SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 49
Descargar para leer sin conexión
HAZARD BIOLOGI (VIRUS)
Mata Kuliah : Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Tingkat II DIV Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta
II

Disusun oleh :
Arif Ridwan
Diaba Arum Sari
Elsa Supriyani
Fathul Fitriyah R.
Ghina Akmalia
Ibnu Nugroho
Ina Isna Saumi
Putri Khrisna S.
Rifka Rosiyani
Sri Wahyuni
HAZARD BIOLOGI
• Penyakit ditempat kerja akibat factor biologi biasanya disebabkan
oleh makhluk hidup sehingga menyebabkan gangguan kesehatan
pada pekerja yang terpajan.
• Faktor biologi tempat kerja adalah faktor yang dapat
mempengaruhi aktivitas manusia. Faktor biologi yang ada
dilingkungan kerja infeksi akut dan kronis, parasit, jamur, dan
bakteri.
• Bahaya faktor biologi (biohazard) didefinisikan sebagai agen
infeksius atau produk yang dihasilkan agen tersebut yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia.
• Agen faktor biologi atau biological agent didefinisikan
sebagai mikroorganisme, kultur sel, atau endoparasit
manusia, termasuk yang sudah dimodifikasi secara genetic,
yang dapat menyebabkan infeksi, reaksi alergi, atau
menyebabkan bahaya dalam bentuk lain yang mengganggu
kesehatan manusia.
• Potensi bahaya biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal
atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang
terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada
tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu,
misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal
dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
JENIS HAZARD BIOLOGIS
• Bakteri, contohnya Tibi, bacillus anthrax , legionilla
pnelmophila
• Parasit, contohnya Malaria, cacing tambang dan

scabies
• Jamur, contohnya T. corporis, T. croris, dan T. pedis
• Virus, contohnya HIV AIDS, influenza, dan hepatitis
BEBERAPA JENIS VIRUS DI LINGKUNGAN
PEKERJAAN
• Kata virus berasal dari bahasa latin yaitu venom yang berarti
racun.
• Hampir semua jenis virus adalah penyebab penyakit, baik
pada tumbuhan, hewan maupun manusia.
• Virus dapat bereplikasi di dalam sel/jaringan hidup sehingga
disebut parasit obligat interseluler.
• Virus adalah parasit berukuran mikroskopik (Virus mempunyai
ukuran yang sangat kecil yang bervariasi antara 16-300 nm)

• Virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri karena
berukuran lebih kecil daripada bakteri.
KARAKTERISTIK
CIRI-CIRI VIRUS
• Berukuran ultra mikroskopis
• Parasit sejati/parasit obligat
• Berbentuk oval, bulat,
batang, huruf T, kumparan
• Kapsid tersusun dari protein
yang berisi DNA saja atau
RNA
• Dapat dikristalkan
• Aktivitasnya harus di sel
makhluk hidup

STRUKTUR dan ANATOMI VIRUS
Struktur virus secara umum kita
gunakan bakteriofage (virus T),
strukturnya terdiri dari:
• Kepala
diselubungi kapsid dan berisi
DNA
• Kapsid
selubung unit
protein(kapsomer)
• Isi tubuh
berisi materi genetik(DNA dan
RNA)
• Ekor
alat penempel pada inang
BEBERAPA JENIS VIRUS DI LINGKUNGAN
PEKERJAAN
HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)
• Menurut KEPMENAKERTRANS RI no 68 tahun 2004 tentang
Pencegahan Dan Penanggulangan Hiv/Aids Di Tempat Kerja:
“Human Immunodeficiency Virus"(HIV) adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian
menimbulkan AIDS.

• Virus ini menyerang manusia dan sistem kekebalan (imunitas)
tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi.
Kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi
(kekurangan) sistem imun
PENYEBARAN DAN PENULARAN
Virus HIV biasanya tertular melalui:

• kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang
terkandung HIV, yaitu darah, air mani, cairan vagina, cairan
preseminal, dan air susu ibu.
• Terjadi pada saat seseorang berhubungan intim
• Jarum suntik yang terkontaminasi,
• Transfusi darah,
• Ibu yang sedang menyusui,
Ppt hazard biologi virus
GEJALA PENYAKIT DARI VIRUS HIV

• Gejala AIDS berasal dari infeksi HIV sendiri serta infeksi
oportunistik dan kanker. Tetapi hanya sedikit penderita AIDS
yang meninggal karena efek langsung dari infeksi HIV. Gejala
berlangsung selama 3-14 hari. Sebagian besar gejala akan
menghilang, meskipun kelenjar getah bening tetap membesar.
Penderita bisa menunjukan gejala-gejala infeksi HIV dalam

waktu beberapa tahun sebelum terjadinya infeksi atau tumor
yang khas untuk AIDS.
• Gejala dari penyakit HIV dapat dilihat berikut ini:
 Merasa kelelahan yang berkepanjangan.
 Deman dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang
jelas.
 Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang
berkepanjangan.
 Diare/mencret terus-menerus selama 1 bulan.
 Bintik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa.
 Berat badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa
alasan yang jelas dalam 1 bulan.

 Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan
lipatan paha.
RESIKO PENULARAN
Resiko penularan melalui pekerjaan relatif kecil dan

biasanya terjadi pada pekerja kesehatan, petugas
laboratorium, dan orang lain yang bekerja dengan
spesimen/bahan terinfeksi HIV terutama bila
menggunakan benda tajam, serta pekerja yang sering
berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual yang

tidak sehat.
TAHAPAN INFEKSI HIV/AIDS

Masa Inkubasi penyakit belum diketahui secara pasti. Dalam
beberapa literatur di katakan bahwa melalui transfusi darah
masa inkubasi kira-kira 4,5 tahun, sedangkan pada penderita
homoseksual 2 -5 tahun, pada anak- anak rata – rata 21 bulan
dan pada orang dewasa 60 bulan. Ada beberapa Tahapan ketika
mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:
Tahap 1: Periode Jendela

• HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody
terhadap HIV dalam darah
• Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan
merasa sehat
• Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
• Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2
minggu – 6 bulan
Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun

• HIV berkembang biak dalam tubuh
• Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat
dan merasa sehat
• Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang,
karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
• Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung
daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara
berkembang lebih pendek)
Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
• Sistem kekebalan tubuh semakin turun
• Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya:
pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus
menerus, flu, dll
• Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung
daya tahan tubuhnya
Tahap 4: AIDS

• Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
• berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
PENGENDALIAN
• Pengendalian atau pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :

• Selalu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terjangkit
penyakit.
• Tidak melakukan seks bebas dan tidak menggunakan narkoba
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar
• Berhati-hati saat melakukan donor darah (dipastikan kalau

jarum yang digunakan steril)
Cara Lain Pengendalian HIV Adalah Dengan Cara:
• Pengendalian dengan peraturan undang-undang

 Terdapat di dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi

Republik

Indonesia

Nomor:

Kep.

