2. Ci konstanta yg tdk semuanya 0.
• Mudah diketahui krn tdk ada dugaan parameter
koef dgn OLS, juga ragamnya.
• Kolinearitas ganda hanya untuk hubungan linear.
bukan, Yi (biaya)=f(output)
= 0 + 1 X + 2 X2 +…+ p Xp
• Karena asumsi X nonstokastik (fixed),
multikolinearitas hanya fenomena sample saja.
Model: Yi = 1 X1 + 2 X2 +…+ k Xk + εi
0
1
k
i
ii XC
1. Hubungan Linear Sempurna (eksak), Jika
Ci konstanta yg tdk semuanya 0.
• Mudah diketahui krn tdk ada dugaan parameter
koef dgn OLS, juga ragamnya.
• Kolinearitas ganda hanya untuk hubungan linear.
bukan, Yi (biaya)=f(output)
= 0 + 1 X + 2 X2 +…+ p Xp
• Karena asumsi X nonstokastik (fixed),
multikolinearitas hanya fenomena sample saja.
3. Konsekuensinya (dan Juga mendeteksinya) :
Masih bersifat Tak Bias, tapi tidak berarti ragamnya harus kecil
Tidak bisa (sulit) memisahkan pengaruh masing-masing peubah
bebas,karena besar
Koefisien sulit diinterpretasi (Asumsi Ceteris Paribus?)
R2 tinggi, tapi tidak ada (sedikit) koefisien yang nyata, bahkan tandanya
bisa terbalik
Koefisien korelasi sederhana atau tinggi.
2
ˆˆ
i
BesarTapiBias,Tidakˆ 2
ˆ
i
iE
sisaan,0
1
ii
k
i
ii vvXC
2. Hubungan Linear Tidak Sempurna, jika :
Konsekuensinya (dan Juga mendeteksinya) :
Masih bersifat Tak Bias, tapi tidak berarti ragamnya harus kecil
Tidak bisa (sulit) memisahkan pengaruh masing-masing peubah
bebas,karena besar
Koefisien sulit diinterpretasi (Asumsi Ceteris Paribus?)
R2 tinggi, tapi tidak ada (sedikit) koefisien yang nyata, bahkan tandanya
bisa terbalik
Koefisien korelasi sederhana atau tinggi.
2
ˆˆ
i
lainnya2
XfXutkR jj
ji xxrNote : merupakan syarat cukup bukan syarat perlu
Multikolinearitas
4. VIF : Variance Inflation Factor = Kenaikan karena korelasi
antara peubah penjelas.
λ = akar ciri matriks (X`X)
Aturan praktis : kolinearitas jika K ≥ 30; atau K ≥ (VIFjmax)1/2……………(Berk 1977)
22
2
1
1ˆ
jj
j
Rx
Var
2
1
1
jR
jVar ˆ
2
1
min
max
K
Mengatasi Kolinearitas Ganda :Mengatasi Kolinearitas Ganda :
1. Manfaatkan Informasi sebelumnya ( a Prior information)
Mis: tingkat perubahan konsumsi (Y) terhadap perubahan kekayaan (x3)
sepersepuluh dari tingkat perubahannya terhadap perubahan pendapatan
(x2) β3 = 0,1 β2
Yi = 1 + 2 Xi + εi ; + Xi = X2i + 0.1 X3i
2. Mengeluarkan peubah dengan kolinearitas tinggi (Kesalahan Spesifikasi)
5. 5. Menggabungkan data ‘cross section’ dan ‘time series”
Mis :
Karena rPY maka , Misal : 3 dari SUSENAS
dimana harga tidak begitu
bervariasi
6. Penambahan data baru
7. Cek kembali asumsi waktu membuat model (Mis :CRS,IRS,..komponen error)
seringkali jika tidak nyata dianggap masalah kolinearitas ganda ?! Dan
umumnya di pecahkan dengan mencari prosedur pendugaan
tttt YPQ lnlnln 321
t
tt
PQ
YQQ
t
t
ln
lnln
21
*
3
*
3. Transformasi data dengan perbedaan pertama (first differnce form) utk data
time series.
