SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
FUNGSI BEBERAPA ZAT GIZI
MIKRO DALAM SISTEM IMUN
MANUSIA
(Zinc, Zat Besi, Vitamin D, dan Vitamin A)
Zat gizi baik makro maupun mikro sangat
penting bagi kesehatan manusia. Keduanya
harus dipenuhi secara berimbang sesuai
kebutuhannya. Makro nutrisi memang sangat
penting, tetapi mikro nutrisi juga penting
dalam mencegah penyakit, menjaga sistem
kekebalan tubuh, dan menjamin kadar energi
tubuh
Berikut ini beberapa contoh zat gizi mikro yang
berperan dalam sistem imun manusia, a. l :
 VITAMIN D
 ZINC (Zn)
 ZAT BESI (Fe)
 VITAMIN A
VITAMIN D


VITAMIN D telah dikenal luas
peranannya bagi kesehatan tubuh
manusia. Sebagai salah satu vitamin
yang dapat larut dalam lemak, vitamin
D berperan penting dalam memelihara
kesehatan tulang, mengurangi risiko
penyakit kronis, penyakit autoimun,
DM tipe 2, penyakit infeksi dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh
(Hollick, 2012 dan Bartley, 2010).
Mekanisme Imun Vitamin D, a.l:
VIT D mengaktifkan sel T


Ilmuwan di University of Copenhagen
telah berhasil menemukan bahwa
ternyata vitamin D sangat penting
untuk mengaktifkan sistem kekebalan
tubuh manusia. Tanpa asupan vitamin
D yang cukup, sel-sel pembunuh dari
sistem kekebalan (dalam hal ini sel T)
tidak akan mampu bereaksi dan
melawan infeksi serius dalam tubuh.
(Geisler cit Alleyne,2010)
Sel T memerlukan reseptor vit
D


ketika sel T berhadapan dengan
patogen asing, sel tersebut akan
mengulurkan perangkat sinyal atau
antena yang dikenal sebagai reseptor
vitamin D, yang akan mencari vitamin
D. Hal ini menandakan sel T harus
memiliki vitamin D atau pengaktifan sel
akan berhenti. Jika sel T tidak dapat
menemukan cukup vitamin D dalam
darah, mereka bahkan tidak akan mulai
memobilisasi.
Vit D sebagai
Imunomodulator


Agar sel T dapat mendeteksi dan
membunuh patogen asing seperti
bakteri dan virus, sel-sel harus dipicu
terlebih
dahulu
dan
kemudian
ditransformasikan dari sel yang tidak
aktif dan berbahaya menjadi sel-sel
pembunuh yang siap untuk mencari
dan
menghancurkan
semua
penyerang. Dalam hal ini vitamin D
berperan sebagai imunomudulator
(Geisler, 2010).
Vit D Penting dalam
Mencegah Penyakit
Autoimun


Setelah transplantasi organ, sel-sel T
dapat menyerang organ donor sebagai
”penyerang
asing”.
Pada
penyakit
autoimun seperti artritis atau penyakit
crohn, fragmen sel T yang salah (sel-sel
tubuh
untuk
penyerang
asing)
mengarahkan ke tubuh untuk melakukan
serangan pada dirinya sendiri. Asupan dan
kadar Vitamin D aktif yang cukup dalam
tubuh dapat membantu tubuh mengurangi
risiko penyakit autoimun.
Vit D Meningkatkan Respon
Imun Bawaan
Selain memodulasi T-sel reseptor dan memiliki
sifat anti-inflamasi, Vitamin D juga meningkatkan
respon imun bawaan dengan menginduksi gen
manusia melalui cathelicidin,CAMP
 Cathelicidins dan defensin adalah peptida kecil
dengan
struktur
yang
amphipathic.
memungkinkan mereka untuk mengganggu
integritas membran sel patogen, sehingga
mampu membunuh sel pathogen tersebut.
Protein ini diekspresikan oleh sebagian besar
sel-sel kekebalan tubuh atau sel-sel epitel yang
kontak dengan lingkungan.
 Kekurangan hasil peptida akan peningkatan
kerentanan terhadap infeksi



