SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
PENYAKIT PADA UNGGAS 
YANG DISEBABKAN OLEH 
JAMUR
DISUSUN OLEH : 
Kelompok IIA 
• Yogo Prapto 
Widodo 
• Ema Siti Marfuah 
• Eko 
• Tantri Widodo 
• M. Yunus 
• Marisha Pratiwi 
• M. Iqbal 
• Arditya Febrilianto 
• Dewi Irianingsih 
• RahmatW
ASPERGILLOSIS 
(BROODER PNEUMONIA, MYCOTIC 
PNEUMONIA ATAU FUNGAL 
PNEUMONIA)
Histori dan Sumber Penyakit 
Aspergillosis didefinisikan sebagai suatu kondisi penyakit/ infeksi yang 
disebabkan oleh sejenis jamur, yaitu Aspergillus. 
Pada berbagai diagnosis Aspergillosis dilapangan komposisinya 
hampir bisa diprediksikan A.fumigatus adalah yang terbanyak (60- 
70%) diikuti A.flavus dan A.niger. 
Meskipun kadang-kadang dijumpai pula species lain seperti 
A.nidulans, A.versicolor dan A.terreus. 
Keberadaannya sering dijumpai di tanah, material organik (bahan-bahan 
yang kaya unsur karbon – sampah, kompos, sekam dsb), 
berbagai biji-bijian seperti jagung, kacang-kacangan ataupun beras.
Penyakit ini menyerang secara sistemik, 
yang berarti menyerang di dalam tubuh 
ternak dan dapat menyebar ke seluruh 
bagian tubuh. Unggas yang rentan antara 
lain : ayam, kalkun, itik, angsa dan 
berbagai jenis unggas, burung liar serta 
burung-burung dalam sangkar, seperti : 
kenari, parkit, kakak tua, nuri dan camar.
Histori dan Sumber Penyakit 
(Lanjutan..... 
• Kejadian penyakit ini tersebar diseluruh dunia tetapi 
kasusnya lebih sering didiagnosis di negara-negara 
tropis terutama pada saat cuaca panas dan lembab. 
• Perkembangan spora jamur sangat didukung dengan 
kondisi lingkungan, pada situasi dimana faktor-faktor 
lingkup disekitarnya banyak dijumpai material yang 
mendukung maka spora tsb. akan dengan mudah 
mengkontaminasi. Baik terbawa oleh angin kemudian 
terhirup oleh anak ayam ataupun mengkonsumsi pakan 
yang telah tercemar.
• Sarang A. fumigatus yang sedang bersporulasi tampak 
berwarna biru kehijau hijauan yang sering 
mengkontaminasi pakan ternak, litter, tempat pakan dan 
minum. 
• Koloni A. flavus tampak hijau kekuningan, koloni A. niger 
berwarna hitam, A. Nodulans berwarna hijau dan A. terreus 
berwarna kecoklatan. 
• Faktor-faktor predisposisi yang memudahkan serangan 
Aspergillus, antara lain :populasi yang terlalu padat, 
ventilasi jelek, cuaca buruk, stres akibat pengangkutan 
ataupindah ternak.
Aspergillosis di Hatchery 
• Pada lingkup hatchery, mempunyai prevalensi yang amat 
tinggi terhadap infeksi Aspergillosis 
• Mekanisme infeksi aspergillus dapat dijelaskan sebagai 
berikut : mucus (lender) yang mengisi lubang pori-pori kulit 
telur menjadi permeable (mudah berdifusi dengan air), 
spora jamur menyelusup melalui pori-pori dan mulai 
tumbuh serta berkembang di selaput telur yang akan 
membunuh embryo. Selanjutnya berkembang dalam putih 
telur. Waktu pengeraman sampai terjadinya penyakit 
diperkirakan 8-12 hari. Sedangkan dalam incubator, telur 
yang berembrio terinfeksi jamur pada 6 hari setelah 
tercemari oleh telur-telur retak yang berada disekitarnya. 
Angka mortalitas paling tinggi biasanya setelah 16 hari 
inkubasi.
Aspergillosis Akut 
pada Anak Ayam 
Sangat umum jika kita 
menemukan doc terinfeksi 
segera setelah penetasan. 
Selama periode hatching, 
hatching cabinet dapat 
terkontaminasi berat dengan 
spora yang akan terhirup oleh 
doc yang baru menetas. Hal 
serupa bisa terjadi jika ada telur 
pecah. Atau juga sewaktu masih 
didalam box , alas dari serbuk 
gergajian, litter, sisasisa 
