SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
PIROKSEN (Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti) Si2O6
Piroksen adalah mineral pembentuk batuan beku dalam urutan Seri Bowen yang berwarna gelap,
yang punya sifat :
- Monoklin, tetapi ada juga yang trombus dan triklin.
- Merupakan senyawa silium oksida, terutama dari magnesia dan kapur (kalsium)
- Tahan terhadap bekerjanya asam kecuali terhadap asamflourida.
- Kekerasannya = 5 sampai 6
- Berat jenisnya = 2,9 sampai 3,6.
- Berkilap kaca, kadang-kadang berkilap mutiara.
- Beberapa varietas masih mengandung juga besi dan alumunium atau mangan,natrium dan
litium.Urutan mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma seiring dengan penurunan suhu
dapat dilihat pada Bowen’s reaction series (lihat gambar). Pada seri reaksi Bowen terdapat 2
kelompok, yaitu:

1. Seri terputus (discontinuous series), dimana mineral yang terbentuk mempunyaistruktur kristal
dan komposisi yang berbeda-beda.
2. Seri berkesinambungan (continuous series), dimana mineral yang terbentuk mempunyai
struktur kristal yang sama, namun komposisi kimia penyusunnya yang berbeda.
Akhirnya pada cairan magma akan tersisa silika, potasium dan sodium yang akan kemudian akan
membentuk mineral-mineral K-feldspar, muskovit dan kuarsa.

Piroksenit adalah batuan beku plutonik, berkomposisi mineral-mineral dari keluarga piroksin,
seperti augit, bronzit, diallag, diopsid, enstatit, hipersten.
Ukuran butir mineral-mineralnya sangat kasar, bahkan individu mineralnya dapat mencapai
ukuran inci.
Hubungan kekerabatan komposisi piroksenit sangat dekat dengan gabro (piroksin + plagioklas)
dan peridotit (piroksin + olivin).
Piroksin (pyroxene) juga merupakan suatu kelompok mineral silikat penyusun batuan yang
banyak dijumpai di dalam batuan beku dan batuan metamorfik.
Rumus umumnya adalah XY(Si,Al)2O6
X mewakili ion-ion dari Ca, Na, Fe+2, Mg dan dalam jumlah kecil Zn, Mn, Li.
Y mewakili ion-ion yang berukuran lebih kecil dari Cr, Al, Fe+3, Mg, Mn, Sc, Ti, Va, Fe+2.
Kelompok mineral piroksin terbentuk atau mengkristal dalam dua sistem kristal yang berbeda,
yaitu sistem monoklin (monoclinic) dan sistem ortorombik (orthorhombic).

Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal monoklin disebut sebagai klinopiroksin
(Clinopyroxenes).
Contohnya: Aegirine, Augite, Diopside, Jadeite, Pigeonite, Spodumene.
Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal ortorombik disebut sebagai ortopiroksin
(Orthopyroxenes).
Contohnya: Hypersthene, Enstatite, Ferrosilite.
Peroksen juga merupakan fenokris yang lebih sering terdapat pada lava Gunungapi Ruang dan
Pulau Tagulandang. Bentuk prismatic dari anhedral-euhedral, dengan ukuran 0,2-2,5mm
panjangnya, kembar, sederhana, sebagian polisntetik. Mineral ini terdiri dari jenis piroksen orto
dan klino.
KLASIFIKASI BATUAN ULTRAMAFIK PEROKSEN
Merupakan batuan ultramafik monomineral yang seluruhnya mengandung mineral piroksen.
batuan – batuan piroksenit selanjutnya diklasifiksikan kedalam orthorombik piroksin atau
monoklin piroksen :
• Orthopiroksenit : bronzitit
• Klinopiroksenit : diopsidit, diallagit
Piroksen peridotit adalah salah satu dari banyaknya batuan ultramafik yang umum. Bedasarkan
pada tipe piroksen , piroksen peridotit dapat diklasifikasikan kedalam:

