SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1 
Laporan Pendahuluan 
Ilmu Bahan 
Pengujian Impak 
Nama : Kalih Sholli Rizki 
NPM : 1306413574 
Kelompok : 12 
Laboratorium Metalurgi Fisik 
Departemen Metalurgi dan Material FTUI 
414
2 
Modul Destructive Test 
Pengujian Impak 
1. Tujuan Praktikum 
1.1 Menjelaskan tujuan dan prinsip dasar pengukuran harga impak dari logam. 
1.2 Mengetahui temperature transisi perilaku kegetasan baja struktural ST 42. 
1.3 Menganalisis permukaan patahan (fractografi) sampel impak yang diuji pada 
berbagai temparatur. 
1.4 Membandingkan nilai impak beberapa jenis logam. 
1.5 Menjelaskan perbedaan metode Charpy dan Izod. 
2. Dasar Teori 
Pengujian impak adalah sebuah metode untuk mengevaluasi 
ketangguhan relatif dari bahan-bahan teknik menggunakan beban kejut. 
Pengujian ini merupakan suatu upaya mensimulasikan kondisi operasional 
material yang sering ditemui dalam perlengkapan transportasi atau konstruksi 
dimana beban tidakselamanya terjadi secara perlahan-lahan seperti pada 
pembebanan tarik. 
Dasar pengujian impak ini adalah penyerapan energy potensial dari 
pendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk 
benda uji sehingga benda uji mengalami deformasi. Gambar dibawah ini 
memberikan ilustrasi suatu pengujian impak dengan metode charpy . 
Pengujian impak ini banyaknya energi yang diserap oleh bahan untuk 
terjadinya perpatahan merupakan ukuran ketahanan impak atau ketangguhan 
bahan tersebut. Pada Gambar 1 di baawah ini dapat dilihat bahwa setelah benda 
uji patah akibat deformasi, bandul pendulum melanjutkan ayunannya hingga 
posisi h. Bila bahan tersebut tangguh yaitu makin mampu menyerap energy 
lebih besar maka makin rendah posisi h’. Suatu material dikatakan tangguh bila 
memeiliki kemampuan menyerap suatu bahan kejut yang besar tanpa terjadinya 
retak atau terdeformasi dengan mudah.
Pada pengujian impak ini, energy yang diserap oleh benda uji biasanya 
dinyatakan dalam satuan joule dan dibaca langsung pada skala (dial) penunjuk 
yang telah dikalibrasi yang terdapat pada mesin penguji. Harga impak (HI) suatu 
bahan yang diuji dengan metode Charpy diberikan oleh : 
dimana E adalah energi yang diserap dalam satuan joule dan A luas penampang 
di bawah takik dalam satuan mm2. Takik (notch) dalam benda uji standar 
ditujukan sebagai suatu konsentrai tegangan sehingga perpatahan diharapkan 
akan terjadi di bagian tersebut. Selain berbentu V dengan sudut , takik dapat 
pula dibuat dengan bentuk lubang kunci (key hole). Pengukuran lain yang biasa 
dilakukan dalam pengujian impak charpy adalah penelaahan permukaan 
perpatahan untuk menentukan jenis perpatahan yang terjadi. 
3 
Gambar 1. Skematik pengujian impak dengan benda uji Charpy
4 
Secara umum perpatahan dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu : 
2.1 Perpatahan berserat. Ditandai dengan permukaan patahan berserat 
yang berbentuk dmpel yang menyerap cahaya dan berpenampilan buram. 
