SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
MATA KULIAH
TAMBANG UMUM

DASAR –DASAR
TEKNIK PELEDAKAN
FO R MN
I ERS
A
RRO UN THE
D
WO RLD
PENGERTIAN BAHAN PELEDAK
 KLASIFIKASI
 KARAKTERISTIK




TIPE DAN JENIS HANDAK INDUSTRI
DEFENISI BAHAN
PELEDAK ;
• Bahan Peledak
“ suatu bahan kimia senyawa tunggal atau
campuran berbentuk padat, cair, gas atau
campurannya yang apabila dikenai suatu aksi
panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan
mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat
cepat yang hasil reaksinya sebagian atau
seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan
tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih
stabil.”
TUJUAN PELEDAKAN
PELEDAKAN OVERBURDEN
BATUBARA
Bahan peledak HANDAK (explosive)
mempunyai tiga (3) Campuran bahan
1. Zat kimia








yang mudah bereaksi yang fungsinya sebagai explosive base, yaitu :

N.G (Nitroglyserine) C3H5 (NO3)3
TNT(Tri Nitro Toluence) C6H2CH3 (NO2)3
Nitrocellulose / gun cotton (C6H7 (NO3)3 O2) x
dimana x dapat bernilai 1
Nitrostearach
(C6H7 (NO3)3 O2) x
dimana x dapat bernilai 3
Dinitroluence C7N2O4H6
Ethylene glycoldinitrate C2H4(NO3)2
Fulminate (campuran HNO3 + alkohol), biasanya dicampur dengan metal Pb/Hg/Cu/Ag
sebagai detenator (pemulai ledakan).

2. Oksidator yang fungsinya memberikan O2,
NH4NO3, dan KNO3

3. Zat penyerap / tambahan

yaitu : KClO3, NaClO3, NaNO3,

terdiri dari serbuk kayu, serbuk gandum,
serbuk batubara, serbuk belerang, chalk (CaCO3), oksida seng dan Kieselguhr /
silika (SiO2)
Menurut Daya Ledak
Bahan Peledak secara umum dibagi
atas 2 bagian menurut daya ledak
yang ditimbulkannya, yaitu :
• Low Explosives
• High Explosives
LOW EXPLOSIVE
Low Explosive, Ciri-ciri :
• Jangkauan ledakan < 1000 m / dtk, dengan ciri-ciri :
• Reaksi peledakannya relatif lambat
• Tidak seluruh bahan peledak berubah dari fase padat
menjadi fase gas, sehingga menimbulkan tekanan dan
temperatur yang tinggi.
• Menghasilkan proses pembakaran yang relatif lambat
(deflagration) dan tidak menghasilkan getaran dan
gelombang (shock waves). Contoh : Black Powder (sodium
nitrat dan sulfur), black powder ada 2 (dua) jenis yaitu
Black Blasting Powder yang berbentuk butiran dan Pellet
Powder.
HIGH EXPLOSIVE
High Explosive, Ciri-ciri :
• Jangkauan ledakan > 1500 meter / detik
• Reaksi peledakan cepat
• Seluruh bahan peledak berubah dari fase padat
menjadi fase gas.
• Menghasilkan getaran gelombang yang tinggi yang
diikuti oleh reaksi kimia yang menyediakan energi
untuk kelanjutan propagasi secara stabil yang
menimbulkan "shattering effect".
• Contoh : Dinamit, TNT (Tri Nitro Toluen), dan Gelatine.
CARA PELEDAKAN :

1. Simultaneous Blasting
(Peledakan sekaligus)
2. Delayed Blasting ( Sistem
tunda, berurutan selang
beberapa detik)
SEGITIGA PEMBAKARAN
 AGEN PELEDAKAN (BLASTING

AGENTS)
 BAHAN PELEDAK BERBASIS “NG”
 PERMISSIBLE EXPLOSIVE
 BLACK POWDER
 DETONATOR
KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
BAHAN PELEDAK
BAHAN PELEDAK KUAT
(HIGH EXPLOSIVES)
PRIMER

SEKONDER

TERSIER

CONTOH:
Pb Azide
Pb Stypnate
Hg Fulminate

CONTOH:
NG
TNT
PETN
Dinamit
Emulsi
ANFO

BAHAN PELEDAK LEMAH
(LOW EXPLOSIVES)

CONTOH:
AN
AP
DNT

PIROTEKNIK

PROPELAN

CONTOH:
Thermite
Delay composition
Ignition charge

LIQUID

MONO

KOMPOSIT

CONTOH:
Nitramine
Hydrazine

CONTOH:
LOx
Fuel

PADAT

SINGLE
BASE
CONTOH:
Nitro cellulose

DOUBLE
BASE
CONTOH:
NC / NG

TRIPLE
BASE
CONTOH:
NC / NG / NQ

COMPOSITE
CONTOH:
NC / NG / AP /
Al / RDX
KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
INDUSTRI
BAHAN PELEDAK INDUSTRI (Mike
Smith, 1988)

BAHAN PELEDAK
KUAT
TNT
Dinamit
Gelatine

AGEN
PELEDAKAN
ANFO

BAHAN PELEDAK
KHUSUS
Seismik
Trimming

Slurries
Emulsi
Hybrid
ANFO
Slurry
mixtures

PENGGANTI BAHAN
PELEDAK
Compressed air/
gas
Expansion agents

Permissible
Shaped charges
Binary
LOX
Liquid

Mechanical
methods
Jet piercing
Water jets
KARAKTERISTIK BAHAN
PELEDAK
Karakter fisik
Karakter kinerja detonasi
Densitas
Sensitivitas
Ketahanan Thd.
Air
Kestabilan Kimiawi
Karakteristik Gas

