2. 2
ﺪﻤﺤﹾﻟﹶﺍِﷲﺩﺎﻳﹺﺯ ﺪﻋﻭ ﻱﺬﱠﻟﺍﹶﻜﺷ ﻦﻣ ﹶﻰﻠﻋ ﺔﻤﻌّﹺﻨﺍﻟ ﹶﺓﺮﹶﻜﻧﹶﺃﻭ ﺮﹶﻔﹶﻛ ﻦﻣ ﺏﱠﺬﻋﻭ ،ﺮ.ﺪﻬﺷﹶﺃﹾﻥﹶﺃﹶﻻ
ٰﻟﹺﺇﻪّﹶﻻﹺﺇُﷲﺍﻩﺪﺣﻭﹶﻻﻚﻳﹺﺮﺷ،ﻪﹶﻟﹾﻟﺍﻠٰﻤﻚﹾﻟﺍﻌﹺﺰﻳﺰﹾﻟﺍﻐﱠﻔﺭﺎﺪﻬﺷﹶﺃﻭ ،ّﹶﻥﹶﺃﺎﻧﺪّﹺﻴﺳّﻤﺤﻣﺍﺪﻩﺪﺒﻋ
ﻪﹸﻟﻮﺳﺭﻭﹺﺮﺸﺒﹾﻟﺍﻭ ّﹺﻦﹺﺠﹾﻟﺍ ﺪّﹺﻴﺳ.ّﻢﻬّﹶﻠﹶﻟﺍّﹺﻞﺼﹶﻓﻢّﻠﺳﻭﹶﻰﻠﻋٰﻫﹶﺍﺬّﹺﻲﹺﺒّﻨﺍﻟﹾﻟﺍﻤﺨﺘﹺﺭﺎ،ﹶﻰﻠﻋﻭﻪﻟﺁ
ﻪﹺﺒﺤﺻﻭﻦﻣﻭ ،ﹺﺭﺎﻴﺧَﻷﹾﺍﻢﻬﻌﹺﺒﺗﻥﺎﺴﺣﹺﺈﹺﺑﹶﻰﻟﹺﺇﹺﺮﺸﺤﻤﹾﻟﺍ ﻡﻮﻳ.ّﺎﻣﹶﺃ،ﺪﻌﺑﺎﻴﹶﻓﺩﺎﺒﻋِﷲﺍﻭﹸﺃﻢﹸﻜﻴﺻ
ﻭﻲِﺴﹾﻔﻧﻯﻮﹾﻘﺘﹺﺑِﷲﺍﺪﹶﻘﹶﻓﺯﹶﺎﻓﹶﻝﹶﺎﻗ ﹶﻥﻮﹸﻘّﺘﻤﹾﻟﺍُﷲﺍﹶﻰﻟﺎﻌﺗ﴿ﻦﺌﹶﻟ ﻢﹸﻜﺑﺭ ﹶﻥﱠﺫﹶﺄﺗ ﹾﺫﹺﺇﻭﻢﺗﺮﹶﻜﺷ
ﻳﹺﺯَﻷﻦﺌﹶﻟﻭ ﻢﹸﻜﻧﺪﹶﻛـﻲﹺﺑﹶﺍﺬﻋ ﱠﻥﹺﺇ ﻢﺗﺮﹶﻔﻳﺪﺸﹶﻟﺪ﴾ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ٧
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah.
Yang pertama dan yang paling utama, marilah di tempat yang mulia
ini, pada waktu yang diberkahi Allah ini, kita bertekad untuk
meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah
subhanahu wa ta’ala, sebagai manifestasi, perwujudan syukur kita atas
nikmat-nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita semua. Urgensi
dan pentingnya syukur ini adalah sebagaimana Rasulullah shallallahu
alayhi wa sallam telah mengingatkan :
َﷲﺍ ﹺﺮﹸﻜﺸﻳ ﻢﹶﻟ ﺱﺎﻨﺍﻟ ﹺﺮﹸﻜﺸﻳ ﻢﹶﻟ ﻦﻣﻭ ﺮﻴﺜﹶﻜﹾﻟﺍ ﹺﺮﹸﻜﺸﻳ ﻢﹶﻟ ﹶﻞﻴﻠﹶﻘﹾﻟﺍ ﹺﺮﹸﻜﺸﻳ ﻢﹶﻟ ﻦﻣ
“Barangsiapa tidak mensyukuri yang sedikit maka dia tidak akan
mensyukuri atas yang banyak dan barangsiapa yang tidak berterima kasih
kepada manusia maka dia tidak bersyukur kepada Allah.”
