Rilis Survei Opinion Leader LSI-Majalah Indonesia 2014 Nov2012
KAMPANYE TERBUKA
1. Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340
kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com
EFEK KAMPANYE TERBUKA DAN CALON PRESIDEN
PADA PETA KEKUATAN PARTAI POLITIK MENJELANG
PEMILU 2014
Temuan Survei Nasional 26 – 29 Maret 2014
2. Tujuan survei
} Undang-undang dan KPU telah menetapkan masa kampanye terbuka hanya sekitar
20 hari menjelang minggu tenang pemilihan anggota DPR.
} Pertanyaannya apakah kampanye terbuka tersebut punya pengaruh terhadap
dukungan pada partai politik?
} Apakah keunggulan partai politik dalam kampanye membuat partai bersangkutan
juga unggul dalam perolehan suara?
} Di samping itu, kedipilihan partai juga dipercaya terkait dengan elektabilitas calon
presiden dari partai bersangkutan. Apakah betul demikian?
} Secara lebih khusus, banyak survei menemukan bahwa Joko Widodo akan
mendongkrak secara sangat signifikan perolehan suara bagi PDIP bila partai
tersebut mencalonkan Jokowi. Bahkan efek Jokowi ini akan merubah peta kekuatan
partai; akan banyak partai tidak lolos ambang batas parlemen 3.5% bila Jokowi
dicalonkan PDIP sebagai presiden. Betulkah demikian?
} Untuk melihat efek kampanye dan efek Jokowi terhadap peta partai, dibuat survei
perbandingan sebelum dan sesudah kampanye terbuka dan pengumuman Jokowi
sebagai calon presiden.
} Survei nasional ini terselenggara atas kerjasama SMRC dan Harian Sinar Harapan.
3. Metodologi
• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya
hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17
tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
• Supaya mendekati keragaman karakteristik populasi pemilh nasional,
sebelum sampel ditarik, dibuat stratifikasi menurut populasi pemilih di
masing-masing Dapil yang berjumlah 77.
• Di samping itu juga dibuat stratifikasi menurut jender (50:50); juga
menurut wilayah tinggal pedesaan vs. perkotaan (50:50).
• Jumlah sampel dalam survei ini 2.050. Berdasar jumlah sampel ini,
diperkirakan margin of error sebesar ±2.2% pada tingkat kepercayaan
95% dengan perhitungan simple random sampling.
• Responden dipilih dari populasi secara random dengan teknik complex
sampling (stratified-cluster random sampling), yakni kombinasi stratifikasi
dan cluster.
Survei Nasional (Maret 2014)
3
4. Metodologi
• Stratifikasi utuk memperkuat representasi atau variasi sampel atas
populasi, sedangkan cluster untuk memenuhi efisiensi.
• Responden terpilih secara random tersebut diwawancarai lewat tatap
muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
• Pada 71% sampel yang dipilih secara random, dua pewawancara
bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10
responden. Ini juga untuk Quality control: 71% dari responden
diwawancarai oleh dua orang pewawancara bersama-sama.
• Sebanyak 20% dari responden terpilih didatangi kembali oleh supervisor
(spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
• Waktu wawancara lapangan 26 – 29 Maret 2014.
