SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Kisah ini tertuang karena dorongan kompleksitas
proses ritus tubuh dalam dunia panggung tari yang
tak lagi memandang gender sebagai identitas
tubuh. Sosok kali ini adalah seorang penari
Lengger Banyumasan yang akhirnya memilih
untuk menjadikan tubuh dan jiwanya sebagai
tubuh kontemporer sekaligus “no-gender”. Ia
bernama Rianto Manali, penari gemulai dalam
sosok keseharian yang sederhana.
Saya (O): Kapan mulai tertarik dengan tari
dan akhirnya memutuskan dunia tari sebagai
bagian dari laku hidup?
Rian (R): Sejak kecil saya suka menari, ketika
umur 7-14 tahun saya sudah sering pentas untuk
acara hari kemerdekaan Indonesia di desa yaitu
Kaliori. Sejak kecil saya seorang anak yang
berbeda hobinya dengan anak laki-laki yang lain,
kegemaran saya adalah menari dan bermain
dengan perempuan karena menurut saya lebih
nyaman dan lebih merasa tenang dengan mereka.
(O): Saat menyadari dalam dunia panggung,
khususnya tari, ada hal yang tentu tidak
lagi membedakan gender laki-laki maupun
perempuan, gimana menyikapinya?
(R): Selama saya mempelajari jenis tarian
tradisional indonesia bagi saya itu sudah
berkarakter dan sangat jelas perbedaan jenis
tarian laki-laki dan perempuan. Setelah saya
mengenal jenis tari kontemporer kemudian saya
tidak bisa membedakan masalah gender, baik itu
laki-laki ataupun perempuan, yang ada hanyalah
feminim dan maskulin, atau tention dan release
atau on dan off pada gerakan yang ada pada
tubuh penari.
(O): Kenapa memilih tari tersebut sebagai jejak
kepenariannya?
(R): Saya memilih tari Lengger Banyumasan
sebagai jejak kepenarian saya karena tarian ini
lebih dekat dengan tubuh saya, dan setiap hari
saya menghirup udara, makan makanan dan
minum air dari alam Banyumas.
(O): Apa harapanmu untuk para penari pria
yang mengalami kompleksitas gender ini dan
menjadikan tubuh transgender ini sebagai
anugrah sehingga layak untuk diperjuangkan
eksistensinya sebagai manusia seutuhnya,
bukan sekedar dunia panggung tari?
(R): Pada para penari pria yang mengalami
kompleksitas masalah trasgender untuk menjadi
manusiaseutuhnyabagisayaitusudahmerupakan
keutuhan karakter yang dimiliki, bukan sebagai
hal yang dipermalukan oleh diri sendiri atau orang
lain. Harus bisa menyadari bahwa kemampuan
tubuh itu berbeda-beda dan kedalaman rasa
didalam panggung dan keseharian pasti akan
muncul, akan lebih kaya dari dari yang lain.
*Penulis adalah seorang ibu rumahtangga yang gemar menari
dan menulis. Aktivitas kesehariannya dihabiskan di rumah,
berkumpul bersama anak-anaknya.
Rianto Manali
Si Penari Lengger
Rianto Si Penari Lengger yang No-Gender
(Sumber : Okty Budiati/Koleksi Pribadi)
Oleh : Okty Budiati*
INE