(density)
(sensitivity)
(water resistance)
(chemical stability)
(Fumes characteristics)
• Berat bahan peledak per unit volume diekspresikan dalam
satuan gr/cc
• Densitas bhn.peledak yang tinggi akan lebih mudah
menghasilkan dead pressed (detonasi rendah akibat
kehilangan sensitivitas karena terhambatnya tekanan)
dibanding densitas yang rendah
• Loading density adalah berat per meter bhn.peledak
didalam kolom lub.tembak (kg/m)
• Batuan masif - pakai densitas bhn. peledak tinggi
• Batuan berstruktur/lunak - pakai densitas bhn.peledak
rendah
• Densitas ANFO 0,85 gr/cc
• Ukuran tingkat kemudahan inisiasi bhn.peledak atau ukuran
minimal booster yang diperlukan
• Bervariasi tergantung pada kompisisi bhn.peledak, diameter,
temperatur dan tekanan ambient
• High explosive (1,1D) - sensitif terhadap detonator No.8 atau
detonating cord 10 gr/m
• Blasting agent (1,5D) - tdk sensitif terhdp. detonator No.8;
memerlukan booster (primer)
• Beberapa blasting agent sensitif terhadap det.cord dan dapat
mencegah sekuen peledakan tunda downhole
ENERGI EFEKTIF




Energi total yang
dilepaskan handak
sampai gas-gas terbuang
ke udara bebas
Batas tekanan yang
terbuang tersebut sekitar
100 MPa
KLASIFIKASI AGEN PELEDAKAN
AMMONIUM NITRAT (NH4NO3)

BAHAN BAKAR KARBON
(biasanya solar atau Fuel Oil/FO)

ALUMINIUM

CAMPURAN LAIN UNTUK
MENINGKATKAN DENSITAS

AGEN PELEDAKAN KERING
BERALUMINIUM
(aluminized dry blasting agent)

AGEN PELEDAKAN KERING
DENSITAS TINGGI
(densifieddry blasting agent)

AIR, NITRAT INORGANIK, ZAT PEREKAT, ZAT PENGENDAP

PARAFIN, ZAT GULA,
KARBON, DLL
(sensitizer bukan bahan
peledak)

ASAM PENGOKSIDA
(oxidizing acid)

AGEN PELEDAKAN LUMPUR
MENGANDUNG ASAM
(acid slurry blasting agent)

AGEN PELEDAKAN LUMPUR
(slurry blasting agent)

ALUMINIUM

AGEN PELEDAKAN LUMPUR
MENGANDUNG ALUMINIUM
(aluminized slurry blasting agent)

AGEN PELEDAKAN KERING
ATAU ANFO
(dry blasting agent - ANFO)

"AGEN PELEDAKAN KERING"
(dry blasting agent)

TNT, TEPUNG NITROSTARCH
TAK BERASAP
(sensitizer bahan peledak)

ALUMINIUM

BAHAN PELEDAKAN
LUMPUR
(slurry explosive)

"AGEN PELEDAKAN LUMPUR"
(slurry blasting agent)

BAHAN PELEDAK LUMPUR
BERALUMINIUM
(aluminized slurry explosive)

"BAHAN PELEDAK LUMPUR"
(slurry explosives)
AMMONIUM NITRAT (NH4NO3)
Densitas : - butiran berpori 0,74 – 0,78 gr/cc
(untuk agen peledakan)
- butiran tak berpori 0,93 gr/cc
(untuk pupuk urea)
Porositas: - mikroporositas 15%
- makro plus mikroporositas 54%
- butiran tak berpori mempunyai
porositas 0 – 2%
Ukuran partikel : yang baik untuk agen
peledakan antara 1 – 2 mm
Tingkat kelarutan terhadap air bervariasi
tergantung temperatur, yaitu:
- 5° C tingkat kelarutan 57,5% (berat)
- 10° C tingkat kelarutan 60% (berat)
- 20° C tingkat kelarutan 65,4% (berat)
- 30° C tingkat kelarutan 70% (berat)
- 40° C tingkat kelarutan 74% (berat)
SIFAT-SIFAT ANFO (2)

(Data diperoleh dari Dyno Nobel untuk Prilled ANFO)













Densitas:
 Poured (gr/cc)
0,80 – 0,85
 Blow Loaded (gr/cc)
0,85 – 0,95
Energi (MJ/kg):
3,7
RWS (%):
100 → (373 kj/gr)
RBS:
 Poured (%)
100 → (317 kj/cc)
 Blow Loaded (%)
116
Diameter lubang ledak min.:
 Poured (mm)
75
 Blow Loaded (mm)
25
Ketahanan thd. air:
buruk
Shelf Life:
 Maks. 6 bulan tergantung temperatur dan
kelembaban gudang
 Gudang yang bersuhu dan kelembaban tinggi akan
ANFO rusak, ditandai dgn pengerasan atau caking yg
akan mengurangi kinerja peledakan
Waktu Tidur (Sleep Time) :
 Dalam kondisi normal kering dengan lubang tertutup
stemming yang baik, ANFO dapat ditidurkan sampai 6
bulan
 Kehadiran air dalam lubang akan menurunkan secara
dramatis waktu tidur
ANFO DARI TIGA
PRODUSEN
PROPERTIES

