6. Apakah anda YAKIN perusahaan anda bisa bertahan di Era
Digital ?
APA PENTINGNYA
Organisasi Digital & bagaimana
strategi eksekusinya
7. “Di dunia sekarang bukan
yang besar mengalahkan
yang kecil, bukan yang kuat
kalahkan yang lemah.
Tetapi yang cepat akan
kalahkan yang lambat
kuncinya berarti kita harus
cepat sesuaikan “
JOKOWI Presiden RI
8. “Bisnis yg tidak segera adaptasi
dengan era digital akan tersingkir”
-Jackma Founder of Ali Baba-
Richestman in china
9. Kesadaran CEO terpenting
untuk survival
Kesadaran dan kecepatan ceo dalam tanggap perubahan ,
baik dalam hal inovasi untuk transformasi perusahaan dan
terutama dalam hal antisipasi “disruptive innovation” yang
dilakukan oleh pesaing , menentukan kemampuan bertahan dan
berkembangnya suatu perusahaan
10. Disruptive innovation
Inovasi disruptif adalah inovasi
yang membantu menciptakan
pasar baru, mengganggu atau
merusak pasar yang sudah ada,
dan pada akhirnya
menggantikan model bisnis yang
selama ini berjalan/
menggantikan teknologi
terdahulu tersebut.
11. Contoh sederhana disruptiveinnovation
sebelum era online
• Telegrafi, pasar terganggu oleh inovasi Telepon
• Floppy Disk, pasar terganggu oleh inovasi CD dan
USB
• Logam & Kayu, pasar terganggu oleh inovasi
Plastik
• Kamera Film, pasar terganggu oleh inovasi Kamera
Digital
• Kuda & Kereta Api, pasar terganggu oleh inovasi
Mobil
Before After
Before After
Before After
Before
After
Befor After
12. Erainternet mulai mengusik semua
sektor
Era internet kini mulai mengusik usaha petahana
yang sejak dulu menguasai bisnis dari segala sektor.
Sektor yang pertama kali diusik oleh digital adalah musik,
kemudian film, media, dan kini mulai masuki sektor
pertanian, perikanan, kelautan, pertambangan,
transportasi, logistik, hingga keuangan.
https://dailysocial.id/post/siap-siap-diusik-era-digital
13. Disruptive innovation saat ini tidak hanya
mengganti teknologi yangada, namun sudah
dapat merusak model bisnis yangselama ini
berjalan, meskipun model bisnis tersebuttidak
adahubunganya dengan teknologi digital
sekalipun (bisnistraditional).
15. Contoh kasustransportasi : kehadiran Go-jek
terhadap Ojek & Taxi
• Gojek melahirkan disruptiveinnovation yang merusak tatanan
industry transportsi dan mengancam eksistensi ojek & taxi
traditional
• Mengakuisisi pasar dengan sangat massive dan sang cepat
dalam mengalahkan semua pelaku bisnis transportasi petahana
• Menyebabkan beberapa operator taxi gulung tikar
16. Contoh kasus media : Kompas Gramedia
• Menutup majalah-majalah Kawanku,
Sinyal, Chip, Motor, Fortune, Harian
Bola, dan Jeep karena mulai kesulitan
mendapatkan pendapatan dari media
fisik, lalu beralih ke media online
(website dan mobile)
• Gramedia berhasil melakukan
transformasi digital sebelum
terlambat untuk beradaptasi
dengan trend pembaca yang mulai
beralih ke media online
Befor
e
After
17. • Disc Tarra yang pernah tercatat memiliki,
100 gerai tersebar di seluruh Indonesia,
sekarang sudah gulung tikar
• Kegagalan ini akibat dari keterlambatan
transformsi digital untuk beradaptasi
dengan perubahan trend pelanggan
yang beralih dari cd fisik ke media online
Contoh kasus industri music :
Disk Tarra
18. Contoh kasus retail : Toko baju & toko
barang lainya
• Pasar toko offline / fisik mulai tergerus
sejak hadirnya model bisnis toko online
yang lebih efektif dan efisien
• Kemampuan masyarakat adaptasi dengan
meningkatkan kemampuan usaha
melalui internet tersebut , sehingga semua
orang seperti anak kuliah dan ibu Rumah
tangga bisa membuat toko online,
terlebih lahirnya aplikasi pendukung di
internet seperti social media, marketplace
tokopedia bukalapak dll.
