1. KEWIRAUSAHAAN 1
TUGAS MINGGU 11
JUWANITA RATININGSIH 46118110098
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, CMA, MM, MPM
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebuah ilmu atau cara untuk mengatur
bagaimana hubungan serta perananan tenaga kerja (sumber daya / obyek utama) secara
efektif dan efisien sehingga dapat dimaksimalkan untuk mencapai tujuan bersama, baik
perusahaan, karyawan maupun masyarakat
Menurut Hasibuan (2006) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efiisen membantu
terwujudnya perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Dan menurut Simamora (2004) manajemen sumber daya manusia adalah
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu
anggota organisasi atau kelompok karyawan. Dan menurut Panggabean (2007) merupakan
proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian
kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaaan,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna
mencapai tujuan yang di tetapkan.
A. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Staffing
Merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang mempunyai peran dalam tiga hal,
yaitu perencanaan, penarikan dan proses seleksi tenaga kerja. Menurut Harold Koonzt
dan Cyril O Donnel sebagai pengisian jabatan. Tujuan dari staffing adalah menarik,
menempatkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dengan prinsip “ The
right man in the right place dan the right man in the right job.
Dalam kegiatan penarikan tenaga kerja yang perlu di ketahui adalah :
Sifat dan keadaan pekerjaan
Sifat dan kecakapan tenaga kerja, apakah sesuai dengan kedudukan jabatan ?
Pengalaman kerja
Kepribadian
Keadaan fisik dan rohani.
2. 2. Evaluasi
Tujuan evaluasi menurut James E. Neal Jr adalah :
Mengidentifikasi kemampuan dan kekuatan karyawan
Mengidentifikasi potensi perkembangan karyawan
Memberikan informasi bagi perkembangan karyawan
Membuat organisasi lebih produkstif
Memberikan data bagi kompensasi karyawan
Memproteksi organisasi dari tuntutan hokum
Fungsi evaluasi secara umum memberikan gambaran informasi yang baik dan benar,
memberikan kritikan pada klarifikasi pada suatu niali-nilai dari suatu tujuan dari target,
membuat suatu metode kebijakan untuk mencapai kinerja sehingga program dan
kegiatan yang di evaluasi memberikan konribusi dan dapat dirumuskan kembali dalam
suatu kebijakan kegiatan dalam organisasi .
3. Penghargaan atau Penggantian
Fungsi ini merupakan hal berhubungan dengan reward dan kepuasan yang
diterima oleh tenaga kerja dan perusahaan.
Penghargaan reward adalah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang
di berikan, baik oleh dan dari peroseorangan atau suatu Lembaga yang biasanya dlam
bentuk material atau non material.
Terdapat beberapa istilah yang sama dengan istilah penghargaan yaitu istilah
intensif dan imbalan. Insentif merupakan penghargaan bersifat material dan non
material yang berikan oleh pihak pimpinan perusahaan kepada karyawan agar mereka
bekerja dengan motivasi tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Imbalan terdiri dari dua jenis, yaitu imbalan intrinsic adalah imbalan yang merupakan
bagian dari perkerjaan itu sendiri bersifat kepuasan secara individu, dan imlaban
ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjaan, seperti uang, promosi.
4. Pelatihan dan penasehat
Pelatihan adalah suatu proses yang didesain untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan teknis, ataupun meningkatkan kinerja pegawai, dan pengembangan
adalah proses yang didesain untuk meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan
pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia.
3. 5. Membangun relasi
Bagian sumber daya manusia harus mengembangkan bagaimana membangun
relasi dengan karyawan, antar bagian dan hubungan dengan lingkungan luar organisasi.
Hal ini juga berlaku untuk mengetahui bagaimana hubungan relasi antar karyawan,
sebab hal ini akan membawa manfaat yang sangat besar dalam hal pekerjaan.
