SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
KELOMPOK 5 :
1. DYAH EKA WIDYASARI
2. ELISYAH MULIANI PUTRI
3. FIRDA CYNTHIA
4. FITRI HANDAYANI
5. HANNY HERMILIA HANDAYANI
6. ISTIFARININGSIH
Secara etimolgis, al-Quran berasal dari kata bahasa Arab yaitu qa-ra-a yang
berarti bacaan.
Secara istilah, Al-Qur’an merupakan kumpulan firman Allah atau wahyu
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Didalamnya penuh dengan
cahaya hidayah dan rahmat bagi alam semesta.
Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk
menciptakan keadaan tertib dan damai dalam kehidupan manusia.
Al Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang utama.
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur (mutawattir) selama 22 tahun
2 bulan 22 hari kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
Al Quran terdiri dari 30 Juz, 114 surat, 6.666 ayat, 323.015 huruf dan 77.439
kosa kata.
Al-Qur’an berisi berbagai hal, seperti tarikh (sejarah), keimanan
(aqidah), akhlak, dan hal hal yang berhubungan dengan
muamalah (kehidupan bermasyarakat).
Keistimewaan Al-Qur’an :
1. Al-Qur’an tidak dapat ditiru oleh siapa pun.
2. Kemurnian Al-Qur’an dijaga sampai hari kiamat, karena
Allah yang menjaganya.
3.Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat Nabi
Muhammad Saw. yang terbesar.
4. Barang siapa yang membaca ayat-ayat di dalam Al-
Qur’an, maka akan mendapat pahala.
A. AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER HUKUM
Hukum yang berkaitan dengan ibadah : hukum yang
mengatur hubungan rohaniyah dengan Allah SWT dan yang
berkaitan dengan keimanan. Ilmu yang mempelajarinya disebut
Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam
Hukum yang berhubungan dengan Amaliyah yang mengatur
hubungan dengan Allah, dengan sesama dan alam sekitar.
Hukum ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum
syariat. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Fiqih
Hukum yang berkaitan dngan akhlak. Yakni tuntutan agar
setiap muslim memiliki sifat – sifat mulia
Hukum yang berkaitan dengan amal ibadah seperti shalat,
puasa, zakat, haji, nadzar, sumpah dan sebagainya yang
berkaitan dengan hubungan manusia dengan tuhannya.
KEDUDUKAN AL-QUR’AN
Hukum yang berkaitan dengan muamalah meliputi:
 Kehidupan manusia dalam berkeluarga, yaitu perkawinan
dan warisan
 Perjanjian yaitu berhubungan dengan (perdagangan) ,
gadai-menggadai, dll. Maksud utamanya agar hak setiap orang
dapat terpelihara dengan tertib
Gugat menggugat, yaitu berhubungan dengan keputusan,
persaksian dan sumpah
Jinayat, yaitu berhubungan dengan penetapan hukum atas
pelanggaran pembunuhan dan kriminalitas
 Hubungan antar agama, yaitu hubungan antar kekuasan
Islam dengan non-Islam sehingga tercapai kedamaian
 Batasan pemilikan harta benda, seperti zakat, infaq dan
sedekah.
B. AL-QUR’ANSEBAGAI PEDOMANHIDUP
Tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah,
yaitu ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada
Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-
rasul, hari akhir, serta qadha dan qadar.
Tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu agar
orang muslim memilki budi pekerti yang baik
Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah.
Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan
1. Menjadikan kehidupan manusia yang lebih aman,
tentram, damai, sejahtera, serta selamat dunia dan
akhirat, karena mendapat ridha Allah dalam
menjalani kehidupan.
2. Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan di
antara sesama manusia yang disebabkan
perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap
apa yang dimilikinya masing-masing.
3. Al-Qur’an sebagai petunjuk dan rahmat bagi orng
yang beriman dan bertaqwa.
4.Memberitahukan kepada setiap umat bahwa nabi
dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan)
dan jalannya masing-masing dalam menyembah
Allah.
5. Memberitahu bahwa Al-Qur’an berisi perintah-
peritah Allah, larangan-larangan Allah, hukum-
hukum Allah, kisah-kisah teladan, dan juga
kumpulan informasi tentang takdir dan sunatullah
untuk seluruh manusia dan pelajaran bagi orang-
orang yang bertaqwa.
Pembentukan dan Sejarahnya
1.Masa pembentukan hadits
2.Masa Penggalian
3.Masa penghimpunan
4.Masa pendiwanan dan penyusunan
H
A
D
I
S
T
HADIST
QAULIYAH
HADIST FI’LIYAH
Hadist yang didasarkan
pada ucapan Nabi
Muhammad Saw.
Hadist yang didasarkan
pada perbuatan Nabi
Muhammad Saw.
Hadist yang didasarkan
pada persetujuan nabi
terhadap perilaku para
sahabatnya dalam suatu
hukum Allah Swt.
1. Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al Qur’an, sehingga kedunya (Al
Qur’an dan Hadits) menjadi sumber hukum untuk satu hal yang sama.
ْ‫ي‬َ‫خ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ر‬ُ‫ح‬ ْ‫م‬ِِّ‫ظ‬َ‫ع‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ْ‫ت‬‫ه‬‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ٌ‫ر‬ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬
‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫اج‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ت‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ن‬‫األ‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫اج‬ َ‫و‬ ِ‫ان‬َ‫ث‬ ْ‫األو‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫س‬ْ‫ج‬ِِّ‫لر‬‫وا‬
ِ‫ور‬ُّ‫الز‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬
Artinya :"Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan, apa-
apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi
Rabb-nya. Dan telah dihalalkan bagi kamu, semua binatang ternak, terkecuali
yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-
berhala yang najis itu, dan jauhilah perkataan-perkataan yang dusta," –
(QS.22:30)
2. Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al
Qur’an yang masih bersifat umum.
Misalnya, ayat Al Qur’an yang memerintahkan shalat,
membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji,
semuanya bersifat garis besar.
Rincian semua itu telah dijelaskan oelh rasullah SAW
dalam haditsnya. Contoh lain, dalam Al Qur’an Allah
SWT mengharamkan bangkai, darah dan daging babi.
Firman Allah sebagai berikut:
ِّ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫م‬َّ‫د‬‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ت‬َ‫م‬ ِّ‫ر‬ُ‫ح‬ِّ‫ه‬ِّ‫ب‬ ِّ َّ‫اَّلل‬ ِّ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ِّ‫ل‬ َّ‫ل‬ِّ‫ه‬ُ‫أ‬ ‫ما‬ َ‫و‬ ِّ‫زير‬ْ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ق‬ِّ‫ن‬َ‫خ‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬
