1. DATA PENGAMATAN
Larutan H2SO4 1%
Percobaan
Tegangan
(volt)
Arus
listrik (A)
Laju alir gas H2
5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit
1 5 0,1 0,4 ml 0,6 ml 0,6 ml 0,8 ml 0,9 ml
2 10 13,5 0,6 ml 1 ml 1,4 ml 2 ml 2,6 ml
3 2,5 2,7 1 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,4 ml
PERHITUNGAN
P : 691 mmHg / 919mBar
1 Bar = 1 atm
maka, 919 mbar = 0,919 Bar = 0,919 atm
T : 26o
C = 299o
K
R : 0,0821 L atm/mol K
2. PERCOBAAN 1
H2SO4 1%
Tegangan 5 volt
t = 5 menit
v = 0,4 mL = 4 x 10-4
L
= 1,49 x 10-5
mol
m H2 = 1,49 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 1,49 x 10-5
mol x 2
m H2 = 2,98 x 10-5
gram
t = 10 menit
v = 0,6 mL = 6 x 10-4
L
= 2,24 x 10-5
mol
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x 2
m H2 = 4,48 x 10-5
gram
t = 15 menit
v = 0,6 mL = 6 x 10-4
L
= 2,24 x 10-5
mol
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x 2
m H2 = 4,48 x 10-5
gram
t = 20 menit
v = 0,8 mL = 8 x 10-4
L
= 2,99 x 10-5
mol
m H2 = 2,99 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 2,99 x 10-5
mol x 2
m H2 = 5,98 x 10-5
gram
3. t = 25 menit
v = 0,9 mL = 9 x 10-4
L m H2 = 3,36 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 3,36 x 10-5
mol x 2
m H2 = 6,72 x 10-5
gram
= 3,36 x 10-5
4. PERCOBAAN 2
H2SO4 1%
Tegangan 10 volt
t = 5 menit
v = 0,6 mL = 6 x 10-4
L
= 2,24 x 10-5
mol
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 2,24 x 10-5
mol x 2
m H2 = 4,48 x 10-5
gram
t = 10 menit
v = 1 mL = 10-3
L
= 3,74 x 10-5
mol
m H2 = 3,74 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 3,74 x 10-5
mol x 2
m H2 = 7,48 x 10-5
gram
t = 15 menit
v = 1,4 mL = 1,4 x 10-3
L
= 5,24 x 10-5
mol
m H2 = 5,24 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 5,24 x 10-5
mol x 2
m H2 = 10,48 x 10-5
gram
t = 20 menit
v = 2 mL = 2 x 10-3
L
= 7,48 x 10-5
mol
m H2 = 7,48 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 7,48 x 10-5
mol x 2
m H2 = 14,96 x 10-5
gram
5. t = 25 menit
v = 2,6 mL = 2,6 x 10-3
L
= 9,73 x 10-5
mol
m H2 = 9,73 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 9,73 x 10-5
mol x 2
m H2 = 19,46 x 10-5
gram
6. PERCOBAAN 3
H2SO4 1%
Tegangan 2,5 volt
t = 5 menit
v = 1 mL = 10-3
L
= 3,74 x 10-5
mol
m H2 = 3,74 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 3,74 x 10-5
mol x 2
m H2 = 7,48 x 10-5
gram
t = 10 menit
v = 1,2 mL = 1,2 x 10-3
L
= 4,49 x 10-5
mol
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x 2
m H2 = 8,98 x 10-5
gram
t = 15 menit
v = 1,2 mL = 1,2 x 10-3
L
= 4,49 x 10-5
mol
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x 2
m H2 = 8,98 x 10-5
gram
t = 20 menit
v = 1,2 mL = 1,2 x 10-3
L
= 4,49 x 10-5
mol
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 4,49 x 10-5
mol x 2
m H2 = 8,98 x 10-5
gram
7. t = 25 menit
v = 1,4 mL = 1,4 x 10-3
L
= 5,24 x 10-5
mol
m H2 = 5,24 x 10-5
mol x Mr H2
m H2 = 5,24 x 10-5
mol x 2
m H2 = 10,48 x 10-5
gram
8. Oleh: Dila Adila
Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Hidrogen atau
H2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi, dibandingkan dengan bahan bakar
manapun.
Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif secara kimia, sehingga jarang sekali
ditemukan dalam bentuk bebas. Di alam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa dengan unsur
lain, seperti dengan oksigen dalam air atau dengan karbon dalam metana. Sehingga untuk dapat
memanfaatkanya, hidrogen harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawanya agar dapat
digunakan sebagai bahan bakar.
Ada beberapa metode pembuatan gas hidrogen yang telah kita kenal. Namun semua
metode pembuatan tersebut prinsipnya sama, yaitu memisahkan hidrogen dari unsur lain dalam
senyawanya.
Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Tetapi secara
umum parameter yang dapat dipertimbangkan dalam memilih metode pembuatan H2 adalah
biaya, emisi yang dihasilkan, kelaikan secara ekonomi, skala produksi dan bahan baku. Sekarang
mari kita bahas satu per satu metode-metodenya.