Dengan relasi yang baik terhubung dapat memberikan manfaat seperti
memperlancar pekerjaan, mambantu memahami sifat karakter setiap karyawan, dapat
terbebas dari masalah pekerjaan dan organisasi.
6. Menciptakan kondisi aman dan sehat
Menjadi tanggung jawab dari bagian SDM untuk dapat menciptakan kondisi
kerja yang aman dan sehat untuk setiap lapangan perkajaan terhadap karyawan. Dan
dapat menciptakan organisasi yang sehat, organisasi yang memiliki budaya, iklim dan
praktek-praktek kerja yang mapu menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan
dan keselamatan karyawan dan efektivitas organisasi.
Dengan terwujudnya organisasi yang sehat akan men ingkatkan kepuasan kerja,
menurunkan tingkat absensi dan keluar masuk karyawan, meningkatkan kinerja
karyawan, meningkatkan kesehatan fisik, mental, spiritual dan kesejahteraan karyawan.
Dan pada kahirkan akan memberikan dampak positif terhadap keuangan oragnisasi.
Hal lain adalah bagaimana membangun budaya kerja yang kondusif dan produktif,
sebab hal ini akan meningkatkan produktivitas dari setiap anggota organisasi dan
mereka akan termotivasi.
7. Mandalami masalah
Bagian SDM memiliki fungsi salah satunya adalah sebagai pencari solusi dari
masalah masalah yang terjadi atau personal research, masalah yang terjadi pada setiap
personal karyawan harus di cari akar pemasalahannya, mengumpulkan infomasi,
mengevaluasi dan menganalisa. Kemuadian menjadikan suatu kebijakan agar
menjadikan manajemen SDM lebih baik dan sesuai dengan tujuan organisasi.
8. Pengintregrasian
Fungsi lain dari bagian SDM adalah bagaimana bisa menyatukan berbgai
kepentingan antara karyawan dengan perusahaan agar sinergi dan tidak memiliki
dampak negative yang besar, Setiap kepentingan yang anada membawa dampak positif
terhadap kepentingan individu karyawan dan perusahaan.
4. 9. Pemeliharaan
Karyawan atau tenaga keja merupakan bagian dari konsep modal, jadi secara
manajemen harus dibuat seuatu ketetapan dan kondisi pemeliharan karyawan yang
mengarah pada meningkatan kondisi fisik, mental, loyalitas agar kerja sama dan setiap
kepentingan memberikan dampak positif.
10. Pemberhentian
Berhubungan dengan hukuman, atau pemutusan hubungan kerja. Hukuman
adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah
laku yang berlaku secara umum. Hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang
tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang yang
bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku
yang diharapkan.
Fungsi hukuman dalam manajemen dapat memberikan konsep membatasi
perilaku, bersifat mendidik dan memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari
tingkah laku yang tidak diharapkan.
B. Pelatihan Karyawan
Pandangan pelatihan menurut Simamora adalah merupakan proses pembelajaran yang
melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan atau sikap untuk meningkatkan kinerja
karyawan.
Banyak Tujuan diadakan pelatihan untuk tenaga kerja , adalah :
Memutakhirkan keahlian individual sejalan dengan perubahan yang ada
Mengurangi waktu balajar seorang individu
Membantu memecahkan persoalan operasional
Mengorientasikan setiap individu terhadap organisasi
Memberikan kemampuan yang lebih tinggi dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan
Meningkatkan tingkat profesionalisme para karyawan
Jenis pelatihan yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada karyawan adalah :
Pelatihan keahlian
Pelatihan yang harus dilakukan oleh perusahaan kepada setiap karyawannya untuk
mendukung pekerjaan
Pelatihan ulang
5. Pelatihan untuk memberikan keahlian yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menghadapi
tuntutan kerja yang berubah-rubah
Pelatihan lintas fungsional
Pelatihan yang diberikan kepada karyawan untuk dapat melakukan aktivitas lain selain
pekerjaan yang ditugaskan.
