Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan desa wisata di Kabupaten Semarang. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain mengenai potensi daya tarik wisata dan desa wisata yang ada, target jumlah wisatawan tahun 2019, perubahan tren wisata ke arah wisata minat khusus, serta prinsip dan aktor yang berperan dalam pengembangan desa wisata.
5. DAYA TARIK WISATA DAN DESA WISATA
Alam
Budaya
Buatan
Minat Khusus
Lain-lain
182
110
146
31
82
Desa Wisata 229
6
6
20
9
0
30
3,3
5,5
13,7
29,3
0
10,34
Sumber: Statistik Pariwisata Provinsi Jawa Tengah
6. TARGET WISATAWAN 2019
NO NAMA TARGET (ORANG)
1Kab. Wonosobo 20,000
2Kab. Magelang 400,000
3Kab. Boyolali 20,000
4Kab. Klaten 20,000
5Kab. Sukoharjo 60,000
6Kab. Wonogiri 20,000
7Kab. Karanganyar 40,000
8Kab. Sragen 40,000
9Kab. Semarang 20,000
10Kab. Temanggung 20,000
11Kota Magelang 40,000
12Kota Surakarta 300,000
13Kota Salatiga 20,000
14Kota Semarang 180,000
JAWA TENGAH 1,200,000
7. PERUBAHAN TREN DAN PARADIGMA
MASSIVE TOURISM
KUNJUNGAN SINGKAT (MELIHAT,
BERFOTO SAJA)
• JUMLAH UANG DIBELANJAKAN
SEDIKIT (TIKET DAN PARKIR)
• DESTINASI TERKENAL DAN
STRATEGIS
• BERSIFAT DEGRADASI BAHKAN
DESTRUKTIF TERHADAP
LINGKUNGAN
SPECIAL INTEREST TOURISM
• KUNJUNGAN LEBIH LAMA
(BERSIFAT PETUALANGAN)
• JUMLAH UANG DIBELANJAKAN
BANYAK (PAKET WISATA)
• EKSPLORASI TRADISI, BUDAYA
DAN INTERAKSI KEUNIKAN LOKAL
• BERSIFAT RAMAH LINGKUNGAN
DAN BERKELANJUTAN SERTA
MENJAGA KEARIFAN LOKAL
Sumber: Kemenpar, 2017
8. MOTIVASI WISATAWAN “JAMAN NOW”
• ADANYA SOMETHING TO DO (BERFOTO,
AKTIVITAS BERPETUALANG, BERTANI,
KEGIATAN BUDAYA, MOMEN
UPACARA/EVENT TRADISIONAL LOKAL);
• INGIN DEKAT DENGAN ALAM / TRADISI
LOKAL;
• MERASAKAN GAYA DAN IRAMA HIDUP
BERBEDA DENGAN KESEHARIAN;
• INGIN SESUATU YANG BARU, UNIK DAN
INOVATIF;
• ADANYA KESAN BEBAS DAN LELUASA
BEREKSPLORASI DENGAN ALAM;
• INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
SETEMPAT
9. Pemanfaatan Rp 60
Trilliun dana desa dari
kementerian desa Dan
PDT untuk
Pengembangan Desa
Wisata. Jika 10 % dari
total Dana Desa
dialokasikan untuk
pariwisata maka sudah
akan sangat membantu.