NITRO NOBEL

PT DAHANA

ICI EXPL. (ORICA)

0,80 – 0,84

0,80 – 1,10

100

100 – 113

Density, gr/cc :
- Poured

0,80 – 0,85

- Blow loaded

0,85 – 0,95

- Bulk
Energy, MJ/kg

3,70

RWS, %

100

RBS, % :

100 – 156

- Poured

100

- Blow loaded

116

VoD, m/s

3000 – 3300
38,10

Min. hole diameter, mm :

4100
25

- Poured

75

- Blow loaded

25

Water resistance

nil

Poor

Poor

6

6

6

ANFO prill

DANFO

Nitropril

Storage life, month
Trade mark
BAHAN PELEDAK
SLURRY ATAU
WATERGEL
Istilah slurries dan watergel adalah sama
artinya, yaitu campuran oksidator, bahan bakar,
dan pemeka (sensitizer) di dalam media air yang
dikentalkan memakai gums, semacam perekat,
sehingga campuran tersebut berbentuk jeli atau
slurries yang mempunyai ketahanan terhadap air
sempurna. Sebagai oksidator bisa dipakai
sodium nitrat atau ammonium nitrat, bahan
bakarnya adalah solar atau minyak diesel, dan
pemekanya bisa berupa bahan peledak atau
bukan bahan peledak yang diaduk dalam 15%
media air.
EMULSIONS (1)









Adalah matriks yang terbentuk dari fase
larutan oksidator di dalam fase fuel yang
dipertahankan sifat-sifatnya (continuous fuel
phase) ditambah emulsifier (biasanya cuka)
agar campuran tetap bersatu. Komposisi ini
disebut tipe water in oil.
Ukuran partikel menjadi kecil berbentuk
droplets emulsi handak
Konsentrasi matriks emulsi tidak larut air
Dapat dibuat di pabrik atau pada truck MMU
Densitas antara 1,1 – 1,35 gr/cc
VOD antara 4500 – 5800 m/s dan RWS <
ANFO tapi RBS > ANFO

AN (AMMONIUM NITRAT)
94%
ANFO

+6%

(94% AN + 6% FO)

FO

81%
+18%

EMULSI

AIR

(76% AN + 5% FO + 18%
AIR + 1% EMULSIFIER)

+1%
EMULSI
FIER
EMULSIONS (2)

Oxidiser Phase
Suspended
Fuel Phase
Continuous

(surrounds the oxidiser)

Pembesaran 1250 x

Photograph from Nitro Nobel

Handak

Ukuran butir

Bentuk butir

VOD, m/s

ANFO

2,00 mm

Semua padat

3500 - 4500

Dynamit

0,20 mm

Semua padat

4000

Slurry

0,20 mm

Padat / liquid

3300

Emulsi

0,001 mm

Liquid

5000 - 6000
Bampfield & Morrey, 1984
JENIS HANDAK BERBASIS EMULSI
(kemasan berbentuk cartridge)
PRODUSEN
DAHANA

DYNO
NOBEL

ICI
EXPLOSIVE

SASOL SMX

Merk dagang

Dayagel
magnum

Emulite

Seri Powergel

Seri Emex

Desitas, gr/cc

1,25

1,18 – 1,25

1,16 – 1,32

1,12 – 1,24

20

25

20

--

RWS, %

119

111

98 – 118

74 – 186

RBS, %

183

162

140 – 179

97 – 183

4600 – 5600

5000 – 5800

4600 – 5600

4600 – 5600

25 – 65

25 – 80

25 – 65

25 – 65

Ketahanan thd air

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Penyimpanan, thn

1

1

1

1

SIFAT

Berat/karton, kg

VOD, m/s
Diameter, mm
KEMASAN HANDAK BERBASIS EMULSI
BUATAN DYNO NOBEL DAN
ICI EXPLOSIVES
BAHAN PELEDAK BERBASIS NG DAN
PERMITTED EXPLOSIVE
SEGITIGA DETONASI
DETONASI (DETONATION)
 Adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi, sehingga

menghasilkan gas dan temperature sangat besar yang semuanya membangun ekspansi
gaya yang sangat besar pula. Kecepatan reaksi yang sangat cepat dan diawali dengan

panas tersebut menghasilkan gelombang tekanan kejut (shock compression wave)
dan membebaskan energi dengan mempertahankan shock wave serta berakhir
dengan ekspansi hasil reaksinya.
 Contoh:

TNT meledak
ANFO meledak
NG meledak
NG + AN meledak

: C7H5N3O6 → 1,75 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 5,25 C
: 3 NH4NO3 + CH2 → CO2 + 7 H2O + 3 N2
: C3H5N3O9 → 3 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 0,25 O2
: 2 C3H5N3O9 + NH4NO3 → 6 CO2 + 7 H2O + 4 N4 + O2