Survei Nasional (Maret 2014)
4
5. Populasi desa/kelurahan
tingkat Nasional
Desa/kelurahan di tingkat
Dapil dipilih secara random dengan jumlah
proporsional
Di masing-masing RT/Lingkungan
dipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara random
Satu orang yang punya hak pilih
laki-laki/perempuan
Ds 1 … Ds n
Dapil 1
Ds 1 … Ds m
Dapil k
… …
RT1 RT2 RT3 …. RT5
KK1 KK2
Laki-laki Perempuan
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5
RT dengan cara random
Flow chat penarikan sampel
Survei Nasional (Maret 2014)
5
7. PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
Laki-laki 50.0 50.1 Islam 88.9 87.3
Perempuan 50.0 49.9 Katolik/Protestan 8.7 9.8
Lainnya 2.5 3.0
Pedesaan 51.1 50.2
Perkotaa 48.9 49.8 Jawa 40.2 40.2
Sunda 16.2 15.5
Melayu 4.6 2.3
Madura 4.7 3.0
Bugis 3.1 2.7
Betawi 3.0 2.9
Batak 2.6 3.6
Minang 2.4 2.7
Lainnya 23.2 27.1
ETNIS
AGAMAGENDER
DESA-KOTA
Survei Nasional (Maret 2014)
7
8. PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
NAD 1.8 1.8 BALI 1.6 1.6
SUMUT 5.2 5.2 NTB 1.9 1.9
SUMBAR 2.0 2.0 NTT 1.7 1.7
RIAU 2.2 2.2 KALBAR 1.9 1.9
JAMBI 1.3 1.3 KALTENG 1.0 1.0
SUMSEL 3.1 3.1 KALSEL 1.5 1.5
BENGKULU 0.7 0.7 KALTIM 1.5 1.5
LAMPUNG 3.2 3.2 SULUT 1.0 1.0
BABEL 0.5 0.5 SULTENG 1.0 1.0
KEPRI 0.7 0.7 SULSEL 3.4 3.4
DKI 3.8 3.8 SULTRA 1.0 1.0
JABAR 17.5 17.5 GORONTALO 0.4 0.4
JATENG 14.6 14.6 SULBAR 0.5 0.5
DIY 1.5 1.5 MALUKU 0.6 0.6
JATIM 16.4 16.4 MALUT 0.4 0.4
BANTEN 4.2 4.2 PAPUA BARAT 0.4 0.4
PAPUA 1.7 1.7
PROVINSI PROVINSI
Survei Nasional (Maret 2014)
8
9. PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
NAD I 0.9 0.9 JABAR VII 2.3 2.3 JATIM XI 1.8 1.8
NAD II 0.9 0.9 JABAR VIII 1.8 1.8 BANTEN I 1.0 1.0
SUMUT I 2.0 2.0 JABAR IX 1.6 1.6 BANTEN II 1.0 1.0
SUMUT II 1.6 1.6 JABAR X 1.2 1.2 BANTEN III 2.3 2.3
SUMUT III 1.7 1.7 JABAR XI 1.9 1.9 BALI 1.6 1.6
SUMBAR I 1.1 1.1 JATENG I 1.5 1.5 NTB 1.9 1.9
SUMBAR II 0.8 0.8 JATENG II 1.2 1.2 NTT I 0.7 0.7
RIAU I 1.2 1.2 JATENG III 1.8 1.8 NTT II 0.9 0.9
RIAU II 0.9 0.9 JATENG IV 1.3 1.3 KALBAR 1.9 1.9
JAMBI 1.3 1.3 JATENG V 1.5 1.5 KALTENG 1.0 1.0
SUMSEL I 1.5 1.5 JATENG VI 1.6 1.6 KALSEL I 0.8 0.8
SUMSEL II 1.6 1.6 JATENG VII 1.4 1.4 KALSEL II 0.7 0.7
BENGKULU 0.7 0.7 JATENG VIII 1.5 1.5 KALTIM 1.5 1.5
LAMPUNG I 1.5 1.5 JATENG IX 1.5 1.5 SULUT 1.0 1.0
LAMPUNG II 1.6 1.6 JATENG X 1.4 1.4 SULTENG 1.0 1.0
BABEL 0.5 0.5 DIY 1.5 1.5 SULSEL I 1.2 1.2
KEPRI 0.7 0.7 JATIM I 1.8 1.8 SULSEL II 1.2 1.2
DKI I 1.0 1.0 JATIM II 1.3 1.3 SULSEL III 1.0 1.0
DKI II 1.2 1.2 JATIM III 1.3 1.3 SULTRA 1.0 1.0
DKI III 1.5 1.5 JATIM IV 1.4 1.4 GORONTALO 0.4 0.4
JABAR I 1.1 1.1 JATIM V 1.5 1.5 SULBAR 0.5 0.5
JABAR II 1.9 1.9 JATIM VI 1.7 1.7 MALUKU 0.6 0.6
JABAR III 1.2 1.2 JATIM VII 1.6 1.6 MALUT 0.4 0.4
JABAR IV 1.1 1.1 JATIM VIII 1.9 1.9 PAPUA BARAT 0.4 0.4
JABAR V 1.7 1.7 JATIM IX 1.1 1.1 PAPUA 1.7 1.7
JABAR VI 1.6 1.6 JATIM X 1.1 1.1
DAPIL DAPIL DAPIL
Survei Nasional (Maret 2014)
9
12. 12
Berikut adalah nama-nama partai dan nama-nama calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan
di sini. Kalau pemilihan umum diadakan sekarang ini, coba ibu/bapak coblos dengan jelas yang
akan ibu/bapak pilih? Ibu/bapak boleh pergi sebentar, atau saya tinggal sebentar, ketika ibu/
bapak mencoblos salah satu dari kartu suara ini. Kalau ibu/bapak sudah mencoblos, tolong