--Arif Yahya--
Pemprov Jateng terus menggali
berbagai potensi wisata yang
ada di setiap desa di Jawa
tengah agar kunjungan
wisatawan terus meningkat
KEBIJAKAN
DESA WISATA
11. TIPOLOGI DESA WISATA
Deswita Alam
Deswita Aktivitas
Ekonomi
Deswita Aktivitas
Ekraf
Deswita Budaya
Sumber Daya alam dan bentang
Alam sebagai Daya Tarik
Kegiatan ekonomi warga desa
sebagai Daya Tarik
Keunikan aktivitas ekonomi kreatif
sebagai Daya Tarik
Unsur Budaya, Seni dan Tradisi
warga desa sebagai Daya Tarik
Deswita Kombinasi
Kombinasi antara unsur sebagai
Daya Tarik
12. Ada kesadaran
akan potensi dari
masyarakat sendiri
Potensi alam
Potensi
Budaya
Potensi
Kerajinan
Potensi
Kuliner
Potensi
Permainan
Khas
M
A
P
P
I
N
G
Manajemen
Pengelola
Wisata
(Pokdarwis,
DLL)
Kelompok
Home
stay
Kelompok
Kuliner
Kelompok
Atraksi
Kelompok
Pemandu
Kelompok
Pmasaran
Operasional
Desa wisata
Marketing
PROSES PEMBENTUKAN DESA WISATA
13. DESA 1
(pemasok
bahan baku
keraiinan)
DESA 4
(pemasok
produk
pendukung)
DESA WISATA sebagai
katalis pengembangan
wilayah/ desa-desa
sekitarnya
Wilayah
pengaruh
DESA 2 (basis
pertanian)
DESA 3 (basis
kesenian khas
lokal)
DESA
WISATA
DESA PUNDONG
(pemasok produk
craft pendukung)
DESA DEPOK
(basis atraksi
kuliner))
DESA
Kasongan
DESA MOYUDAN
(pemasok bahan baku
tanah liat)
STRATEGI PENDEKATAN KLASTER DESWITA DENGAN
DESA SEKITAR
14. DESA 1 (basis
industri rumah
tangga
DESA 4 (basis atraksi
pedesaan/
complementary)
DTW sebagai katalis
pengembangan wilayah sekitarnya
(termasuk desa-desa)
Wilayah
pengaruh
DESA 2 (basis
pertanian)
DESA 3 (basis
kuliner)
DTW
STRATEGI PENDEKATAN DTW DENGAN DESWITA TERKAIT
DI SEKITAR DTW
Candi Borobudur dan desa-desa di
sekitarnya:
Planggok - Balangan Traditional
Market- Minggir - Blaburan - Bligo -
Ancol (Karangtalun Dam) - Banjaroya -
Sendangsono - Kalibawang - Bigaran -
Sambeng - Candirejo - Borobudur.
15. 1. Akomodasi (home stay)
2. Makanan & Minuman (warung)
3. Atraksi (kehidupan desa,
lingkungan, alam)
4. Pemandu Wisata (lokal, asing)
5. Souvenir (unik, khas
setempat)
6. Aktivitas keseharian warga
(budaya & sosial)
USAHA YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DI DESWITA
16. Tidak bertentangan dg adat istiadat atau budaya
masyarakat desa setempat;
Pengembangan fisik ditujukan utk meningkatkan
kualitas lingkungan;
Memperhatikan unsur kelokalan dan keaslian;
Memberdayakan masyarakat desa;
Memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan
PRINSIP PENGEMBANGAN DESWITA
STRATEGI PENGEMBANGAN DESWITA
1. Menganalisis potensi dan atraksi wisata yang ada
2. Mengidentifikasi fasilitas dan infrastruktur yang tersedia
3. Mengidentifikasi profil wisatawan
4. Memperhatikan daya dukung; terhadap mutu fisik & non-fisik
atraksi serta tingkat kepuasan wisata yang dapat diberikan oleh
atraksi tersebut.
5. Mengevaluasi kondisi SDM yang tersedia
6. Memperkirakan investasi yang dibutuhkan dalam pengembangan
7. Mampu memperkirakan pendapatan
17. AKTOR PERAN YANG DIMAINKAN
Desa Wisata Menyiapkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Membentuk sebuah lembaga lokal sebagai ujung tombak untuk menjalin kerjasama.
Forum Komunikasi Menjadi kepanjangan tangan dari desa wisata untuk berhubungan dengan pihak-pihak
terkait dalam rangka pemasaran.