makanan. Temperatur doc masih 
rendah untuk melawannya 
disamping silia pada sistim 
pernafasannya juga belum 
berkembang. 
Gb. Doc terindikasi Aspergillosis akut
Aspergillosis 
pada Ayam 
Secara klinis ayam yang terinfeksi menunjukkan 
gejala kesulitan bernafas dan harus menjulurkan 
lehernya untuk mendapatkan oksigen yang cukup. 
Dari nekropsi memperlihatkan sekumpulan 
perkejuan jamur berwarna kuning pada trakea, 
kantong hawa dan paru-paru. Gejala gangguan 
sistim syaraf pusat terlihat jika jamur sudah 
mencapai aliran darah dan dipompakan ke otak. 
Ayam dengan gejala ini umumnya mengalami 
kesulitan berjalan. 
Sedangkan pada ayam yang terinfeksi secara 
subklinis tidak menunjukkan gejala, tetapi 
mengalami penurunan berat badan, peningkatan 
feed conversion, mengurangi reaksi vaksin, 
meningkatkan pengafkiran atau kombinasi dari 
masalah diatas. 
Gb. Paru-paru yang terinfeksi 
Aspergillus
Gejala Klinis 
ayam muda (akut) 
• nampak megap-megap, 
• mengantuk, 
• tidak bergairah, 
• malas, 
• bulu berdiri, 
• dan bergerombol, 
• rasa haus yang meningkat, 
• kerdil dan 
• kadang terjadi kejang dan mati 
hal ini karena jamur menyebar ke 
otak dan menyebabkan 
kelumpuhan atau menimbulkan 
gejala serangan saraf. 
ayam dewasa (kronis) 
• nampak kehilangan nafsu makan, 
• bersin, 
• batuk, 
• menjadi kurus, 
• anemia, 
• feses berwarna kuning, 
• ngorok (mendengkur), 
• menciap dan paruh terbuka, 
• jengger menjadi gelap dan mengkerut, 
• pial berwarna kebiruan. 
• Pada saat jamur berhasil menyerang induk 
semang akan terjadi radang, kematian 
jaringan dan pembentukan nodula 
berupa tuberkel. Nodula dapat sebesar 
kacang hijau dan ditemukan di paru-paru, 
trachea, bronki, kantung 
udara, peritoneum dan alat-alat lain di 
rongga perut.
Cara Penularan 
Penularan penyakit terjadi akibat menghirup sejumlah 
spora Aspergillus yang berasal dari pakan atau litter. 
Kejadian Aspergilosis di mesin penetasan merupakan 
indikasi tingkat sanitasi dan menejemen suatu 
perusahaan pembibitan. Aspergillus bisa menembus 
kulit telur, terutama telur yang kotor apalagi retak, 
sehingga terjadi kematian embrio saat umur16 hari 
inkubasi atau jika berhasil menetas, maka akan 
menghasilkan DOC yang lemah dengan paru-paru dan 
kantung udara terinfeksi Aspergillus. DOC yang 
demikian menderita brooderpneumonia. Tingkat 
kematian DOC rata-rata sebesar 5 – 10%, tingkat 
kematian tertinggi adalah 30%.
Perubahan 
Pasca Mati 
Ditemukan benjolan-benjolan atau sarang 
perkejuan berwarna kuning sampai abuabu dalam 
Trakhea, paru-paru, kantong hawa dan 
tenggorokan. Sering juga ditemukan dalam perut, 
hati dan bagian tubuh yang lain.
Pencegahan 
• Disiplin dalam tatalaksana pemeliharaan, 
sanitasi mesin tetas dan mementingkan 
higyene merupakan upaya pencegahan yang 
harus diperhatikan. 
• Pencegahan penyakit biasanya dengan 
mencegah penggunaan litter, pakan dan 
segala sesuatu yang berhubungan dengan 
ayam terhindar dari kontaminasi jamur.
Pengobatan 
• Tindakan pengobatan yang bisa dilakukan adalah 
pemberian Fungisidin, dapat diberikan secara 
aerosol, melalui penyemprotan dengan sprayer 
atau pemberian Thiabendazole 0,2% per oral 
melalui pakan. 
• Obat yang efektif untuk memberantas jamur 
adalah pemberian fungistat (mikostatin, Na atau 
Ca propionat, gentian violet) bersama dengan 
ransum. Namun jika ayam sudah terserang jamur 
dianjurkan untuk dimusnahkan.
SEKIAN 
TERIMAKASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Up3m E
Up3m EUp3m E
Up3m E
 