masukan lagi ke envelope ini ATAU ditutup kembali surat suaranya … (%)
Simulasi Surat Suara: Partai yang dipilih bila pemilu
diadakan sekarang (%) (26-29 Maret 2014)
(Responden diberikan surat suara DPR RI di dapil bersangkutan)
20.9
16.1
10.5 9.9
8.5
5.9 5.5 5.4 4.8
4.1
1.0 0.6
6.8
0
5
10
15
20
25
PDIP GOLKAR GERINDRADEMOKRAT PKB PPP HANURA NASDEM PAN PKS PBB PKPI TT/TJ
Survei Nasional (Maret 2014)
18. Temuan
} Dalam masa 10-12 hari kampanye terbuka, dan 20 hari
setelah Jokowi diumumkan Capres oleh PDIP, ada kenaikan
elektabilitas PDIP, dari 16% ke 21%. Ini kenaikan signifikan.
} Namun demikian kenaikan ini tidak setinggi yang
diperkirakan sebelumnya (di atas 25%).
} Bahkan PDIP belum pulih ke posisi Desember 2013 ketika
PDIP mendapat suara 25%.
} Lebih dari itu, kenaikan 5% PDIP sebelum dan sesudah
kampanye terbuka dan pengumuman Jokowi sebagai
capres, tidak disertai perubahan peta kekuatan partai
secara signifikan. Yang berubah adalah menurunnya
secara signifikan proporsi yang belum memilih.
} Kampanye terbuka dan pengumuman Jokowi sebagai
capres tidak banyak berpengaruh pada peta kekuatan
partai.
19. Temuan
} Sembilan partai lainnya tidak mengalami penurunan secara signifikan,
bahkan cenderung naik sejalan dengan berkurannya pemilih yang belum
menentukan pilihan.
} Bahkan Gerindra dan PKB cenderung terus naik dalam setahun terakhir
meskipun kenaikannya perlahan.
} Golkar, Demokrat, dan Partai-partai lain cenderung stabil atau sedikit naik
sebelum dan sesudah 10 hari kampanye dan 20 hari pengumuman Jokowi
sebagai capres.
} Sepuluh partai diperkirakan akan lolos ke Senayan seperti ditemukan
sebelum kampanye terbuka dan sebelum Jokowi diumumkan menjadi calon
presiden oleh PDIP.
} Kampanye terbuka dan pencapresan Jokowi tidak merubah peta kekuatan
partai seminggu sebelum hari H (9 April 2014).
} Apakah stabilitas peta kekuatan partai sebelum dan sesudah 10 hari
kampanye dan 20 hari pencapresan Jokowi karena kekuatan kampanye antar
partai relatif seimbang? Apakah Jokowi sendiri tidak mengalami kenaikan
berarti?
} Berikut adalah beberapa bentuk kampanye menurut memori pemilih dan
menurut pengamatan surveyor di lapangan.
20. KAMPANYE DAN MOBILISASI
Sejumlah indikator: Dikontak partai/tim sukses;
ikut kampanye (pertemuan umum); intensitas
terekspos pada iklan partai/calon di tv;
pengamatan atribut partai (bilboard, spanduk,
banner, poster, stiker, kalender)
21. 21
Apakah ibu/bapak pernah dikontak secara langsung (tatap muka), sms, atau telpon, oleh
orang partai atau tim suksesnya agar memilih partai atau calon DPR nya? … (%)
Pernah dikontak orang partai ? (% Pernah)
4.0
8.9
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Feb'14 Mar'14
Survei Nasional (Maret 2014)
22. 22
Bila pernah, dari partai mana? [Bisa lebih dari satu jawaban] … (%)
...Lanjutan: Bila pernah, dikontak partai mana? (%)
Survei Nasional (Maret 2014)
10 10 11
20
23
13
18
10 10
8
2
1
9
19
15 15
25
24
25
14
19
8
12
5
2
6
0
5
10
15
20
25
30
NASDEM PKB PKS PDIP GOLKAR GERINDRADEMOKRAT PAN PPP HANURA PBB PKPI Tidak
tahu/tidak
jawab
Feb'14 Mar'14
23. Temuan
} Hanya 8.9% dari calon pemilih yang mengaku pernah
dikontak oleh orang partai, calon anggota DPR/DPRD,
atau tim sukses atau relawan. Sangat sedikit.
