang sama . . . . .
[A], M [B], M [C], M
A.
B.
C.
D.
E.
0,10
1,0
1,0
1,0
0,20
0,10
1,0
0,10
1,0
0,20
0,10
1,0
0,10
0,10
0,20
18. Pernyataan Kc pada 250°C yang benar untuk reaksi
2NH3 (g) ↔ N2 (g) + 3H2 (g)
adalah . . . . .
A. Kc = Kp
(RT)²
B. Kc = Kp
(RT)
C. Kc = Kp x (R x T)²
D. Kc = Kp x R x T
E. Kc = Kp x √(R x T)
19. Suatu reaksi memiliki tetapan laju reaksi ke kanan
(reaksi maju) sebesar 2,3 x 1000000 s ‫־‬¹ dan tetapan
kesetimbangan 4,0 x 100000000. Tetapan laju reaksi
ke kiri (reaksi balik) dari reaksi tersebut adalah . . . . .
A. 1,1 x 10 (-15) s ‫־‬¹
B. 1,7 x 10² s ‫־‬¹
C. 5,8 x 10 ‫־‬³ s ‫־‬¹
D. 9,2 x 10 (-14) s ‫־‬¹
E. 2,9 x 10 (15) s ‫־‬¹
20. SO3 (Mr = 80) sebanyak 160 gr dipanaskan dalam
wadah bervolum 1 L dan terjadi reaksi
2SO3 (g) ↔ 2SO2 (g) + O2 (g)
Pada saat perbandingan mol SO3 : O2 = 2 : 3
maka derajat disosiasi SO3 adalah . . . . .
A. ¼
B. 1/3
C. ½
D. 2/3
E. ¾
21. Perhatikan reaksi :
CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g) Bila mula – mula
[CO] = 0,1 mol / L dan [H2O] = 0,1 mol / L serta Kc =
9,0 maka Co yang bereaksi adalah . . . . .
A. 0,0075 mol/L
B. 0,0175 mol/L
C. 0,0275 mol/L
D. 0,0350 mol/L
E. 0,0750 mol/L
22. Reaksi CO2 (g) + NO (g) ↔ NO2 (g) + CO (g)
dilakukan dalam wadah 5 liter. Pada keadaan awal
terdapat 4,5 mol CO2 dan 4 mol NO, setelah
kesetimbangan NO yang masih tersisa adalah 0,5
mol. Tetapan kesetimbangan reaksi tersebut
adalah . . . . .
A. 11,25
B. 24,5
C. 35,5
D. 49,0
E. 60,0
23. Tetapan kesetimbangan reaksi :
2BaO2 (s) ↔ 2BaO (s) + O2 (g)
diberikan oleh . . . . .
A. K = [BaO2]²
[BaO]²
B. K = [BaO2]²
[BaO]²[O2]
C. K = [BaO]²
[BaO2]²
D. K = [BaO]²[O2]
[BaO2]²
E. K = [O2]
24. Jika satu mol AB dalam 1 liter air terurai sebanyak
40% menurut AB ↔ A + B, maka tetapan
kesetimbangan reaksi tersebut adalah . . . . .
A. 0,27
B. 0,09
C. 0,07
D. 0,0009
E. 0,00027
25. Ke dalam volume 1dm³ dimasukkan 4 mol gas NO
dan 5 mol gas O2. Reaksi yang terjadi
2NO (g) + O2 (g) ↔ 2NO2 (g). Jika dalam
kesetimbangan terdapat 2 mol gas NO2, maka
tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah . . . . .
A. ½
B. ¼
C. 1/10
D. 1/12
E. 1/20
Pembahasan
1. Jawaban : E
2 NO + O2 ↔ 2 NO2
awal : 4 x
reaksi : 2 1
setimbang : 2 x-1
¼ = 2² → x-1 = 4
2² (x-1) x = 5
2. Jawaban : B
2SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2SO3 (g) K = 25
jika dibalik maka :
2SO3 ↔ 2SO (g) + O2 (g) K = 1/25
jika reaksi dikali ½ maka :
SO3 (g) ↔ SO2 (g) + ½ O2 (g)
K = √(1/25)
K = 1/5
3. Jawaban : A
Reaksi dibalik dan dibagi dua.
K = √1/2 = 1
√2
4. Jawaban : B
2SO3 ↔ 2SO2 + O2
awal : 1 - -
reaksi : 0,5 0,5 0,25
setimbang : 0,5 0,5 0,25
pada kesetimbangan :
[SO3] = 0,50 mol/5 L = 0,10
[SO2] = 0,50 mol/5 L = 0,10
[O2] = 0,25 mol/5 L = 0,05
Kc = [SO2]²[O2] = (0,1)² x (0,05)
[SO3]² (0,1)²
= 0,05
5. Jawaban : B
2N2O (g) + N2H4 (g) ↔ 3N2 (g) + 2H2O (g)
awal : 0,10 0,10 - -
reaksi : x 0,5 x 1,5 x x
setimbang : 0,10 – x 0,10 – 0,5 x 1,5 x x
pada kesetimbangan :
[N2] = 1,5x mol = 0,15x mol/L
10 L
6. Jawaban : B
2A + B ↔ A2B
awal : 2 2
reaksi : 1,5 0,75 0,75
setimbang : 0,5 1,25 0,75
Kc = [A2B] = 0,75 = 2,4
[A]²[B] (0,5)² x 1,25
7. Jawaban : E
PCl5 (g) ↔ PCl3 (g) + Cl2 (g)
awal : 0,1
reaksi : x x x
setimbang : 0,1 – x x x
Kc = [PCl3][Cl2]
[PCl5]
0,05 = X x X ↔ x² + 0,05x – 0,005 = 0
0,1 – x (x + 0,1)(x – 0,05) = 0
x = 0,05 mol/L
PCl5 yang terurai = 0,05 x 100 % = 50 %
0,1
8. Jawaban : D
2HF ↔ H2 + F2
awal : 1
reaksi : x
setimbang : a – x 0,5x 0,5x
Jumlah mol pada kesetimbangan = 1 – x + 0,5x +
0,5x = 1 (sama dengan mol mula – mula). Tekanan
pun sama (tetap).
9. Jawaban : -
PCl5 (g) ↔ PCl3 (g) + Cl2 (g)
awal : x -
reaksi : 0,1 x 0,1 x
setimbang : 0,1 x 0,1 x
Kp = [P PCl3][P Cl2]
P PCl5
2 = (0,1x)(0,1x)
0,9x
x = 180
tekanan total = 0,9x + 0,1x + 0,1x = 1,1x
= 1,1 x 180 = 198 atm
10. Jawaban : C
Jika mol N2O4 awal = a
maka N2O4 yang bereaksi = 0,5 x a
N2O4 ↔ 2NO2
awal : a -
reaksi : 0,5a a
setimbang : 0,5a a
P N2O4 = 0,5a x 6 atm = 2 atm
1,5a
P NO2 = a x 6 atm = 4 atm
1,5a
Kp = P ² NO2 = 4² = 8
P N2O4 2
11. Jawaban : B
Kp = (P NH3) → 48 = (1/4)²
(P N2)(P H2)³ (P N2)(1/4)³
P N2 = 1/12
12. Jawaban : C
[XY]² = 1² = 1 < Kc
[X2][Y2] 1 x 1
berarti reaksi berlangsung ke kanan
X2 + Y2 ↔ 2XY
awal : 1 1 1
reaksi : x x 2x
setimbang : 1 – x 1 – x 1 + 2x
Kc = [XY]²
[X2][Y2]
16 = (1 + 2x)² → 4 = 1 + 2x
(1 – x)² 1 – x
4 – 4x = 1 + 2x
x = ½
13. Jawaban : E
A + 2B ↔ C
awal : 4 5 -
reaksi : 2 4 2
setimbang : 2 1 2
n total = 2 + 1 + 2 = 5
P = 10
Kp = Kc (R x T)∆n ; dimana ∆n = 1 – (1 + 2) = -2
RT = P x V
n total
sehingga :
Kp = Kc x (10 x 1) ‫־‬²
5
= ¼ Kc
14. Jawaban : C
CO + H2O ↔ CO2 + H2
awal : 1 1 - -
reaksi : 0,8 0,8 0,8 0,8
setimbang : 0,2 0,2 0,8 0,8
Kc = (0,8)(0,8) = 16
(0,2)(0,2)
15. Jawaban : B
Ag* (aq) + Fe²* (aq) ↔ Ag(s) + Fe³* (aq)
10 x 0,1 = 10 x 0,1 = - -
awal : 1 mmol 1 mmol
reaksi : 0,6 mmol 0,6 mmol 0,6 mmol 0,6 mmol
0,02 x 20
setimbang : 0,4 mmol 0,4 mmol 0,6 mmol 0,6
mmol
Fe³* (aq) = 0,6 mmol dalam 20 ml larutan
= 0,06 M = 0,03
20
16. Jawaban : E
COCl2 ↔ CO + Cl2
awal : 0,5 - -
reaksi : 0,4 0,4 0,4
setimbang : 0,1 0,4 0,4
Kc = (0,4)(0,4) = 1,6
(0,1)
COCl2 ↔ CO + Cl2
0,225 - -
x x x
0,225 – x x x
Kc = (x)(x) = 1,6
(0,225 – x)
x² + 1,6x – 0,36 = 0
(x + 1,8)(x – 0,2) = 0
x = - 1,8 (tidak memenuhi) x = 0,2
17. Jawaban : D
2A + 2B ↔ 3C
K = [C]³ = 2,5 x 10 ‫־‬²
[A]²[B]²
reaksi berlangsung ke kanan pada kondisi :
[C]³ < 2,5 x 10 ‫־‬² yaitu pada pilihan D
[A]²[B]²
sebagai berikut :
(0,1)³ = 10 ‫־‬³>2,5 x 10 ‫־‬²
)1(²)1(²
18. Jawaban : A
2NH3 ↔ N2 + 3H2
Kc = Kp ; ∆n = (1 + 3) – (2) = 2
(RT)∆n
Kc = Kp
(RT)²
19. Jawaban : C
k1 = 2,3 x 10(6) s ‫־‬¹
K = 4,0 x 10(8)
K = k1
k2
k2 = k1 = 2,3 x 10(6) s ‫־‬¹
K 4,0 x 10(8)
= 5,8 x 10 ‫־‬³ s ‫־‬¹
20. Jawaban : E
Volum : 1 Liter
2SO3 ↔ 2SO2 + O2
awal : 2 mol - -
reaksi : x x ½ x
setimbang : 2 – x x ½ x
mol SO3 = 2 – x = 2/3
mol O2 ½ x
x = 1 ½
α = reaksi = x = 1 ½
awal 2 2
= ¾
21. Jawaban : E
CO(g) + H2O(g) ↔ CO2(g) + H2(g)
awal : 0,1 0,1 - -
reaksi : x x x x
setimbang : 0,1 – x 0,1 – x x x
Kc = [CO2][H2]
[CO][H2O]
9,0 = x X x → 3 = x
(0,1 – x)(0,1 – x) 0,1 – x
x = 0,075 mol/L
22. Jawaban : B
Volum : 5 liter
CO2 + NO ↔ NO2 + CO
awal : 4,5 4 - -
reaksi : 3,5 3,5 3,5 3,5
setimbang : 1 0,5 3,5 3,5
Kc = (3,5 / 5 )(3,5 / 5 ) = 24,5
(1/5)(0,5 / 5)
23. Jawaban : E
2BaO2 (s) ↔ 2BaO (s) + O2 (g)
Kc = [O2] dalam hal ini yang diambil fase gas saja.
24. Jawaban : A
AB ↔ A + B
awal : 1 - -
reaksi : 0,4 0,4 0,4
setimbang : 0,6 0,4 0,4
Kc = (0,4)(0,4) = 0,27
(0,6)
25. Jawaban : B
2NO + O2 ↔ 2NO2
awal : 4 5 -
reaksi : 2 1 2
setimbang : 2 4 2
Kc = (2)² = ¼
(2)²(4)
Essay dan pembahasanEssay dan pembahasan
GUNAKAN PETUNJUK 4 UNTUK
MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!
Pada reaksi kesetimbangan
2C2H2(g) + 5O2 (g) ↔ 4CO2(g) +2H2O (g)
∆h = -900
tindakan apa saja yang dapat dilakukan agar
gas CO terbentuk sebanyak mungkin?
1.
Pada reaksi kesetimbangan
Fe2O3 (s) + 3CO (g) ↔ 2Fe(s) + 3CO2(g) h = +30
kj
ke arah manakah reaksi akan bergeser apabila tindakan
di bawah ini dilakukan ?
1. Gas CO ditambahkan ke dalam campuran
2. Gas CO ditambahkan ke dalam campuran
3. suhu dinaikan
4. tekanan diperbesar
2.
Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan ke dalam bejana 1
liter, lalu sebagian terurai menurut reaksi
2HI(g) ↔ H2 (g) + I2 (g)
Jika terbentuk 0,02 mol I2 , hitunglah tetapan kesetimbangan.
3.
Dalam wadah 2 dm dicampurkan gas HCl dan gas O masing-masing
10 mol, lalu mengalami reaksi kesetimbangan :
4HCl (g) + O (g) ↔ 2Cl 2 (g) + 2H2O (g)
jika pada kesetimbangan masih terdapat 2 mol HCl , hitunglah
tetapan kesetimbangan
4.
Tetapan kesetimbangan
A + 2B ↔ AB2 adalah ¼ .
Berapakah jumlah mol A yang harus dicampurkan dangan 4
mol B dalam volume 5 liter, agar menghasilkan 1 mol AB2 ?
5.
Diketahui reaksi:
CO (g) + H2O (g) ↔ CO2(g) + H2(g)
K = 4,00
Jika 2 mol gas CO dan 2 mol uap air direksikan , berapa mol uap air
yang dijumpai pada kesetimbangan
6.
Dalam ruang 1 liter terdapat kesetimbangan berikut:
2SO3 g) ↔ 2SO2(g) + O2 (g)
Mula-mula terdapat 0.5 mol SO3, Setelah kesetimbangan, perbandingan
mol SO3 dan O2 adalah 4 : 3 . Htunglah tetapan kesetimbangan reksi
tersebut
7.
Perhatikan persamaan reaksi berikut
2H2(g) + O2(g) ↔ 2H2O (g) ∆H0 = - 484
Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika terhadap sistem
kesetimbangan tersebut
a. Ditambahkan gas oksigen
b. Volume diperbesar
c. Tekanan ditingkatkan
d. Suhu diturunkan
8.
Diketahui reaksi kesetimbangan
1. P2 + Q2 ↔ 2PQ, dengan KC1 = 32,dan
2. PS + ½ Q2 ↔ PQ + S, dengan KC2 = 4
Tentukanlah KC3 untuk reaksi P2 + 2S 2PS
9.
Tetapan kesetimbangan unuk reaksi
A(g) + B (g) ↔ C (g)
adalah 1/8 . Tentukan jumlah mol zat A yang harus dicampur dengan 3
mol zat B dalam volume 1 L untuk dapat menghasilkan 1 mol zat C pada
kesetimbangan.
10.
Diketahui 0,6 M senyawa PCl5 dibiarkan terurai sesuai dengan
persamaan reaksi
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Pada keadaan setimbang, terdapat 0,2 M PCl5. Tentukan
jumlah gas klorin yang terbentuk jika pada suhu yang sama
0,25 M PCl5 dibiarkan terurai
11.
Diketahui pada reaksi kesetimbangan
CO2(g) + H2 (g) ↔ CO(g) + H2O(g)
Terdapat 0,1 mol CO2;0,1 mol H2 ; 0,3 mol CO ;0,3 mol H2O. Jika pada
kondisi yamg sama direaksikan 0,2 mol CO2 ; 0,2 mol H2 ; 0,3 mol H2O
serta dibiarkan mencapai kesetimbangan, tentukan jumlah CO2 dan CO
setelah tercapai kesetimbangan.
12.
Pembahasan
Agar gas CO2 terbentuk sebanyak mungkin , kit harus menggeser reaksi ke
kanan, berdsarkan Asas Le Chatelier, kita dapat melakukan tindkan seabgai
berikut.
• kosentrasi gas C2H2 dan O2 selalu diperbesar, dengan cara mengalirkan
kedua gas ini secara terus-menerus ke dalam campuran.
• Kosentrasi gas CO dan uap air selalu diperkecil dengan cara memisahkan
kedua gas ini dari campuran.
• Karena reaksi ke kanan eksosterm, maka suhu harus diperkecil
• Karena jumlah mol di ruas kanan lebih kecil, maka tekanan harus
diperbesar
1.
1. Penambahan CO akan menggeser reaksi ke kanan
2. Penambahan CO2 akan menggeser reaksi ke kiri
3. Peningkatan suhu kan menggeser reaksi ke arah endoterm, yaitu ke
kanan
4. Perubahan tekanan tidak mempengaruhi kedetimbangan, sebab jumlah
mol gas di ruas kiri dan di ruas kanan sama banyak
2.
Data mol dari soal kita masukkan ke dalam tabel:
2HI ↔ H2 + I2
mula-mula: 0.1
terurai : ?
Setimbang : ? ? 0.2
Kemudian tabel kita lengkapi
2HI ↔ H2 + I2
mula-mula: 0.1
terurai : 0.04
setimbang: 0.02 0.02 0.02
karena volume = 1 liter, maka:
[HI] = 0.06 M
[H2] = 0.02 M
[I2] = 0.02
K = [H2][I2] = [0,02][0.02] = 1/9
[HI]2 [0.06]2
3.
Data mol dari soal kita masukkan ke dalam tabel:
4HCl + O2 ↔ 2Cl2 + 2H2O
mila-mula: 10 10
terurai : ? ?
setimbang : 2 ? ? ?
kemudian tabel kita lengkapi:
4HCl + Cl2 ↔ 2Cl2 + 2H2O
mual-mula : 10 10
terurai : 8 2
setimbang : 2 8 4 4
[HCl] = 2/2 = 1 M
[O2] = 8/2 = 4 M
[Cl2] = 4/2 = 2 M
[H2O] = 4/2 = 2 M
K = [Cl2]2
[H2O] = 22.
22
= 2
[HCl]4
[O2] 14
.81
4.
Data mol dari soal kita masukkan ke dalam tabel:
A + 2B ↔ AB2
Mula-mula : x 4
Terurai : ? ?
Setimbang : ? ? 1
Kemudian tabel kita lengkapi:
A + 2B ↔ AB2
Mul-mula : X 4
Terurai : 1 2
Setimbang : X – 1 2 1
[A] = X - 1 M
5
[B] = 2./5 M
[AB2] = 1/5 M
K = [AB2]
[A][B]2
¼ = 1/5
x – 1 . 4
5 25
x = 26
jadi, jumlah mol mula-mula adalah 26 mol
5.
Data dari soal kita masukkan ke dlam tabel:
CO + H2O ↔ CO2 + H2
mula-mula: 2 2
terurai : ? ?
setimbang: ? x ? ?
kemudian kita lengkapi:
CO + H2O ↔ CO2 + H2
Mula-mula : 2 2
Terurai : 2 – x 2 – x
Setimbang : x x 2 – x 2 – x
K = [CO2][H2]
[CO][H2O]
4 = (2 – x) 2
x2
2 = 2 – x
x
x = 2/3
6.
Data dari soal kita masukkan ke dalam tabel:
2SO3 ↔ 2SO2 + O2
mula-mula : 0.5
terurai : ?
setimbang : 4x ? 3x
kemudian tabel kita lengkapi
2SO3 ↔ 2SO2 + O2
mula-mula : 0.5
Terurai : 6x
setimbang : 4x 6x 3x
0.5 – 6x = 4x
x = 0.05
[SO3] = 4x = 4 x 0.05 = 0,2 M
[SO2] = 6x = 6 x 0.05 = 0.3 M
[O2} = 3X = 3 X 0,05 = 0.15 M
K = [SO2]2
[O2]= (0,3)2(
0.15) = 0.33
[SO3]2
(0.2)
7.
a. Jika ditambahkan gas oksigen, reaksi bergeser ke
kanan (ke arah H2O)
b. Jika volume ditingkatkan,reaksi bergesr ke jumlah
koefisien yang lebih besar,yaitu bergeser ke kiri
(ke H2 dan O2)
c. Jika tekanan ditingkatkan, reaksi bergeser ke
jumlah koefisien yang lebih kecil,yaitu bergeser ke
kanan (ke H2O)
d. Jika suhu diturunkan, reaksi bergaser ke zat
eksosterm,yaitu bergeser ke kanan (ke arah H2O)
8.
Reaksi ketiga melibatkan zat-zat yang ada pada kesetimbangan (1) dan
(2). Reaksi ketiga ini dapat disusun dengan mengubah dan
menggabungkan reaksi (1) dan (2).Posisi P2 pada reaksi tetap. Agar
terdapat 2PS di ruas kanan, reaksi (2) dikalikan 2 dan dibalik . Jika
reaksi (1) dan (2) dijumlahkan ,KC1 dan 1/KC2 dikalikan:
Reaksi (1) : P2 + Q2 ↔ 2PQ; KC1 = 32
Reaksi (2) : 2PQ + 2S ↔ 2PS + Q2 (1/KC2) 2
= 1/16
P2 + 2S ↔ 2 PS KC3 = 32 x 1/16 = 2
Jadi, KC3 = 2
9.
Dimisalkan, A yang dicampurkan = x mol
A(g) + B (g) ↔ C(g)
Keadaan awal x mol 3 mol -
Bereaksi 1 mol 1 mol 1 mol
Keadaan setimbang (x-1) mol 2 mol 1 mol
[ ]
[ ][ ]
( ) ( )
( ) ( )
2x
21-x8
21x
1
8
1
=
=
−
=
=
BA
C
KC
10.
Jadi, zat A yang harus dicampurkan sebanyak 5 mol
Dengan diketahuinya nilai KC1 jumlah KC2 pada keadaan (2) dapat
diketahui. Pada keadaan (2) sebanyak 0,25 PCl5 dibiarkan terurai.
Jumlah gas Cl2 dimisalkan x mol
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Keadaan awal 0,25 M - -
Bereaksi x M x M x M
Setimbang 0,25 – x x M x M
Pada keadaan setimbang terdapat 0,2 M PCl5
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Keadaan awal 0,6 M - -
Bereaksi 0,6 – 0,2 = 0,4 M 0,4 M 0,4 M
Setimbang 0,2 M 0,4 M 0,4 M
[ ][ ]
[ ]
( )( )
( )
8,0
2,0
4,04,0
PCl
ClPCl
K
5
23
C1 ===
[ ][ ]
[ ]5
25
C2
PCl
ClPCl
K =
( )( )
( )
( )( )
0,2
boleh)(tidak1
02,01
02,08,0
8,02,0
25,025,0
KK
2
1
2
2
2
C2C1
=
=
=−+
=−+
=−
−
=
−
==
x
-x
xx
xx
xx
x
x
x
xx
11.
Pada suhu yang sama, nilai KC
suatu reaksi tidak berubah sehingga Jadi,jumlah gas klorin yang dihasilkan 0,2
Jumlah CO2 dan jumlah H2 yang direaksikan lebih besar daripada keadaan setimbang
awal sehingga akan bergeser ke kanan. Untuk menentukan jumlah CO2 atau H2 yang
berkurang (dimisalkan x mol)
CO2(g) + H2 (g) ↔ CO (g) + H2(g)
Keadaan awal 0,2 mol 0,2 mol 0,3 mol 0,3 mol
Bereaksi x mol x mol x mol x mol
Setimbang 0,2 – x 0,2 – x 0,3 + x 0,3 + x
[ ][ ]
[ ][ ]
( )( )
( )( )
9
1,01,0
3,03,0
HCO
OHCO
KC
22
2
===
[ ][ ]
[ ][ ]
( )( )
( )( )
075,0
4
3,0
X
3xx0,3–0,6
x0,33x–0,6
2,0
3,0
3
2,0
3,0
2,02,0
3,03,0
9
HCO
OHCO
KC
2
22
2
==
+=
+=
−
+
=