68/Men/IV/2004 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan

HIV/AIDS Di Tempat Kerja.
 Keputusan

Direktur

Jenderal

Pembinaan

Pengawasan

Ketenagakerjaan No. Kep. 20/Djppk/VI/2005 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Pencegahan Dan Penanggulangan
• Pengendalian teknis (engineering control)
Pengendalian teknis dapat berupa isolasi
proses,
proses
tertutup,
penggunaan
peralatan mekanis atau otomatisasi serta
modifikasi alat kerja dan perlengkapan kerja.
• Pengendalian Teknis:
 Pengendalian teknis dapat berupa isolasi proses, proses tertutup,
penggunaan peralatan mekanis atau otomatisasi serta modifikasi

alat kerja dan perlengkapan kerja.
 Eliminasi  Larangan penggunaan jarum suntik bekas.
 Substitusi  Dalam kondisi di mana eliminasi tidak dapat
dilaksanakan,

maka

pengurus/pengusaha

hendaklah

menggantikan pelaksanaan kerja dengan yang berisiko rendah

terhadap penularan HIV/AIDS, misalnya pemberian obat-obatan
melalui suntik diganti dengan obat-obatan yang diminum.
PENCEGAHAN HIV/AIDS
• Pencegahannya

dapat

dilakukan dengan

meningkatkan

penyuluhan tentang HIV/AIDS, penjagaan perilaku seks yang
aman, atau menggunakan kondom, dan tidak menggunakan
peralatan secara bergantian tanpa sterilisasi serta bagi
petugas kesehatan, selalu menggunakan APD seperti sarung
tangan, baju pelindung, jas laboratorium, masker atau
pelindung mata yang sesuai dengan kebutuhan aktivitas

pekerjaan.
Namun telah dikembangkan konsep ABCD untuk mencegah HIV/AIDS,
yakni:
• A atau Abstinence (Menghindari), metode pencegahan yang paling
efektif dengan cara menghindari hubungan seks dan perilaku berisiko
tinggi.

• B atau Be Faithful (Setia), berganti-ganti pasangan meningkatkan
risiko terinfeksi HIV, maka harus saling setia pada pasangan setelah
menikah.
• C atau Condom, yaitu memakai kondom bagi orang yang melakukan
seks beresiko untuk mencegah penularan penyakit, termasuk HIV.
• D atau Drugs, yaitu tidak menggunakan napza terutama napza suntik
agar tidak menggunakan jarum suntik bergantian dan bersama-sama.

• Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) pada
masyarakat khususnya remaja. (Muninjaya, 1998).
VIRUS HEPATITIS
• Hepatitis berasal dari dua kata yaitu hepa (hepar/hati) dan itis
(radang). Hepatitis merupakan radang yang terjadi pada organ
hati. Peradangan pada hati dapat disebabkan oleh kuman
(tbc, sifilis), parasit (amuba, malaria), jamur dan yang
terpenting ialah virus
• Menurut definisi WHO, hepatitis berarti peradangan hati, dan
penyebab utama paling sering (>95%) adalah virus hepatitis
yaitu hepatitis A, B, C, D, E, F dan G..
• Dan menurut (Elizabeth J. Corwin. 2000 : 573) Hepatitis
adalah peradangan yang terjadi pada hati yang disebabkan
oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol
• Karena hampir seluruh tubuh penderita berwarna kekuningkuningan maka dalam masyarakat dikenal dengan istilah

penyakit kuning (jaundice). Namun, sebenarnya istilah sakit
kuning dapat menimbulkan kerancuan karena tidak semua
sakit kuning disebabkan radang hati.
PENYEBAB
Penyakit hepatitis dapat terjadi karena adanya virus utama dari

kelima virus penyebab hepatitis, yaitu virus hepatitis A, virus hepatitis
B, virus hepatitis C, virus hepatitis D, dan virus hepatitis E.
Selain kelima virus tersebut yang menjadi penyebab terjadinya

penyakit hepatitis, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh karena
infeksi dari virus lain. Contohnya seperti infeksi
sitomegalovirus, mononukleosis infeksiosa, dan demam kuning.
Terdapat juga hepatitis non virus yang penyebab utamanya adalah
alkohol dan juga obat-obatan.
RESIKO PENYAKIT
Penyakit ini dapat menyerang pada semua orang, tak terkecuali

orang yang memiliki kekebalan tubuh yang sangat baik. Hepatitis
jugat dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan
orang tua. Hepatitis yang juga banyak melanda pada bayi dari
usia 0-12 bulan, pada anak-anak diperkirakan terjadi dari mulai
usia 2-15 tahun, orang dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas
usia 40 tahun keatas.
GEJALA HEPATITIS
• Kelelahan
• Mual dan muntah
• Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di
daerah hati (pada sisi kanan bawah tulang rusuk)
• Kehilangan nafsu makan

• Demam
• Urin berwarna gelap
• Nyeri otot
• Menguningnya kulit dan mata (jaundice).
JENIS HEPATITIS
• Hepatitis A
Termasuk golongan penyait hepatitis yang ringan dan jarang
menyebabkan kematian. Virus hepatitis A banyak terjadi
melalui vecal oral karena virus dikeluarkan dari tubuh melalui
tinja yaitu lewat empedu masuk ke dalam usus. Rata-rata
terjadi di negara berkembang
• Hepatitis B
Hepatitis jenis ini tergolong penyakit yang berbahaya. Virus
Hepatitis B dapat menyerang hati dan menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun. Penyakit ini selanjutnya
dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati.
• Hepatitis C

Disebabkan oleh virus hepatitis C (VHC). Penularan penyakit
ini dapat melalui kontak darah (transfusi, jarum suntik bahkan
serangga yang menggigit penderita kemudian menggigit orang
sehat disekitarnya). Penderita hepatitis C kronik akan
mengalami kerusakan/kematian sel-sel hati dan kemudian
menjadi kanker hati.
PENGOBATAN
Hingga saat ini belum ditemukan obat yang jitu untuk
hepatitis virus sehingga pengobatan umumnya bersifat
menghilangkan keluhan saja dan meliputi :


Istirahat yg cukup



Makanan bergizi dan yang mudah dicerna. Pada penderita
yang mual dan muntah, lemak perlu dikurangi.