 Kriteria:
- Melibatkan reaksi kimia

- Oksigen utk reaksi terdapat dalam bahan itu sendiri (tanpa oksigen dari udara)
- Handak dapat digunakan dalam lubang ledak
- Reaksi ledakan tidak dapat dipadamkan
- Reaksi sangat cepat (> Kecepatan suara ≈ supersonic); contoh VoDANFO = 4500 m/s
- Shock compression: mempunyai daya dorong sangat tinggi, merobek retakan yang sudah
ada sebelumnya
- Shock wave: bahaya symphatetic detonation, menentukan safety distance
- Ada ledakan (gerakan massa, bunyi dan panas)
1. DETONATOR BIASA
2. DETONATOR LISTRIK
3. DETONATOR NONEL
4. DETONATOR
ELEKTRONIK
tabung silinder
isian dasar
(shell)
(base charge)

ramuan
pembakar
(Ignition mixture)
ruang kosong disediakan
untuk sumbu bakar (safety
fuse)

isian utama
(primer charge)
kabel listrik
plastik berwarna
selubung kabel

leg wire

penyumbat

penyumbat

elemen
waktu tunda

fusehead :
- kawat halus yg
memijar
- ramuan pembakar
tabung silinder

tabung silinder

isian utama

isian dasar

SIMULTANEOUS

DELAY
tabung alumunium

elemen transisi

pelapis
baja

isian dasar

isian utama

penyumbat antistatis
sumbu nonel

elemen tunda

plug penutup
tidak tembus air
PEMBEBANAN PADA
PELEDAKAN
Pembebanan dinamis
Pembebanan quasistatis
(semi-statis)
Pelepasan Beban

TAHAPAN PROSES
PENGHANCURAN
BATUAN
Flyrock

Membentuk
dome di
permukaan

Burden
Burden atau
kedalaman
optimum

Burden atau
kedalaman
kritis
(a) B = 15’

(b) B = 12’

(c ) B = 9’

Burden masih kuat, hanya
terjadi penggerusan di sekitar
lubang dan retakan tarik radial
terbentuk ke arah luar lubang
tersebut.

Mulai terjadi runtuhan di
permukaan. Burden tak
runtuh. Beberapa dome
terbentuk di permukaan

Runtuhan permukaan dan subpermukaan hampir terbentuk.
Kenampakannya seperti dua lapis
(papan) batuan yang tak pecah. Dome
di permukaan menggelembung.

(d) B = 6’

(e) B = 3’

Ledakan kawah penuh, burden
hancur seluruhnya. Runtuhan
permukaan dan sub-permukaan
bergerak ke arah bidang bebas.

Ledakan kawah penuh, volume yang
dihasilkan lebih sedikit dibanding dgn.
fragmentasi butir halus. Terbentuk kawah
seperti mangkuk, noise dan flyrock.

Berat bhn.peledak
ANFO diasumsikan =
18 kg (≈ 40 lb)
GEOMETRI PELEDAKAN
Geometri peledakan
♦Burden (B)
♦Diameter lubang tembak ( ∅ )
♦Tinggi jenjang (L)
♦Kedalaman lubang tembak
(H)
♦Subdrilling (J)
♦Stemming (T)
♦Spacing (S)

L

H
H
L
SISTEM PELEDAKAN DENGAN PENGGALAK
DETONATING CORD DAN 17 MS CONNECTOR
PELEDAKAN DENGAN SISTEM DETONATOR
LISTRIK
A

B
MANUFACTURE MOBILE UNIT
Sumber Pustaka :

• Kursus juru Ledak
P3TM & Batubara
Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum

More Related Content

What's hot

Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanMuhammad Nafis
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 
Rancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan UndergroundRancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan UndergroundMario Yuven
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranDasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranlombkTBK
 
Praktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanPraktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanyuliadiyuliadi2
 
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganYusufRiyandi
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slideDugie Gentri Nugroho
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckevamanroe
 

What's hot (20)

Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
Alat Bor Eksplorasi
Alat Bor EksplorasiAlat Bor Eksplorasi
Alat Bor Eksplorasi
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
Rancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan UndergroundRancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan Underground
 
Zero oxygen balance
Zero oxygen balanceZero oxygen balance
Zero oxygen balance
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranDasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
Praktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanPraktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuan
 
Mine planning
Mine planningMine planning
Mine planning
 
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
 
Uji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPARUji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPAR
 
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruckestimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
estimasi bucket fill factor berdasarkan volume angkut DumpTruck
 

Similar to Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum

Pengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledakPengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledakErmanto Muchlis
 
Pengenalan_bahan_peledak.pdf
Pengenalan_bahan_peledak.pdfPengenalan_bahan_peledak.pdf
Pengenalan_bahan_peledak.pdfnovafathona1
 
Pengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledakPengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledakErmanto Muchlis
 
Pengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan PeledakPengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan PeledakErmanto Muchlis
 
Yoga (apar)
Yoga (apar)Yoga (apar)
Yoga (apar)handiv
 
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalAnggi762512
 
Materi Fire 13-nov.pptx
Materi Fire 13-nov.pptxMateri Fire 13-nov.pptx
Materi Fire 13-nov.pptxssuserbcaef3
 
299333378-makalah-peledakan-1.pdf
299333378-makalah-peledakan-1.pdf299333378-makalah-peledakan-1.pdf
299333378-makalah-peledakan-1.pdfrindang kurniawan
 
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).pptFire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).pptBachrulUlum16
 
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.pptPENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.pptEdward Banjarnahor
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatkopisusumantap
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaranKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakarannoussevarenna
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
 

Similar to Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum (14)

Pengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledakPengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledak
 
Pengenalan_bahan_peledak.pdf
Pengenalan_bahan_peledak.pdfPengenalan_bahan_peledak.pdf
Pengenalan_bahan_peledak.pdf
 
Pengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledakPengenalan bahan peledak
Pengenalan bahan peledak
 
Pengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan PeledakPengenalan Bahan Peledak
Pengenalan Bahan Peledak
 
Yoga (apar)
Yoga (apar)Yoga (apar)
Yoga (apar)
 
