Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
E-BISNIS DAN KERJASAMA GLOBAL
1. BISNIS ELEKTRONIK( E-BUSINESS ) & KERJA
SAMA GLOBAL
Untuk memenuhi Tugas Besar 1 Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
Disusun oleh :
1. Khalida Fauzia Septiani ( 43219010103 )
2. Reyna Restasia ( 43219010174)
Kelas : Selasa, B-203 07:30-10:00 WIB
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2. KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu yang
berjudul “Bisnis Elektronik (e-business) & Kerja Sama Gobal”
Makalah “Bisnis Elektronik (e-business) & Kerja Sama Global” disusun untuk
memenuhi Tugas Besar 1 pada Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Penulis
mengucapakan banyak terimakasi kepada Prof. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM selaku
dosen pengampuh pada Mata Kuliah ini. Penulis juga berharap dengan adanya makalah
ini dapat membantu pembaca dalam menambah wawasan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu
penulis meminta kritik dan saran yang dapat membangun penulis. Akhir kata penulis
ucapkan terimakasih.
Tangerang, September 2020
Penulis
3. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi sangat penting bagi kita semua terutama didunia bisnis dan
seiring berjalannya waktu sistem informasi mengalami perubahan menjadi lebih
canggih dan uptodate. Dalam kegiatan bisnis sistem informasi dapat memberi
kemudahan bagi penggunannya. Sistem informasi manajemen dirancang untuk
memperoleh data, menganalisi, dan menyajikannya dengan tujuan untuk mendukung
pengambilan keputusan.Data-data yang dimiliki yang dimiliki perusahaan harus diolah
dengan baik agar berjalan sesuai dengan fungsinya. Dengan adanya sistem informasi
dalam bisnis bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat, kemudia
dapat memudahkan pihak manajemen dalam melakukan perencanaan, pengawasam,
serta pengarahan, dan dapat pula meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, selain
itu dapat meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengertian Bisnis Elektronik dan Kerja Sama Global
b. Manfaat Bisnis Elektronik
c. Faktor Keberhasilan Bisnis Elektronik
d. Aplikasi e-Business
e. Pengertian, Manfaat dan Contoh e-Commerce
f. Faktor Keberhasilan e-Commerce
g. Kategori e-Commerce
h. Sistem Pendukung e-Commerce
i. e-Commerce vs e-Business
j. Pengertian Kolaborasi
k. Proses Bisnis dan Sistem Informasi
l. Jenis-jenis Sistem Informasi
m. Fungsi Sistem Informasi dalam Bisnis
n. Studi Kasus
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bisnis Elektronik dan Kerja Sama Global
E-Business yaitu sebuah aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak
langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet
sebagai media komunikasi dan transaksi. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data baik internal maupun eksternal agar
lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis sangat berperan dalam kehidupan sosial masyarakat
saat ini. Sasaran dari e-bisnis adalah pasar atau market. Menurut Forrester Research,
telah terjadi perkembangan yang sangat fantastis terhadap jumlah komputer yang
terhubung dalam internet, termasuk penggunanya. E-bisnis market ini menyimpan
peluang omset yang besar yang dapat diperebutkan oleh para pebisnis.
Kerjasama adalah pengaturan kemitraan saling menguntungkan yang dilakukan
secara sukarela oleh dua bidang usaha atau lebih. Kerjasama ini menjadi hal yang
menguntungkan karena beberapa permasalahan menjadi lebih ringan. Selain itu,
kerjasama tidak hanya soal mencari dana saja. Beberapa pebisnis lebih suka menjalin
relasi yang menguntungkan dengan sesama kompetitor.
B. Manfaat Bisnis Elektronik
Berikut adalah manfaat dari bisnis elektronik, yaitu:
• Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga
perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan
menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
• Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan
mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information).
• Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk
dan jasanya.
• Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
• Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.
• Menekan biaya telekomunikasi.
• Manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih
bagus, proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan
pengiriman yang lebih singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya
transportasi yang lebih murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi.
• Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama
dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara
kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah roduk
atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam
kontrol perusahaan.
• Pembeli atau customer dapat dengan mudah melihat barang yang di produksi
perusahaan tersebut melalui internet, sehingga tidak repot harus ke tempat hanya untuk
melihat barang.
5. C. Faktor Keberhasilan Bisnis Elektronik
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah
untuk masuk dalam e-business, yaitu:
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business
atas strategi keseluruhan perusahaan. Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin
bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam
transaksi bisnis apapun yaitu validitas, integritas, dan privasi.
