1. PENGANTAR PENDIDIKAN
GROUP 6
TENTANG
BAB 2
HAKEKAT PENDIDIKAN
SELSI PEBRI WENI
DOSEN : Dra. Eldarni, M.Pd
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN & ILMU PENGETAHUAN
DHARMA BHAKTI LUBUK ALUNG
2. HAKEKAT PENDIDIKAN
1.Hakekat pendidikan menurut pandangan
Indonesia
2.Hakekat pendidikan menurut pandangan
Barat
3.Hakekat Pendidikan menurut Undang-
undang
4.Komponen-komponen Pendidikan
3. Pengertian
Makna pendidikan secara sederhana dapat
diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-
nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.
Pendidikan menurut pengertian Yunani adalah
“paedagogie” yang akar katanya “pais” yang
berarti anak dan “again” yang artinya
membimbing. “paedagogie” berarti bimbingan
yang diberikan kepada anak.
4. Dalam bahasa Inggris pendidikan diterjemahkan
menjadi “Education”, yang berasal dari bahasa
Yunani “educare” yang berarti membawa keluar
yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun
agar tumbuh dan berkembang.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
pendidikan berasal dari kata “didik” (mendidik),
yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan
pikiran.
5. A. Hakekat Pendidikan Menurut
Pandangan Indonesia
• Ki Hajar Dewantara, merumuskan pengertian
pendidikan sebagai berikut:
Pendidikan umumnya berarti daya-upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan
batin, karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak);
dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan
bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan
kesempurnaan hidup, kehidupan dan
penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras
dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977:14)
6. DRIKARYA
Tokoh ini mengemukakan 3 rumusan yang masing-
masing rumusan itu berdasarkan kepada aspek-aspek
yang melatar belakangi pemikirannya.
1. Pendidikan adalah hidup bersama dalam
kesatuan “tri tunggal” ayah, ibu, dan anak, dimana
terjadi pemanusiaan anak, dengan mana dia
berproses untuk akhirnya memanusia sendiri
sebagai purnawan (Driyarkara 1980:129).
2. Pendidikan adalah hidup bersama dalam satu
kesatuan tri tunggal ayah-ibu-anak, dimana terjadi
pembudayaan anak, dengan mana anak berproses
untuk akhirnya bisa membudaya sendiri sebagai
manusia (Driyarkara 1980:130).
7. 3.Pendidikan adalah hidup bila bersama dalam
tujuan 3 tunggal,Ayah,ibu dan anak dimana
terjadi pelaksanaan nilai-nilai dengan mana
dia berproses untuk akhirnya bisa
melaksanakan sendiri sebagai manusia
purnawan ( 1980:13 )
8. B. Hakikat Pendidikan Menurut
Pandangan Barat
• Langeveld (ahli pendidikan bangsa Belanda)
Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang
diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak
untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak
cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak
dengan bantuan orang lain.
• John Dewey (ahli filsafat pendidikan Amerika pragmatisme
dan dinamis)
Pendidikan (education) adalah proses pembentukan
kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan
emosional ke arah alam dan sesama manusia. (IKIP, 1992:1)
9. Paulo freire
Pendidikan merupakan jalan menuju
pembebasan yang permanen dan diri dari dua
tahap. Tahap pertama adalah masa dimana
manusia menjadi sadar akan pembebasan
mereka yang melalui praksis mengubah keadaan
itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang
pertama dan merupakan sebuah proses tindakan
kultural yang membebaskan.
Rosseau
Pendidikan adalah memberikan pembekalan yang
tidak ada pada masa anak-anak, tapi dibutuhkan
pada masa dewasa.
10. Beberapa asumsi dasar yang berkenaan dengan
hakikat pendidikan oleh Raka Joni (1985:2)
• Pendidikan merupakan proses interaksi mansuia
yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulatan
subjek didik dengan kewajiban pendidikan
• Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik
menghadapi lingkungan hidup yang semakin pesat
• Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
dan masyarakat
• Pendidikan berlangsung seumur hidup
• Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan
prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
pembentukan manusia seutuhnya
11. C.HAKEKAT PENDIDIKAN MENURUT UNDANG-
UNDANG
• Dalam GBHN Tap MPR No.ll/MPR/1988
Pendidikan pada hakekatnya dalam usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dengan kemampuan didalam dan diluar Sekolah dan
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan
Keluarga,Sekolah dan Masyarakat
• UU.Sistem pendidikan nasional ( UUSPN )
No.20/2003 Bab 1,pasal 1
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual,keagamaan,pengendalian diri ,kepribadian,kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan darinya masyarakat bangsa dan
negara
13. 1. Tujuan Pendidikan
Makna tujuan pendidikan nasional adalah membentuk
manusia Indonesia yang bisa mandiri dalam konteks
kehidupan pribadinya, kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta berkehidupan sebagai
makhluk yang beragama (Ketuhanan Yang Maha Esa).