2.2 Perpatahan granular. Ditandai dengan permukaan patahan yang datar yang 
mampu memberikan daya pantul cahaya yang tinggi (mengkilat) 
2.3 Perpatahan campuran. Merupakan kombinasi dari perpatahan berserat dan 
granular. 
Sedangkan penggunaan batang uji Izod la digunakan di Inggris dan 
Eropa. Benda uji Izod mempunyai penmpang lintang bujur sangkar atau 
lingkaran dengan takik V di dekat ujung yang dijepit. Perbedaan pembebanan 
antara metode Charpy dan Izod dapat dilihat dari gambar dibawah ini. 
Beban impak 
Metode Charpy 
Metode Izod 
Selain dengan harga impak yang ditunjukan oleh alat uji, pengukuran 
ketangguhan suatu bahan dapat dilakukan dengan memperkirakan berapa 
persen patahan berserat dan patahan kristalin yang dihasilkan oleh benda uji 
pada temperature tertentu. Semakin banyak persentase patahan berserat maka 
semakin tangguh bahan tersebut. Cara ini dapat dilakukan dengan mengamati 
permukaan patahan benda uji di bawah mikroskop stereoscan. 
Informasi lain yang dapat dihasilkan oleh pengujian impak adalah 
temperature transisi bahan. Temperatur Transisi adalah perubahan jenis 
perpatahan suatu bahan bila diuji pada temperature yang berbeda-beda. Pada 
pengujian dengan temperature yang berbeda-beda maka akan terlihat bahwa 
pada temperature tinggi material akan bersifat ulet sedangkan pada 
temperature rendah material akan bersifat rapuh. Fenomena ini berkaitan
dengan vibrasi atom-atom bahan pada temperature yang berbeda dimana pada 
temperature kamar vibrasi itu berada dalam kondisi kesetimbangan dan 
selanjutnya akan menjadi tinggi bila temperature dinaikkan. Ingat bahwa energy 
panas merupakan suatu driving force terhadap pergerakan partikel atom bahan. 
Vibrasi inilah yang berperan sebagai penghalang terhadap pergerakan dislokasi 
pada saat terjadi deformasi kejut/impak dari luar. Semakin tinggi vibrasi maka 
pergerakan dislokasi menjadi relative sulit sehingga dibutuhkann energy yang 
lebih besar untuk memetahakan benda uji. Sebaliknya, pada temperature di 
bawah nol derajat celcius, vibrasi atom relative sedikt sehingga pada saat bahan 
di deformasi pergerakan dislokasi menjadi lebih mudah dan benda uji menjadi 
lebih mudah dipatahkan dengan energy yang lebih rendah. 
5
6 
3. Metodologi Penelitian 
3.1 Alat dan Bahan 
3.1.1 Impact testing machine (metode Charpy) kapasitas 30 joule 
3.1.2 Caliper atau micrometer 
3.1.3 Stereoscan macroscope 
3.1.4 Termometer 
3.1.5 Furnace 
3.1.6 Sampel uji impak baja ST 42 (4 buah) 
3.1.7 Dry ice 
3.2 Flow chart Proses Pengujian
7 
4. DAFTAR PUSTAKA 
- Smallman, R.E.Metalurgi Fisik Modern.1991. Jakarta : PT Gramedia Pustaka 
Utama 
- Groover, Mikell P. Fundamental of Modern Manufacturing. 1996.New 
Jersey : Prentice Hall 
- Modul Praktikum Material Teknik (Destructive test). 2010. Depok : 
Laboratorium Metalurgi Fisik Departemen Metalurgi & Material Fakltas 
Teknik Universitas Indonesia. 
- Callister, William D. Material science and Engineering.2007.United State of 
America: John Wiley&Sons,inc

