1. Mengenal Formula pada Excel - Part 17:
Fungsi IF Bercabang (id-ID)
Fungsi logika IF yang telah dibahas pada artikel sebelumnya adalah salah satu fungsi yang relatif
banyak digunakan, terutama di lingkungan bisnis / perusahaan. Namun fungsi IF ini memiliki
keterbatasan karena kondisi yang menjadi acuan hanya satu saja. Bagaimana jika data Anda
menggunakan beberapa kondisi sekaligus?
Seperti yang telah dibahas pada artikel Penggabungan Fungsi, penerapan fungsi pada aplikasi
Excel bisa digabungkan untuk memenuhi satu tujuan atau hasil tertentu. Dan dalam kasus ini,
dimana data memiliki beberapa kondisi yang harus dibandingkan, maka fungsi yang digunakan
tetap fungsi IF, namun bukan hanya satu IF (IF tunggal) melainkan beberapa IF sekaligus. Dalam
aplikasi Excel, penggunaan beberapa IF (Multiple IF) dalam satu formula ini lazim disebut
dengan fungsi IF Bercabang atau Nested IF.
Pada dasarnya aturan penulisan fungsi IF bercabang ini sama saja dengan IF tunggal, yaitu:
=IF(kondisi;nilai_TRUE;nilai_FALSE)
kondisi merupakan kriteria acuan yang dijadikan pembanding
nilai_TRUE merupakan nilai untuk kondisi yang terpenuhi
nilai_FALSE merupakan nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi
Karena kondisi-nya lebih dari satu, maka untuk nilai_FALSE digunakan kembali fungsi IF
berikutnya. Misalnya jika kondisi-nya ada 2, maka aturan penulisannya menjadi:
=IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;nilai_FALSE)))
Jika dijabarkan, maka formula tersebut berarti:
Lihat kondisi_1, jika terpenuhi maka gunakan nilai_TRUE1.
Jika kondisi_1 tidak terpenuhi, maka lihat kondisi_2.
Jika kondisi_2 terpenuhi, maka gunakan nilai_TRUE2.
Jika kondisi_2 tidak terpenuhi, maka gunakan nilai_FALSE.
Fungsi IF bercabang ini tentunya tidak hanya untuk 2 kondisi saja, misalnya jika ada 3 kondisi
maka aturan penulisannya menjadi:
=IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;
(IF(kondisi_3;nilai_TRUE3;nilai_FALSE)))))
Atau jika kondisinya ada 4 maka aturan penulisannya menjadi:
=IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;(IF(kondisi_3;nilai_TRUE3;
(IF(kondisi_4;nilai_TRUE4;nilai_FALSE)))))))
Dan demikian seterusnya.
Agar penggunaan fungsi IF bercabang ini lebih jelas, perhatikan contoh tabel berikut ini.
2. Misalkan saja pada tabel daftar barang tersebut Anda diminta untuk mengisi nilai diskon pada sel
C3 hingga C6, dengan kondisi bahwa produk Mouse dan produk Keyboard akan mendapatkan
diskon sebesar 5%. Diluar produk tersebut tidak diberikan diskon.
Analisa dari kasus tersebut adalah ada 2 kondisi yang menjadi acuan, yaitu Mouse diskon 5%
serta Keyboard diskon 5%. Kedua kondisi ini tentunya harus dimasukan kedalam formula IF
satu persatu, boleh diawali dengan kondisi untuk Mouse ataupun untuk Keyboard. Sebagai
contoh diambil kondisi untuk Mouse terlebih dahulu. Untuk memperjelas pembahasan, berikut
ini dituliskan kembali aturan penulisan fungsi IF.