−
+
=
−−
−−
=
=
X
X
X
X
XX
XX
12. Pada kesetimbangan
Jumlah mol CO2 =0,2 – x = 0,2 – 0,075 = 0,125
Jumlah mol CO = 0,3 0,3 + x = 0,3 + 0,075 = 0,375
Jadi , dalam kesetimbangan terdapat 0,125 mol CO2 dan
0,375 mol CO
Sekian
dan
Terima kasih
Demikian soal – soal ini kami tampilkan sebagai latihan. . . .

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamikaHabibur Rohman
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTUniversity Of Jakarta
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia pptDaniel Marison
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 

La actualidad más candente (20)

laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 

Destacado

Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanArsyi Nurani
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
 
Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan Ajrina Pia
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimianovanda1995
 
Bab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimiaBab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimiaImo Priyanto
 
Reaksi Kesetimbangan
Reaksi KesetimbanganReaksi Kesetimbangan
Reaksi KesetimbanganKurnia Yusuf
 
Laporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbanganLaporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbanganDayana Florencia
 
Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2Devi Paramita
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM risyanti ALENTA
 

Destacado (12)

Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
 
Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan
 
Kesetimbangan
KesetimbanganKesetimbangan
Kesetimbangan
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Bab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimiaBab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimia
 
Reaksi Kesetimbangan
Reaksi KesetimbanganReaksi Kesetimbangan
Reaksi Kesetimbangan
 
Laporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbanganLaporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbangan
 
Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
 
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
 

Similar a Laju Reaksi dan Kesetimbangan

Kesetimbangan kimia pptt
Kesetimbangan kimia ppttKesetimbangan kimia pptt
Kesetimbangan kimia ppttNurAsmawani1
 
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptxKESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptxAgiesSahirwan
 
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiKesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiYeni Purwati
 
Tugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisTugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisRidhanty Husniah
 
Tugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisTugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisRidhanty Husniah
 
Kesetimbangan kimia nody
Kesetimbangan kimia nodyKesetimbangan kimia nody
Kesetimbangan kimia nodyParanody
 
KESETIMBANGAN (1).pptx
KESETIMBANGAN (1).pptxKESETIMBANGAN (1).pptx
KESETIMBANGAN (1).pptxRaiRahayu2
 
kesetimbangan yg bener.pptx
kesetimbangan yg bener.pptxkesetimbangan yg bener.pptx
kesetimbangan yg bener.pptxfaradinaerviahar
 
LAJU REAKSI.pptx
LAJU REAKSI.pptxLAJU REAKSI.pptx
LAJU REAKSI.pptxjjdkdsnda
 
Kesetimbangan xi kd_3_3
Kesetimbangan xi kd_3_3Kesetimbangan xi kd_3_3
Kesetimbangan xi kd_3_3Eko Supriyadi
 
Kesetimbangan kelas XI KD 3.3
Kesetimbangan kelas XI KD 3.3Kesetimbangan kelas XI KD 3.3
Kesetimbangan kelas XI KD 3.3EKO SUPRIYADI
 
Pengaruh faktor kesetimbangan kimia kelas xi mipa
Pengaruh faktor kesetimbangan kimia kelas xi mipaPengaruh faktor kesetimbangan kimia kelas xi mipa
Pengaruh faktor kesetimbangan kimia kelas xi mipaDioDamanik2
 
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhipenentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhirendrafauzi
 
Materi laju reaksi fix
Materi laju reaksi fixMateri laju reaksi fix
Materi laju reaksi fixastriatina
 

Similar a Laju Reaksi dan Kesetimbangan (20)

Kesetimbangan kimia pptt
Kesetimbangan kimia ppttKesetimbangan kimia pptt
Kesetimbangan kimia pptt
 
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptxKESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
 
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiKesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
 
Tugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisTugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamis
 
Tugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamisTugas.......kesetimbangan dinamis
Tugas.......kesetimbangan dinamis
 
Kesetimbangan kimia nody
Kesetimbangan kimia nodyKesetimbangan kimia nody
Kesetimbangan kimia nody
 
Laju Reaksi XI
Laju Reaksi XILaju Reaksi XI
Laju Reaksi XI
 
KESETIMBANGAN (1).pptx
KESETIMBANGAN (1).pptxKESETIMBANGAN (1).pptx
KESETIMBANGAN (1).pptx
 
Resti
RestiResti
Resti
 
Kesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
Kesetimbangan Kimia - Kimia DasarKesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
Kesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
 
kesetimbangan yg bener.pptx
kesetimbangan yg bener.pptxkesetimbangan yg bener.pptx
kesetimbangan yg bener.pptx
 
LAJU REAKSI.pptx
LAJU REAKSI.pptxLAJU REAKSI.pptx
LAJU REAKSI.pptx
 
Kesetimbangan xi kd_3_3
Kesetimbangan xi kd_3_3Kesetimbangan xi kd_3_3
Kesetimbangan xi kd_3_3
 
Kesetimbangan kelas XI KD 3.3
Kesetimbangan kelas XI KD 3.3Kesetimbangan kelas XI KD 3.3
Kesetimbangan kelas XI KD 3.3
 
Pengaruh faktor kesetimbangan kimia kelas xi mipa
Pengaruh faktor kesetimbangan kimia kelas xi mipaPengaruh faktor kesetimbangan kimia kelas xi mipa
Pengaruh faktor kesetimbangan kimia kelas xi mipa
 
laju_reaksi_ppt.ppt
laju_reaksi_ppt.pptlaju_reaksi_ppt.ppt
laju_reaksi_ppt.ppt
 
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhipenentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
 
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
 
Kesetimbangan kimia 3
Kesetimbangan kimia 3Kesetimbangan kimia 3
Kesetimbangan kimia 3
 
Materi laju reaksi fix
Materi laju reaksi fixMateri laju reaksi fix
Materi laju reaksi fix
 

Más de Dian Fery Irawan

Kelas 2 sma_developing_english_competencies_achmad_doddy
Kelas 2 sma_developing_english_competencies_achmad_doddyKelas 2 sma_developing_english_competencies_achmad_doddy
Kelas 2 sma_developing_english_competencies_achmad_doddyDian Fery Irawan
 
Smk10 fisikanonteknologi-mashuri
Smk10 fisikanonteknologi-mashuriSmk10 fisikanonteknologi-mashuri
Smk10 fisikanonteknologi-mashuriDian Fery Irawan
 
Smk11 fisikateknik-endarko
Smk11 fisikateknik-endarkoSmk11 fisikateknik-endarko
Smk11 fisikateknik-endarkoDian Fery Irawan
 
20090610171757 kelas 11_fisika_2_sri_handayani
20090610171757 kelas 11_fisika_2_sri_handayani20090610171757 kelas 11_fisika_2_sri_handayani
20090610171757 kelas 11_fisika_2_sri_handayaniDian Fery Irawan
 
Kelas2 biologi eva_latifah_hanum(2)
Kelas2 biologi eva_latifah_hanum(2)Kelas2 biologi eva_latifah_hanum(2)
Kelas2 biologi eva_latifah_hanum(2)Dian Fery Irawan
 
Kelas2 biologi eva_latifah_hanum
Kelas2 biologi eva_latifah_hanumKelas2 biologi eva_latifah_hanum
Kelas2 biologi eva_latifah_hanumDian Fery Irawan
 
Smk12 kimiakesehatan-zulfikar
Smk12 kimiakesehatan-zulfikarSmk12 kimiakesehatan-zulfikar
Smk12 kimiakesehatan-zulfikarDian Fery Irawan
 
Smk11 kimiaindustri-suparni
Smk11 kimiaindustri-suparniSmk11 kimiaindustri-suparni
Smk11 kimiaindustri-suparniDian Fery Irawan
 