} Dari 8.9% itu paling aktif adalah dari Gerindra, PDIP,
dan Golkar; kemudian dari PAN dan Nasdem. Partai-
partai lain di bawahnya.
} Urutan aktifitas kontak langsung ini tidak konsisten
dengan elektabilitas partai.
} Kontak oleh orang Gerindra sama dengan oleh orang
PDIP, tapi elektabilitas Gerindra (10%) jauh di bawah
PDIP (21%).
24. Pernah, 8
Tidak
pernah,
92
24
Apakah pernah mengikuti kampanye dalam bentuk pawai, pertemuan umum, dari
sebuah partai tertentu pada masa kampanye menjelang pemilu sekarang ini? Bila
pernah, dari partai mana? [Bisa lebih dari satu jawaban] … (%)
Pernah ikut kampanye partai? Bila pernah, partai
mana? (%)
Survei Nasional (Maret 2014)
10
2
6
7
7
7
8
9
11
12
17
27
29
TT/TJ
PKPI
PBB
PKB
HANURA
PPP
GERINDRA
PKS
NASDEM
PAN
DEMOKRAT
PDIP
GOLKAR
Mengikuti kampanye Dari partai...
25. } Yang mengaku pernah ikut kampanye juga hanya 8%.
} Dari yang sedikit itu paling banyak menyebut pernah
ikut kampanye Golkar (28%), kemudian PDIP (27%),
Demokrat 17%, PAN 12%, dan Gerindra hanya 8%.
} Urutan ikut serta dalam kampanye partai ini juga
tidak konsisten dengan urutan elektabilitas partai.
} Golkar paling unggul dalam menarik massa untuk
kampanye, tapi elektabilitasnya di bawah PDIP; PAN
lebih unggul dalam kampanye dibanding Gerindra
tapi elektabilitas PAN secara signifikan di bawah
Gerindra.
} Kampanye terlihat tidak efektif.
26. 26
Apakah ibu/bapak pernah menyaksikan iklan di TV dari partai atau tokoh-tokoh partai
berikut ini? [Jawaban Bisa lebih dari satu] … (%)
Partai yang iklannya dilihat di TV (%)
Survei Nasional (Maret 2014)
9
9
19
25
28
42
50
55
58
62
64
73
PKPI
PBB
PPP
PKS
PKB
PAN
NASDEM
DEMOKRAT
HANURA
PDIP
GERINDRA
GOLKAR
27. Iklan TV
} Iklan partai di TV juga diyakini dapat menarik massa pemilih.
} Menurut memori pemilih, paling banyak pemilih pernah
melihat iklan partai Golkar, kemudian Gerindra, dan lalu PDIP.
} Setelah itu Hanura, lalu Nasdem, dan kemudian PAN.
} Sama seperti efek kampanye dan kontak langsung, iklan TV
juga tidak terlihat pengaruhnya.
} Golkar dan Gerindra paling unggul dalam menjangkau
pemilih lewat iklan menurut memori pemilih tapi PDIP paling
banyak dipilih.
} Hanura, Nasdem, dan PAN lebih banyak beriklan menurut
memori pemilih tapi pilihan pada PKB lebih tinggi dibanding
pada tiga partai itu.
} Iklan tidak punya efek langsung pada elektabilitas partai.
