SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
IP Address
IP Address Versi 4
Crt :
Abdul Kadir
• IP Address versi 4 terdiri dari empat byte,
dengan jumlah bit secara keseluruhan adalah 32
bit dan setiap segmen terdiri dari 8 bit.
11111111.11111111.11111111.11111111 =
255.255.255.255
• Dari angka tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa range IP Address dimulai dari 0.0.0.0
sampai dengan 255.255.255.255, dan bila
dihitung jumlah IP Address yang tersedia adalah
256 x 256 x 256 x 256 = 4294967296
• Mungkin Anda bertanya, darimana angka 256?
Ingat, bahwa setiap segment dari IP Address
terdiri dari 8 bit, dan berasal dari perhitungan
formula 2n
sehingga dihasilkan 28
yang akan
menghasilkan nilai 256. Dari jumlah Address
yang sebanyak itu, lahirlah pengelompokan
untuk lebih memudahkan pengaturan dan
mengenal IP Address.
• Lembaga yang mengatur pengalamatan di
internet antara lain InterNIC, ApNIC dan untuk
wilayah indonesia dikenal dengan IdNIC.
• Adapun pengelompokan IP Address yang
lazim dan dikenal selama ini adalah
sebagai berikut:
• Class A : 0.0.0.0 s/d 126.255.255.255
• Class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
• Class C : 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
• Class D : 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255
• Class E : 240.0.0.0 s/d 247.255.255.255
• Class D dan Class E digunakan untuk Multicast
dan Experiment purpose.
• Multicast disini adalah pengalamatan untuk
keperluan streaming, misalnya audio streaming
dan sebagainya, dan dikenal dengan istilah IP
MultiCasting. Sedangkan alamat IP Address
127.0.0.0 sudah di pesan (reserved) untuk
keperluan localhost, yang artinya secara default
setiap komputer memiliki IP Address default
127.0.0.1.
• Selain istilah diatas masih ada istilah lagi yaiut
Public IP Address dan Private IP Address.
Public IP Address adalah IP Address yang
dikenal oleh internet / jaringan di luar dari local
area network, sedangkan private IP Address
adalah alamat IP yang hanya digunakan untuk
keperluan local area network dan tidak dikenal
oleh internet. Sehingga untuk dapat
berkomunikasi perlu dilakukan suatu proses
yang dikenal dengan Network Address
Translation (NAT), supaya private IP Address ini
dapat berkomunikasi dengan dunia luar.
• Adapun range untuk private IP Address dari
setiap class adalah sebagai berikut:
• Private IP Address untuk Class A: 10.0.0.0
• Private IP Address untuk Class B: 172.16.0.0 s/d
172.32.0.0
• Private IP Address untuk Class C: 192.168.0.0
• Dengan adanya private IP Address seseorang
atau lembaga tidak perlu meminta izin secara
khusus kepada lembaga internet ataupun IDNIC.
Subnetting
• Sebelum memasuki pembahasan selanjutnya, perlu di
ketahui bahwa format IP Address terdiri dari dua bagian
utama, yaitu Network dan Host.
• Istilah Network disini dapat dianalogikan seperti nomor
jaringan dan Host dianalogikan sebagai PC Anda.
• Masih jelas dalam ingatan, IP Addres dibedakan menjadi
beberapa class, dimana di setiap kelas tersebut,
mempunyai porsi network dan host sebagai berikut:
• Class A: Network.Host.Host.Host
• Class B: Network.Network.Host.Host
• Class C: Network.Network.Network.Host
• Class A, terdiri dari 8 bit Network Address,
dan 24 Bit Host Address
• Class B, terdiri dari 16 bit Network
Address, dan 16 Bit Host Address
• Class C, terdiri dari 24 bit Network
Address, dan 8 Bit Host Address
• Sebagai contoh IP Address class A yang jumlah hostnya
256 x 256 x 256 = 16777216, apakah mungkin di dalam
suatu perusahaan yang besar sekalipun mempunyai PC
atau Client atau Host sebanyak 16 juta?
• Nah... jika kita mempunyai satu network class A,
katakanlah 10.0.0.0, dan jumlah client yang ada hanya
100, berarti kita telah membuang sekitar 15 juta lebih IP
Address. Suatu pemborosan yang kurang manusiawi,
