SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 31
Descargar para leer sin conexión
Pengantar Statistik Inferensial




               Pertemuan 2



           Handout_P2_Statistik Inferensial
STATISTIKA
Statistika (Harun Al Rasyid) adalah seperangkat metode
yang membahas:
1.   Bagaimana cara mengumpulkan data yang dapat memberikan
     informasi optimal.
2.   Bagaimana cara meringkas, mengolah dan menyajikan data,
3.   Bagaimana cara melakukan analisis terhadap sekumpulan
     data, sehingga dari analisis itu timbul strategi-strategi tertentu.
4.   Bagaimana cara mengamil kesimpulan dan menyarankan
     keputusan yang sebaiknya diambil berdasarkan strategi yang
     ada.
5.   Bagaimana menentukan besarnya resiko kekeliruan dalam
     mengambil keputusan atas dasar strategi tersebut.

                         Handout_P2_Statistik Inferensial
STATISTIK INFERENSIAL

Walpole (1995:5) : Statistik inferensial yaitu
mencakup semua metode yang berhubungan
dengan analisis sebagian data untuk peramalan
atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan
gugus data induknya.
Subana (2005:12) : statistik inferensial adalah
statistik yang berhubungan dengan penarikan
kesimpulan yang bersifat umum dari data yang
telah disusun dan diolah.

               Handout_P2_Statistik Inferensial
STATISTIK INFERENSIAL
Secara ringkas Statistik inferensial yaitu
statistik yang digunakan untuk
menggeneralisasikan data sampel terhadap
populasi.

Statistik inferensial ada dua macam yaitu :
1. Statistik parametrik
2. Statistik nonparametrik.

              Handout_P2_Statistik Inferensial
Statistik parametrik : yaitu bagian dari statistik
inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu
atau lebih parameter populasi dan digunakan
untuk menguji hipotesis yang variabelnya terukur.
Contoh :
 “Berapa menit rata-rata tayangan iklan di TV?“
 Variabel waktu tayangan iklan dapat terukur
dalam menit (ada standar)


             Handout_P2_Statistik Inferensial
STATISTIK PARAMETRIK
Statistik Nonparametrik adalah bagian
statistik inferensial yang digunakan untuk
menguji hipotesis yang variabelnya tidak
memiliki kepastian (standar)
Contoh:
“Berapa besar kepuasan pasien terhadap
pelayanan RS. X ?“
Variabel kepuasan tidak memiliki standar pasti.
                   Handout_P2_Statistik Inferensial
STATISTIK PARAMETRIK
Statistik parametrik digunakan untuk menganalisis data interval
dan rasio, dan mensyaratkan data harus berdistribusi normal,
homogen, linear dan data random sampling.
Ukuran uji dalam statistik parametrik antara lain:
    T-test
    Anova
    Regresi
    Korelasi.
    dll


     Handout_P2_Statistik Inferensial
STATISTIK PARAMETRIK

Contoh (1):
 Rumusan masalah: berapa lama rata-rata
  penayangan iklan di TV ?
 Hipotesis: rata-rata penayangan iklan di
  TV paling lama 120 menit.
 Statistik uji hipotesis: t-test atau z-test
   Handout_P2_Statistik Inferensial
STATISTIK PARAMETRIK
Contoh (2) :

Rumusan masalah : Apakah ada pengaruh yang
signifikan antara lamanya penayangan iklan di TV
terhadap omset penjualan produk x ?
Hipotesis : terdapat pengaruh yang signifikan
antara lamanya penayangan iklan di TV terhadap
omset penjualan produk x
Statistik uji hipotesis : korelasi product moment,
uji – t, Koerfisien Penentu dan Regresi Linear
Sederhana.
                          Handout_P2_Statistik Inferensial
STATISTIK PARAMETRIK
Contoh (3) :
• Rumusan masalah : apakah ada perbedan hasil belajar
  matematika menggunakan metode pembelajaran A, B dan C
  ?
• Hipotesis :
  1. Apakah ada perbedan hasil belajar matematika
     menggunakan metode pembelajaran A dan B ?
  2. Apakah ada perbedan hasil belajar matematika
     menggunakan metode pembelajaran A dan C ?
  3. Apakah ada perbedan hasil belajar matematika
     menggunakan metode pembelajaran B dan C ?

• Statistik uji hypotesis : Analisis of Varians (anova)       .