More Related Content

What's hot

Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamLailatul Arofah
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanTri Lestari
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikBadrul Qomar
 
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)Delsandy Ramaputra
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1frendi prasetyo
 
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Adolvin Mahadiputra
 
What is hardness test
What is hardness testWhat is hardness test
What is hardness testjesslyne
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanichsan_madya
 
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)indra mawan
 
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikMakalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikHera Rosdiana
 
uji-kuat-tarik-tak-langsung
uji-kuat-tarik-tak-langsunguji-kuat-tarik-tak-langsung
uji-kuat-tarik-tak-langsungfajar1992
 

What's hot (20)

Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
 
Uji kuat tarik ppt
Uji kuat tarik pptUji kuat tarik ppt
Uji kuat tarik ppt
 
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
Laporan Pengujian Bahan 2013/2014
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahan
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
 
Uji vickers
Uji vickersUji vickers
Uji vickers
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
 
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
Laporan Praktikum Perlakuan Panas (Jominy Test)
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1
 
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
Analisis Perpatahan Akibat Keausan dengan Metode Studi Jurnal, Sisertasi Dan ...
 
What is hardness test
What is hardness testWhat is hardness test
What is hardness test
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
Translate Bab 8 mechanics metallurgy Dieter (8.1-8.5)
 
Tugas pengujian material
Tugas pengujian materialTugas pengujian material
Tugas pengujian material
 
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikMakalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
 
uji-kuat-tarik-tak-langsung
uji-kuat-tarik-tak-langsunguji-kuat-tarik-tak-langsung
uji-kuat-tarik-tak-langsung
 

Viewers also liked

Diktat pengujian material
Diktat pengujian materialDiktat pengujian material
Diktat pengujian materialOmpu Kurniawan
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 
Lampiran gaambar kerja
Lampiran gaambar kerjaLampiran gaambar kerja
Lampiran gaambar kerjaXi Imam
 
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3Septiana Nugraha
 
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...Mirmanto
 
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]Dionisius Kristanto
 
modul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikmodul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikWSKT
 
Records of Test Welding
Records of Test WeldingRecords of Test Welding
Records of Test Weldingyaasinsyah
 
Pipeline weld inspection
Pipeline weld inspectionPipeline weld inspection
Pipeline weld inspectionDavid Gray
 
Welding of aluminum alloys
Welding of aluminum alloysWelding of aluminum alloys
Welding of aluminum alloysChayon Mondal
 
QC WELDING INSPECTOR
QC WELDING INSPECTORQC WELDING INSPECTOR
QC WELDING INSPECTORNASEEB AHMAD
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Fitri Ifony
 
Weld Inspection - Non Destructive Test
Weld Inspection - Non Destructive TestWeld Inspection - Non Destructive Test
Weld Inspection - Non Destructive TestAntonius Pompi Bramono
 
Welders visual inspection_handbook-2013_web
Welders visual inspection_handbook-2013_webWelders visual inspection_handbook-2013_web
Welders visual inspection_handbook-2013_webmiguelbravo
 

Viewers also liked (19)

Diktat pengujian material
Diktat pengujian materialDiktat pengujian material
Diktat pengujian material
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Lampiran gaambar kerja
Lampiran gaambar kerjaLampiran gaambar kerja
Lampiran gaambar kerja
 
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
 
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
 
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
Lapres Rekban P2 [Percobaan Bahan Keramik]
 
Emission control
Emission controlEmission control
Emission control
 
Adm. bisnis
Adm. bisnisAdm. bisnis
Adm. bisnis
 
modul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikmodul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetik
 
Records of Test Welding
Records of Test WeldingRecords of Test Welding
Records of Test Welding
 
Ferrari Bikes
Ferrari BikesFerrari Bikes
Ferrari Bikes
 
Pipeline weld inspection
Pipeline weld inspectionPipeline weld inspection
Pipeline weld inspection
 
Welding of aluminium castings - October 2011
Welding of aluminium castings - October 2011Welding of aluminium castings - October 2011
Welding of aluminium castings - October 2011
 
Welding of aluminum alloys
Welding of aluminum alloysWelding of aluminum alloys
Welding of aluminum alloys
 
Destructive test
Destructive testDestructive test
Destructive test
 
QC WELDING INSPECTOR
QC WELDING INSPECTORQC WELDING INSPECTOR
QC WELDING INSPECTOR
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
 
Weld Inspection - Non Destructive Test
Weld Inspection - Non Destructive TestWeld Inspection - Non Destructive Test
Weld Inspection - Non Destructive Test
 
Welders visual inspection_handbook-2013_web
Welders visual inspection_handbook-2013_webWelders visual inspection_handbook-2013_web
Welders visual inspection_handbook-2013_web
 

Similar to Laporan awal uji impak kalih

LAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docxLAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docxSasKba
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Feby Aulia
 
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdfRiskaWijayanti6
 
Pengetahuan Material Kel 4.pptx
Pengetahuan Material Kel 4.pptxPengetahuan Material Kel 4.pptx
Pengetahuan Material Kel 4.pptxFarhanHidayat32
 
modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utdinabihaqqi
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docxumammuhammad27
 
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptxPPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptxFahrezaSitompul
 
