SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
OUTLINE
PERILAKU PEMILIH MASYARAKAT MELAYU PADA PEMILIHAN KEPALA
            DAERAH DI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2009
(Studi Pada Masyarakat Desa Negeri Baru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten
                                Ketapang)


                              Disusun Oleh:
                      Uti Muhammad Syafiuddin
                           NIM.E.02109018




                  JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

          FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITK

                   UNIVERSITAS TANJUNGPURA

                             PONTIANAK

                                  2012
1. Indikasi Permasalahan

       Indonesia merupakan negara yang menggunakan sistem demokrasi dimana rakyat

memiliki peranan penting didalam urusan negara. Menurut Larry dan March (1998:43)

Demokrasi merupakan kekuasaan rakyat berbentuk pemerintahan dengan semua tingkatan rakyat

ikut mengambil bagian dalam pemerintahan. Rakyat membuat kontrak sosial lewat

perwakilannya untuk mendelegasikan kekuasaannya kepada pemerintah. Pembuatan kontrak

sosial tersebut dilakukan melalui Pemilu (Pemilihan Umum) yakni sarana demokrasi yang

daripadanya dapat ditentukan siapa yang berhak menduduki kursi di lembaga politik negara

(legislatif dan eksekutif). Menurut Budiardjo, (1996:243) Pemilu dianggap sebagai lambang,

sekaligus tolak ukur, dari demokrasi. Dalam pemilu, rakyat yang telah memenuhi persyaratan

untuk memilih, secara bebas dan rahasia, menjatuhkan pilihannya pada figur yang dinilai sesuai

dengan aspirasinya.

       Dalam rangka pembagian kekuasaan negara serta membentuk proses demokratisasi yang

semakin solid dan berkembang maka dibentuk daerah-daerah yang bersifat otonom dengan

bentuk dan susunan pemerintahannya yang diatur dalam undang-undang. Menurut Agustino

(2006:12) Otonomi daerah merupakan bagian sistem politik yang diharapkan memberikan

peluang bagi warga negara untuk lebih mampu menyumbangkan daya kreativitasnya serta

pengharapan atas perbaikan kesejahteraan masyarakat (menjadi nyata) melalui pemrioritasan

pada pertumbuhan demi pertumbuhan itu sendiri.

       Otonomi daerah juga memberikan hak-hak politik bagi masyarakat daerah, salah satu

diantaranya adalah dengan melaksanakan pemilihan kepala daerah secara langsung atau Pilkada.

Menurut Madjid (2009:105) Dengan adanya pemilihan kepala daerah diharapkan dapat

menunjang tumbuhnya kekuatan-kekuatan baru yang pro-demokrasi di daerah. Pemerintah di
tingkat lokal akan semakin dekat dengan rakyat yang pada akhirnya akan menciptakan

akuntabilitas yang tinggi dan juga akan terciptanya respon yang baik dari Pemerintah terhadap

rakyatnya

       . Rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam politik, baik dalam memilih atau

dipilih. Setiap warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan politik. Warga

Negara berhak melakukan kegiatan secara bebas menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul

serta mempublikasikan informasi kepada publik. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan perilaku

politik. Menurut Budiarjo (2008:369) Perilaku politik dirumuskan sebagai kegiatan yang

berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik yang berkaitan dengan

sikap politik. Huntington dan Nelson (1994:116-127) mengatakan bahwa perilaku pemilih

mempunyai sifat berubah-ubah sesuai dengan selera yang melatar belakanginya. Dengan

demikian dapat diasumsikan bahwa para pemilih mempunyai latar belakang tertentu dalam

memberikan suaranya dalam Pemilu.

       Dari penjabaran diatas, apakah unsur-unsur psikologis masih menjadi faktor utama

perilaku pemilih masyarakat atau masyarakat menjatuhkan pilihan berdasarkan identifikasi calon

kandidat atau figur, atau pilihan masyarakat itu dipengaruhi oleh hal-hal lain. Untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut diperlukan suatu penelitian yang lebih mendalam. Untuk itulah

penulisan outline yang akan diteruskan menjadi judul skripsi tentang perilaku pemilih ini

dilakukan, terutama pada daerah yang mempunyai latar belakang sistem kekerabatan dan

kebudayaan yang kuat seperti di daerah Kertaton Gusti Muhammad Saunan tepatnya di

lingkungan, Desa Negeri Bru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang. Keraton Gusti

Muhammad Saunan merupakan basis kerajaan melayu yang ada diketapang. Sehingga ada yang
mengasumsikan perilaku pemilih di daerah ini lebih dekat dengan faktor sosiologis yang

menekankan pentingnya status sosial-ekonomi, agama, etnik, dan wilayah tempat tinggal.



