SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
1
BAGIAN I Statistik Deskriptif
Pengertian Statistika
Penyajian Data
Ukuran Penyebaran
Ukuran Pemusatan
Angka Indeks
Deret Berkala dan
Peramalan
Angka Indeks Relatif Sederhana
Angka Indeks Agregrat Sederhana
Angka Indeks Agregrat Tertimbang
Macam-macam Indeks
dan Masalah Penyusunan Indeks
BAB 7
ANGKA INDEKS
2
PENGANTAR
Angka Indeks:
Sebuah angka yang menggambarkan perubahan relatif
terhadap harga, kuantitas atau nilai yang dibandingkan
dengan tahun dasar.
Pemilihan Tahun Dasar:
• Tahun yang dipilih sebagai tahun dasar
menunjukkan kondisi perekonomian yang stabil
• Tahun dasar diusahakan tidak terlalu jauh dengan
tahun yang dibandingkan, sehingga perbandingannya
masih bermakna
3
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Ags Sep Okt Nov Des Jan
IHSG Indonesia
IHSG Korea Selat an
IHSG M alaysia
Banyak indikator ekonomi menggunakan angka indeks seperti
IH Konsumen, IH Perdagangan Besar, IH Saham Gabungan,
Indeks Nilai Tukar Petani, dan lain-lain.
PENGANTAR
4
ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA
Definisi
Dikenal juga dengan unweighted index yaitu indeks yang tanpa
memperhitungkan bobot setiap barang dan jasa.
1. Angka Indeks Harga
Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan
harga relatif suatu barang dan
jasa pada tahun berjalan dengan
tahun dasar, tanpa memberikan
bobot terhadap kepentingan
barang dan jasa.
Rumus:
Tahun Harga Indeks Perhitungan
1996 1.014 100 (1.014/1.014) x 100
1997 1.112 110 (1.112/1.014) x 100
1998 2.461 243 (2.461/1.014) x 100
1999 2.058 203 (2.058/1.014) x 100
2000 2.240 221 (2.240/1.014) x 100
2001 2.524 249 (2.524/1.014) x 100
2002 2.777 274 (2.777/1.014) x 100
IH = Ht x 100
Ho
5
ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA
2. Angka Indeks Kuantitas
Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan
kuantitas barang dan jasa
dibandingkan dengan tahun atau
periode dasarnya. Indeks kuantitas
sederhana dihitung tanpa
memberikan bobot pada setiap
komoditas, karena dianggap masih
mempunyai kepentingan yang
sama.
Rumus:
Tahun Kuan-
titas
Indeks Perhitungan
1996 31 100 (31/31) x 100
1997 30 97 (30/31) x 100
1998 32 103 (32/31) x 100
1999 33 106 (33/31) x 100
2000 32 103 (32/31) x 100
2001 30 97 (30/31) x 100
2002 31 100 (31/31) x 100
IK = Kt x 100
Ko
6
ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA
3. Angka Indeks Nilai Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas)
suatu barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun
dasarnya.
Rumus:
IN = Vt x 100 = HtKt x 100
Vo HoKo
7
ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA
Tahun Harga Kuantitas Nilai Indeks Keterangan
1996 1.014 31 31.434 100 (31.434/31.434) x 100
