SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
2013


   KEARIFAN LOKAL
   Daerah Kabupaten Nganjuk
   Beberapa Ulasan Budaya Asal Kabupaten Nganjuk




                                                  Choirul Fatmawati
                                          S1/Pendidikan Fisika/Unesa
                                                            1/1/2013
KEARIFAN LOKAL KABUPATEN NGANJUK

 Arti Lambang Kabupaten Nganjuk

                               Makna Gambar dalam Lambang Kabupaten Nganjuk :

                                    Perisai bersudut lima berdasar biru dan bertepi
                               putih melambangkan jiwa kerakyatan, kesetiaan dan
                               kesucian masyarakat Nganjukyang selalu siaga dalam
                               menghadapi segala tantangan.
                                    Bintang bersudut lima berwarna emas
                               melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa, cita-cita
                               luhur dan suci sebagai pedoman perjuangan untuk
                               mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan makmur.
                                    BASWARA YUDHIA KARANA artinya
                               cemerlang karena perjuangan.
                                    Rantai berbentuk lingkaran melambangkan
      kebulatan tekad rakyat Nganjuk, yang dilandasi semangat perjuangan dan
      persatuan.
     Tiga puncak gunung berwarna hitam memiliki arti filosofis Tri Dharma Amerta
      dan secara historis menunjukkan Jaman Kejayaan Nasional, Jaman Penjajahan
      dan Jaman Kemerdekaan.
     Gunung, malambangkan sumber kekayaan alam air terjun sedudo adalah air suci
      pemberian Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan rahmat untuk dinikmati
      oleh umat-Nya.
     Sawah mengandung makna kemakmuran, dan sungai juga bermakna
      kemakmuran dan kesuburan.
     Gunung berpuncak tiga, sawah dan sungai digambarkan dalam rantai yang
      berbentuk lingkaran, itu mempunyai makna : Dengan tekad yang bulat dan
      kekayaan alam yang melimpah memberikan keyakinan kepada masyarakat
      Nganjuk untuk berjuang mewujudkan tercapainya masyarakat adil dan makmur.
     Padi dan kapas melambangkan pangan dan sandang yang menjadi kebutuhan
      pokok rakyat sehari-hari. Jumlah padi 17 butir, kapas 8 buah, daun padi 4 helai,
      daun kapas 5 helai mencerminkan semangat dan jiwa proklamasi 17-8-45.
     Pohon beringin berdaun lima kelompok dalam segi lima beraturan bermakna :
      pengayoman, perlindungan dan perdamaian, serta juga menggambarkan adanya
      lima wilayah kerja pembantu bupati.
     Sayap dengan 20 helai bulu berwarna emas melambangkan wilayah daerah
      terdiri dari 20 kecamatan.
     Pita bertuliskan angka Jawa yang mengikat dua pangkal sayap mewujudkan
      angka 937 M, yang merupakan ditetapkannya tahun hari jadi Nganjuk.
Secara keseluruhan, lambang daerah ini mengandung makna sebagai berikut :

“Dengan semangat dan jiwa proklamasi 17-8-45 rakyat Nganjuk yang telah tumbuh dan
berkembang sejak tahun 937 M, bersama Pemerintah Daerah yang berwibawa bertekad
bulat untuk berjuang terus dengan segala potensi daerahnya, sehingga tercapai cita-cita
luhur, masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.”

  Kearifan Lokal Seni Dan Tradisi Daerah Nganjuk
1. Seni Wayang Krucil
        Wayang Krucil dibuat dari kayu Mentaos berbentuk pipih. Mula-mula, kayu
   dipotong dan dibuat papan agak tebal. Setelah itu, papan kayu diberi gambar, diukir
   dan diberi cat sesuai tokoh wayang yang akan dibuat. Wayang Krucil berbeda
   dengan Wayang Kulit. Pada Wayang Krucil, memiliki ketebalan 2 -3 Centimeter,
   sedang Wayang Kulit sekitar 3 milimeter. Boleh dikatakan, bentuk Wayang Krucil
   mengarah tiga demensi. Karena itu, karakter tokoh Wayang Krucil terkesan lebih
   bernyawa dibanding Wayang Kulit. Pada Wayang Kulit (purwa), satu wayang
   mewakili satu tokoh atau satu karakter dan memiliki satu nama. Sedangkan, pada
   Wayang Krucil Sri Guwak ini satu wayang bisa berganti-ganti memerankan
   beberapa tokoh dan karakter. Untuk mementaskan kesenian itu, diringi perangkat
   gamelan Mardi Laras dengan 20-an pemusik (penabuh) dan 5 pesinden (penyanyi).
        Wayang Krucil semakin tergusur dan sulit dijumpai. Kecuali, dalam acara-acara
   ritual yang berkait dengan bersih desa dan nadar. Pada puncak kejayaannya, Wayang
   Krucil tersebar hampir di seluruh daerah (desa dan kecamatan) di Nganjuk, bahkan
   sampai di kawasan Kabupaten Kediri. Tetapi kini tinggal tersisa beberapa saja. Salah
   satunya, Wayang Krucil milik Paguyuban Mardi Laras di Desa Garu Kecamatan
   Baron, sekitar 15 km sebelah timur Kota Nganjuk. Wayang Krucil satu-satunya yang
   tertinggal di Nganjuk itu dikenal sebagai Wayang Krucil Garu, karena tinggal dan
   berkembang di Desa Garu. Wayang Krucil dianggap sebagai bagian dari keberadaan
   desa sehingga berlangsung turun-temurun, dianggap sakral, sehingga harus selalu
   dipentaskan dalam upacara bersih desa setahun sekali. Kesakralan dan malati
   Wayang Krucil Garu terwujud dalam bentuk pagelaran yang harus disertai sesajen
   khusus.
        Cerita Wayang Garu Nganjuk mengambil beberapa sumber, diantaranya cerita
   yang berkaitan dengan Kerajaan Kediri, cerita rakyat tentang pemberontakan kepada
   Belanda, cerita dari Serat Menak yang diadaptasi dari Persia yang berkaitan dengan
   perkembangan agama Islam, sumber cerita dari Mahabarata, hingga cerita yang
   dibuat dalang sendiri atau dikenal sebagai lakon carangan. Yang membanggakan
   adalah Wayang Krucil Nganjuk sudah dikenal sampai di Jerman.
        Seni tradisi Wayang Krucil ini mempunyai nilai-nilai budaya yang tinggi.
   Kesenian ini tak hanya mengangkat cerita-cerita sejarah, tetapi juga memuat aspek
   moral dan etika. Sekaligus berperan sebagai media hiburan rakyat.

