Modul metode regresi

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA PADA DATA
LAPORAN KREDIT INVESTASI PERBANKAN BANK
INDONESIA
Giyanti Linda Purnama (1312030043)1, Mutiara Avista C.D.L (1312030068)2, Farida Nur
Hayati (1311030079)3
1,2,3

Program Studi DIII, Jurusan Statistika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Abstrak. Bank Indonesia memegang otoritas moneter, dengan adanya
krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia banyak bank yang mengalami
likuidasi. Kompleksitas dampak yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi
menyebabkan jumlah kredit perbankan mengalami fluktuasi naik
turun. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder
dari laporan bulanan Bank Indonesia. Tujuannya untuk mengetahui
hasil analisis dari data laporan bulanan Bank Indonesia. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel prediktor (x) yaitu
suku bunga kredit modal, surat berharga pasar uang dan nilai tukar
dolar terhadap rupiah, sedangkan yang menjadi variabel respon (y)
yaitu kredit investasi perbankan. Dari variabel x dan y akan dianalisis
dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, pengujian
asumsi residual IIDN (0,σ2), dan pengujian multikolinieritas. Jadi, dari
serangkaian analisis yang dilakukan, model yang digunakan
diindikasikan memenuhi asumsi IIDN (0,σ2). Selain itu tidak ada
multikolinieritas antar variabel.
Kata Kunci : Analisis Regresi Linier Berganda, Pengujian
Multikolinieritas,
Pengujian
Asumsi
Residual
IIDN(0,σ2).

1 Pendahuluan
Bank Indonesia yang memegang otoritas moneter memiliki peranan dalam mengatur
dan mengawasi kegiatan perbankan. Dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi di
Indonesia, banyak bank yang mengalami likuidasi akibat tidak terpenuhinya prasyarat
sebagai bank sehat. Dengan ketentuan dan kebijaksaan pemerintah, mengakibatkan pada
jumlah bank yang mengalami penurunan sangat drastis dan berpengaruh terhadap
pemberian kredit perbankan kepada masyarakat. Kompleksitas dampak yang ditimbulkan
oleh krisis ekonomi menyebabkan jumlah kredit perbankan mengalami fluktuasi naik
turun. Dengan kondisi yang demikian, maka diharapkan model regresi yang terbentuk
mampu menjelaskan kondisi kredit perbankan pada Bank Perseroan, Bank Swasta, dan
Bank Pembangunan Daerah selama periode sebelum dan saat krisis ekonomi. Suku bunga
kredit modal, surat berharga pasar uang, dan nilai tukar dolar terhadap rupiah diduga
mempengaruhi kredit modal kerja perbankan di Indonesia. Dari faktor-faktor tersebut
diharapkan berpengaruh secara nyata pada model kredit modal kerja perbankan di
Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, makalah ini menujukkan penelitian yang
menerapkan Analisis Regresi Linear Berganda untuk mengatasi kasus pada kredit modal
kerja perbankan Indonesia. Dalam analisis berganda, metode yang digunakan meliputi
analisis korelasi, analisis regresi linear berganda, dan asumsi residual IIDN(0,σ2).

2 Landasan Teori
Pada bagian ini akan dikaji teori-teori yang berkaitan dengan analisis regresi linier
berganda, pengujian asumsi residual IIDN(0,σ2), uji serentak dan parsial yang digunakan
selama analisis regresi linear berganda ini.
2.1 Regresi Linier Berganda
Regresi merupakan usaha untuk mengepas suatu garis/kurva terhadap kumpulan
data. Analisis regresi digunakan untuk melihat pola hubungan antara variabel y
sebagai variabel respon dan variabel x sebagai variabel prediktor. Bentuk umum
persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Draper, 1992).
(2.1)
y   0  1 x1  ...   k xk   i
Keterangan:
y = variabel respon
x = variabel prediktor
β0 = parameter regresi (konstan)
β1 = parameter regresi 1
βk = parameter regresi ke-k
 i = random error

a. Uji Serentak (ANOVA)
Dalam melakukan analisis varians data untuk regresi linear berganda dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Draper, 1992).
Hipotesis:
H0: β1 = 2 = ... = k = 0 (prediktor tidak berpengaruh terhadap respon)
H1: β1 = 2 = ... = k ≠ 0 (minimal ada satu prediktor yang berpengaruh terhadap
respon).
Taraf Signifikan (α) = 5% (0,05)
Daerah Kritis:
Tolak H0 jika Fhitung > F(k,n-k-1,α) , dimana
Fhitung =

MSR
MSE

(2.2)

Keterangan:
MSR = Jumlah Kuadrat Regresi
MSE = Jumlah Kuadrat Error
Statistik Uji:
Tabel 2. 1 Tabel Analysis of Variance (ANOVA)

Source

DF

SS

MS

Regresi

K

1
SSR  b' x' y    y ' jy
n

Error

n-k-1

SSE  SST  SSR

SSR
k
SSE
MSE 
n  k 1

Total

n-1

1
SST  y ' y    y ' jy
n

MSR 

Keterangan:
k = banyaknya parameter
SSR = Sum Square Regression (Jumlah Kuadrat Regresi)
SSE = Sum Square Error (Jumlah Kuadrat Error)
SST = Sum Squre Total (Jumlah Kuadrat Total)
MSR = Mean Square Regression (Kuadrat Tengah Regresi)
MSE = Mean Square Error (Kuadrat Tengah Error)
n = banyak sampel
b’ = transpose dari matriks b
x’ = transpose dari matriks x
y = matriks dari variabel respon
y’ = transpose dari variabel respon
j = matriks 1 yang berukuran n x n
b. Uji Parsial
Uji parsial merupakan suatu pengujian agar mengetahui bagaimana pengaruh
masing-masing variabel terhadap model. Berikut adalah hipotesis dari uji parsial
(Draper, 1992).
Hipotesis
H0: j = 0, dimana j = 0,1,...,k (Var prediktor tidak memberikan pengaruh
signifikan terhadap var respon)
H1: j ≠ 0 (Var prediktor memberikan pengaruh signifikan terhadap var respon)
Taraf Signifikan (α) = 0,05 (5%)
Daerah kritis : Tolak H0 jika thit > t1-α/2,db error
Statistik uji :

t hitung 

ˆ
j
ˆ
Var (  j )

ˆ
Var (  j ) = diag [(x’x)-1MSE]

(2.3)

(2.4)

Keputusan & Kesimpulan
c. Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
besar sumbangan dari variabel penjelas terhadap variabel respon. Dengan kata
lain, koefisien determinasi menunjukkan ragam (variasi) naik turunnya Y yang
diterangkan oleh pengaruh linier X (berapa bagian keragaman dalam variabel Y
yang dapat dijelaskan oleh beragamnya nilai-nilai variabel X). bila nilai
koefisien determinasi sama dengan satu, berarti garis regresi yang terbentuk
cocok secara sempurna dengan nilai-nilai observasi yang diperoleh (Sugiarto,
2006).
2.2 Pengujian Asumsi IIDN (0,σ2)
Karena model regresi yang dibentuk didasarkan dengan meminimumkan jumlah
kuadrat error atau galat, maka residual (sisaan) yang dalam hal ini dianggap sebagai
suatu kesalahan dari pengukuran harus memenuhi beberapa asumsi (Andayani,-),
diantaranya sebagai berikut.
a. Residual Independen
Memeriksa residual independen (saling bebas) dilakukan untuk melihat
apakah residual memenuhi asumsi independen. Independen apabila plot
residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu. Dalam
hal ini tidak ada autokorelasi antar residual.
1. Uji Visual (Residual vs Order)
Uji Visual adalah pengujian yang dilakukan dengan melihat gambar
grafik hasil perhitungan Residual vs Order. Jika grafik tidak berpola
maka residual memenuhi asumsi sifat independen.
2. Uji Durbin-Watson
Uji Durbin-Watson adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
adanya autokorelasi antar variabel. Jika hasil pengujan menunjukkan
bahwa tidak ada autokorelasi antar variabel maka data dikatakan
memenuhi asumsi residual independen. Berikut proses pengujian DurbinWatson.
Hipotesis
H0: Tidak ada autokorelasi antar residual (Independen)
H1: Ada autokorelasi antar residual (Tidak Independen)
Daerah Kritis:
 jika d < dL Tolak H0
 jika dU ≤ d ≤ 4-dU Gagal tolak H0
 jika 4-dU ≤ d ≤ 4-dL atau dL ≤ d ≤ dU tidak ada kesimpulan
Statistik Uji:
n

d

 e
i 1

 ei 

2

i 1
n

e
i 1

(2.5)

i

Keputusan & Kesimpulan
b. Residual Identik
Memeriksa residual identik dilakukan untuk melihat apakah residual
memenuhi asumsi identik. Suatu data dikatakan identik apabila plot residualnya
menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Nilai
variansnya konstan.
1. Uji Visual (Residual vs Fits)
Uji Visual adalah pengujian yang dilakukan dengan melihat gambar
grafik hasil perhitungan Residual vs Fits. Jika grafik tidak berpola maka
residual memenuhi asumsi sifat identik.
2. Uji White
Hipotesis
H0: Residual Identik (Tidak ada heterokedastisitas)
H1: Residual Tidak Identik (Ada heterokedastisitas)
Daerah Kritis:
Tolak H0 jika χ2hit > χ2dbgalat;α
Statistik Uji:
2
 hit  n.R 2
(2.6)
R-sq yang digunakan adalah R-sq yang didapatkan dengan analisis
regresi linear berganda dengan ei2 sebagai respon dan X12, X22, X32, X1X2,
X1X3, X2X3 sebagai prediktor (k = 1,2,3)
Keputusan & Kesimpulan.
c. Residual Berdistribusi Normal (0,σ2)
Memeriksa residual berdistribusi normal dilakukan untuk melihat apakah
residual memenuhi asumsi berdistribusi normal, apabila plot residualnya
cenderung mendekati garis lurus (garis linear) (Andayani,-).
1. Uji Kolmogorv-Smirnov
Uji Kolmogorov-Smirnov biasa digunakan untuk memutuskan jika
sampel berasal dari populasi dengan distribusi spesifik/tertentu. Uji
Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji ‘goodness of fit‘ antar
distribusi sampel dan distribusi lainnya, Uji ini membandingkan
serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian
nilai dengan mean dan standar deviasi yang sama. Singkatnya uji ini
dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data.
2. Uji QQ-plot
Uji QQ-plot adalah pengujian yang digunakan untuk melihat residual
berdistribusi normal jika pada grafik terlihat bahwa plot mendekati garis
normal ei berada pada sumbu X dan zi berada pada sumbu Y.
3. Uji rQ
Berikut langkah-langkah pemeriksaan asumsi residual berdistribusi
normal dengan menggunakan rQ.
Hipotesis
H0: Residual berdistribusi normal
H1: Residual tidak berdistribusi normal
Daerah Kritis , Tolak H0 jika rQ ≤ rtabel
Statistik Uji:
rQ 

 e

 e

i



2

i



 e zi

e x

z

2
i

(2.7)

Keputusan & Kesimpulan
2.3 Uji Multikolinearitas
Kemudian dilakukan pengujian multikolinearitas untuk mengetahui adanya
korelasi antar variabel prediktor dengan menghitung Variance Inflasion Factors (VIF).
Untuk menghitung VIF, diperlukan R-sq yang didapat dari hasil pengujian dilakukan
per variabel prediktor sebagai respon dengan variabel prediktor lain sebagai variabel
prediktornya. Berikut langkah-langkah penentuan nilai VIF.
Hipotesis
H0: Tidak ada Multikolinearitas
H1: Ada Multikolinearitas
Daerah Kritis:
Tolak H0 jika VIF > 10
Statistik Uji:

VIF 

1
1  Rsq

(2.8)

Keputusan & Kesimpulan.
2.4 Kredit Perbankan
Pengertian mengenai kredit adalah penyediaan uang atau barang yang
berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara pihak bank dengan peminjam dalam
hal mana peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan sejumlah barang yang telah ditetapkan. Tujuan dari pemberian kredit adalah
memperlancar produksi dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakat. Namun ada
kelemahan-kelemahan dalam pemberian kredit diantaranya :
 Kredit dapat memberikan kesempatan berspekulasi dengan berdasarkan
taruhan kesempatan.
 Kredit juga mendorong orang untuk mencapai usaha yang kurang dapat
dipertanggungjawabkan, yang akhirnya tidak akan lama mengalami
keruntuhan.
Dalam kegiatan pemberian kredit ini dibutuhkan dana guna pembiayaannya,
maka pihak perbankan melakukan usaha dengan menghimpun dana. Sumber-sumber
dana yang diperlukan yaitu : dana dari bank sendiri, dari masyarakat dan dana dari
lembaga keuangan lainnya.
Terdapat dua jenis kredit perbankan, yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja.
Kredit invetasi adalah suatu bantuan pembiayaan yang berjangka menengah dan
panjang untuk keperluan rehabilitasi, modernisasi, ekspansi dan pendirian proyek-
proyek baru. Sedangkan kredit modal kerja adalah suatu bantuan pembiayaan atas
aktiva lancer perusahaan seperti pembelian bahan mentah dan bahan-bahan penolong
(Usman, 2003).