28. 28
Observasi surveyor: Di rumah responden ada
kalender/poster/stiker dari partai ... ? Ada (%)
Survei Nasional (Maret 2014)
5
8
7
14
13
9
12
7
6
4
2
1
5 6
5
11
13
8 8 8
5
4
2
1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
NASDEM PKB PKS PDIP GOLKAR GERINDRA DEMOKRAT PAN PPP HANURA PBB PKPI
Feb'14 Mar'14
29. 29
Observasi surveyor: Partai yang billboard/
spanduk/baliho-nya paling banyak terlihat di
wilayah desa/kelurahan (%)
Survei Nasional (Maret 2014)
6
8
4
21
13
10
14
7
6
4
0 0
6
8
4
24
18
12
8
9 8
2 1 1
0
5
10
15
20
25
30
NASDEM PKB PKS PDIP GOLKAR GERINDRA DEMOKRAT PAN PPP HANURA PBB PKPI
Feb'14 Mar'14
30. 30
Observasi surveyor: Partai yang poster/stiker/
banner-nya paling banyak terlihat di wilayah
desa/kelurahan (%)
Survei Nasional (Maret 2014)
6
8
4
22
14
9
14
7
6
3
0 0
4
10
4
24
15
10
8
10
9
3
1 2
0
5
10
15
20
25
30
NASDEM PKB PKS PDIP GOLKAR GERINDRA DEMOKRAT PAN PPP HANURA PBB PKPI
Feb'14 Mar'14
31. } Tapi kalau dilihat dari volume atribut, kampanye
dengan atribut terlihat lebih konsisten hubungannnya
dengan urutan kekuatan partai.
} Menariknya, konsistensi itu terlihat terutama sebelum
masa kampanye terbuka. Urutan volume atribut
dalam rumah (kalnder, stiker, dll) lebih konsisten
dengan urutan kekuatan partai.
} Demikian juga atribut luar rumah. Berbagai atribut
seperti billboard, baliho, spanduk, dll., volumenya
cukup konsisten dengan urutan kekuatan partai,
walapun tidak sepenuhnya. Tapi lebih baik dibanding
pertemuan umum dan iklan di TV.
32. Efek calon presiden
Fokus pada Aburizal Bakrie, Jokowi, dan
Prabowo. Calon presiden kemungkinan besar
maksimal hanya 3. Mereka juga yang terlihat
paling besar kekuatan partainya.
Dari berbagai survei, 3 nama ini yang sering
berada di 3 besar.
33. Top of mind: Yang dipilih sebagai presiden bila
pemilihan diadakan sekarang (%) (Maret 2014)
33
Pemilihan presiden pada 2014 masih cukup lama. Tapi kalau pemilihan presiden
dilakukan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden kita? … (%)
6.0
7.6
13.3
33.2
0 25 50
ABURIZAL BAKRIE
WIRANTO
PRABOWO
SUBIANTO
JOKO WIDODO
Survei Nasional (Maret 2014)
Nama-nama lain masing-masing di bawah 5%
35. Semi Terbuka 27 nama: Yang dipilih sebagai
presiden bila pemilihan diadakan sekarang (%)
35
8.2
9.0
15.8
38.0
0 25 50
ABURIZAL BAKRIE
WIRANTO
PRABOWO
SUBIANTO
JOKO WIDODO
Seandainya pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapa yg akan
Ibu/Bapak pilih sebagai Presiden dari nama-nama berikut? … (%)
Survei Nasional (Maret 2014)
Nama-nama lain masing-masing di bawah 5%.
37. 37
Seandainya pemilihan langsung Presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapa yg akan
Ibu/Bpk pilih sebagai Presiden dari nama-nama berikut? … (%)
3 Nama: Yang dipilih sebagai presiden bila
pemilihan diadakan sekarang (%)
51.8
22.5
11.0
14.7
0
10
20
30
40
50
60
JOKO WIDODO PRABOWO
SUBIANTO
ABURIZAL
BAKRIE
Belum tahu
Survei Nasional (Maret 2014)
39. Temuan
} Dari berbagai simulasi, Jokowi, sampai saat survei dilakukan
pada akhir Maret lalu, dan kecenderungannya dalam setahun
terakhir, adalah calon presiden yang paling banyak mendapat
dukungan rakyat.
} Kemudian disusul Prabowo dengan jarak yang cukup besar di
bawah Jokowi.
} Bila calonnya hanya 3, Jokowi punya peluang menang satu
putaran ketika survei dilakukan. Kecenderungan ini
cenderung terus menguat.
} Jokowi terlihat menguat secara tajam setelah ia diumumkan
sebagai calon presiden 20 hari yang lalu. Sebelum itu pada
Februari yang memilih Jokowi secara spontan (top of mind)
hanya 20%. Dua puluh hari kemudian, naik menjadi 33%.
} Demikian juga kecenderungannya dalam simulasi yang lain.
