Dokumen tersebut membahas tentang budaya kreatif lokal di kota Bandung, khususnya di daerah Babakan Asih. Dokumen menjelaskan sejarah singkat daerah Babakan Asih, program pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat setempat dengan bantuan organisasi nirlaba, serta tantangan-tantangan yang dihadapi kawasan tersebut ke depannya dalam melestarikan budaya lokalnya.
Critical Reflection & Speculative Review on Art, Culture, ICT/ Media in Bandung - Indonesia
1. Critical Reflection & Speculative Review on Art, Culture, ICT/ Media
Common Room Networks Foundation
Open Platform for Art, Culture & ICT/ Media
http://www.commonroom.info
3. "Aku bukan bagian dari sejarah yang kau tulis,
kau bingkiskan untuk anak cucumu…"
Koil (Kenyataan Dalam Dunia Fantasi, 2007)
02
4. Art
Creativity
Media
Urban
Ecology
Culture
Technology
Science
03
5. “The Internet, which came to Indonesia during the early
phase of the political crisis in the 1990’s, economically and
politically has risen to become an alternative media that is no
longer under state control, thus bolstering civil society in its
resistance to state and corporate domination.”
Merlyna Lim, 2003
04
6. “Digital media and internet are changing the cultural sector (and
thus cultural politics) as they open the doors to new forms of
artistic expression, changing the roles played by cultural institutions
and placing audiences increasingly center-stage. In other words,
digital media are changing what we used to call ‘culture’. [...] We
still talk of ‘new’ media, when clearly they are no longer new. We
speak of applying technologies in the existing arts, whilst the very
meaning of cultural practice is changing in the media context.”
Michiel Schwarz (What is this thing called e-culture? , 2004)
05
7. New and Emerging Creative Culture in Bandung
Gerakan artistik yang baru di Bandung menemukan momentumnya pada saat
Indonesia mengalami krisis ekonomi dan politik di tahun 1996 - 1998.
Selanjutnya, kota Bandung menjadi barometer dalam perkembangan musik,
fashion, dan media alternatif yang menginisiasi kemunculan gerakan komunitas
independen yang melawan hegemoni budaya mainstream dan industri besar.
Diantara sekian banyak pengaruh bagi kemunculannya adalah penggunaan
software ilegal dan bajakan yang dengan mudah dibeli di pasar ataupun
didownload melalui internet.
COMMON ROOM - HIVOS ICT/ MEDIA REPORT 2009
06
8. Visual Arts
07
Hetero Utopia: Mapping the Urban Terrain (Artepolis 2006, Galeri Seomardja, ITB)
9. Performing Arts
08
Biosampler (The Third Asia Europe Art Camp 2005, Selasar Sunaryo Artspace)
14. Software
13
Arie Aradaz | Virtual Studio Tools (VST) Plug-in | Nu-Substance Festival 2008 | free download at http://aradaz.blogspot.com/
15. Early 1990 - present
Taylor
Designer Print Master
Retailer IT/Web Programer
Textile Industries
Fashion Printed Media
Media
Recording Company Writer
Hotel
Software/
Musician Hardware TV
Music Transportation Restaurant
Tourism
Video Clip
Telecomunication
Event Organizer
Film Music Instruments Infrastructure 14
16. Design (47 %)
Visual Arts (16 %)
Craft (12 %)
Performing Arts (7 %)
Advertising (3 %)
Literature & Publishing (3 %)
Etc. (12%)
12%
3%
3%
7%
47%
12%
16%
Business Activity
15
*Data sampling from 33 company (SME)
(2006)
17. 1 - 5 Employee (26 %)
5 - 10 Employee (42 %)
10 - 25 Employee (32 %)
26%
32%
42%
Number of Employee
16
*Data sampling from 33 company (SME)
(2006)
19. General Public (58 %)
Businesses (22 %)
Other Arts Organization (10 %)
Education (6 %)
Public Agencies/ Local Authorities (4 %)
4%
6%
10%
58%
22%
Customer
18
*Data sampling from 33 company (SME)
(2006)
20. Local/ Within Bandung (21 %)
West Java Province (12 %)
Java Island (21 %)
National (24 %)
Asia (6 %)
International (4 %)
Internet (12 %)
12%
21%
4%
6%
12%
24%
21%
Market Spread
19
*Data sampling from 33 company (SME)
(2006)
21. Local/ Bandung (31 %)
West Java Province (16 %)
Java Island (28 %)
National (16 %)
Asia (2 %)
International (5 %)
Internet (2 %)
5% 2%
2%
31%
16%
28% 16%
Supplier
20
*Data sampling from 33 company (SME)
(2006)
22. Financial (12 %)
Staff (15 %)
Customer & Marketing (14 %)
General Support (14 %)
Public Policy (15 %)
Infrastructure (30 %)
12%
30%
15%
14%
15%
14%
Expected Support
21
*Data sampling from 33 company (SME)
(2006)
24. “Akhirnya, evaluasi seperti ini kiranya perlu diarahkan pada
upaya menjawab tuntutan ruang global yang kian
memengaruhi kebudayaan lokal di berbagai penjuru bumi.
