SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Analisis Faktor


                      Analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang

          mencoba menerangkan hubungan antar sejumlah peubah-peubah yang saling

          independen antara satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau lebih

          kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal. Analisis faktor juga

          digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam menjelaskan suatu

          masalah.

                      Adapun tujuan dari analisis faktor antara lain:3

          1. Data summarization, yakni mengindentifikasikan adanya hubungan antar

          peubah dengan melakukan uji korelasi. Jika korelasi dilakukan antar peubah

          (dalam pengertian SPPS adalah ‘kolom’), analisis tersebut dinamakan R Faktor

          Analysis.

          2. Data reduction, yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat

          sebuah peubah set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah

          peubah tertentu.

                      Dalam hal menganalisis sejumlah peubah akan dianalisis interkorelasi

          antar peubah untuk menetapkan apakah variasi yang tampak dalam peubah berasal

          atau berdasarkan sejumlah faktor dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari variasi

          yang terdapat pada peubahnya. Jadi analisis faktor mempunyai karakter khusus

          yaitu mampu untuk mengurai data. Jika terdapat koreklasi dari suatu set data,

          maka analisis faktor akan memperlihatkan beberapa pola yang mendasari

          sehingga data yang ada dapat dirancang atau dikurangi menjadi set faktor atau


          3
              . Singgih Santoso, SPSS Statistik Multivariat, Jakarta, 2002. hal. .


Copysright@2006
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
Website: www.youngstatistician.com Milist: stis44@yahoogroups.com                      32
komponen yang lebih kecil. Analisis faktor dikerjakan untuk memperoleh

          sejumlah kecil faktor yang mempunyai sifat-sifat :

               a. Mampu menerangkan keragaman data secara maksimal.

               b. Terdapatnya kebebasan faktor.

               c. Tiap faktor dapat dijelaskan dengan sejelas-jelasnya.

                    Model ortogonal dari analisis faktor dengan m faktor bersama adalah:

              Xpx1 = μpx1 + Lpxm Fmx1 + εpx1                                               (10)

          dimana: X = vektor peubah asal

                      μ = vektor rata-rata peubah asal

                      L = matrik penimbang

                      F = vektor faktor bersama

                      ε = vektor faktor spesifik

                  Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah:
          1. E(F) = 0mx1

          2. Cov(F) = E(FF’)=Imxm , E (ε) = 0px1

          3. Cov(ε) = E(ε.ε’) = ψpxp

          4. Cov(εF’) = E(εF’) = 0pxm, sehingga F dan ε independent (bebas)

                    Model (X-μ) = LF + ε adalah linier dalam faktor bersama. Bagian dari

          var(Xi) yang dapat diterangkan oleh m faktor bersama disebut communality ke-i.

          Sedangkan bagian dari Var(Xi) karena faktor spesifik disebut uniqueness atau

          keragaman spesifik ke-i.

          Secara umum, keragaman model dituliskan sebagai berikut:

           α ii = l i2 + l i22 + ... + l im + ψ i = hi2 + ψ i
                     1
                                          2
                                                                                           (11)

          dimana: hi2 = communality ke-i



Copysright@2006
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
Website: www.youngstatistician.com Milist: stis44@yahoogroups.com                           33
ψi = keragaman spesifik ke-i

                    Untuk mempermudah interpretasi dari hasil analisis maka diperlukan suatu

          rotasi sampai mendapatkan struktur yang lebih sederhana. Rotasi faktor

          merupakan suatu transformasi ortogonal dari faktor penimbang. Jika L adalah

          matrik faktor penimbang awal berordo p x m, maka matrik faktor penimbang yang

          telah dirotasikan adalah:

          L* = LT, dimana TT’ = T’T = 1

                    Dari perumusan di atas terlihat jelas bahwa rotasi merupakan suatu upaya

          menghasilkan faktor penimbang baru yang lebih mudah untuk diinterpretasikan

          dengan cara mengalikan faktor penimbang awal dengan suatu matrik transformasi

          yang bersifat ortogonal. Meskipun telah mengalami rotasi, matrik kokeragaman

          (korelasi) tidak berubah karena: LL’ + ψ = LTT’L’ + ψ = L*L*’ + ψ, selanjutnya

          keragaman spesifik ψi, dan tentunya communality hi2, juga tidak berubah.