2. Seni Wayang Timplong
       Bentuk wayang ini terbuat dari bahan kayu waru, sementara tangannya terbuat
   dari kulit. Wayang timplong tidak melibatkan pesinden (waranggana). Wayang
   Nganjuk ini tetap berjalan pada koridor pakem wayang itu sendiri. Artinya,
dalangnya sebagai generasi pewaris, tidak berniat mengubah eksistensi wayang
   timplong. Untuk memainkannya, sang dalang hanya dibantu oleh lima orang panjak
   yang mengiringi ilustrasi musik gamelan yang terdiri dari kendang, dua kenong,
   gambang, dan gong kecil. Gending-gending yang menyertai cerita lakon juga tidak
   terlampau njlimet, karena wayang ini hanya mengenal gending prahab (keluarnya
   wayang), grendel (jejeran), ngrangsang (peperangan), sendonan (sulukan), dan
   andek-andek (Onto Kencono).
        Spesifikasi dari cerita berkisar pada cerita rakyat, khususnya cerita Kediren atau
   asal usul daerah Kediri. "Cerita-cerita lakon Babat Kediri, Asmoro Bangun, dan
   Panji Laras Miring itu sudah pakem wayang timplong. Tampilan wayang itu patut
   mendapat perhatian, terlebih kajian-kajian sosiologis-antropologis dari para pakar
   seni tradisi di daerah ini, karena karakter wayang itu sendiri mengenal tokoh jahat
   maupun tokoh baik. Prabu Djoko Klono Sewandoro adalah tokoh jahat, sementara
   Panji Asmoro adalah tokoh baik.
        Wayang timplong masih bernapas, walaupun eksistensinya terbatas pada
   komunitas pedesaan yang masih menghargai ritualitas. Wayang ini masih sering
   ditanggap untuk ruwatan desa/bersih desa, untuk mengusir balak ataupun bencana.
   Seni tradisi wayang timplong telah membuka apresiasi terhadap aneka ragam seni
   wayang itu sendiri. Ruang untuk wayang langka ini masih perlu dibuka lebar, karena
   seni tradisi yang konon cuma hidup dan berkembang di daerah Nganjuk itu bisa jadi
   sebuah kekuatan untuk pencerahan-pencerahan hidup.

3. Seni Tayub
         Tari Tayub atau acara Tayuban. Merupakan salah satu kesenian Jawa yang
   mengandung unsur keindahan dan keserasian gerak. Tarian ini mirip dengan
   tari Jaipong dari Jawa Barat. Unsur keindahan diiikuti dengan kemampuan penari
   dalam melakonkan tari yang dibawakan. Tari tayub mirip dengan tari Gambyong
   yang lebih populer dari Jawa Tengah.
         Tarian ini biasa digelar pada acara pernikahan, khitan serta acara kebesaran
   misalnya hari kemerdekaan Republik Indonesia. Perayaan kemenangan dalam
   pemilihan kepala desa, serta acara bersih desa. Anggota yang ikut dalam kesenian ini
   terdiri dari sinden, penata gamelan serta penari khususnya wanita yang disebut
   dengan “ledhek”. Penari tari tayub bisa dilakukan sendiri atau bersama, biasanya
   penyelenggara acara (pria). Pelaksanaan acara dilaksanakan pada tengah malam
   antara jam 9.00-03.00 pagi. Tari tayub merupakan tarian pergaulan yang disajikan
   untuk menjalin hubungan sosial masyarakat.
         Mulai redupnya kesenian tayub banyak disebabkan karena, citranya yang
   dikenal identik dengan keburukan akibat para penikmat seni tayub yang
   menikmatinya dengan cara yang kurang sopan disertai dengan minum minuman
   keras. Untuk memperbaiki citra tayub, didirikan organisasi yang dapat memayungi
   kesenian tayub di Nganjuk. Didalamnya, selain diberikan pelajaran beragam gerak
   tari, para waranggono diberi pembinaan untuk mengikis tindakan tercela dari para
   penikmat seni tayub yang biasanya menyertai setiap pertunjukan tayub.