Infrastruktur untuk E-Business termasuk faktor yang mempengaruhi
keberhasilan E-Business. Infrastruktur merupakan hal yang penting untuk diingat
bahwa mengimplementasikan proses e-business bukan merupakan strategi dasar.
Implementasi e-business hanya berarti mempergunakan teknologi informasi jaringan
dan komunikasi secara lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan proses bisnis.
Nilai strategis untuk melakukan hal ini tergantung pada tingkat sejauh mana proses
tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi
keseluruhannya.
D. Aplikasi e-Business
Berikut adalah aplikasi bisnis yang dapat dijumpai disuatu perushaan, yaitu:
Customer relationship Management (CRM)
Konsep ini mengajarkan perusahaan bagaimana membangun dan menjalin hubungan
yang efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar tercapai kepuasan dan
loyalitas konsumen.
Product Design Management (PDM)
Konsep ini memberikan arahan kepada perusahaan bagaimana membuat produk yang
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen.
Enterprise Resource Planning (ERP)
Konsep ini mengajarkan perusahaan untuk menjalankan rangkaian proses perencanaan
sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk dialokasikan dalam proses produksi.
Supply Chain Management (SCM)
Konsep ini menganjurkan kepada perusahaan untuk menyusun strategi pasokan bahan-
bahan mentah produksi, yaitu dari pemesanan bahan-bahan mentah ke pemasok sampai
diterimanya bahan-bahan mentah di perusahaan.
E. Pengertian, Manfaat dan Contoh e-Commerce
E-Commerce berasal dari bahasa Inggris, yaitu electronic commerce atau
perdagangan elektronik. Dan sebagaimana perdagangan yang dilakukan secara
langsung atau face to face. Dalam e-Commerce juga meliputi proses promosi,
pembelian, dan pemasaran produk. Yang berbeda adalah pada sistem berdagang yang
digunakan, yaitu melalui media elektronik atau internet.
Dalam e-Commerce, seluruh proses perdagangan mulai dari proses pemesanan
produk, pertukaran data, hingga transfer dana dilakukan secara elektronik. Di tengah
perkembangan arus teknologi dan informasi digital yang semakin canggih. Aktivitas e-
Commerce adalah suatu penerapan dari e-Business atau bisnis elektronik. Yang mana
berhubungan dengan kegiatan transaksi komersial.
6. Manfaat dari e-Commerce adalah sebagai berikut:
1. Jangkauan pasar luas
Dengan kehadiran e commerce, maka penjual memiliki jangkauan pasar yang
lebih luas. Karena berbasis pada sistem online global. Bukan hanya bisa menjangkau
market dalam negeri, namun juga luar negeri. Karena saat ini ada banyak platform e
commerce yang dapat membantu pihak penjual untuk menjual produknya di berbagai
negara.
2. Mengurangi infrastruktur
Dengan menggunakan e commerce sebagai basis berjualan. Sebuah perusahaan
tidak harus lagi membuka cabang di berbagai wilayah. Karena dengan satu toko online
saja, sudah bisa menjangkau seluruh bagian di suatu negara.
3. Anggaran keluar berkurang
Penggunaan anggaran yang berlebihan dapat dikurangi apabila memanfaatkan
e commerce, yang memang basisnya adalah sistem online. Jadi, pihak penjual tidak
perlu membuang uang untuk membuka toko real, merekrut karyawan terlalu banyak,
dan sebagainya. Karena dengan e commerce bisa dilakukan pengerucutan sistem,
dengan hasil tetap optimal.
4. Harga lebih terjangkau
Jika di akumulasikan, semua manfaat customer yang ada pada poin-poin
sebelumnya. Pihak penjual dapat menekan harga produk sehingga lebih murah dan
terjangkau. Dengan begitu, maka customer juga akan merasa lebih tertarik membeli
barang dari toko Anda. Karena harganya customer friendly.
Contoh e-Commerce di Indonesia adalah sebagai berikut:
Bukalapak. Startup e-Commerce yang diluncurkan sejak 2010 silam ini,
merupakan salah satu Unicorn yang ada di Indonesia. Mewadahi jutaan pelapak
dalam platformnya, Bukalapak memang cukup sukses dan diminati.
Shopee. Meskipun bisa dikatakan masih bau kencur apabila dibandingkan,
dengan e-Commerce yang ada sebelumnya. Namun platform satu ini tidak bisa
disepelekan. Dengan beragam promosi menarik mulai dari gratis ongkir, flash
sale, cashback, hingga undian. Shopee berhasil menjadi salah satu e commerce
dengan tingkat transaksi paling tinggi di Indonesia.