Efek suplementasi vitamin pada usia
lanjut dihubungan dengan penurunan
pada fungsi kekebalan
bisa di
diperiksa
dengan
mengukur
hipersensitivitas kulit yang tertunda
(DCH) setelah aplikasi
secara
intradermal satu set 7 antigen dalam
72 subyek yang berusia 60-89 tahun
yang tinggal di dua rumah untuk orang
tua. Hasil penelitian menunjukkan
penurunan yang signifikan secara
statistik hampir linier dalam tes DCH
dengan usia (p <0,01).
Suplementasi vitamin selama 10
minggu
secara
signifikan
meningkatkan parameter biokimia bagi
vitamin dan penurunan terkait usia
dalam tes DCH tidak lagi signifikan
secara statistik (P> 0,05). Tidak ada
perubahan yang signifikan secara
statistik pada DCH diamati pada
kelompok
plasebo.
Hasil
dari
penelitian ini menunjukkan bahwa gizi
mungkin merupakan penentu penting
dari Imunokompetensi pada orang tua.
ZINC (Zn)


Fungsi umum zinc
Zinc berfungsi untuk mendukung sistem
pertahanan tubuh yang baik, untuk
penyembuhan
luka,
membantu
kemampuan
indera
perasa
dan
penciuman, dan diperlukan untuk
sintesis DNA. Zinc juga berguna untuk
pertumbuhan tubuh yang normal dan
perkembangan manusia mulai dari
masa kehamilan, anak-anak dan
dewasa.
Fungsi khusus zinc yang
berhubungan dengan sistem
imun
 Menurunkan gejala dan lama penyakit
influenza. Secara tidak langsung
mempengaruhi fungsi imun melalui peran
sebagai kofaktor dalam pembentukan DNA,
RNA, dan protein sehingga meningkatkan
pembelahan sellular. Defisiensi Zn secara
langsung menurunkan produksi limfosit T,
respons limfosit T untuk
stimulasi/rangsangan, dan produksi IL-2.
 Sistem imun dalam tubuh dipengaruhi oleh
tingkat adanya zinc dalam tubuh.
Kekurangan zinc yang parah melemahkan
fungsi imun. Zinc diperlukan bagi
pengembangan dan pengaktifan T-limposit
Fakta lain tentang Zinc


Apabila zat besi ditambahkan dengan
vitamin A, tampak peningkatan jumlah
sel kekebalan pada manusia. Tingkat
zat besi dalam darah pada orang HIVpositif
mungkin
tidak
dapat
menggambarkan secara tepat berapa
banyak zat besi yang tersimpan dalam
tubuh dan fungsi kekebalan, sehingga
penggunaan
suplemen
masih
diperdebatkan
ZAT BESI (Fe)
Fungsi umum fe
zat besi punya peran vital bagi tubuh
kita. Salah satu fungsi utamanya
adalah transportasi utama dalam
mendistribusikan oksigen ke seluruh
tubuh. selain itu zat besi berperan
dalam produksi hemoglobin dan
menyokong sistem kekebalan tubuh.
jadi jika kekurangan zat besi, resiko
terserang penyakit jadi besar

Fungsi khusus fe yang
berhubungan dengan sistem
imun


Kekurangan zat besi dalam sistem
imun
berdampak
mengurangi
pembentukan dan kegiatan hormon
timik;
penurunan
jumlah
CD4,
membahayakan fungsi CD4, sel
pembunuh alami dan
neutrofil;
peningkatan kematian sel; merusak
kemampuan sel untuk membunuh
organisme infeksi; dan mengganggu
pembentukan sitokin.
Mekanismenya….


Sel T terganggu karena berkurangnya
pembentukan sel-sel tersebut di atas,
yang kemungkinan disebabkan oleh
berkurangnya
sintesis
DNA.
Berkurangnya sintesis DNA disebabkan
oleh
gangguan
enzim
reduktase
ribonukleotida yang membutuhkan besi
untuk dapat berfungsi. Disamping itu sel
darah putih yang menghancurkan bakteri
tidak dapat bekerja secara efektif dalam
keadaan tubuh kekurangan besi.
 Enzim

lain yang berperan dalam
sistem
kekebalan
adalah
mieloperoksidase
yang
juga
terganggu fungsinya pada difesiensi
besi. Disamping itu dua protein
pengikat-besi
trasnsferin
dan
laktoferin mencegah terjadinya
infeksi dengan cara memisahkan
besi dari mikroorgnisme yang
membutuhkannya
untuk
VITAMIN A
Merupakan vitamin yang larut dalam lemak,
manfaatnya antara lain:
 Vit
A penting untuk pertumbuhan,
merupakan
senyawa
penting
yang
membuat tubuh tahan terhadap infeksi &
memelihara jaringan epitel berfungsi
normal.
 Jaringan epitel terutama pada mata,
saluran pernafasan, alat pencernaan, alat
reproduksi, syaraf dan saluran kencing.
Manfaat Vitamin A…