C3=IF(kondisi;nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Kondisi pertama adalah Mouse dengan diskon 5%. Mouse serta produk-produk lainnya berada
pada kolom 3 dan diawali dengan alamat sel B3. Maka formulanya akan menjadi:
C3=IF(B3="Mouse";nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Nilai jika B3 adalah Mouse merupakan nilai_TRUE yaitu 5%, maka formulanya menjadi:
C3=IF(B3="Mouse";5%;nilai_FALSE)
Nilai_FALSE digunakan jika ternyata isi sel bukan Mouse, artinya produk lainnya. Dan karena
ada satu kondisi lagi yaitu Keyboard maka kita masukan kondisi tersebut sebagai kondisi pada
fungsi IF berikutnya:
C3=IF(B3="Mouse";5%;(IF(B3="Keyboard";nilai_TRUE2;nilai_FALSE)))
Jika B3 adalah Keyboard maka nilai_TRUE2 adalah 5% karena kondisinya terpenuhi.
Sehingga formulanya akan menjadi:
C3=IF(B3="Mouse";5%;(IF(B3="Keyboard";5%;nilai_FALSE)))
Jika ternyata B3 tidak berisikan Mouse ataupun Keyboard, maka tidak diberikan diskon sama
sekali atau diskon sama dengan 0. Nilai ini tentunya merupakan nilai_FALSE untuk semua
kondisi yang telah dibandingkan. Dengan demikian formula akhirnya adalah sebagai berikut:
C3=IF(B3="Mouse";5%;(IF(B3="Keyboard";5%;0)))
Dan formula tersebut jika dijalankan pada sel C3 tentunya akan menghasilkan nilai yang benar
seperti tampak pada gambar berikut ini.
3. Dan untuk mengisi sel-sel berikutnya seperti biasa Anda dapat menggunakan Auto Fill.
Pelajari baik-baik penggunaan formula IF bercabang ini karena dalam penerapan aplikasi Excel
lanjutan Anda akan banyak menggunakan formula ini. Hati-hati dengan penggunaan tanda
kurung karena semakin banyak IF yang Anda gunakan maka Anda akan menggunakan tanda
kurung yang banyak juga.
Mengenal Formula pada Excel
Daftar Artikel:
Part 01: Pengantar
Part 02: Cara Penggunaan
Part 03: Aturan Penulisan
Part 04: Nama Sel
Part 05: Operator Dasar
Part 06: Operator Pembanding
Part 07: Auto Fill
Part 08: Sel Absolut
Part 09: Fungsi SUM
Part 10: Fungsi AVERAGE
4. Part 11: Fungsi COUNT
Part 12: Fungsi MAX dan MIN
Part 13: Fungsi COUNTIF
Part 14: Fungsi SUMIF
Part 15: Penggabungan Fungsi
Part 16: Fungsi IF
Part 17: Fungsi IF Bercabang
Part 18: Fungsi OR
Part 19: Fungsi AND
Part 20: Fungsi Tanggal
Part 21: Fungsi Waktu
Part 22: Fungsi Pembulatan
Part 23: Fungsi Teks
Part 24: Fungsi VLOOKUP
Part 25: Fungsi HLOOKUP
Part 26: Pesan Kesalahan
Part 27: Troubleshooting
Part 28: Tips
Part 29: Contoh Penerapan
Part 30: Penutup
Penggunaan Fungsi Logika (NOT, AND, OR, IF, IF Bercabang) pada Ms. Excel
1.
OPERASI LOGIKA
Operasi logika yang digunakan adalah operasi perbandingan yang pernah dibahas pada modul sebelumnya. Untuk lebih memperdalam tentang
operasi logika atau perbandingan yang digunakan dalam fungsi logika, maka perlu diperhatikan beberapa operator logika dan cara
penggunanaannya.
5. Perhatikan tabel berikut:
OPERATOR
=
>
>=
<
<=
<>
2.
KEGUNAAN
Membandingkan apakah nilai pertama sama dengan
nilai kedua.
Membandingkan apakah nilai pertama lebih besar
daripada nilai kedua.
Membandingkan apakah nilai pertama lebih besar
daripada atau sama dengan nilai kedua.
Membandingkan apakah nilai pertama lebih kecil
daripada nilai kedua.