4. Seni Tari Mung-Dhe
Tari Mung Dhe adalah tari tradisional yang berasal dari Desa Garu, kecamatan
   Baron, Nganjuk. Dalam tari ini bertemakan kepahlawanan dan cinta tanah air,
   heroik, patriotisme. Selain itu tari ini berkaitan erat dengan kalahnya prajurit
   Diponegoro yang dipimpin oleh Sentot Prawirodirdjo).
       Dalam tari ini menggambarkan beberapa prajurit yang sedang berlatih perang
   yang lengkap dengan orang yang membantu dan memberi semangat kepada kedua
   belah pihak yang sedang latihan. Pihak yang membantu dan memberi semangat, di
   sebut botoh. Botohnya ada dua yaitu penthul untuk pihak yang menang dan tembem
   untuk pihak yang kalah. Sikap dan tingkah laku kedua botoh ini gecul atau lucu,
   sehingga membuat orang lain yang menyaksikan tari Mung Dhe, terkesan tegang
   dan kadang merasa geli, karena yang berlatih perang memakai pedang, sedangkan
   botohnya lucu .
   Secara keseluruhan, tari Mung Dhe melibatkan 14 pemain dengan masing-masing
   peran pada awalnya, yaitu :
   • 2 orang berperan sebagi penari /prajurit.
   • 2 orang berperan sebagi pembawa bendera.
   • 2 orang berperan sebagai botoh
   • 8 orang berperan sebagai penabuh /pengiring.
   Pada perkembanganya sekarang hanya melibatkan 12 orang, yaitu 6 alat untuk 6
   orang pemain. Di dalam pengaturan organisasi tari Mung Dhe untuk penarinya
   adalah laki-laki serta perempuandan dalam tingkatan usia dewasa [baik yang
   menikah atau yang belum]. Pada perkembangan sekarang ini, tari Mung Dhe sering
   ditampilkan pada acara-acara yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan
   Kebudayaan Daerah Kabupaten Nganjuk, seperti Pemilihan Duta Wisata, maupun
   Grebeg Suro, maupun Jamasan Pusaka, serta saat Upacara Wisuda (gembyangan-
   red)Waranggono.

5. Tradisi Wiwid Padi
        Selain dikenal sebagai kota angin, juga terkenal dengan tanah yang lumayan
   subur. Sekitar 80% warga menggantungkan hidup sebagai petani. Tradisi ini
   dilakukan sebagai wujud syukur kepada yang maha kuasa, atas melimpahnya hasil
   panen tahun ini dan melestarikan tradisi nenek moyang, serta agar terhindar dari
   malapetak. Ritual bercampur Islam dan bernuansa adat jawa, dilakukan dengan
   membawa sesaji dan tumpeng di sawah sebelum panen raya padi, setiap setahun
   sekali. Ritual dimulai dengan arak-arakan makanan dan sesajian, serta peralatan
   memanen padi berupa ani. Diarak di tengah persawahan yang dikeramatkan,
   sesepuh memulai ritual dengan meletakkan sesaji, membakar batang padi dan
   membaca doa. Secara simbolis sesepuh memotong beberapa batang pohon padi
   dengan ani-ani dan potongannya diletakkan di atas buah pisang dan selanjutnya di
   bawa pulang ke rumah. Terakhir, sesepuh membaca doa, menyantap makanan yang
   dibawa tadi bersama-sama. Tradisi ini juga dilakukan untuk menjaga kelestarian
   alam serta kearifan lokal.

6. Upacara Tradisional Nyadran
      Ritual ini merupakan ritual sedekah bumi dan disebut juga dengan sadran. Kata
   Nyadran maupun Sadran keduanya berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Sadra
yang kemudian karena perjalanan zaman mengalami perubahan lisan Nyadran atau
Sadran. Kata Sadran mempunyai arti ziarah kubur, suatu tradisi masyarakat jawa
sejak zaman Hindu-budha di negeri ini. Itu sebabnya dalam acara Nyadran hampir
semua warga masyarakat ikut melaksanakan tanpa memandang perbedaan status dan
agama yang dianutnya. Ritual itu juga dilakukan untuk meminta selamat dan
kemakmuran. Acara tersebut merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Karena telah diberi panen yang melimpah, dan puluhan dayang-dayang
beriringan mengantar sesaji berupa hasil bumi ke makam tokoh yang konon menurut
cerita adalah orang pertama yang babat desa, setelah sesepuh desa membacakan doa
dengan disertai bakar kemenyan didepan makam. Ratusan warga yang hadir
dipemakaman desa tersebut, berebut sesaji berupa hasil bumi. Ratusan menyakini,
makanan maupun barang-barang yang sudah dikarak oleh dayang-dayang mulai dari
balai desa sampai ke punden memiliki manfaat tersendiri.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Program kerja tahunan pramuka
Program kerja tahunan pramukaProgram kerja tahunan pramuka
Program kerja tahunan pramukaIman Nurman R
 
konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasarkonsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan DasarMario Yuven
 