Smk12 kimiaindustri-suparni
Smk12 kimiaindustri-suparniSmk12 kimiaindustri-suparni
Smk12 kimiaindustri-suparniDian Fery Irawan
 
Smk12 fisikateknologi-endarko
Smk12 fisikateknologi-endarkoSmk12 fisikateknologi-endarko
Smk12 fisikateknologi-endarkoDian Fery Irawan
 
Smk10 kimiaindustri-suparni
Smk10 kimiaindustri-suparniSmk10 kimiaindustri-suparni
Smk10 kimiaindustri-suparniDian Fery Irawan
 
Smk10 fisikateknologi-endarko
Smk10 fisikateknologi-endarkoSmk10 fisikateknologi-endarko
Smk10 fisikateknologi-endarkoDian Fery Irawan
 
Soal olimpiade-matematika-kabupaten-2010(2)
Soal olimpiade-matematika-kabupaten-2010(2)Soal olimpiade-matematika-kabupaten-2010(2)
Soal olimpiade-matematika-kabupaten-2010(2)Dian Fery Irawan
 
Turunan trigonometri bilingual
Turunan trigonometri bilingualTurunan trigonometri bilingual
Turunan trigonometri bilingualDian Fery Irawan
 
Trigonometri 3-(bentuk cos x + sin x)
Trigonometri 3-(bentuk cos x + sin x)Trigonometri 3-(bentuk cos x + sin x)
Trigonometri 3-(bentuk cos x + sin x)Dian Fery Irawan
 

Más de Dian Fery Irawan (20)

Kelas 2 sma_developing_english_competencies_achmad_doddy
Kelas 2 sma_developing_english_competencies_achmad_doddyKelas 2 sma_developing_english_competencies_achmad_doddy
Kelas 2 sma_developing_english_competencies_achmad_doddy
 
Smk10 fisikanonteknologi-mashuri
Smk10 fisikanonteknologi-mashuriSmk10 fisikanonteknologi-mashuri
Smk10 fisikanonteknologi-mashuri
 
Smk11 fisikateknik-endarko
Smk11 fisikateknik-endarkoSmk11 fisikateknik-endarko
Smk11 fisikateknik-endarko
 
20090610171757 kelas 11_fisika_2_sri_handayani
20090610171757 kelas 11_fisika_2_sri_handayani20090610171757 kelas 11_fisika_2_sri_handayani
20090610171757 kelas 11_fisika_2_sri_handayani
 
Kelas2 biologi eva_latifah_hanum(2)
Kelas2 biologi eva_latifah_hanum(2)Kelas2 biologi eva_latifah_hanum(2)
Kelas2 biologi eva_latifah_hanum(2)
 
Kelas2 biologi eva_latifah_hanum
Kelas2 biologi eva_latifah_hanumKelas2 biologi eva_latifah_hanum
Kelas2 biologi eva_latifah_hanum
 
Smk12 kimiakesehatan-zulfikar
Smk12 kimiakesehatan-zulfikarSmk12 kimiakesehatan-zulfikar
Smk12 kimiakesehatan-zulfikar
 
Smk11 kimiaindustri-suparni
Smk11 kimiaindustri-suparniSmk11 kimiaindustri-suparni
Smk11 kimiaindustri-suparni
 
Smk12 kimiaindustri-suparni
Smk12 kimiaindustri-suparniSmk12 kimiaindustri-suparni
Smk12 kimiaindustri-suparni
 
Smk12 fisikateknologi-endarko
Smk12 fisikateknologi-endarkoSmk12 fisikateknologi-endarko
Smk12 fisikateknologi-endarko
 
Kelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppyKelas11 kimia2 siti_poppy
Kelas11 kimia2 siti_poppy
 
Smk10 kimiaindustri-suparni
Smk10 kimiaindustri-suparniSmk10 kimiaindustri-suparni
Smk10 kimiaindustri-suparni
 
Smk10 fisikateknologi-endarko
Smk10 fisikateknologi-endarkoSmk10 fisikateknologi-endarko
Smk10 fisikateknologi-endarko
 
Soal olimpiade-matematika-kabupaten-2010(2)
Soal olimpiade-matematika-kabupaten-2010(2)Soal olimpiade-matematika-kabupaten-2010(2)
Soal olimpiade-matematika-kabupaten-2010(2)
 
Konsep termokimia 2
Konsep termokimia 2Konsep termokimia 2
Konsep termokimia 2
 
Turunan trigonometri bilingual
Turunan trigonometri bilingualTurunan trigonometri bilingual
Turunan trigonometri bilingual
 
Trigonometry formulas
Trigonometry formulasTrigonometry formulas
Trigonometry formulas
 
Trigonometry
TrigonometryTrigonometry
Trigonometry
 
Trigonometri untuk sma
Trigonometri untuk smaTrigonometri untuk sma
Trigonometri untuk sma
 
Trigonometri 3-(bentuk cos x + sin x)
Trigonometri 3-(bentuk cos x + sin x)Trigonometri 3-(bentuk cos x + sin x)
Trigonometri 3-(bentuk cos x + sin x)
 

