SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
MANUSIA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT
Oleh :
Kelompok 1
ALGISNA SUCIARA SM(C1AA14009)
ALIFYA SASMI (C1AA14011)
ANGGUN ANGGRAENI(C1AA14015)
ACEP SUNAN HIDAYAT(C1AA14003)
ABDUL NASIR
MANUSIA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT
Manusia merupakan makhluk yang terdiri dari jasmaniah
(raga) dan rohaniah (jiwa). Dari segi rokhaniah manusia terdiri
dari fikiran dan perasaan, apabila diserasikan akan
menghasilkan kehendak yang kemudian menjadi sikap. Sikap
itulah yang kemudian menjadi landasan gerak segi jasmaniah
manusia. Pola berfikir yang dianut seseorang akan
mempengaruhi sikapnya. Sikap tersebut merupakan
kecenderungan untuk berbuat atau tidak berbuat terhadap
manusia, benda atau keadaan.
Jika perilaku sudah melembaga dan membudaya maka
gejala tersebut akan menjadi patokan perilaku yang pantas.
Patokan perilaku yang pantas ini serin disebut norma atau
kaidah. Perangkat kaidah-kaidah tertentu yang terdiri dari
kaidah-kaidah kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, dan
hukum, kemudian perangkat tersebut menjadi patokan dalam
interaksi sosial untuk hidup sebagai anggota masyarakat
A. UNSUR-UNSUR MASYARAKAT
1. Kategori sosial
kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri yang objektif yang
dikenakan pada manusia-manusianya, seperti: seks, usia, pendapatan.
2. Golongan sosial
kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu, bahkan sering kali ciri itu
dikenalkan kepada mereka dari pihak luar kalangan mereka sendiri. Misalnya: golongan
pemuda, gelandangan dan pengemis.
3. Komunitas
kesatuan hidup manusia, yang menempati wilayah yang nyata dan berinteraksi
menurut suatu system adat istiadat, terikat identitas komunitas dan memiliki patriotism dan
nasionalisme. Misalnya kesatuan-kesatuan seperti kota, desa, RW, pengrajin, petani dll.
4. Kelompok dan himpunan
Kelompok adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi antar anggotanya,
mempunyai adat istiadat tertentu norma-norma berkesinambungan dan adanya rasa
identitas yang sama serta mempunyai organisasi dan sistem pimpinan.
Himpunan adalah kesatuan manusia yang berdasarkan sifat tugas dan atau guna,
sifat hubungan berdasarkan kotrak, dasar organisasinya buatan, pimpinan berdasarkan
wewenang dan hokum. Misalnya PPNI, IDI, IBI, IAKMI, dll. (Syafrudin, 2009)
B. PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
 Proses sosial
cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-
perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu
dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan
tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-
perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola
kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan
sebagai pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi
kehidupan bersama.
LANJUTAN …
 Interaksi sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis
yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-
kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan
yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap
sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan
yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di
dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial
itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai
yang ada dapat dilakukan dengan baik.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada :
 Imitasi
 Sugesti
 Identifikasi
 Simpati
C. STRATIFIKASI SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL
 Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari bahasa Latin Stratum (bentuk tunggal) dan strata (bentuk
jamak) yang artinya lapisan. Sedangkan kata social berasal dari kata socius yang
artinya rekan atau masyarakat. Diartikan adanya perbedaan penduduk atau warga
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan secara hierarki atau bertingkat. Perwujudan
pelapisan social ialah adanya kelas tinggi,kelas menengah,dan kelas rendah di
dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarkat ke dalam kelas-
kelas secara hierarkis (bertingkat).
 Max Weber, stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk
dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarki menurut
dimensi kekuasaan privelese dan prestise.
 James C. Scot, mengatakan bahwa sistem pelapisan sosial akan melahirkan mitos
atau rasionalnya sendiri untuk menerangkan apa sebabnya orang tertentu harus di
anggap lebih tinggi kedudukannya dari orang lain.
 Proses Terjadinya Stratfikasi (lapisan) Sosial Sistem lapisan masyarakat dapat
terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Pembentuk
sistem lapisan tersebut ialah kepandaian, tingkat umur (yang senior), dan mungkin
juga harta dalam batas-batas tertentu. Akan tetapi, ada pula yang dengan sengaja
disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.
LANJUTAN …
 Mobilitas Sosial
Kata mobilitas berasal dari bahasa Latin mobilis yang artinya
mudah dipindahkan atau banyak gerak. Mobilitas social dapat diartikan
yaitu suatu gerak perpindahan seseorang atau sekelompok warga dari
status social yang satu ke status social yang lain. Gerak perpindahan itu
dapat berakibat naik turunnya kelas social ataupun tidak. Mobilitas social
