SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Vaksinasi
Fadel Muhammad Garishah, S.Ked
Program Pendidikan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro-RSUP Dr. Kariadi Semarang
Pendahuluan
• Pencegahan primer merupakan cara yang
terbaik dalam penanggulangan penyakit, lebih
khususnya penyakit infeksi.
• Vaksinasi merupakan salah satu upaya
pencegahan primer penyakit infeksi, yaitu
dengan aktivasi sistem kekebalan tubuh guna
peningkatan efektor pada paparan penyakit di
kemudian hari.
Vaccination
Intravenous
Ig
Antitoxin
Injection
Maternal IgG
Breastfeeding IgA
Infection
induced
Immunity
WHO Definition
• Immunization is the process whereby a person
is made immune or resistant to an infectious
disease, typically by the administration of a
vaccine.
• Vaccines stimulate the body’s own immune
system to protect the person against
subsequent infection or disease.
Tujuan Vaksinasi: individu?
Kelompok?
Tujuan Vaksinasi: Kelompok?
Tujuan Vaksinasi: Herd Immunity
When a critical portion of a community is immunized against a contagious disease, most
members of the community are protected against that disease because there is little
opportunity for an outbreak, even for children, pregnant women and
immunocompromised people. (Herd/Community Immunity)
What does
vaccine do?
Vaccine and Immune System
• Sensitizing the adaptive immune response
• Eliciting both cellular and humoral effectors of
immune system.
• Protecting against pathogens, toxins and their
metabolites.
• Enhancing the pathogen eradication due to
secondary activation of immune system with
the greater response.
Antibodies Secretion in Secondary Immune Response
(e.g. Post-Vaccination)
IgM dengan titer dan daya
afinitas & sedikit IgG
IgM dan IgG
dengan titer dan
daya afinitas
lebih tinggi
How antibodies bind to pathogen…
Antibodies Functions
Types of Vaccine
Live attenuated: bakteri/virus yang dilemahkan
Contoh: BCG, MMR, Varisela, Yellow Fever, OPV
Inactivated: Bakteri atau virus atau komplemennya yang dibuat tidak aktif
Contoh: DPT, HiB, Kolera, Meningococcus, Pneumococcus, HepA, HepB, IPV, Rabies dan
Influenza
Jenis Vaksin Contoh
Whole Cell BCG, Pertussis, Cholera, Live typhoid
Whole Virus MMR, Rubella, Varicella, Poliomyelitis IPV,
OPV, Yellow Fever, Rabies, Hepatitis A
Toxoid Tetanus, Diphteria, Pertussis Toxin
Split Virus Influenza
Surface Ag Acellular Pertussis
Recombinant Surface Ag Hepatitis B
Polysaccharide Meningococcus, Pneumococcus, Thypim V
Conjugate Polysaccharide HiB
National Institute of Health US
• Live, Attenuated Vaccines
• Inactivated Vaccines
• Subunit Vaccines
• Toxoid Vaccines
• Conjugate Vaccines
• DNA Vaccines (?)
• Recombinant Vector Vaccines
Vaksin Dasar Indonesia (?)
• Vaksin Dasar: BCG, DT, Polio, Campak, HepB
• Vaksin Dianjurkan: MMR, HiB, Varicella, Tifoid,
HepA, Influenza, Pneumococcus
Jadwal Imunisasi Anak Umur 0 – 18 tahun
Rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia 2011
1. Vaksin Hepatitis B
• Imunisasi diberikan dalam waktu 12 jam
setelah lahir.
• Diberikan 3 kali (umur 0 bulan, 1 bulan dan 6
bulan) dosis 10 mikrogram
2. Vaksin Polio Virus
• OPV diberikan pada kunjungan pertama.
• Bayi yang lahir di RB/RS diberikan vaksin OPV saat bayi
dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin
kepada bayi lain.
• Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dapat
diberikan vaksin OPV atau IPV.
• Diberikan 4 kali dengan interval minimal 1 bulan (0
bulan, 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan).
• Ulangan diberikan pada usia 18-24 bulan dan usia 5
tahun saat akan masuk sekolah.
• 2 tetes per oral.
3. BCG
• Diberikan umur <= 3 bulan; optimal diberikan
pada umur 2 sampai 3 bulan.
• Dosis untuk bayi dan anak < 1 tahun 0.05 mL
secara intracutan daerah insersion m.
deltoideus kanan.
• Bila bayi berusia > 3 bulan perlu dilakukan uji
tuberkulin lebih dahulu.
• BCG ulangan tidak dianjurkan.