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Michael Kenny
 
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalLaporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalBogiva Mirdyanto
 
081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.Fakhrun Nisa
 
Panjang logamimaslemlituhamka
Panjang logamimaslemlituhamkaPanjang logamimaslemlituhamka
Panjang logamimaslemlituhamkanovitia
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padatyudhodanto
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrikPresentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrikRodnovry Joshua L. Tobing
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodWidya arsy
 

Similar to Laporan awal uji impak kalih (20)

LAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docxLAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docx
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
 
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf
 
Pengbang redesain
Pengbang redesainPengbang redesain
Pengbang redesain
 
Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
 
Pengetahuan Material Kel 4.pptx
Pengetahuan Material Kel 4.pptxPengetahuan Material Kel 4.pptx
Pengetahuan Material Kel 4.pptx
 
Pengujian las
Pengujian lasPengujian las
Pengujian las
 
modul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode utmodul pengujian material metode ut
modul pengujian material metode ut
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
 
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptxPPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
 
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
 
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalLaporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
 
081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.081211332010 tetes minyak milikan.
081211332010 tetes minyak milikan.
 
Panjang logamimaslemlituhamka
Panjang logamimaslemlituhamkaPanjang logamimaslemlituhamka
Panjang logamimaslemlituhamka
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
 
BAB V
BAB VBAB V
BAB V
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrikPresentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
PPT SEMPRO.pptx
PPT SEMPRO.pptxPPT SEMPRO.pptx
PPT SEMPRO.pptx
 