َ‫ك‬َ‫أ‬ ‫ما‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ح‬‫طي‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ي‬ِّ‫د‬َ‫ر‬َ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ذ‬‫و‬ُ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ما‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ك‬َ‫ذ‬ ‫ما‬ َّ‫ال‬ِّ‫إ‬ ُ‫ع‬ُ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ل‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ح‬ِّ‫ب‬ُ‫ذ‬
ِّ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫ل‬‫ذ‬ ِّ‫الم‬ْ‫ز‬َ ْ‫اْل‬ِّ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِّ‫س‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِّ‫ب‬ُ‫ص‬ُّ‫ن‬‫ال‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ذين‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫س‬ِّ‫ئ‬َ‫ي‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ ٌ‫ق‬ْ‫س‬‫ال‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫ن‬‫دي‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ر‬
‫دي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِّ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ش‬ْ‫اخ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫و‬َ‫ش‬ْ‫خ‬َ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِّ‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫م‬ْ‫ت‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫تي‬ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ضيت‬َ‫ر‬ َ‫و‬
‫في‬ َّ‫ر‬ُ‫ط‬ْ‫ض‬‫ا‬ ِّ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ً‫ا‬‫دين‬ َ‫م‬‫ال‬ْ‫س‬ِّْ‫اْل‬ُ‫م‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ٍ‫ة‬َ‫ص‬َ‫م‬ْ‫خ‬َ‫م‬َ‫غ‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬َِِّ‫ف‬ ٍ‫م‬ِّْْ ِّ‫ْل‬ ٍٍِّ‫ن‬‫اا‬َ‫ت‬ٌ‫م‬‫حي‬َ‫ر‬ ٌ‫ر‬‫و‬ُ‫ف‬(3)
Artinya : “Diharamkan bagimu ( memakan ) bangkai, darah, daging babi, ( daging
hewan ) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan ( diharamkan bagimu ) yang disembelih untuk berhala. Dan (
diharamkan juga ) mengundi nasib dengan anak panah, ( mengundi nasib dengan
anak panah itu ) adalah kefasikan. Pada h ari ini orang- orang kafir telah putus asa
untuk ( mengalahkan ) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada- Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku- cukupkan kepadamu nikmat- Ku, dan telah Ku- ridai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja
berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam ayat tersebut, bangkai itu haram dimakan, tetap tidak dikecualikan bangkai mana yang
boleh dimakan. Kemudian datanglah hadits menjelaskan bahwa ada bangkai yang boleh
dimakan, yakni bangkai ikan dan belalang. Sabda Rasulullah SAW:
ْ‫ت‬َّ‫ل‬ ِّ‫ح‬ُ‫ا‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ِّ‫ان‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫م‬َ‫و‬ِّ‫ان‬َ‫م‬َ‫د‬ , ‫ا‬َّ‫م‬‫ا‬َ‫ف‬ِّ‫ان‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ : ُ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ا‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ , ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ا‬َ‫و‬
ِّ‫ان‬َ‫م‬َّ‫د‬‫:ال‬ ُ‫د‬ِّ‫ب‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ف‬ِّ‫ل‬‫ا‬َ‫ح‬ِّ‫الط‬َ‫و‬ ( ‫رواه‬‫ابن‬‫المااه‬‫و‬‫الحاكم‬ )
Artinya: “Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun dua macam
bangkai adalah ikan dan belalalng, sedangkan dua macam darah adalah hati dan limpa…
” (HR Ibnu Majjah)
3. Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam Al Qur’an.
Misalnya, cara menyucikan bejana yang dijilat anjing, dengan membasuhnya tujuh
kali, salah satunya dicampur dengan tanah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
ُ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬ُ‫ط‬ِّ‫اء‬َ‫ن‬ِّ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫د‬َ‫ح‬َ‫ا‬‫ا‬َ‫ذ‬ِّ‫ا‬َ‫غ‬ِّ‫ل‬َ‫و‬ِّ‫ه‬ْ‫ي‬ِّ‫ف‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َ‫ل‬ِّ‫س‬ْ‫غ‬ُ‫ي‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ٍ‫ت‬‫ا‬َّ‫ر‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِّ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ِّ‫ب‬ِّ‫ب‬‫ا‬َ‫ر‬ُّ‫ت‬‫ال‬
( ‫رواه‬‫مسلم‬‫و‬‫هحمد‬‫و‬‫هبو‬‫داود‬‫و‬‫البيهقى‬ )
Artinya: “Menyucikan bejanamu yang dijilat anjing adlah dengan cara membasuh sebanyak
tujuh kali salah satunya dicampur dengan tanah” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Baihaqi).
4. Sebagai pembatas hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an
Hadits menurut sifatnya mempunyai klasifikasi sebagai
berikut:
1. Hadits Shohih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Rawi
yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak
ber illat, dan tidak janggal. Illat hadits yang dimaksud adalah
suatu penyakit yang samar-samar yang dapat menodai
kesholehan suatu hadits.
Adapun syarat-syarat suatu hadits dikatakan hadits yang
shohih, yaitu:
Rawinya bersifat adil
Sempurna ingatan
Sanadnya tidak terputus
Hadits itu tidak berilat, dan
Hadits itu tidak janggal
2. Hadits Hasan, adalah hadits yang diriwayatkan
oleh rawi yang adil, tapi tidak begitu kuat ingatannya
(hafalannya), bersambung sanadnya, dan tidak terdapat
illat dan kejanggalan pada matannya. Hadits Hasan
termasuk hadits yang makbul biasanya dibuat hujjah
untuk sesuatu hal yang tidak terlalu penting
3. Hadits Dhoif, adalah hadits yang kehilangan satu syarat
atau lebih syarat-syarat hadits shohih atau hadits hasan.
PEMBAGIAN HADIST BERDASARKAN KUALITASNYA
NO KATEGORI HADIST KETERANGAN
1. Hadist Sahih (Sehat,
Benar)
Hadist yang memiliki matan dan sanad yang
terpercaya.
2. Hadist Hasan Hadist yang memenuhi syarat hadist sahih akan tetapi
tingkathafalan atau daya ingat periwayatnya berkurang.
3. Hadist Daif (Lemah) Hadist yang memiliki kelemahan, baik pada matan,
maupun sanadnya.
4. Hadist Maudu’ (Palsu) Hadist yang merupakan buatan orang semata.
PEMBAGIAN HADIST BERDASARKAN
JUMLAH PERAWINYA
NO KATEGORI HADIST KETERANGAN
1. Hadist Mutawatir Hadist yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi, mereka
melihat atau mendengar sendiri dengan jumlah yang
banyak sehingga tidak memungkinkan para perawi
berdusta.
2. Hadist Hasan Hadist yang memenuhi syarat hadist sahih akan tetapi
tingkat hafalan atu daya ingat periwayatnya kurang.
3. Hadist Ahad Hadist yang diriwayatkan oleh seseorang, dua atau lebih.
Akan tetapi derajat hadistnya tidaj sampai kepada derajat
mutawatir.
4. Hadist Maudu’ (palsu) Hadist yang merupakan buatan orang semata.
5. Hadist Masyhur Hadist yang termasuk kepada golongan Ahad. Hadist
Masyhur diriwayatkan 0leh paling sedikit tiga orang
periwayat.
1. Periwayat umat Muslim
Shahih Bukhari, disusun oleh Bukhari (194-256 H).
Shahih Muslim, disusun oleh Muslim (204-262 H).