Volume 1/2015
OZ
OUR VOICEOUR VOICE
MajelisUlamaIndonesia(MUI),pada31Desember
2014 mengeluarkan satu fatwa No 57 tahun 2014
tentang Lesbian, Gay, Sodomi dan pencabulan.
Dalam fatwa tersebut baik homoseksual maupun
hubungan tanpa ikatan perkawinan (secara
heteroseksual-red) dianggap sebagai perbuatan
haram sehingga harus dihukum.
MUI sebenarnya bukan kali ini saja membuat
fatwa yang semangatnya homophobia (membenci
homoseksual), pada 11 Oktober 1997 MUI juga
mengeluarkan sebuah fatwa tentang “Kedudukan
Waria” yang berisi bahwa Waria sebagai sesuatu
yang haram yang diharuskan “dikembalikan”
menjadi laki-laki yang dianggap “normal”.
MUI sebagai lembaga masyarakat sipil berbasis
agama (Islam) tentu menjadi hak setiap
masyarakat untuk memberikan pendapat ataupun
pandangan tentang sesuatu hal. Apalagi MUI
lembaga agama, tentunya mengeluarkan fatwa
haram memang sebuah keniscayaan lembaga
tersebut.
Bahkan ketika MUI mendorong fatwa tersebut
untukdiadopsiolehpemerintahitusebagaisesuatu
yang wajar saja dilakukan. Keanekaragaman dan
keterlibatan aktif masyarakat sipil dalam kebijakan
negara memang dibolehkan dalam UU No 12.
Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturann
Perundang-Undangan.
Karena Indonesia sebagai negara demokratis,
tentu apa yang dilakukan oleh MUI dapat juga
dilakukan oleh kelompok-kelompok mayarakat
lainnya. Sebenarnya fatwa bukan hanya otoritas
MUI saja, Organisasi Nahdatul Ulama (NU),
sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia
mempunyai satu organisasi (Batsul Masail) yang
bertugas mengeluarkan fatwa juga. Fatwa yang
dikeluarkanolehNUjugaseringdirekomendasikan
kepada pemerintah untuk diadopsi. Itu juga
sesuatu yang sah-sah saja dalam demokrasi ini.
Sebagai seorang gay muslim, membaca dan
menyikapi fatwa MUI tentang hukuman pada
homoseksual bukan suatu yang perlu saya
kuatirkan berlebihan. Bagi saya, sebagai aktivis
Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT),
justru fatwa itu mendorong saya untuk memberi
tawaran lain kepada pemerintah, kebijakan
seperti apa yang dibutuhkan untuk perlindungan
dan pengakuan hak-hak LGBT di Indonesia.
Tentu untuk melahirkan sebuah kebijakan yang
ramah pada LGBT bukan hal yang mudah,
kelompok yang pro dan kontra pada LGBT akan
terus “bertarung” dalam ruang publik. Indonesia
mempunyai payung hukum tertinggi, UUD 45,
yang menempatkan setiap warga negara setara,
baik di depan hukum maupun dalam hubungan
sosial.
Sehingga posisi MUI sama setaranya dengan
organisasi gay, lesbian ataupun waria di
Indonesia. Apalagi menyangkut keimanan, tak
ada jaminan bahwa anggota MUI lebih mulia dari
seorang gay, lesbian ataupun waria. Wallahualam,
hanya Tuhan yang mengetahui itu!
*Ketua Suara Kita
 