                           Handout_P2_Statistik Inferensial
STATISTIK PARAMETRIK
                                         MULAI




      Statistik               NOMINAL    Jenis       INTERVAL
                                                                     Statistik
   NonParametrik              ORDINAL    Data?         RASIO
                                                                    Parametrik




               Analisis        SATU                LEBIH dari DUA    Analisis
                                        Jumlah
               Univariat                Variabel                    Multivariat
                                           ?
                                             DUA

                                        Analisis
                                        Bivariat
Handout_P2_Statistik Inferensial
Tingkat Kepercayaan,
    signifikansi
        dan
 Derajat Kebebasan


      Handout_P2_Statistik Inferensial
Tingkat kepercayaan atau disebut juga
confidence interval atau risk level didasarkan
pada gagasan yang berasal dari Teorema Batas
Sentral (Central Limit Theorem). Gagasan pokok
yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila
suatu populasi secara berulang-ulang ditarik
sampel, maka nilai rata-rata atribut yang
diperoleh dari sampel-sampel tersebut sejajar
dengan nilai populasi yang sebenarnya.
            Handout_P2_Statistik Inferensial
Lebih lanjut, nilai-nilai yang diperoleh tersebut
yang berasal dari sampel-sampel yang sudah
ditarik didistribusikan secara normal dalam
bentuk nilai benar / nyata. Bentuk nilai-nilai
tersebut akan menjadi nilai-nilai sampel yang
lebih tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan
dengan nilai populasinya.


             Handout_P2_Statistik Inferensial
Dalam suatu distribusi normal, sekitar 95% nilai-
nilai sampel berada dalam dua simpangan baku
(standard deviation) dari nilai populasi sebenarnya.
Jika tingkat kepercayaan sebesar 95% dipilih,
maka 95 dari 100 sampel akan mempunyai nilai
populasi yang sebenarnya dalam jangkauan
ketepatan sebagaimana sudah dispesifikasi
sebelumnya. Ada kalanya bahwa sampel yang di
peroleh tidak mewakili nilai populasi yang
sebenarnya. Tingkat kepercayaan berkisar antara
99% yang tertinggi dan 90% yang terendah. Dalam
SPSS tingkat kepercayaan secara default diisi 95%.
              Handout_P2_Statistik Inferensial
Signifikansi merupakan tingkat ketepatan (presisi) dalam
kaitannya dengan kesalahan pengambilan sampel (sampling
error), merupakan jangkauan di mana nilai populasi yang
tepat diperkirakan. Jangkauan ini sering diekspresikan
dengan menggunakan poin-poin persentase, misalnya 1%
atau 5%. Oleh karena itu jika seorang peneliti menemukan
bahwa 60% pegawai perusahaan tertentu yang digunakan
sebagai sampel sudah mengadopsi suatu metode bekerja
yang direkomendasikan dengan tingkat ketepatan sebesar
±1%, maka peneliti tersebut dapat menyimpulkan bahwa
antara 59% dan 61% dari pegawai perusahaan tersebut yang
menjadi populasi sudah mengadopsi metode tersebut.
Dalam SPSS signifikansi ditulis secara default sebagai 0,05
(5%).

                Handout_P2_Statistik Inferensial
Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan

Pada pengujian hipotesis bahwa peluang
membuat kesalahan tipe I dinyatakan
sebagai α, maka dalam pemakaiannya α
disebut taraf (derajat) signifikansi atau
taraf keberartian atau taraf nyata. Karena
derajat signifikansi ditentukan oleh
peluang yang diambil, semakin kecil
tingkat peluang kekeliruannya semakin
tinggi keberartiannya.
              Handout_P2_Statistik Inferensial
Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan

Jika hasil perhitungan perbedaan dua rata-
rata adalah signifikan pada α = 0,001 hal ini
akan sangat berarti dibandingkan dengan α
= 0,05. Ini karena untuk α = 0,001 kedua
rata-rata itu betul-betul berbeda karena dari
1000 kali pengamatan (percobaan) hanya
satu kali terjadi kemelesetan, sedangkan
pada α = 0,05 dari seratus pengamatan
terjadi 5 kali kemelesetan.
               Handout_P2_Statistik Inferensial
Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan


Besarnya taraf signifikansi biasanya sudah
ditentukan sebelumnya, yaitu : 0,15, 0,05,
0,01, 0,005 atau 0,001. untuk penelitian
pendidikan biasanya digunakan taraf 0,05
atau 0,01 sedangkan untuk bidang yang
beresiko tinggi akibat penarikan
kesimpulannya, seperti bidang kesehatan
biasanya digunakan taraf 0,005 atau 0,001.
              Handout_P2_Statistik Inferensial
Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan


Jika peneliti menetapkan kesalahan 5 %,
hal ini sama saja dengan menyebut
bahwa peneliti telah menolak hipotesis
pada tingkat kepercayaan 95 %. Artinya,
apabila kesimpulan hasil penelitian
diterapkan pada populasi sejumlah 100
orang, penelitian tersebut hanya sesuai
untuk 95 orang. Sedangkan pada 5 orang
sisanya terjadi penyimpangan.
              Handout_P2_Statistik Inferensial
Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan


Dengan kata lain, peluang terjadinya kemelesetan setiap
100 kali pengamatan adalah 5 kali. Selayaknya, 95%
tersebut dinamakan tingkat kepercayaan. Jadi, tingkat
kepercayaan adalah ukuran keyakinan sang peneliti
yang dinyatakan dalam persentase bahwa ia sanggup
mengambil resiko bahwa sesuatu itu dapat terjadi,
apakah 95%, 99% dan lain-lain.

                   Handout_P2_Statistik Inferensial
Derajat
Kebebasan


 Handout_P2_Statistik Inferensial
Derajat kebebasan merupakan tingkat kebebasan
untuk bervariasi sehingga tidak terjadi kekeliruan
dalam penafsiran. Derajat kebebasan juga sebagai
patokan membaca tabel statistik berkenaan dengan
batas rasio penolakan (daerah kritis) yaitu suatu batas
saat suatu hasil perhitungan statistik dapat disebut
signifikan. Rumus derajat kebebasan (dk) atau degree
                            
of freedom (df) bergantung kepada jenis statistik yang
digunakan.



                                       Handout_P2_Statistik Inferensial
Derajat Kebebasan
Istilah angka derajat kebebasan (degrees of freedom)
diartikan sebagai jumlah total pengamatan dalam sampel
(= n) dikurangi banyaknya kendali (linier) bebas atau
pembatasan (restriksi) yang diletakkan atas pengamatan.
Dengan kata lain,
angka derjat kebebasan adalah banyaknya pengamatan
bebas dari total pengamatan n. Sehingga rumus umum untuk
menentukan derajat kebebasan (db/dk/df) adalah total
pengamatan (n) dikurangi banyaknya parameter yang ditaksir
atau df = n – banyaknya parameter yang ditaksir (k). (Gujarati,
1978).


                    Handout_P2_Statistik Inferensial
Derajat Kebebasan
Rumus derajat kebebasan akan berbeda untuk
kasus pengamatan yang satu dengan kasus
pengamatan yang lainnya, perbedaannya
tergantung dari banyaknya parameter yang
ditaksir. Rumus derajat kebebasannya bisa ditulis
sebagai : db = n – 2 atau db = n -3 tergantung
dari banyaknya parameter (variabel) yang
ditaksirnya tadi. Contoh, jika kita hendak
meneliti dua variabel, maka derajat
kebebasanya adalah db = n – 2. Kenapa n – 2,
karena ada dua variabel.
                 Handout_P2_Statistik Inferensial
Derajat Kebebasan

Hal lain yang perlu dipahami dalam kajian
tentang derajat bebas adalah berkaitan
dengan penelitian sampel. Ide dasarnya
adalah tiap kali kita mengestimasi parameter
(karakteristik populasi), kita akan kehilangan
satu derajat kebebasan. Oleh karena itu
derajat bebas akan selalu n – k, bukan n.


               Handout_P2_Statistik Inferensial
Derajat Kebebasan
Untuk memahami hal tersebut perhatikan
penjelasan berikut:
Misalnya ada sebuah populasi dengan rata-rata
(mean) sebesar 10. Selanjutnya kita diijinkan
untuk mengambil sampel sebanyak 10 orang
dari populasi tersebut. Pertanyaannya adalah
berapa banyak orang yang dapat kita ambil
dengan bebas?

               Handout_P2_Statistik Inferensial
Derajat Kebebasan
Misalnya kita ambil orang pertama secara bebas, ia memiliki
skor 14. Orang kedua masih dengan bebas, ia memiliki skor 8.
Kemudian berturut-turut orang ketiga sampai orang ke
sembilan diambil secara bebas dengan skor: 15, 6, 11, 14, 8,
6 dan 5. Bagaimana dengan orang kesepuluh? Apakah
diambil secara bebas? Tentu jawabannya adalah tidak. Orang
kesepuluh tidak dapat diambil secara bebas lagi. Jika sudah
ada 9 angka, angka ke sepuluh tidak lagi dapat ditentukan
dengan bebas agar mendapat estimasi yang sama (yaitu
mean = 10).



                    Handout_P2_Statistik Inferensial
Derajat Kebebasan
Misalnya jumlah skor-skor dari sembilan orang tadi
adalah 87. Agar estimasi yang kita dapatkan sama,
yaitu mean = 10, orang kesepuluh harus ditentukan
sebesar 13. Dengan demikian dapat dikatakan kita
kehilangan satu derajat kebebasan. Nah derajat
bebas inilah yang kemudian digunakan untuk melihat
nilai tabel tertentu, misalnya tabel t.