Pelatihan tim
Pelatihan yang di lakukan dengan bekerja sama yang terdiri dari sekelompok individu
untuk menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan Bersama dalam sebuah tim kerja.
Pelatihan kreativitas
Pelatihan dengan memberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan dan konsep
kreativitas sebebas mungkin berdasarkan pada nilai rasional, tujuannya agar perusahaan
dapat berkembang lebih baik.
2. Manajemen Operasi dan Produksi
Manajemen operasional adalah suatu bentuk dari pengelolahan yang menyeluruh dan
optimal pada sebuah masalah tenaga kerja, barang, mesin, peralatan, bahan baku atau produk
apapun yang bisa dijadikan sebuah barang atau jasa yang tentunya bisa diperjual belikan.Yang
dimana ada tanggung jawab dari manajer operasional terhadap penghasilan produk atau jasa,
mengambil sebuah keputusan yang berhubungan dengan fungsi operasi dan sistem
transformasi dan menimbangkan pengambilan keputusan dan fungsi operasi.
Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk
barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Sehingga manajemen operasi adalah
penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan operasi secara efektif dan efisien.
Manajemn produksi adalah mengarahkan pada konsep manajemen dan produksi, Manajemen
menggunakan fungsi – fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi dan produksi
mengarahkan pada penciptaan barang dan jasa.
Definisi manajemen operasi dan produksi, menurut Jay Heizer dan Barry Render adalah
serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah
input menjadi output. Menurut Pangestu Subagyo adalah penerapan ilmu manajemen untuk
mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien. Jika melihat dari
beberapa definisi maka manajemen operasi dan produksi adalah merupakan serangkaian proses
dalam menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan atau
6. menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
A. Kerangka Keputusan Operasi
1. Proses
Merancang proses produksi secara fisik mencakup seleksi tipe proses, pemilihan
teknologi, analisis aliran proses, penentuan lokasi fasilitas, penanganan bahan dan
layout fasilitas. Keputusan pembuatan produk dan jasa.
2. Kapasitas
Mengarhakan pada keputusan pengembangan rencana kapasitas, forecasting,
perencanaan fasilitas, perencanaan agregat, scheduling dan perencanaan dan
pengawasan kapasitas lainnya.
3. Persediaan
Menyangkut pada persediaan bahan baku, keputusan kapan harus memesan dan berapa
banyak setiap kali pesan, atau pengelolaan system logistic.
4. Tenaga kerja
Keputusan terhadap perancangan dan pengelolaan tenaga kerja dalam operasi,
umumnya bekerjasama dengan bagian SDM.
5. Kualitas
Bertanggung jawab atas kualitas barang dan jasa yang dihasilkan, pada dimendi
kualitas, desain produk dan pengawasan kualitas.
B. Perancangan dan Pengembangan Produk
Dalam konsep perancangan dan pengembangan produk terdapat beberapa hal yang
perlu dipahami yaitu :
1. Desain by Imitation
Perusahaan pertama memesarkan produk menjadi yang pertama, tapi dalam waktu yang
sama akan menghadapi resiko yaitu produknya akan di tiru oleh perusahaan lain.
Umumnya pembaharuan produk di banyak perusahaan besar datang bukan dari inovasi
tetapi dari imitasi. Jadi pengembangan produk diarahkan pada pengembangan produk
tiruan yang sukses dari perusahaan lain.
Desain tiruan dini dilakukan dengan cara Reverse engineering, yaitu dengan cara
membeli suatu produk yang akan ditiru, dipisah-pisahkan atau dibongkar untuk melihat
cara bekerjanya dan cara pembuatan dan kemudian membuat produknya sendiri.