3 Metodelogi Penelitian
Sumber data penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari lampiran
Tugas Akhir mahasiswa Statistika ITS atas nama Darminto angkatan 1996. Data tersebut
adalah laporan bulanan Bank Indonesia yang dibukukan dalam Statistik Ekonomi
Keuangan Indonesia. Data tersebut diperoleh di Ruang Baca Statistika (RBS) kampus ITS
Sukolilo Surabaya pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2013 pukul 10.00 WIB. Variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
 variabel respon (variabel y) yaitu kredit investasi kerja perbankan
 variabel prediktor 1 (variabel x1) yaitu suku bunga kredit modal
 variabel prediktor 2 (variabel x2) yaitu surat berharga pasar uang
 variabel prediktor 3 (variabel x3) yaitu nilai tukar dolar terhadap rupiah

4 Analisis dan Pembahasan
Pada bab ini, akan dilakukan analisis data dan pembahasan dari data “Data laporan
bulanan Bank Indonesia yang dibukukan dalam Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia”.
Analisis yang digunakan pada data laporan bulanan Bank Indonesia diantaranya adalah
Analisis regresi linier berganda, pengujian asumsi residual IIDN (0,σ2), dan Uji
Multikolinieritas.
4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Pada Analisis Regresi Linier Berganda ini, langkah pertama adalah menentukan
model persamaan regresi linier berganda. Setelah itu akan dilakukan pengujian
parameter regresi secara serentak dan parsial serta menghitung koefisien determinasi.
1) Pemodelan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan hipotesis
mengenai adanya pengaruh variabel suku bunga kredit modal (X1), surat berharga
pasar uang (X2), dan nilai tukar dolar terhadap rupiah (X3) secara parsial maupun
secara bersama-sama terhadap kredit investasi kerja perbankan (Y). Hasil
pengolahan data dengan program Minitab tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Persamaan Regresi
kredit investasi kerja perbankan (Y) = - 2.12 + 0.399 suku bunga kredit
modal + 1.18 surat berharga pasar uang – 0.000146 nilai tukar dolar
terhadap rupiah
Berdasarkan Tabel 4.1 persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a. Koefisien variabel X1 (Suku bunga kredit modal) diperoleh sebesar 0.399
dengan tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap bertambahnya satu
satuan suku bunga kredit modal mengakibatkan bertambahnya kredit
investasi kerja perbankan sebesar 0.399 satu satuan.
b. Koefisien variabel X2 (surat berharga pasar uang) diperoleh sebesar 1.18
dengan tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap bertambahnya 1
satuan Prognostic Index mengakibatkan bertambahnya kredit investasi kerja
perbankan 1.18 satu satuan.
c. Koefisien variabel X3 (nilai tukar dolar terhadap rupiah) diperoleh sebesar
0.000146. Hal ini menunjukkan bahwa setiap bertambahnya 1 satuan nilai
tukar dolar terhadap rupiah mengakibatkan bertambahnya kredit investasi
kerja perbankan sebesar 0.000146 satu satuan.
2) Pengujian Parameter Regresi
Berikutnya adalah pengujian terhadap parameter regresi yang meliputi uji
serentak dan uji parsial.
a) Uji Serentak
Uji serentak bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
prediktor terhadap variabel respon secara serentak.
Hipotesis:
H0: β1 = 2 = 3 = 0 (variabel prediktor tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel respon secara serentak)
H1: β1 = 2 = 3 ≠ 0 (minimal ada satu variabel prediktor yang berpengaruh
signifikan terhadap variabel respon).
Taraf Signifikan (α) = 0,05 (5%)
Daerah kritis: Tolak H0 jika Fhit > Fk,n-k-1,α
Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut.
Tabel 4.2Analysis Of Variance (ANOVA)

Surn of
Mean
Fhitung
Squares Square
Regression
3
400.50
133.50 20.09
Residual Error
26
172.76
6.64
Total
29
573.26
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 20.09
sedangkan nilai Fk,n-k-1,α sebesar 2.93 maka, dapat disimpulkan Fhitung > Fk,n-k1,α yang artinya tolak H0. Jadi, minimal ada satu variabel prediktor yang
berpengaruh signifikan terhadap variabel respon. Oleh karena itu,
dilanjutkan dengan iji parsial.
Uji Parsial
Uji Parsial dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
prediktor terhadap variabel respon secara individu.
Hipotesis Uji Parsial
H0: j = 0 (Variabel prediktor tidak memberikan pengaruh signifikan
terhadap variabel respon)
H1: j ≠ 0 (Variabel prediktor memberikan pengaruh signifikan terhadap
variabel respon)
j = 0, 1, 2, 3
Taraf signifikan (α) = 5% (0,05)
Daerah kritis: Tolak H0 jika |thitung| > pvalue
Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut.
Source

b)

df

Tabel 4. 3 Output Minitab Uji Parsial Regresi Berganda

Parameter
Nilai │thitung│ Nilai Pvalue
Keputusan
suku bunga kredit modal
5.62
0,000
Tolak H0
surat berharga pasar uang
3.25
0.003
Tolak H0
nilai tukar dolar terhadap rupiah
-0.57
0.573
Terima H0
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Suku bunga kredit modal (X1)
Hasil pengujian regresi untuk variabel suku bunga kredit modal terhadap
kredit investasi kerja perbankan menunjukkan nilai thitung = 5.62 dengan
nilai signifikasi 0.000. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0.05,
maka keputusan tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel Suku bunga kredit modal tidak berpengaruh terhadap kredit
investasi kerja perbankan.
2. Surat berharga pasar uang (X2)
Hasil pengujian regresi untuk variabel surat berharga pasar uang terhadap
kredit investasi kerja perbankan menunjukkan nilai thitung = 3.25 dengan
nilai signifikasi 0.003. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05,
maka keputusan tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel surat berharga pasar uang tidak berpengaruh signifikan terhadap
kredit investasi kerja perbankan.
3. Nilai tukar dolar terhadap rupiah (X3)
Hasil pengujian regresi untuk variabel nilai tukar dolar terhadap rupiah
terhadap kredit investasi kerja perbankan menunjukkan nilai thitung = 0.57
dengan nilai signifikasi 0.573. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
0.05, maka keputusan tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel nilai tukar dolar terhadap rupiah berpengaruh terhadap kredit
investasi kerja perbankan.
c) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
model dapat menerangkan variabilitas dari variabel respon. Hasil
perhitungan koefisien determinasi dalam model regresi adalah sebagai
berikut.
Berikut ini adalah hasil pengujian regresi linier berganda dari ketiga
variabel prediktor terhadap variabel respon.
Tabel 4. 4Ukuran kebaikan model regresi

S
2.57770
R-Sq
69.9%
R-Sq (adj)
66.4%
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Rsq)yang diperoleh sebesar 0.699 atau 69.9%. Hal ini menunjukkan bahwa
69.9% kredit investasi kerja perbankan dapat dijelaskan oleh variabel suku
bunga kredit modal, surat berharga pasar uang, dan nilai tukar dolar
terhadap rupiah. Sedangkan sisanya yaitu 0.301 atau 30.1% kredit investasi
kerja perbankan dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya.
4.2 Pemeriksaan Asumsi
Setelah melakukan analisis regresi linier berganda, selanjutnya akan dilakukan
pengujian asumsi residual IIDN (0,σ2) yaitu residual independen, residual identik, dan
residual berdistribusi normal.
1) Residual Independen
Independensi residual berarti antar residual tidak mempunyai hubungan.
Kasus independensi residual sering terjadi pada data yang bersifat time series.
Pengujian independensi residual dengan melihat plot residual vs order (urutan
pengamatan) dan menggunakan uji Durbin Watson. Berikut merupakan hasil
pengujian independensi.
Versus Order
(response is Y)

5,0

Residual

2,5

0,0

-2,5

-5,0
2

4

6

8

10

12 14 16 18 20
Observation Order

22

24

26

28

30

Gambar 1. Plot residual terhadap urutan pengamatan

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa dari data tersebut grafiknya
tidak berpola atau tidak memiliki pola tertentu. Hal ini dapat dilihat dari range
residual tersebut tidak simetri, titik-titik pada grafik tersebut cenderung bersifat
naik turun. Sehingga secara visual grafik tersebut dapat dikatakan bersifat
independen. Namun, pengujian secara grafis belum cukup karena hanya
berdasarkan subjektifitas peneliti. Maka kemudian dilakukan uji dependensi
Durbin-Watson sebagai berikut.
Hipotesis
H0: Tidak ada autokorelasi antar residual
H1: Ada autokorelasi antar residual
α = 0,05
Daerah Kritis:
jika d < dL Tolak H0

jika dU ≤ d ≤ 4-dU Gagal tolak H0

jika 4-dU ≤ d ≤ 4-dL atau dL ≤ d ≤ dU tidak ada kesimpulan

Statistik Uji:
Dengan menggunakan rumus (2,5) didapatkan hasil perhitungan Uji DurbinWatson sebagai berikut.
Tabel 4.5 Hasil perhitungan Uji Durbin Watson

D
0.880094
dL
1.214
dU
1.650
Keputusan Tolak H0, karena d (0.880094) < dL (1.214)
Kesimpulan ada autokorelasi antar residual apabila dengan pengujian Durbin
Watson tersebut yang berarti bahwa data tersebut tidak memenuhi asumsi sifat
independen. Namun, pada penelitian ini data diasumsikan memenuhi sidat
independen.
2) Residual Identik
Memeriksa residual identik dilakukan untuk melihat apakah residual
memenuhi asumsi identik. Berikut hasil pemeriksaan asumsi identik yang
dilakukan dengan melihat plot Residual vs Fits dan kemudian dilanjutkan
dengan uji White.
Versus Fits

(response is Y)
5,0

Residual

2,5

0,0

-2,5

-5,0
5,0

7,5

10,0
Fitted Value

12,5

15,0

Gambar 2. Plot Residual vs Fits

Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan bahwa dari data tersebut grafiknya
tidak berpola atau tidak memiliki pola tertentu. Sehingga secara visual grafik
tersebut dapat dikatakan bersifat identik. Namun, pengujian secara grafis belum
cukup karena hanya berdasarkan subjektifitas peneliti. Maka kemudian
dilakukan uji White sebagai berikut.
Hipotesis
H0: Residual Identik (Tidak ada heterokedastisitas)
H1: Residual Tidak Identik (Ada heterokedastisitas)
α = 0,05
Daerah Kritis:
Tolak H0 jika χ2hit > χ2dbgalat;α ; χ2hit > 38,9
Statistik Uji:
Dengan menggunakan hasil penghitungan Minitab untuk mendapatkan R-sq
2
kemuadian  hit dihitung dengan menggunakan rumus (2,6) didapat hasil
pengujian White sebegai berikut.
Tabel 4.6 Hasil Pengujian White

n
R-sq
2
 hit

30
0,28
8,4

Keputusan Tolak H0, karena gagal tolak H0 karena χ2hit < 38,9
Kesimpulan dengan pengujian White residual bersifat identik atau tidak ada
heterokedastisitas yang berarti data memenuhi asumsi identik.
3) Residual Berdistribusi Normal
Pengujian pada residual untuk melihat normal atau tidaknya nilai residual.
Hasil pengujian dengan menggunakan uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov)
adalah sebagai berikut:
Probability Plot of E
Normal

99

Mean
StDev
N
KS
P-Value

95
90

-3,31587E-15
2,441
30
0,181
0,017

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

1

-5,0

-2,5

0,0
E

2,5

5,0

Gambar 3. Normally Test Kolmogorof-Smirnov

Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan bahwa plot uji normalitas
menunjukkan nilai probabilitas masing-masing residual menyebar mengikuti
garis lurus, dan nilai p-value (0.181) > 0.05 maka data tersebut berdistribusi
normal. Selain pengujian kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui residual yang
berdistribusi normal dapat menggunakan uji QQ plot sebagai berikut.