juga dapat diartikan gerakan social.
Ada 3 macam bentuk mobilitas social yaitu
1. Mobilitas horizontal
perpindahan status social yang dialami seseorang atau
sekelompok warga dalam lapisan social yang sama. Ciri utama mobilitas
horizontal adalah lapisan social yang ditempati tidak mengalami
perubahan.
2. Mobilitas Vertikal
Perpindahan status social seseorang atau sekelompok warga
pada lapisan social yang berbeda. Ciri utama mobilitas vertical adalah
terjadinya gerak naik atau gerak turun dari satu lapisan sosial ke lapisan
social yang lain. Gerak social yang naik dinamakan social climbing (up
ward mobility). Sedangkan gerak social yang turun dinamakan social
sinking (down ward mobility).
3. Mobilitas antargenerasi
Mobilitas social yang terjadi antar 2 generasi atau lebih.
D. Sistem Sosial dan Sistem Budaya
 Sistem Sosial
Sistem sosial diartikan sebagai suatu keseluruhan dari unsur-unsur sosial yang
berkaitan dan berhubungan satu sama lain., dan saling pengaruh-mempengaruhi,
dalam kesatuan.
Teori sistem sosial pertama kali diperkenalkan oleh seorang sosiolog Amerika, Talcot
Parsons. Konsep sistem sosial merupakan konsep relasional sebagai pengganti
konsep eksistensional perilaku sosial. Konsep sistem sosial adalah alat pembantu
untuk menjelaskan tentang kelompok-kelompok manusia. Sebagai suatu sistem
sosial, ia mempunyai bagian yang saling bergantung antara yang satu dengan yang
lainnya di dalam satu kesatuan.
Dalam suatu sistem sosial, paling tidak harus terdapat empat hal, yaitu :
1. Dua orang
2. Terjadi interaksi di antara mereka
3. Bertujuan
4. Memiliki struktur, simbol dan harapan-harapan bersama yang
dipedomaninya.
Sistem sosial terdiri atas satuansatuan interaksi sosial. Unsur-unsur
tersebut membentuk struktur sistem sosial itu sendiri dan mengatur
sistem sosial.
LANJUTAN…
Unsur-unsur sistem sosial tersebut ada sepuluh
yaitu :
1. Keyakinan (pengetahuan),
2. Perasaan (sentimen),
3. Tujuan, sasaran, atau cita-cita,
4. Norma,
5. Kedudukan peranan (status),
6. Tingkatan atau pangkat (rank),
7. Kekuasaan atau pengaruh (power),
8. Sangsi,
9. Sarana atau fasilitas,
10. Tekanan ketegangan (stress-strain).
LANJUTAN …
 Sistem Budaya
Sistem budaya merupakan wujud yang abstrak dari
kebudayaan. Sistem budaya atau cultural system merupakan ide-ide
dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu
masyarakat. Gagasan tersebut tidak dalam keadaan lepas satu dari
yang lainnya, tetapi selalu berkaitan dan menjadi suatu sistem.
sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan, yang diartikan
pula adat-istiadat. Adat istiadat mencakup sistem nilai budaya,
sistem norma, norma-norma menurut pranata-pranata yang ada di
dalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama.
Fungsi sistem budaya adalah menata dan memantapkan
tindakan-tindakan serta tingkah laku manusia. Proses belajar dari
sistem budaya ini dilakukan melalui pembudayaan atau
institutionalization (pelembagaan).
Menurut Bakker (1984 : 37) kebudayaan sebagai penciptaan
dan perkembangan nilai meliputi segala apa yang ada dalam alam
fisik, personal dan sosial, yang disempurnakan untuk realisasi
tenaga manusia dan masyarakat.
E. Norma Sosial dan Nilai Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
 Norma Sosial
Manusia tidak pernah lepas dari peraturan. Di mana
pun dan kapan pun di sekeliling kita terdapat aturan yang
membatasi perilaku manusia. Norma Sosial adalah
patokan perilaku manusia dalam kehidupan
bermasyarakat.
Fungsinya adalah untuk memberi batasan berupa
perintah atau larangan dalam berperilaku, memaksa
individu untuk menyesuaikan diri dengan nilai yang
berlaku di masyarakat dan menjaga solidaritas
antaranggota masyarakat. Oleh karena fungsi-fungsi
tersebut, maka sosialisasi norma memiliki peran yang
penting dalam mewujudkan ketertiban sosial.
LANJUTAN…
Berdasarkan daya pengikatnya, norma dibedakan menjadi empat.
1. Cara (usage) merupakan norma yang daya pengikatnya sangat lemah.
2. Kebiasaan (folkways) ialah aturan yang daya pengikatnya lebih kuat dari
usage.
3. Tata kelakuan (mores) ialah aturan yang telah diterima masyarakat dan
biasanya berhubungan dengan sistem kepercayaan atau keyakinan.
4. Adat istiadat (custom) merupakan aturan yang memiliki sanksi keras
terhadap pelanggarnya, berupa penolakan atau pengadilan.
Macam-macam Norma Sosial
1) Norma Agama
2) Norma Kesusilaan (Mores)
3) Norma Adat
4) Norma Kebiasaan
5) Norma Kesopanan
6) Norma Hukum
LANJUTAN…
 Nilai Sosial
Nilai sosial adalah ukuran- ukuran, patokan-patokan,
anggapan-anggapan, keyakinan-keyakinan, yang hidup
dan berkembang dalam masyarakat serta dianut oleh
banyak orang dalam lingkungan masyarakat mengenai
apa yang benar, pantas, luhur, dan baik untuk dilakukan.
Nilai-nilai sosial merupakan aktualisasi dari kehendak
masyarakat mengenai segala sesuatu yang dianggap
benar dan baik
Nilai sosial dalam masyarakat bersumber pada tiga
hal yaitu :
1. Tuhan
2. Masyarakat
3. individu
LANJUTAN…
Tolak Ukur
Setiap masyarakat mempunyai nilai yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan
setiap masyarakat mempunyai tolak ukur nilai yang berbeda-beda pula. Selain
itu, perbedaan cara pandang masyarakat terhadap nilai mendorong
munculnya perbedaan nilai. Suatu nilai dapat tetap dipertahankan apabila nilai