Sunan Abu Dawud, disusun oleh Abu Dawud (202-275 H).
Sunan at-Turmudzi, disusun oleh At-Turmudzi(209-279 H).
Sunan an-Nasa'i, disusun oleh an-Nasa'i (215-303 H).
Sunan Ibnu Majah, disusun oleh Ibnu Majah (209-273).
Musnad Ahmad, disusun oleh Imam Ahmad
bin Hambal (164-241 H).
Muwatta Malik, disusun oleh Imam Malik (93-179 H).
Sunan Darimi, disusun oleh Ad-Darimi (181-255 H).
PERIWAYAT
HADIST
2. Periwayat umat Syi'ah
Umat Syi'ah hanya mempercayai hadits yang diriwayatkan oleh
keturunan Muhammad , melalui Fatimah az-Zahra, atau oleh
pemeluk Islam awal yang memihak Ali bin Abi Thalib. Syi'ah
tidak menggunakan hadits yang berasal atau diriwayatkan oleh
mereka yang menurut kaum Syi'ah diklaim memusuhi Ali,
seperti Aisyah, yang melawan Ali pada Perang Jamal.
Ada beberapa sekte dalam Syi'ah, tetapi sebagian besar
menggunakan:
=> Ushul al-Kafi
=> Al-Istibshar
=> Al-Tahdzib
=> Man La Yahduruhu al-Faqih
Mukhtashar
(ringkasan)
•Untuk Shahih Bukhari
diantaranya Tajridush
Shahih oleh Al Husain
bin Mubarrak (546-
631 H / 1152-1233 M)
•Untuk Shahih Muslim
diantaranya
Mukhtashar oleh Al
Mundziri (581-656 H /
1185-1258 M)
Lain-lain
•Kitab Al Kalimuth
Thayyib oleh Ibnu
Taimiyah (661-728 H /
1263-1328 M) berisi
hadits-hadits tentang
doa.
•Kitab Al Mustadrak
oleh Al Hakim (321-405
H / 933-1014 M) berisi
hadits yang dipandang
shahih menurut syarat
Bukhari atau Muslim
dan menurut dirinya
sendiri.
IJTIHAD
Ijtihad ialah berusaha dengan sungguh-sungguh
untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada
ketetapannya baik dalam Al-Qur’an maupun Hadist
dengan menggunakan akal pikiran yang sehat dan
jernih, serta berpedoman kepada cara-cara menetapkan
hukum yang telah ditentukan
 Hasil ijtihad dapat dijadikan sumber hukum yang
ketiga.
-- Hasil ini berdasarkan dialog nabi Muhammad SAW
dengan sahabat yang bernama muadz bin jabal
-- Ijtihad bertujuan untuk memenuhi keperluan umat
manusia akan pegangan hidup dalam beribadah pada
Allah di suatu tempat dan keadaan tertentu
-- Ijtihad sebaiknya hanya dilakukan para ahli agama
Islam.
Umat Islam memerlukan ijtihad jika penyelesaian
terhadap suatu masalah ketentuannya tidak dijabarkan
secara jelas di dalam Al-Qur’an atau Hadist.
Yang berhak membuat ijtihad adalah mereka yang
mengerti dan paham Al-Qur’an dan Hadist, kecuali jika
solusinya ditemukan dalam Al-Qur’an atau Hadist.
FUNGSI DAN
KEDUDUKAN IJTIHAD
• Nilai kebenaran hukum atau pendapat ijtihad bersifat relatif.
Maksudnya hukum hasil ijtihad dapat berubah berdasarkan
situasi dan kondisi. Selain itu hasil ijtihad mungkin saja hanya
berlaku bagi seseorang, kelompok, dan hanya pada masa
tertentu.
• Allah akan memberikan pahala kepada seorang mujtahid
walaupu tidak semua dapat mencapai kebenaran.
• Adapun orang ang berijtihad kemudian mencapai kebenaran
maka ia mendapat dua pahala.
Sedangkan apabila soseorang setelah berijtihad tidak
mencapai nilai kebenaran, maka tetap akan mendapat satu
pahala.
CARA BERIJTIHAD DAN SYARAT-SYARAT MUJTAHID
1. Memerhatikan dalil yang tinggi tangkatannya, kemudian menggunakan dalil
berikutnya.
2. Memperhatikan perbuatan-perbuatan Nabi, kemudian taqrirnya.
3. Memerhatikan fatwa-fatwa sahabat.
4. Menetapkan hukum dengan qiyas atau dengan salah satu dalil yang dibenarkan
dengan syara sambil memerhatikan kemaslahatan dan menolak kemafsadatan.
5. Apabila mendapatkan dalil yang berlawanan hendaknya mengumpulkan dalil
dengan cara yang dibenarkan kaidah.
6. Menarjih salah satu dalil.
7. Menasakhkan, mencari mana yang dahulu mana dan yang kemudian. Dalil yang
dahulu yang dibatalkan dan yang kemudian yang membatalkan.
8. Apabila tidak diketahui juga landasan hukumnya maka hendaklah berhenti.
1. Bersifat adil dan taqwa.
2. Memahami Al-Qur’an dan Hadist yang bersangkutan dengan
hukum yang sedang dibahas dengan luas dan mendalam.
3. Mengetahui hukum-hukum yang ditetapkan oleh Ijma’.
4. Mengetahui serta memahami bahasa Arab beserta ilmu yang
menunjangnya,
5. Mengetahui ilmu Ushul Fiqih dengan kuat, karena ilmu ini
menjadi dasar dan pokok ijtihad.
6. Memiliki motivasi yang tinggi dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan.
7. Berpikir terbuka dan selalu ingin belajar.
1. Ijma’
Adl kesepakatan yakni
kesepakatan para ulama dalam
Menetapkan suatu hukum dalam
agama berdasarkan Al-Qur'an
dan Hadits dalam suatu perkara
yang terjadi.
keputusan bersama yang
dilakukan oleh para ulama
dengan cara ijtihad untuk
Kemudian dirundingkan dan
disepakati. Hasil dari ijma adalah
fatwa, yaitu keputusan bersama
para ulama yang berwenang
untuk diikuti seluruh umat.
JENIS-JENIS
IJTIHAD
2. Sududz
Dzariah
Adalah tindakan
memutuskan suatu
yang mubah menjadi
makruh atau haram
demi kepentingan
umat.
3. Istishab
Adalah tindakan
menetapkan
berlakunya
suatu ketetapan
sampai ada
alasan yang bisa
mengubahnya.
4. Qiyâs
Qiyas adalah menggabungkan atau menyamakan
artinya menetapkan suatu hukum suatu perkara
yang baru yang belum ada pada masa sebelumnya
namun memiliki kesamaan dalah sebab, manfaat,
bahaya dan berbagai aspek dengan perkara
terdahulu sehingga dihukumi sama. Dalam Islam,
Ijma dan Qiyas sifatnya darurat, bila memang
terdapat hal hal yang ternyata belum ditetapkan
pada masa-masa sebelumnya
Beberapa definisi qiyâs (analogi) :
ᵜ Menyimpulkan hukum dari yang asal menuju kepada
cabangnya, berdasarkan titik persamaan di antara keduanya.
ᵜMembuktikan hukum definitif untuk yang definitif lainnya,
melalui suatu persamaan di antaranya.
ᵜTindakan menganalogikan hukum yang sudah ada penjelasan
di dalam [Al-Qur'an] atau [Hadis] dengan kasus baru yang
memiliki persamaan sebab (iladh).
ᵜMenetapkan sesuatu hukum terhadap sesuatu hal yg belum
diterangkan oleh al-qur'an dan hadits.
5. Istihsân
Beberapa definisi Istihsân :
Fatwa yang dikeluarkan oleh seorang fâqih (ahli
fikih), hanya karena dia merasa hal itu adalah benar.
Argumentasi dalam pikiran seorang fâqih tanpa bisa
diekspresikan secara lisan olehnya
Mengganti argumen dengan fakta yang dapat
diterima, untuk maslahat orang banyak.
Tindakan memutuskan suatu perkara untuk
mencegah kemudharatan.
Tindakan menganalogikan suatu perkara di
masyarakat terhadap perkara yang ada sebelumnya.
6. Maslahah
Murshalah
Adalah tindakan
memutuskan masalah
yang tidak ada naskahnya
dengan pertimbangan
kepentingan hidup
manusia berdasarkan
prinsip menarik manfaat
dan menghindari
kemudharatan.
7. Urf
Adalah tindakan
menentukan masih
bolehnya suatu adat-istiadat
dan kebiasaan masyarakat
setempat selama kegiatan
tersebut tidak bertentangan
dengan aturan-aturan
prinsipal dalam Alquran dan
Hadis.
HADIST AL-QURAN