Parasit pada unggas.
Parasit pada unggas.Parasit pada unggas.
Parasit pada unggas.
 
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
Penyakit Penyakit pada Ternak di Indonesia 2015
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
 
Avian ectoparasites
Avian ectoparasitesAvian ectoparasites
Avian ectoparasites
 
Buku penyakit ternak
Buku penyakit ternakBuku penyakit ternak
Buku penyakit ternak
 
Penyakit Pullorum.
Penyakit Pullorum.Penyakit Pullorum.
Penyakit Pullorum.
 
Jaringan 1 converted
Jaringan 1 convertedJaringan 1 converted
Jaringan 1 converted
 
Makalah Pullorum
Makalah PullorumMakalah Pullorum
Makalah Pullorum
 
Toxoplasmosis1
Toxoplasmosis1Toxoplasmosis1
Toxoplasmosis1
 
@amiazmie
@amiazmie@amiazmie
@amiazmie
 
Toksoplasmosis
ToksoplasmosisToksoplasmosis
Toksoplasmosis
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
 
Helmintologi tm8
Helmintologi tm8Helmintologi tm8
Helmintologi tm8
 
paragonium westermani
paragonium westermaniparagonium westermani
paragonium westermani
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularis
 

Similar a Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.

Similar a Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur. (20)

Cacing Gelang
Cacing GelangCacing Gelang
Cacing Gelang
 
ancylostama duodenale .ppt
ancylostama duodenale .pptancylostama duodenale .ppt
ancylostama duodenale .ppt
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptxKuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umumRingkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
Ringkasan singkat-soal-soal-biologi-umum
 
Trematoda paru
Trematoda paruTrematoda paru
Trematoda paru
 
Cacing
CacingCacing
Cacing
 
Thrichuris trichiura
Thrichuris trichiuraThrichuris trichiura
Thrichuris trichiura
 
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdfv,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
v,jhhghv,jhghfmghfm32Penyakit gmhgfmPada Unggas (Ayam).pdf
 
nematoda usus
nematoda ususnematoda usus
nematoda usus
 
Flu babi & flu burung
Flu babi & flu burungFlu babi & flu burung
Flu babi & flu burung
 
3. helminthes
3. helminthes3. helminthes
3. helminthes
 
Ndv
NdvNdv
Ndv
 
Ankilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasisAnkilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasis
 
FOWL CHOLERA dan CORIZA
FOWL CHOLERA dan CORIZAFOWL CHOLERA dan CORIZA
FOWL CHOLERA dan CORIZA
 
Ndv embrio
Ndv embrioNdv embrio
Ndv embrio
 
Insecta class.pptx
Insecta class.pptxInsecta class.pptx
Insecta class.pptx
 
Trematoda usus
Trematoda ususTrematoda usus
Trematoda usus
 
Gj
GjGj
Gj
 

Más de Yusuf Ahmad

Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingYusuf Ahmad
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangYusuf Ahmad
 
Statistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensiStatistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensiYusuf Ahmad
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiYusuf Ahmad
 
Mikrobiologi Peternakan
Mikrobiologi PeternakanMikrobiologi Peternakan
Mikrobiologi PeternakanYusuf Ahmad
 
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakanaplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakanYusuf Ahmad
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaYusuf Ahmad
 
Nutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikrobaNutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikrobaYusuf Ahmad
 
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeMikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeYusuf Ahmad
 
Dasar-dasar mikrobiologi
Dasar-dasar mikrobiologiDasar-dasar mikrobiologi
Dasar-dasar mikrobiologiYusuf Ahmad
 
Kuliah kewirausahaan 3
Kuliah kewirausahaan 3Kuliah kewirausahaan 3
Kuliah kewirausahaan 3Yusuf Ahmad
 
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganKuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganYusuf Ahmad
 
Kuliah Kewirausahaan
Kuliah KewirausahaanKuliah Kewirausahaan
Kuliah KewirausahaanYusuf Ahmad
 
Lingkungan biotik
Lingkungan biotikLingkungan biotik
Lingkungan biotikYusuf Ahmad
 
Fotosintesis Tanaman
Fotosintesis TanamanFotosintesis Tanaman
Fotosintesis TanamanYusuf Ahmad
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman PakanYusuf Ahmad
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanYusuf Ahmad
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanYusuf Ahmad
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanYusuf Ahmad
 

Más de Yusuf Ahmad (20)

Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambing
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
Statistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensiStatistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensi
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
 
Mikrobiologi Peternakan
Mikrobiologi PeternakanMikrobiologi Peternakan
Mikrobiologi Peternakan
 
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakanaplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
 
Nutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikrobaNutrisi dan medium kultur mikroba
Nutrisi dan medium kultur mikroba
 
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeMikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
 