19. Teknologi sajatidak cukup
• Perusahaan yang memiliki core
competency digital pun masih bisa
gagal karena terlambatnya
transformasi inovasi digital, contohnya
seperti kegagalan Nokia
20. Model bisnisAndroid adalah “Disruptive innovation”
yangmengubah tatanan industry telekomunikasi global
Nokia adalah contoh mutlak
kegagalan pemimpin
perusahaan besar yang tidak
responsive terhadap
perubahan yang sangat amat
cepat akan inovasi teknologi.
“ANDROID itu
sebagai semut kecil
merah yang mudah
digencet dan mati”
- Stephen Elop, CEO of Nokia -
22. Perkembangan Dunia Digital
32.7
24.7
91.1
61.7
36.4
37.0
132132.7
95.5
34.5
0
88.1
100 72.7
50
250
200
150
POPULASI INTERNET USER SMARTPHONE DESKTOP/PC
Landskap Digital Indonesia 2015 - 2020
2015 2016 2017 2018
300
255.5 259.1262 265.7
Sumber : Wearesocial
“Dua dekade terakhir, pemerintah kerap menghadapi masalah social-teknis akibat arus
pertumbuhan teknologi informasi yang kreatif dan inovatif.” –Parlemen Eropa, 2014
23. Revolusi Industri
2.0 3.0 4.01.0
Tahun 1800an
Penemuan mesin air
dan uap membantu
pekerja
Awal abad 20 Listrik
menjadi energy utama
dalam manufaktur dan
transportasi
Abad 21
Internet of Things,Artificial Intelligence,
Open Data, E-Government, Smart
Government
Akhir abad 20
Pengembangan
perangkat lunakdan
komputer dan internet
24. Tipping Points by 2025
10% of people wearing clothes connected to internet 91,2%
The first robotic pharmacist in the US 86,5%
10% of reading glasses connected to internet 85,5%
The first government to replace its census with big data 82,9%
90% of population using smart phone 80,7%
90% of population with regular access to internet 78,8%
Tax collected for the first time by government via a
blockchain
73,1%
Driverless cars equaling 10 of all cars on US roads 78,2%
30 of corporate audits performed by AI 75,4%
25. Pelayanan Serba Cepat
Aksesibilitas Pelayanan
Biaya Mendapatkan
Pelayanan
Transparansi Informasi
Publik
“Transformasi Pemerintahan Digital
bertujuan untuk digital welfare atau
kesejahteran digital”
-OECD
“Fokus kesejahteraan digital
adalah sektor pendidikan, kesehatan
dan layanan jaminan dan
perlindungan social”
-OECD
Tuntutan Masyarakat
27. Inovasi adalah kegiatan mengadopsi dan melakukan asimilasidalam berbagai
bidang guna menghasilkan modifikasi produk baru, pengembangan proses produksi,
pembenahan system manajemen, layanan dan pasar. (Crosan dan Apaydin, 2010)
INOVASI
Stephen Robbins mendefinisikan, inovasi sebagai gagasan baru yang
diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau
proses dan jasa.
28. Konsep smart city dan konsep serupa lainnya seperti intelligent citi es, virtual
vities, knowledge-based cities, digital cities merupakan hasil karya dari pengaruh
pesatnya dunia digital di pemerintahan. (Aurigi, 2005)
DIGITAL
GOVERNMENT
Digitalisasi dalam administrasi publik mendorong pemerintah b erinovasi
dalam penyediaan layanan khususnya smart city yan g praktis, mudah
diakses serta bersifat online sehingga pemeri ntah dapat berinteraksi
dengan masyarakat. (Odendaal, 2003)
29. Jansson, 2006
Irreducible
Services
Manusia membuat dan
melakukan pelayanan
di waktu dan tempat
yang sama
Hybrid Services
Inovasi memanfaatkan alat
elektronik dalam meningkatkan
kemampuan dan kualitas
layanan
Automated
Services
Inovasi layanan
elektronik yang telah
terkodifikasi, digitalisasi
Name Here
Programmer
You can simply
impress your
audience andadd a
unique zing.
Spektrum Layanan Pemerintah melalui
Inovasi
E-Government
Open
Government
Smart
Government
30. Konsep Kepemerintahan Digital
“Penyederhanaan Praktek Pemerintahan dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi”
Online Service
Pemerintah menawarkan
pelayanan yang lebih sederhana
dan mudah kepada pihak yang
terkait, baik masyarakat
maupun pelaku bisnis
Government Operations
Kegiatan yg dilakukandalam
internal pemerintah, lebih khusus
lagi adalah kegiatan yg dilakukan
oleh pegawai pemerintah dan hal-
hal lain yg dapat disederhanakan
dengan penggunaan internet
33. Open Government
OECD mendefinisikan Open Government sebagai
“transparansi dari tindakan pemerintah, akses terhadap
layanan dan informasi dari pemerintah, serta ketanggapan
pemerintah terhadap ide-ide baru, permintaan, dan
kebutuhan.”
