1. SERITIFIKASI GURU
MELALUI
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN
(PPGJ)
Jakarta, 5 Desember 2014
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (BPSDMK-PMP)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2. Kelompok Guru dan Pola Sertifikasi Guru
Mengajar sampai dengan
31 Des 2005
Mengajar tahun
2006-2015
PSPL, Portofolio, PLPG
Sertifikasi Guru
melalui
PPGJ
Guru Dalam
Jabatan
Mengajar mulai tahun
2016
Pendidikan Profesi Guru
(PPG) Pra Jabatan
Guru Pra
Jabatan
• PPG PGSD Berasrama
• PPG Basic Science
• SM-3T (PPG SM-3T)
Pola Sertifikasi Guru
3. Diangkat s.d. 2005
1.747.037
PNS : 1.404.303
GTY : 342.734
Diangkat sesudah 2005
551.021
PNS : 273.062
GTY : 277.959
Lulus Sertifikasi 2007-2013
1.466.208
Belum Sertifikasi
280.829
Capaian Sertifikasi Guru dan Rancangan 2015-2019
3.015.315*
GTT 717.257
PNS & GTY 2.298.058
2.298.058
*) Catatan: Dari database NUPTK Per Maret 2014
Memenuhi Syarat 2014
123.670
Blm memenuhi Syarat
157.159
Rancangan 2015-2019 PPG Dalam Jabatan
551.021+ 157.159 + 5.779 = 713.959
Blm S-1/D-IV 123.538
Masa kerja irasional 4.305
Masa kerja kosong 31.289
Pensiun & Kemenag 3.084
Memenuhi syarat 212.976
Lulus Per 4 Des 2014:
111.874
Tidak lulus:
5.779
4. Rasional
• Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik wajib
memenuhi kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik paling lama 10 (sepuluh)
tahun sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2014 tentang Guru
dan Dosen (Pasal 82).
• Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan melalui dua tahap, yaitu:
Bagi guru yang sudah berprofesi sebagai guru sebelum ditetapkannya Undang-
Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (sebelum tanggal 30
Desember 2005) dilaksanakan melalui:(1) Pemberian Sertifikat Pendidik secara
Langsung (PSPL), (2) Portofolio (PF),dan (3) Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru (PLPG).
Bagi guru yang diangkat setelah ditetapkannya Undang-Undang No. 14 Tahun
2005, sertifikasi dilaksanakan melalui Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
(PPGJ).
• Sertifikasi guru melalui PPGJ sebagai salah satu upaya peningkatan mutu guru
diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan
formal secara berkelanjutan.
4
5. Program Pendidikan Profesi Guru bagi guru dalam jabatan
yang selanjutnya disebut PPGJ adalah program pendidikan
yang diselenggarakan untuk mempersiapkan guru agar
menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan
standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh
sertifikat pendidik (Permendiknas Nomor 9 Tahun 2009
tentang PPG Dalam Jabatan).
Pengakuan atas caapaian pembelajaran seseorang yang
diperoleh dari pengalaman kerja, pendidikan nonformal, atau
pendidikan informal ke dalam sektor pendidikan formal
dilakukan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau
(RPL) – Permendikbud Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan KKNI
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN (PPGJ)
6. TUJUAN SERTIFIKASI GURU MELALUI PPGJ
1. Untuk menghasilkan guru yang memiliki kompetensi
dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai
pembelajaran;
2. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian dengan
melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik ;
dan
3. Mampu melakukan penelitian dan mengembangkan
profesionalitas secara berkelanjutan.