Gambar 4. Grafik QQ-plot

Dari pengujian Q-Q plot setelah diplotkan residual dan Zi nya maka dapat
diketahui bahwa data tersebut berdistribusi normal karena datanya menyebar
mengikuti garis lurus. Kemudian dilakukan pengujian rQ sebagai berikut.
Hipotesis
H0: Residual berdistribusi normal
H1: Residual tidak berdistribusi normal
Daerah Kritis , Tolak H0 jika rQ ≤ rtabel
Statistik Uji:
Dengan menggunakan rumus (2.7) berikut hasil pengujian rQ.
rQ 

68.79260167
171.0559224 x 28.75870774
rQ = 0.980817

diketahui rtabel = 0.9652
Keputusan : Gagal Tolak H0 karena 0.980817 ≥ 0.9652
Kesimpulan : Residual berdistribusi normal
Berdasarkan beberapa pengujian baik secara visual, plot grafik dan pengujian
perhitungan dapat menunjukkan bahwa residual dari data tersebut adalah
berdistribusi normal.
4.3 Uji Multikolinearitas
Kemudian dilakukan pengujian multikolinearitas untuk mengetahui adanya
korelasi antar variabel prediktor dengan menghitung Variance Inflasion Factors (VIF).
Berikut hasil pengujian multikolinearitas dengan penghitungan R-sq menggunakan
Minitab kemudian penentuan nilai VIF menggunakan rumus (2.8).
Hipotesis
H0: Tidak ada Multikolinearitas
H1: Ada Multikolinearitas
α = 0,05
Daerah Kritis:
Tolak H0 jika VIF > 10
Statistik Uji:
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas Variance Inflasion Factors (VIF)

X1 sebagai Y
X2 sebagai Y
X3 sebagai Y
0,272
0,094
0,261
1,3736264
1,103752759
1,353179973
Keputusan Gagal Tolak H0 karena VIF < 10
Kesimpulan
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa VIF ketiganya berada diluar daerah kritis
yang berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel prediktor.

5 Kesimpulan
Dari serangkaian analisis regresi linear berganda dapat disimpulkan bahwa model
regresi untuk menaksir kredit investasi kerja perbankan yaitu kredit investasi kerja
perbankan (Y) = - 2.12 + 0.399 suku bunga kredit modal + 1.18 surat berharga pasar uang
– 0.000146 nilai tukar dolar terhadap rupiah. Dari hasil uji serentak dapat disimpulkan
bahwa minimal ada satu dari suku bunga kredit modal, surat berharga pasar uang, atau
nilai tukar dolar terhadap rupiah yang berpengaruh signifikan terhadap kredit investasi
kerja perbankan. Dan setelah dilakukan uji parsial variabel berpengaruh signifikan
terhadap variabel kredit investasi kerja perbankan adalah suku bunga kredit modal dan
surat berharga pasar uang. Setelah itu dilakukan pemeriksaan asumsi independen dengan
melihat plot Residual vs Order menunjukkan bahwa residual memenuhi asumsi
independen. Namun setelah dilakukan uji Durbin Watson, residual tidak memenuhi
asumsi sifat independen. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan asumsi identik, baik dengan
melihat plot Residual vs Fits maupun dengan melakukan Uji White dapat disimpulkan
residual memenuhi asumsi sifat identik. Kemudian dilakukan pemeriksaan residual
berdistribusi normal, baik dengan menggunakan Qqplot, rQ, maupun kolmogorov-smirnov
dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa residual memenuhi asumsi berdistribusi
normal.
Daftar Pustaka
1. Bank Indonesia. (2002). Laporan Tahunan 1999-2001, Jakarta.
2. Draper, Harry Smith dan Norman. 1992. Analisis Regresi Terapan. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
3. Sugiarto, Dergibson Siagian. 2006. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
4. Usman, Rachmadi.2003.Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
5. Andayani, Suhermin Ari Pujiati dan Nurita. -. Uji Residual. googlebooks. [Online] - -,
-. [Cited: 10 06, 2013.] http://books.google.co.id/.
Lampiran
Lampiran 1:
Tabel Data laporan bulanan Bank Indonesia yang dibukukan dalam
Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia

Y
X1
X3
X2
12,808
36,47
8685
18,9621
29,44
3648
5,002
8,688
35,69
8260
15,4919
28,22
4650
4,455
8,127
33,96
8105
14,9059
28,31
10375
6,65
7,104
32,42
6725
14,884
28,57
8750
1,291
7,063
28,6
6875
14,834
31,89
8325
5,09
6,552
25,2
7565
14,674
34,06
7970
1,016
6,368
23,22
8386
14,196
38,25
10525
2,44
6,334
22,64
6900
13,8241
38,93
14900
1,146
5,894
20,91
7425
14,1241
39,34
13000
2,312
6,069
19,57
7100
14,14
39,31
11075
2,279
6,075
18,94
7425
14,7161
39,94
10700
1,226
5,84
18,11
7505
14,83
39,74
7550
2,164
5,974
17,62
7590
14,559
39,11
7300
2,162
6,065
17,6
7945
16,588
38,7
8025
2,018
16,7659
38,52
8950
2,018
16,658
38,56
8730
2,018
Keterangan
 variabel respon (variabel y) yaitu kredit investasi kerja perbankan
 variabel prediktor 1 (variabel x1) yaitu suku bunga kredit modal
 variabel prediktor 2 (variabel x2) yaitu surat berharga pasar uang
 variabel prediktor 3 (variabel x3) yaitu nilai tukar dolar terhadap rupiah
Lampiran 2:
Output Minitab Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Regression Analysis: Y versus X1; X2; X3
The regression equation is
Y = - 2,12 + 0,399 X1 + 1,18 X2 - 0,000146 X3
Predictor
Constant
X1
X2
X3

Coef
-2,119
0,39858
1,1783
-0,0001460

S = 2,57770

SE Coef
2,328
0,07089
0,3626
0,0002559

R-Sq = 69,9%

T
-0,91
5,62
3,25
-0,57

P
0,371
0,000
0,003
0,573

R-Sq(adj) = 66,4%

VIF
1,373
1,104
1,353

2,018
2,018
2,018
2,018
2,018
2,018
2,018
1
1
1
1
1
1
1
Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total
Source
X1
X2
X3

DF
1
1
1

DF
3
26
29

SS
400,50
172,76
573,26

MS
133,50
6,64

F
20,09

P
0,000

Seq SS
316,70
81,64
2,16

Unusual Observations
Obs
3
4
20

X1
28,3
28,6
32,4

Y
14,906
14,884
7,104

Fit
15,485
9,512
12,199

SE Fit
1,961
0,569
0,691

Residual
-0,580
5,372
-5,095

St Resid
-0,35 X
2,14R
-2,05R

R denotes an observation with a large standardized residual.
X denotes an observation whose X value gives it large leverage.
Durbin-Watson statistic = 0,880094

Lampiran 3:
Proses Perhitungan Durbin-Watson
ei

ei+1
3,985592167
1,792504468
-0,57958768
5,371875401
-0,539709004
3,183758592
.
.
.
-2,646545617
-1,921451171
-0,741813314
-0,415592169
0,246048962
0,550619506
0,658127743
0,999847402
1,150662466

*
3,985592167
1,792504468
-0,57958768
5,371875401
-0,539709004
.
.
.
-3,591499271
-2,646545617
-1,921451171
-0,741813314
-0,415592169
0,246048962
0,550619506
0,658127743
0,999847402

Ʃ(ei+1-ei)2
ei2
Ʃ ei2
d
*
152,0429735 15,88494492 172,7576794 0,880093863
4,809633654
3,21307227
5,626821163
0,335921879
35,41991281
28,85704532
34,94683018
0,291285809
13,86421094
10,13631877
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
0,892937407
7,004203705
0,525761957
3,691974601
1,391545473
0,550286993
0,106420236
0,172716851
0,437768986
0,060540092
0,092763216
0,303181841
0,011558021
0,433132126
0,116772325
0,999694828
0,022745184
1,324024112

(ei+1-ei)2

14
Lampiran 4:
Proses Perhitungan Uji White
ei
ei 2
X12
X22
X32
X1X2
X1X3
X2X3
X1X2X3
3,985592 15,88494 866,7136
25,02 13307904 147,2589 107397,1
18247,3 537200,4
1,792504 3,213072 796,3684 19,84703 21622500 125,7201
131223 20715,75 584598,5
-0,57959 0,335922 801,4561
44,2225 1,08E+08 188,2615 293716,3 68993,75 1953213
5,371875 28,85705 816,2449 1,666681 76562500 36,88387 249987,5 11296,25 322733,9
-0,53971 0,291286 1016,972
25,9081 69305625 162,3201 265484,3 42374,25 1351315
3,183759 10,13632 1160,084 1,032256 63520900 34,60496 271458,2
8097,52 275801,5
-0,26903 0,072377 1463,063
5,9536 1,11E+08
93,33 402581,3
25681 982298,3
1,251619 1,566549 1515,545 1,313316 2,22E+08 44,61378
580057
17075,4 664745,3
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
2,304498 5,310711 1486,874 4,072324 76212900 77,81408 336628,8 17617,14 679316,9
-0,71903 0,517007 1330,061 4,072324 75429225 73,59646
316742 17526,33 639185,3
-4,5902 21,06995 1273,776 4,072324 68227600 72,02242 294799,4 16668,68 594905,2
-4,48429 20,10882 1153,282 4,072324 65691025 68,53128 275245,8 16355,89
555446
-5,095 25,95901 1051,056 4,072324 45225625 65,42356 218024,5 13571,05 439973,4
-3,5915 12,89887
817,96 4,072324 47265625
57,7148
196625 13873,75 396789,3
-2,64655 7,004204
635,04 4,072324 57229225
50,8536
190638 15266,17 384707,5
-1,92145 3,691975 539,1684 4,072324 70324996 46,85796 194722,9 16922,95 392950,9
-0,74181 0,550287 512,5696
1 47610000
22,64
156216
6900
156216
-0,41559 0,172717 437,2281
1 55130625
20,91 155256,8
7425 155256,8
0,246049
0,06054 382,9849
1 50410000
19,57
138947
7100
138947
0,55062 0,303182 358,7236
1 55130625
18,94 140629,5
7425 140629,5
0,658128 0,433132 327,9721
1 56325025
18,11 135915,6
7505 135915,6
0,999847 0,999695 310,4644
1 57608100
17,62 133735,8
7590 133735,8
1,150662 1,324024
309,76
1 63123025
17,6
139832
7945
139832