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaDaftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaZens Chaleum
 
Metode membina penggalang
Metode membina penggalangMetode membina penggalang
Metode membina penggalangNas Rulloh
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKcandraabdillah1
 
Ppt Media Pembelajaran Bahasa Arab
Ppt Media Pembelajaran Bahasa ArabPpt Media Pembelajaran Bahasa Arab
Ppt Media Pembelajaran Bahasa ArabSiti Maisaroh
 
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Hilmi Janggo
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionVJ Asenk
 
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUDTari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUDSukardi Juniardi
 
Proposal PKWU Telur Asin
Proposal PKWU Telur AsinProposal PKWU Telur Asin
Proposal PKWU Telur AsinMs Nova
 
PPT Kearifan lokal pendidikan
PPT Kearifan lokal pendidikanPPT Kearifan lokal pendidikan
PPT Kearifan lokal pendidikanfajriatiii
 
Fundamental Gerakan Pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka Fundamental Gerakan Pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka BAMBANG PAMUNGKAS
 
Tembang macapat andrew xi.ia6_02
Tembang macapat andrew xi.ia6_02Tembang macapat andrew xi.ia6_02
Tembang macapat andrew xi.ia6_02Andrew Hutabarat
 
Soal rangking 1 penggalang atau soal olimpiade pramuka beserta kunci jawaban
Soal rangking 1 penggalang atau soal olimpiade pramuka beserta kunci jawabanSoal rangking 1 penggalang atau soal olimpiade pramuka beserta kunci jawaban
Soal rangking 1 penggalang atau soal olimpiade pramuka beserta kunci jawabanumar fauzi
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XINurul Abidah
 
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKYPergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKYYunus Thariq
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarRizalAlFatih1
 

La actualidad más candente (20)

Program kerja tahunan pramuka
Program kerja tahunan pramukaProgram kerja tahunan pramuka
Program kerja tahunan pramuka
 
PowerPoint Statistika
PowerPoint StatistikaPowerPoint Statistika
PowerPoint Statistika
 
konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasarkonsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
 
Pengetahuan pramuka
Pengetahuan pramukaPengetahuan pramuka
Pengetahuan pramuka
 
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesiaDaftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
Daftar regular verb dan irregular verb arti bahasa indonesia
 
Metode membina penggalang
Metode membina penggalangMetode membina penggalang
Metode membina penggalang
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Ppt Media Pembelajaran Bahasa Arab
Ppt Media Pembelajaran Bahasa ArabPpt Media Pembelajaran Bahasa Arab
Ppt Media Pembelajaran Bahasa Arab
 
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anion
 
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUDTari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
Tari kreasi tugas mata kuliah PG-PAUD
 
Proposal PKWU Telur Asin
Proposal PKWU Telur AsinProposal PKWU Telur Asin
Proposal PKWU Telur Asin
 
Program kerja pmr
Program kerja  pmrProgram kerja  pmr
Program kerja pmr
 
PPT Kearifan lokal pendidikan
PPT Kearifan lokal pendidikanPPT Kearifan lokal pendidikan
PPT Kearifan lokal pendidikan
 
Fundamental Gerakan Pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka Fundamental Gerakan Pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka
 
Tembang macapat andrew xi.ia6_02
Tembang macapat andrew xi.ia6_02Tembang macapat andrew xi.ia6_02
Tembang macapat andrew xi.ia6_02
 
Soal rangking 1 penggalang atau soal olimpiade pramuka beserta kunci jawaban
Soal rangking 1 penggalang atau soal olimpiade pramuka beserta kunci jawabanSoal rangking 1 penggalang atau soal olimpiade pramuka beserta kunci jawaban
Soal rangking 1 penggalang atau soal olimpiade pramuka beserta kunci jawaban
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKYPergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
Pergerakan dakwah walisongo (presentation) YUNUS THARIQ RIZKY
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
 

Destacado

Hukum & kearifan lokal
Hukum & kearifan lokalHukum & kearifan lokal
Hukum & kearifan lokalJonaedi Efendi
 
Upacara bakar batu di papua
Upacara bakar batu di papuaUpacara bakar batu di papua
Upacara bakar batu di papuaAfif Fachruddien
 
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)khoiril anwar
 
Kearifan lokal nyabuk gunung
Kearifan lokal nyabuk gunungKearifan lokal nyabuk gunung
Kearifan lokal nyabuk gunungSekar Arum
 
Hukum adat dan kearifan lokal
Hukum adat dan kearifan lokalHukum adat dan kearifan lokal
Hukum adat dan kearifan lokalyahyakelariquers
 
kurikulum 2013 geografi bab 6
kurikulum 2013 geografi bab 6kurikulum 2013 geografi bab 6
kurikulum 2013 geografi bab 6Muhammad Irfan
 
seni ornamen dari sulawesi
seni ornamen dari sulawesiseni ornamen dari sulawesi
seni ornamen dari sulawesiSekar Arum
 
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanAnisa Salma
 
Kearifan lokal di indonesia subak
Kearifan lokal di indonesia subakKearifan lokal di indonesia subak
Kearifan lokal di indonesia subakSekar Arum
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamDoris Agusnita
 