Menjaga fungsi penglihatan tetap normal, karena
berperan dalam sintesis stereoisomer dari retinal yang
berkombinasi dengan protein membentuk grup
prostetik( visual purple)/ rodopsin.
Mencegah ataxia
Menjaga pertumbuhan & perkembangan sel
Memelihara kesempurnaan selaput lendir/mukosa
(salah satu alat kekebalan tubuh nonspesifik),
reproduksi, pertumbuhan tulang rawan & cairan
serebrospinal.
Meningkatkan sistem imun
Menjaga kesehatan kulit, berguna dalam melawan
Vitamin A dan Sistem Imun


Vitamin A juga dapat melindungi tubuh
dari infeksi organisme asing, seperti
bakteri patogen. Mekanisme pertahanan
ini termasuk ke dalam sistem imun
eksternal, karena sistem imun ini
berasal dari luar tubuh. Vitamin ini akan
meningkatkan aktivitas kerja dari sel
darah putih dan antibodi di dalam tubuh
sehingga tubuh menjadi lebih resisten
terhadap senyawa toksin maupun
terhadap serangan mikroorganisme
parasit, seperti bakteri patogen dan
virus.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyDhila Faya
 
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis pangan
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis panganPertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis pangan
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis panganSutyawan
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaVerar Oka
 
Biokimia psg
Biokimia psgBiokimia psg
Biokimia psgAsmar Aza
 
Tugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiTugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiWarnet Raha
 
Makalah batu ginjal
Makalah batu ginjalMakalah batu ginjal
Makalah batu ginjalWarnet Raha
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN pjj_kemenkes
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahSutyawan
 
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaAcara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaMelina Eka
 
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziHusHa Hatimah
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN pjj_kemenkes
 
Contoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalahContoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalahRasid Hi Adam
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziCahya
 

La actualidad más candente (20)

Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
 
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis pangan
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis panganPertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis pangan
Pertemuan 4 mat 2. contoh komponen kimia per jenis pangan
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 
Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
 
Biokimia psg
Biokimia psgBiokimia psg
Biokimia psg
 
Tugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologiTugas eni safitri epidemiologi
Tugas eni safitri epidemiologi
 
Makalah batu ginjal
Makalah batu ginjalMakalah batu ginjal
Makalah batu ginjal
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
Zat besi
Zat besiZat besi
Zat besi
 
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah TanggaAcara 3 Ukuran Rumah Tangga
Acara 3 Ukuran Rumah Tangga
 
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
Contoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalahContoh lain penelitian kohort adalah
Contoh lain penelitian kohort adalah
 
Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
 
Kuesioner DM
Kuesioner DMKuesioner DM
Kuesioner DM
 
Mineral Mikro
Mineral MikroMineral Mikro
Mineral Mikro
 
Vitamin larut air
Vitamin larut airVitamin larut air
Vitamin larut air
 

Destacado

Destacado (20)

Jenis dan Peranan Zat Gizi Makro
Jenis dan Peranan Zat Gizi MakroJenis dan Peranan Zat Gizi Makro
Jenis dan Peranan Zat Gizi Makro
 
Zat Gizi Mineral Makro-Mikro
Zat Gizi Mineral Makro-MikroZat Gizi Mineral Makro-Mikro
Zat Gizi Mineral Makro-Mikro
 
sodium Na (natrium)
sodium Na (natrium)sodium Na (natrium)
sodium Na (natrium)
 
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
 
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAKVITAMIN LARUT DALAM LEMAK
VITAMIN LARUT DALAM LEMAK
 
Presentasi imunokimia
Presentasi imunokimiaPresentasi imunokimia
Presentasi imunokimia
 
sodium (natrium)Na
sodium (natrium)Nasodium (natrium)Na
sodium (natrium)Na
 
Fenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Fenomena Obesitas Pada Balita dan AnakFenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
Fenomena Obesitas Pada Balita dan Anak
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
 