dan perlu diingat juga bahwa IP Address haruslah
unique, artinya dalam suatu jaringan tidak diperbolehkan
ada dua IP Address yang sama. Oleh sebab itu lahir-lah
teknik untuk memecah mecah suatu network Address
menjadi lebih kecil lagi.
Contoh penerapan:
• Ada sebuah perusahaan medium yang
mempunyai PC atau Client atau Host
sebanyak 50 buah.
• Anda sebagai seorang network atau
system engineer diminta untuk mendesain
atau mengalokasikan sejumlah IP
Address untuk keperluan customer
tersebut.
SOLUSI
• Dilihat dari sini, jumlah host yang paling kecil
dan memenuhi syarat adalah jika menggunakan
IP Address dari class c, karena jumlah
maksimum host dari class c adalah 254 (Anda
mungkin bertanya, kenapa bukan 256?, karena
dalam konsep IP, 2 IP Address tidak bisa kita
pakai, yang pertama digunakan untuk network
Address, dan yang kedua digunakan untuk
broadcast Address, formulanya adalah 2n -2).
Itulah sebabnya pada contoh kasus ini hanya
diperlukan satu network yang bisa meng-cover
jumlah host yang sedikit itu.
• diambil satu IP Address dari class c,
misalnya:192.168.5.0 dan kita akan
memulai perhitungan ini dengan
mengunakan bilangan biner, jika Anda
melihat kembali diatas, bahwa ip Address
untuk Class C terdiri dari N.N.N.H, dimana
N adalah Network dan H adalah Host,
untuk sementara ini, kita abaikan dulu
network Addressnya, kita fokuskan pada
host Addressnya.
• Host Address pada class c yang terdiri
dari 8 bit: 1 1 1 1 1 1 1 1 = 255.
• Kita juga perlu mengingat hitungan 2n
yang akan kita lakukan pada setiap
perhitungan IP Address: 2^7 2^6 2^5 2^4
2^3 2^2 2^1 2^0. Hasil dari bilangan
pangkat diatas adalah berturut turut: 128+
64+ 32+ 16+ 8+ 4+ 2+ 1 = 255
• Ingat, jumlah host yang diminta hanya 50, jika anda lihat,
jika kita menjumlahkan dari angka 16 + 8 + 4 + 2 + 1,
maka hasilnya adalah 31, sedangkan jumlah host yang
diperlukan adalah 50. Kalau begitu kita harus
menjumlahkan lagi dari angka 32 + 16 + 8 + 4 + 2 +1,
maka hasilnya adalah 63, dan kita telah memenuhi
syarat, karena jumlah host yang diperlukan hanya 50.
• Berarti kita meminjam 2 bit dari 8 bit yang ada untuk
dijadikan sebagai network Address. 2
• bit itu adalah angka 128, dan 64. jika kita jumlahkan,
akan menghasilkan 192
• Maka subnet Address untuk network ini
adalah 255.255.255.192 atau kita bisa
menuliskan 192.168.5.0/26 sedangkan
untuk IP Address tanpa subnetting adalah
/24 atau 255.255.255.0, karena kita
meminjam 2 bit, tinggal kita tambahkan
saja, sehingga menjadi /26 atau
255.255.255.192.
• Kemudian tentukan network Address untuk subnet mask tersebut, caranya
tinggal mengurangkan saja dari total bit, 256 - 192 = 64 (angka 256 adalah
total keseluruhan bit, dan 192 adalah subnet Address)
• Sehingga:
• Network Address pertama adalah: 192.168.5.64 / 26
• Network Address kedua adalah: 192.168.5.128 / 26
• Network Address ketiga adalah: 192.168.5.192 / 26
• Hasilnya adalah:
• Network Address = 192.168.5.64
• Subnet mask = 255.255.255.192
• IP Address pertama adalah: 192.168.5.65 / 26
• IP Address terakhir adalah: 192.168.5.126/26
• Broadcast Address adalah: 192.168.5.127
• untuk mendapatkan broadcast Address, and tinggal mengurangkan satu
dari network Address yang kedua, dalam hal ini 128 - 1 = 127
• Contoh lain:
Jika anda diberikan IP Address:
192.168.200.50 dengan Subnet Mask:
255.255.255.252 Tentukan Subnet
Address/Network Address, Broadcast
Address, IP Pertama dan IP terakhir dari
subnet tersebut
JAWABAN
• Dengan memakai cara diatas, langsung saja
lakukan pengurangan, 256 - 252 = 4,dan
lakukan penambahan 4 + 4 + 4 ...dst sampai
mendekati angka 50, jika tidak salah hitung,
maka angka yang terdekat adalah 48, sehingga:
• Network Address : 192.168.200.48
• IP Address pertama : 192.168.200.49
• IP Address terakhir : 192.168.200.50
• Broadcast Address : 192.168.200.51 (subnet
kedua dikurang satu)