tersebut mempunyai daya guna fungsional, artinya mempunyai
kebermanfaatan bagi kehidupan masyarakat itu sendiri
Ciri-ciri Nilai Sosial
1. Tidak semua hal yang baik di mata masyarakat dapat dianggap sebagai
nilai sosial.
2. Merupakan hasil interaksi antaranggota masyarakat
3. Ditularkan di antara anggota-anggota masyarakat melalui pergaulan.
4. Terbentuk melalui proses belajar yang panjang melalui sosialisasi.
5. Nilai sebagai alat pemuas kebutuhan sosial.
F. Berbagai Kelompok Sosial, Organisasi serta Institusi Sosial
 Kelompok Sosial
Sebagai makhluk social manusia akan selalu hidup dalam
kelompok-kelompok tertentu . Hal ini karena adanya
kenyataan bahwa upaya manusia untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya akan lebih produktif diperoleh dalam
kehidupan berkelompok.
Dasar pembentukan kelompok social :
1. Factor kepentingan yang sama (common interest)
2. Factor darah dan keturunan yang sama (common ancestry)
3. Factor geografis
4. Factor daerah asal yang sama
LANJUTAN…
o Organisasi social
Organisasi social adalah sebagai cara-cara perilaku
manusia yang terorganisir secara social. Terorganisir secara
sosial artinya karena adanya sekelompok individu yang merasa
terikat oleh aturan-aturan tau adat istiadat tertentu yang
mengatur kehidupan kelompoknya sehingga disebut kesatuan
social
Ciri-ciri organisasi social
1. Bersifat langgeng
2. Memiliki identitas kolektif yang tegas
3. Memiliki daftar anggota yang terperinci
4. Memiliki program kegiatan yang terus menerus diarahkan
menuju tujuan yang jelas
5. Memiliki prosedur untuk menerima anggota baru dan
mengeluarkan anggota lama.
LANJUTAN…
Institusi Sosial
Institusi sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola yang terorganisir
mengenai kepercayaan-kepercayaan dan tingkah laku yang berpusat pada
kebutuhan-kebutuhan sosial dasar.
Horton dan Hunt, Robert MZ Lawang, 1986 “institusi sosial adalah
suatu sistem hubungan sosial terorganisasi, yang memperlihatkan nilai-nilai
dan prosedur-prosedur bersama, dan yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar tertentu dari masyarakat.”
Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat institusi sosial atau
lembaga kemasyarakatan dari sudut fungsinya. Menurut mereka lembaga
kemasyarakatan merupakan suatu jaringan proses-proses hubungan antara
manusia dan antara kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara
hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan
kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya.
Institusi pada dasarnya merupakan sistem, pola hubungan atau
kebiasaan yang dilakukan oleh manusia. Kebiasaan itu memiliki polanya
sendiri, memiliki tujuan dan nilai yang bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
LANJUTAN…
Bagaimana institusi sosial itu terbentuk?
Menurut Peter L. Berger (Lawang,1986)
mengemukakan bahwa setiap tindakan manusia tunduk
pada apa yang disebutnya dengan habitualisasi.
Habituasi itu dilakukan secara berulang karena dianggap
bernilai. Bila perbuatan itu terus menerus dilakukan,
maka perbuatan itu akan memiliki pola, prosedurnya
sendiri. Selain habitualisasi, Berger juga menyebut
tipifikasi. Tipifikasi biasanya terjadi paling kurang antara
dua orang yang berinteraksi di mana keduanya saling
memberi bentuk atau nilai dengan cara yang sama.
Tipifikasi seperti inilah yang disebut dengan institusi
sosial.
LANJUTAN…
 Ciri-Ciri Institusi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto, 2006;184) ada ciri umum
lembaga kemasyarakatan yakni:
1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-
polapemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas
kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Institusi sosial terdiridariadat
istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur
kebudayaanlainnya yang secara langsung maupun tidak langsung
tergabungdalam satu unit yang fungsional.
2. Suatutingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semua institusi
sosial. Akan membutuhkan waktu yang lama suatu tindakan
berkembang menjadi institusi sosial. Bila sudah
menjadisebuahinstitusi sosial, orang akan cenderung
mempertahankannya dengan norma-norma tertentu, karena
institusi itu dianggap bermanfaat.
3. Institusi sosial mempunya satu atau beberapa tujuan tertentu.
KESIMPULAN
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan
dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan
itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial.
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang
saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar
individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.
Dalam peranan manusia sebagai anggota masyarakat, nilai dan
masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan. Masyarakat akan terkoyak bila nilai-nilai kebersamaan
telah lenyap dari masyarakat itu. Perkembangan nilai dalam suatu
masyrakat sangat dipengaruhi oleh warga masyarakat atau bangsa
yang memiliki nilai itu sendiri.
Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan pertimbangan
seseorang namun tidak menghakimi apakah perilaku itu salah atau
benar. Nilai merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat
dan perkembangan kebudayaan.
manusia sebagai anggota masyarakat