Lazada. E-Commerce ini merupakan salah satu yang paling terkenal di tanah
air. Sebagai salah satu start up yang sudah berdiri sejak lama, Lazada memang
berhasil mempertahankan eksistensinya.
Gojek. E-Business jenis online to offline ini juga berkembang dengan cepat
setelah diluncurkan. Bahkan saat ini Gojek sudah masuk dalam daftar start up
Unicorn di Indonesia. Memiliki ribuan driver yang tersebar di seluruh tanah air.
Gojek memang menawarkan kemudahan transportasi.
7. F. Faktor Keberhasilan e-Commerce
Untuk dapat memenangkan persaingan pasar yang ketat, strategi yang paling
sering dibagikan di ranah online adalah mendefinisikan merek yang diusung,
menentukan keunggulan kompetitif brand, memastikan produk cocok dengan
kebutuhan pasar, membangun database pelanggan, dan memasarkan produk sebaik dan
seluas mungkin. Selain itu, hal yang juga perlu diperhatikan untuk memulai bisnis
adalah lihai dalam membaca peluang yang ada. Berikut adalah faktor-faktor penentu
keberhasilan e-Commerce, yaitu:
1. Desain Website dan Aplikasi
Ketika memasuki took konvensional, tampilan took, tata letak barang, dan
keramahan penjual menjadi daya Tarik tersendiri bagi calon pembeli. Tidak berbeda
juga dengan bisnis e-commerce, penting untuk dapat membuat desain website atau
aplikasi yang menarik dengan paduan warna yang sesuai dan peletakkan menu yang
mudah dipahami. Sehingga dalam melakukan pencarian, calon pembeli tidak
dipusingkan dengan terlalu banyaknya menu atau pilihan yang sulit dipahami.
2. Harga
Persaingan harga juga menjadi factor penentu keputusan seseorang untuk
akhirnya membeli suatu produk. Situs ?e-commerce yang sering menawarkan harga
lebih murah dengan potongan harga menarik akan membuat orang memilih untuk
berbelanja. Maka dari itu, diperlukan cek rutin untuk melakukan perbandingan harga
dan promo menarik yang ditawarkan oleh pemilik bisnis e-commerce lain.
3. Pilihan Produk
Banyaknya pilihan produk yang ditawarkan juga menjadi penentu kesuksesan
suatu bisnis e-commerce. Banyaknya pilihan, membuat orang tertarik untuk melihat
berbagai pilihan lain yang tidak terbatas sehingga memungkinkan calon pembeli untuk
memiliki banyak opsi dalam membeli. Bayangkan jika apa yang dijual hanya terbatas
pada beberapa pilihan saja, calon pembeli akan melihat laman ?e-commerce lain untuk
dapat memiliki banyak pilihan.
4. Pemasaran Kreatif
Pada era digital ini, pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
agar dapat menarik perhatian. Ketika sebuah situs ?e-commerce mendapat perhatian
dari pemasaran yang dilakukan, maka akan semakin mudah mendapatkan calon
pembeli sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk berbelanja di situs
tersebut.
5. Kecepatan Akses
Ketika sebuah situs banyak diakses oleh pengunjung, maka semakin tinggi
kapasitas bandwith, ram, dan data transfer yang dibutuhkan. Oleh karena itu, situs e-
commerce harus memiliki server berkapasitas besar agar website atau aplikasi terhindar
dari kondisi hang. Pilih server yang dapat memenuhi kebutuhan agar situs dan aplikasi
e-commerce dapat memberikan respon cepat kepada pelanggan.
8. 6. Pelayanan
Meskipun saat ini pelayanan di situs e-commerce serba otomatis menggunakan
sistem. Tetapi, layanan call center juga harus menjadi prioritas utama. Dimana saat
calon membeli menemukan masalah saat ingin berbelanja, maka calon pembeli dapat
menanyakan langsung dan terselesaikan dari kendala yang ada. Selain itu, adanya jasa
pelayanan, juga membuat calon pembeli merasa lebih aman berbelanja dikarenakan
adanya kepastian untuk bertanya jika terdapat suatu masalah di kemudian hari.