7. 2. Product Life Cycles
Konsep ini menyatakan bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada
konsumen akan menjalani siklus kehidupan terdiri dari empat tahap dalam periode
waktu terbatas. Tahapan PLC adalah :
a. Tahap pengenalan Introduction
Produk baru diperkenalkan, operasi penjualan tidak selalu baik, terdapat
keterlambatan dalam perluasan kapasitas produksi, masalah teknis belum dapat
diatasi dan harga jual tinggi
b. Tahap pertumbuhan Growth
Produk sudah di perbaiki dan distandarisasi, dapat diadalkan dan harga lebih
rendah. Kuantitas penjualan akan meningkat cukup besar, perusahaan melalui
pengembangan dan penelitian melakukan perbaikan kualitas produk,
mengembangkan dan menambah model dan feature baru pada produk.
c. Tahap Kejenuhan Maturity
Produk adalah matang, keandalan dalam performance, harga wajar dan tidak terjadi
perubahan banyak dari tahun ke tahun. Volume penjualan mulai menurun sebab
sifat barang sudah berubang menajdi pengganti dan tergantung pada pertambahan
penduduk. Bagian produksi harus melakukan modifikasi produk dan inovasi produk
baru.
d. Tahap penurunan – Decline
Tahap penurunan permintaan dan jika produk diganti oleh produk baru, secara
umum produk akan sampai pada tahap ini, maka perusahaan harus melakukan
pengembangan produk-produk baru untuk menggantikan produk lama.
Pola yang terjadi tidak selalu mengikuti Tapaha pada PLC, terkadang ada produk
yang loncat dari tahap pertama langsung ke tahap kejenuhan atau langsung masuk tahap
penurunan. Konsep ini tetap harus menjadi keputusan dalam produksi
3. Kecenderungan dalam pengembangan produk
Dinamika perubahan pasar, teknologi, globalisasi pasar telah menciptakan
kecenderungan baru dalam desain produk. Kecenderungan nya adalah :
a. Banyak perusahaan mengurangi macam produk dan menghentikan produksi pada
produk yang hanya menguntungkan secara marginal.
8. b. Banyak perusahaan menyederhanakan produk melalui perancangan kembali bagian
dan komponen, dalam pekerjaan yang sama.
C. Proses Pengembangan Produk Baru
Langkah - langkah dalam pengembangan produk baru secara konsep teori sama, yaitu
terdiri dari lima (5) langkah :
1. Pencarian gagasan
Sumber uatam dari gagasan adalah pasar dan atau teknologi yang ada, dan dari hal lain,
seperti observasi pasar, para ahli, para penjual, pesaing dan dari manajemen puncak.
Gagasan produk baru yang baik harus memenuhi tiga syarat, yaitu :
a. Potensi pasar
b. Kelayakan finasial
c. Kesesuian operasi
2. Seleksi produk
Dilakukan untuk menyaring gagasan – gagasan yang jelek, karena menerima suatu
gagasan jelek dan mengembangkannya akan menjadi suatu produk yang merugikan
perusahaan. Lakukan uji pasar dan opersi percobaan sebelum keputusan final.
3. Desain produk pendahuluan
Tahap ini bersangkutan dengan pengembangan desain terbaik bagi gagasan produk baru
. Desain ini dicurahkan untuk pengembangan beberapa alternative desain yang
memenuhi ciri – ciri konseptual produk terpilih. Perusahaan harus menetapakan atribut
atribut kunci produk, yaitu : reliabilitas, maintainability, umur kehidupan produk.
4. Pengujian
Pengujain terhadap prototype di tujukan pada pengujian pemasaran dan kemampuan
teknikal produk, yaitu dengan uji pasar untuk mendapatkan data kuantitatif tentang
pendapat konsumen terhadap produk baru.
5. Desain produk akhir
Dalam tahap ini spesifikasi produk, komponen - komponenya dan gambar perakitan
disusun yang memberikan basis bagi proses produksinya sebagai hasil pengujian
prototype.