More Related Content

What's hot

Media massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiMedia massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasi
Pedroped Pedroro
 
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptxKELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
darma wati
 
Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003
rahmi indah putri
 
MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial
Dede S. Nugraha
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
Putra Manurung
 

What's hot (20)

Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
Konsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusiaKonsep islam tentang manusia
Konsep islam tentang manusia
 
Komunikasi Kelompok
Komunikasi KelompokKomunikasi Kelompok
Komunikasi Kelompok
 
Media massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasiMedia massa dan proses sosialisasi
Media massa dan proses sosialisasi
 
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di IndonesiaPembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
 
Paradigma Sosiologi
Paradigma SosiologiParadigma Sosiologi
Paradigma Sosiologi
 
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptxKELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
KELOMPOK SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL MENURUT PARA AHLI.pptx
 
Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003Ppt perkembangan psikososial 2003
Ppt perkembangan psikososial 2003
 
SOSIOLOGI - PM
SOSIOLOGI - PMSOSIOLOGI - PM
SOSIOLOGI - PM
 
PRASANGKA SOSIAL
PRASANGKA SOSIALPRASANGKA SOSIAL
PRASANGKA SOSIAL
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Power point perencanaan
Power point perencanaanPower point perencanaan
Power point perencanaan
 
7. opini publik
7. opini publik7. opini publik
7. opini publik
 
MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial MAKALAH prasangka sosial
MAKALAH prasangka sosial
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikir
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaManusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
 
Makalah filsafat manusia
Makalah filsafat manusiaMakalah filsafat manusia
Makalah filsafat manusia
 
Sistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiSistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & Demokrasi
 

Viewers also liked

manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Muhyi Nurrasyid
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Muhamad Yogi
 
Ranc. tahunan psk tahun 5 2013
Ranc. tahunan psk tahun 5 2013Ranc. tahunan psk tahun 5 2013
Ranc. tahunan psk tahun 5 2013
Noraini Mohd Yunus
 
Rtsivikthn5
Rtsivikthn5Rtsivikthn5
Rtsivikthn5
Ballakzx
 
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoralManusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Uswah Muzayanah
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Firman Putra Pratama
 
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoralManusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Uswah Muzayanah
 
Makalah ISBD Manusia,Sains,Iptek Dan Seni
Makalah ISBD Manusia,Sains,Iptek Dan SeniMakalah ISBD Manusia,Sains,Iptek Dan Seni
Makalah ISBD Manusia,Sains,Iptek Dan Seni
widhasaputra
 