Dasar-dasar mikrobiologi
Dasar-dasar mikrobiologiDasar-dasar mikrobiologi
Dasar-dasar mikrobiologi
 
Kuliah kewirausahaan 3
Kuliah kewirausahaan 3Kuliah kewirausahaan 3
Kuliah kewirausahaan 3
 
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuanganKuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
Kuliah Kewirausahaan 2 - Manajemen keuangan
 
Kuliah Kewirausahaan
Kuliah KewirausahaanKuliah Kewirausahaan
Kuliah Kewirausahaan
 
Lingkungan biotik
Lingkungan biotikLingkungan biotik
Lingkungan biotik
 
Fotosintesis Tanaman
Fotosintesis TanamanFotosintesis Tanaman
Fotosintesis Tanaman
 
Budidaya rumput
Budidaya rumputBudidaya rumput
Budidaya rumput
 
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakanpendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
pendahuluan Ilmu Tanaman Pakan
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Ekologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakanEkologi tanaman pakan
Ekologi tanaman pakan
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan Pakan
 

Último

power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxIPutuSuwitra1
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikajoey552517
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfMarisaRintania
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxfais1231
 
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxfais1231
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steriljoey552517
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 

Último (13)

power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
 
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
 

Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur.

  • 1. PENYAKIT PADA UNGGAS YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR
  • 2. DISUSUN OLEH : Kelompok IIA • Yogo Prapto Widodo • Ema Siti Marfuah • Eko • Tantri Widodo • M. Yunus • Marisha Pratiwi • M. Iqbal • Arditya Febrilianto • Dewi Irianingsih • RahmatW
  • 3. ASPERGILLOSIS (BROODER PNEUMONIA, MYCOTIC PNEUMONIA ATAU FUNGAL PNEUMONIA)
  • 4. Histori dan Sumber Penyakit Aspergillosis didefinisikan sebagai suatu kondisi penyakit/ infeksi yang disebabkan oleh sejenis jamur, yaitu Aspergillus. Pada berbagai diagnosis Aspergillosis dilapangan komposisinya hampir bisa diprediksikan A.fumigatus adalah yang terbanyak (60- 70%) diikuti A.flavus dan A.niger. Meskipun kadang-kadang dijumpai pula species lain seperti A.nidulans, A.versicolor dan A.terreus. Keberadaannya sering dijumpai di tanah, material organik (bahan-bahan yang kaya unsur karbon – sampah, kompos, sekam dsb), berbagai biji-bijian seperti jagung, kacang-kacangan ataupun beras.
  • 5. Penyakit ini menyerang secara sistemik, yang berarti menyerang di dalam tubuh ternak dan dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh. Unggas yang rentan antara lain : ayam, kalkun, itik, angsa dan berbagai jenis unggas, burung liar serta burung-burung dalam sangkar, seperti : kenari, parkit, kakak tua, nuri dan camar.
  • 6. Histori dan Sumber Penyakit (Lanjutan..... • Kejadian penyakit ini tersebar diseluruh dunia tetapi kasusnya lebih sering didiagnosis di negara-negara tropis terutama pada saat cuaca panas dan lembab. • Perkembangan spora jamur sangat didukung dengan kondisi lingkungan, pada situasi dimana faktor-faktor lingkup disekitarnya banyak dijumpai material yang mendukung maka spora tsb. akan dengan mudah mengkontaminasi. Baik terbawa oleh angin kemudian terhirup oleh anak ayam ataupun mengkonsumsi pakan yang telah tercemar.
  • 7. • Sarang A. fumigatus yang sedang bersporulasi tampak berwarna biru kehijau hijauan yang sering mengkontaminasi pakan ternak, litter, tempat pakan dan minum. • Koloni A. flavus tampak hijau kekuningan, koloni A. niger berwarna hitam, A. Nodulans berwarna hijau dan A. terreus berwarna kecoklatan. • Faktor-faktor predisposisi yang memudahkan serangan Aspergillus, antara lain :populasi yang terlalu padat, ventilasi jelek, cuaca buruk, stres akibat pengangkutan ataupindah ternak.