Output Minitab Analisis Regresi untuk Uji White
Regression Analysis: e^2 versus X1^2; X2^2; ...
The regression equation is
e^2 = - 16,2 - 0,0284 X1^2 - 0,97 X2^2 - 0,000000 X3^2 + 0,405 X1X2
+ 0,000313 X1X3 + 0,00286 X2X3 - 0,000120 X1X2X3
Predictor
Constant
X1^2
X2^2
X3^2
X1X2
X1X3
X2X3
X1X2X3

Coef
-16,20
-0,02841
-0,974
-0,00000048
0,4046
0,0003132
0,002856
-0,00011968

SE Coef
13,35
0,03351
1,143
0,00000039
0,2641
0,0002385
0,001772
0,00005895

T
-1,21
-0,85
-0,85
-1,22
1,53
1,31
1,61
-2,03

15

P
0,238
0,406
0,403
0,235
0,140
0,203
0,121
0,055

VIF
104,983
52,813
113,848
58,300
355,838
209,373
251,174
S = 8,18427

R-Sq = 28,0%

Analysis of Variance
Source
DF
SS
Regression
7
571,87
Residual Error 22 1473,61
Total
29 2045,48

R-Sq(adj) = 5,0%
MS
81,70
66,98

F
1,22

P
0,334

Source DF Seq SS
X1^2
1
1,81
X2^2
1
6,14
X3^2
1 196,79
X1X2
1
1,42
X1X3
1
8,21
X2X3
1
81,41
X1X2X3
1 276,09
Unusual Observations
Obs
3
4
8
20

X1^2
801
816
1516
1051

e^2
0,34
28,86
1,57
25,96

Fit
-2,20
9,13
1,94
9,15

SE Fit
7,98
2,73
7,39
2,41

Residual
2,54
19,72
-0,38
16,81

St Resid
1,40 X
2,56R
-0,11 X
2,15R

R denotes an observation with a large standardized residual.
X denotes an observation whose X value gives it large leverage.
Durbin-Watson statistic = 1,55668

Lampiran 5:
Proses Perhitungan Uji QQ Plot
Sorted ei
zi
-0,47751
-5,095
-2,12805
-0,41559
-4,5902 -1,64485
-0,39223
-4,48429 -1,38299
-0,33818
-3,5915 -1,19182
-0,26903
-2,64655 -1,03643
-0,26313
-1,92145 -0,90273
0,246049
-0,74181
-0,7835
0,55062
-0,71903 -0,67449
0,658128
-0,57959 -0,57297
0,999847
-0,53971 -0,47704
1,033429

-0,38532
-0,29674
-0,21043
-0,12566
-0,04179
0,041789
0,125661
0,210428
0,296738
0,38532
0,47704

Lampiran 6:
Proses Perhitungan rQ

e ez

Sorted ei

no

Pi

zi

e

-5,095
-4,5902
-4,48429

1
2
3

0,016667
0,05
0,083333

-2,12805
-1,64485
-1,38299

-0,16983

i

16

1,150662
1,251619
1,792504
2,07574
2,304498
2,46047
3,183759
3,985592
5,371875

i

10,48097358
7,550210343
6,201741797

0,572968
0,67449
0,7835
0,902735
1,036433
1,191816
1,382994
1,644854
2,128045

e e

e e

-4,92516
-4,5902
-4,48429

24,25724877
21,06995404
20,10882479

i

2

i
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

-3,5915
-2,64655
-1,92145
-0,74181
-0,71903
-0,57959
-0,53971
-0,47751
-0,41559
-0,39223
-0,33818
-0,26903
-0,26313
0,246049
0,55062
0,658128
0,999847
1,033429
1,150662
1,251619
1,792504
2,07574
2,304498
2,46047
3,183759
3,985592
5,371875



Ʃ e i e



 e e

2

2

i

171,0559224

.
.
.

0,116667
0,15
0,183333
0,216667
0,25
0,283333
0,316667
0,35
0,383333
0,416667
0,45
0,483333
0,516667
0,55
0,583333
0,616667
0,65
0,683333
0,716667
0,75
0,783333
0,816667
0,85
0,883333
0,916667
0,95
0,983333

13,07883

.
.
.

-1,19182
-1,03643
-0,90273
-0,7835
-0,67449
-0,57297
-0,47704
-0,38532
-0,29674
-0,21043
-0,12566
-0,04179
0,041789
0,125661
0,210428
0,296738
0,38532
0,47704
0,572968
0,67449
0,7835
0,902735
1,036433
1,191816
1,382994
1,644854
2,128045
z i2

4,280406911
2,742968245
1,734560822
0,58121101
0,484979677
0,332084932
0,257463015
0,183993834
0,123321922
0,082535742
0,042496484
0,011242567
-0,01099586
0,030918844
0,115865979
0,195291404
0,385261667
0,49298737
0,659292253
0,844203872
1,404427924
1,873842284
2,388458593
2,932427452
4,403119434
6,555715732
11,43159385
Ʃz i2

z

2
i

-3,5915
-2,64655
-1,92145
-0,74181
-0,71903
-0,57959
-0,53971
-0,47751
-0,41559
-0,39223
-0,33818
-0,26903
-0,26313
0,246049
0,55062
0,658128
0,999847
1,033429
1,150662
1,251619
1,792504
2,07574
2,304498
2,46047
3,183759
3,985592
5,371875

 

12,89886701
7,004203705
3,691974601
0,550286993
0,517006938
0,335921879
0,291285809
0,228014457
0,172716851
0,153842185
0,114367484
0,072377043
0,069235433
0,060540092
0,303181841
0,433132126
0,999694828
1,067975312
1,324024112
1,566548952
3,21307227
4,308694561
5,310710675
6,053910622
10,13631877
15,88494492
28,85704532

Ʃ ei e zi

rq

4,528577 28,75870774 5,36271459 68,79260167 0,980817
2,705543
1,912673
1,420426
1,074194
0,81493
0,613873
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
0,81493
1,074194

17

r tabel
0,9652

.
.
.
1,420426
1,912673
2,705543
4,528577
Lampiran 7:
Proses Perhitungan VIF
Output Minitab jika X1 menjadi variabel respon (Y)

Regression Analysis: X1 versus X2; X3
The regression equation is
X1 = 12,7 + 1,42 X2 + 0,00179 X3
Predictor
Constant
X2
X3

Coef
12,678
1,4182
0,0017937

S = 6,99831

SE Coef
5,830
0,9458
0,0006031

R-Sq = 27,2%

T
2,17
1,50
2,97

P
0,039
0,145
0,006

VIF
1,019
1,019

R-Sq(adj) = 21,8%

Output Minitab jika X2 menjadi variabel respon (Y)
Regression Analysis: X2 versus X1; X3
The regression equation is
X2 = 1,96 + 0,0542 X1 - 0,000177 X3
Predictor
Constant
X1
X3

Coef
1,963
0,05421
-0,0001772

S = 1,36824

SE Coef
1,176
0,03615
0,0001315

R-Sq = 9,4%

T
1,67
1,50
-1,35

P
0,107
0,145
0,189

VIF
1,267
1,267

R-Sq(adj) = 2,7%

Output Minitab jika X3 menjadi variabel respon (Y)
Regression Analysis: X3 versus X1; X2
The regression equation is
X3 = 4901 + 138 X1 - 356 X2
Predictor
Constant
X1
X2

Coef
4901
137,59
-355,6

S = 1938,26

SE Coef
1475
46,26
263,9

R-Sq = 26,1%

T
3,32
2,97
-1,35

P
0,003
0,006
0,189

VIF
1,034
1,034

R-Sq(adj) = 20,6%

Menghitung VIF dengan menggunakan Microsoft Excel
X1 sebagai Y X2 sebagai Y X3 sebagai Y
0,272
0,094
0,261
1,3736264 1,103752759
1,353179973

18

Recomendados

Distribusi binomial, poisson dan normal por
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
71.6K vistas15 diapositivas
Distribusi Peluang Binomial por
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialMuhammad Arif
83.2K vistas10 diapositivas
Statistika: Binomial por
Statistika: BinomialStatistika: Binomial
Statistika: BinomialAndrew Hutabarat
3.8K vistas15 diapositivas
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG por
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
283.2K vistas102 diapositivas
Distribusi poisson por
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poissonEman Mendrofa
122K vistas17 diapositivas
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu por
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuArning Susilawati
43.5K vistas21 diapositivas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

RANCANGAN ACAK KELOMPOK por
RANCANGAN ACAK KELOMPOKRANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOKArning Susilawati
21.4K vistas19 diapositivas
Aksioma peluang por
Aksioma peluangAksioma peluang
Aksioma peluangikhsanguntur
7.4K vistas25 diapositivas
Uji Run ( Keacakan ) por
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Nur Sandy
16.9K vistas11 diapositivas
Analisis Komponen Utama (1) por
Analisis Komponen Utama (1)Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)Rani Nooraeni
627 vistas32 diapositivas
Uji asumsi-klasik por
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikIpma Zukemi
27.8K vistas51 diapositivas
Persamaandifferensial por
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
165.3K vistas53 diapositivas

La actualidad más candente(20)

Uji Run ( Keacakan ) por Nur Sandy
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
Nur Sandy16.9K vistas
Analisis Komponen Utama (1) por Rani Nooraeni
Analisis Komponen Utama (1)Analisis Komponen Utama (1)
Analisis Komponen Utama (1)
Rani Nooraeni627 vistas
Uji asumsi-klasik por Ipma Zukemi
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
Ipma Zukemi27.8K vistas
Persamaandifferensial por Meiky Ayah
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
Meiky Ayah165.3K vistas
10.pendugaan interval por hartantoahock
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
hartantoahock91.3K vistas
Estimasi parameter por Irmaya Yukha
Estimasi parameterEstimasi parameter
Estimasi parameter
Irmaya Yukha29.8K vistas
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy por Agung Handoko
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Agung Handoko21.2K vistas
Distribusi Binomial por Eman Mendrofa
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
Eman Mendrofa186.3K vistas
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi por Rosmaiyadi Snt
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Rosmaiyadi Snt155.6K vistas
Distribusi hipergeometrik por Eman Mendrofa
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
Eman Mendrofa82.3K vistas
Metode maximum likelihood por ririn12
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
ririn1253.3K vistas
Beberapa distribusi peluang kontinu por Raden Maulana
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
Raden Maulana126.7K vistas
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu por Fitria Eviana
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Fitria Eviana57.6K vistas
Peubah acak diskrit dan kontinu por Anderzend Awuy
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy159.8K vistas
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda por RindyArini
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
RindyArini31.9K vistas
Stat matematika II (7) por jayamartha
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)
jayamartha9.7K vistas
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt- por Aisyah Turidho
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Aisyah Turidho8.5K vistas
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi por Darnah Andi Nohe
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Darnah Andi Nohe4.3K vistas

Destacado

MODUL 6 Regresi Linier Sederhana por
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
27.7K vistas23 diapositivas
Metode Respon Surface por
Metode Respon SurfaceMetode Respon Surface
Metode Respon Surfaceguest35d07b
3K vistas13 diapositivas
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL por
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
25.2K vistas19 diapositivas
Pert.11 metode penugasan por
Pert.11 metode penugasanPert.11 metode penugasan
Pert.11 metode penugasanwawankoerniawan
12.6K vistas9 diapositivas
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy por
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel DummyLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel DummyShofura Kamal
4.6K vistas31 diapositivas
Analisis Regresi Linier Sederhana por
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaArning Susilawati
14.2K vistas10 diapositivas