Tugas dan Fungsi PPID
(UU No 14/2008
tentang KIP), InovasiE-
Budgeting, Website
Pemerintah
Penyediaan
Informasi
Layanan Konsultasi
Mal Pelayanan Publik,
Inovasi Quick
Response
Konsultasi
Pelaksanaan
Musrenbang,
Inovasi aplikasi
LAPOR!
KeterlibatanAktif
Keterlibatan warga Negara
dalam penyedia layanan :
RuangGuru, kitabisa.com,
Gerakan 1000 Start Up
Digital, PPBT Business
Camp
Co-Production
Pendekatan Open Government (OECD, 2016)
34. Sekretariat Nasional dibentuk tahun 2015 : mendukung dan
mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan keterbukaan
pemerintah,
Sekretariat Nasional terdiri dari
• Kantor Staf Presiden,
• Kementrian PPN/Bappenas, dan
• Kementrian Luar Negeri
Open Government Indonesia (OGI) berhasil mendorong inovasi
keterbukaan pemerintah berbasis E-Gov, yaitu :
35. Open Parliament Indonesia
Inisiatif DPR-RI : mendorong transparansi,
partisipasi, akuntabilitas dan inovasi.
Inisiatif Open Parliament tak lepas dari peran
Indonesian Parliamentary Center (IPC)
Aplikasi “DPR Now” merupakan bentuk dari
keterbukaan lembaga legislative dalam
mengakselerasi Open Government
36. E – Government
“E-Government refers to th e use
by government agen cies of
information technolo gies that
have the ability to transform
relations with citi zens,
businesses, and othe r arms of
government”
-World Bank, 2004
e-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi terbaru oleh pemerintah untuk m
emberikan pelayanan intensif kepada masyarakat, pelaku bisnis dan lingkungan pemerintah dengan me
nggunakan aplikasi berbasis web melalui perubahan pada proses internaldan eksternal dalam rangka m
engurangi korupsi, meningkatkan transparansi, kemudahan yang semakin bertambah, peningkatan pen
dapatan, dan mengurangi ongkos dalam penyelenggaran pemerintahan.
“e-Government is the use of informat ion
technology, in particular the inter net, to
deliver public services in a mu ch more
convenient, customer-orient ed, cost-efective,
and altogether diffr ent and better way. It
affects an agen cy’s dealing with citizens,
businesse s, and other public agencies as
well as its internal business processes an d
employees” -Holmes, 2002
“a way for governments to use t he new
technologies to provide people with
more convenient ac cess to government
information and services, to improve the
qua lity of the services and to provid e
greater opportunities to partici pate in
our democratic institution s and
processes”
-Bovaird,
37. Tahapan E-Government
Web Presence
User Interface,
bersifat statis
Interaksi
Unduh data,
E-mail
Transaksi
Pelayanan
Pajak, Kartu
Identitas,
Paspor dll
Transformasi
Mall Pelayanan
Publik, PTSP
38. 4 Aspek Relasi E-Government
Government
to Citizen
Government
to
Bussiness
Government to
Government
Government
to Employee
39. Keberlanjutan dan Pengembangan
Peran Pemerintah G2G
Antar Instansi
Pemerintah
G2C
Pemerintah ke Warga
G2B
Pemerintah ke Dunia
Usaha
Perdagangan Sistem pengadaan barang terpusat Layanan keluhan bagi masyarakat
secara online
Sistem pembayaran secara
terpusat
Pendidikan Sistem pelatihan berbasis komputer E-learning bagi sekolah- sekolah Pelatihan online utk
pengembangan UKM
Keuangan Basis data keuangan terpusat Pembayaran pajak secara online E-Procurement
Ketenagakerjaan Basis data PNS online Sistem informasi lowongan pekerjaan Sistem pembaruan visa
online
Transportasi Basis data angkutan umum
massal
Sistem informasi kondisi lalu lintas Basis data tarif
transportasi online
Kesehatan & Pelayanan
Sosial
Sistem asuransi kesehatan online bagi
PNS
Sistem jaminan kesehatan dan sosial Basis data demografi online
40. 01
Untuk membuka potensi perubahan yang lebih transformatif dari penggunaan teknologi
dalam pemerintahan, serta untuk mengoptimalkan hubungan pemerintah dengan
masyarakat, pemerintah Indonesia harus melakukan upaya-upaya substantif di dalam
memperbesar skala cakupan penggunaan dari inisiatif-insiatif kuncinya (i.e LAPOR!, e-
Musrenbang, Portal Data APBN, dll)
KEBUTUHAN DIGITAL GOVERNMENT KE DEPANNYA
02
03
04
Penggunaan teknologi digital harus dibingkai dengan kebijakan yang menyeluruh
untuk membantu memastikan koherensi strategis di seluruh sektor pemerintah
Merancang kerangka kelembagaan yang efektif dengan tingkat akuntabilitas, kontrol
dan transparansi yang tinggi sebagai pelaksana implementasi pemerintahan berbasis