• Harzburgit : olivine + orthopiroksen ( enstatit atau bronzit )
• Wehrlite : olivine + clinopiroksen ( diopsid atauu diallag )
• Lherzolite : olivine + orthopiroksen + clinopiroksen
Lokasi keterdapatan tubuh – tubuh ultramafik (Peroksen) dapat disederhanakan menjadi 3 tipe
utama :
• Batuan ultramafik yang berassosiasi dengan lapisan intrusi. Yaitu adanya fakta yang jelas pada
lokasi ini batuan batuan ultramafik menembus sisa dari mineral –mineral mafik yang berat
selama masa kristalisasi batuan dasar. (intrusi skaergaard, Great Dike Afrika ).
• Tubuh yang berukuran kecil bercampur menyeluruh dengan batuan ultramafik ( lensa,
lembaran, dikes, stock, dll ). Kadang – kadang sebuah pengisi dari ruang magmatic diindikasikan
bahwa ultramafik mungkin telah terintrusi oleh padatan massa kristalin.
• Terjadinya ultramafik yang sangat luas, jelas berassosiasi/ berdampingan dengan pembentukan
ofiolit, subduksi mélange, busur kepulauan terluar dan sabuk – sabuk orogen ( ural area,
himalaya, new Zealand, new Caledonia, sulawesi, etc ).

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran 'Oke Aflatun'
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuInri Pata'dungan
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorfniaramadanti1
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Hidayat Muhammad
 
Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaPembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaAlbert Tiar
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogicontoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogirezatambang
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 
Proses fosilisasi pada mahluk hidup
Proses fosilisasi pada mahluk hidupProses fosilisasi pada mahluk hidup
Proses fosilisasi pada mahluk hidupFebry Salsinha
 
Resume Kristalografi
Resume KristalografiResume Kristalografi
Resume Kristalografi'Oke Aflatun'
 

What's hot (20)

Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran
 
Batuan metamorf
Batuan metamorf Batuan metamorf
Batuan metamorf
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
geologi struktur
geologi strukturgeologi struktur
geologi struktur
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
 
Petrologi batuan beku
Petrologi batuan bekuPetrologi batuan beku
Petrologi batuan beku
 
Presentasi Kristal Mineral - Sifat Fisik Mineral - Johan Edwart
Presentasi Kristal Mineral - Sifat Fisik Mineral - Johan EdwartPresentasi Kristal Mineral - Sifat Fisik Mineral - Johan Edwart
Presentasi Kristal Mineral - Sifat Fisik Mineral - Johan Edwart
 
Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaPembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
 
Geologi Strukture
Geologi StruktureGeologi Strukture
Geologi Strukture
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogicontoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
 
Deret bowen oke
Deret bowen okeDeret bowen oke
Deret bowen oke
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Pert 10 sistem kristal
Pert 10 sistem kristalPert 10 sistem kristal
Pert 10 sistem kristal
 
Proses fosilisasi pada mahluk hidup
Proses fosilisasi pada mahluk hidupProses fosilisasi pada mahluk hidup
Proses fosilisasi pada mahluk hidup
 
Resume Kristalografi
Resume KristalografiResume Kristalografi
Resume Kristalografi
 

Viewers also liked

mekanika mekanika
mekanika mekanikamekanika mekanika
mekanika mekanikaMartin M
 
Amphiboles
AmphibolesAmphiboles
Amphibolesjo
 
Bab 3-1+mineral+dan+batuan
Bab 3-1+mineral+dan+batuanBab 3-1+mineral+dan+batuan
Bab 3-1+mineral+dan+batuanFrithart Evan
 
Atlas digital de_minerales_en_seccion_delgada
Atlas digital de_minerales_en_seccion_delgadaAtlas digital de_minerales_en_seccion_delgada
Atlas digital de_minerales_en_seccion_delgadamedzel100
 
Amphibole group of minerals
Amphibole group of mineralsAmphibole group of minerals
Amphibole group of mineralsRomit Kumar
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Nanda Reda
 

Viewers also liked (7)

mekanika mekanika
mekanika mekanikamekanika mekanika
mekanika mekanika
 
Amphiboles
AmphibolesAmphiboles
Amphiboles
 
Bab 3-1+mineral+dan+batuan
Bab 3-1+mineral+dan+batuanBab 3-1+mineral+dan+batuan
Bab 3-1+mineral+dan+batuan
 
Atlas digital de_minerales_en_seccion_delgada
Atlas digital de_minerales_en_seccion_delgadaAtlas digital de_minerales_en_seccion_delgada
Atlas digital de_minerales_en_seccion_delgada
 