                 Handout_P2_Statistik Inferensial
Derajat Kebebasan

Dalam perhitungan tadi, kita hanya mengestimasi
atau menaksir satu parameter. Oleh karena itu kita
hanya kehilangan satu derajat kebebasan, sehingga
derajat bebas yang kita miliki adalah N – 1, yaitu 10 –
1 = 9.




                   Handout_P2_Statistik Inferensial
Handout_P2_Statistik Inferensial

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Nur Sandy
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSMuliadin Forester
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingAyu Sefryna sari
 
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...Muhammad Eko
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rataRatih Ramadhani
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiDarnah Andi Nohe
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifCabii
 
Analisis & interpretasi
Analisis & interpretasiAnalisis & interpretasi
Analisis & interpretasiJoni Iswanto
 

La actualidad más candente (20)

Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data03 jenis jenis+data
03 jenis jenis+data
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Uji beda mean
Uji beda meanUji beda mean
Uji beda mean
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
 
P2_Pengantar Statistika Inferensial
P2_Pengantar Statistika InferensialP2_Pengantar Statistika Inferensial
P2_Pengantar Statistika Inferensial
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
distribusi normal ppt
distribusi normal pptdistribusi normal ppt
distribusi normal ppt
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik sampling
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
 
Analisis & interpretasi
Analisis & interpretasiAnalisis & interpretasi
Analisis & interpretasi
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 

Destacado

Dasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialDasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialApriliani Putri
 
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...ardynuryadi
 
Statistika Inferensial Parametrik Non Parametrik
Statistika Inferensial Parametrik Non ParametrikStatistika Inferensial Parametrik Non Parametrik
Statistika Inferensial Parametrik Non ParametrikSelestin Nisfu
 
Pengantar statistika inferensia
Pengantar statistika inferensiaPengantar statistika inferensia
Pengantar statistika inferensiashantiramona_boreg
 
statistika dan macam macam data
statistika dan macam   macam datastatistika dan macam   macam data
statistika dan macam macam dataRatih Ramadhani
 
Kontrak Perkulihan Statistik Inferensial
Kontrak Perkulihan Statistik InferensialKontrak Perkulihan Statistik Inferensial
Kontrak Perkulihan Statistik InferensialJen Kelana
 
Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat stat
Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat statPert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat stat
Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat statJulis Syofian Syofian
 
Inferensi statistik satu populasi
Inferensi statistik satu populasiInferensi statistik satu populasi
Inferensi statistik satu populasiRobbie AkaChopa
 
Statistik,Statistika dan Macam-Macam Data
Statistik,Statistika dan Macam-Macam DataStatistik,Statistika dan Macam-Macam Data
Statistik,Statistika dan Macam-Macam Dataaldila_dila
 
Pengertian Statistika dan Macam macam Data
Pengertian Statistika dan Macam macam DataPengertian Statistika dan Macam macam Data
Pengertian Statistika dan Macam macam Datasilvia kuswanti
 
Analisis data-sederhana
Analisis data-sederhanaAnalisis data-sederhana
Analisis data-sederhanaSugino Sugino
 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasJen Kelana
 
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirPemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirSugeng Budiharsono
 
Konsep Awal Statistika
Konsep Awal StatistikaKonsep Awal Statistika
Konsep Awal StatistikaAisyah Turidho
 
Statistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi EstimasiStatistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi EstimasiAfdan Rojabi
 
Kreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaKreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaYadi Pura
 

Destacado (20)

Dasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensialDasar dasar statistik inferensial
Dasar dasar statistik inferensial
 
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...
Pengertian statistik, statistika, statistik deskriptif dan statistik inferens...
 
Statistika Inferensial Parametrik Non Parametrik
Statistika Inferensial Parametrik Non ParametrikStatistika Inferensial Parametrik Non Parametrik
Statistika Inferensial Parametrik Non Parametrik
 
Pengantar statistika inferensia
Pengantar statistika inferensiaPengantar statistika inferensia
Pengantar statistika inferensia
 
statistika dan macam macam data
statistika dan macam   macam datastatistika dan macam   macam data
statistika dan macam macam data
 
Kontrak Perkulihan Statistik Inferensial
Kontrak Perkulihan Statistik InferensialKontrak Perkulihan Statistik Inferensial
Kontrak Perkulihan Statistik Inferensial
 
9 pengantar analisa inferensial
9 pengantar analisa inferensial9 pengantar analisa inferensial
9 pengantar analisa inferensial
 