G. Kategori e-Commerce
Ada beberapa kategori e-Commerce yang dapat dijumpai ditanah air, diantaranya yatu:
1. Business-to-Business (B2B)
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan
antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-
commerce ini. Umumnya e-commerce dengan jenis ini dilakukan dengan menggunakan
EDI (Electronic Data Interchange) dan email dalam proses pembelian barang dan jasa,
informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal bisnis. EDI
(Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam
format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya,
dalam bentuk elektronik.
Contoh website e-commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali.
2. Business-to-Consumer (B2C)
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini sesuai
dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel
tradisional. Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara
tak merata atau bahkan bisa terhenti. Jenis e-commerce ini berkembang dengan sangat
cepat karena adanya dukungan munculnya website serta banyaknya toko virtual bahkan
mal di internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat.
Contoh website di Indonesia yang menerapkan e-commerce tipe ini adalah Bhinneka,
Berrybenka dan Tiket.com.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang
atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak ketiga yang
menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut.
Contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak dan
Lamido. Ada juga website yang mengharuskan penjual menyelesaikan proses verifikasi
terlebih dahulu, seperti Blanja dan Elevenia.
4. Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau
jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini sangat umum dalam proyek
dengan dasar multi sumber daya. Sekelompok besar individu menyediakan layanan jasa
atau produk mereka bagi perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut.
Contohnya adalah website istockphoto.com dan mybloggerthemes.com.
9. 5. Consumer-to-Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu dan
administrasi publik.
Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah :
Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan lainnya.
Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya.
Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya.
Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran layanan
kesehatan dan lainnya.
6. Online-to-Offline (O2O)
O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online untuk toko
fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang online seperti email dan iklan
internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk menarik
pelanggan agar meninggalkan lingkup online. Walaupun sudah banyak kegiatan ritel
tradisional dapat digantikan oleh e-commerce, ada unsur-unsur dalam pembelanjaan
fisik yang direplikasi secara digital. Namun ada potensi integrasi antara e-commerce
dan belanja ritel fisik yang merupakan inti dari jenis O2O.
Contoh website di Indonesia yang menerapkan jenis O2O adalah Kudo dan
MatahariMall.
7. Business-to-Administration (B2A)
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara
online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan
banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan sosial,
ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya. Jenis e-commerce ini telah
meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi yang dibuat melalui e-
government atau pihak pemerintah.
Contoh website administrasi publik yang menerapkan B2A adalah www.pajak.go.id,
www.allianz.com dan www.bpjs-online.com
H. Sistem Pendukung e-Commerce
Menggunakan web server dengan perlengkapan untuk membangun sistem
sendiri
Membeli paket server system e-Commerce
Outsourcing sistem kepada penyedia jasa e-Commerce
10. I. E-Commerce vs e-Business
J. Pengertian Kolaborasi
Kolaborasi adalah bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan
bersama dan eksplisit. Kolaborasi berfokus pada tugas atau prestasi misi dan biasanya
terjadi dalam bisnis atau organisasi lainnya dan antara perusahaan. Kolaborasi dapat
berlangsung dalam waktu singkat, yang berlangsung beberapa menit atau jangka
panjang, tergantung pada sifat dari tugas dan hubungan diantara peserta.
Alasan kolaborasi dan team work lebih penting adalah sebagai berikut:
- Mengubah sifat pekerjaan
- Pertumbuhan kerja profesional
- Mengubah organisasi perusahaan
- Mengupah ruang lingkup perusahaan
- Penekanan pada inovasi
- Mengubah budaya kerja dan bisnis
K. Proses Bisnis dan Sistem Informasi
Untuk beroperasi, bisnis harus berurusan dengan banyak bagian yang berbeda
dari informasi tentang pemasok, pelanggan, karyawan, dan faktur pembayaran, dan
tentu saja produk dan layanan mereka. Mereka harus mengatur aktivitas kerja yang
menggunakan informasi ini untuk beroperasi secara efisien dan meningkatkan kinerja
keseluruhan perusahaan. Sistem informasi memungkinkan bagi perusahaan-perusahaan
untuk mengelola semua informasi mereka, membuat keputusan yang lebih baik, dan
meningkatkan pelaksanaan proses bisnis mereka.
Proses Bisnis
11. Proses bisnis, mengacu pada cara dimana pekerjaan terorganisir, terkoordinasi,
dan fokus untuk menghasilkan produk yang bernilai atau layanan. Proses bisnis adalah
kumpulan aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa. Kegiatan
ini didukung oleh arus material, informasi, dan pengetahuan antar peserta dalam proses
bisnis. Proses bisnis juga mengacu pada cara-cara yang unik di mana organisasi
koordinat kerja, informasi, dan pengetahuan, dan cara manajemen yang memilih untuk
mengkoordinasikan pekerjaan. Sebuah proses bisnis perusahaan dapat menjadi sumber
kekuatan kompetitif jika mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau
untuk mengeksekusi lebih baik dari para pesaingnya.