Gizi fertilisasi
Gizi fertilisasi Gizi fertilisasi
Gizi fertilisasi
 
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitas
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitasHubungan kualitatif-struktur-aktivitas
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitas
 
Makalah zat besi
Makalah zat besiMakalah zat besi
Makalah zat besi
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
 
Zat Gizi Makro dan Energi
Zat Gizi Makro dan EnergiZat Gizi Makro dan Energi
Zat Gizi Makro dan Energi
 
keseimbangan energi
keseimbangan energikeseimbangan energi
keseimbangan energi
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
Penuntun Hidup Sehat.
Penuntun Hidup Sehat. Penuntun Hidup Sehat.
Penuntun Hidup Sehat.
 

Similar a Fungsi beberapa zat gizi mikro dalam sistem imun

218675-gangguan-imunodefisiensi-primer-pid.pdf
218675-gangguan-imunodefisiensi-primer-pid.pdf218675-gangguan-imunodefisiensi-primer-pid.pdf
218675-gangguan-imunodefisiensi-primer-pid.pdfnovi26674
 
zat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitaszat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitasNurul Annisa
 
Sistem Imunitas
Sistem ImunitasSistem Imunitas
Sistem ImunitasIda Djafar
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneraldzikrich
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneraldzikrich
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneraldzikrich
 
JURNAL COLPRO (COLOSTRUM PRO)
JURNAL COLPRO (COLOSTRUM PRO)JURNAL COLPRO (COLOSTRUM PRO)
JURNAL COLPRO (COLOSTRUM PRO)Maman Bakri
 
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)Arif pamungkas a.n (a1 f009025)
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)A.p. Nugroho
 
ilmu pangan.pdf
ilmu pangan.pdfilmu pangan.pdf
ilmu pangan.pdfKhairin8
 
Mineral
MineralMineral
Mineralevias
 
Endytiastuti-Imunitas systemHumoral.pptx
Endytiastuti-Imunitas systemHumoral.pptxEndytiastuti-Imunitas systemHumoral.pptx
Endytiastuti-Imunitas systemHumoral.pptxEndyTias
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologiRumandani Choirunisa
 

Similar a Fungsi beberapa zat gizi mikro dalam sistem imun (20)

116-230-1-SM.pdf
116-230-1-SM.pdf116-230-1-SM.pdf
116-230-1-SM.pdf
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
218675-gangguan-imunodefisiensi-primer-pid.pdf
218675-gangguan-imunodefisiensi-primer-pid.pdf218675-gangguan-imunodefisiensi-primer-pid.pdf
218675-gangguan-imunodefisiensi-primer-pid.pdf
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
zat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitaszat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitas
 
Sistem Imunitas
Sistem ImunitasSistem Imunitas
Sistem Imunitas
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneral
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneral
 
Vitamin mneral
Vitamin mneralVitamin mneral
Vitamin mneral
 
JURNAL COLPRO (COLOSTRUM PRO)
JURNAL COLPRO (COLOSTRUM PRO)JURNAL COLPRO (COLOSTRUM PRO)
JURNAL COLPRO (COLOSTRUM PRO)
 
Ilmu gizi 3 wiwin
Ilmu gizi 3 wiwinIlmu gizi 3 wiwin
Ilmu gizi 3 wiwin
 
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)Arif pamungkas a.n (a1 f009025)
Arif pamungkas a.n (a1 f009025)
 
Penyakit
PenyakitPenyakit
Penyakit
 
ilmu pangan.pdf
ilmu pangan.pdfilmu pangan.pdf
ilmu pangan.pdf
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Endytiastuti-Imunitas systemHumoral.pptx
Endytiastuti-Imunitas systemHumoral.pptxEndytiastuti-Imunitas systemHumoral.pptx
Endytiastuti-Imunitas systemHumoral.pptx
 
Immunology
ImmunologyImmunology
Immunology
 
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.docASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
 

