1. Pendekatan System Analysis And Design
Oleh Manja Purnasari, M.Kom
Analisis dan Perancangan
Sistem Informasi
2. Referensi
Kendall, “Analisis dan Perancangan Sistem, Edisi ke-5
Jilid 1, PT. Indeks, Jakarta, 2010
Kendall, “Analisis dan Perancangan Sistem, Edisi ke-5
Jilid 2, PT. Indeks, Jakarta, 2003
Pressman, Roger S., Software Engineering : A
practitioner’s Apporoach, 7th edition, McGraw-Hill
International, 2010
Artikel – artikel internet menganai sistem informasi.
3. System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC adalah Suatu
pendekatan berupa
tahapan dalam
menganalisis dan design
yang digunakan sebagai
pedoman untuk
mengembangkan sistem
yang baik lewat
penggunaan siklus dari
analisis dan aktifitas user
Sistem analis belum punya
kesepakatan mengenai
beberapa jumlah tahapan
yang harus ada pada SDLC
4. System Development Life Cycle (SDLC)
7 tahapan pada SDLC adalah
sebagai berikut :
1. Identifying Problem,
Opportunities, and
Objectives
2. Determining Information
Requirements
3. Analyzing System Needs
4. Designing the Recommended
System
5. Developing and
Documenting Software
6. Testing and Maintaining the
System
7. Implementing and
Evaluating the System
5. Mengidentifikasi Masalah, Peluang,
Dan Tujuan
Fase ini merupakan fase yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan dari fase berikutnya.
Analis harus bekerja sama dengan orang yang ada
diorganisasi untuk mengidentifikasi masalah
Peluang adalah situasi dimana analis percaya akan
dapat memberikan perbaikan lewat kegunaan dari
sistem informasi berbasis komputer.
Mengidentifikasi tujuan merupakan komponen yang
penting untuk mengetahui bisnis apa yang sedang
dijalankan perusahaan.
6. Menentukan Kebutuhan Informasi
Beberapa cara analisis informasi yang sering
digunakan adalah sampling & investigating hard data,
wawancara, questioner, observasi cara pengambilan
keputusan, lingkungan office dan bahkan prototype.
Yang terlibat difase ini adalah analis dengan users
yang disebut juga manager operasional dan staff
operasional.
7. Menganalisis Kebutuhan Sistem
Tools khusus digunakan pada fase ini seperti DFD,
yang dilanjutkan dengan pembuatan data dictionary
untuk presentasikan semua item data yang dipakai
oleh sistem.
Analisis dengan menguji cara pengambilan
keputusan berikut kondisi, kondisi alternatif, action
dan action rules.
Sistem analis membuat proposal berikut analisis
cost/benefit dan sekaligus merekomendasikan apa
yang perlu dilakukan.
8. Merancang Sistem yang direkomendasikan
Pada fase ini dibuat design logical dari sistem informasi
berdasarkan informasi yang telah terkumpul
- Design output bersama dengan users
- Design input
- Design user interface
- Design file atau database
- Design control & prosedure backup untuk proteksi SI
Tools yang digunakan disini adalah ERD, system
Flowchart, serta pemberian nama dan fungsi-fungsi dari
kode program yang akan dibuat.
9. Mengembangkan dan Mendokumentasikan PL
Pada fase ini analis bekerja dengan programmer
untuk membuat software yang dibutuhkan
Dokumentasi software termasuk procedure manual,
bantuan online, FAQ di web dan disertakan dengan
software baru yang dikembangkan
10. Testing and Maintaining the System
Testing dilakukan
sebelum sistem dipakai
Lebih mudah
mengidentifikasi
masalah sebelum
diserahkan ke user
Proses pemeliharaan
sistem dan
dokumentasi dimulai
pada fase ini secara
rutin selama sistem
informasi hidup
11. Implementing and Evaluating the System
Analis membantu implementasi sistem informasi
dengan melibatkan user training untuk menghandle
SI
Fase ini termasuk konversi data sistem lama ke
sistem baru, instalasi dan menjalanan sistem
Evaluasi merupakan bagian akhir dari SDLC melalui
diskusi yang telah menyatakan user telah puas
dengan SI yang dikembangkan
12. Waterfall
Model ini merupakan model klasik yang bersifat
sistematis, berurutan dalam membangun software
Kekurangan utama dari model waterfall adalah
kesulitan mengakomodasikan perubahan setelah
proses ini berlangsung, satu tahap harus selesai
sebelum pindah ke tahap berikutnya.
