Surat ini memberikan masukan terhadap konten outline yang disiapkan Kemristekdikti untuk video pelatihan penulisan jurnal ilmiah internasional. Beberapa masukan yang diajukan antara lain:
1) Video tentang metode penelitian perlu dibagi menjadi dua tipe yaitu untuk ilmu alam dan ilmu sosial
2) Perlu ada video khusus tentang etika penulisan ilmiah
3) Perlu memperluas penggunaan database riset selain Google Scholar dan Zotero
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Pengembangan Sistem Indonesia Menulis
1. Pengembangan
Sistem Indonesia
Menulis
Jakarta, 18-19 Juni 2019 – bds. Surat
Undangan Plt. Direktur Pengelolaan
Kekayaan Intelektual Kemristekdikti
- Surat Tugas no
464/E5.3/ST/KI.03.00/2019
Dr. Juneman Abraham, S.Psi.
Psikolog Sosial,
Universitas Bina Nusantara
juneman@binus.ac.id
2. “Marathon ide”
– Masukan ini merupakan kelanjutan dari gagasan sebelumnya:
http://www.slideshare.net/juneman/pengembangan-sistem-indonesia-menulis-
150055573
3. Masukan Terhadap Content Outline
Kemenristekdikti
Persiapan & Penulisan Jurnal Ilmiah Internasional
– VIDEO 1: Abstract, Keywords, Intoduction, dan
Material Methods, hendaknya dipecah menjadi 2 (dua)
buah Video.
– METHODS perlu dibuatkan Video tersendiri dan
hendaknya dibagi menjadi 2 tipe/jenis video:
– METHODS untuk Ilmu-ilmu Alam: Kuantitatif & Kualitatif
– METHODS untuk Ilmu-ilmu Sosial : Kuantitatif & Kualitatif
– Alasan:
– METHODS merupakan hal yang sangat penting untuk
tembus ke jurnal yang baik, karena METHODS harus
dipertanggungjawabkan dengan sangat baik. Dengan
demikian perlu menjadi prioritas pembuatan videonya.
– METHODS untuk Ilmu Alam dan Ilmu Sosial cukup
berbeda, bahkan spesialistik, sehingga harus dibuat oleh
tim yang berbeda sesuai kepakaran.
4. Perlu ada VIDEO untuk Etika Penulisan Ilmiah, karena sebentar lagi akan terbit
Permenristekdikti terkait Integritas Akademik dan Portal ANJANI (Anjungan Integritas
Akademik).
Video Penggunaan Zotero dan Google Scholar perlu diperluas menjadi penggunaan
database yang dilanggan PERPUSNAS atau KEMRISTEKDIKTI seperti Proquest,
EBSCO, atau Emerald. Hal ini sangat penting karena untuk dapat tembus jurnal
internasional perlu materi bacaan yang bagus dari database fulltext yang berkualitas.
Sementara itu SCOPUS dan Web of Science tidak menyediakan fulltext.
5. – Perlu ada satu VIDEO mengenai Open Science. Hal ini sesuai dengan pesan Dirjen Risbang:
– https://risbang.ristekdikti.go.id/tentang-risbang/pesan-dirjen-risbang/
– …. khususnya melalui Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan perlu terus bekerja keras dan berupaya
cerdas melalui pemanfaatan gegap gempitanya bangsa ini menyambut era Industri 4.0 dan semangat open science yang
terus menggelora, guna meningkatkan produktifitas dan relevansi penelitian di Indonesia. …. (Dr. Muhammad Dimyati )
– https://risbang.ristekdikti.go.id/publikasi/berita-media/research-cooperation-matters-to-asean/
– EU research and innovation policy promotes a common European Research Area based on the principles of excellence
through competition, impact and openness. Openness in all aspects: open science, including open access to publications
and data, open innovation, openness to the world.
Kami dapat berkontribusi untuk pembuatan VIDEO ini, karena pernah ikut menulis di jurnal UGM
https://jurnal.ugm.ac.id/bip/article/view/17054 berjudul “Penerapan Open Science di Indonesia agar Riset Lebih Terbuka, Mudah
Diakses, dan Meningkatkan Dampak Saintifik".