Mm1
Mm1Mm1
Mm1
 
Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat stat
Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat statPert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat stat
Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat stat
 
Inferensi statistik satu populasi
Inferensi statistik satu populasiInferensi statistik satu populasi
Inferensi statistik satu populasi
 
Statistik,Statistika dan Macam-Macam Data
Statistik,Statistika dan Macam-Macam DataStatistik,Statistika dan Macam-Macam Data
Statistik,Statistika dan Macam-Macam Data
 
Pengertian Statistika dan Macam macam Data
Pengertian Statistika dan Macam macam DataPengertian Statistika dan Macam macam Data
Pengertian Statistika dan Macam macam Data
 
Analisis data-sederhana
Analisis data-sederhanaAnalisis data-sederhana
Analisis data-sederhana
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Inferensi statistik
Inferensi statistikInferensi statistik
Inferensi statistik
 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
 
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirPemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
 
Konsep Awal Statistika
Konsep Awal StatistikaKonsep Awal Statistika
Konsep Awal Statistika
 
Statistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi EstimasiStatistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi Estimasi
 
Kreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaKreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematika
 

Similar a Statistik Inferensial

Pengantar Statistik Infrensial.pptx
Pengantar Statistik Infrensial.pptxPengantar Statistik Infrensial.pptx
Pengantar Statistik Infrensial.pptxNusrotusSaidah1
 
STATISTIKA INFERENSIAL
STATISTIKA INFERENSIALSTATISTIKA INFERENSIAL
STATISTIKA INFERENSIALImanSolahudin
 
MATERI STATISTIKA INFERENSIAL DASAR .ppt
MATERI STATISTIKA INFERENSIAL DASAR .pptMATERI STATISTIKA INFERENSIAL DASAR .ppt
MATERI STATISTIKA INFERENSIAL DASAR .pptsubrotorapih2
 
Analisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfAnalisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfRuriAlca
 
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptNurulLaili25
 
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
MK Statistika Industri - 2023_UPB - Pertemuan ke_09 & 10.pptx
MK Statistika Industri - 2023_UPB - Pertemuan ke_09 & 10.pptxMK Statistika Industri - 2023_UPB - Pertemuan ke_09 & 10.pptx
MK Statistika Industri - 2023_UPB - Pertemuan ke_09 & 10.pptxYudiAbdillah1
 
Teknik analisis__data
Teknik  analisis__dataTeknik  analisis__data
Teknik analisis__dataRya Sianipar
 
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaVariable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaahmadpermadi
 
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiDedi Mukhlas
 
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis TestingThe Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis TestingAditya sujarminto
 
KULIAH-13-ANALISIS-DAN-LAPORAN.pdf
KULIAH-13-ANALISIS-DAN-LAPORAN.pdfKULIAH-13-ANALISIS-DAN-LAPORAN.pdf
KULIAH-13-ANALISIS-DAN-LAPORAN.pdfAhmadRiduanRiduan
 

Similar a Statistik Inferensial (20)

Pengantar Statistika Inferensial
Pengantar Statistika InferensialPengantar Statistika Inferensial
Pengantar Statistika Inferensial
 
Materi p2 sttk inferensial
Materi p2 sttk inferensialMateri p2 sttk inferensial
Materi p2 sttk inferensial
 
Pengantar Statistik Infrensial.pptx
Pengantar Statistik Infrensial.pptxPengantar Statistik Infrensial.pptx
Pengantar Statistik Infrensial.pptx
 
Statistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptxStatistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptx
 
STATISTIKA INFERENSIAL
STATISTIKA INFERENSIALSTATISTIKA INFERENSIAL
STATISTIKA INFERENSIAL
 
MATERI STATISTIKA INFERENSIAL DASAR .ppt
MATERI STATISTIKA INFERENSIAL DASAR .pptMATERI STATISTIKA INFERENSIAL DASAR .ppt
MATERI STATISTIKA INFERENSIAL DASAR .ppt
 
Analisis+kuantitatif
Analisis+kuantitatifAnalisis+kuantitatif
Analisis+kuantitatif
 
Analisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdfAnalisis+Kuantitatif.pdf
Analisis+Kuantitatif.pdf
 
Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3
 
Statistik
StatistikStatistik
Statistik
 
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
 
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
 
MK Statistika Industri - 2023_UPB - Pertemuan ke_09 & 10.pptx
MK Statistika Industri - 2023_UPB - Pertemuan ke_09 & 10.pptxMK Statistika Industri - 2023_UPB - Pertemuan ke_09 & 10.pptx
MK Statistika Industri - 2023_UPB - Pertemuan ke_09 & 10.pptx
 