40. Temuan
} Prabowo sendiri mengalami kemajuan, tapi terlalu
sedikit untuk mengejar Jokowi.
} Sedangkan Aburizal cenderung stagnan, atau bahkan
menurun kecenderungannya dalam setahun terakhir.
} Apakah kenaikan Jokowi yang cukup konsisten ini
over time paralel dengan kenaikan PDIP? Apakah
kelambatan kemajuan Prabowo juga sejalan dengan
lambatnya kemajuan Gerindra? Apakah stagnan atau
menurunnya dukungan pada Aburizal cenderung
paralel dengan kekutan Golkar?
45. Temuan
} Ada paralel antara dukungan pada calon presiden dan
dukungan pada partai yang mencalonkannya.
} Paralel ini sangat terlihat kuat pada Jokowi dan PDIP
hingga Desember 2013, tapi setelah itu terlihat
kurang kuat.
} Pada survei terakhir kenaikan yang tajam pada Jokowi
tidak diikuti dengan kenaikan yang tajam pada PDIP.
} Paralel lebih kuat terlihat pada Prabowo dan Gerindra
dalam 3 bulan terakhir.
} Sementara pada Aburizal dan Golkar paralel itu
terlihat kurang kuat, dan cenderung semakin
melemah. Golkar sedikit menguat, sedangkan
Aburizal sedikit menurun.
46. Kesimpulan
} Dari survei sebelum masa kampanye terbuka, dan setelah 10
hari kampanye tersebut berlangsung, terjadi perubahan
dukungan pada partai politik. Tapi perubahan itu tidak
banyak merubah urutan kekuatan partai. Perubahan kekuatan
partai lebih karena pemilih yang belum menentukan pilihan
sebelum kampanye kemudian menentukan pilihan.
} Penurunan yang belum menentukan pilihan ini cukup
signifikan antara dua survei tersebut (sekitar 12%).
} Mereka yang sekarang memilih itu nampaknya secara umum
terdistribusi secara hampir merata, kecuali pada PDIP.
} Keunggulan PDIP ini konsisten dengan keunggulannya dalam
atribut pada masa kampanye atau sebelum masa kampanye
terbuka.
} Keunggulan PDIP bukan karena keunggulannya dalam iklan
TV atau dalam kampanye pertemuan umum.
} Dengan kata lain iklan di TV dan kampanye terbuka kurang
penting untuk merubah peta kekuatan partai.
47. } Isu politik penting yang dipercaya berpengaruh kuat terhadap
peta kekuatan partai politik adalah pencapresan Jokowi.
} Jokowi dipercaya dapat mengangkat PDIP hingga mendapat
suara di atas 25%. Tapi di survei terakhir kekuatan itu tidak
sebesar yang diperkirakan.
} Di samping itu, Jokowi juga dipercaya dapat merubah peta
kekuatan partai, dan bahkan memperlemah banyak partai.
Gejala ini tidak terlihat. Peta kekuatan partai relatif sama
sebelum dan sesudah Jokowi diputuskan menjadi calon
presiden oleh PDIP.
} Lebih dari itu elektabilitas Jokowi dalam sebulan terakhir
mengalami kenaikan cukup tajam, dan ini kurang diikuti oleh
kenaikan PDIP.
} Jokowi berpeluang besar menjadi presiden, tapi untuk
mencalonkannya nanti PDIP nampaknya harus berkoalisi
dengan partai lain untuk setidaknya memenuhi ketentuan
bisa mencalonkan bila calon presidennya didukung partai
atau koalisi partai dengan kekuatan pemilih 25% atau lebih.
48. } Kampanye pemilu secara terbuka dan pencapresan
Jokowi secara umum tidak banyak merubah peta
kekuatan partai politik nasional, bahkan, sebaliknya,
cenderung mengokohkannya.
} Sebanyak 10 partai politik kemungkinan besar akan
lolos ke Senayan seperti terlihat sebelum kampanye
terbuka dan sebelum Jokowi dicalonkan presiden oleh
PDIP.
} Perlu evaluasi mengapa kampanye terbuka tidak
penting untuk kompetisi politik menjelang pemilu.
} Juga perlu pendalaman lebih lanjut mengapa efek
Jokowi pada peta kekuatan politik tidak sebesar yang
diperkirakan selama ini.