More Related Content

What's hot

Persamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialPersamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialMoch Harahap
 
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi InformasiErgonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi InformasiMohammadZukhrufS
 
Akar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAkar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAlen Pepa
 
Program dan Flowchart Perkalian Matriks
Program dan Flowchart Perkalian MatriksProgram dan Flowchart Perkalian Matriks
Program dan Flowchart Perkalian MatriksSimon Patabang
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanDian Arisona
 
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)AFirza
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Model Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldModel Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldSherly Uda
 
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrikMatematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrikBeny Nugraha
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilanganUjang Kbm
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Jamil Sirman
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralRozaq Fadlli
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelNur Fadzri
 
Deret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinDeret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinFerdhika Yudira
 

What's hot (20)

Interpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdfInterpolasi Polinom.pdf
Interpolasi Polinom.pdf
 
Persamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialPersamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsial
 
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi InformasiErgonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
Ergonomika dan Manajemen Teknologi Informasi
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 
Akar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAkar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linier
 
Program dan Flowchart Perkalian Matriks
Program dan Flowchart Perkalian MatriksProgram dan Flowchart Perkalian Matriks
Program dan Flowchart Perkalian Matriks
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)
Kelompok 3 (keamanaan sistem terdistribusi)
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
Model Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldModel Jaringan Hopfield
Model Jaringan Hopfield
 
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrikMatematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
Matematika 2 - Slide week 3 - integral substitusi trigonometrik
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
 
Determinan es
Determinan esDeterminan es
Determinan es
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidel
 
Deret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurinDeret Taylor dan McLaurin
Deret Taylor dan McLaurin
 

Similar to Jaringan Komputer Pertemuan 6-ip-addresssubnetting

IP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxIP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxDediTriLaksono1
 
88363199 menghitung-ip-address
88363199 menghitung-ip-address88363199 menghitung-ip-address
88363199 menghitung-ip-addressHelio Santos
 
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdfUK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdfkoswara10
 
Konsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressKonsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressfiqhan
 
Sub Neting Alamat Jaringan
Sub Neting  Alamat JaringanSub Neting  Alamat Jaringan
Sub Neting Alamat JaringanSimon Patabang
 
ip-address
ip-addressip-address
ip-addressNoval Sp
 
Pengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptxPengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptxJepriM1
 
Modul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmaskModul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmasksetioaribowo
 
Bab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetBab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetAri Haidari
 
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkombalahong
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressingSetyady Peace
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressingSetyady Peace
 
