1. Satu hari, Plato bertanya pada gurunya,
"Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"
Prof Dwi
2. Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali,
kemudian ambillah satu saja ranting.
Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap
paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"
3.
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan
tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun
ranting?"
4. Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat
berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik).
Sebenarnya aku telah menemukan
yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih
menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.
5. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi,
baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan
kemudian tak sebagus ranting yang tadi,
jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya
"Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
6. Di hari yang lain, Plato bertanya lagi
pada gurunya,
"Apa itu perkawinan?
Bagaimana saya bisa
menemukannya?"
7. Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang
subur didepan sana.
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali
(menoleh)
dan kamu hanya boleh menebang satu
pohon saja.
Dan tebanglah jika kamu menemukan
pohon yang
paling tinggi, karena artinya kamu telah
menemukan apa itu perkawinan"
8. Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan
pengalamanku sebelumnya, setelah
menjelajah hampir setengah hutan, ternyata
aku kembali dengan tangan kosong.
Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan
kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi
kuputuskan untuk menebangnya dan
membawanya kesini.
Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk
mendapatkannya“
Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah
perkawinan"
9.
Cinta itu semakin dicari, maka semakin
tidak ditemukan.
Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika
dapat menahan keinginan dan
harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang
berlebih akan cinta, maka yang
didapat adalah kehampaan... tiada
sesuatupun yang didapat, dan tidak
dapat
dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar
mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
10. Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta.
Adalah proses mendapatkan
kesempatan,
ketika kamu mencari yang terbaik
diantara pilihan yang ada, maka akan
mengurangi kesempatan untuk
mendapatkannya,
Ketika kesempurnaan ingin kau
dapatkan, maka sia2lah waktumu
dalam mendapatkan
perkawinan itu, karena sebenarnya
kesempurnaan itu hampa adanya.