elektronik
Pemerintah Indonesia harus menyelaraskan insentif untuk kementerian/lembaga dan
pegawai negeri sipil sehingga dapat secara efektif ikut mendorong dan memfasilitasi
pergeseran budaya yang mendasar di seluruh pemerintah ke arah yang lebih terbuka,
inklusif dan proses yang
berorientasi kepada warga serta menuju pengembangan keterampilan tekonologi
informasi dan data
41. 08
05
KEBUTUHAN DIGITAL GOVERNMENT KE DEPANNYA
06
07
Pengembangan Rencana Induk Nasional E-Government harus dilengkapi dengan
metodologi bisnis dan model manajemen proyek teknologi informasi dan komunikasi
yang dapat membantu perencanaan lembaga publik yang lebih baik
Pemerintah Indonesia harus mengembangkan pendekatan strategis untuk Penggunaan
saluran alternatif untuk keterlibatan publik dan pelayanan publik, seperti platform media
sosial dan perangkat ponsel
Pemerintah Indonesia harus memperlakukan data sebagai aset strategis dan menjadi
kunci utama dalam mengembangkan kerangka kerja, infrastruktur, dan kapasitas
kelembagaan untuk mendukung penggunaan data strategis pemerintah
dalampengambilan keputusan
Pemerintah Indonesia harus melakukan upaya untuk mengembangkan
ekosistem data
42. Strategi Pemerintah Menerapkan e-Government
Melaksanakan pengembangan secara sistematik
melalui tahapan yang realistic dan terukur yaitu
melalui tahapan persiapan, pematangan,
pemantapan, danpemanfaatan
Meningkatkan Peran Serta Dunia Usaha
dan Mengembangkan Industri
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Menata Sistem dan Proses Kerja Pemerintah dan
Pemerintah Otonom Secara Holistik dengan Cara
Menyiapkan SDM yang Terbiasa denganTeknologi
Mengembangkan Kapasitas Sumber Daya
Manusia Baik ada Pemerintah Maupun
PemerintahDaerah Otonom Disertai dengan
Peningkatan e-Literacy Masyarakat
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Secara Optimal dengan Cara
Memberikan Informasi Secara Lengkap
Mengembangkan Sistem Pelayanan yang Andal,
Terpercaya, serta Terjangkau Masyarakat Luas
dengan Cara Pemerataan Jaringan Komunikasi
yang Merata di Seluruh Wilayah Indonesia
43. Aspek-aspek Implementasi e-Gov
Insert the title of your subtitleHere
- Penyediaan perangkatkeras
- Pemasangan jaringan (LAN
maupun internet)
- Pengembangan aplikasi
(software) sistem-sistem
informasi
Teknis dan
Infrastruktur
- Perubahan tatalaksana
diperlukan untuk
memaksimalkan dukungan
TIK
- Diwujudkan dalam bentu
standard operating
procedures (SOP) atau
termuat dalam tupoksi SKPD
Perubahan Prosedur-
prosedur Birokrasi
Operator : pemahaman cara
mengoperasikan aplikasi dan
menjalankan prosedur terkait
Pejabat terkait : pemahaman
sistem baru dalam perspektif
pelayanan publik / koordinasi antar
instansi
SDM Teknis : melakukan
pemeliharaan dan perawatan rutin
Pemberdayaan
SDM
- Penjaminan tingkatpelayanan
(quality of service)
- Pengamanan sistem komputer
Operasional dan
Pemeliharaan Sistem
44. STUDI KASUS IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT
• Pemerintah Kota Surabaya telah merintis penerapan e-Government sejak tahun
2002
• Penerapan sistem pemerintahan elektronik merupakan 80% faktor perubahan
dalam pelaksanaan reforma si birokrasi
• Pemerintah Kota Surabaya kini juga memiliki layanan terpadu bernama “Surabaya
Single Window” (SSW)
• SSW adalah salah satu layanan pengurusan perizinan Pemerintah Kota Surabaya
yang terintegrasi secara online
• Layanan ini akan memudahkan warga kota maupun warga asing yang ingin
berinvestasi di Surabaya
45. STUDI KASUS IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT
Sumber : OECD Recommendation on Digital Government Strategies
46. Kondisi Saat ini : Kondisi yang diinginkan :
• Belum adanya Tata Kelola SPBE terpadu
• Pelaksanaan administrasi pemerintahan dan
pelayanan publik belum optimal (55% K/L/D memiliki
nilai LAKIP di bawah B atau <60)
Infrastruktur E-Gov belum menjangkau
seluruh wilayah Indonesia. (13% Pemda) tengah
dan timur belum terhubung ke pusat
• 57 kabupaten/kota (11%) yang belum 4G
• Keterbatasan jumlah pegawai ASN yang memiliki
kompetensi teknisTIK
• Tingkat maturity SPBE masih beragam antar
pemerintah pusat dan daerah
*BAB I Lampiran Perpres No 95 Tahun 2018 tentang SPBE
• Birokrasi yang berkinerja tinggi dengan
karakteristik integratif, dinamis, transparan, dan
inovatif.