Laju Reaksi dan Kesetimbangan

  • 1. LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN DISUSUN OLEH : Drs. Ahsani Taqwiim, M.Pd.
  • 2. A. Jika pernyataan dan alasan benar keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat. B. Jika pernyataan dan alasan benar namun keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat C. Jika pernyataan benar dan alasan salah D. Jika pernyataan salah dan alasan benar E. Jika pernyataan salah dan alasan salah Petunjuk pengerjaan soal Pilihlah 1 jawaban yang benar Petunjuk 1 Petunjuk 3 Petunjuk 2 A. Jika (1),(2), dan (3) benar B. Jika (1) dan (3) benar C. Jika (2) dan (4) benar D. Jika hanya (4) yang benar E. Jika semuanya benar Jawablah pertanyaan dengan benar dan jelas Petunjuk 4
  • 3. UMPTN `94/49 1. Katalis mempengaruhi ketetapan kesetimbangan SEBAB Katalis mempengaruhi laju reaksi GUNAKAN PETUNJUK 2 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!
  • 4. Jawaban :D Bahasan : Katalis tidak dapat mempengaruhi harga K Katalis mempengaruhi laju reaksi
  • 5. 2. UMPTN `94 Rayon B Pada suhu kamar,reaksi kimia yang mempunyai energi pengaktfan tinggi berlangsung dengan lambat. SEBAB Energi pengaktifan reaksi-reaksi kimia selalu mempunyai nilai positif.
  • 6. Jawaban : B Penyelesaian : •Energi aktivasi adalah energi potensial perintang dalam suatu reaksi. Semakin tinggi energi aktivasi maka proporsi partikel-partikel pereaksi yang energinya dapat melampaui energi aktivasi semakin sedikit, sehingga reaksi menjadi semakin lambat. (pernyataan benar) •Energi aktivasi merupakan energi yang dibutuhkan agar reaksi bisa berlangsung. Oleh karena itu, energi aktivasi selalu berharga positif. (alasan benar) •Pernyataan dan alasan tidak berhubungan.
  • 7. 3. UM UGM `05 Penguraian NH3 menjadi gas N2 dan gas H2 akhirnya mencapai keadaan reaksi yang setimbang. Kalau reaksi dibiarkan berjalan dalam tekanan reaktor yang tetap, maka perbandingan volume ketiga gas tersebut adalah perbandingan koefisien persamaan reaksinya. SEBAB Koefisien reaksi menunjukkan kuantitas masing-masing senyawa yang ada dalam reaksi kesetimbangan tersebut.
  • 8. Jawaban : E Penyelesaian : Pada reaksi kesetimbangan, koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol atau volume gas-gas ruas kiri yang terurai dan gas-gas ruas kanan yang terbentuk.
  • 9. 4. UMPTN `94 Rayon A Jika suatu reaksi kimia mencapai kesetimbangan maka komposisi campuran reaksinya tidak akan berubah selama suhu tidak berubah. SEBAB Tetapan kesetimbangan reaksi hanya bergantung pada suhu.
  • 10. Jawaban : D Penyelesaian : •Komposisi campuran tidak hanya dipengaruhi suhu, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya tekanan. •Tetapan kesetimbangan reaksi adalah fungsi suhu.
  • 11. 5. UMPTN `94 Rayon C Katalis mempengaruhi tetapan kesetimbangan. SEBAB Katalis mempengaruhi laju reaksi
  • 12. Jawaban : D Penyelesaian : Katalis tidak mempengaruhi tetapan kesetimbangan reaksi, tetapi mempengaruhi laju reaksi sehingga kondisi kesetimbangan bisa dicapai lebih cepat.
  • 13. 6. No. 62 SIP`84 Kecepatan reaksi akan bertambah besar bila konsentrasi zat yang bereaksi bertambah besar. SEBAB Semakin besar konsentrasi zat yang bereaksi dengan zat lain, semakin sukar terjadinya tumbukan antar molekul.
  • 14. C. Menurut teori tumbukan, semakin besar konsentrasi zat yang bereaksi semakin banyak tumbukan efektif yang terjadi antara molekul pereaksi, akibatnya reaksi akan berlangsung lebih cepat. Jadi, pernyataan benar alasan salah.
  • 15. 7. No. 91 PP`81 Bila dicampurkan dengan air, maka etilasetat terurai dengan lambat menurut reaksi, CH3COOH2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH Akan tetapi jika dalam air terdapat ion OH- , reaksi akan berjalan lebih cepat sesuai persamaan, CH3COOH2H5 + OH- → CH3COOH + C2H5OH Jadi dapat dikatakan bahwa pada reaksi terakhir ini ion OH- adalah katalis. SEBAB Katalis yang mempercepat reaksi kimia memperbesar energi pengaktivan.
  • 16. C. Katalis adalah zat yang dapat mempercepat/memperlambat suatu reaksi, di mana zat tersebut tidak mengalami perubahan yang kekal. Katalis yang mempercepat reaksi kimia akan menurunkan energi pengaltivan. Pernyataan benar alasan salah.
  • 17. 8. Olimpiade Kimia Nasional 2002-UGM Suhu berperan dalam menentukan laju reaksi. SEBAB Laju reaksi dinyatakan sebagai fungsi suhu (T) dalam persamaan : v = -d[reaktan]/dt
  • 18. Jawaban : C Penyelesaian : Dalam reaksi, kenaikan suhu akan memperbesar proporsi molekul-molekul pereaksi yang mempunyai energi (energi kinetik) lebih besar daripada energi aktivasi, sehingga kenaikan suhu mempercepat reaksi. (pernyataan benar) Laju reaksi didefinisikan sebagai besarnya perubahan fungsi konsentrasi dan waktu, bukan fungsi suhu. (alasan salah)
  • 19. 9. No. 79 PP`79 Suatu katalisator yang baik untuk reaksi pembentukan amoniak dari unsur-unsurnya, juga merupakan katalisator yang baik untuk reaksi yang sebaliknya, yaitu pengurangan amoniak menjadi unsur-unsurnya. SEBAB Fungsi suatu katalisator ialah mempercepat tercapainya kesetimbangan.
  • 20. Suatu katalisator yang baik untuk reaksi pembentukan amoniak dari unsur-unsurnya, juga merupakan katalisator yang baik untuk reaksi yang sebaliknya, yaitu pengurangan amoniak menjadi unsur-unsurnya. SEBAB Fungsi suatu katalisator ialah mempercepat tercapainya kesetimbangan. Jadi, pernyataan dan alasan benar, terdapat hubungan. Jawab : A
  • 21. 10. No. 40 SKALU`77 Suatu campuran es dan air yang diaduk baik, ada dalam kesetimbangan. Bila ke dalamnya ditambahkan sedikit es, suhu tidak berubah. SEBAB Pada kesetimbangan es ↔ air tidak dpat diterapkan asas Le Chatelier.
  • 22. Pada proses es air, jika ditambahkan es suhu sisrem tersebut tidak mengalami perubahan. Asas Le Chatelier tidak dapat diterapkan pada kasus ini. Sebab, es air buakan kesetimbangan kimia, tetapi termasuk kesetimbangan fasa. Jadi, pernyataan dan alasan benar, terdapat hubungan. Jawab : A
  • 23. GUNAKAN PETUNJUK 3 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI! 1. Dalam reaksi kesetimbangan : 2 SO2 (g) + O2 ↔ 2 SO3(g) Kp = 1,0 x 10-9 pada 1030 o C. Jika mula-mula mol oksigen = mol sulfurdioksida, maka pernyataan yang benar si saat kesetimbangan pada volume tetap dan suhu 1030 o C adalah A. tekanan campuran naik B. harga Kp > Kc C. jumlah mol SO3 pada kesetimbangan adalah 2 kali jumlsh mol oksigen mula-mula D. jumlah mol SO3 pada kesetimbangan tergantung pada volume wadah reaksi
  • 24. Jawab : D 2 SO2 (g) + O2 2 SO3(g) m a mol a mol v s Volume tetap → tekanan tetap Kp = Kc (RT)2-(2+1) 1.10-9 =Kc (0,082.1303)-1 Kc = 10-9 . (0,082.1303)-1 = 10-9 .106,846 Jadi, Kc > Kp Sehingga, Jawaban no. (1) salah, Jawaban no. (2) salah, Jawaban no. (4) benar.
  • 25. 2. UMPTN `90/C43 Diantara pernyataan-pernyataan mengenai katalis di bawah ini manakah yang benar ? 1. Kecepatan reaksi terkatalis bergantung pada konsentrasi katalis 2. Bagi reaksi reversible katalis mempercepat baik reaksi maju maupun reaksi balik 3. Suatu reaksi yang pada kondisi terentu tidak spontan, akan menjadi spontan bila ditambahkan katalis 4. Unsur-unsur transisi banyak digunakan dalam katalis heterogen
  • 26. Jawaban : B Bahasan : Sifat katalis : •Kecepatan reaksi terkatalis bergantung pada konsentrasi pereaksi, tidak tergantung pada katalis •Bagi reaksi reversible katalis mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri •Katalis tidak dapat mengubah reaksi tidak spontan menjadi spontan •Unsur transisi (Fe, Ni, Pt) sering digunakan sebagai katalis
  • 27. 3. UM UGM`05 Kalau reaksi kesetimbangan 2SO3 ↔ 2SO2 + O2 harga tetapan kesetimbangan reaksinya atau K adalah 10.000 maka harga K untuk reaksi kesetimbangan ditulis 1. 4SO3 ↔ 4SO2 + 2O2 harga K = 108 2. SO3 ↔ SO2 + 1/2O2 harga K = 100 3. 1/2O3 ↔ SO2 + 1/2O2 harga K = 10 4. Harga K tidak berubah
  • 28. Jawaban : A Penyelesaian : K = (104 )2 = 108 K = = 102 K = = 104 10000 10000
  • 29. 4. UMPTN`94 Rayon A Dari reaksi N2O4(g) 2NO2(g) diketahui Kp pada 600 o C dan pada 1.000 o C berturut-turut adalah 1,8 x 104 dan 2,8 x 104 . Dapat disimpulkan bahwa 1. Tekanan parsial NO2 akan meningkat jika suhu dinaikkan. 2. ∆H > 0 3. Peningkatan tekanan total campuran gas dalam kesetimbngan akan menurunkan kadar NO2 4. Kp = Kc
  • 30. Jawaban : A Penyelesaian : Jika suhu dinaikkan, Kp meningkat. Ini berarti tekanan parsial produk (NO2) semakin meningkat. Jika suhu naik, Kp juga membesar maka reaksinya bersifat endoterm (∆H > 0) Jika tekanan total diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jum,lah koefisiennya lebih kecil ( ke kiri). Akibatnya kadar NO2 menurun, sebaliknya kadar N2O4 meningkat. ∆n = 2-1 =1, sehingga Kp =Kc x R x T
  • 31. 5.No. 53 SIP ‘87 Dalam satu tempat tertutup, berlangsung reaksi kesetimbangan : PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g) dengan harga tetapan kesetimbangan KC pada temperatur T. Bila volume diperkecil, dengan tetap menjaga suhu tetap, maka beberapa hal berikut akan diamati. (1) Jumlah mol PCl3 berkurang (3) Jumlah mol PCl5 bertambah (2) Harga KC tak berubah (4) Jumlah mol Cl2 tak berubah ⇔
  • 32. Penyelesaian : PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g) Jika pada suhu tetap, reaksi kesetimbangan di atas volumenya diperkecil, maka : reaksi akan bergeser ke arah jumlah molnya kecil, yaitu ke arah PCl5, jadi PCl3 dan Cl2 berkurang, sedang PCl5 bertambah. Pada suhu tetap, harga KC tetap. Jadi 1, 2, dan 3 jawaban yang benar. Jawaban : (A)
  • 33. 6. No. 65 SIP ‘85 Perhatikan reaksi kesetimbangan, Ag+ (aq) + Fe2 +(aq) ↔ Ag(s) + Fe3+ (aq) ∆H = - 65,7 kJ Tetapan kesetimbangan reaksi ini dapat diperkecil dengan cara : (1)menambahkan inhibitor (2)menambahkan perak (3)menambahkan air (4) menaikkan suhu
  • 34. Penyelesaian : Ag+ (aq) + Fe2 +(aq) Ag(s) + Fe3+(aq) H = - 65,7 kJ Reaksi kesetimbangan di atas merupakan kesetimbangan heterogen yang berlangsung secara eksoterm ke arah kanan dan berlangsung endoterm ke arah kiri. K diperkecil dengan jalan memperbesar [Ag+] dan [Fe2+]. [Ag+] dan [Fe2+] diperbesar dengan jalan menaikkan suhu. Jadi hanya 4 jawaban yang benar. Jawaban : (D) [ ] [ ] [ ]++ + = 2 3 FeAg Fe K ⇔
  • 35. 7. No. 66 SIP’85 Etilena dapat dihasilkan dari etana dengan cara pemanasan dan dengan penambahan katalis sesuai dengan reaksi : C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆ H = +138 kJ. Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika : 1. suhu diturunkan 2. suhu dinaikkan 3. H2 ditambahkan pada campuran reaksi 4. volum campuran reaksi diperbesar.
  • 36. Penyelesaian : C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆H = + 138 kJ Kesetimbangan di atas berlangsung secara endoterm, pada ruas kiri ada satu molekul dan pada ruas kanan terdapat 2 molekul. Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika : suhu diturunkan ditambahkan H2 pada campuran reaksi. Volum campuran diperkecil. Jadi 1 dan 3 jawaban yang benar. Jawaban : (B)
  • 37. 8. No. 69 SIP ‘85 Diketahui ∆Ho f dari CO (g) = - 110,5 kJ/mol dan ∆Ho f dari CH3OH (l) = -238,6 kJ/mol dari reaksi kesetimbangan : CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l) Dapat dikatakan bahwa : (1) ∆Ho reaksi = - 128,1 kJ/mol. (2) jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke kiri. (3) tetapan kesetimbangan berkurang jika suhu dinaikkan (4) Reaksi ke kiri adalah endoterm.
  • 38. Penyelesaian : CO(g) + 2H2(g) CH3OH (l) ∆Ho reaksi = ∆Ho f produk - ∆Ho f pereaksi. ∆Ho reaksi = (∆ Ho f CH3OH) – (∆ Ho f CO2 + ∆ Ho f H2) ∆Ho reaksi = - 238,6 + 110,5 – 0 kJ/mol ∆Ho reaksi = - 128,1 kJ/mol CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l) ∆H = - 128,1 kJ/mol ∆H = -, artinya reaksi ke arah kanan berlangsung secara eksoterm, dan ke arah kiri berlangsung secara endoterm. Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke kiri, akibatnya tetapan kesetimbangan berkurang. Jadi 1, 2, 3, dan 4 jawaban yang benar. Jawab : (E)
  • 39. 9. No. 64 SIP’84 Reaksi pembentukan SO3 menurut persamaan : SO2(g) + O2 (g) ↔ SO3 (g) Adalah reaksi eksoterm. Hasil SO3 yang diperoleh akan bertambah bila : (1) tekanan diperbesar (2) ditambah katalis (3) ditambah gas O2 (4) suhu dinaikkan