4. DPT
• Diberikan pada umur > 6 minggu dan dilanjutkan
dengan interval 8 minggu (diberikan pada usia 2
bulan, 4 bulan dan 6 bulan)
• Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau
kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib.
• Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun.
• Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal
imunisasi Kementerian Kesehatan. Untuk anak
umur di atas 7 tahun dianjurkan vaksin Td.
• Dosis 0.5 mL intramuscular.
5. HiB
• Diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6
bulan dengan dosis 0,5 mL intramuskuler
• Ulangan diberikan pada umur 15-18 bulan
• Bila anak datang pada usia 1-5 tahun, vaksin
HiB hanya diberikan 1 kali.
6. PCV (Pneumococcus)
• Diberikan pada umur 2, 4, 6, diulang pada usia 12-15
bulan.
• Pada umur 7-12 bulan, diberikan 2 kali dengan interval
2 bulan; pada umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun
keduanya perlu dosis ulangan 1 kali pada umur > 12
bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir.
• Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup
satu kali.
• Vaksin diberikan dengan dosis tunggal 0.5 mL secara
intramuskuler atau subcutan di daerah deltoid atau
paha tengah lateral.
7. Rotavirus (?)
• Vaksin monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus
pentavalen diberikan 3 kali.
• Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur 6-14
minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4
minggu.
• Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan
sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur
24 minggu.
• Vaksin rotavirus pentavalen : dosis ke-1 diberikan umur
6-12 minggu, interval dosis ke-2, dan ke-3 4-10 minggu,
dosis ke-3 diberikan pada umur < 32 minggu (interval
minimal 4 minggu).
8. Influenza
• Diberikan pada umur >= 6 bulan, setiap tahun.
• Pada usia < 9 tahun yang mendapat vaksin
influenza pertama kalinya harus mendapat 2
dosis dengan interval minimal 4 minggu.
• Vaksin diberikan dengan suntikan subkutan
atau intramuskuler dengan dosis 0.25 mL pada
usia 6-35 bulan; 0.5 mL untuk usia >12 tahun.
9. Campak
• Diberikan pada usia 9 bulan, dosis 0.5 mL
subkutan dalam.
• Ulangan pada saat akan masuk sekolah dasar
(umur 5-7 tahun)
10. MMR
• Dapat diberikan pada usia 12 bulan, apabila
belum mendapatkan vaksin campak pada usia
9 bulan, dianjurkan diberikan pada usia 15
bulan dengan ulangan diberikan pada usia 5-7
tahun.
• Dosis 1 x 0.5 mL secara subkutan
11. Tifoid
• Diberikan pada usia > 2 tahun, ulangan setiap 3
tahun
• Ada 2 jenis baksin
• Vaksin oral, live attenuated dalam bentuk kapsul,
diberikan pada hari ke 1, 3 dan 5. kapsul harus
ditelan utuh. Selama pemberian tidak sedang
dalam pemakaian antibiotik.
• Vaksin polisakarida (ViPS) dosis 0.025 mL
disuntikkan intramuskuler atau subkutan di
daerah deltoid atau paha.
12. Hepatitis A
• Diberikan pada daerah yang kurang terpajan
pada umur > 2 tahun
• Dosis Avaxim 0.5 mL (160 U) secara
intramuskuler diberikan 2 kali dengan interval
6-12 bulan.
13. Varisela
• Dapat diberikan setelah umur 12 bulan,
terbaik pada umur sebelum masuk sekolah
dasar.
• Bila diberikan pada umur > 12 tahun, perlu 2
dosis dengan interval minimal 4 minggu.
• Dosis 0.5 mL subkutan, 1 kali pemberian
antara 6 bulan – 18 tahun.
14. HPV
• Diberikan mulai usia 10 tahun dan diulang
sebanyak 3 kali.
• Jadwal vaksin HPV bivalen pada 0 bulan, 1
bulan, dan 6 bulan; vaksin HPV tetravalen
pada 0 bulan ,2 bulan, dan 6 bulan.
Informasi
• Vaksin pentavalen atau gabungan vaksin
dasar DPT-HB-HiB telah resmi digunakan untuk
bayi di Indonesia mulai Kamis (22/8/2013)
• Keutungan vaksin kombinasi spt vaksin
Pentavalen: mengurangi jumlah suntikan (=5
suntikan vaksin tunggal) & mengurangi kunjungan
ke dokter.
• Vaksin Pentavalen yg diluncurkan pemerintah
merupakan vaksin kombo yg terdiri dr DTP + Hep
B + Hib. Sblmnya sudah ada tetravalen DTP + Hep
B