(HR. Ahmad dari An-Nu’man bin Basyir) [Madarijus Salikin, 2/248]
Nikmat terindah, paling mulia, paling berharga bahkan lebih mahal
dari alam raya dan seisinya adalah nikmat iman dan islam,
ٰﻔﹶﻛﻭﹺﺑ ﻰـﻤﹺﻬﻤﻌّﹺﻨﺍﻟ ﺎﹾﺔ
Cukup untuk senantiasa kita bersyukur kalau seandainya kita hanya
mendapatkan nikmat Iman dan nikmat Islam, tanpa nikmat-nikmat
duniawi yang lainnya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
3. 3
﴿ﺭﱠﺎﻔﹸﻛ ﻢﻫﻭ ﻮﺍﺗﺎﻣﻭ ﻭﺍﺮﹶﻔﹶﻛ ﻦﻳﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥﹺﺇﹾﻘﻳ ﹶﻦﻠﹶﻓﻯﺪﺘﹾﻓﺍ ﹺﻮﹶﻟﻭ ﺎﺒﻫﹶﺫ ﹺﺽﺭَﻷﹾﺍ ُﺀﹾﻞﻣ ﻢﻫﺪﺣﹶﺃ ﻦﻣ ﹶﻞﺒ
ﻢﻴﻟﹶﺃ ﺏﹶﺍﺬﻋ ﻢﻬﹶﻟ ﻚﺌﹸﻭﻟﺃ ﻪﹺﺑﻦﹺﻳﺮﺻﺎﻧ ﻦﻣ ﻢﻬﹶﻟﺎﻣﻭ﴾انﺮﲻ ءال٩١
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yang kemudian dia meninggal dunia
dalam keadaan kafir, tidak akan akan pernah diterima salah seorang pun dari
mereka oleh Allah subhanahu wa ta’ala, apabila mereka ingin menebus
kekufurannya, apabila mereka ingin menebus siksaan Allah yang Allah
berikan di Akhirat kelak, meskipun mereka menebusnya dengan emas
sebesar bumi ini tidak akan pernah diterima oleh Allah subhanahu wa
ta’ala, dan mereka tetap akan disiksa dan mereka tidak ada yang bisa
menelongnya”.
Ada 3 hal yang membuat manusia itu enggan untuk bersyukur.
Pertama, tanpa sadar, fikiran kita sering terpusat kepada apa yang
dimiliki oleh orang lain, sehingga kenikmatan yang kita miliki tidak
terlihat potensinya, tidak terasa manfaatnya, kata orang “rumput
tetangga lebih hijau dari pada rumput sendiri”, baru kalau kalau
kenikmatan itu hilang terasa benar nilainya bagi kita.
Kedua, menganggap nikmat yang diberikan oleh Allah kepada orang
lain, lebih banyak ketimbang nikmat yang telah kepada kita. sehingga
sehari-hari selalu sibuk menghitung nikmat orang lain,
Ketiga, merasa bahwa apa yang kita dapat adalah semata-mata hasil
usaha sendiri tanpa ada pertolongan dari Allah, sehingga yang muncul
didalam benak kita adalah rasa sombong atas kemampuan dan usaha
yang kita lakukan.
Hadirin yang dimulyakan oleh Allah,
Ada tiga hal yang harus dilakukan sebagai prasyarat menjadi “Abdun
Syakir” hamba yang bersyukur kepada-Nya.
Pertama: secara batiniah ia harus mengakui telah menerima nikmat dari
Allah. Hati menjadi media untuk merasakan dan meyakini bahwa
Allah-lah yang telah memberikan nikmat itu
Kedua: secara lahiriah ia mengucapkan syukur atas nikmat itu. lisan
sebagai media untuk memuji kebaikan-Nya itu.
4. 4
