[1] Ikatan kovalen antaratom dengan keelektronegatifan yang sama bersifat nonpolar, sedangkan ikatan antaratom dengan keelektronegatifan yang berbeda bersifat polar. [2] Molekul dengan ikatan polar dapat menjadi nonpolar jika bentuk molekulnya simetris. [3] Senyawa kovalen polar ditarik oleh medan magnet atau listrik.
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
1.
2. POLARISASI IKATAN KOVALEN
• Ikatan Kovalen Polan dan Kovalen Nonpolar
Setelah kita mempelajari ikatan kovalen dan
beberapa contohnya. Sekarang kita perhatikan
kembali dua molekul berikut, yaitu H₂ dan HCL.
Molekul H₂ terdiri dari dua atom dengan
keelektronegatifan yang sama, sedangkan
molekul HCL terdiri dari dua atom dengan
keelektronegatifan yang berbeda.
3. KEPOLARAN IKATAN
Suatu ikatan kovalen polar apabila PEI
tertarik lebih kuat ke salah satu atom
Untuk molekul-molekul yang hanya
mengandung dua atom, kepolarannya dapat
ditentukan dengan mudah.
- Jika kedua atom itu sejenis, ikatannya pasti
nonpolar. Contoh : H₂, Cl₂, Br₂
- Jika kedua atom itu tidak sejenis, ikatannya
pasti polar. Contoh : GCl, HBr, BrCl
4. Untuk molekul-molekul yang hanya
mengandung tiga buah atau lebih atom, kepolaran
ikatannya ditentukan oleh Pasangan Elektron
bebas (PEB) yang dimiliki atom pusat, yaitu atom
yang persis di tengah-tengah molekul.
• Jika atom pusat tidak mempunyai PEB, maka
bentuk molekul iut simetris sehingga PEI
tertarik sama kuat ke semua atom. Akibatnya
molekul tersebut nonpolar.
• Jika atom pusat mempunyai PEB, maka bentuk
molekul itu tidak simetris, sehingga PEI
tertarik lebih kuat ke atom pusat, akibatnya
molekul tersebut polar.
5. Kegunaan konsep kepolaran ikatan adalah untuk
memilih pelarut yang sesuai, jika akan
melarutkan suatu zat.
▫ Ada tiga jenis gaya tarik menarik dalam proses
pelarutan yaitu :
- Interaksi P-P : Gaya tarik menarik antara
sesama partikel pelarut.
- Interaksi T-T : Gaya tarik menarik antara
sesama partikel terlarut.
- Interaksi P-T : Gaya tarik menarik antara
sesama partikel pelarut
dengan partikel terlarut.
7. (a) Nonpolar (b) Polar
Pada molekul H₂, kedudukan pasangan elektron Daftar keelekro-
ikatan sudah pasti simetris terhadap kedua atom negatifan beberapa
H. Dalam molekul H₂ tersebut, muatan negatif unsur
(elektron) tersebar secara homogen. Ikatan seperti
itu disebut ikatan kovalen nonpolar. Pada molekul
HCl, pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat
ke atom Cl, karenaCl mempunyai daya tarik
elektron (keelektronegatifan) yang lebih besar
dari pada H. Akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi,
Dimana atom Cl lebih negatif daripada atom H.
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen polar.
Unsur Keelektrone
gatifan
F
O
Cl
N
C
H
4,0
3,5
3,0
3,0
2,5
2,1
H H ClH
8. MOLEKUL POLAR DAN NONPOLAR
Molekul dengan ikatan kovalen nonpolar,
seperti H₂, Cl₂, dan N₂, sudah tentu bersifat
nonpolar. Akan tetapi, molekul dengan ikatan
polar belum tentu bersifat polar. Suatu
molekul dengan ikatan polar akan bersifat
nonpolarjika bentuk molekulnya simetris,
sehingga pusat muatan negatif berimpit
dengan pusat muatan positifnya.
9. Perhatikan beberapa molekul berikut.
O
HH
Be ClCl
N
H
HH B
F
FF
H₂O
Bengkok (Polar)
BeCl₂
Linear (Nonpolar)
NH₃
Piramida (Polar)
BF₃
Segitiga Planar (Nonpolar)
Susunan ruang atom-atom dalam beberapa molekul
10. Molekul H₂O dan NH₃ bersifat polar karena ikatan O-
H maupun N-H bersifat polar (ada perbedaan
keelektronegatifan) dan bentuk molekul tidak simetris.
Elektron tidak tersebar merata. Dalam molekul H₂O,
pusat muatan (pol) negatif terletak pada atom O,
sedangkan pol positif terletak di antara kedua atom H.
Dalam molekul NH₃, pol negatif terletak pada bidang
alasnya. Bagaimana halnya dengan molekul BeCl₂ dan
BF₃ ? Walaupun ada perbedaan keelektronegatifan
antara Be dengan Cl dan B dengan F, molekul BeCl₂ dan
BF₃ bersifat nonpolar karena bentuk molekulnya
simetris, elektron tersebar merata. Anda tidak dapat
mengatakan sisi sebelah mana lebih positif dan sisi
sebelah mana lebih negatif dari kedua molekul
(BeCl₂atau BF₃) itu, bukan ?
11. Untuk memeriksa kepolaran dari suatu
molekul poliatom dapat dilakukan dengan
menggambarkan ikatan polar sebagai suatu
vektor yang arahnya dari atom yang
bermuatan positif ke atom yang bermuatan
negatif. Jika resultante vektor-vektor
dalam satu molekul sama dengan nol,
berarti molekul itu bersifat nonpolar.
Sebaliknya, jika resultante vektor-vektor
tersebut tidak sama dengan nol, berarti
molekul itu bersifat polar.
12. Perhatikan beberapa contoh berikut.
O
HH
Be ClCl
N
H
HH B
F
FF
H₂O
(Polar)
BeCl₂
(Nonpolar)
NH₃
(Polar)
BF₃
(Nonpolar)
Ikatan polar digambarkan sebagai suatu vektor dari kutub positif ke kutub negatif
13. MENUNJUKKAN KEPOLARAN
Molekul polar tertarik ke dalam medan magnet
atau medan listrik. Sifat ini dapat digunakan untuk
menunjukkan kepolaran molekul suatu zat.
Misalnya :
Cucuran air (zat polar) akan terpengaruh arah
cucurannya jika dibelokkan ke arah batang
bermuatan listrik.
Sedangkan cucuran CCl₄ (zat nonpolar) tidak
akan terpengaruh arah cucurannya jika
dibelokkan oleh medan listrik.
14. MOMEN DIPOL
Kepolaran dinyatakan dalam suatu
besaran yang disebut momen dipol
(µ), yaitu hasil kali antara selisih
muatan (Q) dengan jarak (r) antara
pusat muatan positif dengan pusat
muatan negatif.
15. Satuan momen dipol adalah debye (D)
1 D = 3,33 X 10⁻³º C m
Momen dipol dari beberapa senyawa
diberikan dalamTabel 1.1
µ = Q x r
17. [1] Ikatan kovalen antaratom dengan
keelektronegatifan yang sama atau hampir sama
bersifat nonpolar, sedangkan ikatan kovalen
antaratom yang berbeda keelektronegatifannya
bersifat polar.
[2] Molekul dengan ikatan polar dapat menjadi
nonpolar jika bentuk molekulnya simetris
sehingga kutub-kutub listriknya saling
meniadakan.
[3] Senyawa kovalen polar ditarik oleh medan
magnet.
[4] Kepolaran dapat dinyatakan dengan momen
dipol.
RANGKUMAN