2. Pembatasan Masalah

       Dalam penelitian ini penulis member batas terhadap permasalahan yang akan dibahas

untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas dan tidak menyimpang. Maka peneliti

membatasi masalah akan diteliti, yaitu :

   Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku pemilih dalam Pemilihan Kepala

     Daerah di Kabupaten Ketapang.

   Serta mencoba melihat fenomena-fenomena yang terjadi pada perilaku pemilih.




3. Tinjauan Pustaka

  Perilaku Politik

       Prilaku politik dirumuskan sebagai kegiatan yang berkenaan dengan proses pembuatan

dan pelaksanaan keputusan politik. Yang melakukan kegiatan adalah pemerintah dan

masyarakat. Menurut Rahman (2002:50) perilaku politik dapat diartikan sebagai keseluruhan

tingkah laku politik para aktor politik dan warga negara yang dalam manifestasi konkretnya telah

saling memiliki hubungan kultur politik.

       Jika dikaitkan dengan Pemilu, warga negara biasa memiliki andil dalam proses

pembuatan keputusan yang berpengaruh terhadap masa depan negaranya dengan warga negara

lainnya. Perilaku politik dalam pemilu selanjutnya disebut perilaku pemilih. Karena warga

negara bisa memiliki hak untuk memilih dan hak untuk tidak menjatuhkan pilihan politiknya.
Apakah pemilih tersebut memilih partai politik A atau B. Warga negara biasa diberi hak untuk

secara bebas menjatuhkan pilihan politiknya.

       Menurut Nursal (dalam Efriza, dkk 2006:187) Secara sederhana perilaku pemilih dapat

didefinisikan sebagai keputusan seorang pemilih dalam memberikan suara kepada kandidiat

tertentu baik dalam pemilihan anggota legislatif maupun eksekutif. Dengan demikian untuk

dapat menjelaskan mengapa orang menjatuhkan pilihannya perlu digunakan pisau analisis yang

tepat. Dalam studi politik, lebih khusus teori perilaku pemilh, ada tiga pendekatan utama yang

dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku pemilih dalam pemilu, yakni pendekatan sosiologis,

psikologis, dan pendekatan rasional choice.


a. Pendekatan Sosiologis

       Pendekatan sosiologis digagas dan dikembangkan oleh ilmuan dari University Of

Colombian. Oleh karena itu pendekatan ini lazim pula disebut dengan pendekatan Colombia.

Pendekatan sosiologis menekankan pentingnya beberapa hal yang berkaitan dengan instrument

kemasyarakatan seseorang seperti: (1) status ekonomi seperti pendidikan, jenis pekerjaan,

pendepatan, dan kelas; (2) agama; (3) etnik; dan (4) wilayah tempat tinggal misalnya kota,

desa,pesisir ataupun pedalaman.

b. Pendekatan Psikologis


       Pendekatan psikologis atau lazim disebut dengan mashab Machigan menggaris bawahi

adanya sikap politik para pemberi suara yang menetap. Teori ini dilandasi oleh sikap dan

sosialisasi. Sikap seseorang sangat mempengaruhi sikap politiknya. Sikap itu terbentuk melalui

sosialisasi yang berlangsung lama, bahkan bisa ada sejak seorang calon pemilih masih berusia

dini. Oleh karena itu pendekatan psikologis menekankan pada tiga aspek psikologis sebagai
utama, yaitu ikatan emosional pada suatu partai politik, orientasi terhadap isu-isu dan orientasi

terhadap kandidat.


c. Pendekatan Rasional


       Pendektan rasional itu para pemilih benar-benar rasional. Para pemilih melakukan

penilaian yang valid terhadap tawaran partai. Pemilih rasional itu memiliki motivasi, prinsip,

pengetahuan, dan mendapat informasi yang cukup. Tindakan mereka bukanlah kebetulan atau

kebiasaan, bukan untuk kepentingan sendiri melainkan untuk kepentingan umum, menurut

pertimbangan dan pemikiran yang logis. Pendektan rasional, melihat bahwa pemilih akan

menentukan berdasarkan penilainnya terhadap isu-isu politik dan kandidat yang diajukan, artinya

para pemilih dapat menentukan pilihannya berdasarkan perimbangan-pertimbangan rasional.

