Penelitian terkait menggunakan metode fuzzy AHP untuk seleksi karyawan dengan mempertimbangkan faktor subjektif. Fuzzy AHP dapat menangani ketidakpastian dan subyektivitas dalam penilaian kriteria. Hasil studi menunjukkan fuzzy AHP lebih baik dari AHP konvensional karena mampu mengakomodasi nilai tidak pasti.
1. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 StudiPustaka
2.1.1 SistemPendukungKeputusan
SistemPendukungKeputusan / Desecion Support System (DSS)
secaraumumdidefinisikansebagaisebuahsistem yang
mampumemeberikankemampuanpemecahanmasalahmaupunkemampuanpe
ngkomunikasionuntukmasalah semi terstruktur.
Padadasarnyapengambilankeputusanadalahsuatupendekatansistemati
ssuatumasalahdenganpengumpulanfakta, penentuan yang
matangdanalternatif yang dihadapi, danpengambilantindakan yang
menerutperhitunganmerupakantindakan yang paling
tepat.SistemPendukungKeputusanmerupakansuatusisteminteraktif, yang
membantupengambilankeputusanmelaluipenggunaan data dan model-model
keputusanuntukmemecahkanmasalah-masalahkeputusan yang bersifat semi
terstrukturdantidakterstruktur. (Man & Watson,(dalamZainalArifin)).
AdapunpengertianlaindariSistemPendukungKeputusanadalahsistemk
omputer yang mengolah data menjadiinformasiuntukmengambilkeputusan
semi – tersturktur yang spesifik (Wikipedia Indonesia, 2007).
BerdasarkanuraiandiatasdapatdisimpulkanbahwaSistemPendukungK
eputusan (SPK) adalahsistem yang
2. dapatmembantukinerjadalammenyelsaikansuatumasalahsebagaipenunjangpe
ngambilankeputusan yang akan di ambil.
2.1.2 Pengertian PHP
PHP adalah salah satu program skrip yang dirancang untuk
membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari browser, program yang
ditulis dengan PHP akan di-diparsing didalam web server oleh interpreter
PHPdan diterjemhkan kedalam dokumen html, yang selanjutnya akan
ditampilkan kembali ke web browser.
2.1.3 Analisis AHP
Analytical Hierarchy Process merupakan suatu model pendukung
keputusan yang di kembangkan oleh Thomas L. Saaty. AHP menguraikan
masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu
hierarchy.
Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu
alternatif. peralatan utama AHP adalah sebuah fungsional dengan inout
utamanya persepsi manusia. keberadaan hierarchy memnungkinkan di
pecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub - sub
masalaah, lalu munculnya suatu bentuk hierarki .(Kusrini, (dalam Zainal
Arifin)).
Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional
dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Jadi perbedaan yang
3. mencolok model AHP dengan model lainnya terletak pada jenis
inputnya.
Terdapat 4 aksioma-aksioma yang terkandung dalam model AHP.
1. Reciprocal Comparison artinya pengambilan keputusan harus
dapat memuat perbandingan dan menyatakan preferensinya.
Prefesensi tersebut harus memenuhi syarat resiprokal yaitu apabila
A lebih disukai daripada B dengan skala x, maka B lebih disukai
daripada A dengan skala 1/x
2. Homogenity artinya preferensi seseorang harus dapat dinyatakan
dalam skala terbatas ataudengan kata lain elemen-
elemennya dapat dibandingkan satu sama lainnya. Kalau aksioma
ini tidak dipenuhi maka elemen- elemen yang dibandingkan
tersebut tidak homogen dan harus dibentuk cluster (kelompok
elemen) yang baru
3. Independence artinya preferensi dinyatakan dengan
mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh
alternatif-alternatif yang ada melainkan oleh objektif
keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa pola ketergantungan dalam
AHP adalah searah, maksudnya perbandingan antara elemen-
elemen dalam satu tingkat dipengaruhi atau tergantung oleh
elemen- elemen pada tingkat diatasnya
4. Expectation artinya untuk tujuan pengambil keputusan. Struktur
hirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi
maka pengambil keputusan tidak memakai seluruh kriteria atau
4. objectif yang tersedia atau diperlukan sehingga keputusan yang
diambil dianggap tidak lengkap.
2.1.4 Metode Berorientasi Obyek
Metode berorientasi obyek (object oriented method) merupakan
suatu cara pengembangan perangkat lunak dan sistem informasi
berdasarkan abstraksi obyek-obyek yang ada di dunia nyata.
Metode ini dipercaya memungkinkan para pengembang sistem
informasi untuk menyederhanakan dan menyingkat waktu yang diperlukan
untuk pengembangan sistem informasi, terutama dalam pemakaian kembali
komponen-komponen perangkat lunak.
2.1.5 Unified Modeling Language
Banyaknya alat bantu yang dapat digunakan dalam analisis dan
desain berorientasi obyek menyebabkan munculnya ketidakjelasan alat
bantu apa yang paling unggul. Para pengguna harus memilih diantara
bahasa pemodelan dan alat bantu pemodelan yang beragam. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka Object Management Group (OMG)
kemudian mengeluarkan UML, dimana dengan adanya UML ini diharapkan
dapat mengurangi kekacauan dalam bahasa pemodelan yang selama ini
terjadi dalam lingkugan industri perangkat lunak (Suhendar, 2002).