Fungsi beberapa zat gizi mikro dalam sistem imun

  • 1. FUNGSI BEBERAPA ZAT GIZI MIKRO DALAM SISTEM IMUN MANUSIA (Zinc, Zat Besi, Vitamin D, dan Vitamin A)
  • 2. Zat gizi baik makro maupun mikro sangat penting bagi kesehatan manusia. Keduanya harus dipenuhi secara berimbang sesuai kebutuhannya. Makro nutrisi memang sangat penting, tetapi mikro nutrisi juga penting dalam mencegah penyakit, menjaga sistem kekebalan tubuh, dan menjamin kadar energi tubuh Berikut ini beberapa contoh zat gizi mikro yang berperan dalam sistem imun manusia, a. l :  VITAMIN D  ZINC (Zn)  ZAT BESI (Fe)  VITAMIN A
  • 3. VITAMIN D  VITAMIN D telah dikenal luas peranannya bagi kesehatan tubuh manusia. Sebagai salah satu vitamin yang dapat larut dalam lemak, vitamin D berperan penting dalam memelihara kesehatan tulang, mengurangi risiko penyakit kronis, penyakit autoimun, DM tipe 2, penyakit infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Hollick, 2012 dan Bartley, 2010).
  • 4. Mekanisme Imun Vitamin D, a.l: VIT D mengaktifkan sel T  Ilmuwan di University of Copenhagen telah berhasil menemukan bahwa ternyata vitamin D sangat penting untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh manusia. Tanpa asupan vitamin D yang cukup, sel-sel pembunuh dari sistem kekebalan (dalam hal ini sel T) tidak akan mampu bereaksi dan melawan infeksi serius dalam tubuh. (Geisler cit Alleyne,2010)
  • 5. Sel T memerlukan reseptor vit D  ketika sel T berhadapan dengan patogen asing, sel tersebut akan mengulurkan perangkat sinyal atau antena yang dikenal sebagai reseptor vitamin D, yang akan mencari vitamin D. Hal ini menandakan sel T harus memiliki vitamin D atau pengaktifan sel akan berhenti. Jika sel T tidak dapat menemukan cukup vitamin D dalam darah, mereka bahkan tidak akan mulai memobilisasi.
  • 6. Vit D sebagai Imunomodulator  Agar sel T dapat mendeteksi dan membunuh patogen asing seperti bakteri dan virus, sel-sel harus dipicu terlebih dahulu dan kemudian ditransformasikan dari sel yang tidak aktif dan berbahaya menjadi sel-sel pembunuh yang siap untuk mencari dan menghancurkan semua penyerang. Dalam hal ini vitamin D berperan sebagai imunomudulator (Geisler, 2010).
  • 7. Vit D Penting dalam Mencegah Penyakit Autoimun  Setelah transplantasi organ, sel-sel T dapat menyerang organ donor sebagai ”penyerang asing”. Pada penyakit autoimun seperti artritis atau penyakit crohn, fragmen sel T yang salah (sel-sel tubuh untuk penyerang asing) mengarahkan ke tubuh untuk melakukan serangan pada dirinya sendiri. Asupan dan kadar Vitamin D aktif yang cukup dalam tubuh dapat membantu tubuh mengurangi risiko penyakit autoimun.
  • 8. Vit D Meningkatkan Respon Imun Bawaan Selain memodulasi T-sel reseptor dan memiliki sifat anti-inflamasi, Vitamin D juga meningkatkan respon imun bawaan dengan menginduksi gen manusia melalui cathelicidin,CAMP  Cathelicidins dan defensin adalah peptida kecil dengan struktur yang amphipathic. memungkinkan mereka untuk mengganggu integritas membran sel patogen, sehingga mampu membunuh sel pathogen tersebut. Protein ini diekspresikan oleh sebagian besar sel-sel kekebalan tubuh atau sel-sel epitel yang kontak dengan lingkungan.  Kekurangan hasil peptida akan peningkatan kerentanan terhadap infeksi 
  • 9.  Efek suplementasi vitamin pada usia lanjut dihubungan dengan penurunan pada fungsi kekebalan bisa di diperiksa dengan mengukur hipersensitivitas kulit yang tertunda (DCH) setelah aplikasi secara intradermal satu set 7 antigen dalam 72 subyek yang berusia 60-89 tahun yang tinggal di dua rumah untuk orang tua. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang signifikan secara statistik hampir linier dalam tes DCH dengan usia (p <0,01).
  • 10. Suplementasi vitamin selama 10 minggu secara signifikan meningkatkan parameter biokimia bagi vitamin dan penurunan terkait usia dalam tes DCH tidak lagi signifikan secara statistik (P> 0,05). Tidak ada perubahan yang signifikan secara statistik pada DCH diamati pada kelompok plasebo. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gizi mungkin merupakan penentu penting dari Imunokompetensi pada orang tua.