1997 1.112 30 33.360 106 (33.360/31.434) x 100
1998 2.461 32 78.752 251 (78.752/31.434) x 100
1999 2.058 33 67.914 216 (67.914/31.434) x 100
2000 2.240 32 71.680 228 (71.680/31.434) x 100
2001 2.524 30 75.720 241 (75.720/31.434) x 100
2002 2.777 31 86.087 274 (86.087/31.434) x 100
8
OUTLINE
BAGIAN I Statistik Deskriptif
Pengertian Statistika
Penyajian Data
Ukuran Penyebaran
Ukuran Pemusatan
Angka Indeks
Deret Berkala dan
Peramalan
Angka Indeks Relatif Sederhana
Angka Indeks Agregrate
Sederhana
Angka Indeks Agregrate
Tertimbang
Macam-Macam Indeks
dan Masalah Penyusunan Indeks
9
ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA
1. Angka Indeks Harga Agregat Sederhana
Angka indeks yang menunjukkan perbandingan antara jumlah harga
kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan periode
dasarnya.
Rumus:
Angka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang dan jasa lebih
dari satu.
IHA =  Ht x 100
 Ho
10
ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA
Angka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang dan jasa lebih
dari satu.
Jenis Barang 1997 1998
Beras 815 1.002
Jagung 456 500
Kedelai 1.215 1.151
Kacang Hijau 1.261 1.288
Kacang Tanah 2.095 2.000
Ketela Pohon 205 269
Ketela Rambat 298 367
Kentang 852 824
Jumlah 7.197 7.401
Indeks 1997 = (7.197/7.197) x 100 = 100
Indeks 1998 = (7.401/7.197) x 100 = 103
11
ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA
2. Angka Indeks Kuantitas Agregat Sederhana
Angka indeks yang menunjukkan perbandingan antara jumlah kuantitas
kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya.
Rumus:
IKA =  Kt x 100
 Ko
12
ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA
Indeks 1997 = (72,4 / 72,4) x 100 = 100
Jenis Barang 1997 1998
Beras 44,7 45,2
Jagung 6,2 6,7
Kedelai 1,3 1,5
Kacang Hijau 0,2 0,3
Kacang Tanah 0,6 0,7
Ketela Pohon 17,1 15,8
Ketela Rambat 2,2 1,9
Kentang 0,1 0,3
Jumlah 72,4 72,4
13
ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA
3. Indeks Nilai Agregate Relatif Sederhana
Indeks nilai agregat relatif sederhana menunjukkan perkembangan
nilai (harga dikalikan dengan kuantitas) sekelompok barang dan
jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun dasarnya.
Rumus:
INA = Vt x 100 = HtKt x 100
Vo HoKo
14
Barang
Tahun 2004 Tahun 2006
Ho Ko HoKo Ht Kt HtKt
Beras 1112 48,2 53.598 2777 46,6 129408,2
Jagung 662 7,9 5.230 1650 6,8 11220
Kedelai 1257 1,9 2.388 1840 1,6 2944
Kacang Hijau 1928 0,5 964 3990 0,3 1197
Kacang Tanah 2233 0,8 1.786 3100 0,6 1860
Ketela Pohon 243 16,5 4.010 650 15,7 10205
Ketela Rambat 351 2,2 772 980 1,8 1764
Kentang 1219 0,5 610 2450 0,5 1225
Jumlah 69.358 159.823
230100
358.69
823.159
100
KoH
KH
100
V
V
INA
o
tt
o
t