Klasifikasi ip teknik jaringan
Klasifikasi ip   teknik jaringanKlasifikasi ip   teknik jaringan
Klasifikasi ip teknik jaringanadjie1258
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019ArdiPrayoga3
 
Jaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid IIIJaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid IIIrezarmuslim
 

Similar to Jaringan Komputer Pertemuan 6-ip-addresssubnetting (20)

IP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxIP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptx
 
88363199 menghitung-ip-address
88363199 menghitung-ip-address88363199 menghitung-ip-address
88363199 menghitung-ip-address
 
UIII.pptx
UIII.pptxUIII.pptx
UIII.pptx
 
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdfUK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
 
Winda ipaddress
Winda ipaddressWinda ipaddress
Winda ipaddress
 
5 ip address
5 ip address5 ip address
5 ip address
 
Konsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressKonsep dasar ip address
Konsep dasar ip address
 
Sub Neting Alamat Jaringan
Sub Neting  Alamat JaringanSub Neting  Alamat Jaringan
Sub Neting Alamat Jaringan
 
ip-address
ip-addressip-address
ip-address
 
Modul 3 subnetting
Modul 3 subnettingModul 3 subnetting
Modul 3 subnetting
 
Pengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptxPengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptx
 
Modul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmaskModul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmask
 
Bab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetBab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internet
 
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Klasifikasi ip teknik jaringan
Klasifikasi ip   teknik jaringanKlasifikasi ip   teknik jaringan
Klasifikasi ip teknik jaringan
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019
 
Jaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid IIIJaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid III
 

More from Ihsan Nurhalim

Perkembangan Sistem operasi
Perkembangan Sistem operasiPerkembangan Sistem operasi
Perkembangan Sistem operasiIhsan Nurhalim
 
Pendekatan untuk-membangun-sistem
Pendekatan untuk-membangun-sistemPendekatan untuk-membangun-sistem
Pendekatan untuk-membangun-sistemIhsan Nurhalim
 
Proposal aplikasi pariwisata berbasis web
Proposal aplikasi pariwisata berbasis webProposal aplikasi pariwisata berbasis web
Proposal aplikasi pariwisata berbasis webIhsan Nurhalim
 
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 2
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 2Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 2
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 2Ihsan Nurhalim
 
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 1
Materi Perkuliahan  Pengelolaan citra 1Materi Perkuliahan  Pengelolaan citra 1
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 1Ihsan Nurhalim
 
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 3
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 3Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 3
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 3Ihsan Nurhalim
 
Interaksi manusia dengan komputer 1
Interaksi manusia dengan komputer 1Interaksi manusia dengan komputer 1
Interaksi manusia dengan komputer 1Ihsan Nurhalim
 
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-akses
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-aksesJaringan Komputer Pertemuan 4-metode-akses
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-aksesIhsan Nurhalim
 
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ipJaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ipIhsan Nurhalim
 
Jaringan Komputer Pertemuan 2-referensi-model-osi
Jaringan Komputer Pertemuan 2-referensi-model-osiJaringan Komputer Pertemuan 2-referensi-model-osi
Jaringan Komputer Pertemuan 2-referensi-model-osiIhsan Nurhalim
 
Jaringan Komputer Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
Jaringan Komputer Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputerJaringan Komputer Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
Jaringan Komputer Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputerIhsan Nurhalim
 
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adressJaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adressIhsan Nurhalim
 
Laporan Tugas Grafika Komputer bangun 2 dimensi Code Block
Laporan Tugas Grafika Komputer bangun 2 dimensi Code BlockLaporan Tugas Grafika Komputer bangun 2 dimensi Code Block
Laporan Tugas Grafika Komputer bangun 2 dimensi Code BlockIhsan Nurhalim
 
Basis Data Praktikum modul SQL
Basis Data Praktikum modul SQLBasis Data Praktikum modul SQL
Basis Data Praktikum modul SQLIhsan Nurhalim
 