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
 
Materi Fire 13-nov.pptx
Materi Fire 13-nov.pptxMateri Fire 13-nov.pptx
Materi Fire 13-nov.pptx
 
299333378-makalah-peledakan-1.pdf
299333378-makalah-peledakan-1.pdf299333378-makalah-peledakan-1.pdf
299333378-makalah-peledakan-1.pdf
 
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).pptFire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
 
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.pptPENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulat
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaranKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Modul 1.pptx
Modul 1.pptxModul 1.pptx
Modul 1.pptx
 

More from Ipung Noor

STRATIGRAFI-SULSEL.pptx
STRATIGRAFI-SULSEL.pptxSTRATIGRAFI-SULSEL.pptx
STRATIGRAFI-SULSEL.pptxIpung Noor
 
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptxEksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptxIpung Noor
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambanganIpung Noor
 
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...Ipung Noor
 
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinyaJurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinyaIpung Noor
 
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit berdasarkan model geokimia batu...
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit  berdasarkan model geokimia batu...Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit  berdasarkan model geokimia batu...
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit berdasarkan model geokimia batu...Ipung Noor
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianIpung Noor
 
Perencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambangPerencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambangIpung Noor
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangIpung Noor
 
Dampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanDampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanIpung Noor
 
Struktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityStruktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityIpung Noor
 
Hakikat kesabaran
Hakikat kesabaranHakikat kesabaran
Hakikat kesabaranIpung Noor
 
Managing people-strategy
Managing people-strategyManaging people-strategy
Managing people-strategyIpung Noor
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambanganIpung Noor
 
Falsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaFalsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaIpung Noor
 
Proses terbentuknya batuan beku
Proses terbentuknya  batuan bekuProses terbentuknya  batuan beku
Proses terbentuknya batuan bekuIpung Noor
 
Petro metamorf
Petro metamorfPetro metamorf
Petro metamorfIpung Noor
 

More from Ipung Noor (20)

STRATIGRAFI-SULSEL.pptx
STRATIGRAFI-SULSEL.pptxSTRATIGRAFI-SULSEL.pptx
STRATIGRAFI-SULSEL.pptx
 
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptxEksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
 
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
Penyelidikan geolistrik resistivity pada penentuan titik sumur bor untuk peng...
 
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinyaJurnal fasies gunung api dan aplikasinya
Jurnal fasies gunung api dan aplikasinya
 
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit berdasarkan model geokimia batu...
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit  berdasarkan model geokimia batu...Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit  berdasarkan model geokimia batu...
Jurnal presisi lapisan endapan nikel laterit berdasarkan model geokimia batu...
 
Geologi umum
Geologi umumGeologi umum
Geologi umum
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
 
Perencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambangPerencanaan sistem penyaliran tambang
Perencanaan sistem penyaliran tambang
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Dampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairanDampak pembangunan ekosis. perairan
Dampak pembangunan ekosis. perairan
 
Struktur Geology Unconformity
Struktur Geology UnconformityStruktur Geology Unconformity
Struktur Geology Unconformity
 
Hakikat kesabaran
Hakikat kesabaranHakikat kesabaran
Hakikat kesabaran
 
Managing people-strategy
Managing people-strategyManaging people-strategy
Managing people-strategy
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
Falsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbukaFalsafah tambang terbuka
Falsafah tambang terbuka
 
Flashflood
FlashfloodFlashflood
Flashflood
 
Proses terbentuknya batuan beku
Proses terbentuknya  batuan bekuProses terbentuknya  batuan beku
Proses terbentuknya batuan beku
 