4. Menggunakan PCA , Ridge Regression berbias tapi Var(i ) kecil
5. Menggabungkan data ‘cross section’ dan ‘time series”
Mis :
Karena rPY maka , Misal : 3 dari SUSENAS
dimana harga tidak begitu
bervariasi
6. Penambahan data baru
7. Cek kembali asumsi waktu membuat model (Mis :CRS,IRS,..komponen error)
seringkali jika tidak nyata dianggap masalah kolinearitas ganda ?! Dan
umumnya di pecahkan dengan mencari prosedur pendugaan
t
tt
PQ
YQQ
t
t
ln
lnln
21
*
3
*
i
j j
x 22
6. HETEROSCEDASTICITY (Heteroskedastisitas)
-Sering terjadi dlm data “cross section”
misal: Hubungan pendapatan & pengeluaran RT, Perusahaan
-Biasanya tdk terjadi dlm data “ Time Series”
-Jika Var (εi) , E (εi
2)=σi
2, penduga koefisien OLS tetap tak bias
dan konsisten, tapi tidak efisien, bahkan Var( )OLS berbias
Dlm model linear sederhana:
-Sering terjadi dlm data “cross section”
misal: Hubungan pendapatan & pengeluaran RT, Perusahaan
-Biasanya tdk terjadi dlm data “ Time Series”
-Jika Var (εi) , E (εi
2)=σi
2, penduga koefisien OLS tetap tak bias
dan konsisten, tapi tidak efisien, bahkan Var( )OLS berbias
Dlm model linear sederhana:
2
)(
i
iii
x
xx
2
^
i
ii
x
yx
8. Mendeteksi Heteroskedastisitas
• Metode grafik diplotkan.
• Uji Heteroskedastisitas :
Ho :
H1 : tergantung pendugaan yang dianggap akan menghasilkan
koreksi heteroskedastisitas yang paling diinginkan.
1. UJI PARK (Econometrica, vol 34, No. 4, 1966)
menganjurkan fungsi :
)e(x,atau),( 22
ieY
22
2
2
1 ... N
• Metode grafik diplotkan.
• Uji Heteroskedastisitas :
Ho :
H1 : tergantung pendugaan yang dianggap akan menghasilkan
koreksi heteroskedastisitas yang paling diinginkan.
1. UJI PARK (Econometrica, vol 34, No. 4, 1966)
menganjurkan fungsi :
vi?polamasalah?signifikan22
vi
ii ex
2
i
2
i edenganPlot
9. 2. UJI GLEJSER (seperti uji Park)
Fungsi Linear |ei| terhadap :
3. UJI Korelasi Pangkat SPEARMAN (urutan ei dan Xi)
,...
1
,
1
,,
ii
ii
xx
xxFungsi Linear |ei| terhadap :
3. UJI Korelasi Pangkat SPEARMAN (urutan ei dan Xi)
)2(22
2
1
2
)1(
61
n
s
si
s t
r
nr
t
nn
d
r
10. 4. UJI GOLDFELD-QUANDT (JASS, Vol 60, 1965)
Cara : 1. Urutkan data peubah bebas x.
2. Keluarkan d pengamatan di tengah (jika tidak ada `natural
break`) misal : d=
3. Hitung 2 model regresi terpisah tersebut, dengan
dbe=(N-d-2k)/2
4. Hitung JKS1 dan JKS2
5. Dengan asumsi masing-masing εi ~Normal,
Note : - Jika k>2, urutkan pengamatan berdasarkan salah satu peubah
bebasnya
- Supaya kuasa uji tinggi (salah jenis II lebih keci), harus dengan
restriksi dimana kedua model regresi tersebut mempunyai
parameter koefisien yang sama
22
1 : ii cxH
N
5
1
Cara : 1. Urutkan data peubah bebas x.