Penilaian rasional terhadap isu politik atau kandidat ini dapat didsarkan pada jabatan, informasi,

dan pribadi yang populer atas prestasi yang dimilikinya.

   Pemilihan Kepala Daerah

       Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota

merupakan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945

sebagaimana disebutkan dalam Bab VI Pemerintahan Daerah pasal 18 ayat 4 sebagai berikut:

Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi,

Kabupaten, dan Kota dipilih secara demokratis. Kemudian diatur lebih lanjut lagi dalam UU

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pmerintahan Daerah.

       Agustino mengemukakan bahwa Ide dasar dari pemberian otonomi kepada daerah untuk

menyelenggarakan Pilkada secara langsung adalah untuk meningkatkan pelayanan dan

kesejahteraan masyarakat; memelihara stabilitas antara pemerintah pusat dan daerah; serta
mengembangkan kehidupan demokratis, keadilan dan pemerataan (2009:26-32). Hal ini tentunya

sangat relevan dengan tujuan dan konsep dari desemtralisasi. Keberadaan dan fungsi

pemerintahan daerah diupayakan untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.




4. Jenis dan Pendekatan Penelitian

       Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian deskriftif

digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang sedang diteliti dan menjadi pokok

permasalahan. Devine (dalam Harrison 2009:86) mengatakan bahwa keuntungan dari pendekatan

kualitatif dalam ilmu politik sering diabaikan, padahal kekuatannya terletak dalam fakta bahwa

riset ini “membuat periset terlihat dalam seting sosial yang menjadi tujuan penelitiannya,

membuat periset bisa mengamati sendiri orang-orang dalam situasi sehari-sehari dan ikut serta

beraktivitas bersama mereka.
DAFTAR PUSTAKA


Agustino, Leo. 2006. Politik Dan Kebijakan Publik. Bandung: AIPI.


___________. 2009. Pilkada Dan Dinamika Politik Lokal. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.


Budiardjo, Miriam. 1996. Demokrasi Di Indonesia. Jakarta: Gramedia.


______________. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta; Gramedia.


Diamond, Larry dan Marc F. Plattner. 1998. Nasionalisme, Konflik Etnik dan Demokrasi,

   Bandung: ITB.


Efriza, Dkk, 2006, Mengenal Teori-teori Politik. Bandung: Nuansa.


Harrison, Lisa. 2009. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta; Prenada Media Group.


Huntington, Samuel P. dan Joan Nelson. 1994. Partisipasi Politik di Negara Berkembang.
   Jakarta: Reneka Cipta.

Madjid, Nurcholish. 2009 Cita-cita Politik Islam. Jakarta; Paramadina.


Rahman, Arifin. 2002. Sistem Politik Indonesia. Surabaya: SIC.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

BAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan dataBAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan dataIndah Dwi Lestari
 
Privasi dan Keamanan Internet
Privasi dan Keamanan InternetPrivasi dan Keamanan Internet
Privasi dan Keamanan InternetICT Watch
 
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelMewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelDadang Solihin
 
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan FiskalRekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskalguest841855
 
Pemrposesan Transaksi Berbasis Komputer
Pemrposesan Transaksi Berbasis KomputerPemrposesan Transaksi Berbasis Komputer
Pemrposesan Transaksi Berbasis Komputeraryo bayu
 
Pemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemulaPemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemulaBima Faqih
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaRahmanzie Share
 
hak dan kewajiban para pihak
hak dan kewajiban para pihakhak dan kewajiban para pihak
hak dan kewajiban para pihakaishkhuw fillah
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikShelly Selviana
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)M Abdul Aziz
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 

La actualidad más candente (20)

Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
 
BAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan dataBAB 10 Metode pengumpulan data
BAB 10 Metode pengumpulan data
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Privasi dan Keamanan Internet
Privasi dan Keamanan InternetPrivasi dan Keamanan Internet
Privasi dan Keamanan Internet
 