Destacado(11)

MODUL 6 Regresi Linier Sederhana por nur cendana sari
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
nur cendana sari27.7K vistas
Metode Respon Surface por guest35d07b
Metode Respon SurfaceMetode Respon Surface
Metode Respon Surface
guest35d07b3K vistas
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL por Arning Susilawati
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
Arning Susilawati25.2K vistas
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy por Shofura Kamal
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel DummyLaporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy
Laporan Praktikum Analisis Regresi Terapan Modul IV-Variabel Dummy
Shofura Kamal4.6K vistas
Analisis Regresi Linier Sederhana por Arning Susilawati
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
Arning Susilawati14.2K vistas
2 . analisis regresi linier sederhana por Brian Pamukti
2 .  analisis regresi linier sederhana2 .  analisis regresi linier sederhana
2 . analisis regresi linier sederhana
Brian Pamukti8.3K vistas
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN por Feronica Romauli
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
Feronica Romauli164.4K vistas
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1) por Mang Engkus
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
Mang Engkus52.9K vistas
Materi Kuliah Matematika Teknik I por Mario Yuven
Materi Kuliah Matematika Teknik IMateri Kuliah Matematika Teknik I
Materi Kuliah Matematika Teknik I
Mario Yuven68.6K vistas

Similar a Modul metode regresi

Analisis Regresi por
Analisis RegresiAnalisis Regresi
Analisis RegresiIrmaya Yukha
14.4K vistas12 diapositivas
Makalah analisis regresi por
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresirukmono budi utomo
15.1K vistas42 diapositivas
Pengantar statistika slide 3 por
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
29.3K vistas20 diapositivas
Analisis regresi-sederhana por
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
9.4K vistas26 diapositivas
Statistika - Analisis regresi dan korelasi por
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiYusuf Ahmad
9.9K vistas18 diapositivas
Analisis regresi dan korelasi por
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiMousetha Bell
2.4K vistas18 diapositivas

Similar a Modul metode regresi(20)

Analisis Regresi por Irmaya Yukha
Analisis RegresiAnalisis Regresi
Analisis Regresi
Irmaya Yukha14.4K vistas
Pengantar statistika slide 3 por Az'End Love
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
Az'End Love29.3K vistas
Statistika - Analisis regresi dan korelasi por Yusuf Ahmad
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Yusuf Ahmad9.9K vistas
Analisis regresi dan korelasi por Mousetha Bell
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasi
Mousetha Bell2.4K vistas
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN por sischayank
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAANPENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN
PENAKSIRAN FUNGSI PERMINTAAN
sischayank10.9K vistas
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs por Rizkisetiawan13
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
Rizkisetiawan131.6K vistas
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata por Rani Nooraeni
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Vektor Rata-rata
Rani Nooraeni487 vistas
Analisis regresi sederhana ganda por AngraArdana
Analisis regresi sederhana  gandaAnalisis regresi sederhana  ganda
Analisis regresi sederhana ganda
AngraArdana1.6K vistas
Analisis Regresi Upload por guestb59a8c8
Analisis Regresi UploadAnalisis Regresi Upload
Analisis Regresi Upload
guestb59a8c82.4K vistas
APG Pertemuan 7 : Manova (2) por Rani Nooraeni
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
Rani Nooraeni749 vistas
Analisis korelasi dan regresi por Shofyan Shofyan
Analisis korelasi dan regresiAnalisis korelasi dan regresi
Analisis korelasi dan regresi
Shofyan Shofyan3.9K vistas
Regresi Linear Berganda por Dian Arisona
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
Dian Arisona22.9K vistas

Último

Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 por
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2I Putu Hariyadi
23 vistas243 diapositivas
PPT PENKOM ALVIN.pptx por
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptxAlfin61471
12 vistas9 diapositivas
Senyawa Turunan Alkana.ppt por
Senyawa Turunan Alkana.pptSenyawa Turunan Alkana.ppt
Senyawa Turunan Alkana.pptlyricsong1117
8 vistas40 diapositivas
KESETIMBANGAN KIMIA por
KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA
KESETIMBANGAN KIMIAlyricsong1117
9 vistas24 diapositivas
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc por
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.docSK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.doc
SK PENGAWAS UJIAN SEKOLAH.docEMILAANGGRAINI1
39 vistas3 diapositivas
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx por
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptxLEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptxDelviaAndrini1
26 vistas19 diapositivas

Último(20)

Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 por I Putu Hariyadi
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
I Putu Hariyadi23 vistas
PPT PENKOM ALVIN.pptx por Alfin61471
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptx
Alfin6147112 vistas
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf por Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Irawan Setyabudi28 vistas
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptx por KikiPratiwi11
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptxKIKI PRATIWI_ E1G022035.pptx
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptx
KikiPratiwi1112 vistas
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf por AdeSuryadi21
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdfLAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE ok.pdf
AdeSuryadi2125 vistas
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ... por razakroy
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...
razakroy22 vistas
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". por Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken83 vistas
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf por Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi31 vistas
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf por Irawan Setyabudi
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Irawan Setyabudi30 vistas