6
7. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Permennegpan dan RB 16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya (Pengembangan
RPL)
5. Permendiknas Nomor 35/2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
(Pengembangan RPL)
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Guru
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Pendidikan Profesi Guru bagi
Guru Dalam Jabatan
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73/2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi
10. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Konselor/Pendidikan profesi konselor,
11. Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014 Tentang Peran Guru TIK dan KKPI Dalam Implementasi Kurikulum
2013
8. PKM
(14 SKS)
Mekanisme Sertifikasi Guru melalui PPGJ
SERTIFIKAT
PENDIDIK
Seleksi
Administrasi
Penyiapan
Dokumen RPL
WORKSHOP
16 Hari
(12 SKS)
UKA
Uji
Kinerja
dan UTN
Uji Tulis
Formatif
L
TL
L
TL
UTF Ulang
Maks 2x
TL UK
& UTN Ulang
Maks 2x
L
TL
TL
Remidi
Mandiri
Remidi
Mandiri
L
Memenuhi
Tidak Memenuhi
L
Pengembangan
diri
Diusulkan
kembali tahun
berikutnya
Dinas Pendidikan Kab/Kota/Provinsi
RPL
(10 SKS)
LPTK
Melengkapi RPL
pd Tahun
Berjalan
9. No Mata Diklat SKS
Jumlah
Tatap
Muka
Satuan
Menit
Menit JP hari
A. Rekognisi Pengalaman Lampau *) 10 - - - - -
B.
Workshop Pendalaman Materi dan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
12 176 16
1 Pendalaman Materi
a. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru dan
Kurikulum
0.5 14 50 350 7 0.6
b.Pedagogik 0.5 14 50 350 7 0.6
c. Bidang Studi/BK/TIK 1.5 14 50 1.050 21 1.9
2
Workshop Perangkat Pembalajaran/Bimbingan
Konseling/TIK
a. RPP/RPBK/RPTIK 2 14 50 1.400 28 2.5
b. Bahan Ajar/Bahan Layanan Bimbingan/TIK 1.5 14 50 1.050 21 1.9
c. Media Pembelajaran/Inovasi Layanan
Bimbingan/TIK
1 14 50 700 14 1.3
d. Instrumen Penilaian 1.5 14 50 1.050 21 1.9
3 Workshop PTK/PTBK/PTTIK 2 14 50 1.400 28 2.5
4 Peerteaching/Peerconseling 1.5 14 50 1.050 21 1.9
5 Ujian Tulis Formatif (UTF) 50 200 4 0.4
Ujian Tulis Nasional (UTN) 50 200 4 0.4
C.
PKM dan Implementasi PTK/PTBK/PTTIK
diakhiri Uji Kinerja
14 16 160 35.840 60
Perhitungan Beban SKS PPG Dalam Jabatan
10. RPL adalah suatu sistem penghargaan terhadap wawasan,
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang
mencerminkan pengalaman kerja dan hasil belajar yang dimiliki
guru sebagai pengurang beban studi yang wajib ditempuh
dalam sertifikasi guru melalui PPGJ.
Pengalaman kerja yang dimaksud dalam hal ini berkaitan
dengan masa bakti, kemampuan dalam menyusun rencana dan
melaksanakan pembelajaran, dan prestasi tertentu yang
dicapai.
Hasil belajar yang dimaksud dalam hal ini berkaitan dengan
kualifikasi akademik yang telah diperoleh, pendidikan dan
pelatihan yang pernah diikuti, dan prestasi akademik yang
dicapai.
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU
11. No Komponen Sub Komponen
1
Pengalaman Pembelajaran dan
Pengembangan Diri
a. Deskripsi diri
b. Pengalaman Mengajar
c. Pendidikan S2/S3
d. Pelatihan
2
Analisis Buku Ajar Sesuai Kurikulum
2013/Analisis Program Layanan BK/TIK
Analisis Buku Guru/Siswa (Guru Kelas/ Guru
Mapel) atau Analisis Program Layanan BK/TIK
(Guru BK/TIK)
3
Perangkat Pembelajaran/Layanan Sesuai
Kurikulum 2013
a. RPP/RPBK/RPTIK
b. Pengembangan Bahan Ajar/Layanan
c. Media Pembelajaran/Inovasi Layanan
d. Instrumen Penilaian
4
Analisis Penilaian Hasil Belajar/Layanan
Bimbingan Siswa Sesuai Kurikulum 2013
a. Dokumen Analisis Hasil Penilaian
b. Dokumen Penyajian Hasil Belajar
5
Pembelajaran/Layanan Bimbingan Sesuai
Kurikulum 2013 yang dibuktikan dengan
rekaman video
a. Orisinalitas
b. Keterlaksanaan Langkah Pembelajaran/
Layanan BK/TIK
c. Pendekatan Saintifik/Inovasi Layanan BK/TIK
6 Penilaian Atasan Langsung
a. Penilaian Kepala Sekolah
b. Penilaian Pengawas
7
Prestasi Akademik dan/atau Karya
Monumental
a. Guru Berprestasi/Guru Teladan/ Pemandu/
Instruktur/Guru Inti
b. Karya Tulis Terpublikasi
c. Presentasi Karya Ilmiah
d. Penghargaan Prestasi di Masyarakat yg
Relevan
Komponen dan Sub Komponen RPL
12. Deskripsi diri digunakan sebagai alat bagi guru untuk menjelaskan
keunggulan atau kebanggaan pribadi seorang guru atas prestasi dan/atau
kontribusi yang telah dilakukan dalam menjalankan karirnya sebagai guru,
khususnya terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guru.