• Membangun pelayanan publik yang terpadu, efektif,
responsif, adaptif, dan mudah diakses oleh masyarakat
• Integrasi infrastruktur, sistem aplikasi,
keamanan informasi, dan layanan TIK.
• ASN dan masyarakat memegang peranan
penting untuk mewujudkan SPBE yang
terpadu dan berkesinambungan
• Evaluasi SPBE
47. Menjamin kualitas pelaksanaan evaluasi SPBE
pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah.
Memberikan saran perbaikan untuk
peningkatan kualitas pelaksanaan SPBE;
Mengetahui capaian kemajuan pelaksanaan SPBE
pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah;
*Permenpan RB No 5 Tahun 2018 tentang Evaluasi SPBE
48. Maturity Level E-Government
*Permenpan RB No 5 Tahun 2018 tentang Evaluasi SPBE
Tata Kelola SPBE
Optimum Terintegrasi
dan Terukur
Terstandarisasi
Terkelola
Rintisan
49. Maturity Level E-Government
*Permenpan RB No 5 Tahun 2018 tentang Evaluasi SPBE
Optimalisasi
Kolaborasi
Transaksi
Interaksi
Informasi
Kapabalitas fungsi SPBE
50. Kekuatan ekonomi, budaya daerah yang
dikombinasikan dengan ranah digital
akan menjadi potensi besar yang dapat memajukan
Indonesia” -Triawan Munaf
EKONOMI DIGITAL 2020
DEFINISI :
51. PELUANG DAN TANTANGAN EKONOMI DIGITAL DI
INDONESIA
( Bersasarkan Data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) serta We Are Social)
•Perilaku masyarakat Indonesia sangat berorientasi digital dan menunjukkan
tren yang meningkat, faktanya infrastruktur telekomunikasi di Indonesia
belum terbangun secaramerata
•70 juta pengguna internet Indonesia berpusat di pulau Jawa, Sumatera, dan
Bali. Sedangkan total semua pengguna internet di Nusa Tenggara, Maluku,
dan Papua hanya sebesar 5.9juta
•Pengguna internet Indonesia 52%, sebagian besar mengakses internet
secara mobile selama 4 jam per hari
•370 juta kartu SIM aktif di Indonesia > populasi Indonesia 270 juta
penduduk
•Dua perspektif pendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia:
industri dan konten
•Dari sisi industri : operator telekomunikasi berlomba-lomba membangun
infrastruktur secara masif, mulai dari jaringan 2G 3G, hingga 4G;
persaingan antar operator yg cenderung tidak sehat dan perang tarif;
menjamurnya smartphone murah
•Dari sisi konten : menggeliatnya penggunaan media sosial seperti
Facebook, Instagram, Twitter serta munculnya aplikasi chat seperti
WhatsApp, LINE, WeChat menjadi pendorong utama penetrasi data di
Indonesia
“Menurut Networked Readiness Index (NRI) dan GSMA MobileConnectivity Index, posisi
Indonesia masih kalah jauh bila dibandingkan negara – negara ASEAN seperti Malaysia
dan Thailand”
52. Pelaku Industri
Pemerintah : BEKRAF, Kemkominfo
Masyarakat
BEKRAF mendorong
pertumbuhan 16 sub
sektor, 3 diantaranya
bertumbuh pesat :
e-Commerce
On Demand
Service
Financial Technology
TREN EKONOMI DIGITAL
DI INDONESIA
53. E-Commerce atau disebut juga perdagangan elektronik
merupaka n aktivitas yang berkaitan dengan pembelian,
penjualan, pemasar an barang ataupun jasa dengan
memanfaatkan sistim elektronik seperti internet ataupun
jaringan komputer.
