SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Descargar para leer sin conexión
Model Kompresi Citra
Model umum kompresi citra terdiri atas dua bagian besar, yaitu encoder dan decoder. Encoder
berfungsi membuat representasi simbol-simbol (kode) dari citra input (x, y). dengan kata lain
encoder berfungsi membuat citra kompresi (citra terkode) dari citra input. Setelah melalui
transmisi pada kanal (channel), citra terkompresi tersebut masuk ke sistem decoder. Pada sistem
ini, citra terkompresi akan direkonstruksikan kembali untuk menghasilkan citra output f (x, y).
Informasi pada citra f (x, y) dan (x, y) dapat sama persis atau tidak terjadi kehilangan informasi
(lossless information), dapat juga tidak sama atau terjadi kehilangan informasi (lossy
information).
Channel encoder berfungsi agar data yang dihasilkan dari source encoder menjadi tahan terhadap
derau (noise). Hasil proses channel encoder ini kemudian akan dibalik kembali oleh channel
decoder. Salah satu teknik terkenal yang digunkan untuk channel encoding adalah teknik
Hamming. Bila channel antara channel encoder dan channel decoder dari derau maka kedua jenis
channel tersebut dapat dihilangkan.
Source Encoder dan Decoder

Source encoder berguna untuk mengurangi berbagai data berlebihan yang muncul pada citra.

Sistem ini terdiri atas tiga proses yaitu mapper, quantizer, dan symbol encoder.

Mapper berfungsi mengubah citra input ke dalam suatu format untuk menghilangkan interpixel

redundancy. Operasi ini dapat mengurangi atau dapat juga tidak ukuran citra asli dan biasanya

bersifat reversible (dapat dibalik) artinya informasi pada citra hasil rekonstruksi sama persis

dengan citra asli.
Quantizer berfungsi mengurangi data berlebihan pyschovisual. Operasi dilakukan dengan

melakukan proses kuantisasi terhadap hasil dari tahap sebelumnya. Hasil dari proses kunatisasi pada

umumnya bersifat irreversible (tidak dapat dibalik) artinya informasi pada citra hasil tidak sama

dengan informasi pada citra asli karena terdapat informasi yang hilang. Bila ingin tidak terjadi

informasi yang hilang pada citra hasil maka tahap (blok) quantizer harus dihilangkan.



Symbol encoder berfungsi membuat kode untuk merepresentasikan keluaran dari quantizer dan

memetakan setiap keluaran tersebut ke dalam kode. Panjang kode dapat bersifat tetap (fixed length

code) dapat juga bervariasi (variable length code). Kode yang dihasilkan dari tahap ini dapat

menghilangkan data berlebihan coding (coding redundancy) dan biasanya bersifat reversible.

Source decoder merupakan proses kebalikan dari source encoder. Pada source decoder tidak

terdapat proses (tahap) invers quantizer karena proses quantizer bersifat tidak dapat dibalik.
Kriteria Mengukur Kebenaran Hasil Kompresi (Fidelity Criteria)

Ada dua jenis kriteria yang digunakan untuk mengukur kebenaran hasil proses kompresi, yaitu

kriteria kebenaran subjektif (subjective fidelity criteria) dan kebenaran objektif (objective fidelity

criteria).

Kriteria Kebenaran Subjektif

Kriteria kebenaran subjektif dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap citra hasil kompresi

dengan menanyakan secara langsung (polling) kepada orang-orang tenntang kualitas hasil

kompresi. Metode ini biasanya lebih tepat atau lebih cocok.

Penilaian dapat dilakukan dengan membandingkan antara citra hasil dengan citra asli, kemudian

dibuat suatu skala penilaian di mana setiap skala berkaitan dengan kualitas. Sebagai contoh skala

penilaian adalah (-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3) yang berturut-turut mewakili kualitas (sangat jelek, agak

jelek, sama, agak baik, baik, sangat baik). Penilaian dilakukan dengan menggunakan ukuran

sampel tertentu, kemudian hasil penilaian setiap sampel dirata-ratakan.
Kriteria Kebenaran Objektif

Meskipun cara pengukuran terbaik hasil proses kompresi dengan menggunakan kriteria subjektif

tetapi cara tersebut tidak berguna secara pendekatan matematika. Pendekatan matematika yang

digunakan untuk mengukur hasil proses kompresi disebut dengan kriteria kebenaran objektif.