Dalam deskripsi diri ini guru diminta menguraikan dengan jelas apa saja
yang telah dilakukan yang dapat dianggap sebagai pengalaman bermakna
dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guru.
Deskripsi diri perlu dilengkapi dengan contoh nyata yang
dialami/dilakukan dalam kehidupan profesi sebagai guru. Guru dapat
mendeskripsikan perannya sebagai motivator, inspirator, fasilitator, dan
menumbuhkan rasa keingintahuan (curiosity).
Deskripsi diri mencakup tiga aspek, yaitu: pengembangan kualitas
pembelajaran, pengembangan institusi sekolah, dan pengembangan
kegiatan kesiswaan.
1.a. Deskripsi Diri
13. Pengembangan kualitas pembelajaran
Usaha kreatif
Dampak instruksional
Kedisiplinan
Ketrbukaan terhadap saran dan kritik
Pengembangan institusi sekolah
Penyusunan EDS
Keterlibatan dalam RKAS
Kegiatan ekstra kurikulum
Pengembangan kegiatan kesiswaan
Peran guru terhadap kegiatan kesiswaan
Interaksi dengan siswa
Manfaat kegiatan
1.a. Deskripsi Diri
14. a. Pengembangan Kualitas Pembelajaran
Aspek ini menguraikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau
sedang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang
disertai dengan uraian dampak instruksional, kedisiplinan, dan keterbukaan
terhadap saran dan kritik kepala sekolah dan teman sejawat.
Deskripsi:
1) Usaha kreatif:
…...……………………….…………………………… (kurang lebih 100 kata)
1) Dampak instruksional:
…………………………….…………………………… (kurang lebih 100 kata)
1) Kedisiplinan:
………...………………….……………………………(kurang lebih 100 kata)
1) Keterbukaan terhadap saran dan kritik kepala sekolah dan teman
sejawat:
.…...……………………….……………………………(kurang lebih 100 kata)
Contoh uraian deskripsi diri untuk aspek pengembangan kualitas pembelajaran
15. Pengalaman mengajar adalah masa kerja dalam melaksanakan
tugas sebagai guru pada satuan pendidikan tertentu yang
dibuktikan dengan Surat Keputusan (SK) dari lembaga yang
berwenang (pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
kelompok penyelenggara pendidikan).
Bukti fisik dari sub komponen ini dapat berupa surat
keputusan/surat keterangan yang sah dari lembaga yang
berwenang.
Pengalaman mengajar yang diakui harus memenuhi persyaratan:
(1) relevansi antara komponen RPL dengan bidang studi
sertifikasi yang diajukan dalam PPGJ, (2) lama mengajar (3)
dokumen komponen RPL harus orisinal (benar dan memenuhi
asas legalitas).
1.b. Pengalaman Mengajar
16. Pendidikan adalah pendidikan tertinggi yang dimiliki guru
dan dibuktikan dengan ijazah.
Pendidikan yang dapat diakui dalam penilaian RPL ini
adalah ijazah S2 dan/atau S3, baik kependidikan maupun
non kependidikan dari lembaga yang memiliki ijin
penyelenggaraan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
Dokumen yang dilampirkan berupa foto kopi ijazah S2
dan/atau S3 yang dilegalisasi oleh perguruan tinggi
(lembaga pendidikan formal) yang mengeluarkannya.