E-commerce juga melibatkan aktivitas yang berhubungan
dengan proses transaksi elektronik seperti transfer dana
elektronik, pertukaran data elektronik, sistim pengolahan data
inventori yang dilakukan dengan sistim komputer ataupun
jaringan komputer dan lain sebagainya.
e-Commerce
DEFINISI :
55. Secara sederhana, on demand service adalah
sistem pelayanan yang didasarkan dari pemintaan
konsumen. Ketika ada konsumen yang
memerlukan atau memesan, maka penyedia
layanan akan langsung merespon. Konsep seperti
ini juga sama seperti ketika kita pesan makanan
cepat saji melalui delivery order.
On Demand Service
DEFINISI :
57. Financial technology/FinTech merupakan sebuah
inovasi dalam bidang jasa keuangan yang
menggabungan antara jasa keuangan dengan
teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis
dari konvensional menjadi moderat, yang
awalnya dalam membayar harus bertatap-muka
dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat
melakukan transaksi jarak jauh dengan
melakukan pembayaran yang dapat dilakukan
dalam hitungan detik saja.
Financial Technology
DEFINISI:
65. 1. Pendekatan Digital Organization
Transformasi Digital
Kebijakan terkait Digitalisasi Pemerintah
2. Konsep Digital Organization
Komponen Kunci Digital Organization
Tantangan Utama Membangun Digital Organization
3. Praktek Digital Organization
Hal yang Perlu Dilakukan Menuju Digital Organization
Pembelajaran dalam Penerapan Digital Organization
MATERI POKOK
66. TRANSFORMASI DIGITAL
BATASAN
Transformasi: perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan
sebagainya) kbbi.kemdikbud.go.id
Digital: pertaining to, noting, or making use of
computers and computerized technologies, including
the Internet dictionary.com
MANUAL DIGITAL
reka ulang proses bisnis (BPR)
proses berubah?
pelaku berubah?
69. KEBIJAKAN DIGITALISASI PEMERINTAH
1. INPRES 3 TAHUN 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional eGovernment
Perumusan rencana dan imlementasi dikoordinir oleh
Menteri Kominfo
Integrasi, pelayanan publik yang berkualitas, eProc,
eLearning, dll.
2. Perpres No.95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik
Kementerian PANRB sebagai inisiator
Integrasi, pelayanan publik yang berkualitas, arsitektur, proses
bisnis, dll.
Pembagian kerja antar K/L
70. KEBIJAKAN DIGITALISASI PEMERINTAH
3. Perpres No.39 tahun 2019 tentang Satu Data
Indonesia
kebijakan tata kelola data pemerintah
Produsen Data adalah unit pada Instansi Pusat dan Instansi
Daerah yang menghasilkan Data berdasarkan kewenangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. UU ITE – PP turunannya
Dokumen digital sah dimata hukum
Mengatur transaksi dan penyelenggaraan elektronik
HW, SW, Tatakelola, dampai SDM
72. TANTANGAN PEMBANGUNAN DIGITAL ORGANIZATION
1. Kultur, budaya, kebiasaan
2. Pimpinan
3. Sulitnya kolaborasi antar lembaga
4. Kesenjangan kompetensi
5. Rendahnya pemahaman terhadap
harapan publik
73. UPAYA MENUJU DIGITAL ORGANIZATION
1. Mempertimbangkan kebutuhan penerima layanan
(publik, internal)
2. Kesiapan aturan main
3. Kesiapan SDM (pelatihan)
4. Kesiapan infrastruktur internal
5. Kesiapan ekosistem (listrik, jaringan, instansi lain)
6. Menerapkan teknik-teknik manajemen perubahan
78. ~ cerdas milik semua ~
SISTEM
INFORMASI
SISTEM
INFORMASI
SISTEM
INFORMASI
K L P
SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI
SISTEM
INFORMAS I
SISTEM
INFORMAS I
SISTEM
INFORMAS I
K L P
PEMBELAJARAN 2
birokrasi tradisional
birokrasi modern
81. PENINGKATAN
DAYA SAING
DAN
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
DAN BANGSA
4 Pilar Perubahan
81
ESCAPING FROM MIDDLE
INCOME ECONOMY TRAP
IMPROVING
COMPETITIVENESS INDEX
FULFILLING PEOPLE
EXPECTATION
(ROLE OF UNIVERSITY)
IMPROVING
UNIVERSITY
COMPETITIVENESS
INNOVATION DRIVEN
ECONOMY
BOOSTING
INNOVATION
AGENT OF
ECONOMIC
DEVELOPMENT
INCREASING
INTERNATIONAL
PUBLICATION
CONTRIBUTING TO DEV OF
SCI. & TECH
82. Tahap-Tahap Revolusi Industri
1800 1900
Lini Masa
2000 now
Penemuan Mesin
Uap mendorong
munculnya kapal
uap, kereta api, dll
Penemuan listrik dan
assembly line yang
meningkatkan
produksi barang
Inovasi teknologi
informasi,
komersialiasi
personal computer,
dll.