Dalam hal ini, orang dapat menempuh upaya yang oleh
Homi K. Bhabha dalam bukunya, "The Location of Culture"
(1994), dideskripsikan sebagai "menggeser lokasi
perbedaan kultural dari ranah pluralitas demografis ke arah
negosiasi lintas batas dalam translasi kultural."
Hawe Setiawan (Lokasi Kebudayaan Sunda, 2009)
23
25. Class of ‘95 | Exhibition & Music Performance | Curated by Helvy Sjarifuddin & Ahmad Marin
| Common Room, 2005
24
27. Urban Cartography Project was inspired by the work of Indra Ameng and Keke Tumbuan (Secret Places, 2005), that
was exhibited at 347/EAT exhibition space in 2005. The ongoing Urban Cartography Project involves its audience to
trace out locations with particular information for the public in Bandung in order to represents the dynamic
psychogeography of Bandung from the view of its inhabitants. In 2005, this project started to recognize the emerging
creative practice that is being developed in Bandung for the past 10 years, which is compiled in Urban Cartography
Project V.01: Bandung Creative Communities 1995 - 2005.
Urban Cartography Project V.02, 2006 |
Exhibited at Artepolis 2006: Creative Culture and the Making of Place | Galeri Arsitektur ITB | Bandung Center
for New Media Arts in collaboration with Center Studi for Urban Design (PSUD) & Department for
Architecture, Planning and Policy - Institut Teknologi Bandung 26
29. “Setiap orang memiliki hak yang sama untuk ikut serta dalam berbagai
kegiatan kebudayaan dan menikmati kesenian, selain turut serta dalam
mengecap kemajuan dan manfaat dari ilmu pengetahuan.”
(Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia, pasal 27, ayat 1. Diterima dan diumumkan oleh
Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 di Palais de Chailot – Paris, melalui resolusi
217 A - III)
28
30. Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia merupakan bagian dari the
International Bill of Human Rights. Telah diratifikasi ke dalam hukum
positif di Indonesia dan dikenal sebagai Hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya (Hak Ekosob) dalam UU No. 11 Tahun 2005; tentang
Pengesahan International Covenant on Economic, Social and Cultural
Rights (Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan
Budaya), pada tanggal 28 Oktober 2005.
29
31. Insiden Sabtu Kelabu merenggut 11 nyawa anak muda ketika terjadi kericuhan
selepas konser Beside yang berasal dari Ujungberung di Gedung Asia Africa Cultural
Center (AACC) pada tanggal 9 Februari 2008. Pasca insiden, pemerintah kota dan
kepolisian kemudian memperketat izin penyelenggaraan konser musik.
30
33. “In the past few years, along with the development of Internet technology,
there has been a shifting that happens in the area of education. Diverse
approach in education system; especially the one that is happening in
informal networks and open environment has becoming an alternative
approach to counter the crisis in formal education sector.”
- Pedagogical Faultlines Workshop (Waag Sarai Exchange Program,
Amsterdam 2007)
32
34. “Not only is urban built environment defined by its position as a nodal
point in the geographical landscape of capital, the very organization of
the city as society entails spatial and divisions and relations, not
distinctions between different stages in the march of history. What sets
middle-class neighborhoods apart from slums is not time but space;
not just physical space but also the space of power.”
– The Cities of Everyday Life, Sarai Reader 02
33
35. Brainware
Hardware Software
Dr. Tom P. Abeles (The Future of Education in the Context of Internet
and Media Culture | Public Discussion, Common Room, 2009)
34
47. Terletak pada bagian selatan kota Bandung terdapat suatu daerah yang dikenal
dengan sebutan Blok Tempe. Disebut demikian karena memang dulunya daerah ini
adalah pusat produksi makanan Tempe. Pada perkembangan sejarahnya kawasan ini
awalnya adalah kampung baru (babakan) yang hanya dihuni oleh ratusan penduduk
saja. Saat ini Babakan Asih merupakan nama kelurahan yang terletak di Kecamatan
Bojongloa Kaler.