 
MUI Itu Setara
Dengan
Organisasi LGBT
Oleh: Hartoyo*
PRIDE
Sutradara : Matthew Warchus
Pemeran : Bill Nighy, Imelda Staunton, dll.
Durasi : 120 Menit
Asal film: Inggris
Subtitle : Indonesia
Genre: Drama dewasa
Sinopsis: Tahun 1984, Perdana Menteri Inggris kala itu
Margaret Thatcher menaruh rasa curiga pada aksi para
penambang yang ia anggap menjadi ancaman anti-kapitalis
dan anti-demokrasi. Namun dibalik itu ternyata juga
ada sebuah isu lain yang tidak kalah hangatnya, hak-hak
terhadap gay dan lesbian. Hal tersebut yang menjadi asal
mula usaha dari seorang anak muda bernama Mark (Ben
Schnetzer) untuk membentuk kampanye LGSM (Lesbians
and Gays Support the Miners) dengan mengajak para
penambang untuk bersatu dalam upaya menuntut hak
mereka. Tapi semuanya tidak mudah, dari penolakan hingga
respon campur aduk ketika mereka mencoba bergabung
dengan sebuah kota di Wales.
Coming Out
Sebuah karya yang, seperti seksualitas, monolak
untuk dikotak-kotakan. Hendri memetakan
homoseksualitas-juga, homophobia-dari
berbagai aspek seperti sejarah, mitos, budaya,
politik, konstruksi sosial dan representasi media
dengan sangat cair. Sikap’heteronormatif’
maupun‘homonormatif’juga dibahas, sehingga
karya ini memiliki perspektif yang seimbang dan
dewasa. Pada akhirnya, Coming Out berhasil
mendekonstruksi segala bentuk pemupukan
stereotipe yang selama ini menjadi penghambat
penerimaan masyarakat terhadap indahnya dan
pentingnya perbedaan.
Lucky Kuswandi
Sutradara Selamat Pagi, malam dan Madam X
o u r c h o i c e
Mengurai
Stigma Atas Tubuh
Hari Jumat 13 Februari 2015, Auditorium Gedung X FIB penuh
dengan peserta seminar yang sudah tidak sabar untuk mengikuti
seminar Kebebasan dan Seksualitas yang diadakan oleh UI
Liberalism and Democracy Study Club (UILDSC) dan Support
Group and Resource Center on Sexuality Studies, Universitas
Indonesia (SGRC UI). Seminar yang berjudul  Who Owns Your
Body? Mengurai Stigma Atas Tubuh mengundang Rocky Gerung
dan Zoya Amirin sebagai pembicara.
Seminar dibuka pertama-tama dengan kata sambutan dari
chairperson SGRC UI, Ferena Debineva dan opening statement dari moderator. Selanjutnya, Rocky Gerung
melanjutkan dengan pemaparan mengenai kebebasan.
Rocky Gerung memulai dengan menunjuk bahwa masalah utama dalam masyarakat Indonesia adalah seks
yang sangat di kaitkan dengan nilai nilai moral. Semua hal dikekang atas nama agama, moralitas, sopan
santun, dan sebagainya. Hal ini menurutnya tidak masuk akal dan kontra-produktif, dan menutup adanya
wacana seksualitas di Indonesia.
Sementara itu, Zoya Amirin, mengatakan bahwa mengekspresikan seksualitas tidak selalu berarti melakukan
hubungan seksual. Mengenakan jilbab adalah contoh bagaimana perempuan mengekspresikan seksualitas
mereka. Dia mengungkapkan kekecewaannya dalam kasus pelecehan seksual, di mana wanita bisa
disalahkan untuk memprovokasi serangan, menambahkan bahwa wanita di Indonesia diperlakukan sebagai
warga negara kelas dua.
Moderator pun menutup seminar dengan pernyataan yang manis dan tegas:
“Manusia memiliki pilihan, oleh karena itu jadilah bebas. Tubuh adalah milik kita, jadi hargailah.”
(Budi Larasati)
Tanggal Peristiwa
31 Maret 2015 Hari Ketampakan Transgender Internasional
22 Maret 2015 Paus Fransiskus makan malam bersama narapidana gay, lesbian, transgender dan positif HIV di
Naples, Itali.
17 Maret 2015 Gereja Presbyterian Amerika Serikat melegalkan pernikahan sesama jenis.
13 Maret 2015 Tiga anak laki-laki dari Keluarga Torikin mengalami kelainan kromosom, dan ternyata berjenis kelamin
perempuan.
4 Maret 2015 Transgender Malaysia ditangkap di Batam karena menyatakan diri sebagai perempuan dalam doku-
men pasportnya.
28 Februari 2015 Tiga pria gay menikah di Thailand untuk pertama kalinya.
9 Februari 2015 Negara bagian Alabama melegalkan pernikahan sesama jenis, meskipun masih banyak kontroversi.
3 Februari 2015 Slovenia melegalkan pernikahan sesama jenis.
18 Januari 2015 Menteri Kesehatan Irlandia, Leo Varadkar come out di depan media.
14 Januari 2015 Pasangan homoseksual di Austria diperbolehkan mengadopsi anak.
1 Januari 2015 Pernikahan sesama jenis legal di Luxembourg.
Zoya Amirin (kiri) dan Rocky Gerung (kanan);
Narasumber Diskusi (Foto : Yatna/Suara kita)
ourvoice.lgbtiq@gmail.com Suara Kita @suarakita_ov
SuaraKita juga menerima tulisan berupa artikel, cerpen, puisi dan segala bentuk tulisan lainnya.Tulisan bisa dikirim ke E-mail redaksi SuaraKita:suarakitaredaksi@gmail.com.
OurFlashNews