Amphibole group of minerals
Amphibole group of mineralsAmphibole group of minerals
Amphibole group of minerals
 
MIneral
MIneralMIneral
MIneral
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
 

Similar to Piroksen

petrologi-batuan-beku1.ppt
petrologi-batuan-beku1.pptpetrologi-batuan-beku1.ppt
petrologi-batuan-beku1.pptAndiMushawwir2
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanMirzha Rihadini
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanMirzha Rihadini
 
Makalah mineral dan batuan YOGI
Makalah mineral dan batuan YOGIMakalah mineral dan batuan YOGI
Makalah mineral dan batuan YOGIYogiShidiq
 
Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya MineralCara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya MineralMira Micako
 
Materi laporan lengkap petrologi
Materi laporan lengkap petrologiMateri laporan lengkap petrologi
Materi laporan lengkap petrologihendra472
 
Materi petrologi
Materi petrologiMateri petrologi
Materi petrologihendra472
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALheny novi
 
Materi Geologi : Batuan beku
Materi Geologi : Batuan bekuMateri Geologi : Batuan beku
Materi Geologi : Batuan bekuMario Yuven
 

Similar to Piroksen (20)

tugas praktikum geologi fisik
tugas praktikum geologi fisiktugas praktikum geologi fisik
tugas praktikum geologi fisik
 
Presentasi mineral (2)
Presentasi mineral (2)Presentasi mineral (2)
Presentasi mineral (2)
 
petrologi-batuan-beku1.ppt
petrologi-batuan-beku1.pptpetrologi-batuan-beku1.ppt
petrologi-batuan-beku1.ppt
 
laporan sifat fisik mineral
laporan sifat fisik minerallaporan sifat fisik mineral
laporan sifat fisik mineral
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Mineral dan Batuan
Mineral dan Batuan Mineral dan Batuan
Mineral dan Batuan
 
Bab piroklastik
Bab piroklastikBab piroklastik
Bab piroklastik
 
Presentasi no 2 7_mineral pembentuk batuan
Presentasi no 2 7_mineral pembentuk batuanPresentasi no 2 7_mineral pembentuk batuan
Presentasi no 2 7_mineral pembentuk batuan
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuan
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuan
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
Makalah mineral dan batuan YOGI
Makalah mineral dan batuan YOGIMakalah mineral dan batuan YOGI
Makalah mineral dan batuan YOGI
 
Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya MineralCara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
 
Komposisi mineral
Komposisi mineralKomposisi mineral
Komposisi mineral
 
Materi laporan lengkap petrologi
Materi laporan lengkap petrologiMateri laporan lengkap petrologi
Materi laporan lengkap petrologi
 
Materi petrologi
Materi petrologiMateri petrologi
Materi petrologi
 
BATUAN_DAN_MINERAL.pptx
BATUAN_DAN_MINERAL.pptxBATUAN_DAN_MINERAL.pptx
BATUAN_DAN_MINERAL.pptx
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
 
Materi Geologi : Batuan beku
Materi Geologi : Batuan bekuMateri Geologi : Batuan beku
Materi Geologi : Batuan beku
 