More Related Content

What's hot

Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2ikbar ghifari
 
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMPAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMSarah Nadhila
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islamRyan Imutz
 
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)MaulanaFirdaus19
 
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)MaulanaFirdaus19
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islamdeden98
 
Definisi syariat islam
Definisi syariat islamDefinisi syariat islam
Definisi syariat islamArya Ningrat
 
Pai smk kelas 10 smt 2 - p1
Pai smk kelas 10   smt 2 - p1Pai smk kelas 10   smt 2 - p1
Pai smk kelas 10 smt 2 - p1Lili Rohily
 
Memaknai Hijrah Zaman Now (Ibnu Aziz Fathoni)
Memaknai Hijrah Zaman Now (Ibnu Aziz Fathoni)Memaknai Hijrah Zaman Now (Ibnu Aziz Fathoni)
Memaknai Hijrah Zaman Now (Ibnu Aziz Fathoni)MaulanaFirdaus19
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad SawMarhamah Saleh
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islameviy ana
 
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)Marhamah Saleh
 

What's hot (18)

Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
Bab 6-sumber-sumber-hukum-islam2
 
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMPAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
 
Iman kepada kitab
Iman kepada kitabIman kepada kitab
Iman kepada kitab
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islam
 
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)
3. seputar hijrah dalam islam (kh.shiddiq al jawi)
 
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum-Hukum Hijrah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Definisi syariat islam
Definisi syariat islamDefinisi syariat islam
Definisi syariat islam
 
Al qur’ān sebagai pedoman Kehidupan
Al qur’ān sebagai pedoman KehidupanAl qur’ān sebagai pedoman Kehidupan
Al qur’ān sebagai pedoman Kehidupan
 
Agama ppt 6 sesok
Agama ppt 6 sesokAgama ppt 6 sesok
Agama ppt 6 sesok
 
Dalil dalil syara'
Dalil dalil syara'Dalil dalil syara'
Dalil dalil syara'
 
Pai smk kelas 10 smt 2 - p1
Pai smk kelas 10   smt 2 - p1Pai smk kelas 10   smt 2 - p1
Pai smk kelas 10 smt 2 - p1
 
Memaknai Hijrah Zaman Now (Ibnu Aziz Fathoni)
Memaknai Hijrah Zaman Now (Ibnu Aziz Fathoni)Memaknai Hijrah Zaman Now (Ibnu Aziz Fathoni)
Memaknai Hijrah Zaman Now (Ibnu Aziz Fathoni)
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islam
 
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
 

Viewers also liked

Haninatun nazilah
Haninatun nazilahHaninatun nazilah
Haninatun nazilahimronajja
 
Sumber Ajaran Islam (ke-2)
Sumber Ajaran Islam (ke-2)Sumber Ajaran Islam (ke-2)
Sumber Ajaran Islam (ke-2)Rinta Rachmawati
 
Bab 5 sem 1
Bab 5 sem 1Bab 5 sem 1
Bab 5 sem 1faizcol
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAAini29
 
Sumber hukum dalam agama islam
Sumber hukum dalam agama islamSumber hukum dalam agama islam
Sumber hukum dalam agama islamPotpotya Fitri
 
Al Quran sebagai Sumber Hukum Islam
Al Quran sebagai Sumber Hukum IslamAl Quran sebagai Sumber Hukum Islam
Al Quran sebagai Sumber Hukum IslamInas Suha
 
Agama taklifi
Agama taklifiAgama taklifi
Agama taklififarezzz
 
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMAAsuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMAfadhilau
 
Konsep jenayah
Konsep jenayahKonsep jenayah
Konsep jenayahshahirah44
 
Fiqh jinayah
Fiqh jinayahFiqh jinayah
Fiqh jinayahSof Wan
 
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1Norni Wahab
 

Viewers also liked (20)

Tentang Makanan
Tentang MakananTentang Makanan
Tentang Makanan
 
Najis
NajisNajis
Najis
 
Pemahaman bid'ah
Pemahaman bid'ahPemahaman bid'ah
Pemahaman bid'ah
 
Haninatun nazilah
Haninatun nazilahHaninatun nazilah
Haninatun nazilah
 
Sumber Ajaran Islam (ke-2)
Sumber Ajaran Islam (ke-2)Sumber Ajaran Islam (ke-2)
Sumber Ajaran Islam (ke-2)
 
Bab 5 sem 1
Bab 5 sem 1Bab 5 sem 1
Bab 5 sem 1
 
Presentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBAPresentasi Agama - RIBA
Presentasi Agama - RIBA
 