Klasifikasi risiko
Klasifikasi risiko  Klasifikasi risiko
Klasifikasi risiko
 
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelMewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
 
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan FiskalRekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal
 
Pemrposesan Transaksi Berbasis Komputer
Pemrposesan Transaksi Berbasis KomputerPemrposesan Transaksi Berbasis Komputer
Pemrposesan Transaksi Berbasis Komputer
 
Pemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemulaPemilu dan peran serta pemilih pemula
Pemilu dan peran serta pemilih pemula
 
Laporan kewirausahaan telor asin
Laporan kewirausahaan telor asinLaporan kewirausahaan telor asin
Laporan kewirausahaan telor asin
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
 
hak dan kewajiban para pihak
hak dan kewajiban para pihakhak dan kewajiban para pihak
hak dan kewajiban para pihak
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Tabel r pdf
Tabel r pdfTabel r pdf
Tabel r pdf
 

Destacado

Outline skripsi Administrasi Negara
Outline skripsi Administrasi NegaraOutline skripsi Administrasi Negara
Outline skripsi Administrasi Negarabarita
 
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintahProposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintahOperator Warnet Vast Raha
 
F 2 pengajuan judul
F 2 pengajuan judulF 2 pengajuan judul
F 2 pengajuan judulAtika S
 
Format pengajuan judul ta
Format pengajuan judul taFormat pengajuan judul ta
Format pengajuan judul taHinata Hikari
 
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiPedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiMelwin Syafrizal
 
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Mutiara Bunda Ulil Albab
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 
Panduan Menyusun Proposal Penelitian
Panduan Menyusun Proposal PenelitianPanduan Menyusun Proposal Penelitian
Panduan Menyusun Proposal Penelitianpjj_kemenkes
 
Strategi kebijakan tentang keberadaan terminal angkutan kota rawa bangun di k...
Strategi kebijakan tentang keberadaan terminal angkutan kota rawa bangun di k...Strategi kebijakan tentang keberadaan terminal angkutan kota rawa bangun di k...
Strategi kebijakan tentang keberadaan terminal angkutan kota rawa bangun di k...RAMASYAFARADI
 
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 finalPedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 finalWillh Nobis
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contohdian haryanto
 
Proposal Pembuatan Tower Wall Climbing
Proposal Pembuatan Tower Wall ClimbingProposal Pembuatan Tower Wall Climbing
Proposal Pembuatan Tower Wall ClimbingYoel Hendrawan
 

Destacado (20)

Outline skripsi
Outline skripsiOutline skripsi
Outline skripsi
 
Outline skripsi Administrasi Negara
Outline skripsi Administrasi NegaraOutline skripsi Administrasi Negara
Outline skripsi Administrasi Negara
 
Kemiskinan
KemiskinanKemiskinan
Kemiskinan
 
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintahProposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
Proposal penerapan fungsi koordinasi aparat pemerintah
 
F 2 pengajuan judul
F 2 pengajuan judulF 2 pengajuan judul
F 2 pengajuan judul
 
Format pengajuan judul ta
Format pengajuan judul taFormat pengajuan judul ta
Format pengajuan judul ta
 
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiPedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
 
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Template outline skripsi
Template outline skripsiTemplate outline skripsi
Template outline skripsi
 
Panduan Menyusun Proposal Penelitian
Panduan Menyusun Proposal PenelitianPanduan Menyusun Proposal Penelitian
Panduan Menyusun Proposal Penelitian
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Tinjauan Pustaka
Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
 
Strategi kebijakan tentang keberadaan terminal angkutan kota rawa bangun di k...
Strategi kebijakan tentang keberadaan terminal angkutan kota rawa bangun di k...Strategi kebijakan tentang keberadaan terminal angkutan kota rawa bangun di k...
Strategi kebijakan tentang keberadaan terminal angkutan kota rawa bangun di k...
 