Praktikum basis Data SQL
Praktikum basis Data SQLPraktikum basis Data SQL
Praktikum basis Data SQLIhsan Nurhalim
 

More from Ihsan Nurhalim (16)

Perkembangan Sistem operasi
Perkembangan Sistem operasiPerkembangan Sistem operasi
Perkembangan Sistem operasi
 
Dasar sistem operasi
Dasar sistem operasiDasar sistem operasi
Dasar sistem operasi
 
Pendekatan untuk-membangun-sistem
Pendekatan untuk-membangun-sistemPendekatan untuk-membangun-sistem
Pendekatan untuk-membangun-sistem
 
Proposal aplikasi pariwisata berbasis web
Proposal aplikasi pariwisata berbasis webProposal aplikasi pariwisata berbasis web
Proposal aplikasi pariwisata berbasis web
 
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 2
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 2Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 2
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 2
 
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 1
Materi Perkuliahan  Pengelolaan citra 1Materi Perkuliahan  Pengelolaan citra 1
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 1
 
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 3
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 3Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 3
Materi Perkuliahan Pengelolaan citra 3
 
Interaksi manusia dengan komputer 1
Interaksi manusia dengan komputer 1Interaksi manusia dengan komputer 1
Interaksi manusia dengan komputer 1
 
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-akses
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-aksesJaringan Komputer Pertemuan 4-metode-akses
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-akses
 
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ipJaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Jaringan Komputer Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
 
Jaringan Komputer Pertemuan 2-referensi-model-osi
Jaringan Komputer Pertemuan 2-referensi-model-osiJaringan Komputer Pertemuan 2-referensi-model-osi
Jaringan Komputer Pertemuan 2-referensi-model-osi
 
Jaringan Komputer Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
Jaringan Komputer Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputerJaringan Komputer Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
Jaringan Komputer Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
 
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adressJaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
 
Laporan Tugas Grafika Komputer bangun 2 dimensi Code Block
Laporan Tugas Grafika Komputer bangun 2 dimensi Code BlockLaporan Tugas Grafika Komputer bangun 2 dimensi Code Block
Laporan Tugas Grafika Komputer bangun 2 dimensi Code Block
 
Basis Data Praktikum modul SQL
Basis Data Praktikum modul SQLBasis Data Praktikum modul SQL
Basis Data Praktikum modul SQL
 
Praktikum basis Data SQL
Praktikum basis Data SQLPraktikum basis Data SQL
Praktikum basis Data SQL
 