1.c. Pendidikan
17. Pendidikan dan pelatihan adalah pengalaman mengikuti kegiatan dalam
rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi selama
melaksanakan tugas sebagai pendidik yang relevan dengan bidang sertifikasi,
baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun
tingkat internasional, yang dapat mendukung pelaksanaan tugas sebagai
guru.
Lembaga penyelenggara pelatihan yang diakui adalah LPMP, P4TK, MGMP,
KKG, dinas pendidikan, perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan lembaga lain
yang diakui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Workshop/lokakarya yang sekurang-kurangnya dilaksanakan 30 jam pelatihan
dan menghasilkan karya dapat dikategorikan ke dalam sub komponen ini.
Bukti fisik sub komponen pendidikan dan pelatihan ini berupa sertifikat atau
piagam asli yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara yang sah.
Sertifikat/piagam pendidikan dan pelatihan dapat dinilai apabila:
dikeluarkan oleh lembaga/institusi penyelenggara yang kredibel;
memenuhi asas kepatutan dan kewajaran;
1.c. Diklat
18. Analisis buku ajar merupakan kegiatan yang menggambarkan
kemampuan guru dalam melakukan analisis materi ajar sesuai dengan
kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang akan dicapai
dalam pembelajaran yang bersumber dari buku guru dan buku siswa
kurikulum 2013.
Dokumen yang dikumpulkan pada komponen ini adalah hasil analisis
buku ajar sesuai dengan format yang disediakan (format terlampir).
Kemampuan analsis buku ajar akan terlihat pada kualitas
pengembangan materi ajar sebagai suplemen RPP.
Analisis program layanan BK/TIK merupakan kemampuan guru
Bimbingan Konseling (BK) atau guru TIK dalam melakukan analisis
program layanan yang akan dilaksanakan di sekolah dalam
implementasi BK/TIK.
Kemampuan analisis guru BK/TIK akan terlihat dalam inovasi program
layanan yang dituangkan sebagai komponen RPPBK/RPBTIK.
2. Analisis Buku Ajar sesuai kurikulum 2013/Analisis Program layanan BK/TIK
19. Dokumen yang dikumpulkan pada komponen ini adalah
perangkat pembelajaran/layanan yang meliputi:
(a) RPP/RPPBK/RPBTIK,
(b) pengembangan bahan ajar/layanan,
(c) media pembelajaran/inovasi layanan, dan
(d) instrumen penilaian.
Peserta yang pernah mengikuti PLPG, dapat melampirkan
perangkat pembelajaran yang dihasilkan dari workshop
pengembangan perangkat pembelajaran (workshop SSP).
3. Perangkat pembelajaran/layanan sesuai kurikulum 2013
20. Bukti fisik yang dilampirkan dalam komponen ini adalah
dokumen hasil analisis penilaian hasil belajar berupa analisis
penilaian hasil belajar dan dokumen penyajian hasil belajar
(guru kelas dan guru mapel), analisis layanan BK dan dokumen
penyajian hasil layanan BK (guru BK), dan analisis bimbingan
TIK dan dokumen penyajian hasil bimbingan TIK (guru TIK).
4. Analisis Penilaian hasil belajar/layanan bimbingan siswa
sesuai kurikulum 2013
21. Guru kelas atau guru mata pelajaran harus mampu
mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran (dengan
pendekatan saintifik).
Dalam komponen ini guru wajib mengumpulkan rekaman video
pembelajaran berdurasi 1 (satu) JP. Rekaman video tersebut
menggambarkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013.
Video pembelajaran dibuat orisinal yang berisi keterlaksanaan
langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Demikian juga guru BK/TIK wajib mengumpulkan rekaman video yang
menunjukkan bahwa guru BK/TIK telah melaksanakan layanan
BK/bimbingan TIK.
Video bersifat orisinal yang berisi keterlaksanaan layanan
BK/bimbingan TIK.
5. Pembelajaran/layanan bimbingan sesuai kurikulum 2013
yang dibuktikan dengan rekaman video
22. Penilaian atasan langsung dilakukan oleh kepala sekolah
dan pengawas yaitu penilaian terhadap kompetensi
kepribadian dan sosial (format terlampir).