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 finalPedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
 
penulisan ilmiah
penulisan ilmiahpenulisan ilmiah
penulisan ilmiah
 
proposal penelitian contoh
proposal penelitian contohproposal penelitian contoh
proposal penelitian contoh
 
Proposal Pembuatan Tower Wall Climbing
Proposal Pembuatan Tower Wall ClimbingProposal Pembuatan Tower Wall Climbing
Proposal Pembuatan Tower Wall Climbing
 
Outline makalah
Outline makalahOutline makalah
Outline makalah
 

Similar a PERILAKU PEMILIH MASYARAKAT MELAYU

Laporan tahap 1 pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan tahap 1 pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaLaporan tahap 1 pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan tahap 1 pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaNurul Hidayah
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaLaporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaNurul Hidayah
 
Membangun budaya politik dalam sistem politik
Membangun budaya politik dalam sistem politikMembangun budaya politik dalam sistem politik
Membangun budaya politik dalam sistem politikMuhammad Salim
 
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdfMateri Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdfNovySetiaYunas
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaWarnet Raha
 
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...AnjeliPurba
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Rifky Hidayat
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUAN ASYUF
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politikMuhammad Agung
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Ahmad Sulton
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiRiskyAndreas
 
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Rahmad D
 
Warga Negara dan Politik
Warga Negara dan PolitikWarga Negara dan Politik
Warga Negara dan PolitikFathur Green
 

Similar a PERILAKU PEMILIH MASYARAKAT MELAYU (20)

Laporan tahap 1 pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan tahap 1 pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaLaporan tahap 1 pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan tahap 1 pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaLaporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
 
Membangun budaya politik dalam sistem politik
Membangun budaya politik dalam sistem politikMembangun budaya politik dalam sistem politik
Membangun budaya politik dalam sistem politik
 
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdfMateri Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
Materi Menjaga Harmoni Sosial menjelang Pemilu 2024- 20 September 2023.pdf
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...
Implementasi Pendidikan Politik dan Keterlibatan Mahasiswa dalam Aktivitas Po...
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Budaya
BudayaBudaya
Budaya
 
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
Copy of proposalpenelitianpartisipasipolitik 121013000443-phpapp01
 
Warga Negara dan Politik
Warga Negara dan PolitikWarga Negara dan Politik
Warga Negara dan Politik
 