Vitamin.



Untuk hepatitis B, C dan D sekarang telah dipakai
obat Interferon, Lamivudin, Telbivudin, Adefovir, Entecavir,
Telbivudin, namun harga obat yang sangat mahal, serta efek
samping adalah kendala kendala yang membatasi
penggunaan obat ini.
PENCEGAHAN
• Pencegahan secara Teknis
• Melakukan imunisasi aktif.
Imunisasi aktif hepatitis ini adalah bertujuan jalur transmisi
penyebaran penyakit hepatitis ini melalui program imunisasi
bayi baru lahir dan kelompok resiko tinggi tertular hepatitis
• Hep B, C dan D: pemberian vaksin screening darah donor
(liver enzim dan virusmarker), safe sex, edukasi pola transmisi,
aktif imunisasi pada kelompok beresiko (untuk kasus Hep A
dan B), lakukan pemeriksaan berkala.
• Bed rest, istirahat di tempat tidur, bangun dari tempat tidur
hendaknya perlahan agar tidak terjadi peningkatan kembali
(re-elevasi) enzim–enzim liver
• Pencegahan Administratif

• Gantilah waktu tidur dengan istirahat yang
cukup di siang hari.
• Usahakan untuk rotasi Shift. Maksimal 6
bulan, shift harus diubah. Gunanya, agar para
pekerja malam bisa segera mengembalikan
kondisi kesehatannya
VIRUS INFLUENZA
Influenza adalah flu yang disebabkan oleh virus
Influenza, Virus ini ditularkan oleh orang lain melalui

air liur yang sudah terinfeksi pada saat penderita batuk
atau bersin melalui kontak langsung dengan sekresi
(liur dan lendir) penderita.
Influenza (sering disebut sebagai “flu”) adalah penyakit
pernapasan yang sangat menular dan disebabkan oleh virus
influenza tipe A, B dan bisa juga C.
• Virus influenza A, virus ini menginfeksi manusia, mamalia
dan unggas. contohnya: flu burung, H5N1
• Virus Influenza B, menginfeksi manusia dan binatang laut
seperti singa laut dan linsang.

• Virus influenza C, menginfeksi manusia dan babi,
contohnya: flu biasa
kadang menyebabkan masalah pernapasan sangat ringan.
Vaksinasi ditawarkan setiap musim flu untuk jenis sasaran A dan
B, strain yang menyebabkan penyakit pandemi. Berdasarkan
tingkat bahayanya, virus influenza dibagi 3, yaitu:
Penyebab
Penyebab dari penyakit ini adalah virus influenza dari
berbagai tipe, diantaranya:
• Virus Influenza A: Virus influenza A merupakan patogen manusia
yang paling virulen di antara ketiga tipe influenza lainnya dan
menimbulkan penyakit yang paling berat. Beberapa contoh virus
yang termasuk dalam golongan virus influenza A diantaranya:

 H1N1, yang menimbulkan Flu Spanyol pada tahun 1918 atau
disebut Flu Babi pada tahun 2009
 H2N2, yang menimbulkan Flu Asia pada tahun 1957

 H3N2, yang menimbulkan Flu Hongkong pada tahun 1968
 H5N1, yang menimbulkan Flu Burung pada tahun 2004
• Virus Influenza B: virus influenza B hanya menyerang
pada manusia.
• Virus Influenza C: virus influenza C dapat menginfeksi
manusia, anjing dan babi, kadangkala dapat
menimbulkan penyakit yang berat dan menjadi
epidemi lokal.
Jika imunitas tubuh baik, virus flu tidak akan
menyerang tubuh. Virus ini biasanya menginfeksi
manusia selama 5-7 hari. Anak-anak lebih mudah
terserang influenza Virus ini ditularkan oleh orang lain

melalui air liur yang sudah terinfeksi pada saat
penderita batuk atau bersin melalui kontak langsung
dengan sekresi (liur dan lendir) penderita.
PENYEBARAN
Infeksi ini dapat terjadi dengan
penghisapan/penghirupan barang-barang yang
terinfeksi dengan virus. Manusia dapat terinfeksi

apabila bersentuhan langsung dan bernapas dekat
dengan anggota tubuh dan kotoran unggas yang
terinfeksi serta benda-benda dan tempat

yang terkontaminasi.
PENULARAN
• Melalui penularan langsung (saat orang yang terinfeksi bersin,
terdapat lendir hidung yang masuk secara langsung pada mata,
hidung, dan mulut dari orang lain)
• Melalui udara (saat seseorang menghirup aerosol (butiran cairan
kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk,
bersin, atau meludah)
• Melalui penularan tangan-ke-mata, tangan-ke-hidung, atau tanganke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari
kontak personal langsung seperti bersalaman.
GEJALA KLINIS
Gejala yang biasanya muncul saat terkena penyakit influenza ini,
diantaranya:
• Kerongkongan gatal

• Demam

• Hidung mampet, meler dan • Pusing
bersin-bersin
• Batuk kering
• Kelelahan (bahkan bisa
sangat parah)
• Badan sakit/ngilu
PENGENDALIAN
• Pencegahan Kelompok berisiko tinggi (pekerja
peternakan dan pedagang)
– Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi
sehabis bekerja.
– Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas
yang terinsfeksi flu burung

– Menggunakan alat pelindung diri (contoh : masker
dan pakaian kerja).
– Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja.

– Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
– Melakukan imunisasi.
• Menjaga kesehatan pribadi dan kebiasaan higienis yang

baik: seperti tidak menyentuh mata, hidung dan mulut.
• Menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin,

menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit; dan
tetap berada di rumah sendiri saat sedang sakit.
• Tidak meludah sembarangan.
PENGOBATAN
Orang dengan flu disarankan untuk banyak istirahat, minum
banyak cairan, menghindari penggunaan alkohol dan
tembakau, dan jika perlu, menggunakan obat seperti
parasetamol (acetaminophen) untuk meringankan demam dan

nyeri otot yang berhubungan dengan flu. Anak-anak dan
remaja jangan menggunakan aspirin saat Influenza (khususnya
influenza tipe B), karena hal tersebut dapat mengakibatkan
syndrome Reye (penyakit yang berpotensi fatal hati).
RISIKO PEKERJAAN
Penyakit akibat di tempat kerja yang umumnya berkaitan dengan
faktor biologi (virus) secara umum yaitu:
• Petugas labotorium
• Perawat
• Karyawan rumah sakit
• Petugas medis
• Dokter
• Pekerja Umum
PROSES PENULARAN VIRUS DI TEMPAT KERJA
• Pekerja di labotorium yang umumnya berkaitan dengan faktor
biologi: kuman pathogen yang berasal dari pasien, alat-alat
yang terkontaminasi dan dari udara.
• Debu yang beracun karena limbah alat-alat yang sudah
terkena infeksi virus pasien akan menyebar oleh udara dan
pekerja dapat terkena penyakit juga.
• kontak dengan darah atau luka dari penderita hepatitis B,

saat dokter atau perwat sedang mengecek pasien yang sakit
hepatitis
• influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau
bersin yang mengandung virus.
• Influenza dapat ditularkan melalui kontak langsung
dengan tinja burung atau unggas
• Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols)
diduga menimbulkan sebagian besar infeksi,
walaupun jalur penularan yang paling berperan
dalam penyakit ini .
• melalui makanan atau minuman
• HIV dapat ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran darah,
serta kontak membran mukosa atau jaringan yang terlukan
dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari penderita HIV.
• Cairan tubuh pekerja yang sehat terkena tubuh pasien yang
sudah infeksi Hiv, contoh cairan pasien :
– air liur pasien
– feses pasien
– air mata pasien
– air keringat pasien
– air kencing pasien/air seni
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Virus
http://mitrayudha.blogspot.com/2011/06/penyakit-ditempat-kerja-akibat-factor.html
http://id.scribd.com/doc/50250842/FAKTOR-BIOLOGI-DI-LINGKUNGAN-KERJA
http://1001kiat.blogspot.com/2012/01/tanda-dan-gejala-penyakit-influenza.html
http://penyakithepatitis.org/gejala-hepatitis/
http://mia.staff.uns.ac.id/2011/07/11/tempat-kerja-potensi-bahaya/
http://www.konsultasik3.com/2013/01/faktor-biologi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/HIV
http://setiah3121.wordpress.com/2013/05/15/pengertian-hepatitis-jenis-jenis-cara-penyebaran-dancara-pencegahannya/
http://penyakithepatitis.org/gejala-hepatitis/
http://mancinginfo.blogspot.com/2012/10/penyebab-influenza-dan-cara-mencegahnya.html
http://atepisius.blogspot.com/2012/05/virus-influenza.html
http://betterwork.org/in-labourguide/wp-content/uploads/2012/05/L-GUIDE-2005-Juknis-PelaksanaanPencegahan-Penanggulangan-HIV-AIDS-di-Tempat-Kerja-LG.pdf
http://hanifatunnisaa.wordpress.com/2012/08/24/definisi-sejarah-gejala-cara-penularan-danpencegahan-penyakit-hiv-aids/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis
http://maagobat.com/gejala-dan-penyebab-penyakit-influenza/

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
Faktor Kimia Di Lingkungan Kerja
Faktor Kimia Di Lingkungan KerjaFaktor Kimia Di Lingkungan Kerja
Faktor Kimia Di Lingkungan KerjaFuri Fazrillash
 
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam Keperawatan
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam KeperawatanKebijakan dan Regulasi K3 dalam Keperawatan
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam KeperawatanBella Citra H
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanTini Wartini
 
Promosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaPromosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaLila Kania
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Lilis Suryani Arta
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanNiken Kurniasih
 
PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISJUHERAH
 
Kewaspadaan Isolasi.pdf
Kewaspadaan Isolasi.pdfKewaspadaan Isolasi.pdf
Kewaspadaan Isolasi.pdfssuser1129a2
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatInoy Trisnaini
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Macan Sumatra
 

La actualidad más candente (20)

PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
 
Health belief model
Health belief modelHealth belief model
Health belief model
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel   Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
Faktor Kimia Di Lingkungan Kerja
Faktor Kimia Di Lingkungan KerjaFaktor Kimia Di Lingkungan Kerja
Faktor Kimia Di Lingkungan Kerja
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam Keperawatan
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam KeperawatanKebijakan dan Regulasi K3 dalam Keperawatan
Kebijakan dan Regulasi K3 dalam Keperawatan
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
 
Promosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerjaPromosi kesehatan di tempat kerja
Promosi kesehatan di tempat kerja
 
Personal hygiene
Personal hygienePersonal hygiene
Personal hygiene
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 
hazard di tempat kerja
hazard di tempat kerjahazard di tempat kerja
hazard di tempat kerja
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDIS
 
Kewaspadaan Isolasi.pdf
Kewaspadaan Isolasi.pdfKewaspadaan Isolasi.pdf
Kewaspadaan Isolasi.pdf
 
Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor Lalat
 
Lingkungan kerja
Lingkungan kerjaLingkungan kerja
Lingkungan kerja
 
Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3Statistik dan analisa k3
Statistik dan analisa k3
 

Destacado

Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)riri_hermana
 
Penyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerjaPenyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerjaAdjie Bara
 
Dasar dasar k3 (1)
Dasar  dasar k3 (1)Dasar  dasar k3 (1)
Dasar dasar k3 (1)Satrio Adi
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaSariana Csg
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Tugas higiene faktor biologi ipan juanda
Tugas higiene faktor biologi  ipan juandaTugas higiene faktor biologi  ipan juanda
Tugas higiene faktor biologi ipan juandaJuanda Ipan
 
Epidemiologi Penyakit flu burung
Epidemiologi Penyakit flu burungEpidemiologi Penyakit flu burung
Epidemiologi Penyakit flu burungIntan Dwisari
 
Lifleat hepatitis
Lifleat hepatitisLifleat hepatitis
Lifleat hepatitis281089
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarNovi Fachrunnisa
 