1. Steam Reforming
Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan dengan steam (uap
air) pada suhu tinggi (700~1000o
C) dengan bantuan katalis, untuk menghasilkan
hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Sebuah reaksi samping juga
terjadi antara karbon monoksida dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon
dioksida. Persamaan reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:
CH4 + H2O CO + 3H2
CO + H2O CO2 + H2
Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan karbon dioksida
dengan cara penyerapan.
9. Saat ini, steam reforming banyak digunakan untuk memproduksi gas hidrogen secara komersil di
berbagai sektor industri, diantaranya industri pupuk dan hidrogen peroksida(H2O2). Akan tetapi
metode produksi seperti ini sangat tergantung dari ketersediaan gas alam yang terbatas, serta
menghasilkan gas CO2, sebagai gas efek rumah kaca.
2. Gasifikasi Biomasa
Metode yang kedua adalah gasifikasi biomasa atau bahan alam seperti jerami, limbah padat
rumah tangga atau kotoran. Di dalam prosesnya, bahan-bahan tadi dipanaskan pada suhu tinggi
dalam sebuah reaktor. Proses pemanasan ini mengakibatkan ikatan molekul dalam senyawa yang
ada menjadi terpecah dan menghasilkan campuran gas yang terdiri dari hidrogen, karbon
monoksida dan metana.
Selanjutnya dengan cara yang sama seperti pada steam reforming, metana yang dihasilkan
diubah menjadi gas hidrogen.
Gasifikasi biomasa atau bahan organik memiliki beberapa keunggulan, antara lain menghasilkan
lebih sedikit karbon dioksida, sumber bahan baku yang berlimpah dan terbarukan, bisa
diproduksi di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya produksi yang lebih murah.
3. Gasifikasi Batu Bara
Gasifikasi batu bara merupakan metode pembuatan gas hidrogen tertua. Biaya produksinya
hampir dua kali lipat dibandingkan dengan metode steam reforming gas alam. Selain itu, cara ini
pula menghasilkan emisi gas buang yang lebih signifikan. Karena selain CO2 juga dihasilkan
senyawa sulfur dan karbon monoksida.
Melalui cara ini, batu bara pertama-tama dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebuah reaktor
untuk mengubahnya menjadi fasa gas. Selanjutnya, batu bara direaksikan dengan steam dan
oksigen, yang kemudian menghasilkan gas hidrogen, karbon monoksida dan karbon dioksida.
10. 4. Elektrolisa Air (H2O)
Elektrolisa air memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air menjadi unsur-unsur
pembentuknya, yaitu H2 dan O2. Gas hidrogen muncul di kutub negatif atau katoda dan oksigen
berkumpul di kutub positif atau anoda.
Hidrogen yang dihasilkan dari proses electrolisa air berpotensi menghasilkan zero emission,
apabila listrik yang digunakan dihasilkan dari generator listrik bebas polusi seperti energi angin
atau panas matahari.
Namun demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini memerlukan energi listrik yang cukup besar.
Pada percobaan kali ini kami menggunakan proses elektrolisa dengan elektrolitnya
H2SO4. Kami menggunakan alat yang bernama kolom elektrolisa, kolom elektrolisa dihubungkan
dengan Amperemeter dan sumber tegangan listrik. Dari percobaan, gas hidrogen yang terbentuk
diukur laju alir nya berdasarkan pengukuran penurunan volume pada buret pada rentang waktu
tertentu. Hasil yang diperoleh adalah :
Percobaan Tegangan
(volt)
Arus listrik
(A)
Laju alir gas H2
5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit
1 5 0,1 0,4 ml 0,6 ml 0,6 ml 0,8 ml 0,9 ml
2 10 13,5 0,6 ml 1 ml 1,4 ml 2 ml 2,6 ml
3 2,5 2,7 1 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,2 ml 1,4 ml
Tabel pengamatan pembuatan gas hydrogen dari H2SO4 1%
11. Kemudian massa hydrogen yang terbentuk dihitung menggunakan persamaan gas ideal :
Larutan
H2SO4 1%
Tegangan
(volt)
Massa Gas Hidrogen
5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit
Percobaan 1 5 2,98 x 10-5
gr 4,48 x 10-5
gr 4,48 x 10-5
gr 5,98 x 10-5
gr 6,72 x 10-5
gr
Percobaan 2 10 4,48 x 10-5
gr 7,48 x 10-5
gr 10,48 x 10-5
gr 14,96 x 10-5
gr 19,46 x 10-5
gr
Percobaan 3 2,5 7,48 x 10-5
gr 8,98 x 10-5
gr 8,98 x 10-5
gr 8,98 x 10-5
gr 10,48 x 10-5
gr
Tabel massa hydrogen yang terbentuk
Dalam pengukuran amperemeter terjadi kekeliruan memasang alat amperemeter dan itu
menyebabkan hasil pengukuran pada saat tegangan 5 volt lebih kecil dari pada pengukuran pada
saat tegangan 2,5 volt