Informasi sistem mengotomatisasi banyak langkah dalam proses bisnis yang
sebelumnya dilakukan manual, seperti memeriksa kredit klien, atau menghasilkan
faktur dan ketertiban pengiriman. Tapi hari ini, teknologi informasi dapat melakukan
lebih banyak lagi. Baru teknologi benar-benar dapat mengubah arus informasi,
sehingga memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi,
menggantikan langkah berurutan pengambilan keputusan.
L. Jenis-jenis Sistem Informasi
Transaction Processing System
Setiap perusahaan perlu memproses transaksi untuk melakukan operasi bisnis sehari-
hari. Sebuah transaksi mengacu pada peristiwa atau aktivitas yang mempengaruhi
organisasi. Tergantung pada sebuah bisnis organisasi, transaksi mungkin berbeda dari
satu organisasi ke organisasi lainnya. Sistem pemrosesan transaksi menyediakan sistem
untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menampilkan perubahan atau
membatalkan transaksi. Sebagian besar sistem ini memungkinkan beberapa transaksi
berlangsung secara bersamaan. Data yang dikumpulkan sistem ini biasanya disimpan
dalam basis data yang dapat digunakan untuk menghasilkan laporan seperti penagihan,
upah, ringkasan inventaris, jadwal manufaktur, atau cek register.
Office Automation System
Office automation system atau sistem otomasi kantor adalah kumpulan teknologi
komunikasi, komputer, dan orang untuk melakukan tugas-tugas. SOK menjalankan
transaksi kantor dan mendukung aktivitas resmi di setiap tingkat organisasi. Aktivitas
ini dapat dibagi menjadi aktivitas klerikal dan manajerial Mungkin contoh terbaik
adalah berbagai sistem perangkat lunak yang ada untuk meningkatkan produktivitas
karyawan yang bekerja di kantor (misalnya, Microsoft Office XP), atau sistem yang
memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah atau freelancer.
Knowledge Work System
Knowledge Work System(KWS) atau sistem kerja pengetahuan adalah sistem khusus
yang dibangun untuk mempromosikan penciptaan pengetahuan dan untuk memastikan
bahwa pengetahuan dan keterampilan teknis terintegrasi ke dalam bisnis. KMS
dibangun di sekitar sistem yang memungkinkan kategorisasi dan distribusi pengetahuan
yang efisien. Misalnya, pengetahuan itu sendiri mungkin terkandung dalam dokumen
pengolah kata, spreadsheet, presentasi PowerPoint. halaman internet dll. Untuk berbagi
pengetahuan, KMS akan menggunakan sistem kolaborasi grup, seperti intranet.
12. Management Information System
Manajemen information system atau sistem informasi manajemen dikembangkan
secara khusus untuk mendukung fungsi perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan dari manajer menengah.
Masukan: Data volume tinggi
Pemrosesan: Model sederhana
Output: Laporan ringkasan
Pengguna: Manajer menengah
Contoh: Penganggaran tahunan, laporan terjadwal, laporan indikator-kunci (Key
Performance), laporan pengecualian, laporan Ad Hoc (permintaan), dan laporan drill-
down.
M. Fungsi Sistem Informasi dalam Bisnis
Pemrosesan Transaksi
Sebuah toko atau swalayan menjual ratusan jenis barang (item). Toko/swalayan
tersebut melayani banyak pembeli tiap harinya sehingga jumlah transaksinya juga
banyak. Bayangkan jika pemrosesan transaksi (perhitungan harga) dilakukan secara
manual oleh penjual, tentu saja hal tersebut akan memakan waktu yang lama dan
peluang terjadinya kesalahan juga cukup besar. Waktu pemrosesan transaksi yang lama
dan kesalahan dalam perhitungan harga bisa membuat pelanggan lari ke pesaing.
Pengawasan
Masih menggunakan ilustrasi toko/swalayan di atas, penggunaan POS juga
memungkinkan pemilik usaha untuk mengawasi kinerja pegawainya (terutama kasir).
