Dokumen tersebut membahas tentang masyarakat Baduy di Banten dan upaya melestarikan budaya serta kerajinan tradisional mereka. Masyarakat Baduy memiliki aturan adat dan budaya yang unik namun terancam oleh pengaruh modernisasi dan interaksi dengan budaya luar. Untuk itu, dilakukan berbagai intervensi seperti promosi produk, pelatihan, pameran, serta penguatan kelembagaan untuk melestarikan identitas budaya Baduy.

1. 2.0
Oleh: Aji Panjalu
Ketua Relawan TIK Banten

2. Persepsi
Baduy
Memiliki
Wilayah
Adat
Memegang
Teguh
Aturan Adat
Memiliki
Tradisi/
Budaya
yang Unik
Pengrajin;
Tenun, koja
dll
Punya
Relasi Kuat
dengan
Tanah dan
Alam
Sunda
Wiwitan
Primitif,
Bodoh,
Tidak
Beragama

3. Pengaruh Luar
Baduy
Wisata
Interaksi
Budaya
Modernisasi
Pasar

4. Interaksi Teknologi
• Pertumbuhan penduduk (5%
per tahun);
• Lahan pemukiman dan
pertanian terbatas;
• Kerajinan, dari subsisten
menjadi komoditas (tenun, baju,
koja, madu, golok, gula)
Masalah
• Interaksi dengan kebudayaan
lain;
• Open Stratification;
• Teknologi
Kebutuhan • Promosi Produk
• Perencanan pembanguan
melalui SID
• Menjaga dan mengembangkan
karya/budaya
Intervensi

5. Penggunaan Alat Elektronik

6. Peran RTIK
Penyebaran
informasi
Desa
Kanekes
melalui
Website desa
Pelatihan
pengelolaan
media sosial
untuk promosi
produk Baduy
Pameran produk
melalui Festival
Baduy di Desa
Kanekes
Pelibatan kader
perempuan Baduy
dalam kegiatan
keterampilan dan
kesehatan
Penguatan
kelembagaan
Bumdes dan
Perencanaan
Pembangunan
Desa

7. Hasil

8. Penghargaan

9. Akun Medsos

10. Website, Twitter dan Page

11. “Gunung teu meunang di lebur
Lebak teu meunang dirusak
Larangan teu meunang
dirusak
Buyut teu meunang dirobah
Lojor teu meunang dipotong
Pondok teu meunang
disambung
Nu lain kudu dilainkeun
Nu ulah kudu diulahken
Nu enya kudu dienyakeun
Mipit kudu amit
Ngala kudu menta “
Terimakasih