UML merupakan gabungan dari Booch, OMT, OOSE dengan
membuang elemen-elemen yang tidak praktis, ditambah dengan elemen-
elemen lain yang lebih efektif dan elemen-elemen baru yang belum ada
5. pada metode terdahulu, sehingga UML lebih ekspresif dan seragam
daripada metode lainnya (Suhendar, 2002).
Menurut Suhendar (2002) untuk membuat suatu model, UML
memiliki diagram grafis sebagai berikut:
a. Diagram use case
Diagram use case menjelaskan manfaat sistem jika dilihat
menurut pandangan orang yang berada diluar sistem (aktor).
Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas
dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar.
b. Diagram class
Diagram class menggambarkan seluruh class yang terlibat dalam
sebuah perangkat lunak. Diagram ini menggambarkan seluruh
atribut dan operasi suatu class beserta hubungannya dengan class
lainnya.
c. Diagram aktivitas
Diagram aktivitas adalah diagram flowchart yang
disempurnakan. Diagram aktivitas menggambarkan operasi pada
suatu Obyek atau proses pada sebuah organisasi. Kelebihan
diagram aktivitas dibandingkan dengan diagram flowchart
adalah adanya dukungan konkurensi (pelaksanaan aktivitas
secara bersamaan), pengiriman pesan dan swimlane
(pelaku/penanggung jawab aktivitas).
d. Diagram interaksi
6. Diagram interaksi menggambarkan interaksi antar Obyek dalam
sebuah urutan waktu. Nama asli diagram interaksi dalam UML
adalah sequence diagram, namun diterjemahkan sebagai diagram
interaksi agar lebih tepat.
e. Diagram kolaborasi
Diagram kolaborasi merupakan sebuah cara alternatif dalam
menggambarkan interaksi antar obyek. Tipe diagram ini
menekankan pada hubungan (relationship) antar obyek,
sedangkan sequence diagram lebih menekankan pada urutan
kejadian. Dalam satu diagram kolaborasi terdapat beberapa
obyek, link, dan message. Diagram kolaborasi digunakan
sebagai alat untuk menggambarkan interaksi yang
mengungkapkan keputusan mengenai perilaku sistem.
f. Diagram keadaan
Diagram ini memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state) yang
dilalui sebuah obyek, kejadian yang menyebabkan transisi dari
satu state atau aktivitas kepada yang lainnya, dan aksi yang
menyebabkan perubahan satu state atau aktivitas.
g. Diagram komponen
Diagram komponen menggambarkan alokasi semua kelas dan
obyek kedalam komponen-komponen dalam desain fisik sistem
software. Diagram ini memperlihatkan pengaturan dan
kebergantungan antara komponen-komponen software, seperti
soure code, binary code dan komponen tereksekusi.
7. h. Deployment diagram
Diagram deployment menggambarkan bagaimana konfigurasi
perangkat keras dimana sistem akan diinstalasikan. Diagram ini
memberi simbol untuk segala bentuk perangkat keras, seperti:
komputer, printer, router, hub, jaringan, dan sebagainya.
Synthesize : menggabungkan beberapa literatur menjadi sebuah
ide.Analisis dan metode yang digunakan untuk penetian adalah analisis
AHP metode berorintasi objek karena dengan menggunakan analisis dan
metode ini lebih simpel dan sederhana serta dalam penelitian ini
menggunakan bahasa pemrograman php berbasis web.
2.3 Penelitian Terkait
Penelitian yang terkait dari penelitian ini adalah penelitian yang
sebelumnya di lakukan olehJani Rahardjo, I Nyoman Sutapa, dalam
penelitiannya yang berjudul”Aplikasi Fuzzy Analitical Hierarchy Prosses
Dalam Seleksi Karyawan”, dalam penelitian ini menggunakan AHP
metodenya fuzzy adalahangka -
angkaygdigunakanuntukmemecahkanmasalahdalampenyelaksiankaryawan.
Didalampenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP)
untukpengambilankeputusandenganbanyakkriteria yang bersifatsubjektif,
seringkaliseorangpengambilkeputusandihadapkanpadasuatupermasalahan
yang sulitdalampenentuanbobotsetiapkriteria. Untukmenanganikelemahan
AHP inidiperlukansuatumetode yang
8. lebihmemperhatikankeberadaankriteria-kriteria yang
bersifatsubjektiftersebut. Salah satumetodependekatan yang
seringdipakaiadalahkonsep fuzzy. Konsep fuzzy yang
dipakaidalampengembangan AHP iniadalah model Fuzzy AHP
denganpembobotan non- additive yang dikembangkanolehYudhistira, dkk.,
(2000).
Untukmemperjelaspenggunaan model Fuzzy AHP,
dalammakalahinidibahasmengenaiseleksikaryawan, dimanaalternatif–
alternatifkriteria yang adalebihbanyakbersifatsubjektif.
Disampingitujugaditampilkanhasilperhitungandengan AHP (Saaty,1990),
dengantujuanmembandingkanhasilnyadengan Fuzzy AHP.
Penerapan fuzzy AHP padaseleksikaryawanmemberikanhasil
yang berbedadengan AHP konvensional,
halinidikarenakanpadaperhitungan fuzzy AHP diperlukansuatunilai yang
tidakhanyasatutetapinilaioptimisdannilaipesimisdarisuatunilai pairwise
comparison. Nilai CR fuzzy AHP lebihkecildaripada AHP konvensional.
Fuzzy AHP
mempunyaikelebihanyaitutingkatsubyektifitasdaripengambilankeput
usandapatdiakomodasidankekurangandari fuzzy AHP
adalahperlunyainformasitambahanyaitunilaioptimistikdannilaipesimistik.