                    Dalam hal ini untuk merotasi faktor dapat dilakukan dengan rotasi tegak

          lurus dan rotasi miring. Perbedaan kedua rotasi tersebut adalah pada sudut yang

          dibuat masing-masing faktor; pada rotasi tegak lurus selalu 90 derajat sedangkan

          pada rotasi miring sering tidak 90 derajat. Rotasi varimax merupakan rotasi tegak

          lurus. Dimana menurut Kaiser (1958) sebagai penemu dari rotasi varimax,

          bertujuan untuk meningkatkan daya interpretasi dari faktor-faktor yang

          didapatkan.




Copysright@2006
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
Website: www.youngstatistician.com Milist: stis44@yahoogroups.com                        34

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

06 analisis faktor
06 analisis faktor06 analisis faktor
06 analisis faktor
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Analisis Jalur
Analisis JalurAnalisis Jalur
Analisis Jalur
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier Sederhana
 
Regresi Linier Sederhana
Regresi Linier SederhanaRegresi Linier Sederhana
Regresi Linier Sederhana
 
10. analisis jalur
10. analisis jalur10. analisis jalur
10. analisis jalur
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
 
Modul metode regresi
Modul metode regresiModul metode regresi
Modul metode regresi
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)Analisis Faktor (2.1)
Analisis Faktor (2.1)
 
Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)Analisis Faktor (2.2)
Analisis Faktor (2.2)
 
Ekonometrika 1
Ekonometrika 1Ekonometrika 1
Ekonometrika 1
 
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
 
Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Makalah ipb
Makalah ipbMakalah ipb
Makalah ipb
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Rumus statistik
Rumus statistikRumus statistik
Rumus statistik
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 

Viewers also liked

Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2guestfda73f8
 
IROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power point
IROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power pointIROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power point
IROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power pointguest6ec5278
 
Factor Analysis
Factor AnalysisFactor Analysis
Factor Analysisganuraga
 
Analisis Faktor.Ppt Dssy
Analisis Faktor.Ppt DssyAnalisis Faktor.Ppt Dssy
Analisis Faktor.Ppt Dssyguestd4e7571
 
Reka bentuk Kajian Dr. Kamarul
Reka bentuk Kajian Dr. KamarulReka bentuk Kajian Dr. Kamarul
Reka bentuk Kajian Dr. Kamarulwmkfirdaus
 

Viewers also liked (7)

Metode Analisis faktor
Metode Analisis faktorMetode Analisis faktor
Metode Analisis faktor
 
Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2
 
IROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power point
IROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power pointIROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power point
IROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power point
 
Factor Analysis
Factor AnalysisFactor Analysis
Factor Analysis
 
Analisis Faktor.Ppt Dssy
Analisis Faktor.Ppt DssyAnalisis Faktor.Ppt Dssy
Analisis Faktor.Ppt Dssy
 
Reka bentuk Kajian Dr. Kamarul
Reka bentuk Kajian Dr. KamarulReka bentuk Kajian Dr. Kamarul
Reka bentuk Kajian Dr. Kamarul
 
Konsep & Kaedah Penyelidikan
Konsep & Kaedah PenyelidikanKonsep & Kaedah Penyelidikan
Konsep & Kaedah Penyelidikan
 

Similar to Faktor Analisis Metode Statistik

Similar to Faktor Analisis Metode Statistik (20)

Factor Analysis
Factor AnalysisFactor Analysis
Factor Analysis
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
Analisis Faktor
Analisis FaktorAnalisis Faktor
Analisis Faktor
 
IROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power point
IROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power pointIROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power point
IROH SUNIROH"TUGAS ANALISIS FAKTOR" power point
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Analisis Multivariat-Regresi Berganda.ppt
Analisis Multivariat-Regresi Berganda.pptAnalisis Multivariat-Regresi Berganda.ppt
Analisis Multivariat-Regresi Berganda.ppt
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariate
 
K3 k4 regresi ganda
K3 k4 regresi gandaK3 k4 regresi ganda
K3 k4 regresi ganda
 
Jurnal agus-priyanto
Jurnal agus-priyantoJurnal agus-priyanto
Jurnal agus-priyanto
 
Copy Of Analisis Faktor
Copy Of Analisis FaktorCopy Of Analisis Faktor
Copy Of Analisis Faktor
 
Deferensial
DeferensialDeferensial
Deferensial
 
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_201506bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
06bab2 rahmatika 10060110003_skr_2015
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariate
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
 