Kita mengenal 4 jenjang tujuan pendidikan, yaitu:
– Tujuan umum pendidikan, yakni pancasila
– Tujuan intitusional (tujuan lembaga pendidikan,
misalnya tujuan Universitas Negeri Padang
– Tujuan Kurikuler (tujuan standar kompetensi bidang
studi atau mata pelajaran) misalnya tujuan IPA, IPS,
Agama
– Tujuan Instruksional kompetensi dasar (tujuan untuk
setiap kegiatan)proses belajar-mengajar
14. 2. Pendidik
Pendidik ialah orang yang mempunyai
tanggung jawab dalam melaksanakan
pendidikan. Pendidik dibedakan menjadi 2
kategori, yaitu:
pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua
pendidik menurut jabatan yaitu guru
15. 3. Subjek Didik
Subjek didik ialah manusia yang memiliki potensi yang
selalu mengalami perkembangan sejak terciptanya
sampai meninggal dunia dan perubahan-perubahan
terjadi secara bertahap, tetapi secara wajar. Menurut
Raka Joni ada 4 dasar hakikat dari subjek didik.
– subjek didik bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri
sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidup
– subjek didik memiliki potensi, baik fisi maupun psikologis
yang berbeda-beda, sehingga masing-masing subjek didik
merupakan insan yang unik
– subjek didik memerlukan pembinaan individual serta
perlakuan yang manusiawi
– subjek didik pada dasarnya merupakan insan yang aktif
menghadapi lingkungan
16. 4. Isi/materi Pendidikan
• Isi pendidikan berkaitan dengan tujuan
pendidikan.
• Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu
disampaikan isi/ bahan yang disebut
kurikulum kepada peserta didik.
• Macam-macam isi pendidikan terdiri dari
pendidikan agama, moral, sosial, intelektual,
keterampilan dan jasmani.
17. 5. Metode dan Alat Pendidikan
Peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya
interaksi educatif. Agar interaksi ini dapat
berlangsung secara educatif dan efisien untuk
mencapai tujuan perlu dipilih:
• metode yaitu cara yang berfungsi sebagai
alat untuk mencapai tujuan.
• alat pendidikan yang tepat yaitu segala
sesuatu yang secara langsung membantu
terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan
18. 6. Lingkungan Pendidikan
• Meliputi semua segi kehidupan dan
kebuyaan.
• Lingkungan pendidikan dapat dikelompokkan
berdasarkan lingkungan kebudayaan, terdiri
dari lingkungan idiologis, sosial politis, sosial
anthropologis, sosial ekonomi, dan
lingkungan iklim geografis.
19. BAB 1
HAKEKAT MANUSIA DENGAN
DIMENSI-DIMENSINYA
A. Sifat Hakekat Manusia
B. Hakekat manusia menurut berbagai
pandangan
C. Hakekat Manusia dan Dimensi-dimensinya
D. Pengembangan dimensi Manusia
E. Sosok manusia seutuhnya
20. A.SIFAT HAKEKAT MANUSIA
1.Pengertian
a.Istilah “term” dan hakikat berasal dari bahasa Arab
,dengan kata dasarnya “haq” yang berarti kebenaran
yang sesungguhnya.Apabila seseorang menerangkan
sesuatu benda atau sifat,maka yang dijelaskan itu
adalah ciri-ciri atau sifat yang mendasar dari benda
atau objek tersebut.
b.Istilah manusia juga berasal dari bahasa Arab yaitu
dari kata “man”yang artinya manusia,arti yang sama
dengan yang ada didalam Bahasa Inggris.
21. B.Hakekat manusia dari beberapa
Pandangan
1.Menurut Pandangan Islam
a.Manusia adalah makhluk mulia dan merupakan
sebaik-baiknya makhluk
( Surat Al.Israa’:70)
b.Allah telah mengamanatkan kekhalifahan bumi
kepada manusia ( Al-Ma’idah: 32)
c.Sesungguhnya Allah telah mencipatakannya
demi tujuan yang mulia ( Surat Adz-Dzaariyat :56)
d.Manusia dipersiapkan untuk mencapai derajat
kesempurnaan( Al-Mujaadilah:11)
22. 2.Pandangan Ilmuan Barat
a.S.Preud
Menurut Freud ada 3 komponen Kepribadian manusia,yaitu:
Id atau Das Es
Peliputan berbagai jenis keinginan,dengan kehendak instink
manusia yang mendasari perkembangan individu/libido
sexsual.Didalam ID terdapat 2 unsur yaitu,Seksual dan agresif
sebagai pengerak jiwa/tingkah laku
Ego atau Das
Jembatan Id dengan dunia luar dari individu yang muncul
diluar dari perbuatan individu ialah EGONYA.Ego mengatur
gerak-gerik Id dalam memuaskan libidonya.