Batuan beku 1
Batuan beku 1Batuan beku 1
Batuan beku 1
 
Petro metamorf
Petro metamorfPetro metamorf
Petro metamorf
 

Recently uploaded

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

Dasar Dasar Peledakan Untuk Tambang Umum

  • 1. MATA KULIAH TAMBANG UMUM DASAR –DASAR TEKNIK PELEDAKAN
  • 2. FO R MN I ERS A RRO UN THE D WO RLD
  • 3. PENGERTIAN BAHAN PELEDAK  KLASIFIKASI  KARAKTERISTIK   TIPE DAN JENIS HANDAK INDUSTRI
  • 4. DEFENISI BAHAN PELEDAK ; • Bahan Peledak “ suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.”
  • 7. Bahan peledak HANDAK (explosive) mempunyai tiga (3) Campuran bahan 1. Zat kimia        yang mudah bereaksi yang fungsinya sebagai explosive base, yaitu : N.G (Nitroglyserine) C3H5 (NO3)3 TNT(Tri Nitro Toluence) C6H2CH3 (NO2)3 Nitrocellulose / gun cotton (C6H7 (NO3)3 O2) x dimana x dapat bernilai 1 Nitrostearach (C6H7 (NO3)3 O2) x dimana x dapat bernilai 3 Dinitroluence C7N2O4H6 Ethylene glycoldinitrate C2H4(NO3)2 Fulminate (campuran HNO3 + alkohol), biasanya dicampur dengan metal Pb/Hg/Cu/Ag sebagai detenator (pemulai ledakan). 2. Oksidator yang fungsinya memberikan O2, NH4NO3, dan KNO3 3. Zat penyerap / tambahan yaitu : KClO3, NaClO3, NaNO3, terdiri dari serbuk kayu, serbuk gandum, serbuk batubara, serbuk belerang, chalk (CaCO3), oksida seng dan Kieselguhr / silika (SiO2)
  • 8. Menurut Daya Ledak Bahan Peledak secara umum dibagi atas 2 bagian menurut daya ledak yang ditimbulkannya, yaitu : • Low Explosives • High Explosives
  • 9. LOW EXPLOSIVE Low Explosive, Ciri-ciri : • Jangkauan ledakan < 1000 m / dtk, dengan ciri-ciri : • Reaksi peledakannya relatif lambat • Tidak seluruh bahan peledak berubah dari fase padat menjadi fase gas, sehingga menimbulkan tekanan dan temperatur yang tinggi. • Menghasilkan proses pembakaran yang relatif lambat (deflagration) dan tidak menghasilkan getaran dan gelombang (shock waves). Contoh : Black Powder (sodium nitrat dan sulfur), black powder ada 2 (dua) jenis yaitu Black Blasting Powder yang berbentuk butiran dan Pellet Powder.
  • 10. HIGH EXPLOSIVE High Explosive, Ciri-ciri : • Jangkauan ledakan > 1500 meter / detik • Reaksi peledakan cepat • Seluruh bahan peledak berubah dari fase padat menjadi fase gas. • Menghasilkan getaran gelombang yang tinggi yang diikuti oleh reaksi kimia yang menyediakan energi untuk kelanjutan propagasi secara stabil yang menimbulkan "shattering effect". • Contoh : Dinamit, TNT (Tri Nitro Toluen), dan Gelatine.
  • 11. CARA PELEDAKAN : 1. Simultaneous Blasting (Peledakan sekaligus) 2. Delayed Blasting ( Sistem tunda, berurutan selang beberapa detik)
  • 13.  AGEN PELEDAKAN (BLASTING AGENTS)  BAHAN PELEDAK BERBASIS “NG”  PERMISSIBLE EXPLOSIVE  BLACK POWDER  DETONATOR
  • 14. KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK BAHAN PELEDAK BAHAN PELEDAK KUAT (HIGH EXPLOSIVES) PRIMER SEKONDER TERSIER CONTOH: Pb Azide Pb Stypnate Hg Fulminate CONTOH: NG TNT PETN Dinamit Emulsi ANFO BAHAN PELEDAK LEMAH (LOW EXPLOSIVES) CONTOH: AN AP DNT PIROTEKNIK PROPELAN CONTOH: Thermite Delay composition Ignition charge LIQUID MONO KOMPOSIT CONTOH: Nitramine Hydrazine CONTOH: LOx Fuel PADAT SINGLE BASE CONTOH: Nitro cellulose DOUBLE BASE CONTOH: NC / NG TRIPLE BASE CONTOH: NC / NG / NQ COMPOSITE CONTOH: NC / NG / AP / Al / RDX
  • 15. KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK INDUSTRI BAHAN PELEDAK INDUSTRI (Mike Smith, 1988) BAHAN PELEDAK KUAT TNT Dinamit Gelatine AGEN PELEDAKAN ANFO BAHAN PELEDAK KHUSUS Seismik Trimming Slurries Emulsi Hybrid ANFO Slurry mixtures PENGGANTI BAHAN PELEDAK Compressed air/ gas Expansion agents Permissible Shaped charges Binary LOX Liquid Mechanical methods Jet piercing Water jets
  • 17. Densitas Sensitivitas Ketahanan Thd. Air Kestabilan Kimiawi Karakteristik Gas (density) (sensitivity) (water resistance) (chemical stability) (Fumes characteristics)
  • 18. • Berat bahan peledak per unit volume diekspresikan dalam satuan gr/cc • Densitas bhn.peledak yang tinggi akan lebih mudah menghasilkan dead pressed (detonasi rendah akibat kehilangan sensitivitas karena terhambatnya tekanan) dibanding densitas yang rendah • Loading density adalah berat per meter bhn.peledak didalam kolom lub.tembak (kg/m) • Batuan masif - pakai densitas bhn. peledak tinggi • Batuan berstruktur/lunak - pakai densitas bhn.peledak rendah • Densitas ANFO 0,85 gr/cc