More Related Content

What's hot

Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
Joni Iswanto
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
Zakiah dr
 
59532001 leaflet-kanker-serviks (2)
59532001 leaflet-kanker-serviks (2)59532001 leaflet-kanker-serviks (2)
59532001 leaflet-kanker-serviks (2)
Ainil Radiah
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
yusup firmawan
 
Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 

What's hot (20)

Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
P4 k
P4 kP4 k
P4 k
 
4. program kespro (1)
4. program kespro (1)4. program kespro (1)
4. program kespro (1)
 
Fish bone kia
Fish bone kiaFish bone kia
Fish bone kia
 
59532001 leaflet-kanker-serviks (2)
59532001 leaflet-kanker-serviks (2)59532001 leaflet-kanker-serviks (2)
59532001 leaflet-kanker-serviks (2)
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
 
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SMSOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptxORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
ORIENTASI P4K JULI 2022 (1).pptx
 
Materi peserta pmba new
Materi peserta pmba  newMateri peserta pmba  new
Materi peserta pmba new
 
Imunisasi dasar
Imunisasi dasarImunisasi dasar
Imunisasi dasar
 
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisataSk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
Sk indikator dan target pencapaian kinerja ukm puskesmas cisata
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
 
Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri Anemia pada remaja putri
Anemia pada remaja putri
 
Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
 
SKDN
SKDNSKDN
SKDN
 

Similar to Vaksinasi-Imunisasi Pediatri

SOSIASLISASI DAN PEMBINAAN KADER UNTUK SWEEPING
SOSIASLISASI DAN PEMBINAAN KADER UNTUK SWEEPINGSOSIASLISASI DAN PEMBINAAN KADER UNTUK SWEEPING
SOSIASLISASI DAN PEMBINAAN KADER UNTUK SWEEPING
EstiSupriyatin
 
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITAKONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
IwanSyaputra6
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
Ira Rosita
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
Klinik Atlanta
 

Similar to Vaksinasi-Imunisasi Pediatri (20)

PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.pptPPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
 
konsep imunisasi pada anak power point.
konsep imunisasi pada anak  power point.konsep imunisasi pada anak  power point.
konsep imunisasi pada anak power point.
 
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdfLEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
LEAFLET_IMUNISASI_pdf.pdf
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
SOSIASLISASI DAN PEMBINAAN KADER UNTUK SWEEPING
SOSIASLISASI DAN PEMBINAAN KADER UNTUK SWEEPINGSOSIASLISASI DAN PEMBINAAN KADER UNTUK SWEEPING
SOSIASLISASI DAN PEMBINAAN KADER UNTUK SWEEPING
 
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITAKONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
KONSEP DASAR IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
 
Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin Imunologi dan vaksin
Imunologi dan vaksin
 
Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1Imunisasi tumbuh kembang 1
Imunisasi tumbuh kembang 1
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
jadwal-imunisasi-2023-270523.pdf
jadwal-imunisasi-2023-270523.pdfjadwal-imunisasi-2023-270523.pdf
jadwal-imunisasi-2023-270523.pdf
 
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdfJadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
 
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdfJadwal Imunisasi 2023.pdf
Jadwal Imunisasi 2023.pdf
 
Jadwal-Imunisasi-2020-final.pdf
Jadwal-Imunisasi-2020-final.pdfJadwal-Imunisasi-2020-final.pdf
Jadwal-Imunisasi-2020-final.pdf
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
Vaksinasi
VaksinasiVaksinasi
Vaksinasi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Imunisasi Dewasa dan Geriatri-ida.pptx
Imunisasi Dewasa dan Geriatri-ida.pptxImunisasi Dewasa dan Geriatri-ida.pptx
Imunisasi Dewasa dan Geriatri-ida.pptx
 
Imunisasi PPI
Imunisasi PPIImunisasi PPI
Imunisasi PPI
 
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptxIMUNISASI PADA ANAK.pptx
IMUNISASI PADA ANAK.pptx
 
Imunisasi Polio
Imunisasi PolioImunisasi Polio
Imunisasi Polio
 

More from Fadel Muhammad Garishah

Mengurangi risiko kardiovaskuler pada pasien jantung dengan periodontitis
Mengurangi risiko kardiovaskuler pada pasien jantung dengan periodontitisMengurangi risiko kardiovaskuler pada pasien jantung dengan periodontitis
Mengurangi risiko kardiovaskuler pada pasien jantung dengan periodontitis
Fadel Muhammad Garishah
 

More from Fadel Muhammad Garishah (16)

Pathobiology of dengue virus infection
Pathobiology of dengue virus infectionPathobiology of dengue virus infection
Pathobiology of dengue virus infection
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Hand foot mouth disease - flu singapur
Hand foot mouth disease - flu singapurHand foot mouth disease - flu singapur
Hand foot mouth disease - flu singapur
 
Mengurangi risiko kardiovaskuler pada pasien jantung dengan periodontitis
Mengurangi risiko kardiovaskuler pada pasien jantung dengan periodontitisMengurangi risiko kardiovaskuler pada pasien jantung dengan periodontitis
Mengurangi risiko kardiovaskuler pada pasien jantung dengan periodontitis
 
Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014
Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014
Penyebaran penyakit melalui tinja Koass IKM Jepara 2014
 
Basic immunology
Basic immunologyBasic immunology
Basic immunology
 
Allergic rhinitis
Allergic rhinitisAllergic rhinitis
Allergic rhinitis
 
Fever
FeverFever
Fever
 
Drug administration and pharmacology of phenobarbital
Drug administration and pharmacology of phenobarbitalDrug administration and pharmacology of phenobarbital
Drug administration and pharmacology of phenobarbital
 
Future of medical and biomedical field
Future of medical and biomedical fieldFuture of medical and biomedical field
Future of medical and biomedical field
 
1.1 oral candidiasis
1.1 oral candidiasis1.1 oral candidiasis
1.1 oral candidiasis
 
Antibiotics resistance lecture
Antibiotics resistance lectureAntibiotics resistance lecture
Antibiotics resistance lecture
 
Rb gene and cell cycle
Rb gene and cell cycleRb gene and cell cycle
Rb gene and cell cycle
 
Allergic rhinitis
Allergic rhinitisAllergic rhinitis
Allergic rhinitis
 
Pharmacology of asthmatic drugs
Pharmacology of asthmatic drugsPharmacology of asthmatic drugs
Pharmacology of asthmatic drugs
 
Liver and biliary tract pathology
Liver and biliary tract pathologyLiver and biliary tract pathology
Liver and biliary tract pathology
 

Recently uploaded

KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
DwiDamayantiJonathan1
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
YosuaNatanael1
 

Recently uploaded (20)