23. 3.Superego/Uber ich
Pengawasan tingkah laku Indonesia dalam interaksi
dengan lingkungan .Superego tumbuh dan
berkembang berkat interaksi antara Masyarakat
dengan lingkungannya yang bersifat mengatur nilai
moral,adat.tradisi,hukum dan sebagainya.
Pendidikan Humanistik
Ditokohi oleh : Rogert,Hansen,Adlet,dan Martir
buber.
Human adalah memahami secara hakiki keberadaan
manusia oleh manusia dari manusia berdasarkan
pemikiran manusia
24. Pandangan Behavioristik
Tentang tingkah laku yang ditentukan oleh
pengaruh lingkungan yang dialami oleh
individu yang bersangkutan.Lingkungan
adalah penentu tunggal dari tingkah laku
manusia.Jika ingin merubah tingkah laku
manusia,perlu dipersiapkan kondisi lingkungan
yang mendukung kearah perubahan itu.
25. C.HAKEKAT MANUSIA DAN
DIMENSINYA
1.Dimensi Keindividualan
Dimaksudkan sebagai orang yang utuh yang
terdiri dari kesatuan fisik dan psikis.Keberadaan
manusia sebagai individual bersifat unik,artinya
berbeda antara satu dengan yang lain.Kesadaran
manusia akan dirinya sendiri merupakan
perujudan individualitas manusia.Makin manusia
sadar akan dirinya sendiri,maka ia makin sadar
terhadap lingkungannya karena manusia bagian
dari Lingkungannya.
26. 2.Dimensi kesosialan
Seseorang akan menemukan “akunya”,manakala berada di
tengah aku yang lain.Artinya manusia tidak akan mengenali
dirinya dan dapat mewujudkan potensinya sebelum dia
berinteraksi dengan manusia yang lain.Manusia adalah
makhluk sosial juga makhluk individual.
3.Dimensi Kesusilaan
Persoalan kesusilaan berhubungan dengan nilai-nilai.Drikarya
memandang bahwa manusia susila adalah manusia yang
memiliki nilai-nilai,menghayati dan melaksanakan nilai-nilai
tersebut dalam perbuatannya.Nilai-nilai merupakan suatu
yang dijunjung tinggi oleh manusia karena mengandunh
makna keluhuran,kebaikan dan kemuliaan.
27. 4.Dimensi Keberagaman
• Manusia adalah makhluk yang religius ,yang
mengakui bahwa adasuatu zat yang menguasai
alam beserta isinya,yang dipuja dan disembahnya
yang disebut “llah”yaitu Tuhan.Manusia
memerlukan agama untuk keselamatan hidupnya
kini dan untuk masa yang akan datang.Agama
merupakan sandaran vertikal dalam kehidupan
manusia.Pendidikan agama tidak hanya tanggung
jawab guru agama,tetapi merupakan tanggung
jawab semua guru disekolah dan tanggung jawab
setiap orang untuk saling menasehati pada
kebenaran terhadap semuanya.
28. D.PENGEMBANGAN DIMENSI
KEMANUSIAAN
• Manusia secara individual terlahir ke muka bumi dengan
segenap potensinya untuk berkembang.Potensi tersebut
tidak dengan sendirinya akan terwujud,Tetapi diperlukan
upaya dari manusia lain untuk merangsang agar dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.Agar potensi yang
dimiliki manusia berkembang optimal maka manusia
memerlukan orang lain dalam kehidupannya melalui proses
sosialisasi.Individualitas manusia dapat diwujudkan melaui
interaksi sosialnya dengan manusia yang ada
dilingkungannya.Manusia yang terdiri dari aspek jasmani
dan rohaniah manusia memerlukan sandaran vertikal
dalam kehidupannya.Pendidikan yang diberikan harus
dikembangkan keempat dimensi kemanusiaan itu secara
seimbang pula.
29. E.Sosok Manusia seutuhnya
• Manusia Indonesia yang utuh merupakan tujuan
pembangunan seperti digambarkan dalam GBHN
bahwa yang dilaksanakan adalah dalam rangka
membangun manusia Indonesia yang
seutuhnya,yang hidup secara serasi,selaras dan
seimbang antara kehidupan jasmaniah dan
rohaniah,individual dan kemasyarakatan serta
kehidupan dunia dan akhirat.Manusia yang
seutuhnya adalah Manusia yang tidak hanya
mengejar kemajuan lahiriah,seperti
sandang,papan dan pangan.
30. My Identity
Nama : Selsi Pebri Weni
Kelas : 3 A
Prodi : Bahasa Inggris
Alamat : Pariaman
TTL : Kurai taji,31 Agustus 1992
Mata Kuliah : Pengantar pendidikan