  • 19. • Ukuran tingkat kemudahan inisiasi bhn.peledak atau ukuran minimal booster yang diperlukan • Bervariasi tergantung pada kompisisi bhn.peledak, diameter, temperatur dan tekanan ambient • High explosive (1,1D) - sensitif terhadap detonator No.8 atau detonating cord 10 gr/m • Blasting agent (1,5D) - tdk sensitif terhdp. detonator No.8; memerlukan booster (primer) • Beberapa blasting agent sensitif terhadap det.cord dan dapat mencegah sekuen peledakan tunda downhole
  • 20. ENERGI EFEKTIF   Energi total yang dilepaskan handak sampai gas-gas terbuang ke udara bebas Batas tekanan yang terbuang tersebut sekitar 100 MPa
  • 21. KLASIFIKASI AGEN PELEDAKAN AMMONIUM NITRAT (NH4NO3) BAHAN BAKAR KARBON (biasanya solar atau Fuel Oil/FO) ALUMINIUM CAMPURAN LAIN UNTUK MENINGKATKAN DENSITAS AGEN PELEDAKAN KERING BERALUMINIUM (aluminized dry blasting agent) AGEN PELEDAKAN KERING DENSITAS TINGGI (densifieddry blasting agent) AIR, NITRAT INORGANIK, ZAT PEREKAT, ZAT PENGENDAP PARAFIN, ZAT GULA, KARBON, DLL (sensitizer bukan bahan peledak) ASAM PENGOKSIDA (oxidizing acid) AGEN PELEDAKAN LUMPUR MENGANDUNG ASAM (acid slurry blasting agent) AGEN PELEDAKAN LUMPUR (slurry blasting agent) ALUMINIUM AGEN PELEDAKAN LUMPUR MENGANDUNG ALUMINIUM (aluminized slurry blasting agent) AGEN PELEDAKAN KERING ATAU ANFO (dry blasting agent - ANFO) "AGEN PELEDAKAN KERING" (dry blasting agent) TNT, TEPUNG NITROSTARCH TAK BERASAP (sensitizer bahan peledak) ALUMINIUM BAHAN PELEDAKAN LUMPUR (slurry explosive) "AGEN PELEDAKAN LUMPUR" (slurry blasting agent) BAHAN PELEDAK LUMPUR BERALUMINIUM (aluminized slurry explosive) "BAHAN PELEDAK LUMPUR" (slurry explosives)
  • 22. AMMONIUM NITRAT (NH4NO3) Densitas : - butiran berpori 0,74 – 0,78 gr/cc (untuk agen peledakan) - butiran tak berpori 0,93 gr/cc (untuk pupuk urea) Porositas: - mikroporositas 15% - makro plus mikroporositas 54% - butiran tak berpori mempunyai porositas 0 – 2% Ukuran partikel : yang baik untuk agen peledakan antara 1 – 2 mm Tingkat kelarutan terhadap air bervariasi tergantung temperatur, yaitu: - 5° C tingkat kelarutan 57,5% (berat) - 10° C tingkat kelarutan 60% (berat) - 20° C tingkat kelarutan 65,4% (berat) - 30° C tingkat kelarutan 70% (berat) - 40° C tingkat kelarutan 74% (berat)
  • 23. SIFAT-SIFAT ANFO (2) (Data diperoleh dari Dyno Nobel untuk Prilled ANFO)         Densitas:  Poured (gr/cc) 0,80 – 0,85  Blow Loaded (gr/cc) 0,85 – 0,95 Energi (MJ/kg): 3,7 RWS (%): 100 → (373 kj/gr) RBS:  Poured (%) 100 → (317 kj/cc)  Blow Loaded (%) 116 Diameter lubang ledak min.:  Poured (mm) 75  Blow Loaded (mm) 25 Ketahanan thd. air: buruk Shelf Life:  Maks. 6 bulan tergantung temperatur dan kelembaban gudang  Gudang yang bersuhu dan kelembaban tinggi akan ANFO rusak, ditandai dgn pengerasan atau caking yg akan mengurangi kinerja peledakan Waktu Tidur (Sleep Time) :  Dalam kondisi normal kering dengan lubang tertutup stemming yang baik, ANFO dapat ditidurkan sampai 6 bulan  Kehadiran air dalam lubang akan menurunkan secara dramatis waktu tidur
  • 24. ANFO DARI TIGA PRODUSEN PROPERTIES NITRO NOBEL PT DAHANA ICI EXPL. (ORICA) 0,80 – 0,84 0,80 – 1,10 100 100 – 113 Density, gr/cc : - Poured 0,80 – 0,85 - Blow loaded 0,85 – 0,95 - Bulk Energy, MJ/kg 3,70 RWS, % 100 RBS, % : 100 – 156 - Poured 100 - Blow loaded 116 VoD, m/s 3000 – 3300 38,10 Min. hole diameter, mm : 4100 25 - Poured 75 - Blow loaded 25 Water resistance nil Poor Poor 6 6 6 ANFO prill DANFO Nitropril Storage life, month Trade mark
  • 25. BAHAN PELEDAK SLURRY ATAU WATERGEL Istilah slurries dan watergel adalah sama artinya, yaitu campuran oksidator, bahan bakar, dan pemeka (sensitizer) di dalam media air yang dikentalkan memakai gums, semacam perekat, sehingga campuran tersebut berbentuk jeli atau slurries yang mempunyai ketahanan terhadap air sempurna. Sebagai oksidator bisa dipakai sodium nitrat atau ammonium nitrat, bahan bakarnya adalah solar atau minyak diesel, dan pemekanya bisa berupa bahan peledak atau bukan bahan peledak yang diaduk dalam 15% media air.
  • 26. EMULSIONS (1)       Adalah matriks yang terbentuk dari fase larutan oksidator di dalam fase fuel yang dipertahankan sifat-sifatnya (continuous fuel phase) ditambah emulsifier (biasanya cuka) agar campuran tetap bersatu. Komposisi ini disebut tipe water in oil. Ukuran partikel menjadi kecil berbentuk droplets emulsi handak Konsentrasi matriks emulsi tidak larut air Dapat dibuat di pabrik atau pada truck MMU Densitas antara 1,1 – 1,35 gr/cc VOD antara 4500 – 5800 m/s dan RWS < ANFO tapi RBS > ANFO AN (AMMONIUM NITRAT) 94% ANFO +6% (94% AN + 6% FO) FO 81% +18% EMULSI AIR (76% AN + 5% FO + 18% AIR + 1% EMULSIFIER) +1% EMULSI FIER