High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 

Vaksinasi-Imunisasi Pediatri

  • 1. Vaksinasi Fadel Muhammad Garishah, S.Ked Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro-RSUP Dr. Kariadi Semarang
  • 2. Pendahuluan • Pencegahan primer merupakan cara yang terbaik dalam penanggulangan penyakit, lebih khususnya penyakit infeksi. • Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan primer penyakit infeksi, yaitu dengan aktivasi sistem kekebalan tubuh guna peningkatan efektor pada paparan penyakit di kemudian hari.
  • 4. WHO Definition • Immunization is the process whereby a person is made immune or resistant to an infectious disease, typically by the administration of a vaccine. • Vaccines stimulate the body’s own immune system to protect the person against subsequent infection or disease.
  • 5.
  • 8. Tujuan Vaksinasi: Herd Immunity When a critical portion of a community is immunized against a contagious disease, most members of the community are protected against that disease because there is little opportunity for an outbreak, even for children, pregnant women and immunocompromised people. (Herd/Community Immunity)
  • 10. Vaccine and Immune System • Sensitizing the adaptive immune response • Eliciting both cellular and humoral effectors of immune system. • Protecting against pathogens, toxins and their metabolites. • Enhancing the pathogen eradication due to secondary activation of immune system with the greater response.
  • 11. Antibodies Secretion in Secondary Immune Response (e.g. Post-Vaccination) IgM dengan titer dan daya afinitas & sedikit IgG IgM dan IgG dengan titer dan daya afinitas lebih tinggi
  • 12. How antibodies bind to pathogen…
  • 14. Types of Vaccine Live attenuated: bakteri/virus yang dilemahkan Contoh: BCG, MMR, Varisela, Yellow Fever, OPV Inactivated: Bakteri atau virus atau komplemennya yang dibuat tidak aktif Contoh: DPT, HiB, Kolera, Meningococcus, Pneumococcus, HepA, HepB, IPV, Rabies dan Influenza
  • 15.
  • 16.
  • 17. Jenis Vaksin Contoh Whole Cell BCG, Pertussis, Cholera, Live typhoid Whole Virus MMR, Rubella, Varicella, Poliomyelitis IPV, OPV, Yellow Fever, Rabies, Hepatitis A Toxoid Tetanus, Diphteria, Pertussis Toxin Split Virus Influenza Surface Ag Acellular Pertussis Recombinant Surface Ag Hepatitis B Polysaccharide Meningococcus, Pneumococcus, Thypim V Conjugate Polysaccharide HiB
  • 18. National Institute of Health US • Live, Attenuated Vaccines • Inactivated Vaccines • Subunit Vaccines • Toxoid Vaccines • Conjugate Vaccines • DNA Vaccines (?) • Recombinant Vector Vaccines
  • 19.
  • 20. Vaksin Dasar Indonesia (?) • Vaksin Dasar: BCG, DT, Polio, Campak, HepB • Vaksin Dianjurkan: MMR, HiB, Varicella, Tifoid, HepA, Influenza, Pneumococcus
  • 21. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0 – 18 tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia 2011
  • 22. 1. Vaksin Hepatitis B • Imunisasi diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir. • Diberikan 3 kali (umur 0 bulan, 1 bulan dan 6 bulan) dosis 10 mikrogram
  • 23. 2. Vaksin Polio Virus • OPV diberikan pada kunjungan pertama. • Bayi yang lahir di RB/RS diberikan vaksin OPV saat bayi dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain. • Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dapat diberikan vaksin OPV atau IPV. • Diberikan 4 kali dengan interval minimal 1 bulan (0 bulan, 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan). • Ulangan diberikan pada usia 18-24 bulan dan usia 5 tahun saat akan masuk sekolah. • 2 tetes per oral.
  • 24. 3. BCG • Diberikan umur <= 3 bulan; optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. • Dosis untuk bayi dan anak < 1 tahun 0.05 mL secara intracutan daerah insersion m. deltoideus kanan. • Bila bayi berusia > 3 bulan perlu dilakukan uji tuberkulin lebih dahulu. • BCG ulangan tidak dianjurkan.