 xxx
15
OUTLINE
BAGIAN I Statistik Deskriptif
Pengertian Statistika
Penyajian Data
Ukuran Penyebaran
Ukuran Pemusatan
Angka Indeks
Deret Berkala dan
Peramalan
Angka Indeks Relatif Sederhana
Angka Indeks Agregrat Sederhana
Angka Indeks Agregrat Tertimbang
Macam-macam Indeks
dan Masalah Penyusunan Indeks
Pengolahan Data Indeks dengan
MS Excel
16
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
Indeks tertimbang memberikan bobot yang berbeda terhadap
setiap komponen.
Mengapa harus diberikan bobot yang berbeda?
Karena pada dasarnya setiap barang dan jasa mempunyai
tingkat utilitas (manfaat dan kepentingan) yang berbeda.
17
1. Formula Laspeyres
Etienne Laspeyres mengembangkan metode ini pada abad 18
akhir untuk menentukan sebuah indeks tertimbang dengan
menggunakan bobot sebagai penimbang adalah periode dasar.
Rumus:
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
IL = HtKo x 100
HoKo
= 168.963 X 100
69.358
= 244
18
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
Jenis Barang Ho Ht Ko HoKo HtKo
Beras 1112 2777 48,2 53.598 133.851
Jagung 662 1650 7,9 5.230 13.035
Kedelai 1257 1840 1,9 2.388 3.496
Kacang Hijau 1928 3990 0,5 964 1.995
Kacang Tanah 2233 3100 0,8 1.786 2.480
Ketela Pohon 243 650 16,5 4.010 10.725
Ketela Rambat 351 980 2,2 772 2.156
Kentang 1219 2450 0,5 610 1.225
Jumlah 69.358 168.963
IL = 168.963 x 100
69.358
= 244
19
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
2. Formula Paasche
Menggunakan bobot tahun berjalan dan bukan tahun dasar
sebagai bobot. Indeks harga Paasche berbanding terbalik
dengan formula Laspeyres, formula Paasche menggunakan
nilai terakhir pada tiap periode tertentu tersebut untuk
menjadi bobot pada perhitungan
Rumus:
IP = HtKt x 100
HoKt
20
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
Jenis Barang Ho Ht Kt HoKt HtKt
Beras 1112 2777 46,6
51.819 129.408
Jagung 662 1650 6,8
4.502 11.220
Kedelai 1257 1840 1,6
2.011 2.944
Kacang Hijau 1928 3990 0,3
578 1.197
Kacang Tanah 2233 3100 0,6
1.340 1.860
Ketela Pohon 243 650 15,7
3.815 10.205
Ketela Rambat 351 980 1,8
632 1.764
Kentang 1219 2450 0,5
610 1.225
Jumlah
65.307 159.823
IP = 159.823 x 100
65.307
= 245
21
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
3. Formula Fisher
• Fisher mencoba memperbaiki formula Laspeyres dan Paasche.
• Indeks Fisher merupakan akar dari perkalian kedua indeks.
• Indeks Fisher menjadi lebih sempurna dibandingkan kedua
indeks yang lain baik Lasypeyres maupun Paasche.
Rumus:
IF =  IL x IP
Diketahui IL = 244
IP = 245
IF = (244x 245) = 244,5
22
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
4. Formula Drobisch
• Digunakan apabila nilai Indeks Laspeyres dan Indeks Paasche
berbeda terlalu jauh. Indeks Drobisch juga merupakan jalan
tengah selain Indeks Fisher.
• Indeks Drobisch merupakan nilai rata-rata dari kedua indeks.
Rumus:
ID = IL + IP
2
Diketahui IL = 244
IP = 245
ID = IL + IP = 244 + 245
2 2
= 244.5
23
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
5. Formula Marshal-Edgeworth
Formula Marshal-Edgeworth relatif berbeda dengan konsep
Laspeyres dan Paasche.
Menggunakan bobot berupa jumlah kuantitas pada tahun t
dengan kuantitas pada tahun dasar.
Pembobotan ini diharapkan akan mendapatkan nilai yang lebih
baik.
Rumus:
IME = Ht (Ko+Kt) x 100
Ho (Ko+Kt)
24
CONTOH FORMULA MARSHAL-EDGEWORTH
Jenis Barang Ho(Ko+Kt) Ht(Ko+Kt)
Beras
105.418 263.260
Jagung
9.731 24.255
Kedelai
4.400 6.440
K. Hijau
1.542 3.192
K.Tanah
3.126 4.340
Ket.Pohon
7.825 20.930
Ket.Rambat
1.404 3.920
Kentang
1.219 2.450
Jumlah
134.665 328.787
IME = Ht (Ko+Kt) x 100
Ho (Ko+Kt)
= 328.787 x 100
134.665
= 244,15
25
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
6. Formula Wals
Menggunakan pembobot berupa akar dari perkalian
kuantitas tahun berjalan dengan kuantitas tahun dasar.
Rumus:
IW = HtKoKt x 100
HoKoKt
26
CONTOH PENGGUNAAN FORMULA WALS
IW = HtKoKt x 100
HoKoKt
Jenis Barang Ho (Ko.Kt) Ht (Ko.Kt)
Beras 52.701 131.611
Jagung 4.852 12.093
Kedelai 2.192 3.208
K. Hijau 747 1.545
K.Tanah 1.547 2.148
Ket.Pohon 3.911 10.462
Ket.Rambat 698 1.950
Kentang 610 1.225
Jumlah
52.701 131.611
Angka Indeks Bab 5
= 131.611 x 100
52.701
= 249,73
27
Macam-macam Angka Indeks:
1. Indeks Harga Konsumen
2. Indeks Harga Perdagangan Besar
3. Indeks Nilai Tukar Petani
4. Indeks Produktivitas
Angka Indeks Bab 5
1. Masalah Pemilihan Sampel
2. Masalah Pembobotan
3. Perubahan Teknologi
4. Masalah Pemilihan Tahun Dasar
5. Masalah Mengubah Periode Tahun Dasar
Masalah Dalam Penyusunan Angka Indeks:
JENIS DAN MASALAH ANGKA INDEKS