D. Perancangan Jasa
Secara umum perusahaan jasa lebih fleksibel dan dapat merubah kegiatan operasi
lebih cepat dibandingkan perusahaan manufaktur. Sebab perusahaan jasa produksnya bersifat
pelayanan.
9. Faktor keputusan yang perlu di pertimbangkan dalam perancangan jasa dan merupakan kunci
pelayanan, yaitu :
a. Lini pelayanan yang ditawarkan
b. Ketersediaan pelayanan
c. Tingkat pelayanan
d. Garis tunggu dan kapasitas pelayanan
E. Desain Produk dan Spesifikasi kualitas
Terdapat beberapa keputusan yang dibuat oleh manajemen sehubungan dengan desain
produk dan jasa, yaitu :
1. Manajemen hartus membuat keputusan yang menyangkut trade off anatar bentuk dan
fungsi.
2. Para perancang harus membuat keputusan tentang bahan – bahan yang digunakan, dengan
mempertimbangan faktor - faktor :
a. Kebutuhan spesifikasi produk atau komponen
b. Biaya - biaya bahan relative
c. Biaya - biaya pemprosesan relative
3. Implementasi SDM dan Manajemen Operasi dan Produksi Pada Perusahaan
PT. Proweb Indonesia
Dalam formulasi strategi kita telah sampai pada titik pemilihan strategi. Tentu saja pemilihan
strategi ini harus dilanjutkan pada tingkat pelaksanaan hari demi hari dalam operasional perusahaan.
Berkaitan dengan HRM (Human Resources Management), strategi perusahaan harus dilaksanakan pada
SDM (Sumber daya Manusia).
Untuk dapat menjalankan strategi perusahaan dengan baik, tugas-tugas tertentu harus dikerjakan
supaya gol-gol perusahaan tercapai. Dalam mengerjakan tugas-tugas ini tentu perlu sumber daya
manusia yang mempunyai kemampuan dan motivasi untuk menjalankan tugas-tugas ini dengan efektif
dan efisien. Lima variabel yang menentukan keberhasilan dalam implementasi strategi perusahaan
adalah
1. Perancangan Tugas (Task Design)
Supaya implementasi strategi berhasil, tugas-tugas harus dikelompokkan ke dalam beberapa atau
banyak job description dengan efektif dan efisien. Dalam perancangan tugas-tugas ini memerlukan
job analysis dan job design.
10. 2. Struktur Organisasi
Pastikan dalam struktur organisasi berisi staf-staf yang mempunyai Knowledge, Skill dan Ability
untuk mengimplementasikan strategi secara efektif dan efisien.
3. Penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia
Dalam mendapatkan staf sesuai task design, departement SDM akan melakukan rekruitment,
seleksi, pelatihan, penempatan, pengembangan kualitas SDM dan pengembangan karir yang
merupakan bagian dari pengembangan sumber daya manusia supaya dapat mengimplementasikan
strategi perusahaan dengan efektif dan efisien.
4. Sistem penghargaan
HRM kemudian membuat performance management dan reward system untuk memotivasi setiap
staff bekerja dengan produktif dalam menjalankan strategi perusahaan.
5. Sistem informasi
Perusahaan perlu mengembangkan sistem informasi untuk bisa memantau pelaksanaan strategi
perusahaan, mengevaluasi strategi perusahaan dan mengambil langkah strategis selanjutnya.
Dengan kata lain, role atau peran utama dari fungsi HRM (Human Resources Management) adalah
1. Memastikan perusahaan memiliki sejumlah staf dengan level keahlian yang cukup baik untuk
menjalankan strategi perusahaan
2. Mengembangkan sistem pengendalian yang memastikan setiap staf memiliki motivasi kuat untuk
bekerja sesuai dengan gol perusahaan
Dari segi esensi penetapan strategi yang ditetapkan oleh top manajemen, kemudian
diimplementasikan dalam fungsi HRM merupakan vertical allignment atau penyelerasan vertikal.