Sosiologi. interaksi sosial
Sosiologi. interaksi sosialSosiologi. interaksi sosial
Sosiologi. interaksi sosial
Poltekes TNI AU
 

Viewers also liked (20)

manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Ranc. tahunan psk tahun 5 2013
Ranc. tahunan psk tahun 5 2013Ranc. tahunan psk tahun 5 2013
Ranc. tahunan psk tahun 5 2013
 
Rtsivikthn5
Rtsivikthn5Rtsivikthn5
Rtsivikthn5
 
Soal uas gasal
Soal uas gasalSoal uas gasal
Soal uas gasal
 
Teori hukum part ii
Teori hukum part iiTeori hukum part ii
Teori hukum part ii
 
Hukum masyarakat 2014
Hukum masyarakat 2014Hukum masyarakat 2014
Hukum masyarakat 2014
 
Teori Hukum
Teori HukumTeori Hukum
Teori Hukum
 
5. bentuk keluarga
5. bentuk keluarga5. bentuk keluarga
5. bentuk keluarga
 
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoralManusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
 
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoralManusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
 
Makalah ISBD Manusia,Sains,Iptek Dan Seni
Makalah ISBD Manusia,Sains,Iptek Dan SeniMakalah ISBD Manusia,Sains,Iptek Dan Seni
Makalah ISBD Manusia,Sains,Iptek Dan Seni
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
 
Penyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanianPenyuluhan pertanian
Penyuluhan pertanian
 
Kotbah pengampunan
Kotbah  pengampunanKotbah  pengampunan
Kotbah pengampunan
 
Moral wajib notes
Moral wajib notesMoral wajib notes
Moral wajib notes
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Sosiologi. interaksi sosial
Sosiologi. interaksi sosialSosiologi. interaksi sosial
Sosiologi. interaksi sosial
 

Similar to manusia sebagai anggota masyarakat

1. pengantar-sosiology
1. pengantar-sosiology1. pengantar-sosiology
1. pengantar-sosiology
verry13
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
Muhamad Yogi
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Fatin Halid
 
viistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosialviistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosial
Dean Rezpati
 
5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind
Eka Gunawan
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
suher lambang
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan
Nurul Azzahra
 

Similar to manusia sebagai anggota masyarakat (20)

Sistem dan struktur sosial ind
Sistem dan struktur sosial indSistem dan struktur sosial ind
Sistem dan struktur sosial ind
 
1. pengantar-sosiology
1. pengantar-sosiology1. pengantar-sosiology
1. pengantar-sosiology
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab iii
Bab iii  Bab iii
Bab iii
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
 
viistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosialviistruktur-dan-proses-sosial
viistruktur-dan-proses-sosial
 
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialHubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
 
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
 
Makalah institusi sosial
Makalah institusi sosialMakalah institusi sosial
Makalah institusi sosial
 
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan KebudayaanManusia dan Kebudayaan
Manusia dan Kebudayaan
 
Kelembagaan sosial q
Kelembagaan sosial qKelembagaan sosial q
Kelembagaan sosial q
 
5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind5 sistem dan struktur sosial ind
5 sistem dan struktur sosial ind
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
 
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 
Struktur Masyarakat dan Proses Sosial
Struktur Masyarakat dan Proses SosialStruktur Masyarakat dan Proses Sosial
Struktur Masyarakat dan Proses Sosial
 
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptxBiru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