Ada 5 fase dalam waterfall, yaitu :
1. Requirements Definition
2. System and Software Design
3. Implementation and Unit testing
4. Integration and system Testing
5. Operation and maintenance
14. Requirements Analysis And Definition
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian
dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh program yang akan dibangun.
Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa
menghasilan desain yang lengkap
15. System and Software Design
Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai
dikumpulkan secara lengkap
Proses desain menterjemahkan kebutuhakan ke
dalam representasi software yang dapat diukur
kualitasnya sebelum mulai coding. Hasil dari desain
ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari
konfigurasi software.
16. Implementation And Unit Testing
Desain program diterjemahkan kedalam kode-kode
dengan menggunakan bahasa pemrograman yang
sudah ditentukan.
Desain harus diterjemahkan kedalam bentuk yang
dapat dibaca oleh mesin.
Program yang dibangun langsung diuji baik secara
unit.
17. Integration And System Testing
Pernyataan unit-unit program kemudian di uji secara
keseluruhan.
Setelah objek program dihasilkan, pengetesan
program dimulai. Proses testing difokuskan pada
logika internal software. Jaminan bahwa semua
pernyataan atau statements sudah dites dan
lingkungkan external menjamin bahwa definisi input
akan menghasilkan output yang di inginkan.
18. Operation And Maintenance
Mengoperasikan program dilingkungannya dan
melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau
perubahan karena adaptasi dengan situasi
sebenarnya.
19. Structured Analysis, design And Implementation
of Information System (STRADIS)
STRADIS dimanfaatkan dalam lingkungan dimana
sebagian dari sistem informasi diotomatisasikan.
Fase-fase STRADIS
1. Studi awal
2. Studi detil
3. Defenisi dan rancangan solusi alternatif
4. Rancangan fisik
20. STRADIS -Studi Awal-
Meyakinkan bahwa sistem yang akan dikembangkan
adalah sistem yang paling dibutuhkan dan berkontribusi
terhadap peningkatan pendapatan, penekanan biaya
atau peningkatan layanan.
Analis akan :
1. Mengumpulkan data dari pihak manajer dan pegawai.
2.Mengkaji dokumentasi dan proposal rencana
pengembangan sistem yang ada.
3. Mengkontruksi sistem berjalan.
4. Mengestimasi biaya secara keseluruhan
Laporan akan dikaji oleh pihak manajemen apakah
pengembangan dilanjutkan ke studi detil atau tidak.
21. STRADIS -Studi Detil-
Sistem berjalan akan dikaji lenih detil.
Laporan studi detil berisi :
1. Definisi penggunaan dan unit yang terkait dengan
sistem baru.
2. DFD logis sistem yang berjalan dilengkapi logika
proses, kamus data, simpanan data.
3. Harapan terhadap sistem baru.
4. Estimasi ulang biaya dan manfaat sistem usulan.
22. STRADIS - Defenisi dan rancangan solusi alternatif -
Analis memanfaatkan objectif sistem berjalan untuk
mengkontruksi DFD logis sistem usulan
Analis dan perancang berkerja sama untuk menghasilkan
rancangan implementasi alternatif.
Laporan tahap ini berisikan :
1.DFD sistem berjalan
2.Keterbatasan sistem berjalan
3.DFD logis sistem baru dan bagian yang akan
diimplementasikan
4. Antarmuka pengguna
5. Estimasi biaya
6. Gambaran jadwal implementasi
7. Resiko yang ada
23. STRADIS -Rancangan Fisik -
Tim perancang akan meningkatakan alternatif
rancangan yang dipilih menjadi rancangan fisik yang
mencakup beberapa aktifitas paralel :
Menghasilkan detail dari DFD termasuk penanganan
kesalahan logika proses, kamus data, format layar,
dan laporan yang harus disetujui pengguna.