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANKEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANcindyanggrainy
 
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITASKEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITASSekar Lukinanti
 
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam Indah Pratiwie Pratiwi
 
Kearifan Pemanfaatan SDA Dalam Pertambangan
Kearifan Pemanfaatan SDA Dalam PertambanganKearifan Pemanfaatan SDA Dalam Pertambangan
Kearifan Pemanfaatan SDA Dalam PertambanganSindy Prisila
 
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamGeografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamFarah Della
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianAnisa Salma
 
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamKearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamFarah Della
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamfarahmaudy47
 

Destacado (20)

Hukum & kearifan lokal
Hukum & kearifan lokalHukum & kearifan lokal
Hukum & kearifan lokal
 
Upacara bakar batu di papua
Upacara bakar batu di papuaUpacara bakar batu di papua
Upacara bakar batu di papua
 
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat)
 
Bab 5 geo xi rev
Bab 5 geo xi revBab 5 geo xi rev
Bab 5 geo xi rev
 
Kearifan lokal nyabuk gunung
Kearifan lokal nyabuk gunungKearifan lokal nyabuk gunung
Kearifan lokal nyabuk gunung
 
Hukum adat dan kearifan lokal
Hukum adat dan kearifan lokalHukum adat dan kearifan lokal
Hukum adat dan kearifan lokal
 
kurikulum 2013 geografi bab 6
kurikulum 2013 geografi bab 6kurikulum 2013 geografi bab 6
kurikulum 2013 geografi bab 6
 
seni ornamen dari sulawesi
seni ornamen dari sulawesiseni ornamen dari sulawesi
seni ornamen dari sulawesi
 
Buku kearifan lokal
Buku kearifan lokalBuku kearifan lokal
Buku kearifan lokal
 
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
 
Kearifan lokal di indonesia subak
Kearifan lokal di indonesia subakKearifan lokal di indonesia subak
Kearifan lokal di indonesia subak
 
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamPpt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Ppt Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANKEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
 
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITASKEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
 
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Kearifan Pemanfaatan SDA Dalam Pertambangan
Kearifan Pemanfaatan SDA Dalam PertambanganKearifan Pemanfaatan SDA Dalam Pertambangan
Kearifan Pemanfaatan SDA Dalam Pertambangan
 
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alamGeografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
Geografi - kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
 
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya AlamKearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 

Similar a Kearifan lokal kabupaten nganjuk

Filosofi tari turangga yaksa
Filosofi tari turangga yaksa Filosofi tari turangga yaksa
Filosofi tari turangga yaksa Mellisaayu
 
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitarNama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitarTiyaazNurMuhammadFai
 
Beragam Kesenian di Indonesia
Beragam Kesenian di IndonesiaBeragam Kesenian di Indonesia
Beragam Kesenian di IndonesiaNada Salsabila
 
Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04Yoga Yps
 
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA septiputri
 
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanTradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanWiyanto Hardjono
 
Tugas tik powerpoint lindaaaaa
Tugas tik powerpoint lindaaaaaTugas tik powerpoint lindaaaaa
Tugas tik powerpoint lindaaaaalindaalinduud
 
Tugas pp ips
Tugas pp ipsTugas pp ips
Tugas pp ipstickaaja
 
Tugas Analisis Sosio Kultur KHD ROENAH.pptx
Tugas Analisis Sosio Kultur KHD ROENAH.pptxTugas Analisis Sosio Kultur KHD ROENAH.pptx
Tugas Analisis Sosio Kultur KHD ROENAH.pptxRoroJongrang3
 
PLH Kebudayaan Jawa Tengah | Aditya Permana
PLH Kebudayaan Jawa Tengah | Aditya PermanaPLH Kebudayaan Jawa Tengah | Aditya Permana
PLH Kebudayaan Jawa Tengah | Aditya Permanaadityapermana2912
 

Similar a Kearifan lokal kabupaten nganjuk (20)

Filosofi tari turangga yaksa
Filosofi tari turangga yaksa Filosofi tari turangga yaksa
Filosofi tari turangga yaksa
 
Tari primitif
Tari primitifTari primitif
Tari primitif
 
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitarNama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
 
Beragam Kesenian di Indonesia
Beragam Kesenian di IndonesiaBeragam Kesenian di Indonesia
Beragam Kesenian di Indonesia
 
Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04Ilmu sosial dasar 1 ia04
Ilmu sosial dasar 1 ia04
 
Makala Tentang Tari Topeng
Makala Tentang Tari TopengMakala Tentang Tari Topeng
Makala Tentang Tari Topeng
 
Tari topeng klana
Tari topeng klanaTari topeng klana
Tari topeng klana
 
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA
TRADISI MASA PRA AKSARA DAN AKSARA
 
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanTradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
 
Tugas tik powerpoint lindaaaaa
Tugas tik powerpoint lindaaaaaTugas tik powerpoint lindaaaaa
Tugas tik powerpoint lindaaaaa
 
Makalah kebudayaan suku sunda
Makalah kebudayaan suku sundaMakalah kebudayaan suku sunda
Makalah kebudayaan suku sunda
 