Pemilik usaha dapat mengetahui berapa jumlah uang dan barang yang seharusnya ada
saat ini untuk dicocokkan dengan jumlah uang/barang sesungguhnya. Hal tersebut
dapat dilakukan karena setiap transaksi yang diproses oleh POS akan tersimpan dalam
basisdata. Demikian pula halnya dengan sistem informasi berbasis komputer selain
POS, pengawasan dapat dilakukan karena setiap transaksi tersimpan dalam basisdata.
Pengingat
Sistem informasi berbasis komputer juga dapat digunakan untuk mengingatkan Anda
terhadap tagihan yang harus dibayar besok atau jumlah piutang yang belum ditagih. Hal
ini dapat dilakukan karena sistem akan menyimpan tagihan hutang atau piutang dalam
basisdata dan akan melakukan pengecekan secara otomatis dan periodik apakah batas
waktu tagihan sudah hampir terlewati atau belum. Keunggulan dari fungsi pengingat
yang dimiliki oleh sistem informasi berbasis komputer adalah fungsi tersebut
dijalankan secara otomatis tanpa pengguna harus mengecek sendiri.
Penggalian Informasi
Dengan disimpannya setiap transaksi dalam basisdata, maka kita dapat menggali
informasi dari basisdata transaksi tersebut sesuai dengan kebutuhan kita. Baik laporan
detail maupun laporan rekap penjualan harian dapat dihasilkan dari basisdata tersebut.
Beberapa informasi lain yang sering dibutuhkan oleh pelaku usaha toko/swalayan
13. adalah barang apa saja yang tingkat perputarannya tinggi, stok barang, jumlah hutang
dan piutang, serta masih banyak lagi informasi menarik yang dapat diperoleh dari
basisdata transaksi. Format laporan juga bisa disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau
bahkan animasi. Informasi-informasi tersebut nantinya dapat digunakan sebagai bahan
pengambilan keputusan bisnis.
N. Studi Kasus
“Penerapan Bisnis Elektronik Dan Kerjasama Global Pada KFC”
KFC merupakan contoh perusahaan pertama yang memanfaatkan perkembangan
Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata penggunaan media
komunikasi dan pengolahan data perusahaan. Perusahaan ini terus mengembangkan
sistem informasinya untuk menunjang bisnisnya agar lebih efektif dan berdaya saing
tinggi. KFC mengggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk
mengembangkan sistem order yang berbasis internet, melengkapi sistem order via
telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter untuk
membangun komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran promo via
email dan internet. Hal ini terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan.
PT Fastfood Indonesia merupakan pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia
yang didirikan oleh Gelael Group pada tahung 1978. Pertumbuhan perusahaan yang
cepat membuat manajemen memutuskan bergabung dengan Salim Group sebagai
pemegang saham utama pada tahun 1990. Padda tahun 1993 perusahaan terdaftar
sebagai emiten di bursa efek jakarta sebagai langkah memperbesar pasar KFC.
Keberhasilan perseroan menjadikan KFCpemimpin pasar restoran cepat saji. Perseroan
senantiasa memonitor posisi pasar dan kualitas KFC dari berbagai bidang. Evaluasi
salah satunya dilakukan berdasarkan masukan dari konsumen untuk meningkatkan
kualitas produk, layanan dan fasilitas melalui Brand Image Tracking Study (BITS) dan
Champs Management System (CMS).
Sistem Informasi Yang Digunakan KFC
Memberikan pelayanan yang terbaik adalah visi dari KFC. Untuk itu KFC
merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT sehingga bisa menunjang
seluruh aktivitas bisnis KFC. Sistem informasi di KFC mencakup Operating Support
System (OSS) dan Managing Support System (MSS).
1) Operating Support System
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan dan
digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan
berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Peran dari
sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses
transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan
kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system yang
digunakan oleh KFC dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu:
a. Transaction Processing System (TPS)
KFC dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang
terintegrasi dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction
Processing System yang digunakan oleh KFC adalah Point of Sale (POS) System, yang
merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan
14. konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base
perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan
merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. KFC juga malakukan investasi
untuk mengembangkan POS yang memiliki kaitan sangat erat dengan bagian backstore
operation. Online System bekerja antara front office (melalui POS) dan bagian
belakang (backstore operation).
Aliran kerja Operasional KFC diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses
otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station) yang
akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order
station. Kemudian pesanan akan langsung 10 diproses oleh dapur dengan hard copy
document transaction sebagai perintah kerja. Seluruh data transaksi kemudian
disimpandalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas
kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter melalui jaringan
WAN.
b. Enterprise Collaboration System (ECS)
Perusahaan waralaba KFC telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan
menggunakan intranet, ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi
global baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait
dalam system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung,
kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi
mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam
elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk
menggunakan video conference dan lain-lain.