manusia sebagai anggota masyarakat

  • 1. MANUSIA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Oleh : Kelompok 1 ALGISNA SUCIARA SM(C1AA14009) ALIFYA SASMI (C1AA14011) ANGGUN ANGGRAENI(C1AA14015) ACEP SUNAN HIDAYAT(C1AA14003) ABDUL NASIR
  • 2. MANUSIA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Manusia merupakan makhluk yang terdiri dari jasmaniah (raga) dan rohaniah (jiwa). Dari segi rokhaniah manusia terdiri dari fikiran dan perasaan, apabila diserasikan akan menghasilkan kehendak yang kemudian menjadi sikap. Sikap itulah yang kemudian menjadi landasan gerak segi jasmaniah manusia. Pola berfikir yang dianut seseorang akan mempengaruhi sikapnya. Sikap tersebut merupakan kecenderungan untuk berbuat atau tidak berbuat terhadap manusia, benda atau keadaan. Jika perilaku sudah melembaga dan membudaya maka gejala tersebut akan menjadi patokan perilaku yang pantas. Patokan perilaku yang pantas ini serin disebut norma atau kaidah. Perangkat kaidah-kaidah tertentu yang terdiri dari kaidah-kaidah kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, dan hukum, kemudian perangkat tersebut menjadi patokan dalam interaksi sosial untuk hidup sebagai anggota masyarakat
  • 3. A. UNSUR-UNSUR MASYARAKAT 1. Kategori sosial kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri yang objektif yang dikenakan pada manusia-manusianya, seperti: seks, usia, pendapatan. 2. Golongan sosial kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu, bahkan sering kali ciri itu dikenalkan kepada mereka dari pihak luar kalangan mereka sendiri. Misalnya: golongan pemuda, gelandangan dan pengemis. 3. Komunitas kesatuan hidup manusia, yang menempati wilayah yang nyata dan berinteraksi menurut suatu system adat istiadat, terikat identitas komunitas dan memiliki patriotism dan nasionalisme. Misalnya kesatuan-kesatuan seperti kota, desa, RW, pengrajin, petani dll. 4. Kelompok dan himpunan Kelompok adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi antar anggotanya, mempunyai adat istiadat tertentu norma-norma berkesinambungan dan adanya rasa identitas yang sama serta mempunyai organisasi dan sistem pimpinan. Himpunan adalah kesatuan manusia yang berdasarkan sifat tugas dan atau guna, sifat hubungan berdasarkan kotrak, dasar organisasinya buatan, pimpinan berdasarkan wewenang dan hokum. Misalnya PPNI, IDI, IBI, IAKMI, dll. (Syafrudin, 2009)
  • 4. B. PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL  Proses sosial cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang- perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan- perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama.
  • 5. LANJUTAN …  Interaksi sosial Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok- kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial tak akan mungkin teradi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada :  Imitasi  Sugesti  Identifikasi  Simpati
  • 6. C. STRATIFIKASI SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL  Stratifikasi Sosial Stratifikasi berasal dari bahasa Latin Stratum (bentuk tunggal) dan strata (bentuk jamak) yang artinya lapisan. Sedangkan kata social berasal dari kata socius yang artinya rekan atau masyarakat. Diartikan adanya perbedaan penduduk atau warga masyarakat ke dalam lapisan-lapisan secara hierarki atau bertingkat. Perwujudan pelapisan social ialah adanya kelas tinggi,kelas menengah,dan kelas rendah di dalam masyarakat. Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarkat ke dalam kelas- kelas secara hierarkis (bertingkat).  Max Weber, stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarki menurut dimensi kekuasaan privelese dan prestise.  James C. Scot, mengatakan bahwa sistem pelapisan sosial akan melahirkan mitos atau rasionalnya sendiri untuk menerangkan apa sebabnya orang tertentu harus di anggap lebih tinggi kedudukannya dari orang lain.  Proses Terjadinya Stratfikasi (lapisan) Sosial Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Pembentuk sistem lapisan tersebut ialah kepandaian, tingkat umur (yang senior), dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Akan tetapi, ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.
  • 7. LANJUTAN …  Mobilitas Sosial Kata mobilitas berasal dari bahasa Latin mobilis yang artinya mudah dipindahkan atau banyak gerak. Mobilitas social dapat diartikan yaitu suatu gerak perpindahan seseorang atau sekelompok warga dari status social yang satu ke status social yang lain. Gerak perpindahan itu dapat berakibat naik turunnya kelas social ataupun tidak. Mobilitas social juga dapat diartikan gerakan social. Ada 3 macam bentuk mobilitas social yaitu 1. Mobilitas horizontal perpindahan status social yang dialami seseorang atau sekelompok warga dalam lapisan social yang sama. Ciri utama mobilitas horizontal adalah lapisan social yang ditempati tidak mengalami perubahan. 2. Mobilitas Vertikal Perpindahan status social seseorang atau sekelompok warga pada lapisan social yang berbeda. Ciri utama mobilitas vertical adalah terjadinya gerak naik atau gerak turun dari satu lapisan sosial ke lapisan social yang lain. Gerak social yang naik dinamakan social climbing (up ward mobility). Sedangkan gerak social yang turun dinamakan social sinking (down ward mobility). 3. Mobilitas antargenerasi Mobilitas social yang terjadi antar 2 generasi atau lebih.