Menormalisasikan simpanan data yang didefinisikan
dalam DFD.
Merancang file fisik atau basis data berdasarkan
simpanan data.
24. Terakhir untuk STRADIS
Tahapan selanjutnya tidak ditentukan dengan jelas
namun Gane dan Sarson menganggap aktifitas
diperlukan untuk melengkapi pengembangan
sistem.
Membuat rencana implementasi termasuk rencana
pengujian dan penerimaan sistem.
Mengembangkan program aplikasi dan dengan
komunikasi basis data secara bersamaan.
Mengkonversi dan membuat basis data.
Menguji tiap bagian sistem.
Memastikan bahwa sistem memenuhi kriteria kinerja.
Mengoperasikan sistem.
25. Rational Unified Process (RUP)
RUP merupakan metodologi pengembangan sistem
yang akan menjelaskan bagaimana memanfaatkan
UML.
Tujuannya adalah untuk menjamin produksi
software yang berkualitas yang memenuhi
kebutuhan penggunanya.
RUP merupakan proses yang bersifat “use-case
driven, architecture-centric, interative and
incremental”
26. Tahapan RUP
Masing-masing tahapan dalam RUP dapat di
pecah ke dalam beberapa iteration
Tahapan RUP :
Inception phase
Elaboration phase
Contruction phase
Transition phase
27. RUP - Inception Phase -
Pengembang menetapkan kasus bisnis untuk
sistem dan membatasi lingkup proyek.
Pengembang harus mengidentifikasi semua
kesatuan eksternal yang mana sistem itu akan
saling berhubungan ( para aktor ).
Hal ini mengidentifikasi semua use case.
Bussiness case termasuk di dalamnya ukuran-
ukuran target sistem, penafsiran resiko dan
perkiraan dari keperluan sumber data.
28. RUP - Inception Phase -
Hasil dari tahap permulaan adalah :
Suatu pendokumentsian visi umum dari inti
kebutuhan proyek.
Suatu use case model umum
Suatu bussines case awal yang didalamnya terdapat
kontek bisnis, ukuran-ukuran sukses dan perkiraan
keuangan
Penaksiran resiko awal
Suatu rencana proyek, mempertunjukan tahap-
tahap iterasi
Satu atau beberapa prototipe
29. RUP - Elaboration Phase -
Tahap pengembangan
Tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk
meneliti daerah masalah, menetapkan suatu
pondasi arsitektur, pengembangan rencana
proyek dan meghapuskan unsur-unsur resiko.
Keputusan-keputusan secara arsitektur harus
dibuat dengan satu pemahaman sekeluruhan
sistem : lingkupnya, kemampuan dan kebutuhan
nonfungsional utama seperti persyaratan-
persyaratan kinerja.
30. RUP - Elaboration Phase -
Hasil dari tahap ini adalah :
Suatu use case model – semua use case dan para
aktor sudah dikenali dan semua urutan use case
telah dikembangkan.
Persyaratan-persyaratan non fungsional
Suatu urutan arsitektur perangkat lunak
Suatu arsitektur prototipe yang bisa dieksekusi
Suatu daftar resiko yang ditinjau kembali
Suatu rencana pengembangan
31. RUP - Contruction Phase -
Semua komponen dan aplikasi dikembangkan
diintegrasikan ke dalam produk dan semua fitur
secara menyeluruh diuji.
Hasil dari tahap kontruksi adalah suatu produk
yang siap untuk digunakan oelh pengguna akhir.
32. RUP -Transition Phase -
Begitu produk diberikan kepada pengguna akhir, isu-
isu biasanya muncul dan memerlukan pengembang
untuk mengembangkan release baru, mengoreksi
beberapa permasalahan atau selesaikan fitur yang
ditunda.
Termasuk didalamnya:
“uji beta” untuk mengesahkan sistem yang baru
terhadap harapan pengguna
Operasi paralel dengan suatu sistem lama yang
digantikan
Pelatihan para pemakai