Kompresi Lossless dan Lossy

Berdasarkan kandungan informasi pada citra hasil maka sifat kompresi data dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu :

Kompresi Lossless

Pada kompresi jenis ini informasi yang terkandung pada citra hasil sama dengan informasi pada

citra asli. Citra hasil proses kkompresi bdapat dikembalikan secara sempurna menjadi citra asl,

tidak terjadi kehilangan informasi, tidak terjadi kesalahan informas. Oleh karena itu metode ini

disebut juga error free compression.
Pada kompresi lossless, karena harus mempertahankan kesempurnaan informasi, sehingga hanya

terdapat proses coding dan decoding, tidak terdapat proses kuantisasi.

Kompresi tipe ini cocok diterapkan pada berkas basis data (data base), spread sheet, berkas word

processing, citra biomedis, dan lain sebagainya.

Kompresi Lossy

Kompresi Lossy yang bersifat lossy mengijinkan terjadinya kehilangan sebagian data tertentu dari

pesan tersebut, sehingga dapat menghasilkan rasio kompresi yang tinggi. Apabila citra

terkompresi direkonstruksi kembali maka hasilnya tidak sama dengan citra aslinya, tetapi

informasi yang terkandung tidak sampai berubah atau hilang. Sebagian besar kompresi data lossy

memiliki pengaturan tingkat kompresi yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan agar kompresinya

lebih efektif dan informasi yang terkandung pada citra tidak sampai berubah dan hilang. Kompresi

data lossy ini efektif jika diterapkan pada penyimpanan data analog yang didigitasi seperti

gambar, video, dan suara.
Metode Kompresi


Pada proses pembentukan citra digital tersebut, terdapat dua proses dasar, yaitu :


Subsampling


Subsampling dapat dikatakan sebagai metode kompresi yang sangat sederhana. Subsamplng


menghilangkan jumlah pixel yang diperlukan untuk merepresentasikan suatu citra. Subsampling


dilakukan dengan memilih pixel tertentu baik dalam arah baris maupun kolom. Cara lain adalah


dengan menggunakan nilai rata-rata dari sekelompok pixe dan kemudian mengganti nilai-nilai


pixel pada kelompok tersebut dengan nilai rata-ratanya.
KOMPRESI CITRA

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citradedidarwis
 
Matlabputufahri
MatlabputufahriMatlabputufahri
MatlabputufahrianakBaik
 
Digital image processing
Digital image processingDigital image processing
Digital image processingDefri Tan
 
Pengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalPengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalDin Afriansyah
 
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15Fazar Hidayat
 
Komunikasi Multimedia
Komunikasi MultimediaKomunikasi Multimedia
Komunikasi Multimediaasyaboo9
 
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBMateri Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBAgung Sulistyanto
 

La actualidad más candente (8)

Bab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citraBab 10 pemampatan citra
Bab 10 pemampatan citra
 
Matlabputufahri
MatlabputufahriMatlabputufahri
Matlabputufahri
 
Digital image processing
Digital image processingDigital image processing
Digital image processing
 
Pengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalPengolahan citra digital
Pengolahan citra digital
 
10.kompresi citra
10.kompresi citra10.kompresi citra
10.kompresi citra
 
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
Content based image retrieval tugas softskill kelompok 1 2 ia15
 
Komunikasi Multimedia
Komunikasi MultimediaKomunikasi Multimedia
Komunikasi Multimedia
 
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBMateri Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
 

Destacado

Pcd 03 - dasar pengolahan citra
Pcd   03 - dasar pengolahan citraPcd   03 - dasar pengolahan citra
Pcd 03 - dasar pengolahan citraFebriyani Syafri
 
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
Pcd   02 - bidang pengolahan citraPcd   02 - bidang pengolahan citra
Pcd 02 - bidang pengolahan citraFebriyani Syafri
 
Pcd 05 - transformasi citra
Pcd   05 - transformasi citraPcd   05 - transformasi citra
Pcd 05 - transformasi citraFebriyani Syafri
 
Pcd 04 - jenis dan format citra
Pcd   04 - jenis dan format citraPcd   04 - jenis dan format citra
Pcd 04 - jenis dan format citraFebriyani Syafri
 