Revolusi Industri ke-4
Kegiatan manufaktur
terintegrasi melalui
penggunaan
teknologi wireless
dan big data secara
masifFase periode Revolusi Industri membutuhkan masa
yang semakin singkat dari waktu ke waktu
8
83. Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini
Revolusi Industri Ke-4
Smart Manufacturing Smart City
e-Education e-Government
Online Health ServicesCloud Collaborative
Sharing economy
Marketplace
Smart Appliances
Saat ini berbagai macam
kebutuhan manusia telah banyak
menerapkan dukungan internet
dan dunia digital sebagai wahana
interaksi dan transaksi
5
84. Era Baru Industrilisasi Digital
Ancaman:
- Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar
pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia
dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
- Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di
dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S.
Department of Labor report).
Peluang:
- Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga
2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025
- Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton
dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif
(540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
Dampak Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat
8
85. Gejala-Gejala Trasnformasi di Indonesia
Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat
Toko Fisik Market Place Online
Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.
Saat ini beberapa jenis model bisnis
dan pekerjaan di Indonesia sudah
terkena dampak dari arus era
digitalisasi
• Toko konvensional yang ada
sudah mulai tergantikan dengan
model bisnis marketplace.
• Taksi atau Ojek Tradisional
posisinya sudah mulai
tergeserkan dengan moda-moda
berbasis online
10
86. Skill di Industri Masa Depan
Sumber: The Future of Jobs Report, World Economic Forum, definisi skill berdasarkan O*NET Content Model, US Department of Labor & Bureau of Labor Statistics
Tantangan-Tantangan
Complex Problem Solving
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum
diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
Skills
Scale of Skill
Demand in 2020
(Share of jobs requiring skills family as part of their core skill set, %)
Social Skill
Kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi,
mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional
intelligence
Process Skill
Kemampuan terdiri dari: active listening, logical thinking, dan
monitoring self and the others
System Skill
Kemampuan untuk dapat melakukan judgement dan keputusan
dengan pertimbangan cost-benefit serta kemampuan untuk
mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan
Cognitive Abilities
Skill yang terdiri dari antara lain: Cognitive Flexibility, Creativity,
Logical Reasoning, Problem Sensitivity, Mathematical Reasoning, dan
Visualization .
14
87. Sumber: idem
(Change in demand for core work-related skills, 2015-2020, all industries)
1) Cognitive Abilities
2) System Skills
3) Complex Problem
Solving
4) Content Skills
5) Process Skills
Merupakan 5 skills yang
pertumbuhan
permintaannya akan
paling tinggi berdasarkan
beberapa sektor industri,
di mana sebelumnya
sektor tersebut tidak
banyak membutuhkannya
Skill di Industri Masa Depan (2)
Tantangan-Tantangan
15
88. Bagaimana Merespon Masa Depan
Strategi Menghadapi Era Digital
1. Komitmen peningkatan investasi di
pengembangan digital skills
2. Selalu mencoba dan menerapkan prototype
teknologi terbaru, Learn by doing!