PHRI Hotel dan restoran untuk dapat menjadi salah satu tempat penyebarluasan informasi
tentang desa wisata
ASITA BPW menjadi bapak angkat untuk memasarkan sebuah paket ke desa wisata.
HPI Penyuluh dalam pelatihan pemandu wisata kepada masyarakat desa
PERS
( cetak-elektrik)
Memberitakan keberadaan desa wisata kepada publik secara komprehensif.
PERGURUAN
TINGGI
Tridarma Perguruan Tinggi salah satunya yakni Pengabdian. Dalam hal ini
seyogyanya ada keberpihakan kalangan kampus untuk menyumbangkan ilmu dan
ketrampilannya dalam rangka peningkatan masyarakat pemilik desa wisata
BUMN/CORPORATE Kemitraan dapat juga dijalin dengan desa wisata lewat mekanisme Corporate Social
Responsibility (CSR) dengan semangat penguatan (empowering) kepada warga desa.
DINAS
PARIWISATA
Memiliki tupoksi mengembangkan pariwisata, maka dinas pariwisata menfasilitasi
berbagai program yang diusulkan dalam rangka pengembangan desa-desa wisata
PERAN STAKEHOLDER PADA PENGEMBANGAN DESWITA
18. CONTOH
Model Jejaring bagi Desa Wisata
Hotel
BKSDAPemerintah
DESA WISATA
HPI
Biro Perjalanan
Kimpraswil
Diparda
Koperasi/UKM
LSM
19. Model ini menjelaskan mekanisme kelembagaan
kemitrausahaan yang dibangun oleh multi-stakeholder
pariwisata di dalam pengembangan Desa Wisata sebagai
salah satu usaha pariwisata.
Posisi desa wisata sangat strategis di dalam peningkatan
kinerja (keuntungan) stakeholder.
Kepentingan masing-masing stakeholder misalnya :
• Hotel berkepentingan karena desa tersebut dapat
dijadikan sebagai baik sebagai mitra di dalam penyediaan
bahan pangan maupun sebagai atraksi tambahan bagi
tamu hotel.
• Biro perjalanan berkepentingan pada desa wisata karena
dengan demikian mereka mempunyai “produk” tambahan
yang dapat dijual kepada wisatawan.
MODEL JEJARING : Desa Wisata
20. - Hotel – Biro Perjalanan:
Atas permintaan tamu, hotel menawarkan kepada biro
perjalanan untuk menyusun paket tour ke desa wisata.
Sebaliknya atas permintaan sendiri, biro perjalanan dapat
menawarkan paket desa wisata tersebut kepada hotel.
Komoditas yang dimitrausahakan: jasa tour packaging.
- Hotel – HPI:
Hotel menawarkan kepada guide untuk mendampingi tamu
menikmati atraksi di desa wisata. Sebaliknya atas permintaan
sendiri, guide juga dapat menawarkan paket desa wisata yang
telah disusunnya kepada (tamu) hotel
- Hotel – Pemerintah:
Hotel memperoleh keringanan pajak apabila mereka
menggunakan produk-produk pertanian dan melatih
masyarakat untuk mengelola makanan tradisional.
- Biro perjalanan – Pemerintah:
Pemerintah menawarkan insentif (misalnya tax reduction)
kepada biro perjalanan yang bersedia dan mampu
memasarkan desa wisata.
21. - HPI – Desa Wisata:
HPI menyusun paket atraksi wisata bersama dan berbasis produk
lokal (kesenian, kerajinan, dll). Sebaliknya desa wisata
menyiapkan SDM yang kompeten melakukan pertunjukan
kesenian tsb.
- BKSDA – Desa Wisata:
BKSDA melakukan pembinaan dan pelatihan teknik pengelolaan
dan konservasi lingkungan alam guna menjaga kelestarian dan
keindahan alam desa sebagai destinasi wisata. Desa wisata
melakukan penataan lingkungan, pemeliharaan tanaman dan
konservasi alam guna mempertahankan orisinalitas dan keunikan
desa wisata.