  • 27. EMULSIONS (2) Oxidiser Phase Suspended Fuel Phase Continuous (surrounds the oxidiser) Pembesaran 1250 x Photograph from Nitro Nobel Handak Ukuran butir Bentuk butir VOD, m/s ANFO 2,00 mm Semua padat 3500 - 4500 Dynamit 0,20 mm Semua padat 4000 Slurry 0,20 mm Padat / liquid 3300 Emulsi 0,001 mm Liquid 5000 - 6000 Bampfield & Morrey, 1984
  • 28. JENIS HANDAK BERBASIS EMULSI (kemasan berbentuk cartridge) PRODUSEN DAHANA DYNO NOBEL ICI EXPLOSIVE SASOL SMX Merk dagang Dayagel magnum Emulite Seri Powergel Seri Emex Desitas, gr/cc 1,25 1,18 – 1,25 1,16 – 1,32 1,12 – 1,24 20 25 20 -- RWS, % 119 111 98 – 118 74 – 186 RBS, % 183 162 140 – 179 97 – 183 4600 – 5600 5000 – 5800 4600 – 5600 4600 – 5600 25 – 65 25 – 80 25 – 65 25 – 65 Ketahanan thd air Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Penyimpanan, thn 1 1 1 1 SIFAT Berat/karton, kg VOD, m/s Diameter, mm
  • 29. KEMASAN HANDAK BERBASIS EMULSI BUATAN DYNO NOBEL DAN ICI EXPLOSIVES
  • 30. BAHAN PELEDAK BERBASIS NG DAN PERMITTED EXPLOSIVE
  • 32. DETONASI (DETONATION)  Adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi, sehingga menghasilkan gas dan temperature sangat besar yang semuanya membangun ekspansi gaya yang sangat besar pula. Kecepatan reaksi yang sangat cepat dan diawali dengan panas tersebut menghasilkan gelombang tekanan kejut (shock compression wave) dan membebaskan energi dengan mempertahankan shock wave serta berakhir dengan ekspansi hasil reaksinya.  Contoh: TNT meledak ANFO meledak NG meledak NG + AN meledak : C7H5N3O6 → 1,75 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 5,25 C : 3 NH4NO3 + CH2 → CO2 + 7 H2O + 3 N2 : C3H5N3O9 → 3 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 0,25 O2 : 2 C3H5N3O9 + NH4NO3 → 6 CO2 + 7 H2O + 4 N4 + O2  Kriteria: - Melibatkan reaksi kimia - Oksigen utk reaksi terdapat dalam bahan itu sendiri (tanpa oksigen dari udara) - Handak dapat digunakan dalam lubang ledak - Reaksi ledakan tidak dapat dipadamkan - Reaksi sangat cepat (> Kecepatan suara ≈ supersonic); contoh VoDANFO = 4500 m/s - Shock compression: mempunyai daya dorong sangat tinggi, merobek retakan yang sudah ada sebelumnya - Shock wave: bahaya symphatetic detonation, menentukan safety distance - Ada ledakan (gerakan massa, bunyi dan panas)
  • 33. 1. DETONATOR BIASA 2. DETONATOR LISTRIK 3. DETONATOR NONEL 4. DETONATOR ELEKTRONIK
  • 34. tabung silinder isian dasar (shell) (base charge) ramuan pembakar (Ignition mixture) ruang kosong disediakan untuk sumbu bakar (safety fuse) isian utama (primer charge)
  • 35.
  • 36. kabel listrik plastik berwarna selubung kabel leg wire penyumbat penyumbat elemen waktu tunda fusehead : - kawat halus yg memijar - ramuan pembakar tabung silinder tabung silinder isian utama isian dasar SIMULTANEOUS DELAY
  • 37.
  • 38. tabung alumunium elemen transisi pelapis baja isian dasar isian utama penyumbat antistatis sumbu nonel elemen tunda plug penutup tidak tembus air
  • 39.
  • 40. PEMBEBANAN PADA PELEDAKAN Pembebanan dinamis Pembebanan quasistatis (semi-statis) Pelepasan Beban TAHAPAN PROSES PENGHANCURAN BATUAN
  • 41. Flyrock Membentuk dome di permukaan Burden Burden atau kedalaman optimum Burden atau kedalaman kritis (a) B = 15’ (b) B = 12’ (c ) B = 9’ Burden masih kuat, hanya terjadi penggerusan di sekitar lubang dan retakan tarik radial terbentuk ke arah luar lubang tersebut. Mulai terjadi runtuhan di permukaan. Burden tak runtuh. Beberapa dome terbentuk di permukaan Runtuhan permukaan dan subpermukaan hampir terbentuk. Kenampakannya seperti dua lapis (papan) batuan yang tak pecah. Dome di permukaan menggelembung. (d) B = 6’ (e) B = 3’ Ledakan kawah penuh, burden hancur seluruhnya. Runtuhan permukaan dan sub-permukaan bergerak ke arah bidang bebas. Ledakan kawah penuh, volume yang dihasilkan lebih sedikit dibanding dgn. fragmentasi butir halus. Terbentuk kawah seperti mangkuk, noise dan flyrock. Berat bhn.peledak ANFO diasumsikan = 18 kg (≈ 40 lb)
  • 42. GEOMETRI PELEDAKAN Geometri peledakan ♦Burden (B) ♦Diameter lubang tembak ( ∅ ) ♦Tinggi jenjang (L) ♦Kedalaman lubang tembak (H) ♦Subdrilling (J) ♦Stemming (T) ♦Spacing (S) L H H L
  • 43. SISTEM PELEDAKAN DENGAN PENGGALAK DETONATING CORD DAN 17 MS CONNECTOR
  • 44. PELEDAKAN DENGAN SISTEM DETONATOR LISTRIK
  • 45. A B
  • 47. Sumber Pustaka : • Kursus juru Ledak P3TM & Batubara