Ketiga: ia harus menjadikan nikmat itu sebagai pendorong untuk lebih
giat beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
ﺔﻴﺼﻌﻤﹾﻟﺍ ﻲﻓ ﺔﻤﻌّﹺﻨﺍﻟ ﹺﻝﺎﻤﻌﺘﺳﺍ ﻡﺪﻋ
Syukur adalah tidak menggunakan nikmat yang Allah berikan untuk hal-hal
yang maksiyat kepada Allah
Bila ketiga hal tersebut telah berpadu dalam diri seorang hamba, maka
ada setidaknya tiga balasan yang Allah janjikan kepada hamaba-hamba
yang pandai bersyukur :
Pertama, dengan syukur seseorang berhak atas karunia Allah
subhanahu wa ta’ala . Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an :
﴿ﺎﻨﹺﻨﻴﺑ ﻦﻣ ﻢﹺﻬﻴﹶﻠﻋ ﻪﱠﻠﺍﻟ ﻦﻣ ِﺀﹶﺎﻟﺆﻫﹶﺃ ﹸﻮﺍﻟﹸﻮﻘﻴﻟ ﹴﺾﻌﺒﹺﺑ ﻢﻬﻀﻌﺑ ﺎﻨﺘﹶﻓ ﻚﻟﹶﺬﹶﻛﻭ
ﻦﹺﻳﺮﻛﺎﺸﹺﺎﻟﺑ ﻢﹶﻠﻋﹶﺄﹺﺑ ﻪﱠﻠﺍﻟ ﺲﻴﹶﻟﹶﺃ﴾ﻧﻌﺎمﻷا٥٣
“Dan demikianlah Kami uji sebagian mereka dengan yang lain, supaya
mereka berkata, ‘Apakah mereka orang-orang yang diberi karunia oleh Allah
di antara kami?’ Bukankah Allah lebih mengetahui orang-orang yang
bersyukur.” (Al-An’am: 53)
Kedua, syukur menjamin langgeng dan bertambahnya nikmat Allah
subhanahu wa ta’ala . sebaliknya, jika kufur maka Allah subhanahu wa
ta’ala akan menyiksa orang yang kufur dengan azab-Nya yang pedih.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala :
﴿ﺪﻳﺪﺸﹶﻟ ﹺﻲﺑﹶﺍﺬﻋ ﱠﻥﹺﺇ ﻢﺗﺮﹶﻔﹶﻛ ﻦﺌﹶﻟﻭ ﻢﹸﻜﻧﺪﹺﻳﺯﹶﺄﹶﻟ ﻢﺗﺮﹶﻜﺷ ﻦﺌﹶﻟ ﻢﹸﻜﺑﺭ ﹶﻥﱠﺫﹶﺄﺗ ﹾﺫﹺﺇﻭ﴾اﻫﲓﺮإ٧
“Dan Ingatlah tatkala Tuhanmu mema'lumkan "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan bila kamu kufur sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Ibrahim 7)
Ketiga, syukur dapat menyelamatkan orang dari azab Allah subhanahu
wa ta’ala . Al-Qur'an mengatakan :
﴿ﻤﻴﻠﻋ ﺍﺮﻛﺎﺷ ﻪﱠﻠﺍﻟ ﹶﻥﹶﺎﻛﻭ ﻢﺘﻨﻣَﺍﺀﻭ ﻢﺗﺮﹶﻜﺷ ﹾﻥﹺﺇ ﻢﹸﻜﹺﺑﹶﺍﺬﻌﹺﺑ ﻪﱠﻠﺍﻟ ﹸﻞﻌﹾﻔﻳ ﺎﻣﺎ﴾ﺴﺎء ﻟا١٤٧
Allah tidak mengazab kalian jika kalian bersyukur dan beriman. Dan Allah
maha mensyukuri lagi maha mengetahui (An-Nisa' 147)
Umar Bin Abdul aziz berkata :
"Ikatlah nikmat Allah dengan banyak bersyukur".
5. 5
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menggolongkan kita diantara
hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur.
Doa yang diucapkan Nabi Sulaiman Alayhis Salam:
﴿ﺎﺤﻟﺎﺻ ﹶﻞﻤﻋﹶﺃ ﹾﻥﹶﺃﻭ ﻱﺪﻟﺍﻭ ﹶﻰﻠﻋﻭ ﻲﹶﻠﻋ ﺖﻤﻌﻧﹶﺃ ﻲﺘﱠﻟﺍ ﻚﺘﻤﻌﹺﻧ ﺮﹸﻜﺷﹶﺃ ﹾﻥﹶﺃ ﹺﻲﻨﻋﹺﺯﻭﹶﺃ ﺏﺭ
ﻩﺎﺿﺮﺗﺮﹺﺑ ﹺﻲﻨﹾﻠﺧﺩﹶﺃﻭﲔﺤﻟﺎﺼﺍﻟ ﻙﺩﺎﺒﻋ ﻲﻓ ﻚﺘﻤﺣ﴾ﳮﻞ ا١٩
ﻙﺭﺎﺑُﷲﺍﻲﻟﻢﹸﻜﹶﻟﻭﻲﻓﻥﺁﺮﹸﻘﹾﻟﺍ،ﹺﻢﻴﻈﻌﹾﻟﺍﻲﹺﻨﻌﹶﻔﻧﻭﻢﹸﻛّﺎﻳﹺﺇﻭﺎﻤﹺﺑﻪﻴﻓﻦﻣﺕﺎﻳﹾﻵﺍﹺﺮﹾﻛّﺬﺍﻟﻭ
،ﹺﻢﻴﻜﺤﹾﻟﺍﹾﻞّﺒﹶﻘﺗﻭﻲّﹺﻨﻣﻢﹸﻜﻨﻣﻭﻪﺗﻭﹶﻼﺗﻪّﻧﹺﺇﻮﻫﻊﻴﻤّﺴﺍﻟﻠﻌﹾﻟﺍ،ﻢﻴﹸﻝﻮﹸﻗﹶﺃﻲﻟﻮﹶﻗﹶﺍﺬﻫﺮﻔﻐﺘﺳﹶﺃﻭَﷲﺍ
ﻲﻟﻢﹸﻜﹶﻟﻭﹺﺮﺋﺎﺴﻟﻭﻦﻴﻤﻠﺴﻤﹾﻟﺍﺕﺎﻤﻠﺴﻤﹾﻟﺍﻭﻦﻴﹺﻨﻣﺆﻤﹾﻟﺍﻭﺕﺎﻨﻣﺆﻤﹾﻟﺍﻭِﺀﺎﻴﺣَﻷﹾﺍﻢﻬﻨﻣ،ﺕﺍﻮﻣَﻷﹾﺍﻭ
ﻩﻭﺮﻔﻐﺘﺳﹶﺎﻓﻪّﻧﹺﺇﻮﻫﺭﻮﹸﻔﻐﹾﻟﺍﻢﻴﺣّﺮﺍﻟ.