2. Apa Saja Yang Diperlukan Tumbuhan?
AIR
CAHAYA MATAHARI
UDARA
NUTRISI / UNSUR HARA
MEDIA PEMEGANG PERAKARAN
3. APAKAH HIDROPONIK ITU?
Cara bertanam menggunakan larutan nutrisi menggunakan media
air.
Pada budidaya hidroponik, semua kebutuhan nutrisi disediakan
dalam jumlah yang tepat , diberikan dalam bentuk larutan.
Semua tanaman pada umumnya dapat ditumbuhkan secara
hidroponik.
Metode sistem hidroponik didasarkan pada aliran nutrisi yang
digunakan.
Sistem bersirkulasi (Re-circulating Systems)
Sistem non sirkulasi (Non-circulating Systems)
4. KELEBIHAN BERHIDROPONIK
Tumbuhan dapat ditumbuhkan dimana tanah tidak tersedia atau lahan
yang terbatas
Mengurangi penyakit tanaman
Supplai berkesinambungan
Dengan luasan area yg sama, didapat hasil yang lebih banyak
Hasil panen lebih baik.
Penggunaan air lebih sedikit
Penggunaan pupuk relatif lebih sedikit, dan dapat diatur sesuai
kebutuhan tanaman
5.
6. MEDIA TANAM
Kriteria media yang baik :
• Tidak mempengaruhi larutan nutrisi
• Tidak menyumbat sistem pengairan
• Mempunyai pori-pori yang baik
Media yang dapat digunakan :
Kerikil
rockwool
Perlite
Sabut kelapa
9. PENYEMAIAN
Setiap proses menanam, apapun sistem yang dipakai akan selalu
berawal dari proses penyemaian.
Untuk proses kali ini kita akan menggunakan media rockwoll sebagai
media semai nya.
Bahan :
rockwoll, potong kecil ukuran 2,5 x 2,5cm
tray semai/wadah untuk menyimpan media semai dan semaian
biji bibit (seed). Untuk pemula dianjurkan menyemai sawi,
selada, atau kangkung lebih dulu. Karena prosentase
keberhasilannya lebih besar.
tusuk gigi
air bersih
10. Cara menyemai :
Basahi rockwoll yang sudah dipotong-potong kecil. Letakkan didalam
tray semai.
Tusuk tengah rockwoll dengan tusuk gigi. Jangan terlalu dalam, buat
lubang hanya untuk letak seed supaya tidak bergerak saat disiram.
Ambil seed menggunakan tusuk gigi, dan letakkan ditengah lobang
rockwoll tadi. Dalam mengambil bibit, ambillah seperlunya. Jangan
sampai bibit yang tidak disemai terkena air, karena akan merusak bibit.
Simpan tray semai ditempat yang lembap.
Bila kulit seed sudah pecah (sprout) langsung kenalkan sinar matahari.
Sinar matahari jam 7 sampai 11 pagi bagus bagi seed yang baru sprout.
11.
12. TIPS SAAT MENYEMAI
Jaga selalu kelembaban rockwoll selama
proses semai
Saat daun kecambah mulai lebar, semaian
sudah bisa dikenalkan pada nutrisi encer
dengan perbandingan 1:3:3
Bila daun kecambah sudah 4 helai atau lebih,
itu menandakan tanaman sudah siap
dipindah ke media tanam. Biasa nya hari ke
10-14 setelah semai (10-14hss).
15. TENTANG NUTRISI
Karena sistem hidroponik tidak menggunakan tanah,
nutrisi harus dilarutkan dengan air.
Nutrisi yang diberikan harus dihitung dengan presisi
jumlah unsur makro dan mikro untuk pertumbuhan yang
baik.
Nutrisi hidroponik dapat diatur sesuai kebutuhan
tanaman, jika di lapangan ada tendensi kelebihan atau
kekurangan unsur tertentu.
Tanaman membutuhkan16 unsur hara/nutrisi untuk
pertumbuhan yang berasal dari udara, air dan pupuk
16. WICK SYSTEM (SUMBU)
Paling sederhana, cukup untuk belajar dasar
hidroponik
Pasif , tidak ada sirkulasi nutrisi. Hanya membutuhkan
sumbu yang menghubungkan antara nutrisi dan media
tanam.