More Related Content

Similar to Kisah Penari Lengger yang No-Gender

(Sindonews.com) Opini sosial budaya 15 februari 2016 25 maret 2016
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 15 februari 2016 25 maret 2016(Sindonews.com) Opini sosial budaya 15 februari 2016 25 maret 2016
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 15 februari 2016 25 maret 2016ekho109
 
Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesia
Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa IndonesiaYogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesia
Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesiapelangiperempuan
 
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_njuhan
 
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitalokaF1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitalokaRiska Fordiana
 
LGBT.pptx
LGBT.pptxLGBT.pptx
LGBT.pptxFajarR8
 
pdf_20230822_115055_0000 (1).pdf
pdf_20230822_115055_0000 (1).pdfpdf_20230822_115055_0000 (1).pdf
pdf_20230822_115055_0000 (1).pdfrendisetiawan38
 
Sejarah GMKI : Sebuah Pengantar
Sejarah GMKI : Sebuah PengantarSejarah GMKI : Sebuah Pengantar
Sejarah GMKI : Sebuah PengantarEricko Sinuhaji
 
Ppt_agama_tentang_LGBT.pptx
Ppt_agama_tentang_LGBT.pptxPpt_agama_tentang_LGBT.pptx
Ppt_agama_tentang_LGBT.pptxRezaAshari4
 
Intro To Sociology, Interview Content
Intro To Sociology, Interview ContentIntro To Sociology, Interview Content
Intro To Sociology, Interview Contentnixfairy
 
Analisis Sosiologi Sitkom Suami-suami Takut Istri dan Film Cin(t)a
Analisis Sosiologi Sitkom Suami-suami Takut Istri dan Film Cin(t)aAnalisis Sosiologi Sitkom Suami-suami Takut Istri dan Film Cin(t)a
Analisis Sosiologi Sitkom Suami-suami Takut Istri dan Film Cin(t)aAmalia Pranata
 
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359muhammad tarmizi
 
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANAGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANprimagraphology consulting
 

Similar to Kisah Penari Lengger yang No-Gender (20)

RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 15 februari 2016 25 maret 2016
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 15 februari 2016 25 maret 2016(Sindonews.com) Opini sosial budaya 15 februari 2016 25 maret 2016
(Sindonews.com) Opini sosial budaya 15 februari 2016 25 maret 2016
 
Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesia
Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa IndonesiaYogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesia
Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesia
 
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
Transgender manusia keragaman-dan-kesetaraannya-_
 
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitalokaF1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
 
LGBT.pptx
LGBT.pptxLGBT.pptx
LGBT.pptx
 
pdf_20230822_115055_0000 (1).pdf
pdf_20230822_115055_0000 (1).pdfpdf_20230822_115055_0000 (1).pdf
pdf_20230822_115055_0000 (1).pdf
 
Sejarah GMKI : Sebuah Pengantar
Sejarah GMKI : Sebuah PengantarSejarah GMKI : Sebuah Pengantar
Sejarah GMKI : Sebuah Pengantar
 
Portofolio Trie Marnita Purba
Portofolio Trie Marnita PurbaPortofolio Trie Marnita Purba
Portofolio Trie Marnita Purba
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
LENTERA SEROJA.pdf
LENTERA SEROJA.pdfLENTERA SEROJA.pdf
LENTERA SEROJA.pdf
 
LENTERA SEROJA.pdf
LENTERA SEROJA.pdfLENTERA SEROJA.pdf
LENTERA SEROJA.pdf
 
Ppt_agama_tentang_LGBT.pptx
Ppt_agama_tentang_LGBT.pptxPpt_agama_tentang_LGBT.pptx
Ppt_agama_tentang_LGBT.pptx
 
Gay dan lesbian indonesia
Gay dan lesbian indonesiaGay dan lesbian indonesia
Gay dan lesbian indonesia
 
Intro To Sociology, Interview Content
Intro To Sociology, Interview ContentIntro To Sociology, Interview Content
Intro To Sociology, Interview Content
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Analisis Sosiologi Sitkom Suami-suami Takut Istri dan Film Cin(t)a
Analisis Sosiologi Sitkom Suami-suami Takut Istri dan Film Cin(t)aAnalisis Sosiologi Sitkom Suami-suami Takut Istri dan Film Cin(t)a
Analisis Sosiologi Sitkom Suami-suami Takut Istri dan Film Cin(t)a
 