Hepatitis Power Point
Hepatitis  Power  PointHepatitis  Power  Point
Hepatitis Power PointKassandra.J
 
Virus ( bhsa inggris biologi ),, nor azizah
Virus ( bhsa inggris biologi ),, nor azizahVirus ( bhsa inggris biologi ),, nor azizah
Virus ( bhsa inggris biologi ),, nor azizahYudi Yatma
 
Virus influenza
Virus influenzaVirus influenza
Virus influenzacalonmayat
 

Destacado (20)

Topik 2 hazard dan risiko
Topik 2 hazard dan risikoTopik 2 hazard dan risiko
Topik 2 hazard dan risiko
 
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
Biological hazard dan chemical hazard(SRI_HANDAYANI)
 
Penyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerjaPenyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerja
 
Dasar dasar k3 (1)
Dasar  dasar k3 (1)Dasar  dasar k3 (1)
Dasar dasar k3 (1)
 
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat KerjaMakalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
Makalah Faktor Biologi Penyakit Akibat Kerja
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Apd
ApdApd
Apd
 
Tugas higiene faktor biologi ipan juanda
Tugas higiene faktor biologi  ipan juandaTugas higiene faktor biologi  ipan juanda
Tugas higiene faktor biologi ipan juanda
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Avian influenza
Avian influenzaAvian influenza
Avian influenza
 
Epidemiologi Penyakit flu burung
Epidemiologi Penyakit flu burungEpidemiologi Penyakit flu burung
Epidemiologi Penyakit flu burung
 
Lifleat hepatitis
Lifleat hepatitisLifleat hepatitis
Lifleat hepatitis
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa Ular
 
4. bab i epid
4. bab i epid4. bab i epid
4. bab i epid
 
Database Marketing (DBM 2.0)
Database Marketing (DBM 2.0)Database Marketing (DBM 2.0)
Database Marketing (DBM 2.0)
 
Makalah virus
Makalah virusMakalah virus
Makalah virus
 
Swamwdikasi ppt
Swamwdikasi pptSwamwdikasi ppt
Swamwdikasi ppt
 
Hepatitis Power Point
Hepatitis  Power  PointHepatitis  Power  Point
Hepatitis Power Point
 
Virus ( bhsa inggris biologi ),, nor azizah
Virus ( bhsa inggris biologi ),, nor azizahVirus ( bhsa inggris biologi ),, nor azizah
Virus ( bhsa inggris biologi ),, nor azizah
 
Virus influenza
Virus influenzaVirus influenza
Virus influenza
 

Similar a Ppt hazard biologi virus (20)

Hiv & Aids
Hiv & AidsHiv & Aids
Hiv & Aids
 
Pencegahan hiv AKPER PEMKAB MUNA
Pencegahan hiv AKPER PEMKAB MUNA Pencegahan hiv AKPER PEMKAB MUNA
Pencegahan hiv AKPER PEMKAB MUNA
 
Pptne hiv
Pptne hivPptne hiv
Pptne hiv
 
Hiv dr.joni
Hiv dr.joniHiv dr.joni
Hiv dr.joni
 
Apakah hiv,
Apakah hiv, Apakah hiv,
Apakah hiv,
 
Presentasi Pemuda, Mahasiswa dan HIV/AIDS di Tanah Papua
Presentasi Pemuda, Mahasiswa dan HIV/AIDS di Tanah Papua Presentasi Pemuda, Mahasiswa dan HIV/AIDS di Tanah Papua
Presentasi Pemuda, Mahasiswa dan HIV/AIDS di Tanah Papua
 
HIV presentasi...........................
HIV presentasi...........................HIV presentasi...........................
HIV presentasi...........................
 
Bahaya, penularan, dan pencegahan penyakit hiv
Bahaya, penularan, dan pencegahan penyakit hivBahaya, penularan, dan pencegahan penyakit hiv
Bahaya, penularan, dan pencegahan penyakit hiv
 
Whatis hivaids
Whatis hivaidsWhatis hivaids
Whatis hivaids
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Presentation KTI
Presentation KTIPresentation KTI
Presentation KTI
 
TM_7_HIV.pptx
TM_7_HIV.pptxTM_7_HIV.pptx
TM_7_HIV.pptx
 
HIV AIDS.pptx
HIV AIDS.pptxHIV AIDS.pptx
HIV AIDS.pptx
 
4. Chapter 2.pdf
4. Chapter 2.pdf4. Chapter 2.pdf
4. Chapter 2.pdf
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Makalah hiv STIP WUNA
Makalah hiv STIP WUNA Makalah hiv STIP WUNA
Makalah hiv STIP WUNA
 