Membandingkan apakah nilai pertama lebih kecil
daripada atau sama dengan nilai kedua.
Membandingkan apakah nilai pertama tidak sama
dengan nilai kedua.
CONTOH
NILAI YG
DIHASILKAN
5=5
TRUE
5=9
FALSE
7>4
TRUE
7>7
FALSE
8>=4
TRUE
7>=10
FALSE
8<10
TRUE
8<6
FALSE
5<=10
TRUE
8<=5
FALSE
9<>8
TRUE
9<>9
FALSE
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT FUNGSI LOGIKA
Berikut ini adalah cara atau langkah-langkah membuat atau menggunakan fungsi logika, yaitu:
1.
Masukkan tanda sama dengan (=) terlebih dahulu pada sebuah sel.
2.
Masukkan fungsi dan logika
3.
Tekan tombol ENTER
4.
Nilai logika akan tampil pada sel tersebut, yaitu TRUE atau FALSE
3.
FUNGSI NOT, AND, dan OR
Fungsi NOT, AND, dan OR digunakan untuk menyatakan suatu kondisi sesuai dengan kondisi yang diberikan. Pernyataan yang dimasukkan akan
memberikan dua kemungkinan, yaitu TRUE atau FALSE.
FUNGSI NOT()
6. Fungsi NOT() digunakan untuk membalikkan suatu nilai pernyataan. Pernyataan yang diperlukan adalah pernyataan yang memiliki nilai TRUE
atau FALSE.
Syarat:
-
Nilai FALSE akan dihasilkan apabila pernyataan itu dipenuhi.
-
Nilai TRUE akan dihasilkan apabila pernyataan itu tidak terpenuhi.
Rumusnya : =NOT(pernyataan logika)
Contoh:
=NOT(80=69) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
=NOT(80<>75) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
7. atau perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi NOT yang digunakan adalah:
1.
=NOT(H7=82) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
2.
=NOT(H8<>82) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
FUNGSI AND()
Fungsi AND() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi sekaligus, sehingga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh
lebih) berupa logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
Syarat:
-
Nilai TRUE jika semua kondisi argumen dipenuhi.
-
Nilai FALSE jika salah satu kondisi argumen tidak memenuhi.
Rumusnya: =AND(Pernyataan _logika1;Pernyataan_logika2;...)
Perhatikan tabel berikut:
8.
9. Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi AND yang digunakan adalah:
1.
=AND(H7>75;H7>70) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
2.
=AND(H8>75;H8>85) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
Nilai pada contoh 1 adalah TRUE karena nilai semua sel yang dibandingkan adalah lebih besar dari nilai pembandingnya (artinya terpenuhi).
Sedangkan pada contoh 2 salah satu sel yang dibandingkan yakni sel H8 bernilai tidak lebih besar (lebih kecil) dari nilai pembandingnya
sehingga menghasilkan nilai FALSE (tidak terpenuhi).
FUNGSI OR()
Fungsi OR() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi dan mengembalikan nilai TRUE atau FALSE. Ia juga memerlukan sedikitnya dua
buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika.
Syarat:
-
Nilai TRUE jika salah satu kondisi argumen dipenuhi.
-
Nilai FALSE jika tidak ada kondisi argumen dipenuhi.
Rumusnya: =OR(Pernyataan_logika1;Pernyataan_logika2;...)
Perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi OR yang digunakan adalah:
1.
=OR(H9>70;F9>60) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
2.
=OR(H10>90;F10>60) maka jawaban yang dihasilkan adalah TRUE.
10. 3.
=OR(H11>90;F11>90) maka jawaban yang dihasilkan adalah FALSE.
Nilai pada Contoh 1 menghasilkan nilai TRUE karena semua pernyataan terpenuhi dimana semua sel yang dibandingkan lebih besar dari
pembandingnya, pada Contoh 2 juga menghasilkan nilai TRUE karena salah satu pernyataan terpenuhi dimana salah satu sel yang dibandingkan
lebih besar dari pembandingnya meskipun salah satu tidak memenuhi. Sedangkan pada Contoh 3 menghasilkan nila FALSE karena semua
pernyataan tidak ada yang memenuhi dimana semua sel yang dibandingkan tidak lebih besar (lebih kecil) dari pembandingnya.