Air dan nutrisi akan dapat sampai ke akar tanaman
dengan memanfaatkan prinsip daya kapilaritas air
melalui perantara sumbu
17.
18. DEEP WATER CULTURE
(RAKIT APUNG)
Tanaman ditanam di styrofoam, dan
diapungkan dalam bak berisi nutrisi.
Pompa udara mensupply oksigen dan
menditribusikan ke perakaran tanaman.
Larutan nutrisi tidak disirkulasikan, namun
dibiarkan pada bak penampung dan dapat
digunakan lagi dengan cara mengontrol
kepekatan larutan dalam jangka waktu
tertentu.
19.
20. Nutrient Film
Tech / NFT
Metode penanaman dengan akar tanaman
tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal
dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat
memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.
Diperlukan pengamatan intensif untuk
pengecekan pH dan kepekatan nutrisi (Ec)
21.
22. EBB & FLOW
Cara kerja sistem ini adalah membanjiri wadah tumbuh
dengan nutrisi, lalu mengalirkan nutrisi kembali ke tangki.
Tanaman mendapatkan air, oksigen dan nutrisi melalui
pompaan dari bak penampung yang dipompa melewati
media kemudian membasahi akar tanaman (pasang),
kemudian selang beberapa waktu air bersama nutrisi akan
turun (surut) kembali melewati media menuju bak
penampungan.
Misalnya dibanjiri dalam 10 menit lalu disurutkan dan
dimulai lagi setelah 30 menit
23.
24. DRIP SYSTEM
Nutrisi dipompa ke atas pot setiap interval waktu
tertentu ( 6 –8x per hari, tergantung dari kondisi
cuaca), lalu nutrisi diteteskan ke sekitar akar tanaman
menggunakan dripper. Jumlah nutrisi yang diteteskan
adalah sama dengan kebutuhan air pada rentang
waktu tertentu
Penggunaan air sangat efisien.
Terdiri atas 2 macam.
Recovery drip system, dimana larutan nutrisi yg tidak
terserap akan kembali ke bak penampung.
Non recovery drip system, dimana larutan nutrisi
yang tidak terserap akan terbuang.
25.
26.
27. Aeroponics /
root mist tech
Masuk dalam kategori hidroponik berteknologi tinggi.
Akar tergantung pada udara, dan terkena kabut
nutrisi yang disemprot tiap interval waktu tertentu
(misal 1 menit on, 5 menit off)
Karena perakaran terekspose udara , tidak sepert NFT,
akar akan kering sangat cepat bila ada gangguan pada
sistem pengabutan.
Ukuran butiran nutrisi sangat penting dalam
penyerapan oksigen. Semakin kecil : akar mudah
menyerap nutrisi. Semakin besar : akan jatuh
sebelum diserap oleh akar. Umumnya ukuran: 20-100
microns.
31. Anak PAUD aja suka hidroponikan,
masa kita nggak? ^^
32. PH & PPM
Salah satu syarat untuk menunjang kesuburan
pertumbuhan tanaman adalah pH atau derajat
keasaman media tanam dalam kondisi netral.
Dalam berhidroponik, kita memerlukan angka
pH di kisaran 5.5 – 6.5
Jika pH lebih tinggi atau rendah maka akan
menyebabkan pengendapan beberapa unsur
tertentu sehingga akan menimbulkan defisiensi
unsur hara bagi tanaman sehingga tanaman
tidak akan tumbuh dengan optimal
33. Untuk menurunkan pH kita bisa
menggunakan asam nitrat HNO3, asam fosfat
H3PO4 atau dengan asam sulfat H2SO4
Untuk menaikkan pH kita bisa menggunakan
alkalis KOH.
Untuk mengetahui besaran angka pH kita
bisa menggunakan kertas lakmus atau pH
meter
35. Untuk mengetahui kepekatan larutan nutrisi,
kita bisa menggunakan alat pengukur
ECmeter (Electro Conductivity meter) dengan
satuan mS/cm.
Ecmeter biasanya dikonversi menjadi satuan
ppm (part per million). Fungsi dari alat ini
adalah untuk mengetahui zat padat terlarut
(Total Dissolved Solids).