  • 8. D. Sistem Sosial dan Sistem Budaya  Sistem Sosial Sistem sosial diartikan sebagai suatu keseluruhan dari unsur-unsur sosial yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain., dan saling pengaruh-mempengaruhi, dalam kesatuan. Teori sistem sosial pertama kali diperkenalkan oleh seorang sosiolog Amerika, Talcot Parsons. Konsep sistem sosial merupakan konsep relasional sebagai pengganti konsep eksistensional perilaku sosial. Konsep sistem sosial adalah alat pembantu untuk menjelaskan tentang kelompok-kelompok manusia. Sebagai suatu sistem sosial, ia mempunyai bagian yang saling bergantung antara yang satu dengan yang lainnya di dalam satu kesatuan. Dalam suatu sistem sosial, paling tidak harus terdapat empat hal, yaitu : 1. Dua orang 2. Terjadi interaksi di antara mereka 3. Bertujuan 4. Memiliki struktur, simbol dan harapan-harapan bersama yang dipedomaninya. Sistem sosial terdiri atas satuansatuan interaksi sosial. Unsur-unsur tersebut membentuk struktur sistem sosial itu sendiri dan mengatur sistem sosial.
  • 9. LANJUTAN… Unsur-unsur sistem sosial tersebut ada sepuluh yaitu : 1. Keyakinan (pengetahuan), 2. Perasaan (sentimen), 3. Tujuan, sasaran, atau cita-cita, 4. Norma, 5. Kedudukan peranan (status), 6. Tingkatan atau pangkat (rank), 7. Kekuasaan atau pengaruh (power), 8. Sangsi, 9. Sarana atau fasilitas, 10. Tekanan ketegangan (stress-strain).
  • 10. LANJUTAN …  Sistem Budaya Sistem budaya merupakan wujud yang abstrak dari kebudayaan. Sistem budaya atau cultural system merupakan ide-ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat. Gagasan tersebut tidak dalam keadaan lepas satu dari yang lainnya, tetapi selalu berkaitan dan menjadi suatu sistem. sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan, yang diartikan pula adat-istiadat. Adat istiadat mencakup sistem nilai budaya, sistem norma, norma-norma menurut pranata-pranata yang ada di dalam masyarakat yang bersangkutan, termasuk norma agama. Fungsi sistem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan-tindakan serta tingkah laku manusia. Proses belajar dari sistem budaya ini dilakukan melalui pembudayaan atau institutionalization (pelembagaan). Menurut Bakker (1984 : 37) kebudayaan sebagai penciptaan dan perkembangan nilai meliputi segala apa yang ada dalam alam fisik, personal dan sosial, yang disempurnakan untuk realisasi tenaga manusia dan masyarakat.
  • 11. E. Norma Sosial dan Nilai Sosial dalam Kehidupan Masyarakat  Norma Sosial Manusia tidak pernah lepas dari peraturan. Di mana pun dan kapan pun di sekeliling kita terdapat aturan yang membatasi perilaku manusia. Norma Sosial adalah patokan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Fungsinya adalah untuk memberi batasan berupa perintah atau larangan dalam berperilaku, memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan nilai yang berlaku di masyarakat dan menjaga solidaritas antaranggota masyarakat. Oleh karena fungsi-fungsi tersebut, maka sosialisasi norma memiliki peran yang penting dalam mewujudkan ketertiban sosial.
  • 12. LANJUTAN… Berdasarkan daya pengikatnya, norma dibedakan menjadi empat. 1. Cara (usage) merupakan norma yang daya pengikatnya sangat lemah. 2. Kebiasaan (folkways) ialah aturan yang daya pengikatnya lebih kuat dari usage. 3. Tata kelakuan (mores) ialah aturan yang telah diterima masyarakat dan biasanya berhubungan dengan sistem kepercayaan atau keyakinan. 4. Adat istiadat (custom) merupakan aturan yang memiliki sanksi keras terhadap pelanggarnya, berupa penolakan atau pengadilan. Macam-macam Norma Sosial 1) Norma Agama 2) Norma Kesusilaan (Mores) 3) Norma Adat 4) Norma Kebiasaan 5) Norma Kesopanan 6) Norma Hukum
  • 13. LANJUTAN…  Nilai Sosial Nilai sosial adalah ukuran- ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan, keyakinan-keyakinan, yang hidup dan berkembang dalam masyarakat serta dianut oleh banyak orang dalam lingkungan masyarakat mengenai apa yang benar, pantas, luhur, dan baik untuk dilakukan. Nilai-nilai sosial merupakan aktualisasi dari kehendak masyarakat mengenai segala sesuatu yang dianggap benar dan baik Nilai sosial dalam masyarakat bersumber pada tiga hal yaitu : 1. Tuhan 2. Masyarakat 3. individu