  • 25. 4. DPT • Diberikan pada umur > 6 minggu dan dilanjutkan dengan interval 8 minggu (diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan) • Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib. • Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun. • Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan. Untuk anak umur di atas 7 tahun dianjurkan vaksin Td. • Dosis 0.5 mL intramuscular.
  • 26. 5. HiB • Diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan dengan dosis 0,5 mL intramuskuler • Ulangan diberikan pada umur 15-18 bulan • Bila anak datang pada usia 1-5 tahun, vaksin HiB hanya diberikan 1 kali.
  • 27. 6. PCV (Pneumococcus) • Diberikan pada umur 2, 4, 6, diulang pada usia 12-15 bulan. • Pada umur 7-12 bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu dosis ulangan 1 kali pada umur > 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. • Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali. • Vaksin diberikan dengan dosis tunggal 0.5 mL secara intramuskuler atau subcutan di daerah deltoid atau paha tengah lateral.
  • 28. 7. Rotavirus (?) • Vaksin monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali. • Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. • Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu. • Vaksin rotavirus pentavalen : dosis ke-1 diberikan umur 6-12 minggu, interval dosis ke-2, dan ke-3 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur < 32 minggu (interval minimal 4 minggu).
  • 29. 8. Influenza • Diberikan pada umur >= 6 bulan, setiap tahun. • Pada usia < 9 tahun yang mendapat vaksin influenza pertama kalinya harus mendapat 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. • Vaksin diberikan dengan suntikan subkutan atau intramuskuler dengan dosis 0.25 mL pada usia 6-35 bulan; 0.5 mL untuk usia >12 tahun.
  • 30. 9. Campak • Diberikan pada usia 9 bulan, dosis 0.5 mL subkutan dalam. • Ulangan pada saat akan masuk sekolah dasar (umur 5-7 tahun)
  • 31. 10. MMR • Dapat diberikan pada usia 12 bulan, apabila belum mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, dianjurkan diberikan pada usia 15 bulan dengan ulangan diberikan pada usia 5-7 tahun. • Dosis 1 x 0.5 mL secara subkutan
  • 32. 11. Tifoid • Diberikan pada usia > 2 tahun, ulangan setiap 3 tahun • Ada 2 jenis baksin • Vaksin oral, live attenuated dalam bentuk kapsul, diberikan pada hari ke 1, 3 dan 5. kapsul harus ditelan utuh. Selama pemberian tidak sedang dalam pemakaian antibiotik. • Vaksin polisakarida (ViPS) dosis 0.025 mL disuntikkan intramuskuler atau subkutan di daerah deltoid atau paha.
  • 33. 12. Hepatitis A • Diberikan pada daerah yang kurang terpajan pada umur > 2 tahun • Dosis Avaxim 0.5 mL (160 U) secara intramuskuler diberikan 2 kali dengan interval 6-12 bulan.
  • 34. 13. Varisela • Dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. • Bila diberikan pada umur > 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. • Dosis 0.5 mL subkutan, 1 kali pemberian antara 6 bulan – 18 tahun.
  • 35. 14. HPV • Diberikan mulai usia 10 tahun dan diulang sebanyak 3 kali. • Jadwal vaksin HPV bivalen pada 0 bulan, 1 bulan, dan 6 bulan; vaksin HPV tetravalen pada 0 bulan ,2 bulan, dan 6 bulan.
  • 36. Informasi • Vaksin pentavalen atau gabungan vaksin dasar DPT-HB-HiB telah resmi digunakan untuk bayi di Indonesia mulai Kamis (22/8/2013) • Keutungan vaksin kombinasi spt vaksin Pentavalen: mengurangi jumlah suntikan (=5 suntikan vaksin tunggal) & mengurangi kunjungan ke dokter. • Vaksin Pentavalen yg diluncurkan pemerintah merupakan vaksin kombo yg terdiri dr DTP + Hep B + Hib. Sblmnya sudah ada tetravalen DTP + Hep B