Akikah
AkikahAkikah
Akikah
 
RPH Akikah Ting 4
RPH Akikah Ting 4RPH Akikah Ting 4
RPH Akikah Ting 4
 
Sumber hukum dalam agama islam
Sumber hukum dalam agama islamSumber hukum dalam agama islam
Sumber hukum dalam agama islam
 
kekuatan hukum hadist
kekuatan hukum hadistkekuatan hukum hadist
kekuatan hukum hadist
 
Al Quran sebagai Sumber Hukum Islam
Al Quran sebagai Sumber Hukum IslamAl Quran sebagai Sumber Hukum Islam
Al Quran sebagai Sumber Hukum Islam
 
Aqiqah & Qurban
Aqiqah & QurbanAqiqah & Qurban
Aqiqah & Qurban
 
Agama taklifi
Agama taklifiAgama taklifi
Agama taklifi
 
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMAAsuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA
Asuransi ( Pendidikan Agama Islam ) kelas XI SMA
 
Konsep jenayah
Konsep jenayahKonsep jenayah
Konsep jenayah
 
Fiqh jinayah
Fiqh jinayahFiqh jinayah
Fiqh jinayah
 
Aqiqah
AqiqahAqiqah
Aqiqah
 
Thoharoh
ThoharohThoharoh
Thoharoh
 
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1
 

Similar to HADIST AL-QURAN

tugas ppt sabil & restu studi islam tentang alquran sebagai pedoman. PPT
tugas ppt sabil & restu studi islam tentang alquran sebagai pedoman. PPTtugas ppt sabil & restu studi islam tentang alquran sebagai pedoman. PPT
tugas ppt sabil & restu studi islam tentang alquran sebagai pedoman. PPTsabilalfariz5
 
Bab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islamBab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islamIsmail Zain
 
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.ppt
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.pptsumber hukum islam yg disepakati - Copy.ppt
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.pptJakaLanang3
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Arya Ningrat
 
Iman kpd kitab allah
Iman kpd kitab allahIman kpd kitab allah
Iman kpd kitab allahNovia Anwar
 
Aqidah : Beriman Kepada Kitab
Aqidah : Beriman Kepada KitabAqidah : Beriman Kepada Kitab
Aqidah : Beriman Kepada KitabAinur Jannah
 
PEMBINAA ISLAM Zulqaidah.ppt
PEMBINAA ISLAM Zulqaidah.pptPEMBINAA ISLAM Zulqaidah.ppt
PEMBINAA ISLAM Zulqaidah.pptZulqaidah
 
Hukum dalam islam
Hukum dalam islamHukum dalam islam
Hukum dalam islamAhmad Rudi
 
SUMBER HUKUM ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAMSUMBER HUKUM ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAMEko Setyawan
 
Asmaul Qur'an: Mengenal Fungsi Al-Qur'an
Asmaul Qur'an: Mengenal Fungsi Al-Qur'anAsmaul Qur'an: Mengenal Fungsi Al-Qur'an
Asmaul Qur'an: Mengenal Fungsi Al-Qur'anAzfiShafiaMarwah
 
Materi Iman kepada kitab
Materi Iman kepada kitabMateri Iman kepada kitab
Materi Iman kepada kitabelifitriani
 
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptxPresentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptxAlfanNur3
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islamfebhy30
 

Similar to HADIST AL-QURAN (20)

tugas ppt sabil & restu studi islam tentang alquran sebagai pedoman. PPT
tugas ppt sabil & restu studi islam tentang alquran sebagai pedoman. PPTtugas ppt sabil & restu studi islam tentang alquran sebagai pedoman. PPT
tugas ppt sabil & restu studi islam tentang alquran sebagai pedoman. PPT
 
Kitab kitab Allaah S.W.T.
Kitab kitab Allaah S.W.T.Kitab kitab Allaah S.W.T.
Kitab kitab Allaah S.W.T.
 
Bab5hukumislam
Bab5hukumislamBab5hukumislam
Bab5hukumislam
 
Bab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islamBab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islam
 
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.ppt
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.pptsumber hukum islam yg disepakati - Copy.ppt
sumber hukum islam yg disepakati - Copy.ppt
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1
 
Iman kpd kitab allah
Iman kpd kitab allahIman kpd kitab allah
Iman kpd kitab allah
 
Aqidah : Beriman Kepada Kitab
Aqidah : Beriman Kepada KitabAqidah : Beriman Kepada Kitab
Aqidah : Beriman Kepada Kitab
 
PEMBINAA ISLAM Zulqaidah.ppt
PEMBINAA ISLAM Zulqaidah.pptPEMBINAA ISLAM Zulqaidah.ppt
PEMBINAA ISLAM Zulqaidah.ppt
 
Iman kepada kitab
Iman kepada kitabIman kepada kitab
Iman kepada kitab
 
Hukum dalam islam
Hukum dalam islamHukum dalam islam
Hukum dalam islam
 
SUMBER HUKUM ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAMSUMBER HUKUM ISLAM
SUMBER HUKUM ISLAM
 
Asmaul Qur'an: Mengenal Fungsi Al-Qur'an
Asmaul Qur'an: Mengenal Fungsi Al-Qur'anAsmaul Qur'an: Mengenal Fungsi Al-Qur'an
Asmaul Qur'an: Mengenal Fungsi Al-Qur'an
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Romadhan membentuk sifat ihsan
Romadhan membentuk sifat ihsanRomadhan membentuk sifat ihsan
Romadhan membentuk sifat ihsan
 
IMAN KEPADA KITAB
IMAN KEPADA KITABIMAN KEPADA KITAB
IMAN KEPADA KITAB
 
Materi Iman kepada kitab
Materi Iman kepada kitabMateri Iman kepada kitab
Materi Iman kepada kitab
 
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptxPresentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
Presentasi kelompok 3 studi hadis.pptx
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 

Recently uploaded

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 

Recently uploaded (20)