Sistem ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di
internal perusahaan, misalkan antar outlet KFC akan dihubungkan ke dalam satu
jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
c. Process Control System
KFC telah mengembangkan in house system bernama KFC Management System.
Sistem ni menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk melakukan
bussiness forecasting, Inventory management dan human resource management.
Process control ini, outlet-outlet KFC dapat beroperasi dengan efektif dan efisien
sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis dengan kantor
pusat (Head Quarter), sehingga para manager dapat memonitor performa, melakukan
kontrolserta koordinasi dengan tiap outletnya.
2) Management Support System
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada
penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh
para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam
pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas
yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan
sistem pendukung manajemen.
a. Management Information System (MIS)
15. Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan
kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan
yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses
tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet
perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi
hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
MIS yang digunakan pada KFC adalah KFC’s Field Management System yang
menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam business forecasting,
inventory management dan human resources management. Aplikasi ini akan berupa
suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan
atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.
b. Decision Support Sistem (DSS)
DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara
langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan.
Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak
produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan
pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan
ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS
menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif
dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi KFC
sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor
performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan
management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen
persediaan.
c. Information Reporting System
Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi produk bagi
manajeral dan end users. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang
telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk
memberikan gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan permintaan,
periode maupun ketika terjadi situasi tak terduga.
d. Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan
cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam
menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
Pertanyaan Diskusi
1. Bagaimana sistem informasi digunakan untuk mendukung proses penyelesaian
pemesanan seperti yang digambarkan pada Gambar 2.1? Jelaskan bagian terpenting
dari informasi yang harus ditangkap oleh sistem ini!
Jawab :
16. Dalam hal ini jika dapartemen penjualan menerima sebuah pesanan maka hal pertama
yang dilakukan adalah memastikan apakah kostumer dapat membayar pesanannya baik
itu melalui pembuktian kredit atau pun melalui transfer dengan segera agar pengirimian
barang dapat dilakukan dengan segera. Disini pihak dapartemen penjualan akan
melakukan komunikasi dengan pihak pengiriman seperti Kantor Pos, sedangkan untuk
bukti pembayar yang dihasilkan pihak akuntansi dapartemen dan pemberitahuan akan
dikirim kepada kostumer untuk memberitahukan bahwa produk pesanan nya telah
dikirim.
Arti Penting Perlunya Sebuah Sistem Informasi
1. Meningkatnya kebutuhan masyarakat (konsumen) tiap hari, terhadap kebutuhan
pokok dan kebutuhan kelengkapan lainnya
2. Tingkat kecerdasan (kemampuan berfikir) masyarakat meningkat searah dengan
berkembangnya kualitas pendidikan dimasyarakat
3. Kualitas hidup semakin meningkat dan penuh tantangan
4. Persaingan hidup semakin ketat dan membutuhkan banyak energi
5. Kecendrungan manusia modern mencari alternatif untuk cadagan masa depan
6. Kualitas pekerjaan (hasil karya) berubah inter prestasinya dan dituntut setiap kali
pekerjaan untuk bisa cepat dimanfaatkan.
7. Pekerjaan tidak hanya satu (monoton) tetapi semakin banyak dan luas wilayahnya
8. Orientasi hidup semakin jelas dan pemahaman managerial semakin tinggi
9. Persaingan dunia usaha makin keras dengan adanya pasar bebas dunia.
Contoh : sebuah perusahaan rokok. Saat pertama didirikan menejer hanya mengelola
semua sistem perusahaan dengan cara manual. Namun setelah berkembangan dan
memerlukan perluasan usaha maka yang dikelola manejer tidak hanya bagian produksi
saja, tetapi bagian: personalia, material, marketing, keuangan, dll. Yang membutuhkan
penanganan maksimal itu tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan satu orang
tetapi karyawan yang banyak dari semua cabang yang ada diseluruh dunia.
2. Identifikasi langkah-langkah yang diterapkan pada proses peminjaman buku dari
perpustakaan dikampus anda berikut aliran informasi yang menyertainya. Jelaskan
proses-proses terebut kebentuk diagram. Apakah ada yang perlu ditingkatkan dari
proses tersebut guna meningkatkan kinerja di perpustakaan kampus anda? Jelaskan
proses yang perlu ditingkatkan tersebut ke dalam bentuk diagram!