  • 40. Penyelesaian : SO2(g) + O2 (g) ↔ SO3 (g) Ke arah kanan (maju ) berlangsung secara eksoterm, maka ke arah kiri (balik) berlangsung secara endoterm. Hasil SO3 yang diperoleh akan bertambah bila : •tekanan diperbesar atau volum diperkecil •ditambah gas O2 atau SO2 •suhu diturunkan Jadi 1 dan 3 jawaban yang benar. Jawab : (B) 2 1
  • 41. 10. No. 70 SIP’84 Senyawa Cr dan Mn dapat mengalami reaksi kesetimbangan sebagai berikut : 4CrO4 2 – (aq) + 2H+ (aq) ↔ 2 Cr2 O72 – (aq) + 2 OH- kuning jingga 7 MnO4 2 – (aq) + 4H+ (aq) + O2 ↔ MnO2 (s) + Hijau coklat 6MnO4 – (aq) + 4 OH- (aq) Ungu Dari reaksi-reaksi ini dapat disimpulkan sebagai berikut : pada pH kecil warna kuning kromat tetap penambahan asam pada larutan kromat, mengubah warna kuning menjadi jingga pada pH besar warna hijau manganat menjadi ungu penambahan asam pada larutan manganat mengubah warna hijau menjadi ungu.
  • 42. Penyelesaian : 4CrO4 2 – (aq) + 2H+ (aq) ↔ 2 Cr2O7 2 – (aq) + 2 OH- kuning jingga 7 MnO4 2 – (aq) + 4H+ (aq) + O2 ↔ MnO2 (s) + Hijau coklat 6MnO4 – (aq) + 4 OH- (aq) ungu Ion Kromat dalam suasana basa, warnanya kuning, segera kemudian berubah menjadi dikromat yang warnanya jingga, jika ditambahkan asam. Jadi pH kecil warna ion kromat tidak tetap kuning, melainkan berubah menjadi jingga. Pada pH besar atau suasana basa ion manganat warnanya tetap hijau, penambahan asam pada ion manganat (MnO4- ) akan mengubah warna hijau menjadi ungu. Jadi 2 dan 4 jawaban yang benar. Jawab : (C)
  • 43. 11. No. 99 SIP’80 Reaksi-reaksi kimia yang dikerjakan di industri seringkali menggunakan katalis. Pada temperatur tetap. 1. katalis mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan reaksi 2. katalis mempercepat reaksi maju dan reaksi sama besar 3. katalis tidak mempengaruhi kedudukan kesetimbangan reaksi 4. katalis tidak turut bereaksi
  • 44. Penyelesaian : Pada temperatur tetap, fungsi katalis dalam reaksi : •katalis mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan reaksi •katalis mempercepat reaksi maju dan reaksi balik sama besar •katalis tidak mempengaruhi kedudukan kesetimbangan reaksi •katalis tidak turut bereaksi. Jadi 1, 2, 3, dan 4 jawaban yang benar Jawab : (E)
  • 45. 12. No. 87 PP’79 Kesetimbangan antara H2, HI dan I2 menurut reaksi : 2HI ↔ H2 + I2 tercapai kalau : 1. = 2. = = 3. x = 4. Kecepatan reaksi ke dua arah sama [ ]2H [ ]2I [ ]2H [ ]2I [ ]2 HIK ⋅ [ ]2H [ ]2I [ ]2 HI
  • 46. Penyelesaian : Kesetimbangan antara H2, HI dan I2 menurut reaksi : 2HI ↔ H2 + I2 tercapai kalau : kecepatan reaksi kedua arah sama. K = K = [H2]2 = K[HI]2 [H2] = Jadi 2 dan 4 jawaban = [H2] = I2 = yang benar Jawab : (C) [ ][ ] [ ]2 22 HI IH [ ] [ ]2 2 2 HI H [ ]2 HIK ⋅ [ ]2 HIK ⋅
  • 47. 13. No. 48 SKALU’77 Kesetimbangan A + B ↔ 2 AB–Q, Q = + a KKal, mempunyai ciri khas sebagai berikut: 1. jumlah molekulnya sebelum dan sesudah reaksi berbeda 2. dipengaruhi oleh perubahan tekanan 3. tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu 4. tidak dipengaruhi oleh perubahan volume.
  • 48. Penyelesaian : A + B ↔ 2 AB–Q, Q = + a kkal Mempunyai cirri khas : •jumlah molekul sebelum dan sesudah reaksi sama •tidak dipengaruhi oleh perubahan tekanan •dipengaruhi oleh perubahan suhu •tidak dipengaruhi oleh perubahan volume. Jadi hanya 4 jawaban yang benar Jawab : (D)
  • 49. 14. No. 49 SKALU’77 Pada reaksi kesetimbangan A + B C + D v1 = kecepatan reaksi ke kanan v2 = kecepatan reaksi ke kiri K = tetapan kesetimbangan Bila pada reaksi tersebut ditambahkan Katalis positif, maka : 1. v1 akan bertambah besar 2. v2 akan bertambah besar 3. harga K tetap 4. v1 , v2 bertambah besar dan K bertambah besar pula ⇔ 1 2 V V
  • 50. Penyelesaian : A + B C + D Bila ditambahkan katalis : •v1 akan bertambah besar •v2 akan bertambah besar •harga K tetap Jadi hanya 1, 2, dan 3 yang benar Jawab : (A) ⇔ 1 2 V V
  • 51. 15. SPMB`03 Regional III Reaksi kesetimbangan berikut yang mempunyai harga Kp =Kc adalah H2(g) + Cl2 2 HCl(l) CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) 2 NH3(g) N2(g) + 3 H2 H2(g) + I2 2 HI(g)⇔ ⇔ ⇔ ⇔
  • 52. Jawaban : D Penyelesaian : Kp =Kc, jika jumlah koefisien gas kiri = kanan
  • 53. 16. UMPTN`94 Rayon B Pada 289 K, reaksi N2O4(g) 2 NO2(g) ∆H = 57,2 KJ, diketahui dapat mencapai kesetimbangan dengan Kp = 0,14. Dapat disimpulkan bahwa 1. Reaksi terebut bersifat endoterm 2. Jika 2 mol NO2 bereaksi pada 289 K hingga mencapai kesetimbangan maka akan diserap kalor sebanyak 57, 2 KJ 3. Jika reaksi dimulai dengan N2O4 maka dalam kesetimbangan konsentrasi NO2 lebih rendah dari konsentrasi N2O4 4. Peningkatan suhu akan meningkatkan kadar N2O4 dalam campuran reaksi dalam kesetimbangan. ⇔
  • 54. Jawaban : B Penyelesaian : ∆H > 0 berati reaksi bersifat endoterm Jika NO2 bereaksi berarti reaksi berlangsung ke kiri sehingga akan dilepaskan kalor (reaksi ke kiri bersifat endoterm) Pada kesetimbangan konsentrasi N2O4 > konsentrasi NO2 karena Kp < 1 Peningkatan suhu menyebabkan reaksi bergeser ke kanan (ke arah reaksi endoterm) sehingga kadar NO2 meningkat, sebaliknya kadar N2O4 berkurang.
  • 55. 17. SPMB`03 Regional I Reaksi pembuatan belerang trioksida adalah reaksi eksoterm : 2 SO2(g) + O2 2 SO3 (g) Produksi belerang trioksida dapat meningkat dengan cara : 1. Menaikkan tekanan 2. Menambah katalis 3. Menurunkan suhu 4. Memperbesar volume ⇔
  • 56. Jawaban : B Penyelesaian : Agar reaksi tersebut bergeser ke kanan, tekanan dinaikkan (ke jumlah mol gas terkecil) dan suhu diturunkan (ke reaksi eksoterm)
  • 57. 18. UM UGM`04 Reaksi : A + 2B→C memiliki laju reaksi v = k[A][B] = d [C] : dt, sehingga reaksi tersebut adalah Orde satu terhadap reaktan A Reaksi orde dua Orde satu terhadap reaktan B Reaksi rumit (bukan sederhana)
  • 58. Jawaban : E Penyelesaian : A + 2B→C, v = k[A][B] = d [C] : dt, •Orde tehadap A = 1 •Orde tehadap B = 1 •Orde reaksi = 1 + 1 = 2 •Reaksi rumit (orde reaksi tidak sama dengan koefisien)
  • 59. 19. No. 88 PP`80 Menurut teori tumbukan tentang kinetika reaksi, 1. Setiap tumbukan antara molekul-molekul pereaksi akan menghasilkan reaksi. 2. Setiap tumbukan antara molekul-molekul pereaksi pada temperatur tinggi akan menghasilkan pereaksi. 3. Tekanan tidak mempengaruhi jumlah tumbukan yang terjadi antara molekul-molekul pereaksi. 4. Hanya tumbukan antara molekul-molekul pereaksi yang mempunyai energi cukup dan posisi yang baik pada waktu terjadinya tumbukan, akan menghasilkan reaksi.
  • 60. Menurut teori tumbukan tentang kinetika reaksi, Hanya tumbukan antyara molekul-molekul pereaksi yang mempunyai energi cukup dan posisi yang baik pada waktu terjadinya tumbukan akan menghasilkan reaksi. Jadi, hanya jawaban no. 4 yang benar
  • 61. 20. No. 98 SKALU`78 Campuran larutan asam oksalat dan asam sulfat diberi setetes kalium permanganat. Warna kalium permanganat jelas mewarnai campuran tersbut dan setelah beberapa waktu warna tersebut baru hilang. Kalau kemudian diberi lagi setetes kalium permanganat, ternyata kali ini warna kalium permangant lebih cepat hilang. Warna yang disebabkan tetes ketiga lebih cepat lagi hilangnya. Hal-hal tersebut menunjukkan : 1. Kecepatan reaksi berbanding terbalik dengan konsentrasi asam oksalat. 2. Kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi kalium permanganat. 3. Reaksi di atas merupakan reaksi eksoterm. 4. Salah satu hasil reaksi menjadi katalis untuk reaksi selanjutnya.
  • 62. Kasus yang terjadi pada soal tersebut menunjukkan bahwa salah satu hasil reaksi bertindak sebagai katalis untuk reaksi selanjutnya (auto katalis). Jadi, hanya jawaban 4 yang benar. Jawab : D
  • 63. Pilihan ganda dan essay Laju Reaksi
  • 64. Pilihan GandaPilihan Ganda GUNAKAN PETUNJUK 1 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!
  • 65. Bila pada suhu tertentu, laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah sebesar 2,5 × 10-6 mol/L.s, maka laju pembentukan NO2 adalah…… A. 3 × 10-6 mol/L.s B. 2,5 × 10-6 mol/L.s C. 3,9 × 10-6 mol/L.s D. 5,0 × 10-6 mol/L.s E. 6,2 × 10-6 mol/L.s 1.
  • 66. Amonia dapat dibakar dengan persamaan reaksi : 4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4 NO (g) + 6H2O (g) Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amonia sebesar 0,24 mol L-1 det-1 , maka laju reaksi oksigen (O2) dn laju reaksi pembentukan H2O berturut – turut adalah..... A. 0,24 dan 0,36 mol L-1 det-1 B. 0,30 dan 0,24 mol L-1 det-1 C. 0,36 dan 0,30 mol L-1 det-1 D. 0,30 dan 0,36 mol L-1 det-1 E. Tidak ada perbedaan laju reaksi 2.
  • 67. Laju reaksi suatu gas dinyatakan dengan v = k [A]2[B]. Bila volum diperkecil menjadi ¼ kali volum semula, maka laju reaksi jika dibanding dengan laju reaksi mula – mula adalah ...... A. 4kali B. 8 kali C. 16 kali D. 32 kali E. 64 kali 3.
  • 68. Data eksperimen untuk reaksi : 2A (g) + B (g) → 2AB (g) terdapat dalam tabel berikut : Percobaan [A] awal mol/L [B] awal mol/L Laju reaksi mol L-1 detik-1 1 2 3 4 5 0,1 0,1 0,1 0,2 0,3 0,1 0,2 0,3 0,1 0,1 6 12 18 24 54 Dari data tersebut dapat disimpulakan bahwa persamaan laju reaksinya adalah .... A. v = k [A]2 B. v =k [B] C. v = k [A][B] D. v = k [A][B]2 E. v = k [A]2[B] 4.
  • 69. Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut : Laju reaksi untuk BrO3 - + 5Br- +6H+ 3Br2 + 3H2O Adalah .... A. v = k [BrO3 - ][H+]2 B. v = k [Br- ][H+ ]2 C. v = k [BrO3 - ][Br- ][H+]2 D. v = k [BrO3 - ] [Br-][H+] E. v = k [BrO3 - ] [Br-]2 [H+] [BrO3 - ] awal mol dm-3 [Br- ] awal mol dm-3 [H+ ] awal mol dm-3 Waktu reaksi detik 0,4 0,8 0,4 0,8 0,24 0,24 0,48 0,24 0,01 0,01 0,01 0,02 152 ± 6 152 ± 6 152 ± 6 152 ± 6 5.
  • 70. 6. Percobaan [A] mol/L [B] mol/L Laju reaksi mol L-1 detik-2 1 2 3 0,50 0,50 1,00 0,50 1,00 1,00 1,6 x 10-4 3,2 x 10-4 3,2 x 10-4 Data percobaan suatu reaksi 2A + B2 → 2AB tercantum diatas. Orde keseluruhan reaksi tersebut adalah …. A. 0 B. 1 C. 2 D. 3 E. 4
  • 71. Suatu reaksi tertentu yang berorde nol terhadap pereaksi A mempunyai nilai k = 0,025 M s-1. jik konsentrasi awal A adalah 0,05 M, maka konsentrasinya saat reaksi berlangsung selama 15 detik adalah .... A. 0,500 M B. 0,320 M C. 0,125 M D. 0,060 M E. 0,030 M 7.
  • 72. No. Percobaan [X] mula -mula (mol/L) [Y] mula -mula (mol/L) Laju pertambahan [Z] (mol L-1 s-1 ) 1 2 3 0,50 0,50 1,00 0,50 1,00 1,00 1,6 x 10-4 3,2 x 10-4 3,2 x 10-4 Dalam suatu eksperimen untuk menmyelidiki laju reaksi : X + Y → Z, diperoleh data sebagai berikut : Maka grafik yang menggambarkan tingkat reaksi terhadap X adalah …. A. I B. II C. III D. IV E. V V [X] I V [X] II V [X] IV V [X] III V [X] V 8.
  • 73. Diperoleh data percobaan untuk reaksi: H2 (g) + I2 (g) → 2HI (g) Sebagai berikut: Harga x adalah …. A. 0,128 B. 0,256 C. 0,64 D. 1,44 E. 2,56 [H2], M [I2], M v (M s-1 ) 0,1 0,1 0,2 0,3 0,1 0,2 0,2 0,3 0,16 0,32 0,64 x 9.
  • 74. [A], molar [B], molar Laju, molar/menit 0,01 0,02 0,02 0,03 0,20 0,20 0,40 0,60 0,02 0,08 0,16 0,54 Untuk reaksi A + B → C diperoleh data sebagai berikut : Harga tetapan laju reaksi, k, untuk reaksi diatas adalah …. A. 1000 B. 500 C. 10 D. 0,02 E. 0,001 10.
  • 75. Pada reaksi 2H2 + 2NO → 2H2O + N2, eksperimen menyatakan bahwa persamaan laju reaksinya adalah v = k [H2] [NO]2 dengan nilai k = 1 x 10-6 . jika 4 mol H2 dan 2 mol NO direaksikan dalam bejana 2 liter, laju awal reaksinya adalah .... A. 1,6 x 10-5 B. 6,4 x 10-5 C. 4,0 x 10-6 D. 3,0 x 10-6 E. 2,0 x 10-6 11.
  • 76. Untuk reaksi 2NO + Cl2 → 2NOCl laju reaksinya adalah v = 0,4 [NO]2 [Cl2] dalam M/menit. Jika 2 mol NO dan 2 mol Cl2 direaksikan dalam wadah 4 liter, maka aju reaksi pada saat 80% NO bereaksi adalah .... A. 0,0004 M/menit B. 0,0012 M/menit C. 0,0048 M/menit D. 0,0128 M/menit E. 0,0256 M/menit 12.
  • 77. Dekomposisi (penguraian) etana menjadi 2 radial metil merupakan reaksi berorde 1 dengan harga konstanta laju reaksi, k, adalah 5,5 x 10-4 s-1 pada 700o C. Waktu paro dari reaksi ini dinyatakan dalam menit adalah .... A. 9,1 B. 15 C. 21 D. 30 E. 35 13.
  • 78. Jika pada suhu tertentu waktu paro reaksi orde pertama 2A → 2B + C adalah 3 jam, maka jumlah A yang terurai dalam waktu 9 jam adalah .... A. 12,5% B. 25,0% C. 50,0% D. 75,0% E. 87,5% 14.
  • 79. Data reaksi antara logam zink dengan asam klorida : Percobaan Bentuk logam Zn Konsentrasi asam klorida 1 2 3 4 5 granula lempeng serbuk granula serbuk 0,50 molar 0,50 molar 0,25 molar 0,25 molar 0,50 molar Reaksi yang berlangsung paling cepat terjadi pada percobaan …. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 15.