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 

HADIST AL-QURAN

  • 1. KELOMPOK 5 : 1. DYAH EKA WIDYASARI 2. ELISYAH MULIANI PUTRI 3. FIRDA CYNTHIA 4. FITRI HANDAYANI 5. HANNY HERMILIA HANDAYANI 6. ISTIFARININGSIH
  • 2. Secara etimolgis, al-Quran berasal dari kata bahasa Arab yaitu qa-ra-a yang berarti bacaan. Secara istilah, Al-Qur’an merupakan kumpulan firman Allah atau wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Didalamnya penuh dengan cahaya hidayah dan rahmat bagi alam semesta. Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk menciptakan keadaan tertib dan damai dalam kehidupan manusia. Al Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang utama. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur (mutawattir) selama 22 tahun 2 bulan 22 hari kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al Quran terdiri dari 30 Juz, 114 surat, 6.666 ayat, 323.015 huruf dan 77.439 kosa kata.
  • 3. Al-Qur’an berisi berbagai hal, seperti tarikh (sejarah), keimanan (aqidah), akhlak, dan hal hal yang berhubungan dengan muamalah (kehidupan bermasyarakat). Keistimewaan Al-Qur’an : 1. Al-Qur’an tidak dapat ditiru oleh siapa pun. 2. Kemurnian Al-Qur’an dijaga sampai hari kiamat, karena Allah yang menjaganya. 3.Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad Saw. yang terbesar. 4. Barang siapa yang membaca ayat-ayat di dalam Al- Qur’an, maka akan mendapat pahala.
  • 4. A. AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER HUKUM Hukum yang berkaitan dengan ibadah : hukum yang mengatur hubungan rohaniyah dengan Allah SWT dan yang berkaitan dengan keimanan. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam Hukum yang berhubungan dengan Amaliyah yang mengatur hubungan dengan Allah, dengan sesama dan alam sekitar. Hukum ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum syariat. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Fiqih Hukum yang berkaitan dngan akhlak. Yakni tuntutan agar setiap muslim memiliki sifat – sifat mulia Hukum yang berkaitan dengan amal ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar, sumpah dan sebagainya yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan tuhannya. KEDUDUKAN AL-QUR’AN
  • 5. Hukum yang berkaitan dengan muamalah meliputi:  Kehidupan manusia dalam berkeluarga, yaitu perkawinan dan warisan  Perjanjian yaitu berhubungan dengan (perdagangan) , gadai-menggadai, dll. Maksud utamanya agar hak setiap orang dapat terpelihara dengan tertib Gugat menggugat, yaitu berhubungan dengan keputusan, persaksian dan sumpah Jinayat, yaitu berhubungan dengan penetapan hukum atas pelanggaran pembunuhan dan kriminalitas  Hubungan antar agama, yaitu hubungan antar kekuasan Islam dengan non-Islam sehingga tercapai kedamaian  Batasan pemilikan harta benda, seperti zakat, infaq dan sedekah.
  • 6. B. AL-QUR’ANSEBAGAI PEDOMANHIDUP Tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah, yaitu ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul- rasul, hari akhir, serta qadha dan qadar. Tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu agar orang muslim memilki budi pekerti yang baik Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah. Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan
  • 7. 1. Menjadikan kehidupan manusia yang lebih aman, tentram, damai, sejahtera, serta selamat dunia dan akhirat, karena mendapat ridha Allah dalam menjalani kehidupan. 2. Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan di antara sesama manusia yang disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap apa yang dimilikinya masing-masing. 3. Al-Qur’an sebagai petunjuk dan rahmat bagi orng yang beriman dan bertaqwa.
  • 8. 4.Memberitahukan kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan jalannya masing-masing dalam menyembah Allah. 5. Memberitahu bahwa Al-Qur’an berisi perintah- peritah Allah, larangan-larangan Allah, hukum- hukum Allah, kisah-kisah teladan, dan juga kumpulan informasi tentang takdir dan sunatullah untuk seluruh manusia dan pelajaran bagi orang- orang yang bertaqwa.
  • 9. Pembentukan dan Sejarahnya 1.Masa pembentukan hadits 2.Masa Penggalian 3.Masa penghimpunan 4.Masa pendiwanan dan penyusunan
  • 10. H A D I S T HADIST QAULIYAH HADIST FI’LIYAH Hadist yang didasarkan pada ucapan Nabi Muhammad Saw. Hadist yang didasarkan pada perbuatan Nabi Muhammad Saw. Hadist yang didasarkan pada persetujuan nabi terhadap perilaku para sahabatnya dalam suatu hukum Allah Swt.
  • 11. 1. Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al Qur’an, sehingga kedunya (Al Qur’an dan Hadits) menjadi sumber hukum untuk satu hal yang sama. ْ‫ي‬َ‫خ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ر‬ُ‫ح‬ ْ‫م‬ِِّ‫ظ‬َ‫ع‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ْ‫ت‬‫ه‬‫ل‬ ِ‫ح‬ُ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِِّ‫ب‬ َ‫ر‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ٌ‫ر‬ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫اج‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ل‬ْ‫ت‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ن‬‫األ‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫اج‬ َ‫و‬ ِ‫ان‬َ‫ث‬ ْ‫األو‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫س‬ْ‫ج‬ِِّ‫لر‬‫وا‬ ِ‫ور‬ُّ‫الز‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ Artinya :"Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan, apa- apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Rabb-nya. Dan telah dihalalkan bagi kamu, semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala- berhala yang najis itu, dan jauhilah perkataan-perkataan yang dusta," – (QS.22:30)
  • 12. 2. Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al Qur’an yang masih bersifat umum. Misalnya, ayat Al Qur’an yang memerintahkan shalat, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji, semuanya bersifat garis besar. Rincian semua itu telah dijelaskan oelh rasullah SAW dalam haditsnya. Contoh lain, dalam Al Qur’an Allah SWT mengharamkan bangkai, darah dan daging babi.