4.
FUNGSI IF BIASA DAN IF BERTINGKAT
FUNGSI IF()
Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan apakah ia memenuhi syarat atau tidak. Pada fungsi IF diperlukan tiga buah pernyataan
(boleh lebih) dengan syarat harus dalam kondisi TRUE dan FALSE.
Syarat:
-
Pernyataan pertama/logical_test; adalah logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
-
Pernyataan kedua/value_if_true; (bisa berupa apa saja) adalah nilai yang akan dihasilkan jika pernyataan pertama bernilai TRUE.
-
Pernyataan ketiga/value_if_false; bersifat opsional (boleh diberikan, boleh dilewatkan, atau apa saja) adalah nilai yang akan dihasilkan jika
pernyataan pertama bernilai FALSE.
-
Perlu Diingat, penulisan pernyataan kedua dan ketiga harus diberikan tanda kutip dua (“) jika ingin memberikan nilai berupa teks. Umumnya
pernyataan-pernyataan tersebut adalah TEKS.
Rumusnya: =IF(Pernyataan1;”pernyataan2”;”pernyataan3”)
Perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Perhatikan kolom KET. dan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi IF yang digunakan adalah:
1.
=IF(H8>=80;"Ya";"Tidak") maka jawaban yang dihasilkan adalah Ya.
11. 2.
=IF(H9>=80;"Ya";"Tidak") maka jawaban yang dihasilkan adalah Tidak.
Kenapa berbeda?
-
Pada Contoh 1, pernyataan1 (H8>=80) bernilai TRUE dimana nilai pada sel H8 lebih besar dari 80 sehingga logika akan menuju pada
pernyataan2 yaitu (Ya).
-
Pada Contoh 2, pernyataan1 (H9>=80) bernilai FALSE dimana nilai pada sel H9 tidak lebih besar dari 80 karena hanya 77 sehingga logika akan
menuju pada pernyataan3 yaitu (Tidak).
12. FUNGSI IF Bercabang atau bertingkat - IF()
Jika sudah membahas tentang Fungsi IF yang telah menentukan dua buah nilai kemungkinan. Maka tantangan selanjutnya adalah bagaimana
jika kemungkinan tersebut tidak hanya dua kemungkinan. Kemungkinannya bisa saja empat, lima, atau enam, dan seterusnya. Maka fungsi yang
harus digunakan adalah fungsi IF bercabang atau fungsi IF bertingkat. Atau istilah lain IF di dalam IF.
Syarat:
-
Penulisan rumus hampir sama dengan fungsi IF biasa.
-
Hanya saja setiap pernyataan harus memiliki rentang nilai (interval) dan diikuti nilai berupa TEKS yang berbeda-beda.
-
Nilai setiap pernyataan hanya menggunakan nilai batas bawah dari sebuah interval.
-
Pernyataan terakhir ditulis hanya dengan nilai TEKS tanpa ada pernyataan seperti pernyataan sebelumnya.
-
Saat mengakhiri rumus fungsi tersebut, maka ditutup dengan KURUNG TUTUP yang terakhir sesuai dengan jumlah KURUNG BUKA yang telah
digunakan.
Perhatikan tabel berikut:
Penjelasan berdasarkan tabel di atas:
Interval nilai yang dibuat untuk mendapatkan nilai KATEGORI AKHIR di atas adalah:
-
Nilai A adalah 85 – ke atas atau (>=85)
-
Nilai B adalah 80 – 85 atau (>=80)
-
Nilai C adalah 75 – 80 atau (>=75)
-
Nilai D adalah 70 – 75 atau (>=70)
-
Nilai E adalah 65 – 70 atau (>=65)
13. Perhatikan kolom KATEGORI AKHIR dengan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi IF Bercabang yang digunakan adalah:
=IF(H7>=85;"A";IF(H7>=80;"B";IF(H7>=75;"C";IF(H7>=70;"D";"E"))))
II.