  • 80. 16. Diagram di atas menyatakan bahwa …. A. reaksi hanya berlangsung jika x > y B. reaksi tersebut adalah reaksi endoterm C. x adalah perubahan entalpi D. reaksi berlangsung dengan melepaskan energi E. x + y adalh energi aktivasi pereaksi Hasil reaksi x y E
  • 81. Laju pembentukan O3 (g) adalah 2,0 x 10-7 mol L-1 s-1 menurut reaksi : 3O2 (g) → 2O3 (g). Laju hilangnyaO2 (g) dalam mol L-1 s-1 adalah .... A. 1,3 x 10-7 B. 2,0 x 10-7 C. 3,0 x 10-7 D. 4,0 x 10-7 E. 4,5 x 10-7 17.
  • 82. Laju reaksi dari suatu reaksi didefinisikan sebagai besarnya pengurangan konsentrasi pereaksi tiap satuan waktu, atau sebagai besarnya penambahan konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu. Jika pada reaksi ½ N2 + 3/2 H2, laju reaksi berdasarkan konsentrasi N2 adalah vN dan laju reaksi berdasarkan konsentrasi H2 dinyatakan sebagai vH, maka : A. vN = vH B. vN = ½ vH C. vN = 1/3 vH D. vN = 2/3 vH E. vN = ¾ vH 18.
  • 83. Untuk reaksi, 4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4NO (g) + 6H2O (g) hubungan yang benar adalah .... A. d[NH3]/dt = d[NO]/dt B. -d[O2]/dt = d[NO]/dt C. -4 . d[NH3]/dt = 6 . d[H2O]/dt D. -1/4 . d[NH3]/dt = 1/6 . d[H2O]/dt E. -1/6 . d[O2]/dt = 1/5 . d[H2O]/dt 19.
  • 84. Suatu reaksi mempunyai ungkapan laju reaksi v = k [P]2 [Q]. Bila konsentrasi masing – masing diperbesar tiga kali, laju reaksinya diperbesar .... A. 3 kali B. 6 kali C. 9 kali D. 18 kali E. 27 kali 20.
  • 85. Tabel dibawah ini merupakan data dari reaksi P + Q → R + S [P]-awal (M) [Q]-awal (M) Laju reaksi (M/s) a 2a 3a a A b b b 2b 3b v 4v 9v v V Dari data tersebut dapat disimpulkan .... A. Laju reaksi sebanding dengan [P]-awal pangkat tiga B. Laju reaksi sebanding dengan [P]-awal pangkat satu C. Tingkt reaksi terhadap P adalah tiga D. Tingkat reaksi total adalah empat E. Rumus laju reaksinya adalah v = k [P]2 21.
  • 86. Data percobaan reaksi antara asam klorida dan narium tiosulfat sebagai berikut : No Konsenrasi awal Suhu Na2S2O3 HCl 1 2 3 4 5 0,1 M 0,1 M 0,2 M 0,2 M 0,2 M 0,1 M 0,2 M 0,2 M 0,2 M 0,1 M 35o C 35o C 35o C 40o C 40o C Dari data disamping reaksi yang paling cepat adalah .... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 22.
  • 87. Waktu paro dari reaksi pengubahan siklobutana menjadi etilen menurut reaksi : C4H8 (g) → 2C2H4 (g) adalah 22,7 detik pad suhu tertentu. Jika reaksi resebut berorde pertama maka waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan tekanan parsial siklobutana menjadi 10 mmHg adalah .... A. 52,0 detik B. 75,4 detik C. 90,0 detik D. 227 detik E. 300 detik 23.
  • 88. Untuk reaksi N2O4 (g) → 2NO2 (g) diketahui data : ∆H = +54,0 kJ dan Ea = +57,2 kJ energi aktivasi (Ea) untuk reaksi 2NO2 (g) → N2O4 (g) adalah .... A. -54,0 kJ B. +3,2 kJ C. +60,2 kJ D. +111,2 kJ E. -57,2 kJ 24.
  • 89. Persamaan laju reaksi untuk P +2Q → R adalah v = k [P] [Q]2 . jika konsentrasi P dan Q semula masing – masing 1 molar, maka pada saat konsentrasi P tinggal ¾ molar laju reaksinya adalah .... A. 9/8 k B. 3/16 k C. 1/16 k D. 3/8 k E. 1/8 k 25.
  • 91. • Reaksi yang terjadi: 2N2O5 → 4NO2 + O2 • Perbandingan laju reaksi tiap zat = perbandingan koefisien: 2 5 2 2 N O NO -6 NO -6 4 2 : 2: 4 x 2,5 x 10 mol/L.s = 5,0 x 10 mol/L.s v v v = = Jawaban : D 1.
  • 92. 3 2 2 NH O H O 5 4 6 4 0,24 mol/L/detik x 0,24 0,30 mol/L/detik x0,24 0,36 mol/L/detik v v v = = = = = 4NH3 + 5O2 → 4NO + 6 H2O 2. Jawaban : D
  • 93. 3. [ ] [ ] [ ] [ ] 2 2 1 4 Volume menjadi kali konsentrasi menjadi 4 kali A B 4 4 64v k k k = = = = Jawaban : E
  • 94. 4. Jawaban : E 1 → 2 1 → 4 [ ] }B naik 2 naik 2v × × ( ) ( ) m V B m 2 2 m 1 = = ⇒ = [ ] }A naik 2 naik 4v × × ( ) ( ) n V A n 4 2 n 2 = = ⇒ = Persamaan laju : v = k[A]2 [B]
  • 95. Orde BrO3 - : pecobaan (1) dan (2) Orde Br - : pecobaan (1) dan (3) Orde H+ : pecobaan (2) dan (4) Jadi persamaan laju reaksi : v = k [BrO3 - ][Br - ][H+ ]2 m 0,8 152 6 m2 2 m 1 0,4 73 4 ±  = → = ⇒ = ÷ ±  n 0,8 152 6 n2 2 n 1 0,4 75 3 ±  = → = ⇒ = ÷ ±  p 0,8 73 4 p 2 4 p 2 0,4 19 4 ±  = → = ⇒ = ÷ ±  5. Jawaban : C
  • 96. 6. Jawaban : B • Persamaan laju reaksi : v = k[A]m [B]n • Dari percobaan 1 dan 2 : ( ) ( ) ( ) ( ) m n 40,50 0,50 1,6 10 m n 43,2 100,50 1,00 n 11 22 n 1 k k −× × × −×× ×    ÷   = = = • Dari percobaan 2 dan 3 : ( ) ( ) ( ) ( ) m n 40,50 1,00 3,2 10 m n 43,2 100,50 1,00 m 11 22 m 0 k k −× × × −×× ×    ÷   = = = Orde keseluruhan = m+n = 1
  • 97. 7. Persamaan laju reaksi untuk reaksi berorde nol adalah : [ ] [ ] [ ] [ ]A sisa awal ,dimana A A A t k −∆ ∆ = ∆ = − -([A]sisa – [A]awal) = k x ∆t -([A]sisa – 0,50) = 0,025 x 15 [A]sisa = 0,50 – 0,375 = 0,125 M Jawaban : C
  • 98. 8. • Persamaan umum reaksi : v = k[X]m [Y]n • Dari percobaan 1 dan 3 : ( ) ( ) ( ) ( ) m n 40,10 0,10 2,2 10 m n 419,8 100,10 0,30 n 11 93 n 2 k k −× × × −×× ×    ÷   = = ⇒ = • Dari percobaan 2 dan 3 : ( ) ( ) ( ) ( ) m n 40,20 0,30 19,8 10 m n 419,8 100,10 0,30 m 2 1 m 0 k k −× × × −×× × = = = Grafik yang menggambarkan tingkat reaksi bagi kedua pereaksi adalah : V [X]Orde nol V [Y]Orde dua Jawaban : A
  • 99. 9. • Persamaan umum laju reaksi : v = k[H2]m [I2]n • Dari percobaan 1 dan 2 : • Dari percobaan 2 dan 3 : Jawaban : D • Dari percobaan 1 dan 4 : 1n 5,0n)5,0( 32,0 16,0 n)2,0(m)1,0( n)1,0(m)1,0( = = = ×× ×× k k 1m 5,0m)5,0( 64,0 32,0 )2,0(m)2,0( )2,0(m)1,0( = = = ×× ×× k k 1,44x x 16,0 9 1 x 16,0 )3,0()3,0( )1,0()1,0( = = = ×× ×× k k
  • 100. 10. • Persamaan umum laju reaksi : v = k[A]m [B]n • Dari percobaan 1 dan 2 : • Dari percobaan 2 dan 3 : Jawaban : A 2m 4 1 m 2 1 08,0 02,0 n)20,0(m)01,0( n)20,0(m)01,0( = =      = ×× ×× k k 1n n 16,0 08,0 n)20,0()02,0( n)20,0()02,0( 2 1 2 1 2 2 = =      = ×× ×× k k • Persamaan laju reaksinya menjadi : v = k[A]2 [B] • Dengan menggunakan data percobaan 1 maka : v = k[A]2 [B] 0,02 = k x (0,01)2 (0,20)
  • 101. 11. Jawaban : E [ ] [ ] molar1NO molar2H liter2 mol2 liter2 mol4 2 == == v = k[H2][NO]2 = 1x 10-6 x 2 x 12 = 2 x 10-6 M s-1
  • 102. 12. Jawaban : B •NO bereaksi Cl2 bereaksi Laju reaksi ditentukan oleh jumlah zatyang ada (sisa) bukan oleh jumlah zat yang sudah bereaksi. NO sisa = 2 – 1,6 = 0,4 mol Cl2 sisa = 2 – 0,8 = 1,2 mol mol1,6 mol2 100 80 = ×= mol8,0 mol6,1 2 1 = ×= [ ] [ ] M/menit0012,0 4,0 ClNO4,0 4 2,1 4 4,0 2 2 2 =             = ×=v
  • 103. 13. Jawaban : C Untuk setiap reaksi orde 1 berlaku : Jika dinyatakan dalam menit : detik1.260detik 105,5 693,0 693,0 4 2 1 = × = = − k T menit21 60 1.260 2 1 ==T
  • 105. 15. Laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan dan konsentrasi pereaksi. Semakin luas permukaannya (semakin halus) maka laju makin besar. Jawaban : E
  • 106. 16. Jawaban : D X = energi aktivasi untuk reaksi : Pereaksi → Hasil reaksi Y = perubahan entalpi yaitu selisih antara energi hasil reaksi dengan energi pereaksi. Energi hasil reaksi lebih kecil dibandingkan pereaksi (karena melepaskan kalor) sehingga nilai Y < O. Reaksi seperti ini disebut reaksi eksoterm.
  • 107. 17. Jawaban : C Reaksi : 3O2 (g) → 2O3 (g) 1-1- 1-1- sLmol100,3 sLmol100,2 2 3 3:2: 7 7 2 23 O OO ⋅⋅×= ⋅⋅××= = − − v vv
  • 108. 18. Jawaban : C Reaksi : 322 NHHN 2 3 2 1 →+ HN HN 3 1 2 3 2 1 :: vv vv = =
  • 109. 19. Jawaban : D Reaksi : 4NH3 + 4NO → 4NO + 6H2O. Untuk reaksi diatas berlaku : [ ] [ ] [ ] [ ] dt d dt d dt d dt d v OH 6 1NO 4 1 O 5 1NH 4 1 2 23 ×+=×+= ×−=×−=
  • 110. 20. Jawaban : E Dari soal diketahui : v = k[P]2 [Q]. Jika pereaksi diperbesar 3 kali semula maka : v’ = k ( 3[P] )2 ( 3[Q] ) = 27 k[P]2 [Q] = 27v
  • 111. 21. Jawaban : E • Persamaan reaksi untuk reaksi: v = k[P]m [Q]n • Dari percobaan 1 dan 2 : • Dari percobaan 2 dan 3 : 2m m 2 1 4 1 n)20,0(m)01,0( n)20,0(m)01,0( 4 =       = ×× ×× = k k v v 0n n 2 1 1 n)b2(m)a( n)b(m)a( =       = ×× ×× = k k v v Jadi, persamaan laju reaksi : v = k[P]2 . Hal ini berarti bahwa laju reaksi sebanding dengan [P] pangkat dua
  • 112. 22. Jawaban : D Reaksi akan berlangsung semakin cepat bila konsentrasi pereaksi dibuat semakin besar dan suhu reaksi dibuat semakin tinggi.
  • 113. 2 1 2 1 2log303,2 303,2 2log 2 1 log t k tk × = ×− =−= 23. Jawaban : D Untuk reaksi berorde pertama berlaku : Jika pada t = 0, [A] = [A]o dan saat t, [A] = [A]t, maka Persamaan diatas dapat ditulis sebagai : Jika pada saat t = t½ (t½ disebut dengan waktu paro), [A]t = ½ x [A]o maka : Jika reaksi C4H8 → 2C2H4 berorde 1 dengan t½ = 22,7 detik maka: Dengan menggunakan tekanan parsial untuk mewakili konsentrasi (tekanan parsial sebanding dengan konsentrasi) maka : [ ] [ ] [ ] [ ] dtk d k dt d A A atau;A A −= =− [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] tkInInIn tkIn dtk dt d t t t t t t ×−==− ×−= −= ∫∫ o o o A A o A A A A AA A A ]] o o [ ] [ ] 303,2A A log o tkt ×− = . . . (1) 2 1 693,0 t k = 0305,0 7,22 693,0 = =k 4,75 303,2 0305,0 100 10 log = ×− = t t
  • 114. 24. Jawaban : B Diagram energi untuk reaksi : Dapat dilihat pada gambar diatas. 242 2NOON ⇔ Dari diagram terlihat bahwa : Ea = E’a +∆H E N2O4 Ea = +57,2 kJ ∆H = +54,0 kJ E’a NO2
  • 115. 25. Jawaban : B P + 2Q → R mula – mula : 1 1 reaksi : ¼ ½ sisa : ¾ ½ Pada saat [P] = ¾ molar dan [Q] = ½ molar, maka : v = k[P][Q]2 = k x ¾ x (½)2 = 3/16 k
  • 116. Essay dan pembahasanEssay dan pembahasan GUNAKAN PETUNJUK 4 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!
  • 117. Dari reaksi 2NO (g) + Br2 (g) → 2NOBr (g) dibuat percobaan dan diperoleh data sebagai berikut: Pertanyaan: a. Tentukan orde reaksinya ! b. Tentukan harga k (tetapan laju reaksi) ! No. (NO) mol/l (Br2) mol/l Kecepatan Reaksi mol-1 detik-1 1. 0.1 0.1 12 2. 0.1 0.2 24 3. 0.1 0.3 36 4. 0.2 0.1 48 5. 0.3 0.1 108 1.
  • 118. a. V = k (NO)x (Br2)y : jadi kita harus mencari nilai x dan y. Untuk menentukan nilai x maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap Br2 tidak berubah, yaitu data (1) dan (4). Dari data ini terlihat konsentrasi NO naik 2 kali sedangkan kecepatan reaksinya naik 4 kali maka : 2x = 4 x = 2 (reaksi orde 2 terhadap NO) Untuk menentukan nilai y maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap NO tidak berubah yaitu data (1) dan (2). Dari data ini terlihat konsentrasi Br2 naik 2 kali, sedangkan kecepatan reaksinya naik 2 kali, maka : 2y = 2 y = 1 (reaksi orde 1 terhadap Br2) Jadi rumus kecepatan reaksinya : V = k (NO)2 (Br) (reaksi orde 3) b. Untuk menentukan nilai k cukup kita ambil salah satu data percobaan saja misalnya data (1), maka: V = k (NO)2 (Br2) 12 = k (0.1)2 (0.1) k = 12 x 103 mol-212 det-1
  • 119. Hasil percobaan laju reaksi 2NO (g) + 2H2 (g) → N2 (g) + 2H20 (g) tentukan orde reaksi 2NO2 (g) , 2H2 (g) , dan tetapan laju reaksinya serta harga ? orde reaksi terhadap NO adalah : No. Laju reaksi (mol/L.s) Laju reaksi (mol/L.s)[NO] [H2] 1. 4 x 10-3 1,5 x 10-3 32 x 10-7 2. 4 x 10-3 3 x 10-3 64 x 10-7 3. 4 x 10-3 6 x 10-3 120 x 10-7 4. 2 x 10-3 6 x 10-3 30 x 10-7 5. 10-3 6 x 10-3 ? 2.
  • 120. cari konsentrasi NO yang berubah tapi konsentrasi H2 yang tetap [NO] laju reaksi 4 x 10-3 120 x 10-7 2 x 10-3 30 x 10-7 perubahan konsentrasi NO adalah ½ kali dan perubahan laju reaksi adalah ¼ kali jadi orde reaksi NO adalah (½)n=(¼) maka n = 2 sehingga orde reaksi terhadap NO adalah 2 konsentrasi NO dibuat tetap tapi konsentrasi H2 dibuat berubah [NO] [H2] laju reaksi 4 x 10-3 1,5 x 10-3 32 x 10-7 4 x 10-3 3 x 10-3 64 x 10-7 perubahan H2 adalah 2 x sedang laju reaksi 2 x juga, orde reaksi H2 adalah (2)m = (2) maka m = 1 jadi orde reaksi H2 adalah 1 tetapan laju reaksi (k) adalah : v = k [NO]n [H2]m dimana n = 2 dan m = 1, maka 64 x 10-7 = k [4 x 10-3 ]2 [3 x 10-3 ] 64 x 10-7 = k 48 x 10-9 sehingga k = 133 harga x adalah….. v = k [NO]n [H2 ]m x = 133 [10-3 ]2 [6 x 10-3 ] x = 133 [6 x 10-9] x = 798 x 10-9 -7
  • 121. Data berikut dikumpulkan dari reaksi 2 NO (g) + Br2 (g) → 2 NOBr (g) pada suhu 55ºC Orde reaksi terhadap Br2 berdasarkan data diatas adalah… Percobaan Konsentrasi awal (mol L-1 ) Laju awal pembentukan NOBr (mol L-1 detik-1 ) NO Br2 1 0. 10 0. 10 0. 0010 2 0. 20 0. 10 0. 0020 3 0. 30 0. 10 0. 0030 4 0. 10 0. 20 0. 0010 5 0. 10 0. 30 0. 0010 3.
  • 122. V = k (NO)m (Br2 )n p1 / p2 → 0. 001 / 0. 002 = k (0.1)m (0.1)n / k (0.2)m (0.1)n → m = 1 p1 / p4 → 0. 001 / 0.001 = k (0.1)p (0.1)n / k (0.1)p (0.2)n → n = 0 V = k (NO)2 (Br)0 Jadi, orde reaksi Br = 0