Destacado (6)

Pcd 03 - dasar pengolahan citra
Pcd   03 - dasar pengolahan citraPcd   03 - dasar pengolahan citra
Pcd 03 - dasar pengolahan citra
 
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
Pcd   02 - bidang pengolahan citraPcd   02 - bidang pengolahan citra
Pcd 02 - bidang pengolahan citra
 
Pcd 01 - pendahuluan
Pcd   01 - pendahuluanPcd   01 - pendahuluan
Pcd 01 - pendahuluan
 
Pcd 05 - transformasi citra
Pcd   05 - transformasi citraPcd   05 - transformasi citra
Pcd 05 - transformasi citra
 
Pcd 06 - perbaikan citra
Pcd   06 - perbaikan citraPcd   06 - perbaikan citra
Pcd 06 - perbaikan citra
 
Pcd 04 - jenis dan format citra
Pcd   04 - jenis dan format citraPcd   04 - jenis dan format citra
Pcd 04 - jenis dan format citra
 

Similar a KOMPRESI CITRA

Modul 7 kompresi citra
Modul 7 kompresi citraModul 7 kompresi citra
Modul 7 kompresi citraEkky Patria
 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...ym.ygrex@comp
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)Nona Zesifa
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...ym.ygrex@comp
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanNona Zesifa
 
Pengenalan photoshop
Pengenalan photoshopPengenalan photoshop
Pengenalan photoshopYahya Ma'arif
 
ENCODER DAN DECODER.docx
ENCODER DAN DECODER.docxENCODER DAN DECODER.docx
ENCODER DAN DECODER.docxDandyAlcantara
 
PERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptPERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptssuserbcb591
 
Menggabungkan gambar 2 d kedalam sajian multimedia 1 indo
Menggabungkan gambar 2 d kedalam sajian multimedia 1 indoMenggabungkan gambar 2 d kedalam sajian multimedia 1 indo
Menggabungkan gambar 2 d kedalam sajian multimedia 1 indokopishare
 
Penerapan metode drill dalam kecakapan bahasa asing
Penerapan metode drill dalam kecakapan bahasa asingPenerapan metode drill dalam kecakapan bahasa asing
Penerapan metode drill dalam kecakapan bahasa asingACHMADAINULYAQINAmru1
 
multimedia Part 2
multimedia Part 2multimedia Part 2
multimedia Part 2Dermawan12
 

Similar a KOMPRESI CITRA (20)

Jurnal Article <search>
Jurnal Article <search>Jurnal Article <search>
Jurnal Article <search>
 
Modul 7 kompresi citra
Modul 7 kompresi citraModul 7 kompresi citra
Modul 7 kompresi citra
 
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...2. jurnal dessy purwandani  implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
2. jurnal dessy purwandani implementasi metode gaussian smoothing untuk peng...
 
Jurnal cathrine0806083206
Jurnal cathrine0806083206Jurnal cathrine0806083206
Jurnal cathrine0806083206
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas digital radiography (DR)
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
 
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektorDesain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
 
Pengolahan Citra digital
Pengolahan Citra digitalPengolahan Citra digital
Pengolahan Citra digital
 
9 f43e4d cd01
9 f43e4d cd019 f43e4d cd01
9 f43e4d cd01
 
Chap 3 - Dasar Pengolahan Citra
Chap 3 - Dasar Pengolahan CitraChap 3 - Dasar Pengolahan Citra
Chap 3 - Dasar Pengolahan Citra
 
Pengenalan photoshop
Pengenalan photoshopPengenalan photoshop
Pengenalan photoshop
 
ENCODER DAN DECODER.docx
ENCODER DAN DECODER.docxENCODER DAN DECODER.docx
ENCODER DAN DECODER.docx
 
PERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.pptPERT 1 - Citra.ppt
PERT 1 - Citra.ppt
 
Laporan pcd 01
Laporan pcd 01Laporan pcd 01
Laporan pcd 01
 
Menggabungkan gambar 2 d kedalam sajian multimedia 1 indo
Menggabungkan gambar 2 d kedalam sajian multimedia 1 indoMenggabungkan gambar 2 d kedalam sajian multimedia 1 indo
Menggabungkan gambar 2 d kedalam sajian multimedia 1 indo
 