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Asep suryadi
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyMatematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyDevinSetiawan1
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanMaulina Sahara
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektifSimon Patabang
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialRetna Rindayani
 
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGBab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGSrestha Anindyanari
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 

What's hot (20)

Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyMatematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Deret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalanDeret berkala dan peramalan
Deret berkala dan peramalan
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Ppt metode trend moment
Ppt metode trend momentPpt metode trend moment
Ppt metode trend moment
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
 
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGBab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 

Viewers also liked

Presentasi matematika-kelas-xi-ukuran-penyebaran-data
Presentasi matematika-kelas-xi-ukuran-penyebaran-dataPresentasi matematika-kelas-xi-ukuran-penyebaran-data
Presentasi matematika-kelas-xi-ukuran-penyebaran-dataPutra Ari Nanda
 
Ukuran penyebaran data
Ukuran penyebaran dataUkuran penyebaran data
Ukuran penyebaran dataEko Supriyadi
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)eyepaste
 
Ukuran penyebaran.ppt
Ukuran penyebaran.pptUkuran penyebaran.ppt
Ukuran penyebaran.pptDeby Andriana
 
Buku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuanganBuku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuanganHaidar Bashofi
 

Viewers also liked (8)

Presentasi matematika-kelas-xi-ukuran-penyebaran-data
Presentasi matematika-kelas-xi-ukuran-penyebaran-dataPresentasi matematika-kelas-xi-ukuran-penyebaran-data
Presentasi matematika-kelas-xi-ukuran-penyebaran-data
 
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke  2Pertemuan ke  2
Pertemuan ke 2
 
Ukuran penyebaran data
Ukuran penyebaran dataUkuran penyebaran data
Ukuran penyebaran data
 
Pertemuan ke 6
Pertemuan ke  6Pertemuan ke  6
Pertemuan ke 6
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Materi 4 - Ukuran Pemusatan.
Materi 4 - Ukuran Pemusatan.Materi 4 - Ukuran Pemusatan.
Materi 4 - Ukuran Pemusatan.
 
Ukuran penyebaran.ppt
Ukuran penyebaran.pptUkuran penyebaran.ppt
Ukuran penyebaran.ppt
 
Buku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuanganBuku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuangan
 

Similar to 07 angka indeks 12

Statistika 5. angka indeks
Statistika   5. angka indeksStatistika   5. angka indeks
Statistika 5. angka indeksfebrismaa
 
Bahan kuliah 9 dan 10
Bahan kuliah 9 dan 10Bahan kuliah 9 dan 10
Bahan kuliah 9 dan 10PashaRendy
 
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.pptANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.pptHanareNightingale
 
Stat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptxStat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptxCanvaKspm
 
Angka indeks statistika
Angka indeks statistikaAngka indeks statistika
Angka indeks statistikaRizki NoVitha
 
Pertemuan ii angka indeks
Pertemuan ii   angka indeksPertemuan ii   angka indeks
Pertemuan ii angka indeksEman Mendrofa
 
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka IndeksStatistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka IndeksZombie Black
 
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptxPengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptxAndikPratama1
 
Angka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfAngka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfYNWAYNWA1
 
Index number oleh irna p
Index number oleh irna pIndex number oleh irna p
Index number oleh irna pIrna Lestari
 
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20EuisWulan
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4Dwi Mardianti
 
(8)Angka Indeks.ppt
(8)Angka Indeks.ppt(8)Angka Indeks.ppt
(8)Angka Indeks.pptMalfarr22
 
teknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdfteknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdfssuser3b396f
 
Konsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasionalKonsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasionalPatrick Harpon
 
analisa runtut waktu
analisa runtut waktu analisa runtut waktu
analisa runtut waktu ratu angriani
 

Similar to 07 angka indeks 12 (20)