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
Agamaketerbukaandandemokrasi 170901055359
 
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGANAGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
AGAMA, KETERBUKAAN DAN DEMOKRASI : HARAPAN DAN TANTANGAN
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 

Kisah Penari Lengger yang No-Gender

  • 1. Kisah ini tertuang karena dorongan kompleksitas proses ritus tubuh dalam dunia panggung tari yang tak lagi memandang gender sebagai identitas tubuh. Sosok kali ini adalah seorang penari Lengger Banyumasan yang akhirnya memilih untuk menjadikan tubuh dan jiwanya sebagai tubuh kontemporer sekaligus “no-gender”. Ia bernama Rianto Manali, penari gemulai dalam sosok keseharian yang sederhana. Saya (O): Kapan mulai tertarik dengan tari dan akhirnya memutuskan dunia tari sebagai bagian dari laku hidup? Rian (R): Sejak kecil saya suka menari, ketika umur 7-14 tahun saya sudah sering pentas untuk acara hari kemerdekaan Indonesia di desa yaitu Kaliori. Sejak kecil saya seorang anak yang berbeda hobinya dengan anak laki-laki yang lain, kegemaran saya adalah menari dan bermain dengan perempuan karena menurut saya lebih nyaman dan lebih merasa tenang dengan mereka. (O): Saat menyadari dalam dunia panggung, khususnya tari, ada hal yang tentu tidak lagi membedakan gender laki-laki maupun perempuan, gimana menyikapinya? (R): Selama saya mempelajari jenis tarian tradisional indonesia bagi saya itu sudah berkarakter dan sangat jelas perbedaan jenis tarian laki-laki dan perempuan. Setelah saya mengenal jenis tari kontemporer kemudian saya tidak bisa membedakan masalah gender, baik itu laki-laki ataupun perempuan, yang ada hanyalah feminim dan maskulin, atau tention dan release atau on dan off pada gerakan yang ada pada tubuh penari. (O): Kenapa memilih tari tersebut sebagai jejak kepenariannya? (R): Saya memilih tari Lengger Banyumasan sebagai jejak kepenarian saya karena tarian ini lebih dekat dengan tubuh saya, dan setiap hari saya menghirup udara, makan makanan dan minum air dari alam Banyumas. (O): Apa harapanmu untuk para penari pria yang mengalami kompleksitas gender ini dan menjadikan tubuh transgender ini sebagai anugrah sehingga layak untuk diperjuangkan eksistensinya sebagai manusia seutuhnya, bukan sekedar dunia panggung tari? (R): Pada para penari pria yang mengalami kompleksitas masalah trasgender untuk menjadi manusiaseutuhnyabagisayaitusudahmerupakan keutuhan karakter yang dimiliki, bukan sebagai hal yang dipermalukan oleh diri sendiri atau orang lain. Harus bisa menyadari bahwa kemampuan tubuh itu berbeda-beda dan kedalaman rasa didalam panggung dan keseharian pasti akan muncul, akan lebih kaya dari dari yang lain. *Penulis adalah seorang ibu rumahtangga yang gemar menari dan menulis. Aktivitas kesehariannya dihabiskan di rumah, berkumpul bersama anak-anaknya. Rianto Manali Si Penari Lengger Rianto Si Penari Lengger yang No-Gender (Sumber : Okty Budiati/Koleksi Pribadi) Oleh : Okty Budiati* INE Volume 1/2015 OZ OUR VOICEOUR VOICE