Pwp 1
Pwp 1Pwp 1
Pwp 1
 

PERILAKU PEMILIH MASYARAKAT MELAYU

  • 1. OUTLINE PERILAKU PEMILIH MASYARAKAT MELAYU PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2009 (Studi Pada Masyarakat Desa Negeri Baru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang) Disusun Oleh: Uti Muhammad Syafiuddin NIM.E.02109018 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITK UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2012
  • 2. 1. Indikasi Permasalahan Indonesia merupakan negara yang menggunakan sistem demokrasi dimana rakyat memiliki peranan penting didalam urusan negara. Menurut Larry dan March (1998:43) Demokrasi merupakan kekuasaan rakyat berbentuk pemerintahan dengan semua tingkatan rakyat ikut mengambil bagian dalam pemerintahan. Rakyat membuat kontrak sosial lewat perwakilannya untuk mendelegasikan kekuasaannya kepada pemerintah. Pembuatan kontrak sosial tersebut dilakukan melalui Pemilu (Pemilihan Umum) yakni sarana demokrasi yang daripadanya dapat ditentukan siapa yang berhak menduduki kursi di lembaga politik negara (legislatif dan eksekutif). Menurut Budiardjo, (1996:243) Pemilu dianggap sebagai lambang, sekaligus tolak ukur, dari demokrasi. Dalam pemilu, rakyat yang telah memenuhi persyaratan untuk memilih, secara bebas dan rahasia, menjatuhkan pilihannya pada figur yang dinilai sesuai dengan aspirasinya. Dalam rangka pembagian kekuasaan negara serta membentuk proses demokratisasi yang semakin solid dan berkembang maka dibentuk daerah-daerah yang bersifat otonom dengan bentuk dan susunan pemerintahannya yang diatur dalam undang-undang. Menurut Agustino (2006:12) Otonomi daerah merupakan bagian sistem politik yang diharapkan memberikan peluang bagi warga negara untuk lebih mampu menyumbangkan daya kreativitasnya serta pengharapan atas perbaikan kesejahteraan masyarakat (menjadi nyata) melalui pemrioritasan pada pertumbuhan demi pertumbuhan itu sendiri. Otonomi daerah juga memberikan hak-hak politik bagi masyarakat daerah, salah satu diantaranya adalah dengan melaksanakan pemilihan kepala daerah secara langsung atau Pilkada. Menurut Madjid (2009:105) Dengan adanya pemilihan kepala daerah diharapkan dapat menunjang tumbuhnya kekuatan-kekuatan baru yang pro-demokrasi di daerah. Pemerintah di
  • 3. tingkat lokal akan semakin dekat dengan rakyat yang pada akhirnya akan menciptakan akuntabilitas yang tinggi dan juga akan terciptanya respon yang baik dari Pemerintah terhadap rakyatnya . Rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam politik, baik dalam memilih atau dipilih. Setiap warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan politik. Warga Negara berhak melakukan kegiatan secara bebas menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan perilaku politik. Menurut Budiarjo (2008:369) Perilaku politik dirumuskan sebagai kegiatan yang berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik yang berkaitan dengan sikap politik. Huntington dan Nelson (1994:116-127) mengatakan bahwa perilaku pemilih mempunyai sifat berubah-ubah sesuai dengan selera yang melatar belakanginya. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa para pemilih mempunyai latar belakang tertentu dalam memberikan suaranya dalam Pemilu. Dari penjabaran diatas, apakah unsur-unsur psikologis masih menjadi faktor utama perilaku pemilih masyarakat atau masyarakat menjatuhkan pilihan berdasarkan identifikasi calon kandidat atau figur, atau pilihan masyarakat itu dipengaruhi oleh hal-hal lain. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diperlukan suatu penelitian yang lebih mendalam. Untuk itulah penulisan outline yang akan diteruskan menjadi judul skripsi tentang perilaku pemilih ini dilakukan, terutama pada daerah yang mempunyai latar belakang sistem kekerabatan dan kebudayaan yang kuat seperti di daerah Kertaton Gusti Muhammad Saunan tepatnya di lingkungan, Desa Negeri Bru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang. Keraton Gusti Muhammad Saunan merupakan basis kerajaan melayu yang ada diketapang. Sehingga ada yang
  • 4. mengasumsikan perilaku pemilih di daerah ini lebih dekat dengan faktor sosiologis yang menekankan pentingnya status sosial-ekonomi, agama, etnik, dan wilayah tempat tinggal. 2. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis member batas terhadap permasalahan yang akan dibahas untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas dan tidak menyimpang. Maka peneliti membatasi masalah akan diteliti, yaitu :  Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Ketapang.  Serta mencoba melihat fenomena-fenomena yang terjadi pada perilaku pemilih. 3. Tinjauan Pustaka Perilaku Politik Prilaku politik dirumuskan sebagai kegiatan yang berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. Yang melakukan kegiatan adalah pemerintah dan masyarakat. Menurut Rahman (2002:50) perilaku politik dapat diartikan sebagai keseluruhan tingkah laku politik para aktor politik dan warga negara yang dalam manifestasi konkretnya telah saling memiliki hubungan kultur politik. Jika dikaitkan dengan Pemilu, warga negara biasa memiliki andil dalam proses pembuatan keputusan yang berpengaruh terhadap masa depan negaranya dengan warga negara lainnya. Perilaku politik dalam pemilu selanjutnya disebut perilaku pemilih. Karena warga negara bisa memiliki hak untuk memilih dan hak untuk tidak menjatuhkan pilihan politiknya.