Tugas pp ips
Tugas pp ipsTugas pp ips
Tugas pp ips
 
Tugas Analisis Sosio Kultur KHD ROENAH.pptx
Tugas Analisis Sosio Kultur KHD ROENAH.pptxTugas Analisis Sosio Kultur KHD ROENAH.pptx
Tugas Analisis Sosio Kultur KHD ROENAH.pptx
 
PLH Kebudayaan Jawa Tengah | Aditya Permana
PLH Kebudayaan Jawa Tengah | Aditya PermanaPLH Kebudayaan Jawa Tengah | Aditya Permana
PLH Kebudayaan Jawa Tengah | Aditya Permana
 
Atraksi
AtraksiAtraksi
Atraksi
 
Seni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten munaSeni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten muna
 
Seni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten munaSeni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten muna
 
Seni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten munaSeni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten muna
 
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten munaDaftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
 
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten munaDaftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
 

Kearifan lokal kabupaten nganjuk

  • 1. 2013 KEARIFAN LOKAL Daerah Kabupaten Nganjuk Beberapa Ulasan Budaya Asal Kabupaten Nganjuk Choirul Fatmawati S1/Pendidikan Fisika/Unesa 1/1/2013
  • 2. KEARIFAN LOKAL KABUPATEN NGANJUK  Arti Lambang Kabupaten Nganjuk Makna Gambar dalam Lambang Kabupaten Nganjuk :  Perisai bersudut lima berdasar biru dan bertepi putih melambangkan jiwa kerakyatan, kesetiaan dan kesucian masyarakat Nganjukyang selalu siaga dalam menghadapi segala tantangan.  Bintang bersudut lima berwarna emas melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa, cita-cita luhur dan suci sebagai pedoman perjuangan untuk mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan makmur.  BASWARA YUDHIA KARANA artinya cemerlang karena perjuangan.  Rantai berbentuk lingkaran melambangkan kebulatan tekad rakyat Nganjuk, yang dilandasi semangat perjuangan dan persatuan.  Tiga puncak gunung berwarna hitam memiliki arti filosofis Tri Dharma Amerta dan secara historis menunjukkan Jaman Kejayaan Nasional, Jaman Penjajahan dan Jaman Kemerdekaan.  Gunung, malambangkan sumber kekayaan alam air terjun sedudo adalah air suci pemberian Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan rahmat untuk dinikmati oleh umat-Nya.  Sawah mengandung makna kemakmuran, dan sungai juga bermakna kemakmuran dan kesuburan.  Gunung berpuncak tiga, sawah dan sungai digambarkan dalam rantai yang berbentuk lingkaran, itu mempunyai makna : Dengan tekad yang bulat dan kekayaan alam yang melimpah memberikan keyakinan kepada masyarakat Nganjuk untuk berjuang mewujudkan tercapainya masyarakat adil dan makmur.  Padi dan kapas melambangkan pangan dan sandang yang menjadi kebutuhan pokok rakyat sehari-hari. Jumlah padi 17 butir, kapas 8 buah, daun padi 4 helai, daun kapas 5 helai mencerminkan semangat dan jiwa proklamasi 17-8-45.  Pohon beringin berdaun lima kelompok dalam segi lima beraturan bermakna : pengayoman, perlindungan dan perdamaian, serta juga menggambarkan adanya lima wilayah kerja pembantu bupati.  Sayap dengan 20 helai bulu berwarna emas melambangkan wilayah daerah terdiri dari 20 kecamatan.  Pita bertuliskan angka Jawa yang mengikat dua pangkal sayap mewujudkan angka 937 M, yang merupakan ditetapkannya tahun hari jadi Nganjuk.
  • 3. Secara keseluruhan, lambang daerah ini mengandung makna sebagai berikut : “Dengan semangat dan jiwa proklamasi 17-8-45 rakyat Nganjuk yang telah tumbuh dan berkembang sejak tahun 937 M, bersama Pemerintah Daerah yang berwibawa bertekad bulat untuk berjuang terus dengan segala potensi daerahnya, sehingga tercapai cita-cita luhur, masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.”  Kearifan Lokal Seni Dan Tradisi Daerah Nganjuk 1. Seni Wayang Krucil Wayang Krucil dibuat dari kayu Mentaos berbentuk pipih. Mula-mula, kayu dipotong dan dibuat papan agak tebal. Setelah itu, papan kayu diberi gambar, diukir dan diberi cat sesuai tokoh wayang yang akan dibuat. Wayang Krucil berbeda dengan Wayang Kulit. Pada Wayang Krucil, memiliki ketebalan 2 -3 Centimeter, sedang Wayang Kulit sekitar 3 milimeter. Boleh dikatakan, bentuk Wayang Krucil mengarah tiga demensi. Karena itu, karakter tokoh Wayang Krucil terkesan lebih bernyawa dibanding Wayang Kulit. Pada Wayang Kulit (purwa), satu wayang mewakili satu tokoh atau satu karakter dan memiliki satu nama. Sedangkan, pada Wayang Krucil Sri Guwak ini satu wayang