2. Keluarkan d pengamatan di tengah (jika tidak ada `natural
break`) misal : d=
3. Hitung 2 model regresi terpisah tersebut, dengan
dbe=(N-d-2k)/2
4. Hitung JKS1 dan JKS2
5. Dengan asumsi masing-masing εi ~Normal,
Note : - Jika k>2, urutkan pengamatan berdasarkan salah satu peubah
bebasnya
- Supaya kuasa uji tinggi (salah jenis II lebih keci), harus dengan
restriksi dimana kedua model regresi tersebut mempunyai
parameter koefisien yang sama
),(
1
2
1 dbedbeF
JKS
JKS
11. 5. UJI BREUSCH-PAGAN ( Econometrica, Vol 47, 1979 )
Misal Model : Yi=α + β xi + εi
dengan asumsi umum:
z dapat merupakan peubah bebas x atau suatu kelompok peubah
bebas selain x.
> gunakan
> Lakukan Regresi:
> Jika εi ~Normal, merupakan statistik uji yang cocok.
Jika nyata (heteroskedastisitas), koreksinya menggunakan peubah z
)(2
ii zf
N
i
i
22
menghitunguntuk
ii
i
i
vz
2
2
Misal Model : Yi=α + β xi + εi
dengan asumsi umum:
z dapat merupakan peubah bebas x atau suatu kelompok peubah
bebas selain x.
> gunakan
> Lakukan Regresi:
> Jika εi ~Normal, merupakan statistik uji yang cocok.
Jika nyata (heteroskedastisitas), koreksinya menggunakan peubah z
N
i
i
22
menghitunguntuk
ii
i
i
vz
2
2
)(
2
2
p
JKR
12. 6. WHITE TEST (Econometrica, Vol. 48, 1980)
• Tidak perlu asumsi kenormalan seperti B-test.
• Dengan asumsi umum :
dengan R2 sebagai ukuran `goodness of fit`.
Jika homoskedastisitas,
,
2
iii vz
2
)(
2
pNR
13. CARA MENGATASI (MENGOREKSI) HETEROSKEDASTISITAS
a) Jika σ2 diketahui Weighted Least Squares (MKT tertimbang);
kasus khusus dari GLS, yg dpt
diturunkan dari fungsi kemungkinan
maximum.
Note :
simpangan (pengamatan) ekstrim dpt timbangan kecil
22
2
)()(
1
i
ii
ii
i
xY
xYJKS
*
**
/
/
22
2
i
ii
ii
iii
x
yx
x
yx
i
i
i
i
i
i
y
y
x
x
*dan*dimana
*
**
/
/
22
2
i
ii
ii
iii
x
yx
x
yx
i
i
i
i
i
i
y
y
x
x
*dan*dimana
|
1
x|...
i
221
ikikii xxY
i
i
i
ki
k
i
i
ii
i xxY
...
1 2
21
**...*** 2211 ikikii xxxY
1)(
1
*)( 2
i
i
i VarVar
Cara Transformasi Model:
14. b. Jika σi
2 tidak diketahui sering menggunakan asumsi tentang σi
2
Misal Asumsi : Var(εi)=C X2i
2 lakukan seperti di atas dengan
transformasi: x (X2i)-1
i
i
i
ki
k
i
i
ii
i
xx
x
x
x
xx
Y
222
3
32
2
1
2
...
1
cVar i *)( cVar i *)(
15. 252.7F;93.0R;237.089.0 2
ii xY
c. Dapat dengan Transformasi Log (memperkecil skala)
kadangkala dapat masalah baru, seperti Spurious
correlation, kolinearitas.
Teladan : Dengan OLS :
(4.4) (15.9) statistik t
Dengan WLS :
58.7F;76.0R;
1
7529.0249.0
*
1
**
2
ii
i
i
ii
i
xx
Y
xx
Y
58.7F;76.0R;
1
7529.0249.0
*
1
**
2
ii
i
i
ii
i
xx
Y
xx
Y
(21.3) (7.7)
R2
WLS < R2
OLS jangan dianggap sebagai indikasi bahwa koreksi
heteroskedastisitas kurang baik karena prosedur WLS melibatkan
transformasi peubah tak bebas (Y*)
Dengan indikator :
2
)249.07529.0( RXY iii 1-0harustidak1
JKT
JKS
ii YY
r
iY