  • 8. Aspergillosis di Hatchery • Pada lingkup hatchery, mempunyai prevalensi yang amat tinggi terhadap infeksi Aspergillosis • Mekanisme infeksi aspergillus dapat dijelaskan sebagai berikut : mucus (lender) yang mengisi lubang pori-pori kulit telur menjadi permeable (mudah berdifusi dengan air), spora jamur menyelusup melalui pori-pori dan mulai tumbuh serta berkembang di selaput telur yang akan membunuh embryo. Selanjutnya berkembang dalam putih telur. Waktu pengeraman sampai terjadinya penyakit diperkirakan 8-12 hari. Sedangkan dalam incubator, telur yang berembrio terinfeksi jamur pada 6 hari setelah tercemari oleh telur-telur retak yang berada disekitarnya. Angka mortalitas paling tinggi biasanya setelah 16 hari inkubasi.
  • 9. Aspergillosis Akut pada Anak Ayam Sangat umum jika kita menemukan doc terinfeksi segera setelah penetasan. Selama periode hatching, hatching cabinet dapat terkontaminasi berat dengan spora yang akan terhirup oleh doc yang baru menetas. Hal serupa bisa terjadi jika ada telur pecah. Atau juga sewaktu masih didalam box , alas dari serbuk gergajian, litter, sisasisa makanan. Temperatur doc masih rendah untuk melawannya disamping silia pada sistim pernafasannya juga belum berkembang. Gb. Doc terindikasi Aspergillosis akut
  • 10. Aspergillosis pada Ayam Secara klinis ayam yang terinfeksi menunjukkan gejala kesulitan bernafas dan harus menjulurkan lehernya untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Dari nekropsi memperlihatkan sekumpulan perkejuan jamur berwarna kuning pada trakea, kantong hawa dan paru-paru. Gejala gangguan sistim syaraf pusat terlihat jika jamur sudah mencapai aliran darah dan dipompakan ke otak. Ayam dengan gejala ini umumnya mengalami kesulitan berjalan. Sedangkan pada ayam yang terinfeksi secara subklinis tidak menunjukkan gejala, tetapi mengalami penurunan berat badan, peningkatan feed conversion, mengurangi reaksi vaksin, meningkatkan pengafkiran atau kombinasi dari masalah diatas. Gb. Paru-paru yang terinfeksi Aspergillus
  • 11. Gejala Klinis ayam muda (akut) • nampak megap-megap, • mengantuk, • tidak bergairah, • malas, • bulu berdiri, • dan bergerombol, • rasa haus yang meningkat, • kerdil dan • kadang terjadi kejang dan mati hal ini karena jamur menyebar ke otak dan menyebabkan kelumpuhan atau menimbulkan gejala serangan saraf. ayam dewasa (kronis) • nampak kehilangan nafsu makan, • bersin, • batuk, • menjadi kurus, • anemia, • feses berwarna kuning, • ngorok (mendengkur), • menciap dan paruh terbuka, • jengger menjadi gelap dan mengkerut, • pial berwarna kebiruan. • Pada saat jamur berhasil menyerang induk semang akan terjadi radang, kematian jaringan dan pembentukan nodula berupa tuberkel. Nodula dapat sebesar kacang hijau dan ditemukan di paru-paru, trachea, bronki, kantung udara, peritoneum dan alat-alat lain di rongga perut.
  • 12. Cara Penularan Penularan penyakit terjadi akibat menghirup sejumlah spora Aspergillus yang berasal dari pakan atau litter. Kejadian Aspergilosis di mesin penetasan merupakan indikasi tingkat sanitasi dan menejemen suatu perusahaan pembibitan. Aspergillus bisa menembus kulit telur, terutama telur yang kotor apalagi retak, sehingga terjadi kematian embrio saat umur16 hari inkubasi atau jika berhasil menetas, maka akan menghasilkan DOC yang lemah dengan paru-paru dan kantung udara terinfeksi Aspergillus. DOC yang demikian menderita brooderpneumonia. Tingkat kematian DOC rata-rata sebesar 5 – 10%, tingkat kematian tertinggi adalah 30%.
  • 13. Perubahan Pasca Mati Ditemukan benjolan-benjolan atau sarang perkejuan berwarna kuning sampai abuabu dalam Trakhea, paru-paru, kantong hawa dan tenggorokan. Sering juga ditemukan dalam perut, hati dan bagian tubuh yang lain.
  • 14. Pencegahan • Disiplin dalam tatalaksana pemeliharaan, sanitasi mesin tetas dan mementingkan higyene merupakan upaya pencegahan yang harus diperhatikan. • Pencegahan penyakit biasanya dengan mencegah penggunaan litter, pakan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ayam terhindar dari kontaminasi jamur.
  • 15. Pengobatan • Tindakan pengobatan yang bisa dilakukan adalah pemberian Fungisidin, dapat diberikan secara aerosol, melalui penyemprotan dengan sprayer atau pemberian Thiabendazole 0,2% per oral melalui pakan. • Obat yang efektif untuk memberantas jamur adalah pemberian fungistat (mikostatin, Na atau Ca propionat, gentian violet) bersama dengan ransum. Namun jika ayam sudah terserang jamur dianjurkan untuk dimusnahkan.