Tari untuk media pendidikan melibatkan proses kreatif yang dapat memacu kerja antara pikiran, perasaan dan tindakan. Tari dapat mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang. Rudolf Laban memperkenalkan tari pendidikan yang menekankan ekspresi diri dan kreativitas siswa. Melalui tari, siswa belajar memahami lingkungan sekitar dan mengekspresikannya lewat gerak
3. Definisi
Tari sebagai media pendidikan adalah melibatkan suatu proses kreatif
apresiatif yang dapat memacu kerja antara pikiran, perasaan dan tindakan.
Artinya tari diarahkan pada aspek kreasi melalui pengalaman.
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk
bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai
keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.
Tari pendidikan (educational dance) atau tari sebagai sarana pendidikan.
Pencetus tari pendidikan adalah Rudolf Laban. Tari pendidikan dikenal juga
dengan istilah exspressive dance dan creative dance. Hal ini dikarenakan
bentuk tarian ini menekankan pada ekspresi diri peserta didik dan menekankan
pada metode kreatif (khususnya proses kreatif). Metode ini sering juga disebut
dengan metode creative movement, yaitu suatu model pembelajaran tari yang
menekankan kepada kebebasan gerak pribadi yang menggunakan gerak yang
universal ( gerak keseharian seperti berjalan, berguling, berlari dan
sebagainya), dalam aktivitas belajar menari dirumah/keluarga, kelompok
bermain, sekolah dan sebagainya. Metode dan model pembelajaran tari ini
secara luas dapat juga digunakan untuk anak, remaja dan orang dewasa.
4. Ekpresi tersebut bersumber dari kehidupan nyata di sekitar diri
peserta didik. Dengan demikian, tari dengan materi dasar gerak,
merupakan salah satu kegiatan yang langsung berhubungan dengan
kegiatan sehari-hari. Melalui stimulasi pancainderanya peserta didik
belajar memahami semua kejadian di sekitar dirinya dan belajar
mengekspresikannya melalui gerak tubuhnya baik dengan proses imitasi
tidak langsung maupun melalui proses eksplorasi, maupun elaborasi,
kemudian menyusunnya menjadi sebuah karya tari. Hal ini sesuai
dengan cara pandang dan aplikasi teori konstruktivisme, dimana peserta
didik diberi kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri
melalui pengalaman belajarnya.
5. Ciri-Ciri Tari
• Bersifat sederhana
• Bersifat maknawi dan bertema, maksudnya tiap gerak
mengandung arti dan tujuan tertentu.
• Gerakkan menirukan gerak keseharian orang-orang sekitar,
kehidupan alam dan juga makhluk hidup
• Pola-pola gerak lebih bebas
• Gerakkan tari lebih bersemangat
• Jumlah penari tergantung suasana
• Biasanya tari untuk media pendidikan diterapkan untuk anak-
anak pendidikan usia dini (TK/PAUD) atau SD
• Tari media untuk pendidikan bersifat tari kreasi
• Berdampak positif untuk karakteristik anak/peserta didik