46
48. Secara geografis daerah ini merupakan daerah yang sangat strategis karena
dekat dengan pusat perekonomian di daerah Alun-alun Bandung yang
berjarak kurang dari 10 menit apabila ditempuh dengan berjalan kaki. Pasar
Anyar yang berdiri pada pertengahan tahun 1970-an hanya berjarak 100
meter, sementara terminal Leuwi Panjang dan sub-terminal Tegallega hanya
berjarak kurang dari 1 km. Tempat rekreasi seperti Tegallega hanya berjarak
175 meter dan akses jalan tol jaraknya kurang dari 5 km. Keberadaan R.S.
Immanuel menjadikan daya tawar daerah ini menjadi semakin dilirik oleh
47
masyarakat dari daerah lain untuk berhuni.
49. Program preservasi lingkungan di daerah Babakan Asih merupakan kegiatan rintisan
yang diinisiasi oleh warga Babakan Asih selama 10 tahun terakhir. Diawali dengan
program pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan
secara mandiri oleh warga Babakan Asih, pada tahun 2008 Common Room
Networks Foundation (Common Room) dan warga Babakan Asih mulai
menyelenggarakan serangkaian kegiatan brainstorming dan diskusi untuk
mengidentifikasi berbagai persoalan lingkungan yang sering dialami oleh warga
setempat sebagai bagian dari program Sustainable Bandung.
48
50. Program ini merupakan follow up dari kegiatan Nu-Substance Festival 2008,
berkenaan dengan aktifitas pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
mengembangkan potensi kreatifitas dan inovasi bagi warga masyarakat sipil.
Program Sustainable Bandung merupakan sebuah upaya pengembangan visi dan
gagasan mengenai pembangunan kota Bandung yang berkelanjutan, melalui aktifitas
brainstorming, diskusi, selain kegiatan diseminasi serta penyebaran informasi dan
ilmu pengetahuan melalui kerja jaringan dan kolaborasi lintas disiplin yang melibatkan
warga masyarakat, seniman, desainer, arsitek, dll.
49
51. Program ini mulai dikembangkan melalui serangkaian kegiatan kolaborasi yang
dikerjakan secara bersama-sama dengan PT. URBANE Indonesia, dengan
merancang dan membangun sistem sumur resapan, kegiatan memperindah
lingkungan dan beberapa kegiatan lain yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan di daerah Babakan Asih. Selain berkolaborasi dengan Common Room
dan PT. Urbane Indonesia, komunitas warga Babakan Asih juga berkolaborasi
dengan beberapa kelompok seniman Bandung semisal F.A.B. dan Otonomedia.
50
61. - Urban Distress - Superstructure
- Urbanization - Infrastructure
- Pollution - Institution
- Global Capitalism - Ethics/ Protocol
- Ecological Disaster - Regulation
- Gentrification - Policy
- High Cost Economy - Practice
- Open Community
- New Technology
- Wireless Network
- Free & Open Source
Software
- Smart Mob
- Gift Economy
- Generic Infrastructure
- Knowledge
- Creativity
60
62. Teknologi digital adalah platform yang mampu mengakselerasi
pemanfaatan seni dan budaya untuk menggerakkan aktivitas
ekonomi. Wilayah irisan yang mempertemukan seni dengan
teknologi dapat menjadi faktor yang mendorong kemakmuran
(wealth generator), sekaligus tawaran solusi yang bermanfaat
untuk menjawab berbagai krisis dan persoalan yang ada di
sekeliling kita.
Armein Z. R. Langi
61
63. Pemanfaatan teknologi dalam hal ini meliputi teknologi fisik
berupa ilmu untuk mengubah dan mentransformasikan benda,
energi, dan informasi menjadi solusi alternatif; selain juga
melalui pemanfaatan teknologi sosial berupa desain, proses,
dan aturan dalam upaya mengorganisasikan masyarakat untuk
menjawab berbagai persoalan dan tantangan yang ada dalam
kehidupan sehari-hari.
Armein Z. R. Langi
62
64. Strategic Alliance
Media Lab/ Research Center
Artist Community
Curator/ Art Director Average User
Policy Maker
Programer
Funder/ Investor
Critical Mass
Designer
Press/ Mass Media
Hacker ICT/ Media
Law Practitioner
Cultural Center
School/ University
Small and Medium Enterprise 63
Architect & Urban Planner
66. “Hanya ilmu pengetahuan sajalah yang dapat memecahkan
masalah-masalah kelaparan dan kemiskinan, insanitasi, buta
aksara, takhayul, hilangnya adat istiadat, habisnya sumber daya,
atau sebuah negeri kaya yang didiami oleh penduduk miskin.”
Jawaharlal Nehru 65
67. “Revolution doesn’t happen when society adopts new technology.
It happens when society adopts new behaviors.”
(Clay Shirkey)
66