Jawab :
Langkah-langkah yang biasa diterapkan dalam proses peminjaman buku pada
perpustakaan yaitu:
a) Peminjam wajib mempunyai ktm dan ktp untuk proses pembuatan kartu
perpustakaan atau kartu anggota
b) Selanjutnya melakukan foto dan membayar uang pendaftaran untuk kelengkapan
pembuatan kartu anggota
c) Menelusuri pada rak buku, untuk mengetahui apakah buku yang dicari tersedia
diperpustakaan tersebut
d) Setelah itu petugas mencatat nama pada slip tanggal kembali dalam buku yang akan
dipinjam
e) Peminjam menyerahkan kartu anggota (KA)
f) Scan barcode kartu anggota
17. g) Cocok akan data yang tertera pada KA dengan yang ditampilkan dengan komputer
h) Periksa daftar pimanjaman apabila masih terdapat peminjaman konfirmasikan
kepada peminjam
i) Periksa catatan penting (special message), apabila tgerdapat kewajiban yang belum
diselesaikan, selesaikan terlebih dahulu
j) Scan bercode buku
k) Cocokkan judul buku yang tampil dikomputer dengan judul yang tertera pada buku
l) Cantumkan cap dan tanggal kembali pada buku
m) Bubuhkan paraf pada slip tanggal kembali
n) Serahkan KA dan buku kepada peminjam
Diagram
3. Gunakan matriks perangkat kolaborasi dan sosial ruang atau waktu untuk
mengklasifikasikan teknologi kolaborasi dan jejaring sosial yang digunakan TELUS!
Jawab :
Sistem informasi tidak dapat membuat keputusan, merekrut atau memcat karyawan,
menandatangani kontrak, menyetujui kesepakatan, serta menyesuaikan harga barang
dipasaran. Sebagai tambahan terhadap sistem-sistem yang telah dijelaskan, organisasi
bisnis memerlukan sistem khusus untuk mendukung kerjasama dan kerja tim.
Kolaborasi adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama
yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan biasanya
digunakan pada organisasi bisnis. Kolaborasi dapat berlangsung singkat, selama
beberapa menit atau dalam jangka waktu yang lebih lama. Saat ini kolaborasi dan kerja
sama tim menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya karena berbagai alasan.
Bisnis jejaring sosial yang menggunakan platform jejaring sosial meliputi facebook,
twiter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan
dengan karyawan, pelanggan serta pemasok. Tujuannya adalah untuk memperdalam
interaksi dengan kelompok internal maupun eksternal perusahaan guna memperlancar
dan memperaiki pendistribusian informasi, inovasi dan pengambilan keputusan.
Pengalaman TELUS mengilustrasikan begitu banyak organisasi saat ini bergantung
pada sistem informasi untuk meningkatkan kinerja mereka dan menjaga perusahaan
agar tetap kompetitif. Hal tersebut juga menunjukkan betapa sistem mendukung
kolaborasi dan kerjasama tim membuat perbedaan dalam meningkatkan organisasi
dalam menjalankan, menyediakan pelayanan yang unggul bagi pelanggan dan
meningkatkan keuntungan. TELUS adalah perusahaan “tua” yang ingin terus beruah
mengikuti zaman sambil tetap berfokus pada pelanggan serta diperluakn cara untuk
mendapatkan dan melestarikan pengetahuan dan keahlian karyawan sebagai akibat
40% dari angkatan kerjanya mendekati angka pensiun.
18. BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. E-Business yaitu sebuah aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak
langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan
internet sebagai media komunikasi dan transaksi
2. Proses bisnis, mengacu pada cara dimana pekerjaan terorganisir, terkoordinasi, dan
fokus untuk menghasilkan produk yang bernilai atau layanan. Proses bisnis adalah
kumpulan aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa.
3. Jenis sistem informasi
Sistem dukungan eksekutif (ESS)
Sistem dukungan keputusan (DSS)
Sistem informasi manajemen (MIS
19. DAFTAR PUSTAKA
Laudon-laudon Management Infromation System: Managing the Digital Firm Pearson
Education, Edisi 13, SalembaEmpat. 2015
Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. (2010). Manajemen Information System: Managing
the Digital Firm.
20.
Sistem kerja pengetahuan (KWS)
Sistem otomatisasi kantor (OAS)
Sistem pemrosesan transaksi (TPS)
4. Fungsi sistem infromasi
Pemerosesan data
Pengawasan
Pengingat
Penggalian informasi