  • 2. MajelisUlamaIndonesia(MUI),pada31Desember 2014 mengeluarkan satu fatwa No 57 tahun 2014 tentang Lesbian, Gay, Sodomi dan pencabulan. Dalam fatwa tersebut baik homoseksual maupun hubungan tanpa ikatan perkawinan (secara heteroseksual-red) dianggap sebagai perbuatan haram sehingga harus dihukum. MUI sebenarnya bukan kali ini saja membuat fatwa yang semangatnya homophobia (membenci homoseksual), pada 11 Oktober 1997 MUI juga mengeluarkan sebuah fatwa tentang “Kedudukan Waria” yang berisi bahwa Waria sebagai sesuatu yang haram yang diharuskan “dikembalikan” menjadi laki-laki yang dianggap “normal”. MUI sebagai lembaga masyarakat sipil berbasis agama (Islam) tentu menjadi hak setiap masyarakat untuk memberikan pendapat ataupun pandangan tentang sesuatu hal. Apalagi MUI lembaga agama, tentunya mengeluarkan fatwa haram memang sebuah keniscayaan lembaga tersebut. Bahkan ketika MUI mendorong fatwa tersebut untukdiadopsiolehpemerintahitusebagaisesuatu yang wajar saja dilakukan. Keanekaragaman dan keterlibatan aktif masyarakat sipil dalam kebijakan negara memang dibolehkan dalam UU No 12. Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturann Perundang-Undangan. Karena Indonesia sebagai negara demokratis, tentu apa yang dilakukan oleh MUI dapat juga dilakukan oleh kelompok-kelompok mayarakat lainnya. Sebenarnya fatwa bukan hanya otoritas MUI saja, Organisasi Nahdatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia mempunyai satu organisasi (Batsul Masail) yang bertugas mengeluarkan fatwa juga. Fatwa yang dikeluarkanolehNUjugaseringdirekomendasikan kepada pemerintah untuk diadopsi. Itu juga sesuatu yang sah-sah saja dalam demokrasi ini. Sebagai seorang gay muslim, membaca dan menyikapi fatwa MUI tentang hukuman pada homoseksual bukan suatu yang perlu saya kuatirkan berlebihan. Bagi saya, sebagai aktivis Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), justru fatwa itu mendorong saya untuk memberi tawaran lain kepada pemerintah, kebijakan seperti apa yang dibutuhkan untuk perlindungan dan pengakuan hak-hak LGBT di Indonesia. Tentu untuk melahirkan sebuah kebijakan yang ramah pada LGBT bukan hal yang mudah, kelompok yang pro dan kontra pada LGBT akan terus “bertarung” dalam ruang publik. Indonesia mempunyai payung hukum tertinggi, UUD 45, yang menempatkan setiap warga negara setara, baik di depan hukum maupun dalam hubungan sosial. Sehingga posisi MUI sama setaranya dengan organisasi gay, lesbian ataupun waria di Indonesia. Apalagi menyangkut keimanan, tak ada jaminan bahwa anggota MUI lebih mulia dari seorang gay, lesbian ataupun waria. Wallahualam, hanya Tuhan yang mengetahui itu! *Ketua Suara Kita     MUI Itu Setara Dengan Organisasi LGBT Oleh: Hartoyo*
  • 3. PRIDE Sutradara : Matthew Warchus Pemeran : Bill Nighy, Imelda Staunton, dll. Durasi : 120 Menit Asal film: Inggris Subtitle : Indonesia Genre: Drama dewasa Sinopsis: Tahun 1984, Perdana Menteri Inggris kala itu Margaret Thatcher menaruh rasa curiga pada aksi para penambang yang ia anggap menjadi ancaman anti-kapitalis dan anti-demokrasi. Namun dibalik itu ternyata juga ada sebuah isu lain yang tidak kalah hangatnya, hak-hak terhadap gay dan lesbian. Hal tersebut yang menjadi asal mula usaha dari seorang anak muda bernama Mark (Ben Schnetzer) untuk membentuk kampanye LGSM (Lesbians and Gays Support the Miners) dengan mengajak para penambang untuk bersatu dalam upaya menuntut hak mereka. Tapi semuanya tidak mudah, dari penolakan hingga respon campur aduk ketika mereka mencoba bergabung dengan sebuah kota di Wales. Coming Out Sebuah karya yang, seperti seksualitas, monolak untuk dikotak-kotakan. Hendri memetakan homoseksualitas-juga, homophobia-dari berbagai aspek seperti sejarah, mitos, budaya, politik, konstruksi sosial dan representasi media dengan sangat cair. Sikap’heteronormatif’ maupun‘homonormatif’juga dibahas, sehingga karya ini memiliki perspektif yang seimbang dan dewasa. Pada akhirnya, Coming Out berhasil mendekonstruksi segala bentuk pemupukan stereotipe yang selama ini menjadi penghambat penerimaan masyarakat terhadap indahnya dan pentingnya perbedaan. Lucky Kuswandi Sutradara Selamat Pagi, malam dan Madam X o u r c h o i c e