Modul 1-dasar-desain-grafis
Modul 1-dasar-desain-grafisModul 1-dasar-desain-grafis
Modul 1-dasar-desain-grafis
 
Face recognition
Face recognitionFace recognition
Face recognition
 
Penerapan metode drill dalam kecakapan bahasa asing
Penerapan metode drill dalam kecakapan bahasa asingPenerapan metode drill dalam kecakapan bahasa asing
Penerapan metode drill dalam kecakapan bahasa asing
 
multimedia Part 2
multimedia Part 2multimedia Part 2
multimedia Part 2
 

Más de Febriyani Syafri

Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulangFebriyani Syafri
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real timeFebriyani Syafri
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objekFebriyani Syafri
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusiFebriyani Syafri
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitekturalFebriyani Syafri
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formalFebriyani Syafri
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunakFebriyani Syafri
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratanFebriyani Syafri
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sisterFebriyani Syafri
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi dataFebriyani Syafri
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)Febriyani Syafri
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client serverFebriyani Syafri
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client serverFebriyani Syafri
 

Más de Febriyani Syafri (20)

Rpl 016 - uas
Rpl   016 - uasRpl   016 - uas
Rpl 016 - uas
 
Rpl 015 - interface user
Rpl   015 - interface userRpl   015 - interface user
Rpl 015 - interface user
 
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
 
Rpl 010 - perancangan arsitektural
Rpl   010 - perancangan arsitekturalRpl   010 - perancangan arsitektural
Rpl 010 - perancangan arsitektural
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formal
 
Rpl 08 - uts
Rpl   08 - utsRpl   08 - uts
Rpl 08 - uts
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sister
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sister
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi data
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
 
Sister 05 - proses
Sister   05 - prosesSister   05 - proses
Sister 05 - proses
 
Sister 06 - client server
Sister   06 - client serverSister   06 - client server
Sister 06 - client server
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client server
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client server
 
Sister 010 - file service
Sister   010 - file serviceSister   010 - file service
Sister 010 - file service
 