  • 5. Apakah pemilih tersebut memilih partai politik A atau B. Warga negara biasa diberi hak untuk secara bebas menjatuhkan pilihan politiknya. Menurut Nursal (dalam Efriza, dkk 2006:187) Secara sederhana perilaku pemilih dapat didefinisikan sebagai keputusan seorang pemilih dalam memberikan suara kepada kandidiat tertentu baik dalam pemilihan anggota legislatif maupun eksekutif. Dengan demikian untuk dapat menjelaskan mengapa orang menjatuhkan pilihannya perlu digunakan pisau analisis yang tepat. Dalam studi politik, lebih khusus teori perilaku pemilh, ada tiga pendekatan utama yang dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku pemilih dalam pemilu, yakni pendekatan sosiologis, psikologis, dan pendekatan rasional choice. a. Pendekatan Sosiologis Pendekatan sosiologis digagas dan dikembangkan oleh ilmuan dari University Of Colombian. Oleh karena itu pendekatan ini lazim pula disebut dengan pendekatan Colombia. Pendekatan sosiologis menekankan pentingnya beberapa hal yang berkaitan dengan instrument kemasyarakatan seseorang seperti: (1) status ekonomi seperti pendidikan, jenis pekerjaan, pendepatan, dan kelas; (2) agama; (3) etnik; dan (4) wilayah tempat tinggal misalnya kota, desa,pesisir ataupun pedalaman. b. Pendekatan Psikologis Pendekatan psikologis atau lazim disebut dengan mashab Machigan menggaris bawahi adanya sikap politik para pemberi suara yang menetap. Teori ini dilandasi oleh sikap dan sosialisasi. Sikap seseorang sangat mempengaruhi sikap politiknya. Sikap itu terbentuk melalui sosialisasi yang berlangsung lama, bahkan bisa ada sejak seorang calon pemilih masih berusia dini. Oleh karena itu pendekatan psikologis menekankan pada tiga aspek psikologis sebagai
  • 6. utama, yaitu ikatan emosional pada suatu partai politik, orientasi terhadap isu-isu dan orientasi terhadap kandidat. c. Pendekatan Rasional Pendektan rasional itu para pemilih benar-benar rasional. Para pemilih melakukan penilaian yang valid terhadap tawaran partai. Pemilih rasional itu memiliki motivasi, prinsip, pengetahuan, dan mendapat informasi yang cukup. Tindakan mereka bukanlah kebetulan atau kebiasaan, bukan untuk kepentingan sendiri melainkan untuk kepentingan umum, menurut pertimbangan dan pemikiran yang logis. Pendektan rasional, melihat bahwa pemilih akan menentukan berdasarkan penilainnya terhadap isu-isu politik dan kandidat yang diajukan, artinya para pemilih dapat menentukan pilihannya berdasarkan perimbangan-pertimbangan rasional. Penilaian rasional terhadap isu politik atau kandidat ini dapat didsarkan pada jabatan, informasi, dan pribadi yang populer atas prestasi yang dimilikinya. Pemilihan Kepala Daerah Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota merupakan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana disebutkan dalam Bab VI Pemerintahan Daerah pasal 18 ayat 4 sebagai berikut: Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota dipilih secara demokratis. Kemudian diatur lebih lanjut lagi dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pmerintahan Daerah. Agustino mengemukakan bahwa Ide dasar dari pemberian otonomi kepada daerah untuk menyelenggarakan Pilkada secara langsung adalah untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat; memelihara stabilitas antara pemerintah pusat dan daerah; serta
  • 7. mengembangkan kehidupan demokratis, keadilan dan pemerataan (2009:26-32). Hal ini tentunya sangat relevan dengan tujuan dan konsep dari desemtralisasi. Keberadaan dan fungsi pemerintahan daerah diupayakan untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 4. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian deskriftif digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang sedang diteliti dan menjadi pokok permasalahan. Devine (dalam Harrison 2009:86) mengatakan bahwa keuntungan dari pendekatan kualitatif dalam ilmu politik sering diabaikan, padahal kekuatannya terletak dalam fakta bahwa riset ini “membuat periset terlihat dalam seting sosial yang menjadi tujuan penelitiannya, membuat periset bisa mengamati sendiri orang-orang dalam situasi sehari-sehari dan ikut serta beraktivitas bersama mereka.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Agustino, Leo. 2006. Politik Dan Kebijakan Publik. Bandung: AIPI. ___________. 2009. Pilkada Dan Dinamika Politik Lokal. Yogyakarta; Pustaka Pelajar. Budiardjo, Miriam. 1996. Demokrasi Di Indonesia. Jakarta: Gramedia. ______________. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta; Gramedia. Diamond, Larry dan Marc F. Plattner. 1998. Nasionalisme, Konflik Etnik dan Demokrasi, Bandung: ITB. Efriza, Dkk, 2006, Mengenal Teori-teori Politik. Bandung: Nuansa. Harrison, Lisa. 2009. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta; Prenada Media Group. Huntington, Samuel P. dan Joan Nelson. 1994. Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta: Reneka Cipta. Madjid, Nurcholish. 2009 Cita-cita Politik Islam. Jakarta; Paramadina. Rahman, Arifin. 2002. Sistem Politik Indonesia. Surabaya: SIC.