Angka Indeks.ppt
Angka Indeks.pptAngka Indeks.ppt
Angka Indeks.ppt
 
Presentasi indek
Presentasi indekPresentasi indek
Presentasi indek
 
Statistika 5. angka indeks
Statistika   5. angka indeksStatistika   5. angka indeks
Statistika 5. angka indeks
 
Bahan kuliah 9 dan 10
Bahan kuliah 9 dan 10Bahan kuliah 9 dan 10
Bahan kuliah 9 dan 10
 
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.pptANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
 
Stat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptxStat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptx
 
Angka indeks statistika
Angka indeks statistikaAngka indeks statistika
Angka indeks statistika
 
Pertemuan ii angka indeks
Pertemuan ii   angka indeksPertemuan ii   angka indeks
Pertemuan ii angka indeks
 
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka IndeksStatistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
 
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptxPengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
 
Angka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfAngka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdf
 
Index number oleh irna p
Index number oleh irna pIndex number oleh irna p
Index number oleh irna p
 
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 4
 
(8)Angka Indeks.ppt
(8)Angka Indeks.ppt(8)Angka Indeks.ppt
(8)Angka Indeks.ppt
 
Angka indeks vhdl
Angka indeks vhdlAngka indeks vhdl
Angka indeks vhdl
 
teknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdfteknik forecasting 2021.pdf
teknik forecasting 2021.pdf
 
Konsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasionalKonsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasional
 
analisa runtut waktu
analisa runtut waktu analisa runtut waktu
analisa runtut waktu
 
12545224.ppt
12545224.ppt12545224.ppt
12545224.ppt
 

More from Haidar Bashofi

Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikKonsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikHaidar Bashofi
 
08 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 1208 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 12Haidar Bashofi
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadiHaidar Bashofi
 
03 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 1303 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 13Haidar Bashofi
 
Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Haidar Bashofi
 
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Haidar Bashofi
 
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangKumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangHaidar Bashofi
 
Rencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesRencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesHaidar Bashofi
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniHaidar Bashofi
 
8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusiaHaidar Bashofi
 
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasionalHaidar Bashofi
 
6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasiHaidar Bashofi
 
5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasionalHaidar Bashofi
 
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakatHaidar Bashofi
 
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratisHaidar Bashofi
 
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madaniHaidar Bashofi
 

More from Haidar Bashofi (20)

Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidikKonsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
Konsep peringatan hut kemerdekaan ri tahun 2008 yang mendidik
 
08 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 1208 deret berkala & peramalan 12
08 deret berkala & peramalan 12
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi
 
04 ukuran letak 13
04 ukuran letak 1304 ukuran letak 13
04 ukuran letak 13
 
03 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 1303 ukuran pemusatan 13
03 ukuran pemusatan 13
 
02 penyajian data 13
02 penyajian data 1302 penyajian data 13
02 penyajian data 13
 
01 statistika 12
01 statistika 1201 statistika 12
01 statistika 12
 
Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013Sap statistik bisnis 2013
Sap statistik bisnis 2013
 
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
Perencanaan dan persiapan bisnis.2013
 
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malangKumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
Kumpulan makalah pkmk pimnas xix 2006 umm malang
 
Rencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk suksesRencana bisnis utk sukses
Rencana bisnis utk sukses
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madani
 
9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara9. wawasan nusantara
9. wawasan nusantara
 
8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia8. penegakan hak asasi manusia
8. penegakan hak asasi manusia
 
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
7. ekonomi kerakyatan dan etos ekonomi seb agai basis kekuatan nasional
 
6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi6. tata dunia baru globalisasi
6. tata dunia baru globalisasi
 
5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional5. membangun identitas nasional
5. membangun identitas nasional
 
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
4. transformasi nilai demokrasi dalam keluarga dan masyarakat
 
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis3. pemerintah yang bersih dan demokratis
3. pemerintah yang bersih dan demokratis
 