  • 14. LANJUTAN… Tolak Ukur Setiap masyarakat mempunyai nilai yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan setiap masyarakat mempunyai tolak ukur nilai yang berbeda-beda pula. Selain itu, perbedaan cara pandang masyarakat terhadap nilai mendorong munculnya perbedaan nilai. Suatu nilai dapat tetap dipertahankan apabila nilai tersebut mempunyai daya guna fungsional, artinya mempunyai kebermanfaatan bagi kehidupan masyarakat itu sendiri Ciri-ciri Nilai Sosial 1. Tidak semua hal yang baik di mata masyarakat dapat dianggap sebagai nilai sosial. 2. Merupakan hasil interaksi antaranggota masyarakat 3. Ditularkan di antara anggota-anggota masyarakat melalui pergaulan. 4. Terbentuk melalui proses belajar yang panjang melalui sosialisasi. 5. Nilai sebagai alat pemuas kebutuhan sosial.
  • 15. F. Berbagai Kelompok Sosial, Organisasi serta Institusi Sosial  Kelompok Sosial Sebagai makhluk social manusia akan selalu hidup dalam kelompok-kelompok tertentu . Hal ini karena adanya kenyataan bahwa upaya manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya akan lebih produktif diperoleh dalam kehidupan berkelompok. Dasar pembentukan kelompok social : 1. Factor kepentingan yang sama (common interest) 2. Factor darah dan keturunan yang sama (common ancestry) 3. Factor geografis 4. Factor daerah asal yang sama
  • 16. LANJUTAN… o Organisasi social Organisasi social adalah sebagai cara-cara perilaku manusia yang terorganisir secara social. Terorganisir secara sosial artinya karena adanya sekelompok individu yang merasa terikat oleh aturan-aturan tau adat istiadat tertentu yang mengatur kehidupan kelompoknya sehingga disebut kesatuan social Ciri-ciri organisasi social 1. Bersifat langgeng 2. Memiliki identitas kolektif yang tegas 3. Memiliki daftar anggota yang terperinci 4. Memiliki program kegiatan yang terus menerus diarahkan menuju tujuan yang jelas 5. Memiliki prosedur untuk menerima anggota baru dan mengeluarkan anggota lama.
  • 17. LANJUTAN… Institusi Sosial Institusi sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola yang terorganisir mengenai kepercayaan-kepercayaan dan tingkah laku yang berpusat pada kebutuhan-kebutuhan sosial dasar. Horton dan Hunt, Robert MZ Lawang, 1986 “institusi sosial adalah suatu sistem hubungan sosial terorganisasi, yang memperlihatkan nilai-nilai dan prosedur-prosedur bersama, dan yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar tertentu dari masyarakat.” Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat institusi sosial atau lembaga kemasyarakatan dari sudut fungsinya. Menurut mereka lembaga kemasyarakatan merupakan suatu jaringan proses-proses hubungan antara manusia dan antara kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya. Institusi pada dasarnya merupakan sistem, pola hubungan atau kebiasaan yang dilakukan oleh manusia. Kebiasaan itu memiliki polanya sendiri, memiliki tujuan dan nilai yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
  • 18. LANJUTAN… Bagaimana institusi sosial itu terbentuk? Menurut Peter L. Berger (Lawang,1986) mengemukakan bahwa setiap tindakan manusia tunduk pada apa yang disebutnya dengan habitualisasi. Habituasi itu dilakukan secara berulang karena dianggap bernilai. Bila perbuatan itu terus menerus dilakukan, maka perbuatan itu akan memiliki pola, prosedurnya sendiri. Selain habitualisasi, Berger juga menyebut tipifikasi. Tipifikasi biasanya terjadi paling kurang antara dua orang yang berinteraksi di mana keduanya saling memberi bentuk atau nilai dengan cara yang sama. Tipifikasi seperti inilah yang disebut dengan institusi sosial.
  • 19. LANJUTAN…  Ciri-Ciri Institusi Sosial Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto, 2006;184) ada ciri umum lembaga kemasyarakatan yakni: 1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola- polapemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Institusi sosial terdiridariadat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaanlainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabungdalam satu unit yang fungsional. 2. Suatutingkat kekekalan tertentu merupakan ciri dari semua institusi sosial. Akan membutuhkan waktu yang lama suatu tindakan berkembang menjadi institusi sosial. Bila sudah menjadisebuahinstitusi sosial, orang akan cenderung mempertahankannya dengan norma-norma tertentu, karena institusi itu dianggap bermanfaat. 3. Institusi sosial mempunya satu atau beberapa tujuan tertentu.
  • 20. KESIMPULAN Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok. Dalam peranan manusia sebagai anggota masyarakat, nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Masyarakat akan terkoyak bila nilai-nilai kebersamaan telah lenyap dari masyarakat itu. Perkembangan nilai dalam suatu masyrakat sangat dipengaruhi oleh warga masyarakat atau bangsa yang memiliki nilai itu sendiri. Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan pertimbangan seseorang namun tidak menghakimi apakah perilaku itu salah atau benar. Nilai merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat dan perkembangan kebudayaan.