Jaringan Komputer Pertemuan 6-ip-addresssubnetting

  • 1. IP Address IP Address Versi 4 Crt : Abdul Kadir
  • 2. • IP Address versi 4 terdiri dari empat byte, dengan jumlah bit secara keseluruhan adalah 32 bit dan setiap segmen terdiri dari 8 bit. 11111111.11111111.11111111.11111111 = 255.255.255.255 • Dari angka tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa range IP Address dimulai dari 0.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.255, dan bila dihitung jumlah IP Address yang tersedia adalah 256 x 256 x 256 x 256 = 4294967296
  • 3. • Mungkin Anda bertanya, darimana angka 256? Ingat, bahwa setiap segment dari IP Address terdiri dari 8 bit, dan berasal dari perhitungan formula 2n sehingga dihasilkan 28 yang akan menghasilkan nilai 256. Dari jumlah Address yang sebanyak itu, lahirlah pengelompokan untuk lebih memudahkan pengaturan dan mengenal IP Address. • Lembaga yang mengatur pengalamatan di internet antara lain InterNIC, ApNIC dan untuk wilayah indonesia dikenal dengan IdNIC.
  • 4. • Adapun pengelompokan IP Address yang lazim dan dikenal selama ini adalah sebagai berikut: • Class A : 0.0.0.0 s/d 126.255.255.255 • Class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255 • Class C : 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255 • Class D : 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255 • Class E : 240.0.0.0 s/d 247.255.255.255
  • 5. • Class D dan Class E digunakan untuk Multicast dan Experiment purpose. • Multicast disini adalah pengalamatan untuk keperluan streaming, misalnya audio streaming dan sebagainya, dan dikenal dengan istilah IP MultiCasting. Sedangkan alamat IP Address 127.0.0.0 sudah di pesan (reserved) untuk keperluan localhost, yang artinya secara default setiap komputer memiliki IP Address default 127.0.0.1.
  • 6. • Selain istilah diatas masih ada istilah lagi yaiut Public IP Address dan Private IP Address. Public IP Address adalah IP Address yang dikenal oleh internet / jaringan di luar dari local area network, sedangkan private IP Address adalah alamat IP yang hanya digunakan untuk keperluan local area network dan tidak dikenal oleh internet. Sehingga untuk dapat berkomunikasi perlu dilakukan suatu proses yang dikenal dengan Network Address Translation (NAT), supaya private IP Address ini dapat berkomunikasi dengan dunia luar.
  • 7. • Adapun range untuk private IP Address dari setiap class adalah sebagai berikut: • Private IP Address untuk Class A: 10.0.0.0 • Private IP Address untuk Class B: 172.16.0.0 s/d 172.32.0.0 • Private IP Address untuk Class C: 192.168.0.0 • Dengan adanya private IP Address seseorang atau lembaga tidak perlu meminta izin secara khusus kepada lembaga internet ataupun IDNIC.
  • 8. Subnetting • Sebelum memasuki pembahasan selanjutnya, perlu di ketahui bahwa format IP Address terdiri dari dua bagian utama, yaitu Network dan Host. • Istilah Network disini dapat dianalogikan seperti nomor jaringan dan Host dianalogikan sebagai PC Anda. • Masih jelas dalam ingatan, IP Addres dibedakan menjadi beberapa class, dimana di setiap kelas tersebut, mempunyai porsi network dan host sebagai berikut: • Class A: Network.Host.Host.Host • Class B: Network.Network.Host.Host • Class C: Network.Network.Network.Host
  • 9. • Class A, terdiri dari 8 bit Network Address, dan 24 Bit Host Address • Class B, terdiri dari 16 bit Network Address, dan 16 Bit Host Address • Class C, terdiri dari 24 bit Network Address, dan 8 Bit Host Address
  • 10. • Sebagai contoh IP Address class A yang jumlah hostnya 256 x 256 x 256 = 16777216, apakah mungkin di dalam suatu perusahaan yang besar sekalipun mempunyai PC atau Client atau Host sebanyak 16 juta? • Nah... jika kita mempunyai satu network class A, katakanlah 10.0.0.0, dan jumlah client yang ada hanya 100, berarti kita telah membuang sekitar 15 juta lebih IP Address. Suatu pemborosan yang kurang manusiawi, dan perlu diingat juga bahwa IP Address haruslah unique, artinya dalam suatu jaringan tidak diperbolehkan ada dua IP Address yang sama. Oleh sebab itu lahir-lah teknik untuk memecah mecah suatu network Address menjadi lebih kecil lagi.