  • 13. Firman Allah sebagai berikut: ِّ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ُ‫م‬َّ‫د‬‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ت‬َ‫م‬ ِّ‫ر‬ُ‫ح‬ِّ‫ه‬ِّ‫ب‬ ِّ َّ‫اَّلل‬ ِّ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ِّ‫ل‬ َّ‫ل‬ِّ‫ه‬ُ‫أ‬ ‫ما‬ َ‫و‬ ِّ‫زير‬ْ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ق‬ِّ‫ن‬َ‫خ‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫ك‬َ‫أ‬ ‫ما‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ح‬‫طي‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ي‬ِّ‫د‬َ‫ر‬َ‫ت‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ذ‬‫و‬ُ‫ق‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ما‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ك‬َ‫ذ‬ ‫ما‬ َّ‫ال‬ِّ‫إ‬ ُ‫ع‬ُ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ل‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ح‬ِّ‫ب‬ُ‫ذ‬ ِّ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫ل‬‫ذ‬ ِّ‫الم‬ْ‫ز‬َ ْ‫اْل‬ِّ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِّ‫س‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِّ‫ب‬ُ‫ص‬ُّ‫ن‬‫ال‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ذين‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫س‬ِّ‫ئ‬َ‫ي‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ ٌ‫ق‬ْ‫س‬‫ال‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫ن‬‫دي‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ ‫دي‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِّ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ش‬ْ‫اخ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫و‬َ‫ش‬ْ‫خ‬َ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِّ‫ن‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ت‬ْ‫م‬َ‫م‬ْ‫ت‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫تي‬ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ضيت‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ‫في‬ َّ‫ر‬ُ‫ط‬ْ‫ض‬‫ا‬ ِّ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ً‫ا‬‫دين‬ َ‫م‬‫ال‬ْ‫س‬ِّْ‫اْل‬ُ‫م‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ٍ‫ة‬َ‫ص‬َ‫م‬ْ‫خ‬َ‫م‬َ‫غ‬ َ َّ‫اَّلل‬ َّ‫ن‬َِِّ‫ف‬ ٍ‫م‬ِّْْ ِّ‫ْل‬ ٍٍِّ‫ن‬‫اا‬َ‫ت‬ٌ‫م‬‫حي‬َ‫ر‬ ٌ‫ر‬‫و‬ُ‫ف‬(3) Artinya : “Diharamkan bagimu ( memakan ) bangkai, darah, daging babi, ( daging hewan ) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan ( diharamkan bagimu ) yang disembelih untuk berhala. Dan ( diharamkan juga ) mengundi nasib dengan anak panah, ( mengundi nasib dengan anak panah itu ) adalah kefasikan. Pada h ari ini orang- orang kafir telah putus asa untuk ( mengalahkan ) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada- Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku- cukupkan kepadamu nikmat- Ku, dan telah Ku- ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
  • 14. Dalam ayat tersebut, bangkai itu haram dimakan, tetap tidak dikecualikan bangkai mana yang boleh dimakan. Kemudian datanglah hadits menjelaskan bahwa ada bangkai yang boleh dimakan, yakni bangkai ikan dan belalang. Sabda Rasulullah SAW: ْ‫ت‬َّ‫ل‬ ِّ‫ح‬ُ‫ا‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ِّ‫ان‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫م‬َ‫و‬ِّ‫ان‬َ‫م‬َ‫د‬ , ‫ا‬َّ‫م‬‫ا‬َ‫ف‬ِّ‫ان‬َ‫ت‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ : ُ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ا‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ , ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ا‬َ‫و‬ ِّ‫ان‬َ‫م‬َّ‫د‬‫:ال‬ ُ‫د‬ِّ‫ب‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ف‬ِّ‫ل‬‫ا‬َ‫ح‬ِّ‫الط‬َ‫و‬ ( ‫رواه‬‫ابن‬‫المااه‬‫و‬‫الحاكم‬ ) Artinya: “Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun dua macam bangkai adalah ikan dan belalalng, sedangkan dua macam darah adalah hati dan limpa… ” (HR Ibnu Majjah) 3. Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam Al Qur’an. Misalnya, cara menyucikan bejana yang dijilat anjing, dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dicampur dengan tanah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: ُ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬ُ‫ط‬ِّ‫اء‬َ‫ن‬ِّ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫د‬َ‫ح‬َ‫ا‬‫ا‬َ‫ذ‬ِّ‫ا‬َ‫غ‬ِّ‫ل‬َ‫و‬ِّ‫ه‬ْ‫ي‬ِّ‫ف‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َ‫ل‬ِّ‫س‬ْ‫غ‬ُ‫ي‬َ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ٍ‫ت‬‫ا‬َّ‫ر‬َ‫م‬َّ‫ن‬ِّ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ِّ‫ب‬ِّ‫ب‬‫ا‬َ‫ر‬ُّ‫ت‬‫ال‬ ( ‫رواه‬‫مسلم‬‫و‬‫هحمد‬‫و‬‫هبو‬‫داود‬‫و‬‫البيهقى‬ ) Artinya: “Menyucikan bejanamu yang dijilat anjing adlah dengan cara membasuh sebanyak tujuh kali salah satunya dicampur dengan tanah” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Baihaqi). 4. Sebagai pembatas hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an
  • 15. Hadits menurut sifatnya mempunyai klasifikasi sebagai berikut: 1. Hadits Shohih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak ber illat, dan tidak janggal. Illat hadits yang dimaksud adalah suatu penyakit yang samar-samar yang dapat menodai kesholehan suatu hadits. Adapun syarat-syarat suatu hadits dikatakan hadits yang shohih, yaitu: Rawinya bersifat adil Sempurna ingatan Sanadnya tidak terputus Hadits itu tidak berilat, dan Hadits itu tidak janggal
  • 16. 2. Hadits Hasan, adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, tapi tidak begitu kuat ingatannya (hafalannya), bersambung sanadnya, dan tidak terdapat illat dan kejanggalan pada matannya. Hadits Hasan termasuk hadits yang makbul biasanya dibuat hujjah untuk sesuatu hal yang tidak terlalu penting 3. Hadits Dhoif, adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih syarat-syarat hadits shohih atau hadits hasan.
  • 17. PEMBAGIAN HADIST BERDASARKAN KUALITASNYA NO KATEGORI HADIST KETERANGAN 1. Hadist Sahih (Sehat, Benar) Hadist yang memiliki matan dan sanad yang terpercaya. 2. Hadist Hasan Hadist yang memenuhi syarat hadist sahih akan tetapi tingkathafalan atau daya ingat periwayatnya berkurang. 3. Hadist Daif (Lemah) Hadist yang memiliki kelemahan, baik pada matan, maupun sanadnya. 4. Hadist Maudu’ (Palsu) Hadist yang merupakan buatan orang semata.
  • 18. PEMBAGIAN HADIST BERDASARKAN JUMLAH PERAWINYA NO KATEGORI HADIST KETERANGAN 1. Hadist Mutawatir Hadist yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi, mereka melihat atau mendengar sendiri dengan jumlah yang banyak sehingga tidak memungkinkan para perawi berdusta. 2. Hadist Hasan Hadist yang memenuhi syarat hadist sahih akan tetapi tingkat hafalan atu daya ingat periwayatnya kurang. 3. Hadist Ahad Hadist yang diriwayatkan oleh seseorang, dua atau lebih. Akan tetapi derajat hadistnya tidaj sampai kepada derajat mutawatir. 4. Hadist Maudu’ (palsu) Hadist yang merupakan buatan orang semata. 5. Hadist Masyhur Hadist yang termasuk kepada golongan Ahad. Hadist Masyhur diriwayatkan 0leh paling sedikit tiga orang periwayat.