Batuan metamorfosis
Batuan metamorfosisBatuan metamorfosis
Batuan metamorfosis
 

Piroksen

  • 1. PIROKSEN (Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti) Si2O6 Piroksen adalah mineral pembentuk batuan beku dalam urutan Seri Bowen yang berwarna gelap, yang punya sifat : - Monoklin, tetapi ada juga yang trombus dan triklin. - Merupakan senyawa silium oksida, terutama dari magnesia dan kapur (kalsium) - Tahan terhadap bekerjanya asam kecuali terhadap asamflourida. - Kekerasannya = 5 sampai 6 - Berat jenisnya = 2,9 sampai 3,6. - Berkilap kaca, kadang-kadang berkilap mutiara. - Beberapa varietas masih mengandung juga besi dan alumunium atau mangan,natrium dan litium.Urutan mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma seiring dengan penurunan suhu dapat dilihat pada Bowen’s reaction series (lihat gambar). Pada seri reaksi Bowen terdapat 2 kelompok, yaitu: 1. Seri terputus (discontinuous series), dimana mineral yang terbentuk mempunyaistruktur kristal dan komposisi yang berbeda-beda. 2. Seri berkesinambungan (continuous series), dimana mineral yang terbentuk mempunyai struktur kristal yang sama, namun komposisi kimia penyusunnya yang berbeda. Akhirnya pada cairan magma akan tersisa silika, potasium dan sodium yang akan kemudian akan membentuk mineral-mineral K-feldspar, muskovit dan kuarsa. Piroksenit adalah batuan beku plutonik, berkomposisi mineral-mineral dari keluarga piroksin, seperti augit, bronzit, diallag, diopsid, enstatit, hipersten. Ukuran butir mineral-mineralnya sangat kasar, bahkan individu mineralnya dapat mencapai ukuran inci. Hubungan kekerabatan komposisi piroksenit sangat dekat dengan gabro (piroksin + plagioklas) dan peridotit (piroksin + olivin). Piroksin (pyroxene) juga merupakan suatu kelompok mineral silikat penyusun batuan yang banyak dijumpai di dalam batuan beku dan batuan metamorfik. Rumus umumnya adalah XY(Si,Al)2O6 X mewakili ion-ion dari Ca, Na, Fe+2, Mg dan dalam jumlah kecil Zn, Mn, Li. Y mewakili ion-ion yang berukuran lebih kecil dari Cr, Al, Fe+3, Mg, Mn, Sc, Ti, Va, Fe+2. Kelompok mineral piroksin terbentuk atau mengkristal dalam dua sistem kristal yang berbeda, yaitu sistem monoklin (monoclinic) dan sistem ortorombik (orthorhombic). Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal monoklin disebut sebagai klinopiroksin (Clinopyroxenes). Contohnya: Aegirine, Augite, Diopside, Jadeite, Pigeonite, Spodumene. Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal ortorombik disebut sebagai ortopiroksin (Orthopyroxenes). Contohnya: Hypersthene, Enstatite, Ferrosilite. Peroksen juga merupakan fenokris yang lebih sering terdapat pada lava Gunungapi Ruang dan Pulau Tagulandang. Bentuk prismatic dari anhedral-euhedral, dengan ukuran 0,2-2,5mm panjangnya, kembar, sederhana, sebagian polisntetik. Mineral ini terdiri dari jenis piroksen orto dan klino.
  • 2. KLASIFIKASI BATUAN ULTRAMAFIK PEROKSEN Merupakan batuan ultramafik monomineral yang seluruhnya mengandung mineral piroksen. batuan – batuan piroksenit selanjutnya diklasifiksikan kedalam orthorombik piroksin atau monoklin piroksen : • Orthopiroksenit : bronzitit • Klinopiroksenit : diopsidit, diallagit Piroksen peridotit adalah salah satu dari banyaknya batuan ultramafik yang umum. Bedasarkan pada tipe piroksen , piroksen peridotit dapat diklasifikasikan kedalam: • Harzburgit : olivine + orthopiroksen ( enstatit atau bronzit ) • Wehrlite : olivine + clinopiroksen ( diopsid atauu diallag ) • Lherzolite : olivine + orthopiroksen + clinopiroksen Lokasi keterdapatan tubuh – tubuh ultramafik (Peroksen) dapat disederhanakan menjadi 3 tipe utama : • Batuan ultramafik yang berassosiasi dengan lapisan intrusi. Yaitu adanya fakta yang jelas pada lokasi ini batuan batuan ultramafik menembus sisa dari mineral –mineral mafik yang berat selama masa kristalisasi batuan dasar. (intrusi skaergaard, Great Dike Afrika ). • Tubuh yang berukuran kecil bercampur menyeluruh dengan batuan ultramafik ( lensa, lembaran, dikes, stock, dll ). Kadang – kadang sebuah pengisi dari ruang magmatic diindikasikan bahwa ultramafik mungkin telah terintrusi oleh padatan massa kristalin. • Terjadinya ultramafik yang sangat luas, jelas berassosiasi/ berdampingan dengan pembentukan ofiolit, subduksi mélange, busur kepulauan terluar dan sabuk – sabuk orogen ( ural area, himalaya, new Zealand, new Caledonia, sulawesi, etc ).