  • 11. ZINC (Zn)  Fungsi umum zinc Zinc berfungsi untuk mendukung sistem pertahanan tubuh yang baik, untuk penyembuhan luka, membantu kemampuan indera perasa dan penciuman, dan diperlukan untuk sintesis DNA. Zinc juga berguna untuk pertumbuhan tubuh yang normal dan perkembangan manusia mulai dari masa kehamilan, anak-anak dan dewasa.
  • 12. Fungsi khusus zinc yang berhubungan dengan sistem imun  Menurunkan gejala dan lama penyakit influenza. Secara tidak langsung mempengaruhi fungsi imun melalui peran sebagai kofaktor dalam pembentukan DNA, RNA, dan protein sehingga meningkatkan pembelahan sellular. Defisiensi Zn secara langsung menurunkan produksi limfosit T, respons limfosit T untuk stimulasi/rangsangan, dan produksi IL-2.  Sistem imun dalam tubuh dipengaruhi oleh tingkat adanya zinc dalam tubuh. Kekurangan zinc yang parah melemahkan fungsi imun. Zinc diperlukan bagi pengembangan dan pengaktifan T-limposit
  • 13. Fakta lain tentang Zinc  Apabila zat besi ditambahkan dengan vitamin A, tampak peningkatan jumlah sel kekebalan pada manusia. Tingkat zat besi dalam darah pada orang HIVpositif mungkin tidak dapat menggambarkan secara tepat berapa banyak zat besi yang tersimpan dalam tubuh dan fungsi kekebalan, sehingga penggunaan suplemen masih diperdebatkan
  • 14. ZAT BESI (Fe) Fungsi umum fe zat besi punya peran vital bagi tubuh kita. Salah satu fungsi utamanya adalah transportasi utama dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. selain itu zat besi berperan dalam produksi hemoglobin dan menyokong sistem kekebalan tubuh. jadi jika kekurangan zat besi, resiko terserang penyakit jadi besar 
  • 15. Fungsi khusus fe yang berhubungan dengan sistem imun  Kekurangan zat besi dalam sistem imun berdampak mengurangi pembentukan dan kegiatan hormon timik; penurunan jumlah CD4, membahayakan fungsi CD4, sel pembunuh alami dan neutrofil; peningkatan kematian sel; merusak kemampuan sel untuk membunuh organisme infeksi; dan mengganggu pembentukan sitokin.
  • 16. Mekanismenya….  Sel T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut di atas, yang kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA disebabkan oleh gangguan enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi. Disamping itu sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh kekurangan besi.
  • 17.  Enzim lain yang berperan dalam sistem kekebalan adalah mieloperoksidase yang juga terganggu fungsinya pada difesiensi besi. Disamping itu dua protein pengikat-besi trasnsferin dan laktoferin mencegah terjadinya infeksi dengan cara memisahkan besi dari mikroorgnisme yang membutuhkannya untuk
  • 18. VITAMIN A Merupakan vitamin yang larut dalam lemak, manfaatnya antara lain:  Vit A penting untuk pertumbuhan, merupakan senyawa penting yang membuat tubuh tahan terhadap infeksi & memelihara jaringan epitel berfungsi normal.  Jaringan epitel terutama pada mata, saluran pernafasan, alat pencernaan, alat reproduksi, syaraf dan saluran kencing.
  • 19. Manfaat Vitamin A…       Menjaga fungsi penglihatan tetap normal, karena berperan dalam sintesis stereoisomer dari retinal yang berkombinasi dengan protein membentuk grup prostetik( visual purple)/ rodopsin. Mencegah ataxia Menjaga pertumbuhan & perkembangan sel Memelihara kesempurnaan selaput lendir/mukosa (salah satu alat kekebalan tubuh nonspesifik), reproduksi, pertumbuhan tulang rawan & cairan serebrospinal. Meningkatkan sistem imun Menjaga kesehatan kulit, berguna dalam melawan
  • 20. Vitamin A dan Sistem Imun  Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing, seperti bakteri patogen. Mekanisme pertahanan ini termasuk ke dalam sistem imun eksternal, karena sistem imun ini berasal dari luar tubuh. Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah putih dan antibodi di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap senyawa toksin maupun terhadap serangan mikroorganisme parasit, seperti bakteri patogen dan virus.