Modul metode regresi

  • 1. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA PADA DATA LAPORAN KREDIT INVESTASI PERBANKAN BANK INDONESIA Giyanti Linda Purnama (1312030043)1, Mutiara Avista C.D.L (1312030068)2, Farida Nur Hayati (1311030079)3 1,2,3 Program Studi DIII, Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Abstrak. Bank Indonesia memegang otoritas moneter, dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia banyak bank yang mengalami likuidasi. Kompleksitas dampak yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi menyebabkan jumlah kredit perbankan mengalami fluktuasi naik turun. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder dari laporan bulanan Bank Indonesia. Tujuannya untuk mengetahui hasil analisis dari data laporan bulanan Bank Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel prediktor (x) yaitu suku bunga kredit modal, surat berharga pasar uang dan nilai tukar dolar terhadap rupiah, sedangkan yang menjadi variabel respon (y) yaitu kredit investasi perbankan. Dari variabel x dan y akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, pengujian asumsi residual IIDN (0,σ2), dan pengujian multikolinieritas. Jadi, dari serangkaian analisis yang dilakukan, model yang digunakan diindikasikan memenuhi asumsi IIDN (0,σ2). Selain itu tidak ada multikolinieritas antar variabel. Kata Kunci : Analisis Regresi Linier Berganda, Pengujian Multikolinieritas, Pengujian Asumsi Residual IIDN(0,σ2). 1 Pendahuluan Bank Indonesia yang memegang otoritas moneter memiliki peranan dalam mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan. Dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia, banyak bank yang mengalami likuidasi akibat tidak terpenuhinya prasyarat sebagai bank sehat. Dengan ketentuan dan kebijaksaan pemerintah, mengakibatkan pada jumlah bank yang mengalami penurunan sangat drastis dan berpengaruh terhadap pemberian kredit perbankan kepada masyarakat. Kompleksitas dampak yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi menyebabkan jumlah kredit perbankan mengalami fluktuasi naik turun. Dengan kondisi yang demikian, maka diharapkan model regresi yang terbentuk mampu menjelaskan kondisi kredit perbankan pada Bank Perseroan, Bank Swasta, dan Bank Pembangunan Daerah selama periode sebelum dan saat krisis ekonomi. Suku bunga kredit modal, surat berharga pasar uang, dan nilai tukar dolar terhadap rupiah diduga mempengaruhi kredit modal kerja perbankan di Indonesia. Dari faktor-faktor tersebut diharapkan berpengaruh secara nyata pada model kredit modal kerja perbankan di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, makalah ini menujukkan penelitian yang menerapkan Analisis Regresi Linear Berganda untuk mengatasi kasus pada kredit modal kerja perbankan Indonesia. Dalam analisis berganda, metode yang digunakan meliputi analisis korelasi, analisis regresi linear berganda, dan asumsi residual IIDN(0,σ2). 2 Landasan Teori Pada bagian ini akan dikaji teori-teori yang berkaitan dengan analisis regresi linier berganda, pengujian asumsi residual IIDN(0,σ2), uji serentak dan parsial yang digunakan selama analisis regresi linear berganda ini.
  • 2. 2.1 Regresi Linier Berganda Regresi merupakan usaha untuk mengepas suatu garis/kurva terhadap kumpulan data. Analisis regresi digunakan untuk melihat pola hubungan antara variabel y sebagai variabel respon dan variabel x sebagai variabel prediktor. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Draper, 1992). (2.1) y   0  1 x1  ...   k xk   i Keterangan: y = variabel respon x = variabel prediktor β0 = parameter regresi (konstan) β1 = parameter regresi 1 βk = parameter regresi ke-k  i = random error a. Uji Serentak (ANOVA) Dalam melakukan analisis varians data untuk regresi linear berganda dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Draper, 1992). Hipotesis: H0: β1 = 2 = ... = k = 0 (prediktor tidak berpengaruh terhadap respon) H1: β1 = 2 = ... = k ≠ 0 (minimal ada satu prediktor yang berpengaruh terhadap respon). Taraf Signifikan (α) = 5% (0,05) Daerah Kritis: Tolak H0 jika Fhitung > F(k,n-k-1,α) , dimana Fhitung = MSR MSE (2.2) Keterangan: MSR = Jumlah Kuadrat Regresi MSE = Jumlah Kuadrat Error Statistik Uji: Tabel 2. 1 Tabel Analysis of Variance (ANOVA) Source DF SS MS Regresi K 1 SSR  b' x' y    y ' jy n Error n-k-1 SSE  SST  SSR SSR k SSE MSE  n  k 1 Total n-1 1 SST  y ' y    y ' jy n MSR  Keterangan: k = banyaknya parameter SSR = Sum Square Regression (Jumlah Kuadrat Regresi) SSE = Sum Square Error (Jumlah Kuadrat Error) SST = Sum Squre Total (Jumlah Kuadrat Total) MSR = Mean Square Regression (Kuadrat Tengah Regresi) MSE = Mean Square Error (Kuadrat Tengah Error) n = banyak sampel b’ = transpose dari matriks b
  • 3. x’ = transpose dari matriks x y = matriks dari variabel respon y’ = transpose dari variabel respon j = matriks 1 yang berukuran n x n b. Uji Parsial Uji parsial merupakan suatu pengujian agar mengetahui bagaimana pengaruh masing-masing variabel terhadap model. Berikut adalah hipotesis dari uji parsial (Draper, 1992). Hipotesis H0: j = 0, dimana j = 0,1,...,k (Var prediktor tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap var respon) H1: j ≠ 0 (Var prediktor memberikan pengaruh signifikan terhadap var respon) Taraf Signifikan (α) = 0,05 (5%) Daerah kritis : Tolak H0 jika thit > t1-α/2,db error Statistik uji : t hitung  ˆ j ˆ Var (  j ) ˆ Var (  j ) = diag [(x’x)-1MSE] (2.3) (2.4) Keputusan & Kesimpulan c. Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar sumbangan dari variabel penjelas terhadap variabel respon. Dengan kata lain, koefisien determinasi menunjukkan ragam (variasi) naik turunnya Y yang diterangkan oleh pengaruh linier X (berapa bagian keragaman dalam variabel Y yang dapat dijelaskan oleh beragamnya nilai-nilai variabel X). bila nilai koefisien determinasi sama dengan satu, berarti garis regresi yang terbentuk cocok secara sempurna dengan nilai-nilai observasi yang diperoleh (Sugiarto, 2006). 2.2 Pengujian Asumsi IIDN (0,σ2) Karena model regresi yang dibentuk didasarkan dengan meminimumkan jumlah kuadrat error atau galat, maka residual (sisaan) yang dalam hal ini dianggap sebagai suatu kesalahan dari pengukuran harus memenuhi beberapa asumsi (Andayani,-), diantaranya sebagai berikut. a. Residual Independen Memeriksa residual independen (saling bebas) dilakukan untuk melihat apakah residual memenuhi asumsi independen. Independen apabila plot residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu. Dalam hal ini tidak ada autokorelasi antar residual. 1. Uji Visual (Residual vs Order) Uji Visual adalah pengujian yang dilakukan dengan melihat gambar grafik hasil perhitungan Residual vs Order. Jika grafik tidak berpola maka residual memenuhi asumsi sifat independen. 2. Uji Durbin-Watson Uji Durbin-Watson adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui adanya autokorelasi antar variabel. Jika hasil pengujan menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi antar variabel maka data dikatakan memenuhi asumsi residual independen. Berikut proses pengujian DurbinWatson.
  • 4. Hipotesis H0: Tidak ada autokorelasi antar residual (Independen) H1: Ada autokorelasi antar residual (Tidak Independen) Daerah Kritis:  jika d < dL Tolak H0  jika dU ≤ d ≤ 4-dU Gagal tolak H0  jika 4-dU ≤ d ≤ 4-dL atau dL ≤ d ≤ dU tidak ada kesimpulan Statistik Uji: n d  e i 1  ei  2 i 1 n e i 1 (2.5) i Keputusan & Kesimpulan b. Residual Identik Memeriksa residual identik dilakukan untuk melihat apakah residual memenuhi asumsi identik. Suatu data dikatakan identik apabila plot residualnya menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Nilai variansnya konstan. 1. Uji Visual (Residual vs Fits) Uji Visual adalah pengujian yang dilakukan dengan melihat gambar grafik hasil perhitungan Residual vs Fits. Jika grafik tidak berpola maka residual memenuhi asumsi sifat identik. 2. Uji White Hipotesis H0: Residual Identik (Tidak ada heterokedastisitas) H1: Residual Tidak Identik (Ada heterokedastisitas) Daerah Kritis: Tolak H0 jika χ2hit > χ2dbgalat;α Statistik Uji: 2  hit  n.R 2 (2.6) R-sq yang digunakan adalah R-sq yang didapatkan dengan analisis regresi linear berganda dengan ei2 sebagai respon dan X12, X22, X32, X1X2, X1X3, X2X3 sebagai prediktor (k = 1,2,3) Keputusan & Kesimpulan. c. Residual Berdistribusi Normal (0,σ2) Memeriksa residual berdistribusi normal dilakukan untuk melihat apakah residual memenuhi asumsi berdistribusi normal, apabila plot residualnya cenderung mendekati garis lurus (garis linear) (Andayani,-). 1. Uji Kolmogorv-Smirnov Uji Kolmogorov-Smirnov biasa digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan distribusi spesifik/tertentu. Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji ‘goodness of fit‘ antar distribusi sampel dan distribusi lainnya, Uji ini membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai dengan mean dan standar deviasi yang sama. Singkatnya uji ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data. 2. Uji QQ-plot
  • 5. Uji QQ-plot adalah pengujian yang digunakan untuk melihat residual berdistribusi normal jika pada grafik terlihat bahwa plot mendekati garis normal ei berada pada sumbu X dan zi berada pada sumbu Y. 3. Uji rQ Berikut langkah-langkah pemeriksaan asumsi residual berdistribusi normal dengan menggunakan rQ. Hipotesis H0: Residual berdistribusi normal H1: Residual tidak berdistribusi normal Daerah Kritis , Tolak H0 jika rQ ≤ rtabel Statistik Uji: rQ   e  e i  2 i   e zi e x z 2 i (2.7) Keputusan & Kesimpulan 2.3 Uji Multikolinearitas Kemudian dilakukan pengujian multikolinearitas untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel prediktor dengan menghitung Variance Inflasion Factors (VIF). Untuk menghitung VIF, diperlukan R-sq yang didapat dari hasil pengujian dilakukan per variabel prediktor sebagai respon dengan variabel prediktor lain sebagai variabel prediktornya. Berikut langkah-langkah penentuan nilai VIF. Hipotesis H0: Tidak ada Multikolinearitas H1: Ada Multikolinearitas Daerah Kritis: Tolak H0 jika VIF > 10 Statistik Uji: VIF  1 1  Rsq (2.8) Keputusan & Kesimpulan. 2.4 Kredit Perbankan Pengertian mengenai kredit adalah penyediaan uang atau barang yang berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara pihak bank dengan peminjam dalam hal mana peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah barang yang telah ditetapkan. Tujuan dari pemberian kredit adalah memperlancar produksi dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakat. Namun ada kelemahan-kelemahan dalam pemberian kredit diantaranya :  Kredit dapat memberikan kesempatan berspekulasi dengan berdasarkan taruhan kesempatan.  Kredit juga mendorong orang untuk mencapai usaha yang kurang dapat dipertanggungjawabkan, yang akhirnya tidak akan lama mengalami keruntuhan. Dalam kegiatan pemberian kredit ini dibutuhkan dana guna pembiayaannya, maka pihak perbankan melakukan usaha dengan menghimpun dana. Sumber-sumber dana yang diperlukan yaitu : dana dari bank sendiri, dari masyarakat dan dana dari lembaga keuangan lainnya. Terdapat dua jenis kredit perbankan, yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja. Kredit invetasi adalah suatu bantuan pembiayaan yang berjangka menengah dan panjang untuk keperluan rehabilitasi, modernisasi, ekspansi dan pendirian proyek-