Rangkuman
1.
Operasi logika yang digunakan dalam fungsi logika adalah operasi perbandingan yaitu =, >, <, >=, <=, dan <>.
2.
Langkah-langkah membuat atau menggunakan fungsi logika, yaitu:
-
Masukkan tanda sama dengan (=) terlebih dahulu pada sebuah sel.
-
Masukkan logika
-
Tekan tombol ENTER
-
Nilai logika akan tampil pada sel tersebut, yaitu TRUE atau FALSE
3.
Pengertian dan rumus dari fungsi NOT, AND, dan OR, sebagai berikut:
a.
Fungsi NOT() digunakan untuk membalikkan suatu nilai pernyataan. Pernyataan yang diperlukan adalah pernyataan yang memiliki nilai TRUE
atau FALSE.
Rumusnya: =NOT(pernyataan logika).
b.
Fungsi AND() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi sekaligus, sehingga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh
lebih) berupa logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
Rumusnya: =AND(Pernyataan _logika1;Pernyataan_logika2;...)
c.
Fungsi OR() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi dan mengembalikan nilai TRUE atau FALSE. Ia juga memerlukan sedikitnya dua
buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika.
Rumusnya: =OR(Pernyataan_logika1;Pernyataan_logika2;...)
4.
Pengertian dan rumus fungsi IF, sebagai berikut:
a.
Fungsi IF()
Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan apakah ia memenuhi syarat atau tidak. Pada fungsi IF diperlukan tiga buah pernyataan
(boleh lebih) dengan syarat harus dalam kondisi TRUE dan FALSE.
Rumusnya: =IF(Pernyataan1;”pernyataan2”;”pernyataan3”)
b.
Fungsi IF() bertingkat
Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan yang kemungkinannya lebih dari dua kemungkinan. Misalnya ada 4 kemungkinan maka
rumusnya;
=IF(Pernyt.1;”Nilai1”; IF(Pernyt.2;”Nilai2”; IF(Pernyt.3;”Nilai1”;”Nilai4”)))
14.
15. III.
Soal Latihan
Kerjakanlah soal-soal latihan di bawah ini tanpa melihat materi modul yang tersedia. Hal tersebut untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
Anda terhadap materi dalam modul ini.
Soal Teori (Kognitif)
Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas.
1.
Apa yang dimaksud dengan fungsi logika?
2.
Tuliskan operasi yang digunakan dalam menyelesaikan fungsi logika?
3.
Tuliskan dengan benar rumus dan syarat-syarat Fungsi NOT?
4.
Jelaskan kegunaan dan syarat-syarat Fungsi AND?
5.
Tuliskan syarat untuk pernyataan kedua (logika) pada fungsi IF?
Soal Praktik (Psikomotorik)
`
Soal
1.
Buatlah tabel seperti di atas.
2.
Tentukan nilai AVERAGE Nilai-1, Nilai-2, dan Nilai-3.
3.
Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi NOT jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai AVERAGE.
4.
Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi AND jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai NILAI 1, 2 dan 3.
5.
Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi OR jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai NILAI 1, 2 dan 3.
6.
Tentukan nilai TINGGI atau RENDAH pada fungsi IF jika logika perbandingannya adalah >=70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai AVERAGE.