Aspek yang dinilai merujuk pada jabaran kompetensi
kepribadian dan sosial guru yang tertuang dalam
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang kualifikasi
akademik dan kompetensi guru.
6. Penilaian Atasan Langsung
23. Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam
pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang
mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, baik
tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun
internasional.
Dokumen prestasi akademik dan/atau karya monumental dapat
berupa sertifikat, piagam penghargaan, buku, dan artikel/makalah.
Prestasi akademik dapat berbentuk:
Lomba karya akademik
Sertifikat keahlian/jeterampilan
Karya tulis (buku, artikel)
Karya monumental adalah suatu karya hasil usaha kreatif dalam
bidang pendidikan yang dilandasi oleh pengalaman dan penghayatan
dengan melibatkan cipta, rasa, dan karsa yang mendapat pengakuan
masyarakat pada suatu tempat dan kurun waktu tertentu (karya
teknologi tepat guna atau karya seni).
7. Prestasi Akademik dan/atau Karya Monumental
24. Rambu-Rambu
Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM)
1. PKM dilaksanakan oleh peserta yang sudah lulus UTF.
2. PKM dilaksanakan di sekolah di tempat guru bertugas.
3. Beban belajar PKM 14 SKS dengan durasi waktu 60 hari, dengan
ekivalen waktu 10 jam perhari.
4. Supervisi dilakukan sebanyak 2 kali oleh guru inti atau pengawas/kepala
sekolah yang ditunjuk.
5. Peserta PKM wajib melaksanakan dan membuat laporan Penelitian
Tindakan Kelas/PTBK/PTTIK yang disahkan oleh kepala sekolah dan
dipublikasikan di perpustakaan/ruang baca sekolah.
6. Uji kinerja dilaksanakan di akhir PKM oleh Asesor LPTK Penyelenggara
dan guru inti (supervisor setempat), peserta wajib menyerahkan
perangkat pembelajaran sebelum uji kinerja.
7. Peserta yang belum lulus ujian kinerja, diberikan kesempatan menempuh
ujian ulang maksimum dua kali.
8. Peserta wajib menyusun laporan akhir PKM sesuai dengan format dan
waktu yang ditentukan.
25. No. Kegiatan Bobot Kerangan sks
1.
Persiapan dan eksplorasi
sumber belajar
4 sks (4 sks x 16 TM x 160 menit)/600 = 17 hari
2.
Implementasi hasil workshop ke
dalam pembelajaran
8 sks (8 sks x 16 TM x 160 menit)/600 = 34 hari
3.
Kegiatan persekolahan lainnya
(misal ekstra kurikuler, evauasi
diri sekolah, pembinaan budaya
sekolah)
1 sks (1 sks x 16 TM x 160 menit)/600 = 4,5 hari
4. Penyusunan laporan hasil PTK 1 sks (1 sks x 16 TM x 160 menit)/600 = 4,5 hari
Jumlah 14 sks (14 sks x 16 TM x 160 menit)/600 = 60 hari
Rincian kegiatan dan bobot sks PKM
26. Jadwal Persiapan dan Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan Tahun 2014-2015
•Penyempurnaan Perangkat PPG
•Penyusunan Pedoman Pelaksanaan UKA
2015
AgstFeb JuniMaret AprilJan Mei Juli Sept Okt Nov Des
Pelaksanaan Workshop
•Penilaian RPL
•Workshop Pengembangan Pembelajaran
•Peer-teaching
•Ujian Tulis Formatif
•Ujian Ulang 1 dan 2
Laporan
kelulusan
•Persiapan UKA
•Koordinasi Pelaksanaan UKA
•Pelaksanaan UKA
•Penetapan Peserta PPG
•Sosialisasi PPG ke LPTK
•Koordinasi Pelaksanaan PPG dgn LPTK
•Penyegaran Asesor PPG
PKM + Ujian Kinerja & Tulis
Peserta Menyusun RPL
Okt Nov Des
2014
•Penyusunan Perangkat PPG dan
Pedoman Penetapan Peserta
•Pengembangan Soal UKA
•Rancangan LPTK Penyelenggara
•Penyusunan Permendikbud
26