3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model
sertifikasi atau pendidikan dalam ranah
peningkatan digital skill
4. Dilakukanny kolaborasi antara dunia industri,
akademisi, dan masyarakat untuk
mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan
skill bagi era digital di masa depan
5. Menyusun kurikulum pendidikan yang telah
memasukan materi terkait human-digital skills
16
89. Tujuan dan Sasaran Strategis Kemenristekdikti 2015-2019
Meningkatnya
Kualitas
Meningkatnya
Meningkatnya relevansi,
kualitas, dan kuantitas
sumber daya Iptek dan
Dikti
Meningkatnya
relevansi
dan
Menguatnya
kapasitas inovasi
Pembelajaran
dan
Kemahasiswaan
Pendidikan
Tinggi
kualitas
kelembagaan
produktivitas
Riset dan
pengembangan
Iptek dan
Dikti
1
2
3
5
4 Meningkatnya relevansi,
kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia
berpendidikan
tinggi, serta kemampuan
Iptek dan inovasi untuk
keunggulan daya saing
bangsa
89
90. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (1)
KEBIJAKAN Meningkatkan tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi
STRATEGI
Meningkatkan angka partisipasi kasar serta jumlah mahasiswa yang berwirausaha, lulusan bersertifikat
kompetensi, prodi terakreditasi unggul, mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional,
lulusan yang langsung bekarja, LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik, calon
pendidik mengikuti profesi guru
No Indikator Program
Target
2015 2016 2019
1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi 26,86% 28.16% 32.56%
2 Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 2.000 2.500 4.000
3 Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi 55% 60% 75%
4 Jumlah Prodi terakreditasi unggul 10.800 12.000 15.000
5 Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional 380 390 420
6 Prosentase lulusan yang langsung bekerja 50% 60% 90%
7 Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik 17 46 46
8 Jumlah calon pendidik mengikuti pendidikan profesi guru 4.458 5.458 12.000
PROGRAM Penguatan Pembelajaran dan Kemahasiswaan
90
91. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (2)
KEBIJAKAN Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi dan Lembaga Litbang
STRATEGI
• Meningkatkan jumlah perguruan tinggi masuk dalam ranking 500 top dunia, perguruan tinggi
berakreditasi A
• Mengembangkan jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun, Taman Sains dan Teknologi yang
mature, Pusat Unggulan Iptek
No Indikator Program
Target
2015 2016 2019
1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia 2 3 5
2 Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul) 29 39 194
3 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun 77 100 100
4
Jumal Taman dan Teknologi yang mature
(menghasilkan teknologi yang siap untuk diterapkan dalam lingkungan sesungguhnya (Taman Sains),
menghasilkan usaha baru secara berkesinambungan (Taman Tekno), melaksanakan riset berkesinambungan,
menghasilkan perusahaan pemula dan mampu menarik industri (N-TST)
6 14 58
5 Pusat Unggulan Iptek 12 15 30
PROGRAM Penguatan Kelembagaan
91
92. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (3)
KEBIJAKAN Meningkatkan Sumber Daya Litbang dan Pendidikan Tinggi yang berkualitas
STRATEGI
• Meningkatkan jumlah dosen berkualifikasi S3, jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya,
jumlah pendidik yang mengikuti sertifikasi dosen
• Meningkatkan jumlah SDM litbang berkualifikasi master dan doktor, jumlah SDM Iptek yang
meningkat kompetensinya, jumlah sarpras Iptek dan Dikti yang direvitalisasi
No Indikator Program
Target
2015 2016 2019
1 Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 23.500 28.000 41.500
2 Jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya 2.000 2.000 2.000
3 Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen 8.000 10.000 10.000
4 Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor 3.350 3.700 5.450
5 Jumlah SDM iptek yang meningkat kompetensinya 95 161 205
6 Jumlah Sarpras Lemlitbang dan PTN yang direvitalisasi 126 142 153
PROGRAM Penguatan Sumber Daya
92
93. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (4)
KEBIJAKAN Meningkatkan produktivitas penelitian dan pengembangan
STRATEGI Meningkatkan jumlah HKI didaftarkan, publikasi internasional dan prototipe hasil litbang
No Indikator Program
Target
2015 2016 2019
1 Jumlah HKI yang didaftarkan 1.580 1.735 2.305
2 Jumlah publikasi internasional 5.008 6.229 12.089
3
Jumlah prototipe R & D
TRL s.d 6
50 75 100
4 Jumlah prototipe laik industri TRL 7 5 20 35
PROGRAM Penguatan Riset dan Pengembangan
93
94. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (5)
KEBIJAKAN Meningkatkan inovasi
STRATEGI Meningkatkan jumlah produk inovasi
No Indikator Program
Target
2015 2016 2019
1
Jumlah produk inovasi
Produk hasil litbang yang telah diproduksi
10 15 30
PROGRAM Penguatan Inovasi
94
95. TRIGGER
(INSENTIF)
Potensi Nasional (Litbang, SDA,
SDM dll)
Menjadi pendorong kekuatan
ekonomi nasional.Inovasi
•Masyarakat
•BUMD/BUMN
•Investor
•PT
•LPNK
•Lemlit
•KEUANGAN, BAPENAS
•SEKTOR
•RISTEKDIKTI
•Perindustrian dll
PENGIKAT
(Kebijakan Nasional)
KESAMAAN LANGKAH
(INSENTIF)
KERANGKA SISTEM INOVASI NASIONAL