- LSM – Desa Wisata:
LSM melakukan pelatihan pertunjukan seni bagi warga Desa
Wisata sebagai basis kegiatan. Sebaliknya warga desa
menyiapkan SDM untuk menjadi pelaku. Target yang ingin
dicapai: desa wisata memiliki keunggulan daya tarik (bidang
kesenian).
- Dinas Koperasi/UKM – Desa Wisata:
Dinas membina potensi kerajinan melalui permodalan, pelatihan
kewirausahaan, maupun pemasaran.
22. 1. Infrastruktur sarana dan prasarana pariwisata di
desa wisata yang kurang memadai;
2. Persebaran desa wisata belum merata dan tidak
strategis untuk dijadikan sebagai rangkaian travel
pattern
3. Kapasitas dan Kualitas Kelembagaan yang
belum solid;
4. SDM yang belum berjiwa kewirausahaan dan
kurang sadar pariwisata;
5. Inovasi dan kreasi produk UMKM sektor
pariwisata belum berkembang;
6. Desa Wisata kurang berdaya saing;
7. Akses permodalan pengembangan desa wisata
8. Pemasaran produk masih kurang;
9. Pembiayaan untuk pengembangan Usaha
Pariwisata di desa masih tinggi
10. Peran serta Stakeholder masih minim
10 Besar Permasalahan Desa Wisata di Jawa Tengah
23. HASIL ANALISIS METODE SWOT DI DESA WISATA JATENG
STRENGTH WEAKNESS
Jumlah desa potensial tinggi Kelembagaan belum Solid
Potensi dan Atraksi Desa yang bisa dikembangkan Akses, anggaran dan modal ke sektor masih
terbatas
Masyarakat mulai peduli pariwisata Pengetahuan pariwisata masyarakat minim
Bermunculannya usaha pariwisata di desa Infrastrukur dan sarpras minim
Budaya dan keunikan lokal yang variatif Persaingan antar usaha pariwisata di desa
Infrastruktur nasional yang memadai Promosi dan akses ke pasar kurang
Kekayaan potensi wisata alam Pengelolaan potensi masih sederhana
OPORTUNITY THREATS
Desa Wisata Sebagai Sumber Perekonomian baru Kesamaan produk antar desa
Dukungan pemerintah Pusat & daerah Lokasi desa wisata jauh dan tidak strategis
Potensi peran serta stakeholder tinggi Kerusakan lingkungan dan budaya desa
Peningkatan jumlah wisatawan Munculnya desa wisata provinsi lain yang lebih
berdaya saing dan variatif
Perubahan tren wisata ke desa wisata Pemberdayaan masyarakat dikalahkan oleh investor
besar
Akses promosi digital mudah Pengaruh Sosial Politik
24. KEGIATAN UNTUK DESWITA
URAIAN PEMBINAAN WORKSHOP FESTIVAL
PESERTA DESA
WISATA
POTENSI BERKEMBANG,
MAJU
MAJU
MATERI TATA KELOLA
KELEMBAGAAN;
PEMETAAN POTENSI;
RINTISAN USAHA
INOVASI;
STRATEGI
PENGELOLAAN;
PENGGUNAAN IT;
KEWIRAUSAHAAN
PROFIL DAN
PRODUK TERBAIK;
ATRAKSI TERBAIK;
PENGELOLAAN
DAN MANAJEMEN
TERBAIK;
INOVASI DAN
KREATIVITAS
POTENSI WISATA
TUJUAN MUNCULNYA DESA
WISATA BARU
MENCIPTAKAN
DESA WISATA
BERDAYA SAING
DAN BERDAYA
JUAL UNGGUL
AJANG UNJUK
KREATIVITAS
DESA WISATA
MAJU