Cyclodextrins adalah senyawa polisiklik yang terbentuk dari 6-8 molekul glukosa yang membentuk struktur seperti tabung dengan rongga hidrofobik di dalam dan permukaan hidrofilik. Cyclodextrins dapat disintesis secara kimia, rekombinasi genetik, atau secara alami oleh bakteri. Sifat strukturnya memungkinkan cyclodextrins mengikat zat aktif hidrofobik untuk membentuk formulasi oral atau topik
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Cyclodextrins
1. Disusun Oleh :
Faisal Dharojat Al Rasyied
Widya Laras
Zara Adesta Putri
Kelas : 5M
Kelompok : 3
2. Cyclodextrins merupakan senyawa polisiklik kompleks yang terbentuk dari 6 sampai 8
molekul glukosa yang diikat oleh ikatan glikosida. Senyawa ini berbentuk seperti
tabung tanpa tutup dengan rongga ditengahnya. Berdasarkan struktur kimianya, pada
bagian dalam rongga bersifat hydrophobic dan bersifat hydrophylic pada permukaan
luar rongganya.
3. Cyclodextrins dapat dibuat melalui sintesa secara kimiawi, pembentukan dari gen yang
telah direkombinan dari Escherichia coli , ataupun dehasilkan secara alami dari reaksi
enzimatis oleh bakteri genus Bacillus.
4. Karena keunikan sifat struktur kimia yang dimiliki oleh cyclodextrins itu lah yang
membuatnya dapat digunakan sebagai suatu pembawa dari sediaan farmasi yang
memiliki kelarutan rendah dalam air untuk dapat dilarutkan dalam air agar dapat
mempermudah pembentukan suatu formulasi sediaan topikal atau pun oral. Hal
tersebut dapat terjadi dengan pengikatan gugus hidroksil, amina, atau gugus lainnya
pada sediaan dengan monomer glukopiranosa pada cyclodextrins.
5. Berdasarkan asumsi bahwa Cyclodextrins akan mengikat senyawa hydrophobic dalam
rongganya, bukan berarti dalam fakta pembuatan kompleksasi antar Cyclodextrins dan
senyawa yang diikatnya akan terikat secara teratur. Berdasarkan gambar dibawah ini
dapat dilihat jika dalam pembuatan suatu formulasi sediaan Cyclodextrins dapat
mengikat zat aktif dengan berbagai kemungkinan, bahkan akan ada sebagian kecil
molekul obat dan Cyclodextrins yang tak saling berikatan.
6. Dewasa ini penggunaan turunan β-Cyclodextrins banyak digunakan dalam sediaan
farmasetikal karena kelarutannya dalam air yang jauh lebih baik daripada turunan
Cyclodextrins lainnya. Selain itu, Cyclodextrins memiliki stabilitas yang relatif baik
karena tidak terurai dalam larutan panas alkali, bahkan cukup resisten terhadap
hidrolisis asam dan enzim β-amilase serta enzim α-amilase.
8. Industri Farmasi :
• Untuk anti-inflamasi
atau infeksi
tenggorokan (dengan
Iodine)
• Dilatasi koroner
(dengan nitroglycerin)
• Anti-ulcerate (dengan
benexate)
• Vektor untuk vitamin
dan hormon
• Efek samping dari
reduksi dapat
meningkatkan efek
anti kanker
Aplikasi
Cyclodextrins
9. Pelepasan zat aktif yang terikat pada Cyclodextrins dapat diatur sesuai
kebutuhan, hal tersebut bergantung pada formulasi yang digunakan
untuk membuat sediaan hingga 1 hari.
10. Kosmetik & Hygiene:
• Long-lasting perfume
release
• Deodoriser ( dengan
minyak peppermint, dll )
• Penghilang kerutan
karena kulit
kering(dengan senyawa
rumput laut, Vitamin A &
E)
• Anti-cellulitis
• Shampo
• Pasta gigi, anti-plak
• Antibakteri
Aplikasi
Cyclodextrins