  • 11. Contoh penerapan: • Ada sebuah perusahaan medium yang mempunyai PC atau Client atau Host sebanyak 50 buah. • Anda sebagai seorang network atau system engineer diminta untuk mendesain atau mengalokasikan sejumlah IP Address untuk keperluan customer tersebut.
  • 12. SOLUSI • Dilihat dari sini, jumlah host yang paling kecil dan memenuhi syarat adalah jika menggunakan IP Address dari class c, karena jumlah maksimum host dari class c adalah 254 (Anda mungkin bertanya, kenapa bukan 256?, karena dalam konsep IP, 2 IP Address tidak bisa kita pakai, yang pertama digunakan untuk network Address, dan yang kedua digunakan untuk broadcast Address, formulanya adalah 2n -2). Itulah sebabnya pada contoh kasus ini hanya diperlukan satu network yang bisa meng-cover jumlah host yang sedikit itu.
  • 13. • diambil satu IP Address dari class c, misalnya:192.168.5.0 dan kita akan memulai perhitungan ini dengan mengunakan bilangan biner, jika Anda melihat kembali diatas, bahwa ip Address untuk Class C terdiri dari N.N.N.H, dimana N adalah Network dan H adalah Host, untuk sementara ini, kita abaikan dulu network Addressnya, kita fokuskan pada host Addressnya.
  • 14. • Host Address pada class c yang terdiri dari 8 bit: 1 1 1 1 1 1 1 1 = 255. • Kita juga perlu mengingat hitungan 2n yang akan kita lakukan pada setiap perhitungan IP Address: 2^7 2^6 2^5 2^4 2^3 2^2 2^1 2^0. Hasil dari bilangan pangkat diatas adalah berturut turut: 128+ 64+ 32+ 16+ 8+ 4+ 2+ 1 = 255
  • 15. • Ingat, jumlah host yang diminta hanya 50, jika anda lihat, jika kita menjumlahkan dari angka 16 + 8 + 4 + 2 + 1, maka hasilnya adalah 31, sedangkan jumlah host yang diperlukan adalah 50. Kalau begitu kita harus menjumlahkan lagi dari angka 32 + 16 + 8 + 4 + 2 +1, maka hasilnya adalah 63, dan kita telah memenuhi syarat, karena jumlah host yang diperlukan hanya 50. • Berarti kita meminjam 2 bit dari 8 bit yang ada untuk dijadikan sebagai network Address. 2 • bit itu adalah angka 128, dan 64. jika kita jumlahkan, akan menghasilkan 192
  • 16. • Maka subnet Address untuk network ini adalah 255.255.255.192 atau kita bisa menuliskan 192.168.5.0/26 sedangkan untuk IP Address tanpa subnetting adalah /24 atau 255.255.255.0, karena kita meminjam 2 bit, tinggal kita tambahkan saja, sehingga menjadi /26 atau 255.255.255.192.
  • 17. • Kemudian tentukan network Address untuk subnet mask tersebut, caranya tinggal mengurangkan saja dari total bit, 256 - 192 = 64 (angka 256 adalah total keseluruhan bit, dan 192 adalah subnet Address) • Sehingga: • Network Address pertama adalah: 192.168.5.64 / 26 • Network Address kedua adalah: 192.168.5.128 / 26 • Network Address ketiga adalah: 192.168.5.192 / 26 • Hasilnya adalah: • Network Address = 192.168.5.64 • Subnet mask = 255.255.255.192 • IP Address pertama adalah: 192.168.5.65 / 26 • IP Address terakhir adalah: 192.168.5.126/26 • Broadcast Address adalah: 192.168.5.127 • untuk mendapatkan broadcast Address, and tinggal mengurangkan satu dari network Address yang kedua, dalam hal ini 128 - 1 = 127
  • 18. • Contoh lain: Jika anda diberikan IP Address: 192.168.200.50 dengan Subnet Mask: 255.255.255.252 Tentukan Subnet Address/Network Address, Broadcast Address, IP Pertama dan IP terakhir dari subnet tersebut
  • 19. JAWABAN • Dengan memakai cara diatas, langsung saja lakukan pengurangan, 256 - 252 = 4,dan lakukan penambahan 4 + 4 + 4 ...dst sampai mendekati angka 50, jika tidak salah hitung, maka angka yang terdekat adalah 48, sehingga: • Network Address : 192.168.200.48 • IP Address pertama : 192.168.200.49 • IP Address terakhir : 192.168.200.50 • Broadcast Address : 192.168.200.51 (subnet kedua dikurang satu)