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
 

07 angka indeks 12

  • 1. 1 BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Penyebaran Ukuran Pemusatan Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan Angka Indeks Relatif Sederhana Angka Indeks Agregrat Sederhana Angka Indeks Agregrat Tertimbang Macam-macam Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks BAB 7 ANGKA INDEKS
  • 2. 2 PENGANTAR Angka Indeks: Sebuah angka yang menggambarkan perubahan relatif terhadap harga, kuantitas atau nilai yang dibandingkan dengan tahun dasar. Pemilihan Tahun Dasar: • Tahun yang dipilih sebagai tahun dasar menunjukkan kondisi perekonomian yang stabil • Tahun dasar diusahakan tidak terlalu jauh dengan tahun yang dibandingkan, sehingga perbandingannya masih bermakna
  • 3. 3 0 100 200 300 400 500 600 700 800 Ags Sep Okt Nov Des Jan IHSG Indonesia IHSG Korea Selat an IHSG M alaysia Banyak indikator ekonomi menggunakan angka indeks seperti IH Konsumen, IH Perdagangan Besar, IH Saham Gabungan, Indeks Nilai Tukar Petani, dan lain-lain. PENGANTAR
  • 4. 4 ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA Definisi Dikenal juga dengan unweighted index yaitu indeks yang tanpa memperhitungkan bobot setiap barang dan jasa. 1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana Menunjukkan perkembangan harga relatif suatu barang dan jasa pada tahun berjalan dengan tahun dasar, tanpa memberikan bobot terhadap kepentingan barang dan jasa. Rumus: Tahun Harga Indeks Perhitungan 1996 1.014 100 (1.014/1.014) x 100 1997 1.112 110 (1.112/1.014) x 100 1998 2.461 243 (2.461/1.014) x 100 1999 2.058 203 (2.058/1.014) x 100 2000 2.240 221 (2.240/1.014) x 100 2001 2.524 249 (2.524/1.014) x 100 2002 2.777 274 (2.777/1.014) x 100 IH = Ht x 100 Ho
  • 5. 5 ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA 2. Angka Indeks Kuantitas Relatif Sederhana Menunjukkan perkembangan kuantitas barang dan jasa dibandingkan dengan tahun atau periode dasarnya. Indeks kuantitas sederhana dihitung tanpa memberikan bobot pada setiap komoditas, karena dianggap masih mempunyai kepentingan yang sama. Rumus: Tahun Kuan- titas Indeks Perhitungan 1996 31 100 (31/31) x 100 1997 30 97 (30/31) x 100 1998 32 103 (32/31) x 100 1999 33 106 (33/31) x 100 2000 32 103 (32/31) x 100 2001 30 97 (30/31) x 100 2002 31 100 (31/31) x 100 IK = Kt x 100 Ko
  • 6. 6 ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA 3. Angka Indeks Nilai Relatif Sederhana Menunjukkan perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas) suatu barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun dasarnya. Rumus: IN = Vt x 100 = HtKt x 100 Vo HoKo
  • 7. 7 ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA Tahun Harga Kuantitas Nilai Indeks Keterangan 1996 1.014 31 31.434 100 (31.434/31.434) x 100 1997 1.112 30 33.360 106 (33.360/31.434) x 100 1998 2.461 32 78.752 251 (78.752/31.434) x 100 1999 2.058 33 67.914 216 (67.914/31.434) x 100 2000 2.240 32 71.680 228 (71.680/31.434) x 100 2001 2.524 30 75.720 241 (75.720/31.434) x 100 2002 2.777 31 86.087 274 (86.087/31.434) x 100
  • 8. 8 OUTLINE BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Penyebaran Ukuran Pemusatan Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan Angka Indeks Relatif Sederhana Angka Indeks Agregrate Sederhana Angka Indeks Agregrate Tertimbang Macam-Macam Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks
  • 9. 9 ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA 1. Angka Indeks Harga Agregat Sederhana Angka indeks yang menunjukkan perbandingan antara jumlah harga kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya. Rumus: Angka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang dan jasa lebih dari satu. IHA =  Ht x 100  Ho
  • 10. 10 ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA Angka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang dan jasa lebih dari satu. Jenis Barang 1997 1998 Beras 815 1.002 Jagung 456 500 Kedelai 1.215 1.151 Kacang Hijau 1.261 1.288 Kacang Tanah 2.095 2.000 Ketela Pohon 205 269 Ketela Rambat 298 367 Kentang 852 824 Jumlah 7.197 7.401 Indeks 1997 = (7.197/7.197) x 100 = 100 Indeks 1998 = (7.401/7.197) x 100 = 103
  • 11. 11 ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA 2. Angka Indeks Kuantitas Agregat Sederhana Angka indeks yang menunjukkan perbandingan antara jumlah kuantitas kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya. Rumus: IKA =  Kt x 100  Ko
  • 12. 12 ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA Indeks 1997 = (72,4 / 72,4) x 100 = 100 Jenis Barang 1997 1998 Beras 44,7 45,2 Jagung 6,2 6,7 Kedelai 1,3 1,5 Kacang Hijau 0,2 0,3 Kacang Tanah 0,6 0,7 Ketela Pohon 17,1 15,8 Ketela Rambat 2,2 1,9 Kentang 0,1 0,3 Jumlah 72,4 72,4
  • 13. 13 ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA 3. Indeks Nilai Agregate Relatif Sederhana Indeks nilai agregat relatif sederhana menunjukkan perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas) sekelompok barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun dasarnya. Rumus: INA = Vt x 100 = HtKt x 100 Vo HoKo
  • 14. 14 Barang Tahun 2004 Tahun 2006 Ho Ko HoKo Ht Kt HtKt Beras 1112 48,2 53.598 2777 46,6 129408,2 Jagung 662 7,9 5.230 1650 6,8 11220 Kedelai 1257 1,9 2.388 1840 1,6 2944 Kacang Hijau 1928 0,5 964 3990 0,3 1197 Kacang Tanah 2233 0,8 1.786 3100 0,6 1860 Ketela Pohon 243 16,5 4.010 650 15,7 10205 Ketela Rambat 351 2,2 772 980 1,8 1764 Kentang 1219 0,5 610 2450 0,5 1225 Jumlah 69.358 159.823 230100 358.69 823.159 100 KoH KH 100 V V INA o tt o t      xxx
  • 15. 15 OUTLINE BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Penyebaran Ukuran Pemusatan Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan Angka Indeks Relatif Sederhana Angka Indeks Agregrat Sederhana Angka Indeks Agregrat Tertimbang Macam-macam Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks Pengolahan Data Indeks dengan MS Excel
  • 16. 16 ANGKA INDEKS TERTIMBANG Indeks tertimbang memberikan bobot yang berbeda terhadap setiap komponen. Mengapa harus diberikan bobot yang berbeda? Karena pada dasarnya setiap barang dan jasa mempunyai tingkat utilitas (manfaat dan kepentingan) yang berbeda.
  • 17. 17 1. Formula Laspeyres Etienne Laspeyres mengembangkan metode ini pada abad 18 akhir untuk menentukan sebuah indeks tertimbang dengan menggunakan bobot sebagai penimbang adalah periode dasar. Rumus: ANGKA INDEKS TERTIMBANG IL = HtKo x 100 HoKo = 168.963 X 100 69.358 = 244