  • 4. Mengurai Stigma Atas Tubuh Hari Jumat 13 Februari 2015, Auditorium Gedung X FIB penuh dengan peserta seminar yang sudah tidak sabar untuk mengikuti seminar Kebebasan dan Seksualitas yang diadakan oleh UI Liberalism and Democracy Study Club (UILDSC) dan Support Group and Resource Center on Sexuality Studies, Universitas Indonesia (SGRC UI). Seminar yang berjudul  Who Owns Your Body? Mengurai Stigma Atas Tubuh mengundang Rocky Gerung dan Zoya Amirin sebagai pembicara. Seminar dibuka pertama-tama dengan kata sambutan dari chairperson SGRC UI, Ferena Debineva dan opening statement dari moderator. Selanjutnya, Rocky Gerung melanjutkan dengan pemaparan mengenai kebebasan. Rocky Gerung memulai dengan menunjuk bahwa masalah utama dalam masyarakat Indonesia adalah seks yang sangat di kaitkan dengan nilai nilai moral. Semua hal dikekang atas nama agama, moralitas, sopan santun, dan sebagainya. Hal ini menurutnya tidak masuk akal dan kontra-produktif, dan menutup adanya wacana seksualitas di Indonesia. Sementara itu, Zoya Amirin, mengatakan bahwa mengekspresikan seksualitas tidak selalu berarti melakukan hubungan seksual. Mengenakan jilbab adalah contoh bagaimana perempuan mengekspresikan seksualitas mereka. Dia mengungkapkan kekecewaannya dalam kasus pelecehan seksual, di mana wanita bisa disalahkan untuk memprovokasi serangan, menambahkan bahwa wanita di Indonesia diperlakukan sebagai warga negara kelas dua. Moderator pun menutup seminar dengan pernyataan yang manis dan tegas: “Manusia memiliki pilihan, oleh karena itu jadilah bebas. Tubuh adalah milik kita, jadi hargailah.” (Budi Larasati) Tanggal Peristiwa 31 Maret 2015 Hari Ketampakan Transgender Internasional 22 Maret 2015 Paus Fransiskus makan malam bersama narapidana gay, lesbian, transgender dan positif HIV di Naples, Itali. 17 Maret 2015 Gereja Presbyterian Amerika Serikat melegalkan pernikahan sesama jenis. 13 Maret 2015 Tiga anak laki-laki dari Keluarga Torikin mengalami kelainan kromosom, dan ternyata berjenis kelamin perempuan. 4 Maret 2015 Transgender Malaysia ditangkap di Batam karena menyatakan diri sebagai perempuan dalam doku- men pasportnya. 28 Februari 2015 Tiga pria gay menikah di Thailand untuk pertama kalinya. 9 Februari 2015 Negara bagian Alabama melegalkan pernikahan sesama jenis, meskipun masih banyak kontroversi. 3 Februari 2015 Slovenia melegalkan pernikahan sesama jenis. 18 Januari 2015 Menteri Kesehatan Irlandia, Leo Varadkar come out di depan media. 14 Januari 2015 Pasangan homoseksual di Austria diperbolehkan mengadopsi anak. 1 Januari 2015 Pernikahan sesama jenis legal di Luxembourg. Zoya Amirin (kiri) dan Rocky Gerung (kanan); Narasumber Diskusi (Foto : Yatna/Suara kita) ourvoice.lgbtiq@gmail.com Suara Kita @suarakita_ov SuaraKita juga menerima tulisan berupa artikel, cerpen, puisi dan segala bentuk tulisan lainnya.Tulisan bisa dikirim ke E-mail redaksi SuaraKita:suarakitaredaksi@gmail.com. OurFlashNews