Teknik analisis__data
Teknik  analisis__dataTeknik  analisis__data
Teknik analisis__data
 
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaVariable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
 
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardiAnalisis data statistik oleh sudibyo supardi
Analisis data statistik oleh sudibyo supardi
 
Statistical Estimation
Statistical EstimationStatistical Estimation
Statistical Estimation
 
Analisis data
Analisis dataAnalisis data
Analisis data
 
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis TestingThe Nature and Logic of Hypothesis Testing
The Nature and Logic of Hypothesis Testing
 
KULIAH-13-ANALISIS-DAN-LAPORAN.pdf
KULIAH-13-ANALISIS-DAN-LAPORAN.pdfKULIAH-13-ANALISIS-DAN-LAPORAN.pdf
KULIAH-13-ANALISIS-DAN-LAPORAN.pdf
 

Más de M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfP15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfP15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfP11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfP10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfP9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfP9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 

Más de M. Jainuri, S.Pd., M.Pd (20)

Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdfKlasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
 
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
 
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
 
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfP15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
 
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdfP13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
 
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfP15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
 
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdfP14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
 
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdfP12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
 
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdfP11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdfP13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
 
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdfP12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
 
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfP11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
 
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfP10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
 
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfP9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
 
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfP9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
 
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdfP7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
 