PPT HIV.pptx
PPT HIV.pptxPPT HIV.pptx
PPT HIV.pptx
 
Materi HIV & AIDS
Materi HIV & AIDSMateri HIV & AIDS
Materi HIV & AIDS
 

Ppt hazard biologi virus

  • 1. HAZARD BIOLOGI (VIRUS) Mata Kuliah : Kesehatan dan Keselamatan Kerja Tingkat II DIV Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II Disusun oleh : Arif Ridwan Diaba Arum Sari Elsa Supriyani Fathul Fitriyah R. Ghina Akmalia Ibnu Nugroho Ina Isna Saumi Putri Khrisna S. Rifka Rosiyani Sri Wahyuni
  • 2. HAZARD BIOLOGI • Penyakit ditempat kerja akibat factor biologi biasanya disebabkan oleh makhluk hidup sehingga menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja yang terpajan. • Faktor biologi tempat kerja adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas manusia. Faktor biologi yang ada dilingkungan kerja infeksi akut dan kronis, parasit, jamur, dan bakteri. • Bahaya faktor biologi (biohazard) didefinisikan sebagai agen infeksius atau produk yang dihasilkan agen tersebut yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
  • 3. • Agen faktor biologi atau biological agent didefinisikan sebagai mikroorganisme, kultur sel, atau endoparasit manusia, termasuk yang sudah dimodifikasi secara genetic, yang dapat menyebabkan infeksi, reaksi alergi, atau menyebabkan bahaya dalam bentuk lain yang mengganggu kesehatan manusia. • Potensi bahaya biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
  • 4. JENIS HAZARD BIOLOGIS • Bakteri, contohnya Tibi, bacillus anthrax , legionilla pnelmophila • Parasit, contohnya Malaria, cacing tambang dan scabies • Jamur, contohnya T. corporis, T. croris, dan T. pedis • Virus, contohnya HIV AIDS, influenza, dan hepatitis
  • 5. BEBERAPA JENIS VIRUS DI LINGKUNGAN PEKERJAAN • Kata virus berasal dari bahasa latin yaitu venom yang berarti racun. • Hampir semua jenis virus adalah penyebab penyakit, baik pada tumbuhan, hewan maupun manusia. • Virus dapat bereplikasi di dalam sel/jaringan hidup sehingga disebut parasit obligat interseluler. • Virus adalah parasit berukuran mikroskopik (Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil yang bervariasi antara 16-300 nm) • Virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri karena berukuran lebih kecil daripada bakteri.
  • 6. KARAKTERISTIK CIRI-CIRI VIRUS • Berukuran ultra mikroskopis • Parasit sejati/parasit obligat • Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan • Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA • Dapat dikristalkan • Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup STRUKTUR dan ANATOMI VIRUS Struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari: • Kepala diselubungi kapsid dan berisi DNA • Kapsid selubung unit protein(kapsomer) • Isi tubuh berisi materi genetik(DNA dan RNA) • Ekor alat penempel pada inang
  • 7. BEBERAPA JENIS VIRUS DI LINGKUNGAN PEKERJAAN
  • 8. HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) • Menurut KEPMENAKERTRANS RI no 68 tahun 2004 tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Hiv/Aids Di Tempat Kerja: “Human Immunodeficiency Virus"(HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS. • Virus ini menyerang manusia dan sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun
  • 9. PENYEBARAN DAN PENULARAN Virus HIV biasanya tertular melalui: • kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang terkandung HIV, yaitu darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. • Terjadi pada saat seseorang berhubungan intim • Jarum suntik yang terkontaminasi, • Transfusi darah, • Ibu yang sedang menyusui,
  • 11. GEJALA PENYAKIT DARI VIRUS HIV • Gejala AIDS berasal dari infeksi HIV sendiri serta infeksi oportunistik dan kanker. Tetapi hanya sedikit penderita AIDS yang meninggal karena efek langsung dari infeksi HIV. Gejala berlangsung selama 3-14 hari. Sebagian besar gejala akan menghilang, meskipun kelenjar getah bening tetap membesar. Penderita bisa menunjukan gejala-gejala infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum terjadinya infeksi atau tumor yang khas untuk AIDS.
  • 12. • Gejala dari penyakit HIV dapat dilihat berikut ini:  Merasa kelelahan yang berkepanjangan.  Deman dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas.  Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang berkepanjangan.  Diare/mencret terus-menerus selama 1 bulan.  Bintik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa.  Berat badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1 bulan.  Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
  • 13. RESIKO PENULARAN Resiko penularan melalui pekerjaan relatif kecil dan biasanya terjadi pada pekerja kesehatan, petugas laboratorium, dan orang lain yang bekerja dengan spesimen/bahan terinfeksi HIV terutama bila menggunakan benda tajam, serta pekerja yang sering berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual yang tidak sehat.
  • 14. TAHAPAN INFEKSI HIV/AIDS Masa Inkubasi penyakit belum diketahui secara pasti. Dalam beberapa literatur di katakan bahwa melalui transfusi darah masa inkubasi kira-kira 4,5 tahun, sedangkan pada penderita homoseksual 2 -5 tahun, pada anak- anak rata – rata 21 bulan dan pada orang dewasa 60 bulan. Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:
  • 15. Tahap 1: Periode Jendela • HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah • Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat • Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini • Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan
  • 16. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun • HIV berkembang biak dalam tubuh • Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat • Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV • Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)
  • 17. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala) • Sistem kekebalan tubuh semakin turun • Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll • Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya Tahap 4: AIDS • Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah • berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
  • 18. PENGENDALIAN • Pengendalian atau pencegahan yang dapat dilakukan yaitu : • Selalu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terjangkit penyakit. • Tidak melakukan seks bebas dan tidak menggunakan narkoba • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar • Berhati-hati saat melakukan donor darah (dipastikan kalau jarum yang digunakan steril)
  • 19. Cara Lain Pengendalian HIV Adalah Dengan Cara: • Pengendalian dengan peraturan undang-undang  Terdapat di dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Kep. 68/Men/IV/2004 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan HIV/AIDS Di Tempat Kerja.  Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 20/Djppk/VI/2005 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pencegahan Dan Penanggulangan