  • 6. proyek baru. Sedangkan kredit modal kerja adalah suatu bantuan pembiayaan atas aktiva lancer perusahaan seperti pembelian bahan mentah dan bahan-bahan penolong (Usman, 2003). 3 Metodelogi Penelitian Sumber data penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari lampiran Tugas Akhir mahasiswa Statistika ITS atas nama Darminto angkatan 1996. Data tersebut adalah laporan bulanan Bank Indonesia yang dibukukan dalam Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Data tersebut diperoleh di Ruang Baca Statistika (RBS) kampus ITS Sukolilo Surabaya pada hari Rabu, tanggal 2 Oktober 2013 pukul 10.00 WIB. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.  variabel respon (variabel y) yaitu kredit investasi kerja perbankan  variabel prediktor 1 (variabel x1) yaitu suku bunga kredit modal  variabel prediktor 2 (variabel x2) yaitu surat berharga pasar uang  variabel prediktor 3 (variabel x3) yaitu nilai tukar dolar terhadap rupiah 4 Analisis dan Pembahasan Pada bab ini, akan dilakukan analisis data dan pembahasan dari data “Data laporan bulanan Bank Indonesia yang dibukukan dalam Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia”. Analisis yang digunakan pada data laporan bulanan Bank Indonesia diantaranya adalah Analisis regresi linier berganda, pengujian asumsi residual IIDN (0,σ2), dan Uji Multikolinieritas. 4.1 Analisis Regresi Linier Berganda Pada Analisis Regresi Linier Berganda ini, langkah pertama adalah menentukan model persamaan regresi linier berganda. Setelah itu akan dilakukan pengujian parameter regresi secara serentak dan parsial serta menghitung koefisien determinasi. 1) Pemodelan Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan hipotesis mengenai adanya pengaruh variabel suku bunga kredit modal (X1), surat berharga pasar uang (X2), dan nilai tukar dolar terhadap rupiah (X3) secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap kredit investasi kerja perbankan (Y). Hasil pengolahan data dengan program Minitab tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan Regresi kredit investasi kerja perbankan (Y) = - 2.12 + 0.399 suku bunga kredit modal + 1.18 surat berharga pasar uang – 0.000146 nilai tukar dolar terhadap rupiah Berdasarkan Tabel 4.1 persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Koefisien variabel X1 (Suku bunga kredit modal) diperoleh sebesar 0.399 dengan tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap bertambahnya satu satuan suku bunga kredit modal mengakibatkan bertambahnya kredit investasi kerja perbankan sebesar 0.399 satu satuan. b. Koefisien variabel X2 (surat berharga pasar uang) diperoleh sebesar 1.18 dengan tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa setiap bertambahnya 1 satuan Prognostic Index mengakibatkan bertambahnya kredit investasi kerja perbankan 1.18 satu satuan. c. Koefisien variabel X3 (nilai tukar dolar terhadap rupiah) diperoleh sebesar 0.000146. Hal ini menunjukkan bahwa setiap bertambahnya 1 satuan nilai
  • 7. tukar dolar terhadap rupiah mengakibatkan bertambahnya kredit investasi kerja perbankan sebesar 0.000146 satu satuan. 2) Pengujian Parameter Regresi Berikutnya adalah pengujian terhadap parameter regresi yang meliputi uji serentak dan uji parsial. a) Uji Serentak Uji serentak bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel prediktor terhadap variabel respon secara serentak. Hipotesis: H0: β1 = 2 = 3 = 0 (variabel prediktor tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel respon secara serentak) H1: β1 = 2 = 3 ≠ 0 (minimal ada satu variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap variabel respon). Taraf Signifikan (α) = 0,05 (5%) Daerah kritis: Tolak H0 jika Fhit > Fk,n-k-1,α Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut. Tabel 4.2Analysis Of Variance (ANOVA) Surn of Mean Fhitung Squares Square Regression 3 400.50 133.50 20.09 Residual Error 26 172.76 6.64 Total 29 573.26 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 20.09 sedangkan nilai Fk,n-k-1,α sebesar 2.93 maka, dapat disimpulkan Fhitung > Fk,n-k1,α yang artinya tolak H0. Jadi, minimal ada satu variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap variabel respon. Oleh karena itu, dilanjutkan dengan iji parsial. Uji Parsial Uji Parsial dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel prediktor terhadap variabel respon secara individu. Hipotesis Uji Parsial H0: j = 0 (Variabel prediktor tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel respon) H1: j ≠ 0 (Variabel prediktor memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel respon) j = 0, 1, 2, 3 Taraf signifikan (α) = 5% (0,05) Daerah kritis: Tolak H0 jika |thitung| > pvalue Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut. Source b) df Tabel 4. 3 Output Minitab Uji Parsial Regresi Berganda Parameter Nilai │thitung│ Nilai Pvalue Keputusan suku bunga kredit modal 5.62 0,000 Tolak H0 surat berharga pasar uang 3.25 0.003 Tolak H0 nilai tukar dolar terhadap rupiah -0.57 0.573 Terima H0 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Suku bunga kredit modal (X1) Hasil pengujian regresi untuk variabel suku bunga kredit modal terhadap kredit investasi kerja perbankan menunjukkan nilai thitung = 5.62 dengan nilai signifikasi 0.000. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0.05,
  • 8. maka keputusan tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel Suku bunga kredit modal tidak berpengaruh terhadap kredit investasi kerja perbankan. 2. Surat berharga pasar uang (X2) Hasil pengujian regresi untuk variabel surat berharga pasar uang terhadap kredit investasi kerja perbankan menunjukkan nilai thitung = 3.25 dengan nilai signifikasi 0.003. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05, maka keputusan tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel surat berharga pasar uang tidak berpengaruh signifikan terhadap kredit investasi kerja perbankan. 3. Nilai tukar dolar terhadap rupiah (X3) Hasil pengujian regresi untuk variabel nilai tukar dolar terhadap rupiah terhadap kredit investasi kerja perbankan menunjukkan nilai thitung = 0.57 dengan nilai signifikasi 0.573. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0.05, maka keputusan tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel nilai tukar dolar terhadap rupiah berpengaruh terhadap kredit investasi kerja perbankan. c) Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar model dapat menerangkan variabilitas dari variabel respon. Hasil perhitungan koefisien determinasi dalam model regresi adalah sebagai berikut. Berikut ini adalah hasil pengujian regresi linier berganda dari ketiga variabel prediktor terhadap variabel respon. Tabel 4. 4Ukuran kebaikan model regresi S 2.57770 R-Sq 69.9% R-Sq (adj) 66.4% Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Rsq)yang diperoleh sebesar 0.699 atau 69.9%. Hal ini menunjukkan bahwa 69.9% kredit investasi kerja perbankan dapat dijelaskan oleh variabel suku bunga kredit modal, surat berharga pasar uang, dan nilai tukar dolar terhadap rupiah. Sedangkan sisanya yaitu 0.301 atau 30.1% kredit investasi kerja perbankan dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. 4.2 Pemeriksaan Asumsi Setelah melakukan analisis regresi linier berganda, selanjutnya akan dilakukan pengujian asumsi residual IIDN (0,σ2) yaitu residual independen, residual identik, dan residual berdistribusi normal. 1) Residual Independen Independensi residual berarti antar residual tidak mempunyai hubungan. Kasus independensi residual sering terjadi pada data yang bersifat time series. Pengujian independensi residual dengan melihat plot residual vs order (urutan pengamatan) dan menggunakan uji Durbin Watson. Berikut merupakan hasil pengujian independensi.
  • 9. Versus Order (response is Y) 5,0 Residual 2,5 0,0 -2,5 -5,0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Observation Order 22 24 26 28 30 Gambar 1. Plot residual terhadap urutan pengamatan Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa dari data tersebut grafiknya tidak berpola atau tidak memiliki pola tertentu. Hal ini dapat dilihat dari range residual tersebut tidak simetri, titik-titik pada grafik tersebut cenderung bersifat naik turun. Sehingga secara visual grafik tersebut dapat dikatakan bersifat independen. Namun, pengujian secara grafis belum cukup karena hanya berdasarkan subjektifitas peneliti. Maka kemudian dilakukan uji dependensi Durbin-Watson sebagai berikut. Hipotesis H0: Tidak ada autokorelasi antar residual H1: Ada autokorelasi antar residual α = 0,05 Daerah Kritis: jika d < dL Tolak H0  jika dU ≤ d ≤ 4-dU Gagal tolak H0  jika 4-dU ≤ d ≤ 4-dL atau dL ≤ d ≤ dU tidak ada kesimpulan  Statistik Uji: Dengan menggunakan rumus (2,5) didapatkan hasil perhitungan Uji DurbinWatson sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil perhitungan Uji Durbin Watson D 0.880094 dL 1.214 dU 1.650 Keputusan Tolak H0, karena d (0.880094) < dL (1.214) Kesimpulan ada autokorelasi antar residual apabila dengan pengujian Durbin Watson tersebut yang berarti bahwa data tersebut tidak memenuhi asumsi sifat independen. Namun, pada penelitian ini data diasumsikan memenuhi sidat independen. 2) Residual Identik Memeriksa residual identik dilakukan untuk melihat apakah residual memenuhi asumsi identik. Berikut hasil pemeriksaan asumsi identik yang dilakukan dengan melihat plot Residual vs Fits dan kemudian dilanjutkan dengan uji White.
  • 10. Versus Fits (response is Y) 5,0 Residual 2,5 0,0 -2,5 -5,0 5,0 7,5 10,0 Fitted Value 12,5 15,0 Gambar 2. Plot Residual vs Fits Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan bahwa dari data tersebut grafiknya tidak berpola atau tidak memiliki pola tertentu. Sehingga secara visual grafik tersebut dapat dikatakan bersifat identik. Namun, pengujian secara grafis belum cukup karena hanya berdasarkan subjektifitas peneliti. Maka kemudian dilakukan uji White sebagai berikut. Hipotesis H0: Residual Identik (Tidak ada heterokedastisitas) H1: Residual Tidak Identik (Ada heterokedastisitas) α = 0,05 Daerah Kritis: Tolak H0 jika χ2hit > χ2dbgalat;α ; χ2hit > 38,9 Statistik Uji: Dengan menggunakan hasil penghitungan Minitab untuk mendapatkan R-sq 2 kemuadian  hit dihitung dengan menggunakan rumus (2,6) didapat hasil pengujian White sebegai berikut. Tabel 4.6 Hasil Pengujian White n R-sq 2  hit 30 0,28 8,4 Keputusan Tolak H0, karena gagal tolak H0 karena χ2hit < 38,9 Kesimpulan dengan pengujian White residual bersifat identik atau tidak ada heterokedastisitas yang berarti data memenuhi asumsi identik. 3) Residual Berdistribusi Normal Pengujian pada residual untuk melihat normal atau tidaknya nilai residual. Hasil pengujian dengan menggunakan uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov) adalah sebagai berikut:
  • 11. Probability Plot of E Normal 99 Mean StDev N KS P-Value 95 90 -3,31587E-15 2,441 30 0,181 0,017 Percent 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 -5,0 -2,5 0,0 E 2,5 5,0 Gambar 3. Normally Test Kolmogorof-Smirnov Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan bahwa plot uji normalitas menunjukkan nilai probabilitas masing-masing residual menyebar mengikuti garis lurus, dan nilai p-value (0.181) > 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal. Selain pengujian kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui residual yang berdistribusi normal dapat menggunakan uji QQ plot sebagai berikut. Gambar 4. Grafik QQ-plot Dari pengujian Q-Q plot setelah diplotkan residual dan Zi nya maka dapat diketahui bahwa data tersebut berdistribusi normal karena datanya menyebar mengikuti garis lurus. Kemudian dilakukan pengujian rQ sebagai berikut. Hipotesis H0: Residual berdistribusi normal H1: Residual tidak berdistribusi normal Daerah Kritis , Tolak H0 jika rQ ≤ rtabel Statistik Uji: Dengan menggunakan rumus (2.7) berikut hasil pengujian rQ. rQ  68.79260167 171.0559224 x 28.75870774 rQ = 0.980817 diketahui rtabel = 0.9652 Keputusan : Gagal Tolak H0 karena 0.980817 ≥ 0.9652