P7_Kajian Teori.pdf
P7_Kajian Teori.pdfP7_Kajian Teori.pdf
P7_Kajian Teori.pdf
 

Último

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 

Último (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 

Statistik Inferensial

  • 1. Pengantar Statistik Inferensial Pertemuan 2 Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 2. STATISTIKA Statistika (Harun Al Rasyid) adalah seperangkat metode yang membahas: 1. Bagaimana cara mengumpulkan data yang dapat memberikan informasi optimal. 2. Bagaimana cara meringkas, mengolah dan menyajikan data, 3. Bagaimana cara melakukan analisis terhadap sekumpulan data, sehingga dari analisis itu timbul strategi-strategi tertentu. 4. Bagaimana cara mengamil kesimpulan dan menyarankan keputusan yang sebaiknya diambil berdasarkan strategi yang ada. 5. Bagaimana menentukan besarnya resiko kekeliruan dalam mengambil keputusan atas dasar strategi tersebut. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 3. STATISTIK INFERENSIAL Walpole (1995:5) : Statistik inferensial yaitu mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya. Subana (2005:12) : statistik inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 4. STATISTIK INFERENSIAL Secara ringkas Statistik inferensial yaitu statistik yang digunakan untuk menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi. Statistik inferensial ada dua macam yaitu : 1. Statistik parametrik 2. Statistik nonparametrik. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 5. Statistik parametrik : yaitu bagian dari statistik inferensial yang mempertimbangkan nilai dari satu atau lebih parameter populasi dan digunakan untuk menguji hipotesis yang variabelnya terukur. Contoh : “Berapa menit rata-rata tayangan iklan di TV?“ Variabel waktu tayangan iklan dapat terukur dalam menit (ada standar) Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 6. STATISTIK PARAMETRIK Statistik Nonparametrik adalah bagian statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis yang variabelnya tidak memiliki kepastian (standar) Contoh: “Berapa besar kepuasan pasien terhadap pelayanan RS. X ?“ Variabel kepuasan tidak memiliki standar pasti. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 7. STATISTIK PARAMETRIK Statistik parametrik digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, dan mensyaratkan data harus berdistribusi normal, homogen, linear dan data random sampling. Ukuran uji dalam statistik parametrik antara lain:  T-test  Anova  Regresi  Korelasi.  dll Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 8. STATISTIK PARAMETRIK Contoh (1): Rumusan masalah: berapa lama rata-rata penayangan iklan di TV ? Hipotesis: rata-rata penayangan iklan di TV paling lama 120 menit. Statistik uji hipotesis: t-test atau z-test Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 9. STATISTIK PARAMETRIK Contoh (2) : Rumusan masalah : Apakah ada pengaruh yang signifikan antara lamanya penayangan iklan di TV terhadap omset penjualan produk x ? Hipotesis : terdapat pengaruh yang signifikan antara lamanya penayangan iklan di TV terhadap omset penjualan produk x Statistik uji hipotesis : korelasi product moment, uji – t, Koerfisien Penentu dan Regresi Linear Sederhana. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 10. STATISTIK PARAMETRIK Contoh (3) : • Rumusan masalah : apakah ada perbedan hasil belajar matematika menggunakan metode pembelajaran A, B dan C ? • Hipotesis : 1. Apakah ada perbedan hasil belajar matematika menggunakan metode pembelajaran A dan B ? 2. Apakah ada perbedan hasil belajar matematika menggunakan metode pembelajaran A dan C ? 3. Apakah ada perbedan hasil belajar matematika menggunakan metode pembelajaran B dan C ? • Statistik uji hypotesis : Analisis of Varians (anova) . Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 11. STATISTIK PARAMETRIK MULAI Statistik NOMINAL Jenis INTERVAL Statistik NonParametrik ORDINAL Data? RASIO Parametrik Analisis SATU LEBIH dari DUA Analisis Jumlah Univariat Variabel Multivariat ? DUA Analisis Bivariat Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 12. Tingkat Kepercayaan, signifikansi dan Derajat Kebebasan Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 13. Tingkat kepercayaan atau disebut juga confidence interval atau risk level didasarkan pada gagasan yang berasal dari Teorema Batas Sentral (Central Limit Theorem). Gagasan pokok yang berasal dari teorema tersebut ialah apabila suatu populasi secara berulang-ulang ditarik sampel, maka nilai rata-rata atribut yang diperoleh dari sampel-sampel tersebut sejajar dengan nilai populasi yang sebenarnya. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 14. Lebih lanjut, nilai-nilai yang diperoleh tersebut yang berasal dari sampel-sampel yang sudah ditarik didistribusikan secara normal dalam bentuk nilai benar / nyata. Bentuk nilai-nilai tersebut akan menjadi nilai-nilai sampel yang lebih tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai populasinya. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 15. Dalam suatu distribusi normal, sekitar 95% nilai- nilai sampel berada dalam dua simpangan baku (standard deviation) dari nilai populasi sebenarnya. Jika tingkat kepercayaan sebesar 95% dipilih, maka 95 dari 100 sampel akan mempunyai nilai populasi yang sebenarnya dalam jangkauan ketepatan sebagaimana sudah dispesifikasi sebelumnya. Ada kalanya bahwa sampel yang di peroleh tidak mewakili nilai populasi yang sebenarnya. Tingkat kepercayaan berkisar antara 99% yang tertinggi dan 90% yang terendah. Dalam SPSS tingkat kepercayaan secara default diisi 95%. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 16. Signifikansi merupakan tingkat ketepatan (presisi) dalam kaitannya dengan kesalahan pengambilan sampel (sampling error), merupakan jangkauan di mana nilai populasi yang tepat diperkirakan. Jangkauan ini sering diekspresikan dengan menggunakan poin-poin persentase, misalnya 1% atau 5%. Oleh karena itu jika seorang peneliti menemukan bahwa 60% pegawai perusahaan tertentu yang digunakan sebagai sampel sudah mengadopsi suatu metode bekerja yang direkomendasikan dengan tingkat ketepatan sebesar ±1%, maka peneliti tersebut dapat menyimpulkan bahwa antara 59% dan 61% dari pegawai perusahaan tersebut yang menjadi populasi sudah mengadopsi metode tersebut. Dalam SPSS signifikansi ditulis secara default sebagai 0,05 (5%). Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 17. Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan Pada pengujian hipotesis bahwa peluang membuat kesalahan tipe I dinyatakan sebagai α, maka dalam pemakaiannya α disebut taraf (derajat) signifikansi atau taraf keberartian atau taraf nyata. Karena derajat signifikansi ditentukan oleh peluang yang diambil, semakin kecil tingkat peluang kekeliruannya semakin tinggi keberartiannya. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 18. Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan Jika hasil perhitungan perbedaan dua rata- rata adalah signifikan pada α = 0,001 hal ini akan sangat berarti dibandingkan dengan α = 0,05. Ini karena untuk α = 0,001 kedua rata-rata itu betul-betul berbeda karena dari 1000 kali pengamatan (percobaan) hanya satu kali terjadi kemelesetan, sedangkan pada α = 0,05 dari seratus pengamatan terjadi 5 kali kemelesetan. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 19. Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan Besarnya taraf signifikansi biasanya sudah ditentukan sebelumnya, yaitu : 0,15, 0,05, 0,01, 0,005 atau 0,001. untuk penelitian pendidikan biasanya digunakan taraf 0,05 atau 0,01 sedangkan untuk bidang yang beresiko tinggi akibat penarikan kesimpulannya, seperti bidang kesehatan biasanya digunakan taraf 0,005 atau 0,001. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 20. Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan Jika peneliti menetapkan kesalahan 5 %, hal ini sama saja dengan menyebut bahwa peneliti telah menolak hipotesis pada tingkat kepercayaan 95 %. Artinya, apabila kesimpulan hasil penelitian diterapkan pada populasi sejumlah 100 orang, penelitian tersebut hanya sesuai untuk 95 orang. Sedangkan pada 5 orang sisanya terjadi penyimpangan. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 21. Signifikansi dan Tingkat Kepercayaan Dengan kata lain, peluang terjadinya kemelesetan setiap 100 kali pengamatan adalah 5 kali. Selayaknya, 95% tersebut dinamakan tingkat kepercayaan. Jadi, tingkat kepercayaan adalah ukuran keyakinan sang peneliti yang dinyatakan dalam persentase bahwa ia sanggup mengambil resiko bahwa sesuatu itu dapat terjadi, apakah 95%, 99% dan lain-lain. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 23. Derajat kebebasan merupakan tingkat kebebasan untuk bervariasi sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam penafsiran. Derajat kebebasan juga sebagai patokan membaca tabel statistik berkenaan dengan batas rasio penolakan (daerah kritis) yaitu suatu batas saat suatu hasil perhitungan statistik dapat disebut signifikan. Rumus derajat kebebasan (dk) atau degree   of freedom (df) bergantung kepada jenis statistik yang digunakan. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 24. Derajat Kebebasan Istilah angka derajat kebebasan (degrees of freedom) diartikan sebagai jumlah total pengamatan dalam sampel (= n) dikurangi banyaknya kendali (linier) bebas atau pembatasan (restriksi) yang diletakkan atas pengamatan. Dengan kata lain, angka derjat kebebasan adalah banyaknya pengamatan bebas dari total pengamatan n. Sehingga rumus umum untuk menentukan derajat kebebasan (db/dk/df) adalah total pengamatan (n) dikurangi banyaknya parameter yang ditaksir atau df = n – banyaknya parameter yang ditaksir (k). (Gujarati, 1978). Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 25. Derajat Kebebasan Rumus derajat kebebasan akan berbeda untuk kasus pengamatan yang satu dengan kasus pengamatan yang lainnya, perbedaannya tergantung dari banyaknya parameter yang ditaksir. Rumus derajat kebebasannya bisa ditulis sebagai : db = n – 2 atau db = n -3 tergantung dari banyaknya parameter (variabel) yang ditaksirnya tadi. Contoh, jika kita hendak meneliti dua variabel, maka derajat kebebasanya adalah db = n – 2. Kenapa n – 2, karena ada dua variabel. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 26. Derajat Kebebasan Hal lain yang perlu dipahami dalam kajian tentang derajat bebas adalah berkaitan dengan penelitian sampel. Ide dasarnya adalah tiap kali kita mengestimasi parameter (karakteristik populasi), kita akan kehilangan satu derajat kebebasan. Oleh karena itu derajat bebas akan selalu n – k, bukan n. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 27. Derajat Kebebasan Untuk memahami hal tersebut perhatikan penjelasan berikut: Misalnya ada sebuah populasi dengan rata-rata (mean) sebesar 10. Selanjutnya kita diijinkan untuk mengambil sampel sebanyak 10 orang dari populasi tersebut. Pertanyaannya adalah berapa banyak orang yang dapat kita ambil dengan bebas? Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 28. Derajat Kebebasan Misalnya kita ambil orang pertama secara bebas, ia memiliki skor 14. Orang kedua masih dengan bebas, ia memiliki skor 8. Kemudian berturut-turut orang ketiga sampai orang ke sembilan diambil secara bebas dengan skor: 15, 6, 11, 14, 8, 6 dan 5. Bagaimana dengan orang kesepuluh? Apakah diambil secara bebas? Tentu jawabannya adalah tidak. Orang kesepuluh tidak dapat diambil secara bebas lagi. Jika sudah ada 9 angka, angka ke sepuluh tidak lagi dapat ditentukan dengan bebas agar mendapat estimasi yang sama (yaitu mean = 10). Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 29. Derajat Kebebasan Misalnya jumlah skor-skor dari sembilan orang tadi adalah 87. Agar estimasi yang kita dapatkan sama, yaitu mean = 10, orang kesepuluh harus ditentukan sebesar 13. Dengan demikian dapat dikatakan kita kehilangan satu derajat kebebasan. Nah derajat bebas inilah yang kemudian digunakan untuk melihat nilai tabel tertentu, misalnya tabel t. Handout_P2_Statistik Inferensial
  • 30. Derajat Kebebasan Dalam perhitungan tadi, kita hanya mengestimasi atau menaksir satu parameter. Oleh karena itu kita hanya kehilangan satu derajat kebebasan, sehingga derajat bebas yang kita miliki adalah N – 1, yaitu 10 – 1 = 9. Handout_P2_Statistik Inferensial