  • 18. 18 ANGKA INDEKS TERTIMBANG Jenis Barang Ho Ht Ko HoKo HtKo Beras 1112 2777 48,2 53.598 133.851 Jagung 662 1650 7,9 5.230 13.035 Kedelai 1257 1840 1,9 2.388 3.496 Kacang Hijau 1928 3990 0,5 964 1.995 Kacang Tanah 2233 3100 0,8 1.786 2.480 Ketela Pohon 243 650 16,5 4.010 10.725 Ketela Rambat 351 980 2,2 772 2.156 Kentang 1219 2450 0,5 610 1.225 Jumlah 69.358 168.963 IL = 168.963 x 100 69.358 = 244
  • 19. 19 ANGKA INDEKS TERTIMBANG 2. Formula Paasche Menggunakan bobot tahun berjalan dan bukan tahun dasar sebagai bobot. Indeks harga Paasche berbanding terbalik dengan formula Laspeyres, formula Paasche menggunakan nilai terakhir pada tiap periode tertentu tersebut untuk menjadi bobot pada perhitungan Rumus: IP = HtKt x 100 HoKt
  • 20. 20 ANGKA INDEKS TERTIMBANG Jenis Barang Ho Ht Kt HoKt HtKt Beras 1112 2777 46,6 51.819 129.408 Jagung 662 1650 6,8 4.502 11.220 Kedelai 1257 1840 1,6 2.011 2.944 Kacang Hijau 1928 3990 0,3 578 1.197 Kacang Tanah 2233 3100 0,6 1.340 1.860 Ketela Pohon 243 650 15,7 3.815 10.205 Ketela Rambat 351 980 1,8 632 1.764 Kentang 1219 2450 0,5 610 1.225 Jumlah 65.307 159.823 IP = 159.823 x 100 65.307 = 245
  • 21. 21 ANGKA INDEKS TERTIMBANG 3. Formula Fisher • Fisher mencoba memperbaiki formula Laspeyres dan Paasche. • Indeks Fisher merupakan akar dari perkalian kedua indeks. • Indeks Fisher menjadi lebih sempurna dibandingkan kedua indeks yang lain baik Lasypeyres maupun Paasche. Rumus: IF =  IL x IP Diketahui IL = 244 IP = 245 IF = (244x 245) = 244,5
  • 22. 22 ANGKA INDEKS TERTIMBANG 4. Formula Drobisch • Digunakan apabila nilai Indeks Laspeyres dan Indeks Paasche berbeda terlalu jauh. Indeks Drobisch juga merupakan jalan tengah selain Indeks Fisher. • Indeks Drobisch merupakan nilai rata-rata dari kedua indeks. Rumus: ID = IL + IP 2 Diketahui IL = 244 IP = 245 ID = IL + IP = 244 + 245 2 2 = 244.5
  • 23. 23 ANGKA INDEKS TERTIMBANG 5. Formula Marshal-Edgeworth Formula Marshal-Edgeworth relatif berbeda dengan konsep Laspeyres dan Paasche. Menggunakan bobot berupa jumlah kuantitas pada tahun t dengan kuantitas pada tahun dasar. Pembobotan ini diharapkan akan mendapatkan nilai yang lebih baik. Rumus: IME = Ht (Ko+Kt) x 100 Ho (Ko+Kt)
  • 24. 24 CONTOH FORMULA MARSHAL-EDGEWORTH Jenis Barang Ho(Ko+Kt) Ht(Ko+Kt) Beras 105.418 263.260 Jagung 9.731 24.255 Kedelai 4.400 6.440 K. Hijau 1.542 3.192 K.Tanah 3.126 4.340 Ket.Pohon 7.825 20.930 Ket.Rambat 1.404 3.920 Kentang 1.219 2.450 Jumlah 134.665 328.787 IME = Ht (Ko+Kt) x 100 Ho (Ko+Kt) = 328.787 x 100 134.665 = 244,15
  • 25. 25 ANGKA INDEKS TERTIMBANG 6. Formula Wals Menggunakan pembobot berupa akar dari perkalian kuantitas tahun berjalan dengan kuantitas tahun dasar. Rumus: IW = HtKoKt x 100 HoKoKt
  • 26. 26 CONTOH PENGGUNAAN FORMULA WALS IW = HtKoKt x 100 HoKoKt Jenis Barang Ho (Ko.Kt) Ht (Ko.Kt) Beras 52.701 131.611 Jagung 4.852 12.093 Kedelai 2.192 3.208 K. Hijau 747 1.545 K.Tanah 1.547 2.148 Ket.Pohon 3.911 10.462 Ket.Rambat 698 1.950 Kentang 610 1.225 Jumlah 52.701 131.611 Angka Indeks Bab 5 = 131.611 x 100 52.701 = 249,73
  • 27. 27 Macam-macam Angka Indeks: 1. Indeks Harga Konsumen 2. Indeks Harga Perdagangan Besar 3. Indeks Nilai Tukar Petani 4. Indeks Produktivitas Angka Indeks Bab 5 1. Masalah Pemilihan Sampel 2. Masalah Pembobotan 3. Perubahan Teknologi 4. Masalah Pemilihan Tahun Dasar 5. Masalah Mengubah Periode Tahun Dasar Masalah Dalam Penyusunan Angka Indeks: JENIS DAN MASALAH ANGKA INDEKS