  • 19. 1. Periwayat umat Muslim Shahih Bukhari, disusun oleh Bukhari (194-256 H). Shahih Muslim, disusun oleh Muslim (204-262 H). Sunan Abu Dawud, disusun oleh Abu Dawud (202-275 H). Sunan at-Turmudzi, disusun oleh At-Turmudzi(209-279 H). Sunan an-Nasa'i, disusun oleh an-Nasa'i (215-303 H). Sunan Ibnu Majah, disusun oleh Ibnu Majah (209-273). Musnad Ahmad, disusun oleh Imam Ahmad bin Hambal (164-241 H). Muwatta Malik, disusun oleh Imam Malik (93-179 H). Sunan Darimi, disusun oleh Ad-Darimi (181-255 H). PERIWAYAT HADIST
  • 20. 2. Periwayat umat Syi'ah Umat Syi'ah hanya mempercayai hadits yang diriwayatkan oleh keturunan Muhammad , melalui Fatimah az-Zahra, atau oleh pemeluk Islam awal yang memihak Ali bin Abi Thalib. Syi'ah tidak menggunakan hadits yang berasal atau diriwayatkan oleh mereka yang menurut kaum Syi'ah diklaim memusuhi Ali, seperti Aisyah, yang melawan Ali pada Perang Jamal. Ada beberapa sekte dalam Syi'ah, tetapi sebagian besar menggunakan: => Ushul al-Kafi => Al-Istibshar => Al-Tahdzib => Man La Yahduruhu al-Faqih
  • 21. Mukhtashar (ringkasan) •Untuk Shahih Bukhari diantaranya Tajridush Shahih oleh Al Husain bin Mubarrak (546- 631 H / 1152-1233 M) •Untuk Shahih Muslim diantaranya Mukhtashar oleh Al Mundziri (581-656 H / 1185-1258 M) Lain-lain •Kitab Al Kalimuth Thayyib oleh Ibnu Taimiyah (661-728 H / 1263-1328 M) berisi hadits-hadits tentang doa. •Kitab Al Mustadrak oleh Al Hakim (321-405 H / 933-1014 M) berisi hadits yang dipandang shahih menurut syarat Bukhari atau Muslim dan menurut dirinya sendiri.
  • 22. IJTIHAD Ijtihad ialah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapannya baik dalam Al-Qur’an maupun Hadist dengan menggunakan akal pikiran yang sehat dan jernih, serta berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum yang telah ditentukan  Hasil ijtihad dapat dijadikan sumber hukum yang ketiga.
  • 23. -- Hasil ini berdasarkan dialog nabi Muhammad SAW dengan sahabat yang bernama muadz bin jabal -- Ijtihad bertujuan untuk memenuhi keperluan umat manusia akan pegangan hidup dalam beribadah pada Allah di suatu tempat dan keadaan tertentu -- Ijtihad sebaiknya hanya dilakukan para ahli agama Islam.
  • 24. Umat Islam memerlukan ijtihad jika penyelesaian terhadap suatu masalah ketentuannya tidak dijabarkan secara jelas di dalam Al-Qur’an atau Hadist. Yang berhak membuat ijtihad adalah mereka yang mengerti dan paham Al-Qur’an dan Hadist, kecuali jika solusinya ditemukan dalam Al-Qur’an atau Hadist. FUNGSI DAN KEDUDUKAN IJTIHAD
  • 25. • Nilai kebenaran hukum atau pendapat ijtihad bersifat relatif. Maksudnya hukum hasil ijtihad dapat berubah berdasarkan situasi dan kondisi. Selain itu hasil ijtihad mungkin saja hanya berlaku bagi seseorang, kelompok, dan hanya pada masa tertentu. • Allah akan memberikan pahala kepada seorang mujtahid walaupu tidak semua dapat mencapai kebenaran. • Adapun orang ang berijtihad kemudian mencapai kebenaran maka ia mendapat dua pahala. Sedangkan apabila soseorang setelah berijtihad tidak mencapai nilai kebenaran, maka tetap akan mendapat satu pahala.
  • 26. CARA BERIJTIHAD DAN SYARAT-SYARAT MUJTAHID 1. Memerhatikan dalil yang tinggi tangkatannya, kemudian menggunakan dalil berikutnya. 2. Memperhatikan perbuatan-perbuatan Nabi, kemudian taqrirnya. 3. Memerhatikan fatwa-fatwa sahabat. 4. Menetapkan hukum dengan qiyas atau dengan salah satu dalil yang dibenarkan dengan syara sambil memerhatikan kemaslahatan dan menolak kemafsadatan. 5. Apabila mendapatkan dalil yang berlawanan hendaknya mengumpulkan dalil dengan cara yang dibenarkan kaidah. 6. Menarjih salah satu dalil. 7. Menasakhkan, mencari mana yang dahulu mana dan yang kemudian. Dalil yang dahulu yang dibatalkan dan yang kemudian yang membatalkan. 8. Apabila tidak diketahui juga landasan hukumnya maka hendaklah berhenti.
  • 27. 1. Bersifat adil dan taqwa. 2. Memahami Al-Qur’an dan Hadist yang bersangkutan dengan hukum yang sedang dibahas dengan luas dan mendalam. 3. Mengetahui hukum-hukum yang ditetapkan oleh Ijma’. 4. Mengetahui serta memahami bahasa Arab beserta ilmu yang menunjangnya, 5. Mengetahui ilmu Ushul Fiqih dengan kuat, karena ilmu ini menjadi dasar dan pokok ijtihad. 6. Memiliki motivasi yang tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. 7. Berpikir terbuka dan selalu ingin belajar.
  • 28. 1. Ijma’ Adl kesepakatan yakni kesepakatan para ulama dalam Menetapkan suatu hukum dalam agama berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits dalam suatu perkara yang terjadi. keputusan bersama yang dilakukan oleh para ulama dengan cara ijtihad untuk Kemudian dirundingkan dan disepakati. Hasil dari ijma adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para ulama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat. JENIS-JENIS IJTIHAD 2. Sududz Dzariah Adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi kepentingan umat. 3. Istishab Adalah tindakan menetapkan berlakunya suatu ketetapan sampai ada alasan yang bisa mengubahnya.
  • 29. 4. Qiyâs Qiyas adalah menggabungkan atau menyamakan artinya menetapkan suatu hukum suatu perkara yang baru yang belum ada pada masa sebelumnya namun memiliki kesamaan dalah sebab, manfaat, bahaya dan berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi sama. Dalam Islam, Ijma dan Qiyas sifatnya darurat, bila memang terdapat hal hal yang ternyata belum ditetapkan pada masa-masa sebelumnya
  • 30. Beberapa definisi qiyâs (analogi) : ᵜ Menyimpulkan hukum dari yang asal menuju kepada cabangnya, berdasarkan titik persamaan di antara keduanya. ᵜMembuktikan hukum definitif untuk yang definitif lainnya, melalui suatu persamaan di antaranya. ᵜTindakan menganalogikan hukum yang sudah ada penjelasan di dalam [Al-Qur'an] atau [Hadis] dengan kasus baru yang memiliki persamaan sebab (iladh). ᵜMenetapkan sesuatu hukum terhadap sesuatu hal yg belum diterangkan oleh al-qur'an dan hadits.
  • 31. 5. Istihsân Beberapa definisi Istihsân : Fatwa yang dikeluarkan oleh seorang fâqih (ahli fikih), hanya karena dia merasa hal itu adalah benar. Argumentasi dalam pikiran seorang fâqih tanpa bisa diekspresikan secara lisan olehnya Mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima, untuk maslahat orang banyak. Tindakan memutuskan suatu perkara untuk mencegah kemudharatan. Tindakan menganalogikan suatu perkara di masyarakat terhadap perkara yang ada sebelumnya.
  • 32. 6. Maslahah Murshalah Adalah tindakan memutuskan masalah yang tidak ada naskahnya dengan pertimbangan kepentingan hidup manusia berdasarkan prinsip menarik manfaat dan menghindari kemudharatan. 7. Urf Adalah tindakan menentukan masih bolehnya suatu adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat selama kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan aturan-aturan prinsipal dalam Alquran dan Hadis.