  • 123. Dekomposisi ozon oleh atom klorin dapat digambarkan oleh persamaan laju reaksi = k [Cl] [O3]. Reaksi Cl (g) + O3 (g) → ClO (g) + O2 (g) , dengan tetapan laju reaksi k = 7.2 x 109 M-1 detik-1 pada 298 K. Jika konsentrasi atom – atom klorin menjadi 2 kali semula, maka laju kerusakan ozon ….. V = [Cl]1 [O3]1 Jika konsentrasi Cl menjadi 2 kali maka V1 = k [2Cl]1 [O3] V1 = 2 k [Cl]1 [O3]1 = 2V Jadi laju kerusakan ozon menjadi 2 kali lebih cepat. 4.
  • 124. Amoniak dapat dibakar dengan persamaan reaksi : 4NH3 (g) + 5O2 (g) → 4NO (g) + 6H2O (g) . Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi amoniak sebesar 0. 24 mol/L/detik, maka laju reaksi oksigen (O2) dan laju reaksi pembentukan H2O berturut – turut adalah ….. 4Nh3 + 5O2 → 4NO + 6H2O VNh3 = 0. 24 M/det (untuk 4 koefisien) VO2 (untuk 1 koefisien) = 5/4 x 0. 24 = 0. 30 M/det VH2O (untuk 1 koefisien) = 6/4 x 0. 24 = 0. 36 M/det 5.
  • 125. Sebanyak 16.4 gram Ca(NO3)2 dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi 250 mL. Jika diketahui Ar Ca = 40, N = 14, dan O = 16, konsentrasi larutan tersebut adalah….. Mr Ca(NO3)2 = Ar Ca + 2Ar N + 6Ar O = 40 + 2(14) + 6(16) = 164 M = g/Mr x 1000/v = 16. 4 g/164 g mol-1 x 1000/250mL = 0. 4 M 6.
  • 126. Perhatikan reaksi sinstesis amoniak berikut: N2 + 3H2 → 2NH3 Jika laju reaksi terhadap N2 adalah (-rN2), berapakah laju reaksi terhadap H2 dan NH3 dinyatakan dalam (-rN2)? r = (rN2)/-1 = (rH3)/-3 = (rNH3)/2 maka (rH2) = 3 x (-rN2) (rNH3) = -2 x (-rN2) 7.
  • 127. Massa jenis H2SO4 pekat 49% adalah 1.3 g mL-1 . Mr H2SO4 = 98. Untuk memperoleh 260 mL H2SO4 0.05 M diperlukan H2SO4 pekat sebanyak ….. M = 10 x P x ρ = 10 x 49 x 1.3 g mL-1 = 6.5 M ¯¯¯Mr¯¯¯ ¯¯¯¯¯¯98 g mol-1 ¯¯¯¯ M1x V1= M2 x V2 6.5 x V1 = 0.05 x 260 V1 = (0.005 x 260) M mL = 2 mL ¯¯¯¯¯6.5 M¯¯¯¯¯¯ 8.
  • 128. Untuk mengubah 10 mL larutan H2SO4 8 M menjadi larutan H2SO4 5 M diperlukan air sebanyak …. V1x M1= V2x M2 10 x 8 = V2 x 5 V2 = 80 M mL = 16 mL ¯¯5 M¯¯ Volume air air yang ditambahkan : = V2 – V1 = 16 mL – 10 mL = 6 mL 9.
  • 129. Di sebuah meja praktikum di laboratorium kimia terdapat botol pereaksi dengan label yang bertuliskan NaOH 4% (m/v), volume 100 mL, dan massa jenis, ρ = 1.1 g mL-1 . Tentukan kemolaran NaOH tersebut jika diketahui Mr NaOH = 40 Cara I Massa larutan NaOH = ρ x V = 1.1 g mL-1 x 100 mL = 110 g Massa NaOH terlarut = 4 x 110 = 4.4 g ¯100¯ M = g/Mr x 1000/V = 4.4/40 x 1000/100 = 1.1 M Cara II M = 10 x P x ρ = 10 x 4 x 1.1 = 1.1 M ¯¯¯Mr¯¯¯ ¯¯¯40 ¯¯¯ Jadi, kemolaran NaOH adalah 1.1 M 10.
  • 130. Jika Anda mencampurkan 150 mL larutan NaCl 0.2 M dan 250 mL larutan NaCl 0.6 M, berapakah kemolaran NaCl setelah dicampurkan? Mcampuran = (V1 x M1) + (V2 x M2) ¯¯¯¯¯V1 + V2¯¯¯¯¯¯¯ = (150 mL x 0.2 M) + (250 mL x 0.6 M) ¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ 150 + 250¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯ = (30 + 150) M mL = 180 M mL = 0.45 M ¯¯¯¯¯400¯¯¯¯¯ ¯¯¯400¯¯¯ Jadi, kemolaran larutan NaCl setelah dicampurkan adalah 0.45 M 11.
  • 131. Dalam suatu praktikum kimia, seorang praktikan memasukkan 8 gram zat A (Ar A = 65) ke dalam tabung reaksi yang berisi 200 mL larutan HCl 2 M. Setelah reaksi berlangsung selama 2 menit, zat A masih tersisa sebanyak 1.5 gram. Berapakah laju pengurangan zat A? Massa A yang beraksi = 8 – 1.5 = 6.5 gram nA = g/Ar = 6.5/65 = 0.1 mol [A] yang bereaksi = n/V = 0.1 mol/0.2 L = 0.5 M Δt = 2 menit = 120 sekon νA = Δ[A] = 0.5 M = 4.2 x 10-3 Ms-1 ¯Δt¯ ¯120 s¯ Jadi, laju pengurangan zat A = 4.2 x 10-3 Ms-1 12.
  • 132. Dari reaksi 2N2O5 → 4NO2 + O2 diperoleh data pembentukan senyawa NO2. Tentukan laju pembentukan NO2 Perhatikan data no. 2 dan 3 Δ[NO2] = [NO2](3) + [NO2](2) = 0.040 M – 0.020 M = 0.02 M Δt = t3 – t2 = (2-1)jam = 3600 s νNO2 = Δ[NO2] = 0.02 M = 5.5 x 10-6 Ms-1 ¯¯Δt¯¯ ¯3600¯ Jadi, laju pembentukan NO2 = 5.5 x 10-6 Ms-1 No. [NO2] [M] Waktu (jam) 1 0. 000 0 2 0. 020 1 3 0. 040 2 4 0. 080 4 13.
  • 133. Dari persamaan reaksi 2A + B → hasil, diperoleh data sebagai berikut. 1. Jika konsentrasi awal A ditingkatkan dua kali dan konsentrasi B tetap, laju reaksi meningkat empat kali. 2. Jika konsentrasi awal A dan B masing-masing ditingkatkan dua kali, laju reaksi meningkat enam belas kali. a. Tentukan orde tiap-tiap zat dan orde reaksi total b. Tentukan persamaan laju reaksinya. Persamaan laju reaksi dimisalkan v = k [A]x [B]y Dari data 1 diperoleh : Dari data 2 diperoleh : v = k [A]x [B]y v = k [A]x [B]y 4 = (2)x (1)y 16 = (4) (2)y 4 = (2)x , x = 2 4 = (2)y , y = 2 a. Jadi, orde reaksi A = 2 dan B = 2, jadi orde reaksi total = 4 b. Persamaan laju reaksi : v = k [A]2 [B]2 14.
  • 134. Pilihan ganda dan essay Kesetimbangan
  • 135. Pilihan GandaPilihan Ganda GUNAKAN PETUNJUK 1 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!
  • 136. 1. Reaksi : 2 NO (g) + O2 (g) ↔ 2 NO2 (g) memiliki Kc = ¼ pada suhu tertentu. Jumlah mol O2 yang dicampurkan dengan 4 mol NO dalam 1 liter untuk menghasilkan 2 mol NO2 dalam kesetimbangan adalah . . . . . A. 1 mol B. 2 mol C. 3 mol D. 4 mol E. 5 mol
  • 137. 2. Bila harga K untuk reaksi kesetimbangan 2SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2SO3 (g) adalah 25, maka pada kondisi yang sama harga K untuk reaksi SO3 (g) ↔ ½O2 (g) + SO2 (g) adalah . . . . . A. 1/3 B. 1/5 C. 1/7 D. 1/9 E. 1/25
  • 138. 3. Diketahui dua buah reaksi kesetimbangan sebagai berikut : 2X2 (g) + Y2 (g) ↔ 2X2Y (g) X2Y (g) ↔ X2 (g) + ½Y2 (g) Jika nilai Kc untuk reaksi I adalah 2, dalam kondisi yang sama nilai Kc untuk reaksi II adalah . . . . . A. 1/√2 B. √2 C. ¼ D. -1 E. -2
  • 139. 4. Pada pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang volumnya 5 liter diperoleh gas O2 sebanyak 0,25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan kesetimbangan Kc adalah . . . . . A. 0,01 B. 0,05 C. 0,25 D. 10,00 E. 20,00
  • 140. 5. Perhatikan reaksi : 2N2O (g) + N2H4 (g) ↔ 3N2 (g) + 2H2O (g) Jika 0,10 mol N2H4 dicampurkan dalam volum 10 liter dan dibiarkan mencapai kesetimbangan, ternyata bahwa x mol N2O telah bereaksi. Jadi, konsentrasi N2 dalam kesetimbangan adalah . . . . . A. 0,10x mol/L B. 0,15x mol/L C. 0,67x mol/L D. x mol/L E. 10x mol/L
  • 141. 6. Diketahui suatu reaksi kesetimbangan : 2A + B ↔ A2B Pada kondisi awal di dalam bejana satu liter terdapat 2 mol A dan 2 mol B. Jika dalam kesetimbangan terdapat 0,5 mol A, maka tetapan kesetimbangannya adalah . . . . . A. 4,0 B. 2,4 C. 2,0 D. 1,2 E. 0,6
  • 142. 7. Tetapan kesetimbangan untuk reaksi : PCL5 (g) ↔ PCL3 (g) + Cl2 (g) pada suhu 760 K adalah 0,05. Jika konsentrasi awal PCL5 0,1 mol/L, maka pada keadaan setimbang PCL5 yang terurai adalah . . . . . A. 12,5% B. 20,0% C. 25,0% D. 33,3% E. 50,0%
  • 143. 8. Kalau reaksi penguraian HF menjadi gas H2 dan F2 dalam ruang yang telah mencapai kesetimbangan, dan kalau kuantitas mol gas HF semula adalah 1mol maka setelah mencapai kesetimbangan tekanan ruang akan menjadi . . . . . A. 2x tekanan semula B. 4x tekanan semula C. 1/2 x tekanan semula D. tetap seperti tekanan semula E. 3x tekanan semula
  • 144. 9. PCL5 dapat terdekomposisi menjadi PCL3 dan Cl2 membentuk reaksi kesetimbangan : PCL5 (g) ↔ PCL3 (g) + Cl2 (g) Jika pada suhu 250ºC harga Kp untuk reaksi tersebut adalah 2 dan PCL5 terdisosiasi sebanyak 10%, maka tekanan total sistem adalah . . . . . A. 180 atm B. 150 atm C. 100 atm D. 50 atm E. 20 atm
  • 145. 10. Dalam suatu wadah gas N2O4 terdisosiasi 50% menjadi gas NO2 sehingga campuran gas menimbulkan tekanan total 6 atm. Harga Kp adalah . . . . . A. 1 B. 2 C. 8 D. 16 E. 30
  • 146. 11. Pada suhu 30ºC gas N2 bereaksi dengan gas H2 membentuk NH3. Pada keadaan setimbang, tekanan parsial gas H2 = ¼ atm. Jika Kp pada 30ºC = 48, maka tekanan parsial gas N2 (dalam atm) adalah . . . . . A. ¼ B. 1/12 C. 1/16 D. 1/48 E. 1/64
  • 147. 12. Tetapan kesetimbangan bagi reaksi : X2 (g) + Y2 (g) ↔ 2XY (g) adalah Kc = 16, pada suhu tertentu. Jika X2, Y2, dan XY masing – masing sebanyak 1 mol dicampurkan dalam ruangan tertutup pada suhu ini, maka jumlah mol XY dalam kesetimbangan adalah . . . . . A. ½ B. 1 ½ C. 2 D. 3 E. 4
  • 148. 13. Dalam wadah 1 liter dimasukkan 4 mol zat A dan 5 mol zat B menurut reaksi : A (g) + 2B (g) ↔ C (g). Jika pada keadaan setimbang terdapat 2 mol zat C dan tekanan total 10 atm, maka . . . . . A. Kp = Kc B. Kp = 2 Kc C. Kp = 4 Kc D. Kp = ½ Kc E. Kp = ¼ Kc
  • 149. 14. CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g) Bila 1 mol CO dan 1 mol H2O direaksikan sampai terjadi kesetimbangan dan pada saat tersebut masih tersisa 0,2 mol CO, maka harga tetapan kesetimbangan Kc adalah . . . . . A. 4 B. 9 C. 16 D. 20 E. 25
  • 150. 15. Jika 10 ml larutan AgNO3 0,1 M dicampurkan dengan 10 ml larutan FeCl2 0,1 M akan terjadi reaksi Ag* (aq) + Fe ²* (aq) ↔ Ag (s) + Fe ³* (aq) Ditemukan bahwa dalam keadaan kesetimbangan konsentrasi ion Ag* (aq) adalah 0,02 M. Maka konsentrasi ion Fe³* (aq) dalam kesetimbangan itu sama dengan . . . . . A. 0,02 M B. 0,03 M C. 0,04 M D. 0,06 M E. 0,08 M
  • 151. 16. Jika COCl2 0,5 M dipanaskan pada suhu 450°C, zat itu akan terurai menurut reaksi COCl2 (g) ↔ CO (g) + Cl2 (g) dan pada kesetimbangan tinggal 0,1 M. Berapakah konsentrasi CO yang terjadi apabila COCl2 0,225 M dipanaskan pada suhu yang sama ? A. 0,015 M B. 0,025 M C. 0,15 M D. 0,18 M E. 0,20 M
  • 152. 17. Untuk reaksi 2A (g) + 2B (g) ↔ 3C (g) pada suhu tertentu, K = 2,5 x 10ˉ². Pada kondisi manakah, reaksi tersebut berlangsung ke kanan pada suhu yang sama . . . . . [A], M [B], M [C], M A. B. C. D. E. 0,10 1,0 1,0 1,0 0,20 0,10 1,0 0,10 1,0 0,20 0,10 1,0 0,10 0,10 0,20
  • 153. 18. Pernyataan Kc pada 250°C yang benar untuk reaksi 2NH3 (g) ↔ N2 (g) + 3H2 (g) adalah . . . . . A. Kc = Kp (RT)² B. Kc = Kp (RT) C. Kc = Kp x (R x T)² D. Kc = Kp x R x T E. Kc = Kp x √(R x T)
  • 154. 19. Suatu reaksi memiliki tetapan laju reaksi ke kanan (reaksi maju) sebesar 2,3 x 1000000 s ‫־‬¹ dan tetapan kesetimbangan 4,0 x 100000000. Tetapan laju reaksi ke kiri (reaksi balik) dari reaksi tersebut adalah . . . . . A. 1,1 x 10 (-15) s ‫־‬¹ B. 1,7 x 10² s ‫־‬¹ C. 5,8 x 10 ‫־‬³ s ‫־‬¹ D. 9,2 x 10 (-14) s ‫־‬¹ E. 2,9 x 10 (15) s ‫־‬¹
  • 155. 20. SO3 (Mr = 80) sebanyak 160 gr dipanaskan dalam wadah bervolum 1 L dan terjadi reaksi 2SO3 (g) ↔ 2SO2 (g) + O2 (g) Pada saat perbandingan mol SO3 : O2 = 2 : 3 maka derajat disosiasi SO3 adalah . . . . . A. ¼ B. 1/3 C. ½ D. 2/3 E. ¾
  • 156. 21. Perhatikan reaksi : CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g) Bila mula – mula [CO] = 0,1 mol / L dan [H2O] = 0,1 mol / L serta Kc = 9,0 maka Co yang bereaksi adalah . . . . . A. 0,0075 mol/L B. 0,0175 mol/L C. 0,0275 mol/L D. 0,0350 mol/L E. 0,0750 mol/L
  • 157. 22. Reaksi CO2 (g) + NO (g) ↔ NO2 (g) + CO (g) dilakukan dalam wadah 5 liter. Pada keadaan awal terdapat 4,5 mol CO2 dan 4 mol NO, setelah kesetimbangan NO yang masih tersisa adalah 0,5 mol. Tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah . . . . . A. 11,25 B. 24,5 C. 35,5 D. 49,0 E. 60,0
  • 158. 23. Tetapan kesetimbangan reaksi : 2BaO2 (s) ↔ 2BaO (s) + O2 (g) diberikan oleh . . . . . A. K = [BaO2]² [BaO]² B. K = [BaO2]² [BaO]²[O2] C. K = [BaO]² [BaO2]² D. K = [BaO]²[O2] [BaO2]² E. K = [O2]
  • 159. 24. Jika satu mol AB dalam 1 liter air terurai sebanyak 40% menurut AB ↔ A + B, maka tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah . . . . . A. 0,27 B. 0,09 C. 0,07 D. 0,0009 E. 0,00027
  • 160. 25. Ke dalam volume 1dm³ dimasukkan 4 mol gas NO dan 5 mol gas O2. Reaksi yang terjadi 2NO (g) + O2 (g) ↔ 2NO2 (g). Jika dalam kesetimbangan terdapat 2 mol gas NO2, maka tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah . . . . . A. ½ B. ¼ C. 1/10 D. 1/12 E. 1/20
  • 162. 1. Jawaban : E 2 NO + O2 ↔ 2 NO2 awal : 4 x reaksi : 2 1 setimbang : 2 x-1 ¼ = 2² → x-1 = 4 2² (x-1) x = 5
  • 163. 2. Jawaban : B 2SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2SO3 (g) K = 25 jika dibalik maka : 2SO3 ↔ 2SO (g) + O2 (g) K = 1/25 jika reaksi dikali ½ maka : SO3 (g) ↔ SO2 (g) + ½ O2 (g) K = √(1/25) K = 1/5
  • 164. 3. Jawaban : A Reaksi dibalik dan dibagi dua. K = √1/2 = 1 √2
  • 165. 4. Jawaban : B 2SO3 ↔ 2SO2 + O2 awal : 1 - - reaksi : 0,5 0,5 0,25 setimbang : 0,5 0,5 0,25 pada kesetimbangan : [SO3] = 0,50 mol/5 L = 0,10 [SO2] = 0,50 mol/5 L = 0,10 [O2] = 0,25 mol/5 L = 0,05 Kc = [SO2]²[O2] = (0,1)² x (0,05) [SO3]² (0,1)² = 0,05