  • 20. • Pengendalian teknis (engineering control) Pengendalian teknis dapat berupa isolasi proses, proses tertutup, penggunaan peralatan mekanis atau otomatisasi serta modifikasi alat kerja dan perlengkapan kerja.
  • 21. • Pengendalian Teknis:  Pengendalian teknis dapat berupa isolasi proses, proses tertutup, penggunaan peralatan mekanis atau otomatisasi serta modifikasi alat kerja dan perlengkapan kerja.  Eliminasi  Larangan penggunaan jarum suntik bekas.  Substitusi  Dalam kondisi di mana eliminasi tidak dapat dilaksanakan, maka pengurus/pengusaha hendaklah menggantikan pelaksanaan kerja dengan yang berisiko rendah terhadap penularan HIV/AIDS, misalnya pemberian obat-obatan melalui suntik diganti dengan obat-obatan yang diminum.
  • 22. PENCEGAHAN HIV/AIDS • Pencegahannya dapat dilakukan dengan meningkatkan penyuluhan tentang HIV/AIDS, penjagaan perilaku seks yang aman, atau menggunakan kondom, dan tidak menggunakan peralatan secara bergantian tanpa sterilisasi serta bagi petugas kesehatan, selalu menggunakan APD seperti sarung tangan, baju pelindung, jas laboratorium, masker atau pelindung mata yang sesuai dengan kebutuhan aktivitas pekerjaan.
  • 23. Namun telah dikembangkan konsep ABCD untuk mencegah HIV/AIDS, yakni: • A atau Abstinence (Menghindari), metode pencegahan yang paling efektif dengan cara menghindari hubungan seks dan perilaku berisiko tinggi. • B atau Be Faithful (Setia), berganti-ganti pasangan meningkatkan risiko terinfeksi HIV, maka harus saling setia pada pasangan setelah menikah. • C atau Condom, yaitu memakai kondom bagi orang yang melakukan seks beresiko untuk mencegah penularan penyakit, termasuk HIV. • D atau Drugs, yaitu tidak menggunakan napza terutama napza suntik agar tidak menggunakan jarum suntik bergantian dan bersama-sama. • Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) pada masyarakat khususnya remaja. (Muninjaya, 1998).
  • 24. VIRUS HEPATITIS • Hepatitis berasal dari dua kata yaitu hepa (hepar/hati) dan itis (radang). Hepatitis merupakan radang yang terjadi pada organ hati. Peradangan pada hati dapat disebabkan oleh kuman (tbc, sifilis), parasit (amuba, malaria), jamur dan yang terpenting ialah virus • Menurut definisi WHO, hepatitis berarti peradangan hati, dan penyebab utama paling sering (>95%) adalah virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, C, D, E, F dan G..
  • 25. • Dan menurut (Elizabeth J. Corwin. 2000 : 573) Hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol • Karena hampir seluruh tubuh penderita berwarna kekuningkuningan maka dalam masyarakat dikenal dengan istilah penyakit kuning (jaundice). Namun, sebenarnya istilah sakit kuning dapat menimbulkan kerancuan karena tidak semua sakit kuning disebabkan radang hati.
  • 26. PENYEBAB Penyakit hepatitis dapat terjadi karena adanya virus utama dari kelima virus penyebab hepatitis, yaitu virus hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, virus hepatitis D, dan virus hepatitis E. Selain kelima virus tersebut yang menjadi penyebab terjadinya penyakit hepatitis, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh karena infeksi dari virus lain. Contohnya seperti infeksi sitomegalovirus, mononukleosis infeksiosa, dan demam kuning. Terdapat juga hepatitis non virus yang penyebab utamanya adalah alkohol dan juga obat-obatan.
  • 27. RESIKO PENYAKIT Penyakit ini dapat menyerang pada semua orang, tak terkecuali orang yang memiliki kekebalan tubuh yang sangat baik. Hepatitis jugat dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Hepatitis yang juga banyak melanda pada bayi dari usia 0-12 bulan, pada anak-anak diperkirakan terjadi dari mulai usia 2-15 tahun, orang dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas usia 40 tahun keatas.
  • 28. GEJALA HEPATITIS • Kelelahan • Mual dan muntah • Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati (pada sisi kanan bawah tulang rusuk) • Kehilangan nafsu makan • Demam • Urin berwarna gelap • Nyeri otot • Menguningnya kulit dan mata (jaundice).
  • 29. JENIS HEPATITIS • Hepatitis A Termasuk golongan penyait hepatitis yang ringan dan jarang menyebabkan kematian. Virus hepatitis A banyak terjadi melalui vecal oral karena virus dikeluarkan dari tubuh melalui tinja yaitu lewat empedu masuk ke dalam usus. Rata-rata terjadi di negara berkembang • Hepatitis B Hepatitis jenis ini tergolong penyakit yang berbahaya. Virus Hepatitis B dapat menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Penyakit ini selanjutnya dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati.
  • 30. • Hepatitis C Disebabkan oleh virus hepatitis C (VHC). Penularan penyakit ini dapat melalui kontak darah (transfusi, jarum suntik bahkan serangga yang menggigit penderita kemudian menggigit orang sehat disekitarnya). Penderita hepatitis C kronik akan mengalami kerusakan/kematian sel-sel hati dan kemudian menjadi kanker hati.
  • 31. PENGOBATAN Hingga saat ini belum ditemukan obat yang jitu untuk hepatitis virus sehingga pengobatan umumnya bersifat menghilangkan keluhan saja dan meliputi :  Istirahat yg cukup  Makanan bergizi dan yang mudah dicerna. Pada penderita yang mual dan muntah, lemak perlu dikurangi.  Vitamin.  Untuk hepatitis B, C dan D sekarang telah dipakai obat Interferon, Lamivudin, Telbivudin, Adefovir, Entecavir, Telbivudin, namun harga obat yang sangat mahal, serta efek samping adalah kendala kendala yang membatasi penggunaan obat ini.
  • 32. PENCEGAHAN • Pencegahan secara Teknis • Melakukan imunisasi aktif. Imunisasi aktif hepatitis ini adalah bertujuan jalur transmisi penyebaran penyakit hepatitis ini melalui program imunisasi bayi baru lahir dan kelompok resiko tinggi tertular hepatitis • Hep B, C dan D: pemberian vaksin screening darah donor (liver enzim dan virusmarker), safe sex, edukasi pola transmisi, aktif imunisasi pada kelompok beresiko (untuk kasus Hep A dan B), lakukan pemeriksaan berkala. • Bed rest, istirahat di tempat tidur, bangun dari tempat tidur hendaknya perlahan agar tidak terjadi peningkatan kembali (re-elevasi) enzim–enzim liver
  • 33. • Pencegahan Administratif • Gantilah waktu tidur dengan istirahat yang cukup di siang hari. • Usahakan untuk rotasi Shift. Maksimal 6 bulan, shift harus diubah. Gunanya, agar para pekerja malam bisa segera mengembalikan kondisi kesehatannya
  • 34. VIRUS INFLUENZA Influenza adalah flu yang disebabkan oleh virus Influenza, Virus ini ditularkan oleh orang lain melalui air liur yang sudah terinfeksi pada saat penderita batuk atau bersin melalui kontak langsung dengan sekresi (liur dan lendir) penderita.