Faktor Analisis Metode Statistik

  • 1. Analisis Faktor Analisis faktor adalah salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan hubungan antar sejumlah peubah-peubah yang saling independen antara satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau lebih kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal. Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam menjelaskan suatu masalah. Adapun tujuan dari analisis faktor antara lain:3 1. Data summarization, yakni mengindentifikasikan adanya hubungan antar peubah dengan melakukan uji korelasi. Jika korelasi dilakukan antar peubah (dalam pengertian SPPS adalah ‘kolom’), analisis tersebut dinamakan R Faktor Analysis. 2. Data reduction, yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah peubah set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah peubah tertentu. Dalam hal menganalisis sejumlah peubah akan dianalisis interkorelasi antar peubah untuk menetapkan apakah variasi yang tampak dalam peubah berasal atau berdasarkan sejumlah faktor dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari variasi yang terdapat pada peubahnya. Jadi analisis faktor mempunyai karakter khusus yaitu mampu untuk mengurai data. Jika terdapat koreklasi dari suatu set data, maka analisis faktor akan memperlihatkan beberapa pola yang mendasari sehingga data yang ada dapat dirancang atau dikurangi menjadi set faktor atau 3 . Singgih Santoso, SPSS Statistik Multivariat, Jakarta, 2002. hal. . Copysright@2006 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Website: www.youngstatistician.com Milist: stis44@yahoogroups.com 32
  • 2. komponen yang lebih kecil. Analisis faktor dikerjakan untuk memperoleh sejumlah kecil faktor yang mempunyai sifat-sifat : a. Mampu menerangkan keragaman data secara maksimal. b. Terdapatnya kebebasan faktor. c. Tiap faktor dapat dijelaskan dengan sejelas-jelasnya. Model ortogonal dari analisis faktor dengan m faktor bersama adalah: Xpx1 = μpx1 + Lpxm Fmx1 + εpx1 (10) dimana: X = vektor peubah asal μ = vektor rata-rata peubah asal L = matrik penimbang F = vektor faktor bersama ε = vektor faktor spesifik Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah: 1. E(F) = 0mx1 2. Cov(F) = E(FF’)=Imxm , E (ε) = 0px1 3. Cov(ε) = E(ε.ε’) = ψpxp 4. Cov(εF’) = E(εF’) = 0pxm, sehingga F dan ε independent (bebas) Model (X-μ) = LF + ε adalah linier dalam faktor bersama. Bagian dari var(Xi) yang dapat diterangkan oleh m faktor bersama disebut communality ke-i. Sedangkan bagian dari Var(Xi) karena faktor spesifik disebut uniqueness atau keragaman spesifik ke-i. Secara umum, keragaman model dituliskan sebagai berikut: α ii = l i2 + l i22 + ... + l im + ψ i = hi2 + ψ i 1 2 (11) dimana: hi2 = communality ke-i Copysright@2006 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Website: www.youngstatistician.com Milist: stis44@yahoogroups.com 33
  • 3. ψi = keragaman spesifik ke-i Untuk mempermudah interpretasi dari hasil analisis maka diperlukan suatu rotasi sampai mendapatkan struktur yang lebih sederhana. Rotasi faktor merupakan suatu transformasi ortogonal dari faktor penimbang. Jika L adalah matrik faktor penimbang awal berordo p x m, maka matrik faktor penimbang yang telah dirotasikan adalah: L* = LT, dimana TT’ = T’T = 1 Dari perumusan di atas terlihat jelas bahwa rotasi merupakan suatu upaya menghasilkan faktor penimbang baru yang lebih mudah untuk diinterpretasikan dengan cara mengalikan faktor penimbang awal dengan suatu matrik transformasi yang bersifat ortogonal. Meskipun telah mengalami rotasi, matrik kokeragaman (korelasi) tidak berubah karena: LL’ + ψ = LTT’L’ + ψ = L*L*’ + ψ, selanjutnya keragaman spesifik ψi, dan tentunya communality hi2, juga tidak berubah. Dalam hal ini untuk merotasi faktor dapat dilakukan dengan rotasi tegak lurus dan rotasi miring. Perbedaan kedua rotasi tersebut adalah pada sudut yang dibuat masing-masing faktor; pada rotasi tegak lurus selalu 90 derajat sedangkan pada rotasi miring sering tidak 90 derajat. Rotasi varimax merupakan rotasi tegak lurus. Dimana menurut Kaiser (1958) sebagai penemu dari rotasi varimax, bertujuan untuk meningkatkan daya interpretasi dari faktor-faktor yang didapatkan. Copysright@2006 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Website: www.youngstatistician.com Milist: stis44@yahoogroups.com 34