bisa berganti-ganti memerankan beberapa tokoh dan karakter. Untuk mementaskan kesenian itu, diringi perangkat gamelan Mardi Laras dengan 20-an pemusik (penabuh) dan 5 pesinden (penyanyi). Wayang Krucil semakin tergusur dan sulit dijumpai. Kecuali, dalam acara-acara ritual yang berkait dengan bersih desa dan nadar. Pada puncak kejayaannya, Wayang Krucil tersebar hampir di seluruh daerah (desa dan kecamatan) di Nganjuk, bahkan sampai di kawasan Kabupaten Kediri. Tetapi kini tinggal tersisa beberapa saja. Salah satunya, Wayang Krucil milik Paguyuban Mardi Laras di Desa Garu Kecamatan Baron, sekitar 15 km sebelah timur Kota Nganjuk. Wayang Krucil satu-satunya yang tertinggal di Nganjuk itu dikenal sebagai Wayang Krucil Garu, karena tinggal dan berkembang di Desa Garu. Wayang Krucil dianggap sebagai bagian dari keberadaan desa sehingga berlangsung turun-temurun, dianggap sakral, sehingga harus selalu dipentaskan dalam upacara bersih desa setahun sekali. Kesakralan dan malati Wayang Krucil Garu terwujud dalam bentuk pagelaran yang harus disertai sesajen khusus. Cerita Wayang Garu Nganjuk mengambil beberapa sumber, diantaranya cerita yang berkaitan dengan Kerajaan Kediri, cerita rakyat tentang pemberontakan kepada Belanda, cerita dari Serat Menak yang diadaptasi dari Persia yang berkaitan dengan perkembangan agama Islam, sumber cerita dari Mahabarata, hingga cerita yang dibuat dalang sendiri atau dikenal sebagai lakon carangan. Yang membanggakan adalah Wayang Krucil Nganjuk sudah dikenal sampai di Jerman. Seni tradisi Wayang Krucil ini mempunyai nilai-nilai budaya yang tinggi. Kesenian ini tak hanya mengangkat cerita-cerita sejarah, tetapi juga memuat aspek moral dan etika. Sekaligus berperan sebagai media hiburan rakyat. 2. Seni Wayang Timplong Bentuk wayang ini terbuat dari bahan kayu waru, sementara tangannya terbuat dari kulit. Wayang timplong tidak melibatkan pesinden (waranggana). Wayang Nganjuk ini tetap berjalan pada koridor pakem wayang itu sendiri. Artinya,
  • 4. dalangnya sebagai generasi pewaris, tidak berniat mengubah eksistensi wayang timplong. Untuk memainkannya, sang dalang hanya dibantu oleh lima orang panjak yang mengiringi ilustrasi musik gamelan yang terdiri dari kendang, dua kenong, gambang, dan gong kecil. Gending-gending yang menyertai cerita lakon juga tidak terlampau njlimet, karena wayang ini hanya mengenal gending prahab (keluarnya wayang), grendel (jejeran), ngrangsang (peperangan), sendonan (sulukan), dan andek-andek (Onto Kencono). Spesifikasi dari cerita berkisar pada cerita rakyat, khususnya cerita Kediren atau asal usul daerah Kediri. "Cerita-cerita lakon Babat Kediri, Asmoro Bangun, dan Panji Laras Miring itu sudah pakem wayang timplong. Tampilan wayang itu patut mendapat perhatian, terlebih kajian-kajian sosiologis-antropologis dari para pakar seni tradisi di daerah ini, karena karakter wayang itu sendiri mengenal tokoh jahat maupun tokoh baik. Prabu Djoko Klono Sewandoro adalah tokoh jahat, sementara Panji Asmoro adalah tokoh baik. Wayang timplong masih bernapas, walaupun eksistensinya terbatas pada komunitas pedesaan yang masih menghargai ritualitas. Wayang ini masih sering ditanggap untuk ruwatan desa/bersih desa, untuk mengusir balak ataupun bencana. Seni tradisi wayang timplong telah membuka apresiasi terhadap aneka ragam seni wayang itu sendiri. Ruang untuk wayang langka ini masih perlu dibuka lebar, karena seni tradisi yang konon cuma hidup dan berkembang di daerah Nganjuk itu bisa jadi sebuah kekuatan untuk pencerahan-pencerahan hidup. 3. Seni Tayub Tari Tayub atau acara Tayuban. Merupakan salah satu kesenian Jawa yang mengandung unsur keindahan dan keserasian gerak. Tarian ini mirip dengan tari Jaipong dari Jawa Barat. Unsur keindahan diiikuti dengan kemampuan penari dalam melakonkan tari yang dibawakan. Tari tayub mirip dengan tari Gambyong yang lebih populer dari Jawa Tengah. Tarian ini biasa digelar pada acara pernikahan, khitan serta acara kebesaran misalnya hari kemerdekaan Republik Indonesia. Perayaan kemenangan dalam pemilihan kepala desa, serta acara bersih desa. Anggota yang ikut dalam kesenian ini terdiri dari sinden, penata gamelan serta penari khususnya wanita yang disebut dengan “ledhek”. Penari tari tayub bisa dilakukan sendiri atau bersama, biasanya penyelenggara acara (pria). Pelaksanaan acara dilaksanakan pada tengah malam antara jam 9.00-03.00 pagi. Tari tayub merupakan tarian pergaulan yang disajikan untuk menjalin hubungan sosial masyarakat. Mulai redupnya kesenian tayub banyak disebabkan karena, citranya yang dikenal identik dengan keburukan akibat para penikmat seni tayub yang menikmatinya dengan cara yang kurang sopan disertai dengan minum minuman keras. Untuk memperbaiki citra tayub, didirikan organisasi yang dapat memayungi kesenian tayub di Nganjuk. Didalamnya, selain diberikan pelajaran beragam gerak tari, para waranggono diberi pembinaan untuk mengikis tindakan tercela dari para penikmat seni tayub yang biasanya menyertai setiap pertunjukan tayub. 4. Seni Tari Mung-Dhe