  • 166. 5. Jawaban : B 2N2O (g) + N2H4 (g) ↔ 3N2 (g) + 2H2O (g) awal : 0,10 0,10 - - reaksi : x 0,5 x 1,5 x x setimbang : 0,10 – x 0,10 – 0,5 x 1,5 x x pada kesetimbangan : [N2] = 1,5x mol = 0,15x mol/L 10 L
  • 167. 6. Jawaban : B 2A + B ↔ A2B awal : 2 2 reaksi : 1,5 0,75 0,75 setimbang : 0,5 1,25 0,75 Kc = [A2B] = 0,75 = 2,4 [A]²[B] (0,5)² x 1,25
  • 168. 7. Jawaban : E PCl5 (g) ↔ PCl3 (g) + Cl2 (g) awal : 0,1 reaksi : x x x setimbang : 0,1 – x x x Kc = [PCl3][Cl2] [PCl5] 0,05 = X x X ↔ x² + 0,05x – 0,005 = 0 0,1 – x (x + 0,1)(x – 0,05) = 0 x = 0,05 mol/L PCl5 yang terurai = 0,05 x 100 % = 50 % 0,1
  • 169. 8. Jawaban : D 2HF ↔ H2 + F2 awal : 1 reaksi : x setimbang : a – x 0,5x 0,5x Jumlah mol pada kesetimbangan = 1 – x + 0,5x + 0,5x = 1 (sama dengan mol mula – mula). Tekanan pun sama (tetap).
  • 170. 9. Jawaban : - PCl5 (g) ↔ PCl3 (g) + Cl2 (g) awal : x - reaksi : 0,1 x 0,1 x setimbang : 0,1 x 0,1 x Kp = [P PCl3][P Cl2] P PCl5 2 = (0,1x)(0,1x) 0,9x x = 180 tekanan total = 0,9x + 0,1x + 0,1x = 1,1x = 1,1 x 180 = 198 atm
  • 171. 10. Jawaban : C Jika mol N2O4 awal = a maka N2O4 yang bereaksi = 0,5 x a N2O4 ↔ 2NO2 awal : a - reaksi : 0,5a a setimbang : 0,5a a P N2O4 = 0,5a x 6 atm = 2 atm 1,5a P NO2 = a x 6 atm = 4 atm 1,5a Kp = P ² NO2 = 4² = 8 P N2O4 2
  • 172. 11. Jawaban : B Kp = (P NH3) → 48 = (1/4)² (P N2)(P H2)³ (P N2)(1/4)³ P N2 = 1/12
  • 173. 12. Jawaban : C [XY]² = 1² = 1 < Kc [X2][Y2] 1 x 1 berarti reaksi berlangsung ke kanan X2 + Y2 ↔ 2XY awal : 1 1 1 reaksi : x x 2x setimbang : 1 – x 1 – x 1 + 2x Kc = [XY]² [X2][Y2] 16 = (1 + 2x)² → 4 = 1 + 2x (1 – x)² 1 – x 4 – 4x = 1 + 2x x = ½
  • 174. 13. Jawaban : E A + 2B ↔ C awal : 4 5 - reaksi : 2 4 2 setimbang : 2 1 2 n total = 2 + 1 + 2 = 5 P = 10 Kp = Kc (R x T)∆n ; dimana ∆n = 1 – (1 + 2) = -2 RT = P x V n total sehingga : Kp = Kc x (10 x 1) ‫־‬² 5 = ¼ Kc
  • 175. 14. Jawaban : C CO + H2O ↔ CO2 + H2 awal : 1 1 - - reaksi : 0,8 0,8 0,8 0,8 setimbang : 0,2 0,2 0,8 0,8 Kc = (0,8)(0,8) = 16 (0,2)(0,2)
  • 176. 15. Jawaban : B Ag* (aq) + Fe²* (aq) ↔ Ag(s) + Fe³* (aq) 10 x 0,1 = 10 x 0,1 = - - awal : 1 mmol 1 mmol reaksi : 0,6 mmol 0,6 mmol 0,6 mmol 0,6 mmol 0,02 x 20 setimbang : 0,4 mmol 0,4 mmol 0,6 mmol 0,6 mmol Fe³* (aq) = 0,6 mmol dalam 20 ml larutan = 0,06 M = 0,03 20
  • 177. 16. Jawaban : E COCl2 ↔ CO + Cl2 awal : 0,5 - - reaksi : 0,4 0,4 0,4 setimbang : 0,1 0,4 0,4 Kc = (0,4)(0,4) = 1,6 (0,1) COCl2 ↔ CO + Cl2 0,225 - - x x x 0,225 – x x x Kc = (x)(x) = 1,6 (0,225 – x) x² + 1,6x – 0,36 = 0 (x + 1,8)(x – 0,2) = 0 x = - 1,8 (tidak memenuhi) x = 0,2
  • 178. 17. Jawaban : D 2A + 2B ↔ 3C K = [C]³ = 2,5 x 10 ‫־‬² [A]²[B]² reaksi berlangsung ke kanan pada kondisi : [C]³ < 2,5 x 10 ‫־‬² yaitu pada pilihan D [A]²[B]² sebagai berikut : (0,1)³ = 10 ‫־‬³>2,5 x 10 ‫־‬² )1(²)1(²
  • 179. 18. Jawaban : A 2NH3 ↔ N2 + 3H2 Kc = Kp ; ∆n = (1 + 3) – (2) = 2 (RT)∆n Kc = Kp (RT)²
  • 180. 19. Jawaban : C k1 = 2,3 x 10(6) s ‫־‬¹ K = 4,0 x 10(8) K = k1 k2 k2 = k1 = 2,3 x 10(6) s ‫־‬¹ K 4,0 x 10(8) = 5,8 x 10 ‫־‬³ s ‫־‬¹
  • 181. 20. Jawaban : E Volum : 1 Liter 2SO3 ↔ 2SO2 + O2 awal : 2 mol - - reaksi : x x ½ x setimbang : 2 – x x ½ x mol SO3 = 2 – x = 2/3 mol O2 ½ x x = 1 ½ α = reaksi = x = 1 ½ awal 2 2 = ¾
  • 182. 21. Jawaban : E CO(g) + H2O(g) ↔ CO2(g) + H2(g) awal : 0,1 0,1 - - reaksi : x x x x setimbang : 0,1 – x 0,1 – x x x Kc = [CO2][H2] [CO][H2O] 9,0 = x X x → 3 = x (0,1 – x)(0,1 – x) 0,1 – x x = 0,075 mol/L
  • 183. 22. Jawaban : B Volum : 5 liter CO2 + NO ↔ NO2 + CO awal : 4,5 4 - - reaksi : 3,5 3,5 3,5 3,5 setimbang : 1 0,5 3,5 3,5 Kc = (3,5 / 5 )(3,5 / 5 ) = 24,5 (1/5)(0,5 / 5)
  • 184. 23. Jawaban : E 2BaO2 (s) ↔ 2BaO (s) + O2 (g) Kc = [O2] dalam hal ini yang diambil fase gas saja.
  • 185. 24. Jawaban : A AB ↔ A + B awal : 1 - - reaksi : 0,4 0,4 0,4 setimbang : 0,6 0,4 0,4 Kc = (0,4)(0,4) = 0,27 (0,6)
  • 186. 25. Jawaban : B 2NO + O2 ↔ 2NO2 awal : 4 5 - reaksi : 2 1 2 setimbang : 2 4 2 Kc = (2)² = ¼ (2)²(4)
  • 187. Essay dan pembahasanEssay dan pembahasan GUNAKAN PETUNJUK 4 UNTUK MENGERJAKAN SOAL DI BAWAH INI!
  • 188. Pada reaksi kesetimbangan 2C2H2(g) + 5O2 (g) ↔ 4CO2(g) +2H2O (g) ∆h = -900 tindakan apa saja yang dapat dilakukan agar gas CO terbentuk sebanyak mungkin? 1.
  • 189. Pada reaksi kesetimbangan Fe2O3 (s) + 3CO (g) ↔ 2Fe(s) + 3CO2(g) h = +30 kj ke arah manakah reaksi akan bergeser apabila tindakan di bawah ini dilakukan ? 1. Gas CO ditambahkan ke dalam campuran 2. Gas CO ditambahkan ke dalam campuran 3. suhu dinaikan 4. tekanan diperbesar 2.
  • 190. Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan ke dalam bejana 1 liter, lalu sebagian terurai menurut reaksi 2HI(g) ↔ H2 (g) + I2 (g) Jika terbentuk 0,02 mol I2 , hitunglah tetapan kesetimbangan. 3.
  • 191. Dalam wadah 2 dm dicampurkan gas HCl dan gas O masing-masing 10 mol, lalu mengalami reaksi kesetimbangan : 4HCl (g) + O (g) ↔ 2Cl 2 (g) + 2H2O (g) jika pada kesetimbangan masih terdapat 2 mol HCl , hitunglah tetapan kesetimbangan 4.
  • 192. Tetapan kesetimbangan A + 2B ↔ AB2 adalah ¼ . Berapakah jumlah mol A yang harus dicampurkan dangan 4 mol B dalam volume 5 liter, agar menghasilkan 1 mol AB2 ? 5.
  • 193. Diketahui reaksi: CO (g) + H2O (g) ↔ CO2(g) + H2(g) K = 4,00 Jika 2 mol gas CO dan 2 mol uap air direksikan , berapa mol uap air yang dijumpai pada kesetimbangan 6.
  • 194. Dalam ruang 1 liter terdapat kesetimbangan berikut: 2SO3 g) ↔ 2SO2(g) + O2 (g) Mula-mula terdapat 0.5 mol SO3, Setelah kesetimbangan, perbandingan mol SO3 dan O2 adalah 4 : 3 . Htunglah tetapan kesetimbangan reksi tersebut 7.
  • 195. Perhatikan persamaan reaksi berikut 2H2(g) + O2(g) ↔ 2H2O (g) ∆H0 = - 484 Tentukan arah pergeseran kesetimbangan jika terhadap sistem kesetimbangan tersebut a. Ditambahkan gas oksigen b. Volume diperbesar c. Tekanan ditingkatkan d. Suhu diturunkan 8.
  • 196. Diketahui reaksi kesetimbangan 1. P2 + Q2 ↔ 2PQ, dengan KC1 = 32,dan 2. PS + ½ Q2 ↔ PQ + S, dengan KC2 = 4 Tentukanlah KC3 untuk reaksi P2 + 2S 2PS 9.
  • 197. Tetapan kesetimbangan unuk reaksi A(g) + B (g) ↔ C (g) adalah 1/8 . Tentukan jumlah mol zat A yang harus dicampur dengan 3 mol zat B dalam volume 1 L untuk dapat menghasilkan 1 mol zat C pada kesetimbangan. 10.
  • 198. Diketahui 0,6 M senyawa PCl5 dibiarkan terurai sesuai dengan persamaan reaksi PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g) Pada keadaan setimbang, terdapat 0,2 M PCl5. Tentukan jumlah gas klorin yang terbentuk jika pada suhu yang sama 0,25 M PCl5 dibiarkan terurai 11.
  • 199. Diketahui pada reaksi kesetimbangan CO2(g) + H2 (g) ↔ CO(g) + H2O(g) Terdapat 0,1 mol CO2;0,1 mol H2 ; 0,3 mol CO ;0,3 mol H2O. Jika pada kondisi yamg sama direaksikan 0,2 mol CO2 ; 0,2 mol H2 ; 0,3 mol H2O serta dibiarkan mencapai kesetimbangan, tentukan jumlah CO2 dan CO setelah tercapai kesetimbangan. 12.
  • 201. Agar gas CO2 terbentuk sebanyak mungkin , kit harus menggeser reaksi ke kanan, berdsarkan Asas Le Chatelier, kita dapat melakukan tindkan seabgai berikut. • kosentrasi gas C2H2 dan O2 selalu diperbesar, dengan cara mengalirkan kedua gas ini secara terus-menerus ke dalam campuran. • Kosentrasi gas CO dan uap air selalu diperkecil dengan cara memisahkan kedua gas ini dari campuran. • Karena reaksi ke kanan eksosterm, maka suhu harus diperkecil • Karena jumlah mol di ruas kanan lebih kecil, maka tekanan harus diperbesar 1.
  • 202. 1. Penambahan CO akan menggeser reaksi ke kanan 2. Penambahan CO2 akan menggeser reaksi ke kiri 3. Peningkatan suhu kan menggeser reaksi ke arah endoterm, yaitu ke kanan 4. Perubahan tekanan tidak mempengaruhi kedetimbangan, sebab jumlah mol gas di ruas kiri dan di ruas kanan sama banyak 2.
  • 203. Data mol dari soal kita masukkan ke dalam tabel: 2HI ↔ H2 + I2 mula-mula: 0.1 terurai : ? Setimbang : ? ? 0.2 Kemudian tabel kita lengkapi 2HI ↔ H2 + I2 mula-mula: 0.1 terurai : 0.04 setimbang: 0.02 0.02 0.02 karena volume = 1 liter, maka: [HI] = 0.06 M [H2] = 0.02 M [I2] = 0.02 K = [H2][I2] = [0,02][0.02] = 1/9 [HI]2 [0.06]2 3.
  • 204. Data mol dari soal kita masukkan ke dalam tabel: 4HCl + O2 ↔ 2Cl2 + 2H2O mila-mula: 10 10 terurai : ? ? setimbang : 2 ? ? ? kemudian tabel kita lengkapi: 4HCl + Cl2 ↔ 2Cl2 + 2H2O mual-mula : 10 10 terurai : 8 2 setimbang : 2 8 4 4 [HCl] = 2/2 = 1 M [O2] = 8/2 = 4 M [Cl2] = 4/2 = 2 M [H2O] = 4/2 = 2 M K = [Cl2]2 [H2O] = 22. 22 = 2 [HCl]4 [O2] 14 .81 4.
  • 205. Data mol dari soal kita masukkan ke dalam tabel: A + 2B ↔ AB2 Mula-mula : x 4 Terurai : ? ? Setimbang : ? ? 1 Kemudian tabel kita lengkapi: A + 2B ↔ AB2 Mul-mula : X 4 Terurai : 1 2 Setimbang : X – 1 2 1 [A] = X - 1 M 5 [B] = 2./5 M [AB2] = 1/5 M K = [AB2] [A][B]2 ¼ = 1/5 x – 1 . 4 5 25 x = 26 jadi, jumlah mol mula-mula adalah 26 mol 5.
  • 206. Data dari soal kita masukkan ke dlam tabel: CO + H2O ↔ CO2 + H2 mula-mula: 2 2 terurai : ? ? setimbang: ? x ? ? kemudian kita lengkapi: CO + H2O ↔ CO2 + H2 Mula-mula : 2 2 Terurai : 2 – x 2 – x Setimbang : x x 2 – x 2 – x K = [CO2][H2] [CO][H2O] 4 = (2 – x) 2 x2 2 = 2 – x x x = 2/3 6.
  • 207. Data dari soal kita masukkan ke dalam tabel: 2SO3 ↔ 2SO2 + O2 mula-mula : 0.5 terurai : ? setimbang : 4x ? 3x kemudian tabel kita lengkapi 2SO3 ↔ 2SO2 + O2 mula-mula : 0.5 Terurai : 6x setimbang : 4x 6x 3x 0.5 – 6x = 4x x = 0.05 [SO3] = 4x = 4 x 0.05 = 0,2 M [SO2] = 6x = 6 x 0.05 = 0.3 M [O2} = 3X = 3 X 0,05 = 0.15 M K = [SO2]2 [O2]= (0,3)2( 0.15) = 0.33 [SO3]2 (0.2) 7.
  • 208. a. Jika ditambahkan gas oksigen, reaksi bergeser ke kanan (ke arah H2O) b. Jika volume ditingkatkan,reaksi bergesr ke jumlah koefisien yang lebih besar,yaitu bergeser ke kiri (ke H2 dan O2) c. Jika tekanan ditingkatkan, reaksi bergeser ke jumlah koefisien yang lebih kecil,yaitu bergeser ke kanan (ke H2O) d. Jika suhu diturunkan, reaksi bergaser ke zat eksosterm,yaitu bergeser ke kanan (ke arah H2O) 8.
  • 209. Reaksi ketiga melibatkan zat-zat yang ada pada kesetimbangan (1) dan (2). Reaksi ketiga ini dapat disusun dengan mengubah dan menggabungkan reaksi (1) dan (2).Posisi P2 pada reaksi tetap. Agar terdapat 2PS di ruas kanan, reaksi (2) dikalikan 2 dan dibalik . Jika reaksi (1) dan (2) dijumlahkan ,KC1 dan 1/KC2 dikalikan: Reaksi (1) : P2 + Q2 ↔ 2PQ; KC1 = 32 Reaksi (2) : 2PQ + 2S ↔ 2PS + Q2 (1/KC2) 2 = 1/16 P2 + 2S ↔ 2 PS KC3 = 32 x 1/16 = 2 Jadi, KC3 = 2 9.
  • 210. Dimisalkan, A yang dicampurkan = x mol A(g) + B (g) ↔ C(g) Keadaan awal x mol 3 mol - Bereaksi 1 mol 1 mol 1 mol Keadaan setimbang (x-1) mol 2 mol 1 mol [ ] [ ][ ] ( ) ( ) ( ) ( ) 2x 21-x8 21x 1 8 1 = = − = = BA C KC 10. Jadi, zat A yang harus dicampurkan sebanyak 5 mol
  • 211. Dengan diketahuinya nilai KC1 jumlah KC2 pada keadaan (2) dapat diketahui. Pada keadaan (2) sebanyak 0,25 PCl5 dibiarkan terurai. Jumlah gas Cl2 dimisalkan x mol PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g) Keadaan awal 0,25 M - - Bereaksi x M x M x M Setimbang 0,25 – x x M x M Pada keadaan setimbang terdapat 0,2 M PCl5 PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g) Keadaan awal 0,6 M - - Bereaksi 0,6 – 0,2 = 0,4 M 0,4 M 0,4 M Setimbang 0,2 M 0,4 M 0,4 M [ ][ ] [ ] ( )( ) ( ) 8,0 2,0 4,04,0 PCl ClPCl K 5 23 C1 === [ ][ ] [ ]5 25 C2 PCl ClPCl K = ( )( ) ( ) ( )( ) 0,2 boleh)(tidak1 02,01 02,08,0 8,02,0 25,025,0 KK 2 1 2 2 2 C2C1 = = =−+ =−+ =− − = − == x -x xx xx xx x x x xx 11. Pada suhu yang sama, nilai KC suatu reaksi tidak berubah sehingga Jadi,jumlah gas klorin yang dihasilkan 0,2
  • 212. Jumlah CO2 dan jumlah H2 yang direaksikan lebih besar daripada keadaan setimbang awal sehingga akan bergeser ke kanan. Untuk menentukan jumlah CO2 atau H2 yang berkurang (dimisalkan x mol) CO2(g) + H2 (g) ↔ CO (g) + H2(g) Keadaan awal 0,2 mol 0,2 mol 0,3 mol 0,3 mol Bereaksi x mol x mol x mol x mol Setimbang 0,2 – x 0,2 – x 0,3 + x 0,3 + x [ ][ ] [ ][ ] ( )( ) ( )( ) 9 1,01,0 3,03,0 HCO OHCO KC 22 2 === [ ][ ] [ ][ ] ( )( ) ( )( ) 075,0 4 3,0 X 3xx0,3–0,6 x0,33x–0,6 2,0 3,0 3 2,0 3,0 2,02,0 3,03,0 9 HCO OHCO KC 2 22 2 == += += − + =       − + = −− −− = = X X X X XX XX 12. Pada kesetimbangan Jumlah mol CO2 =0,2 – x = 0,2 – 0,075 = 0,125 Jumlah mol CO = 0,3 0,3 + x = 0,3 + 0,075 = 0,375 Jadi , dalam kesetimbangan terdapat 0,125 mol CO2 dan 0,375 mol CO
  • 213. Sekian dan Terima kasih Demikian soal – soal ini kami tampilkan sebagai latihan. . . .

Notas del editor

  1. 13