Laporan awal uji impak kalih

  • 1. 1 Laporan Pendahuluan Ilmu Bahan Pengujian Impak Nama : Kalih Sholli Rizki NPM : 1306413574 Kelompok : 12 Laboratorium Metalurgi Fisik Departemen Metalurgi dan Material FTUI 414
  • 2. 2 Modul Destructive Test Pengujian Impak 1. Tujuan Praktikum 1.1 Menjelaskan tujuan dan prinsip dasar pengukuran harga impak dari logam. 1.2 Mengetahui temperature transisi perilaku kegetasan baja struktural ST 42. 1.3 Menganalisis permukaan patahan (fractografi) sampel impak yang diuji pada berbagai temparatur. 1.4 Membandingkan nilai impak beberapa jenis logam. 1.5 Menjelaskan perbedaan metode Charpy dan Izod. 2. Dasar Teori Pengujian impak adalah sebuah metode untuk mengevaluasi ketangguhan relatif dari bahan-bahan teknik menggunakan beban kejut. Pengujian ini merupakan suatu upaya mensimulasikan kondisi operasional material yang sering ditemui dalam perlengkapan transportasi atau konstruksi dimana beban tidakselamanya terjadi secara perlahan-lahan seperti pada pembebanan tarik. Dasar pengujian impak ini adalah penyerapan energy potensial dari pendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk benda uji sehingga benda uji mengalami deformasi. Gambar dibawah ini memberikan ilustrasi suatu pengujian impak dengan metode charpy . Pengujian impak ini banyaknya energi yang diserap oleh bahan untuk terjadinya perpatahan merupakan ukuran ketahanan impak atau ketangguhan bahan tersebut. Pada Gambar 1 di baawah ini dapat dilihat bahwa setelah benda uji patah akibat deformasi, bandul pendulum melanjutkan ayunannya hingga posisi h. Bila bahan tersebut tangguh yaitu makin mampu menyerap energy lebih besar maka makin rendah posisi h’. Suatu material dikatakan tangguh bila memeiliki kemampuan menyerap suatu bahan kejut yang besar tanpa terjadinya retak atau terdeformasi dengan mudah.
  • 3. Pada pengujian impak ini, energy yang diserap oleh benda uji biasanya dinyatakan dalam satuan joule dan dibaca langsung pada skala (dial) penunjuk yang telah dikalibrasi yang terdapat pada mesin penguji. Harga impak (HI) suatu bahan yang diuji dengan metode Charpy diberikan oleh : dimana E adalah energi yang diserap dalam satuan joule dan A luas penampang di bawah takik dalam satuan mm2. Takik (notch) dalam benda uji standar ditujukan sebagai suatu konsentrai tegangan sehingga perpatahan diharapkan akan terjadi di bagian tersebut. Selain berbentu V dengan sudut , takik dapat pula dibuat dengan bentuk lubang kunci (key hole). Pengukuran lain yang biasa dilakukan dalam pengujian impak charpy adalah penelaahan permukaan perpatahan untuk menentukan jenis perpatahan yang terjadi. 3 Gambar 1. Skematik pengujian impak dengan benda uji Charpy
  • 4. 4 Secara umum perpatahan dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu : 2.1 Perpatahan berserat. Ditandai dengan permukaan patahan berserat yang berbentuk dmpel yang menyerap cahaya dan berpenampilan buram. 2.2 Perpatahan granular. Ditandai dengan permukaan patahan yang datar yang mampu memberikan daya pantul cahaya yang tinggi (mengkilat) 2.3 Perpatahan campuran. Merupakan kombinasi dari perpatahan berserat dan granular. Sedangkan penggunaan batang uji Izod la digunakan di Inggris dan Eropa. Benda uji Izod mempunyai penmpang lintang bujur sangkar atau lingkaran dengan takik V di dekat ujung yang dijepit. Perbedaan pembebanan antara metode Charpy dan Izod dapat dilihat dari gambar dibawah ini. Beban impak Metode Charpy Metode Izod Selain dengan harga impak yang ditunjukan oleh alat uji, pengukuran ketangguhan suatu bahan dapat dilakukan dengan memperkirakan berapa persen patahan berserat dan patahan kristalin yang dihasilkan oleh benda uji pada temperature tertentu. Semakin banyak persentase patahan berserat maka semakin tangguh bahan tersebut. Cara ini dapat dilakukan dengan mengamati permukaan patahan benda uji di bawah mikroskop stereoscan. Informasi lain yang dapat dihasilkan oleh pengujian impak adalah temperature transisi bahan. Temperatur Transisi adalah perubahan jenis perpatahan suatu bahan bila diuji pada temperature yang berbeda-beda. Pada pengujian dengan temperature yang berbeda-beda maka akan terlihat bahwa pada temperature tinggi material akan bersifat ulet sedangkan pada temperature rendah material akan bersifat rapuh. Fenomena ini berkaitan
  • 5. dengan vibrasi atom-atom bahan pada temperature yang berbeda dimana pada temperature kamar vibrasi itu berada dalam kondisi kesetimbangan dan selanjutnya akan menjadi tinggi bila temperature dinaikkan. Ingat bahwa energy panas merupakan suatu driving force terhadap pergerakan partikel atom bahan. Vibrasi inilah yang berperan sebagai penghalang terhadap pergerakan dislokasi pada saat terjadi deformasi kejut/impak dari luar. Semakin tinggi vibrasi maka pergerakan dislokasi menjadi relative sulit sehingga dibutuhkann energy yang lebih besar untuk memetahakan benda uji. Sebaliknya, pada temperature di bawah nol derajat celcius, vibrasi atom relative sedikt sehingga pada saat bahan di deformasi pergerakan dislokasi menjadi lebih mudah dan benda uji menjadi lebih mudah dipatahkan dengan energy yang lebih rendah. 5
  • 6. 6 3. Metodologi Penelitian 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Impact testing machine (metode Charpy) kapasitas 30 joule 3.1.2 Caliper atau micrometer 3.1.3 Stereoscan macroscope 3.1.4 Termometer 3.1.5 Furnace 3.1.6 Sampel uji impak baja ST 42 (4 buah) 3.1.7 Dry ice 3.2 Flow chart Proses Pengujian
  • 7. 7 4. DAFTAR PUSTAKA - Smallman, R.E.Metalurgi Fisik Modern.1991. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama - Groover, Mikell P. Fundamental of Modern Manufacturing. 1996.New Jersey : Prentice Hall - Modul Praktikum Material Teknik (Destructive test). 2010. Depok : Laboratorium Metalurgi Fisik Departemen Metalurgi & Material Fakltas Teknik Universitas Indonesia. - Callister, William D. Material science and Engineering.2007.United State of America: John Wiley&Sons,inc