  • 5. Tari Mung Dhe adalah tari tradisional yang berasal dari Desa Garu, kecamatan Baron, Nganjuk. Dalam tari ini bertemakan kepahlawanan dan cinta tanah air, heroik, patriotisme. Selain itu tari ini berkaitan erat dengan kalahnya prajurit Diponegoro yang dipimpin oleh Sentot Prawirodirdjo). Dalam tari ini menggambarkan beberapa prajurit yang sedang berlatih perang yang lengkap dengan orang yang membantu dan memberi semangat kepada kedua belah pihak yang sedang latihan. Pihak yang membantu dan memberi semangat, di sebut botoh. Botohnya ada dua yaitu penthul untuk pihak yang menang dan tembem untuk pihak yang kalah. Sikap dan tingkah laku kedua botoh ini gecul atau lucu, sehingga membuat orang lain yang menyaksikan tari Mung Dhe, terkesan tegang dan kadang merasa geli, karena yang berlatih perang memakai pedang, sedangkan botohnya lucu . Secara keseluruhan, tari Mung Dhe melibatkan 14 pemain dengan masing-masing peran pada awalnya, yaitu : • 2 orang berperan sebagi penari /prajurit. • 2 orang berperan sebagi pembawa bendera. • 2 orang berperan sebagai botoh • 8 orang berperan sebagai penabuh /pengiring. Pada perkembanganya sekarang hanya melibatkan 12 orang, yaitu 6 alat untuk 6 orang pemain. Di dalam pengaturan organisasi tari Mung Dhe untuk penarinya adalah laki-laki serta perempuandan dalam tingkatan usia dewasa [baik yang menikah atau yang belum]. Pada perkembangan sekarang ini, tari Mung Dhe sering ditampilkan pada acara-acara yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Nganjuk, seperti Pemilihan Duta Wisata, maupun Grebeg Suro, maupun Jamasan Pusaka, serta saat Upacara Wisuda (gembyangan- red)Waranggono. 5. Tradisi Wiwid Padi Selain dikenal sebagai kota angin, juga terkenal dengan tanah yang lumayan subur. Sekitar 80% warga menggantungkan hidup sebagai petani. Tradisi ini dilakukan sebagai wujud syukur kepada yang maha kuasa, atas melimpahnya hasil panen tahun ini dan melestarikan tradisi nenek moyang, serta agar terhindar dari malapetak. Ritual bercampur Islam dan bernuansa adat jawa, dilakukan dengan membawa sesaji dan tumpeng di sawah sebelum panen raya padi, setiap setahun sekali. Ritual dimulai dengan arak-arakan makanan dan sesajian, serta peralatan memanen padi berupa ani. Diarak di tengah persawahan yang dikeramatkan, sesepuh memulai ritual dengan meletakkan sesaji, membakar batang padi dan membaca doa. Secara simbolis sesepuh memotong beberapa batang pohon padi dengan ani-ani dan potongannya diletakkan di atas buah pisang dan selanjutnya di bawa pulang ke rumah. Terakhir, sesepuh membaca doa, menyantap makanan yang dibawa tadi bersama-sama. Tradisi ini juga dilakukan untuk menjaga kelestarian alam serta kearifan lokal. 6. Upacara Tradisional Nyadran Ritual ini merupakan ritual sedekah bumi dan disebut juga dengan sadran. Kata Nyadran maupun Sadran keduanya berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Sadra
  • 6. yang kemudian karena perjalanan zaman mengalami perubahan lisan Nyadran atau Sadran. Kata Sadran mempunyai arti ziarah kubur, suatu tradisi masyarakat jawa sejak zaman Hindu-budha di negeri ini. Itu sebabnya dalam acara Nyadran hampir semua warga masyarakat ikut melaksanakan tanpa memandang perbedaan status dan agama yang dianutnya. Ritual itu juga dilakukan untuk meminta selamat dan kemakmuran. Acara tersebut merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena telah diberi panen yang melimpah, dan puluhan dayang-dayang beriringan mengantar sesaji berupa hasil bumi ke makam tokoh yang konon menurut cerita adalah orang pertama yang babat desa, setelah sesepuh desa membacakan doa dengan disertai bakar kemenyan didepan makam. Ratusan warga yang hadir dipemakaman desa tersebut, berebut sesaji berupa hasil bumi. Ratusan menyakini, makanan maupun barang-barang yang sudah dikarak oleh dayang-dayang mulai dari balai desa sampai ke punden memiliki manfaat tersendiri.