  • 12. Kesimpulan : Residual berdistribusi normal Berdasarkan beberapa pengujian baik secara visual, plot grafik dan pengujian perhitungan dapat menunjukkan bahwa residual dari data tersebut adalah berdistribusi normal. 4.3 Uji Multikolinearitas Kemudian dilakukan pengujian multikolinearitas untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel prediktor dengan menghitung Variance Inflasion Factors (VIF). Berikut hasil pengujian multikolinearitas dengan penghitungan R-sq menggunakan Minitab kemudian penentuan nilai VIF menggunakan rumus (2.8). Hipotesis H0: Tidak ada Multikolinearitas H1: Ada Multikolinearitas α = 0,05 Daerah Kritis: Tolak H0 jika VIF > 10 Statistik Uji: Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas Variance Inflasion Factors (VIF) X1 sebagai Y X2 sebagai Y X3 sebagai Y 0,272 0,094 0,261 1,3736264 1,103752759 1,353179973 Keputusan Gagal Tolak H0 karena VIF < 10 Kesimpulan Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa VIF ketiganya berada diluar daerah kritis yang berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel prediktor. 5 Kesimpulan Dari serangkaian analisis regresi linear berganda dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk menaksir kredit investasi kerja perbankan yaitu kredit investasi kerja perbankan (Y) = - 2.12 + 0.399 suku bunga kredit modal + 1.18 surat berharga pasar uang – 0.000146 nilai tukar dolar terhadap rupiah. Dari hasil uji serentak dapat disimpulkan bahwa minimal ada satu dari suku bunga kredit modal, surat berharga pasar uang, atau nilai tukar dolar terhadap rupiah yang berpengaruh signifikan terhadap kredit investasi kerja perbankan. Dan setelah dilakukan uji parsial variabel berpengaruh signifikan terhadap variabel kredit investasi kerja perbankan adalah suku bunga kredit modal dan surat berharga pasar uang. Setelah itu dilakukan pemeriksaan asumsi independen dengan melihat plot Residual vs Order menunjukkan bahwa residual memenuhi asumsi independen. Namun setelah dilakukan uji Durbin Watson, residual tidak memenuhi asumsi sifat independen. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan asumsi identik, baik dengan melihat plot Residual vs Fits maupun dengan melakukan Uji White dapat disimpulkan residual memenuhi asumsi sifat identik. Kemudian dilakukan pemeriksaan residual berdistribusi normal, baik dengan menggunakan Qqplot, rQ, maupun kolmogorov-smirnov dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa residual memenuhi asumsi berdistribusi normal. Daftar Pustaka 1. Bank Indonesia. (2002). Laporan Tahunan 1999-2001, Jakarta. 2. Draper, Harry Smith dan Norman. 1992. Analisis Regresi Terapan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 3. Sugiarto, Dergibson Siagian. 2006. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
  • 13. 4. Usman, Rachmadi.2003.Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 5. Andayani, Suhermin Ari Pujiati dan Nurita. -. Uji Residual. googlebooks. [Online] - -, -. [Cited: 10 06, 2013.] http://books.google.co.id/. Lampiran Lampiran 1: Tabel Data laporan bulanan Bank Indonesia yang dibukukan dalam Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Y X1 X3 X2 12,808 36,47 8685 18,9621 29,44 3648 5,002 8,688 35,69 8260 15,4919 28,22 4650 4,455 8,127 33,96 8105 14,9059 28,31 10375 6,65 7,104 32,42 6725 14,884 28,57 8750 1,291 7,063 28,6 6875 14,834 31,89 8325 5,09 6,552 25,2 7565 14,674 34,06 7970 1,016 6,368 23,22 8386 14,196 38,25 10525 2,44 6,334 22,64 6900 13,8241 38,93 14900 1,146 5,894 20,91 7425 14,1241 39,34 13000 2,312 6,069 19,57 7100 14,14 39,31 11075 2,279 6,075 18,94 7425 14,7161 39,94 10700 1,226 5,84 18,11 7505 14,83 39,74 7550 2,164 5,974 17,62 7590 14,559 39,11 7300 2,162 6,065 17,6 7945 16,588 38,7 8025 2,018 16,7659 38,52 8950 2,018 16,658 38,56 8730 2,018 Keterangan  variabel respon (variabel y) yaitu kredit investasi kerja perbankan  variabel prediktor 1 (variabel x1) yaitu suku bunga kredit modal  variabel prediktor 2 (variabel x2) yaitu surat berharga pasar uang  variabel prediktor 3 (variabel x3) yaitu nilai tukar dolar terhadap rupiah Lampiran 2: Output Minitab Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Regression Analysis: Y versus X1; X2; X3 The regression equation is Y = - 2,12 + 0,399 X1 + 1,18 X2 - 0,000146 X3 Predictor Constant X1 X2 X3 Coef -2,119 0,39858 1,1783 -0,0001460 S = 2,57770 SE Coef 2,328 0,07089 0,3626 0,0002559 R-Sq = 69,9% T -0,91 5,62 3,25 -0,57 P 0,371 0,000 0,003 0,573 R-Sq(adj) = 66,4% VIF 1,373 1,104 1,353 2,018 2,018 2,018 2,018 2,018 2,018 2,018 1 1 1 1 1 1 1
  • 14. Analysis of Variance Source Regression Residual Error Total Source X1 X2 X3 DF 1 1 1 DF 3 26 29 SS 400,50 172,76 573,26 MS 133,50 6,64 F 20,09 P 0,000 Seq SS 316,70 81,64 2,16 Unusual Observations Obs 3 4 20 X1 28,3 28,6 32,4 Y 14,906 14,884 7,104 Fit 15,485 9,512 12,199 SE Fit 1,961 0,569 0,691 Residual -0,580 5,372 -5,095 St Resid -0,35 X 2,14R -2,05R R denotes an observation with a large standardized residual. X denotes an observation whose X value gives it large leverage. Durbin-Watson statistic = 0,880094 Lampiran 3: Proses Perhitungan Durbin-Watson ei ei+1 3,985592167 1,792504468 -0,57958768 5,371875401 -0,539709004 3,183758592 . . . -2,646545617 -1,921451171 -0,741813314 -0,415592169 0,246048962 0,550619506 0,658127743 0,999847402 1,150662466 * 3,985592167 1,792504468 -0,57958768 5,371875401 -0,539709004 . . . -3,591499271 -2,646545617 -1,921451171 -0,741813314 -0,415592169 0,246048962 0,550619506 0,658127743 0,999847402 Ʃ(ei+1-ei)2 ei2 Ʃ ei2 d * 152,0429735 15,88494492 172,7576794 0,880093863 4,809633654 3,21307227 5,626821163 0,335921879 35,41991281 28,85704532 34,94683018 0,291285809 13,86421094 10,13631877 . . . . . . . . . . . . . . . 0,892937407 7,004203705 0,525761957 3,691974601 1,391545473 0,550286993 0,106420236 0,172716851 0,437768986 0,060540092 0,092763216 0,303181841 0,011558021 0,433132126 0,116772325 0,999694828 0,022745184 1,324024112 (ei+1-ei)2 14
  • 15. Lampiran 4: Proses Perhitungan Uji White ei ei 2 X12 X22 X32 X1X2 X1X3 X2X3 X1X2X3 3,985592 15,88494 866,7136 25,02 13307904 147,2589 107397,1 18247,3 537200,4 1,792504 3,213072 796,3684 19,84703 21622500 125,7201 131223 20715,75 584598,5 -0,57959 0,335922 801,4561 44,2225 1,08E+08 188,2615 293716,3 68993,75 1953213 5,371875 28,85705 816,2449 1,666681 76562500 36,88387 249987,5 11296,25 322733,9 -0,53971 0,291286 1016,972 25,9081 69305625 162,3201 265484,3 42374,25 1351315 3,183759 10,13632 1160,084 1,032256 63520900 34,60496 271458,2 8097,52 275801,5 -0,26903 0,072377 1463,063 5,9536 1,11E+08 93,33 402581,3 25681 982298,3 1,251619 1,566549 1515,545 1,313316 2,22E+08 44,61378 580057 17075,4 664745,3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2,304498 5,310711 1486,874 4,072324 76212900 77,81408 336628,8 17617,14 679316,9 -0,71903 0,517007 1330,061 4,072324 75429225 73,59646 316742 17526,33 639185,3 -4,5902 21,06995 1273,776 4,072324 68227600 72,02242 294799,4 16668,68 594905,2 -4,48429 20,10882 1153,282 4,072324 65691025 68,53128 275245,8 16355,89 555446 -5,095 25,95901 1051,056 4,072324 45225625 65,42356 218024,5 13571,05 439973,4 -3,5915 12,89887 817,96 4,072324 47265625 57,7148 196625 13873,75 396789,3 -2,64655 7,004204 635,04 4,072324 57229225 50,8536 190638 15266,17 384707,5 -1,92145 3,691975 539,1684 4,072324 70324996 46,85796 194722,9 16922,95 392950,9 -0,74181 0,550287 512,5696 1 47610000 22,64 156216 6900 156216 -0,41559 0,172717 437,2281 1 55130625 20,91 155256,8 7425 155256,8 0,246049 0,06054 382,9849 1 50410000 19,57 138947 7100 138947 0,55062 0,303182 358,7236 1 55130625 18,94 140629,5 7425 140629,5 0,658128 0,433132 327,9721 1 56325025 18,11 135915,6 7505 135915,6 0,999847 0,999695 310,4644 1 57608100 17,62 133735,8 7590 133735,8 1,150662 1,324024 309,76 1 63123025 17,6 139832 7945 139832 Output Minitab Analisis Regresi untuk Uji White Regression Analysis: e^2 versus X1^2; X2^2; ... The regression equation is e^2 = - 16,2 - 0,0284 X1^2 - 0,97 X2^2 - 0,000000 X3^2 + 0,405 X1X2 + 0,000313 X1X3 + 0,00286 X2X3 - 0,000120 X1X2X3 Predictor Constant X1^2 X2^2 X3^2 X1X2 X1X3 X2X3 X1X2X3 Coef -16,20 -0,02841 -0,974 -0,00000048 0,4046 0,0003132 0,002856 -0,00011968 SE Coef 13,35 0,03351 1,143 0,00000039 0,2641 0,0002385 0,001772 0,00005895 T -1,21 -0,85 -0,85 -1,22 1,53 1,31 1,61 -2,03 15 P 0,238 0,406 0,403 0,235 0,140 0,203 0,121 0,055 VIF 104,983 52,813 113,848 58,300 355,838 209,373 251,174
  • 16. S = 8,18427 R-Sq = 28,0% Analysis of Variance Source DF SS Regression 7 571,87 Residual Error 22 1473,61 Total 29 2045,48 R-Sq(adj) = 5,0% MS 81,70 66,98 F 1,22 P 0,334 Source DF Seq SS X1^2 1 1,81 X2^2 1 6,14 X3^2 1 196,79 X1X2 1 1,42 X1X3 1 8,21 X2X3 1 81,41 X1X2X3 1 276,09 Unusual Observations Obs 3 4 8 20 X1^2 801 816 1516 1051 e^2 0,34 28,86 1,57 25,96 Fit -2,20 9,13 1,94 9,15 SE Fit 7,98 2,73 7,39 2,41 Residual 2,54 19,72 -0,38 16,81 St Resid 1,40 X 2,56R -0,11 X 2,15R R denotes an observation with a large standardized residual. X denotes an observation whose X value gives it large leverage. Durbin-Watson statistic = 1,55668 Lampiran 5: Proses Perhitungan Uji QQ Plot Sorted ei zi -0,47751 -5,095 -2,12805 -0,41559 -4,5902 -1,64485 -0,39223 -4,48429 -1,38299 -0,33818 -3,5915 -1,19182 -0,26903 -2,64655 -1,03643 -0,26313 -1,92145 -0,90273 0,246049 -0,74181 -0,7835 0,55062 -0,71903 -0,67449 0,658128 -0,57959 -0,57297 0,999847 -0,53971 -0,47704 1,033429 -0,38532 -0,29674 -0,21043 -0,12566 -0,04179 0,041789 0,125661 0,210428 0,296738 0,38532 0,47704 Lampiran 6: Proses Perhitungan rQ e ez Sorted ei no Pi zi e -5,095 -4,5902 -4,48429 1 2 3 0,016667 0,05 0,083333 -2,12805 -1,64485 -1,38299 -0,16983 i 16 1,150662 1,251619 1,792504 2,07574 2,304498 2,46047 3,183759 3,985592 5,371875 i 10,48097358 7,550210343 6,201741797 0,572968 0,67449 0,7835 0,902735 1,036433 1,191816 1,382994 1,644854 2,128045 e e e e -4,92516 -4,5902 -4,48429 24,25724877 21,06995404 20,10882479 i 2 i
  • 17. 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 -3,5915 -2,64655 -1,92145 -0,74181 -0,71903 -0,57959 -0,53971 -0,47751 -0,41559 -0,39223 -0,33818 -0,26903 -0,26313 0,246049 0,55062 0,658128 0,999847 1,033429 1,150662 1,251619 1,792504 2,07574 2,304498 2,46047 3,183759 3,985592 5,371875  Ʃ e i e   e e 2 2 i 171,0559224 . . . 0,116667 0,15 0,183333 0,216667 0,25 0,283333 0,316667 0,35 0,383333 0,416667 0,45 0,483333 0,516667 0,55 0,583333 0,616667 0,65 0,683333 0,716667 0,75 0,783333 0,816667 0,85 0,883333 0,916667 0,95 0,983333 13,07883 . . . -1,19182 -1,03643 -0,90273 -0,7835 -0,67449 -0,57297 -0,47704 -0,38532 -0,29674 -0,21043 -0,12566 -0,04179 0,041789 0,125661 0,210428 0,296738 0,38532 0,47704 0,572968 0,67449 0,7835 0,902735 1,036433 1,191816 1,382994 1,644854 2,128045 z i2 4,280406911 2,742968245 1,734560822 0,58121101 0,484979677 0,332084932 0,257463015 0,183993834 0,123321922 0,082535742 0,042496484 0,011242567 -0,01099586 0,030918844 0,115865979 0,195291404 0,385261667 0,49298737 0,659292253 0,844203872 1,404427924 1,873842284 2,388458593 2,932427452 4,403119434 6,555715732 11,43159385 Ʃz i2 z 2 i -3,5915 -2,64655 -1,92145 -0,74181 -0,71903 -0,57959 -0,53971 -0,47751 -0,41559 -0,39223 -0,33818 -0,26903 -0,26313 0,246049 0,55062 0,658128 0,999847 1,033429 1,150662 1,251619 1,792504 2,07574 2,304498 2,46047 3,183759 3,985592 5,371875   12,89886701 7,004203705 3,691974601 0,550286993 0,517006938 0,335921879 0,291285809 0,228014457 0,172716851 0,153842185 0,114367484 0,072377043 0,069235433 0,060540092 0,303181841 0,433132126 0,999694828 1,067975312 1,324024112 1,566548952 3,21307227 4,308694561 5,310710675 6,053910622 10,13631877 15,88494492 28,85704532 Ʃ ei e zi rq 4,528577 28,75870774 5,36271459 68,79260167 0,980817 2,705543 1,912673 1,420426 1,074194 0,81493 0,613873 . . . . . . . . . . . . . . . 0,81493 1,074194 17 r tabel 0,9652 . . .
  • 18. 1,420426 1,912673 2,705543 4,528577 Lampiran 7: Proses Perhitungan VIF Output Minitab jika X1 menjadi variabel respon (Y) Regression Analysis: X1 versus X2; X3 The regression equation is X1 = 12,7 + 1,42 X2 + 0,00179 X3 Predictor Constant X2 X3 Coef 12,678 1,4182 0,0017937 S = 6,99831 SE Coef 5,830 0,9458 0,0006031 R-Sq = 27,2% T 2,17 1,50 2,97 P 0,039 0,145 0,006 VIF 1,019 1,019 R-Sq(adj) = 21,8% Output Minitab jika X2 menjadi variabel respon (Y) Regression Analysis: X2 versus X1; X3 The regression equation is X2 = 1,96 + 0,0542 X1 - 0,000177 X3 Predictor Constant X1 X3 Coef 1,963 0,05421 -0,0001772 S = 1,36824 SE Coef 1,176 0,03615 0,0001315 R-Sq = 9,4% T 1,67 1,50 -1,35 P 0,107 0,145 0,189 VIF 1,267 1,267 R-Sq(adj) = 2,7% Output Minitab jika X3 menjadi variabel respon (Y) Regression Analysis: X3 versus X1; X2 The regression equation is X3 = 4901 + 138 X1 - 356 X2 Predictor Constant X1 X2 Coef 4901 137,59 -355,6 S = 1938,26 SE Coef 1475 46,26 263,9 R-Sq = 26,1% T 3,32 2,97 -1,35 P 0,003 0,006 0,189 VIF 1,034 1,034 R-Sq(adj) = 20,6% Menghitung VIF dengan menggunakan Microsoft Excel X1 sebagai Y X2 sebagai Y X3 sebagai Y 0,272 0,094 0,261 1,3736264 1,103752759 1,353179973 18