  • 35. Influenza (sering disebut sebagai “flu”) adalah penyakit pernapasan yang sangat menular dan disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan bisa juga C. • Virus influenza A, virus ini menginfeksi manusia, mamalia dan unggas. contohnya: flu burung, H5N1 • Virus Influenza B, menginfeksi manusia dan binatang laut seperti singa laut dan linsang. • Virus influenza C, menginfeksi manusia dan babi, contohnya: flu biasa kadang menyebabkan masalah pernapasan sangat ringan. Vaksinasi ditawarkan setiap musim flu untuk jenis sasaran A dan B, strain yang menyebabkan penyakit pandemi. Berdasarkan tingkat bahayanya, virus influenza dibagi 3, yaitu:
  • 36. Penyebab Penyebab dari penyakit ini adalah virus influenza dari berbagai tipe, diantaranya: • Virus Influenza A: Virus influenza A merupakan patogen manusia yang paling virulen di antara ketiga tipe influenza lainnya dan menimbulkan penyakit yang paling berat. Beberapa contoh virus yang termasuk dalam golongan virus influenza A diantaranya:  H1N1, yang menimbulkan Flu Spanyol pada tahun 1918 atau disebut Flu Babi pada tahun 2009  H2N2, yang menimbulkan Flu Asia pada tahun 1957  H3N2, yang menimbulkan Flu Hongkong pada tahun 1968  H5N1, yang menimbulkan Flu Burung pada tahun 2004
  • 37. • Virus Influenza B: virus influenza B hanya menyerang pada manusia. • Virus Influenza C: virus influenza C dapat menginfeksi manusia, anjing dan babi, kadangkala dapat menimbulkan penyakit yang berat dan menjadi epidemi lokal.
  • 38. Jika imunitas tubuh baik, virus flu tidak akan menyerang tubuh. Virus ini biasanya menginfeksi manusia selama 5-7 hari. Anak-anak lebih mudah terserang influenza Virus ini ditularkan oleh orang lain melalui air liur yang sudah terinfeksi pada saat penderita batuk atau bersin melalui kontak langsung dengan sekresi (liur dan lendir) penderita.
  • 39. PENYEBARAN Infeksi ini dapat terjadi dengan penghisapan/penghirupan barang-barang yang terinfeksi dengan virus. Manusia dapat terinfeksi apabila bersentuhan langsung dan bernapas dekat dengan anggota tubuh dan kotoran unggas yang terinfeksi serta benda-benda dan tempat yang terkontaminasi.
  • 40. PENULARAN • Melalui penularan langsung (saat orang yang terinfeksi bersin, terdapat lendir hidung yang masuk secara langsung pada mata, hidung, dan mulut dari orang lain) • Melalui udara (saat seseorang menghirup aerosol (butiran cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah) • Melalui penularan tangan-ke-mata, tangan-ke-hidung, atau tanganke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari kontak personal langsung seperti bersalaman.
  • 41. GEJALA KLINIS Gejala yang biasanya muncul saat terkena penyakit influenza ini, diantaranya: • Kerongkongan gatal • Demam • Hidung mampet, meler dan • Pusing bersin-bersin • Batuk kering • Kelelahan (bahkan bisa sangat parah) • Badan sakit/ngilu
  • 42. PENGENDALIAN • Pencegahan Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang) – Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja. – Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinsfeksi flu burung – Menggunakan alat pelindung diri (contoh : masker dan pakaian kerja). – Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja. – Membersihkan kotoran unggas setiap hari. – Melakukan imunisasi.
  • 43. • Menjaga kesehatan pribadi dan kebiasaan higienis yang baik: seperti tidak menyentuh mata, hidung dan mulut. • Menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit; dan tetap berada di rumah sendiri saat sedang sakit. • Tidak meludah sembarangan.
  • 44. PENGOBATAN Orang dengan flu disarankan untuk banyak istirahat, minum banyak cairan, menghindari penggunaan alkohol dan tembakau, dan jika perlu, menggunakan obat seperti parasetamol (acetaminophen) untuk meringankan demam dan nyeri otot yang berhubungan dengan flu. Anak-anak dan remaja jangan menggunakan aspirin saat Influenza (khususnya influenza tipe B), karena hal tersebut dapat mengakibatkan syndrome Reye (penyakit yang berpotensi fatal hati).
  • 45. RISIKO PEKERJAAN Penyakit akibat di tempat kerja yang umumnya berkaitan dengan faktor biologi (virus) secara umum yaitu: • Petugas labotorium • Perawat • Karyawan rumah sakit • Petugas medis • Dokter • Pekerja Umum
  • 46. PROSES PENULARAN VIRUS DI TEMPAT KERJA • Pekerja di labotorium yang umumnya berkaitan dengan faktor biologi: kuman pathogen yang berasal dari pasien, alat-alat yang terkontaminasi dan dari udara. • Debu yang beracun karena limbah alat-alat yang sudah terkena infeksi virus pasien akan menyebar oleh udara dan pekerja dapat terkena penyakit juga. • kontak dengan darah atau luka dari penderita hepatitis B, saat dokter atau perwat sedang mengecek pasien yang sakit hepatitis
  • 47. • influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin yang mengandung virus. • Influenza dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau unggas • Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian besar infeksi, walaupun jalur penularan yang paling berperan dalam penyakit ini .
  • 48. • melalui makanan atau minuman • HIV dapat ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran darah, serta kontak membran mukosa atau jaringan yang terlukan dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari penderita HIV. • Cairan tubuh pekerja yang sehat terkena tubuh pasien yang sudah infeksi Hiv, contoh cairan pasien : – air liur pasien – feses pasien – air mata pasien – air keringat pasien – air kencing pasien/air seni
  • 49. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Virus http://mitrayudha.blogspot.com/2011/06/penyakit-ditempat-kerja-akibat-factor.html http://id.scribd.com/doc/50250842/FAKTOR-BIOLOGI-DI-LINGKUNGAN-KERJA http://1001kiat.blogspot.com/2012/01/tanda-dan-gejala-penyakit-influenza.html http://penyakithepatitis.org/gejala-hepatitis/ http://mia.staff.uns.ac.id/2011/07/11/tempat-kerja-potensi-bahaya/ http://www.konsultasik3.com/2013/01/faktor-biologi.html http://id.wikipedia.org/wiki/HIV http://setiah3121.wordpress.com/2013/05/15/pengertian-hepatitis-jenis-jenis-cara-penyebaran-dancara-pencegahannya/ http://penyakithepatitis.org/gejala-hepatitis/ http://mancinginfo.blogspot.com/2012/10/penyebab-influenza-dan-cara-mencegahnya.html http://atepisius.blogspot.com/2012/05/virus-influenza.html http://betterwork.org/in-labourguide/wp-content/uploads/2012/05/L-GUIDE-2005-Juknis-PelaksanaanPencegahan-Penanggulangan-HIV-AIDS-di-Tempat-Kerja-LG.pdf http://hanifatunnisaa.wordpress.com/2012/08/24/definisi-sejarah-gejala-cara-penularan-danpencegahan-penyakit-hiv-aids/ http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis http://maagobat.com/gejala-dan-penyebab-penyakit-influenza/