16. Excel
Cara Menggunakan Fungsi Logika di Microsoft Excel
7.3.13 Microsoft Excel 31 Komentar Save to PDF
41 5 Google +5
Pada artikel sebelumnya, Kita sudah belajar bagaimana menggunakan Rumus-Rumus Standar
di Microsoft Excel. Sekarang Kita akan belajar tentang cara menggunakan Fungsi Logika di
Microsoft Excel. Untuk lebih memahami tentang fungsi logika, maka kita akan mempelajari
beberapa
hal
diantaranya:
1. Operator Relasi
2. Fungsi Logika IF
3. Fungsi IF dengan Dua Tes Logika
4. Fungsi IF Bercabang
1. Operator Relasi
Untuk menggunakan fungsi logika di microsoft excel, Kita terlebih dahulu harus mengetahui
tentang operator relasi. Operator relasi merupakan operator untuk membandingkan dua atau
lebih data dalam satu cell. Jika benar (True) maka nilainya 1 dan jika salah (False) nilainya 0.
Adapun jenis-jenis operator relasi adalah:
sama dengan ( = )
lebih besar ( > )
lebih besar atau sama dengan ( >= )
lebih kecil ( < )
17. lebih kecil atau sama dengan ( <= )
tidak sama dengan ( <> )
AND, OR dan NOT.
2. Fungsi Logika IF
Fungsi Logika terkenal sebagai fungsi IF, yang kegunaannya untuk mendefinisikan / mengisi
suatu Cell berdasarkan Cell yang lain / kriteria tertentu, adapun rumusnya adalah: IF(Logical
Test; Value if True; Value IF False).
Contoh:
Pada gambar contoh diatas, kita menggunakan fungsi IF untuk menampilkan keterangan lunas
atau masih hutang pada kolom KET., caranya:
Pada cell E4 masukkan rumus: =IF(C4=D4;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C4-D4)
Pada cell E5 masukkan rumus: =IF(C5=D5;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C5-D5)
Pada cell E6 masukkan rumus: =IF(C6=D6;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C6-D6)
Pada cell E7 masukkan rumus: =IF(C7=D7;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C7-D7)
Pada cell E8 masukkan rumus: =IF(C8=D8;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C8-D8)
*Untuk pemisah antara Logical Test, Value if True, Value IF False bisa menggunakan koma(,) atau titik
koma (;) tergantung setting bahasa pada komputer yang Anda gunakan.
3. Fungsi IF dengan Dua Tes Logika
Fungsi ini untuk menentukan data yang ditentukan dengan dua kriteria tes.
Contoh:
18. Contoh Menghitung gaji karyawan, dengan ketentuan:
Jika pend. S1 dan Pengalaman kerja <3 tahun, Rp.900.000
Jika pend. S1 dan Pengalaman kerja <=3 tahun, Rp.1.200.000
Jika pend. D3 dan Pengalaman kerja <3 tahun, Rp.600.000
Jika pend. D3 dan Pengalaman kerja <=3 tahun, Rp.850.000
Penulisan rumus pada cell F3:
=IF(AND(D3="S1";E3<3);900000;IF(AND(D3="S1";E3>=3);1200000;IF(AND(D3="D3";E3<3);65
0000;IF(AND(D3="D3";E3>=3);850000;""))))
*selanjutnya lakukan drag drop ke bawah mulai dari pojok kolom F3 untuk mengcopy rumus ke baris
berikutnya (F4 s.d F7)
4. Fungsi IF Bercabang
Fungsi Logika ini ditentukan dengan rang-range atau tingkatan tententu.
Contoh Menghitung Nilai rata-rata ujian.
19. Penulisan Rumus:
Pada Cell F4: =AVERAGE(C4:E4)
Pada Cell G4: =IF(F4>=80;"A";IF(F4>=66;"B";IF(F4>=56;"C";IF(F4>=46;"D";"E"))))
Pada Cell H4: =IF(OR(G4="A";G4="B");"Lulus";IF(G4="C";"Mengulang";"Gagal"))
*selanjutnya lakukan drag drop ke bawah pada kolom rata-rata, Nilai dan Keterangan untuk mengcopy
rumus ke bawah.
Begitulah Cara Menggunakan Fungsi Logika di Microsoft Excel, Semoga Bermanfaat....
- See more at: http://existonline.blogspot.com/2013/03/fungsi-logika-di-microsoftexcel.html#sthash.D9F7cM20.dpuf