KOMPRESI CITRA

  • 1.
  • 2. Model Kompresi Citra Model umum kompresi citra terdiri atas dua bagian besar, yaitu encoder dan decoder. Encoder berfungsi membuat representasi simbol-simbol (kode) dari citra input (x, y). dengan kata lain encoder berfungsi membuat citra kompresi (citra terkode) dari citra input. Setelah melalui transmisi pada kanal (channel), citra terkompresi tersebut masuk ke sistem decoder. Pada sistem ini, citra terkompresi akan direkonstruksikan kembali untuk menghasilkan citra output f (x, y). Informasi pada citra f (x, y) dan (x, y) dapat sama persis atau tidak terjadi kehilangan informasi (lossless information), dapat juga tidak sama atau terjadi kehilangan informasi (lossy information). Channel encoder berfungsi agar data yang dihasilkan dari source encoder menjadi tahan terhadap derau (noise). Hasil proses channel encoder ini kemudian akan dibalik kembali oleh channel decoder. Salah satu teknik terkenal yang digunkan untuk channel encoding adalah teknik Hamming. Bila channel antara channel encoder dan channel decoder dari derau maka kedua jenis channel tersebut dapat dihilangkan.
  • 3. Source Encoder dan Decoder Source encoder berguna untuk mengurangi berbagai data berlebihan yang muncul pada citra. Sistem ini terdiri atas tiga proses yaitu mapper, quantizer, dan symbol encoder. Mapper berfungsi mengubah citra input ke dalam suatu format untuk menghilangkan interpixel redundancy. Operasi ini dapat mengurangi atau dapat juga tidak ukuran citra asli dan biasanya bersifat reversible (dapat dibalik) artinya informasi pada citra hasil rekonstruksi sama persis dengan citra asli.
  • 4. Quantizer berfungsi mengurangi data berlebihan pyschovisual. Operasi dilakukan dengan melakukan proses kuantisasi terhadap hasil dari tahap sebelumnya. Hasil dari proses kunatisasi pada umumnya bersifat irreversible (tidak dapat dibalik) artinya informasi pada citra hasil tidak sama dengan informasi pada citra asli karena terdapat informasi yang hilang. Bila ingin tidak terjadi informasi yang hilang pada citra hasil maka tahap (blok) quantizer harus dihilangkan. Symbol encoder berfungsi membuat kode untuk merepresentasikan keluaran dari quantizer dan memetakan setiap keluaran tersebut ke dalam kode. Panjang kode dapat bersifat tetap (fixed length code) dapat juga bervariasi (variable length code). Kode yang dihasilkan dari tahap ini dapat menghilangkan data berlebihan coding (coding redundancy) dan biasanya bersifat reversible. Source decoder merupakan proses kebalikan dari source encoder. Pada source decoder tidak terdapat proses (tahap) invers quantizer karena proses quantizer bersifat tidak dapat dibalik.
  • 5. Kriteria Mengukur Kebenaran Hasil Kompresi (Fidelity Criteria) Ada dua jenis kriteria yang digunakan untuk mengukur kebenaran hasil proses kompresi, yaitu kriteria kebenaran subjektif (subjective fidelity criteria) dan kebenaran objektif (objective fidelity criteria). Kriteria Kebenaran Subjektif Kriteria kebenaran subjektif dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap citra hasil kompresi dengan menanyakan secara langsung (polling) kepada orang-orang tenntang kualitas hasil kompresi. Metode ini biasanya lebih tepat atau lebih cocok. Penilaian dapat dilakukan dengan membandingkan antara citra hasil dengan citra asli, kemudian dibuat suatu skala penilaian di mana setiap skala berkaitan dengan kualitas. Sebagai contoh skala penilaian adalah (-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3) yang berturut-turut mewakili kualitas (sangat jelek, agak jelek, sama, agak baik, baik, sangat baik). Penilaian dilakukan dengan menggunakan ukuran sampel tertentu, kemudian hasil penilaian setiap sampel dirata-ratakan.
  • 6. Kriteria Kebenaran Objektif Meskipun cara pengukuran terbaik hasil proses kompresi dengan menggunakan kriteria subjektif tetapi cara tersebut tidak berguna secara pendekatan matematika. Pendekatan matematika yang digunakan untuk mengukur hasil proses kompresi disebut dengan kriteria kebenaran objektif. Kompresi Lossless dan Lossy Berdasarkan kandungan informasi pada citra hasil maka sifat kompresi data dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : Kompresi Lossless Pada kompresi jenis ini informasi yang terkandung pada citra hasil sama dengan informasi pada citra asli. Citra hasil proses kkompresi bdapat dikembalikan secara sempurna menjadi citra asl, tidak terjadi kehilangan informasi, tidak terjadi kesalahan informas. Oleh karena itu metode ini disebut juga error free compression.
  • 7. Pada kompresi lossless, karena harus mempertahankan kesempurnaan informasi, sehingga hanya terdapat proses coding dan decoding, tidak terdapat proses kuantisasi. Kompresi tipe ini cocok diterapkan pada berkas basis data (data base), spread sheet, berkas word processing, citra biomedis, dan lain sebagainya. Kompresi Lossy Kompresi Lossy yang bersifat lossy mengijinkan terjadinya kehilangan sebagian data tertentu dari pesan tersebut, sehingga dapat menghasilkan rasio kompresi yang tinggi. Apabila citra terkompresi direkonstruksi kembali maka hasilnya tidak sama dengan citra aslinya, tetapi informasi yang terkandung tidak sampai berubah atau hilang. Sebagian besar kompresi data lossy memiliki pengaturan tingkat kompresi yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan agar kompresinya lebih efektif dan informasi yang terkandung pada citra tidak sampai berubah dan hilang. Kompresi data lossy ini efektif jika diterapkan pada penyimpanan data analog yang didigitasi seperti gambar, video, dan suara.
  • 8. Metode Kompresi Pada proses pembentukan citra digital tersebut, terdapat dua proses dasar, yaitu : Subsampling Subsampling dapat dikatakan sebagai metode kompresi yang sangat sederhana. Subsamplng menghilangkan jumlah pixel yang diperlukan untuk merepresentasikan suatu citra. Subsampling dilakukan dengan memilih pixel tertentu baik dalam arah baris maupun kolom. Cara lain adalah dengan menggunakan nilai rata-rata dari sekelompok pixe dan kemudian mengganti nilai-nilai pixel pada kelompok tersebut dengan nilai rata-ratanya.